Anda di halaman 1dari 8

JKMK

JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA


http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/JKMK
ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI TEKANAN DARAH DAN PROTEIN
URINE PADA IBU DENGAN PREEKLAMSIA DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK
PROVINSI LAMPUNG 2017

Bernika Mutiara1, Khoidar Amirus2, Nurul Aryastuti3, Ririn Wulandari4,


Ika Sudirahayu5
1,2,3,4,5
Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati Bandar Lampung
Email: bernikamutiara@gmail.com
Jl. Pramuka No. 27, Kemiling Permai, Kec. Kemiling, Kota Bandar Lampung, Lampung 35152
Info Artikel Abstrak
Sejarah Artikel: Preeklampsia merupakan timbulnya hipertensi sistolik/diastolik ≥ 140/90 mmHg, proteinuria ≥
Diterima 7 Maret 2018 300mg/24, dan edema pada ibu hamil, bersalin dan nifas. Faktor ibu sebagai risiko terjadinya
Disetujui 25 April 2018 preeklamsia antara lain umur ibu yang terlalu muda/tua (ibu hamil usia ≤ 20 tahun dan atau ≥ 35
Di Publikasi 2 Agustus 2018 tahun), paritas yang tinggi, usia kehamilan, kehamilan ganda, riwayat penyakit dan riwayat
obstetrik. Berdasarkan data di RSUD DR. H. Abdul Moeloek pada tahun 2015 terdapat 344
Keywords: (25%)kasus ibu yang mengalami preklamsia, sedangkan pada tahun 2016 sebanyak 285 kasus
Tekanan Darah, Protein (22,19%) dan tahun 2017 sebanyak 314 kasus (20.93%). Tujuan penelitian ini adalah untuk
Urine, Umur dan mengetahui faktor-faktor risiko yang mempengaruhi tekanan darah dan protein urine pada ibu
Preeklamsia dengan preeklamsia di RSUD DR. H. Abdul Moeloek tahun 2017. Jenis Penelitian ini adalah
analitik observasional dengan pendekatan cross sectional Sampel penelitian adalah ibu bersalin
dengan preeklamsia berjumlah 314. Analisa Data yang digunakan adalah data sekunder dengan
uji statistik korelasi dan multivariat regresi linear. Hasil penelitian menunjukan rata-rata
tekanan darah sistolik ibu preeklamsia adalah 164,9 mmhg dan rata-rata kadar protein urine
adalah 244,84 mg/dl. Hasil analisis bivariat diketahui ada hubungan umur (p-value 0,000),
hubungan jarak kehamilan (p-value 0,000), hubungan paritas dengan tekanan darah (p-value
0,000), protein urine (p-value 0,014), riwayat penyakit diabetes mellitus (p-value-0,000), tidak
ada hubungan kehamilan ganda (p-value= 0,607). Hasil multivariat yang paling dominan
dengan kejadian tekanan darah dan protein urine adalah umur dengan beta tekanan darah
(0,499) dan beta protein urine (0,38). Disarankan bagi Ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan
antenatal care minimal 4 kali selama kehamilan dan petugas kesahatan diharapkan dapat
meningkatkan kegiatan penyuluhan tentang faktor risiko preeklamsia.
THE ANALYSIS OF RISK FACTORS INFLUENCING BLOOD PRESSURES AND URINE PROTEIN AT
MOTHERS WITH PREECLAMPSIA IN DR. H. ABDUL MOELOEK PUBLIC HOSPITAL IN LAMPUNG
PROVINCE IN 2017
Abstract
Preeclampsia is a hypertension diseases caused by pregnancy with symptoms of
systolic/diastolic blood pressure of ≥ 140/90 mmHg, proteinuria of ≥ 300 mg/24, and edema at
pregnant mothers, delivering mothers and post-partum mothers. The maternal risk factors
triggering preeclampsia include too young or too old pregnant mothers (≤ 20 and or ≥ 35 years
old), high parity, pregnancy age, double pregnancy, disease history and obstetric history. Data
in Dr. H. Abdul Moeloek public hospital showed 344 (25%) cases of pregnant mothers
experiencing preeclampsia in 2015, 285 (22.19%) cases in 2016, and 314 (20.93%) cases in
2017. The objective of this research was to find out the risk factors influencing blood pressures
and urine protein at mothers with preeclampsia in dr. h. Abdul Moeloek public hospital in
Lampung province in 2017. This was an observational analytic research with cross sectional
approach. Samples were 314 respondents. Secondary data was tested with correlation test and
multivariate linier regression. The result showed that the average of preeclampsia mother’s
blood pressure was 164.9 and urine protein level average was 244.84 mg/dl. The bivariate
analysis result showed that there were correlations of age (p-value 0.000), pregnancy interval
(p-value 0.000), parity (p-value 0.000), protein (p-value 0.014), and diabetes mellitus history (p-
value 0.000) to preeclampsia cases. There was no correlation between double pregnancy (p-
value 0.607) and preeclampsia case. Multivariate analysis result showed that the most dominant
factors were blood pressure (0.499) and urine protein (0.38). The researcher recommends
pregnant mothers to have minimum 4 times of antenatal care visits during pregnancy and to
improve knowledge about maternal and child health.

48
 Alamat Korespondensi:
ISSN 2581-2858
Universitas Malahayati Bandar Lampung
Email: bernikamutiara@gmail.com

Bernika Mutiara, dkk, Tekanan Darah, Protein Urine, Umur dan Preeklamsia

PENDAHULUAN Preeklampsia merupakan penyakit hipertensi yang


Angka kematian ibu dan bayi merupakan ukuran disebabkan oleh kehamilan yang ditandai dengan
yang digunakan untuk menilai tingkat pelayanan hipertensi dengan sistolik/diastolik ≥140/90 mmHg dan
kesehatan dalam suatu daerah atau negara diseluruh proteinuria ≥300mg/24 jam setelah kehamilan minggu
dunia. Sebanyak 95% kematian terjadi di negara-negara ke-20. Kriteria edema tidak lagi digunakan sebagai
berkembang termasuk Indonesia. Padahal kesehatan dan kriteria diagnostik karena terlalu lazim ditemukan pada
keselamatan janin dalam rahim sangat tergantung pada kehamilan normal. Faktor risiko terjadinya preeklampsia
keadaan serta kesempurnaan bekerjanya sistem dalam antara lain primigravida, diabetes melitus, multiparitas,
tubuh ibu, yang mempunyai fungsi untuk mengatur usia, riwayat keluarga preeklampsia, riwayat hipertensi,
metabolisme tubuh bayi dan ibu agar tetap sehat dan obesitas, penyakit ginjal dan penyakit jantung.5
dapat melakukan persalinan dengan sehat pula.1 Preeklampsia dan eklampsia berisiko terhadap
Preeklamsia adalah penyakit dengan tanda–tanda kesehatan ibu dan janin melalui plasenta. Insidensi
hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena eklampsia di negara berkembang berkisar 1:100 hingga
kehamilan yang dibedakan dalam kelompok ringan dan 1:1700. Beberapa kasus preeklampsia pada awalnya
berat. Preeklamsia yang berat ditandai dengan satu ringan sepanjang kehamilan, namun pada akhir
gejala atau lebih seperti tekanan sisitolik 160 mmHg kehamilan berisiko terjadinya kejang yang dikenal
atau lebih, atau tekanan diastolik ≥110 mmHg, eklampsia. Jika eklampsia tidak ditangani secara cepat
Proteinuria 5 gr, atau lebih dalam 24 jam. 3 atau 4 dan tepat, terjadilah kegagalan jantung, kegagalan ginjal
Positif pada pemeriksaan kualitatif, oliguria, air kencing dan perdarahan otak yang berakhir dengan kematian.
400 ml atau kurang dari 24 jam, keluhan serebral, Oleh karena itu kejadian preeklamsia dan eklampsia
gangguan penglihatan, atau nyeri didaerah epigastrium semampu mungkin dapat dihindari.6
dan edema paru-paru.2 Beberapa faktor ibu sebagai pencetus/risiko
Menurut world health organization (WHO) pada terjadinya preeklamsia antara lain umur ibu yang terlalu
tahun 2015 diperkirakan setiap hari terdapat sekitar 830 muda/tua (ibu hamil usia ≤20 tahun dan atau ≥35 tahun),
kematian ibu yang disebabkan karena komplikasi paritas yang tinggi, usia kehamilan, riwayat penyakit dan
sebagian besar terjadi pada interaksi antara kondisi riwayat obstetrik. Faktor janin yang memicu kejadian
kesehatan dan kehamilan yang sudah terjadi. Dari angka preeklamsia antara lain kehamilan gemeli,
kematian tersebut sebagian besar terjadi di Afrika yakni molahidatidosa dan hidramnion.7
sebanyak 550 kematian, dan 280 kematian di wilayah Teori penyebab preeklampsia diantaranya iskemia
Asia. Hal ini menunjukan ahwa angka kematian ibu plasenta dan faktor sebagai predisposisi yaitu diabetes
banyak terjadi di negara-negara miskin dan melitus, mola hidatidosa, obesitas, gemeli dan hidrops
berkembang.3 fetalis.8 Kehamilan ganda memperlihatkan 13%
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang penyebab kejadian preeklampsia. Selain itu wanita
dengan Angka Kematian Ibu (AKI) dan kematian dengan kehamilan ganda dan hipertensi akibat
perinatal tinggi yaitu tertinggi ketiga di ASEAN dan kehamilan memperlihatkan tanda bahaya pada bayi yaitu
tertinggi kedua di kawasan South East Asean Nation menyebabkan gangguan pertumbuhan janin didalam
Regional Organization (WHO, 2013). Survei Demografi kandungan yang disebabkan oleh berkurangnya
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 pemberian karbohidrat, protein, dan faktor pertumbuhan
menunjukan peningkatan signifikan AKI di Indonesia lainnya yang seharusnya diterima oleh janin.
sebesar 57 yaitu dari 228 per 100.000 kelahiran hidup Salah satu faktor yang berkaitan erat dengan
(KH) pada tahun 2007 menjadi 359 per 100.000 KH terjadinya preeklampsia adalah obesitas. Berdasarkan
angka tersebut dari diharapkan dari target rencana penelitian yang dilakukan pada populasi wanita hamil di
pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) Pittsburgh, didapatkan bahwa risiko preeklampsia
tahun 2010 -2014 yaitu AKI 118 per 100.000 KH target meningkat 3 kali lipat pada ibu hamil dengan obesitas.
MDG,s (Millenium Development Goals) tahun 2015 Selain itu juga dijelaskan bahwa kejadian preeklampsia
yaitu 102 per 100.000 KH. Sedangkan target SDG,s ringan dan berat pada usia akhir kehamilan, lebih banyak
(Sustainable development Goals) tahun 2030 yaitu AKI ditemukan pada wanita overweight atau obesitas. Salah
70/100.000 KH.4 satu cara untuk mengidentifikasi adanya kelebihan berat
badan atau obesitas pada dewasa adalah dengan
menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT).

49
Penelitian Gustri tahun 2016 menunjukkan bahwa sebanyak 318 kasus. Berdasarkan latar belakang
faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk
preeklampsia pada ibu hamil di RSUP Dr. Mohammad mengetahui tentang analisis faktor risiko yang
Hoesin Palembang adalah umur ibu >35 tahun, obesitas mempengaruhi tekanan darah dan protein urine pada ibu
dan riwayat hipertensi. Variabel yang paling dominan dengan preeklamsia di RSUD DR. H. Abdul Moeloek
berhubungan dengan kejadian preeklampsia adalah Provinsi Lampung Tahun 2017.
riwayat hipertensi ibu.9 METODE PENELITIAN
Preeklampsia lebih sering terjadi pada masa awal dan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
akhir usia reproduktif yaitu umur dibawah 20 tahun dan Penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian
diatas 35 tahun. Peningkatan risiko hipertensi terjadi yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau
pada wanita mengalami preeklampsia berat/eklampsia sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
pada kehamilan pertama. Insiden preeklampsia berat instrumen penelitian, analisis data bersifat
lebih banyak terjadi pada wanita nulipara dibandingkan kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk mengetahui
dengan wanita multipara. Nulipara adalah seorang hubungan antara faktor risiko dengan faktor efek.12
wanita yang belum pernah melahirkan dengan usia Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kehamilan lebih dari 28 minggu/ belum pernah bagaimanakah gambaran distribusi frekuensi tekanan
melahirkan janin yang mampu hidup diluar rahim darah dan protein urine pada ibu dengan peeklamsia,
sedangka multipara adalah seorang wanita yang telah serta ada hubungan antara faktor independen dengan
melahirkan anak dua hingga empat kali. Selain itu variabel dependen tekanan darah dan protein urine.
riwayat penyakit dahulu juga berpotensi menjadi faktor HASIL DAN PEMBAHASAN
risiko preeklampsia dan eklampsia antara lain riwayat Gambaran Umum Penelitian
hipertensi, diabetes, penyakit ginjal serta riwayat abortus Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek
yang diinduksi. Risiko preeklampsia 2 sampai 5 kali pada mulanya merupakan Rumah Sakit Onderneming
lipat lebih tinggi pada wanita hamil dengan riwayat Pemerintahan Hindia Belanda yang didirikan pada tahun
preeklampsia.10 1914 untuk buruh perkebunan. Saat itu bangunan Rumah
Penelitian sebelumnya oleh Lusiana tahun 2015 Sakit semi permanen dengan kapasitas 100 tempat tidur.
tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek
Preeklampsia pada Ibu Bersalin di Ruangan Camar II Provinsi Lampung Merupakan rumah saki rujukan
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2014 hasil tertinggi di Provinsi Lampung. Pada Tahun 2008 melalui
penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan surat keputusan Menteri Kesehatan RI nomor HK
antara faktor keturunan, riwayat penyakit yang lalu 03.05/1/2603/08 tanggal 23 juli 2008 ditetapkan menjadi
dengan kejadian Preeklampsia. Rumah Sakit kelas B Pendidikan.
Berdasarkan profil dinas kesehatan Provinsi Dalam melaksanakan tugas pokok RSUD Dr.H.
Lampung kematian ibu disebabkan perdarahan sebanyak Abdul Moeloek menyelenggarakan fungsi:
46 kasus hipertensi sebanyak 35 kasus, infeksi sebanyak 1. Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan
7 kasus, gangguan sistem peredaran darah sebanyak 10 rumah sakit
kasus, gangguan metabolik sebanyak 3 kasus, dan 2. Pemberian dukungan atas penyelenggara
lainnya sebanyak 48 kasus. Pada tahun 2015 Jumlah pemerintah daerah dibidang pelayanan rumah sakit
kematian ibu yang disebabkan oleh eklamsia sebanyak 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas pelayanan rumah
35 kasus, tahun 2016 sebanyak 37 kasus. 11 sakit
Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek 4. Pelayanan tugas lain diberikan oleh gubernur
merupakan salah satu rumah sakit rujukan di Provinsi dibidang pelayanan rumah sakit
Lampung dimana sebagai rujukan untuk kasus-kasus 5. Pengelolaan administrative.
yang tidak dapat ditangani oleh pusat pelayanan Gambaran Subyek Penelitian
kesehatan primer termasuk kasus preeklampsia. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan
Berdasarkan studi pendahuluan bahwa pada tahun 2015 di RSUD Abdul Moeloek ibu preeklamsia diperoleh
terdapat 344 ibu yang mengalami preklamsia, sedangkan gambaran umum responden sabagai berikut :
pada tahun 2016 sebanyak 285 kasus dan tahun 2017 Karakteristik Responden

50
Tabel 1
Tingkat Pendidikan Ibu Preeklamsia di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2018

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase


1 Tamat SD/Sederajat 70 22.3
2 Tamat SMP/sederajat 62 19.7
3 Tamat SMA/sederajat 107 34.1
4 Diploma/Sarjana 75 23.9
Jumlah 314 100

Berdasarkan tabel 1 hasil peneltian menunjukan


tingkat pendidikan ibu preklamsia di RSUD Abdul
Moeloek tahun 2017 yang paling banyak adalah tamatan
SMA yaitu sebanyak 107 Orang (34,1%) sedangkan
untuk tingkat pendidikan paling rendah adalah tamatan
SMP sebanyak 62 orang (19,7%).
Tabel 2
Jenis Pekerjaan Ibu Preeklamsia di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2018
No Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase
1 ibu rumah tangga 243 77.4
2 PNS 19 6.1
3 Petani/Pedagang 17 5.4
4 Pegawai swasta 35 11.1
Jumlah 314 100
PEMBAHASAN pada pasien preeklamsia lebih rendah dibandingkan
Univariat dengan pasien dengan kehamilan normal dengan usia
a. Tekanan Darah kehamilan yang sama. Penurunan aliran darah renal
Berdasarkan hasil penelitian bahwa rata-rata diakibatkan oleh konstriksi di pembuluh darah afferent
tekanan darah ibu preeklamsia adalah 164,9 mmhg, yang dapat mengakibatkan kerusakan membrane
dengan variasi 18,30 mm/hg. Tekanan darah terendah glomerulus dan kemudian meningkatkan pearmibilitas
130 mmhg dan tekanan darah tertinggi 240 mmhg. Hasil terhadap protein yang berakibat proteinuria. Oliguria
analisis dapat disimpulkan bahwa 95 % diyakini bahwa yang diakibatkan karena vasokontriksi renal dan
rata –rata tekanan darah ibu preeklamsia berada diantara penurunan GFR. Resisitensi vascular cerebral selalu
162 - 166,9 mm/hg. tinggi pada pasien preeklamsia, pasien dengan kejang,
Hal ini sejalan dengan teori bahwa preeklamsia aliran darah cerebral dan konsumsi oksigen lebih sedikit
merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, dibandingkan dengan wanita hamil biasa. Penurunan
bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias : aliran darah dan peningkatan tahanan vaskuler pada
hipertensi, proteinuria, oedema yang kadang–kadang sirkulasi uteroplansental pasien preeklamsia.13
disertai konvulsi sampai koma, ibu tersebut tidak c. Umur
menunjukkan tanda-atanda kelainan vascular atau Berdasarkan penelitian bahwa rata-rata umur ibu
hipertensi sebelumnya. Preeklamsia merupakan preeklamsia adalah 30,4 tahun dengan variasi 7,4 tahun.
timbulnya hipertensi sistolik/diastolik ≥140/90 mmHg, Umur terendah 14 tahun dan umur tertinggi 51 tahun.
Proteinuria, dan edema pada ibu hamil, bersalin dan Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa 95 % diyakini
nifas. bahwa rata –rata umur ibu preeklamsia berada diantara
b. Protein Urine 29,61- 31,24 tahun.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa rata-rata Hal ini tidak sejalan bahwa umur yang merupakan
protein urine ibu preeklamsia adalah 244,84 mg/dl, faktor risiko dari preeklamsia adalah kejadian
dengan variasi 258,8 mg/dl. Kadar protein terendah 30 Preeklampsia pada ibu sering terjadi beresiko pada usia
mg/ dl dan protein tertinggi 1000 mg/dl. Hasil analisis <20 tahun dan >35 tahun15.
dapat disimpulkan bahwa 95 % diyakini bahwa rata – Menurut pendapat peneliti bahwa hasil rata –rata
rata kadar protein ibu preeklamsia berada diantara umur ibu preeklamsia berada diantara 29,61- 31,24
216,11- 273,57. tahun, hal ini kemungkinan terjadi bahwa umur ibu
Hal ini sejalan teori bahwa pada ibu preeklamsia preeklamsia di RSUD Abdul Moeleok rata-rata tidak
mengalami peningkatan protein yang disebakan oleh yang berisiko.
resisitensi pembuluh darah pada umumnya diperbaiki.
Aliran darah renal dan angka filtrasi glomerus (GFR)
51
d. Jarak Kehamilan biasanya disebabkan oleh peningkatan massa plasenta
Berdasarkan hasil peneltian bahwa rata-rata jarak dan produksi hormon.
kehamilan ibu preeklamsia adalah 42.2 bulan dengan Bivariat
variasi 43,6 bulan. Jarak terendah 0 bulan dan jarak a. Hubungan Umur dengan Tekanan darah dan protein
tertinggi tertinggi 204 bulan. Hasil analisis dapat urine
disimpulkan bahwa 95 % diyakini bahwa rata–rata jarak Berdasarkan hasil penelitian bahwa hasil uji
kehamilan ibu preeklamsia berada diantara 37,34- 47,04 statistik didapatkan ada hubungan signifikan antara
bulan. umur ibu dengan tekanan darah ibu preeklamsia (p-value
Hal ini tidak sesuai dengan teori bahwa Jarak < 0.000) dan didapatkan ada hubungan signifikan antara
kehamilan yang dianjurkan pada ibu hamil yang ideal umur ibu dengan protein urine ibu preeklamsia (p-value
dihitung dari sejak ibu persalinan hingga akan memasuki < 0.000).
masa hamil selanjutnya yaitu 2-5 tahun. Hal ini dianggap Hal ini sejalan dengan teori tersebut berhubungan
karena jarak kehamilan dengan jangka waktu tersebut dengan organ dan jaringan, pada usia <20 tahun organ
merupakan jarak kehamilan yang sangat aman untuk dan jaringan reproduksi belum matang dan pada usia
melangsungkan kehamilan dan persalinan. >35 tahun organ dan jaringan mengalami degenerasi.
Menurut pendapat peneliti terhadap hasil rata – Pada hamil normal, dengan sebab yang belum jelas,
rata jarak kehamilan ibu preeklamsia berada diantara terjadi invasi trofoblas dalam lapisan otot arteri spiralis,
37,34- 47,04 bulan, hal ini dapat terjadi karena rata –rata yang menimbulkan degenerasi lapisan otot tersebut
jarak kehamilan pada ibu bersalin dengan preeklamsia di sehingga terjadi dilatasi arteri spiralis. Invasi trofoblas
RSUD Abdul Moloek tahun 2017 mayoritas dari 4 juga memasuki jaringan sekitar arteri spiralis, sehingga
tahun s/d 10 tahun. jaringan sekitar arteri spiralis mengalami distensi dan
e. Paritas dilatasi. Distensi dan vasodilatasi lumen arteri spiralis
Berdasarkan hasil penelitian ini rata-rata jumlah ini memberi dampak penurunan tekanan darah,
kelahiran (paritas) ibu preeklamsia adalah 3 orang penurunan resistensi vascular, dan peningkatan aliran
dengan variasi 2 orang. paritas terendah 1 dan paritas darah pada daerah utero plasenta. Akibatnya, aliran
tertinggi tertinggi 8 anak (grande Multipara). Hasil darah ke janin cukup banyak dan perfusi jaringan juga
analisis dapat disimpulkan bahwa 95 % diyakini bahwa meningkat, sehingga dapat menjamin pertumbuhan janin
rata –rata paritas ibu preeklamsia berada diantara 3 dengan baik. Proses ini dinamakan “remodeling arteri
orang. spiralis”.
Hal ini sejalan dengan teori bahwa Menurut Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Wulandari
(Kemenkes, 2013) paritas ibu merupakan kondisi yang tahun 2018 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
beresiko terhadap komplikasi persalinan dan salah satu Kejadian Preeklamsia di Puskesmas Sumber Kabupaten
komplikasi tersebut adalah kelahiran bayi preeklamsi. Rembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor
Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan usia dengan kejadian preeklamsi dengan jumlah
janin aterm lebih dari lima kali. Paritas dibedakan reponden yang berisiko (<20 dan >35 tahun) sebanyak
menjadi paritas beresiko yaitu primigravida dan 22 (71,0%) yang preeklamsi, umur berisiko sebanyak 3
grandemultipara dan paritas yang tidak beresiko yaitu (9,7%) yang tidak preeklamsi, dan umur yang tidak
multigravida.14 berisiko (20-35 tahun) sebanyak 3 (9,7%) yang
f. Kehamilan ganda preeklamsi, umur tidak berisiko sebanyak 3 (9,7%) yang
Berdasarkan hasil penelitian ini rata-rata jumlah tidak preeklamsi didapatkan nilai pvalue= 0,034 <0,05.16
kelahiran ganda ibu preeklamsia adalah 1 orang dengan b. Hubungan Jarak Kehamilan dengan Tekanan Darah
variasi 1 orang. Kehamilan ganda terendah 1 dan dan Protein Urine
kehamilan ganda tertinggi tertinggi 3 anak Hasil analisis Berdasarkan hasil penelitian bahwa hasil uji
dapat disimpulkan bahwa 95 % diyakini bahwa rata – statistik didapatkan ada hubungan signifikan antara jarak
kehamilan ibu dengan tekanan darah ibu preeklamsia (p-
rata kehamilan ganda ibu preeklamsia berada diantara 1
value < 0.000) dan ada hubungan signifikan antara jarak
orang. kehamilan ibu dengan protein urine ibu preeklamsia (p-
Hal ini belum sesuai dengan teori bahwa Wanita value < 0.000).
dengan kehamilan ganda memiliki resiko lebih tinggi Hal ini sesuai dengan teori Jarak kehamialn yang
untuk terkena preeklampsia. Preeklampsia terjadi pada dianjurkan pada ibu hamil yang ideal dihitung dari sejak
14-20% kehamilan dengan janin lebih dari satu dan ibu persalinan hingga akan memasuki masa hamil
30% pasien mengalami anomali rahim yang berat selanjutnya yaitu 2-5 tahun. Hal ini dianggap karena
jarak kehamilan dengan jangka waktu tersebut
(Apriyanti, 2014).15 Wanita dengan kehamilan kembar
merupakan jarak kehamilan yang sangat aman untuk
berisiko tinggi mengalami preeklampsia. Hal ini melangsungkan kehamilan dan persalinan.

52
Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Faktor- lebih sering pada kehamilan kembar. Hal ini diterangkan
Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklamsia dengan penjelasan bahwa keregangan uterus yang
di Puskesmas Sumber Kabupaten Rembang oleh berlebihan menyebabkan iskemia plasenta. Berdasarkan
Wulandari tahun 2018 hasil penelitian Faktor jarak teoriiskemia implantasi plasenta, bahan trofoblas akan
kehamilan yang berisiko (≤2 tahun ) yang mengalami diserap kedalam sirkulasi, yang dapat meningkatkan
preeklamsi sebanyak 17 (54,8%), jarak kehamilan sensitivitas terhadap angiotensin II, renin, dan
berisiko (≤2 tahun tidak preeklamsi sebanyak 3 (9,75), aldesteron, spasme pembuluh darah arteriol dan
jarak kehamilan tidak berisiko (>2 tahun) yang tertahannya garam dan air.19
preeklamsi sebanyak 8 responden. Menurut pendapat peneliti bahwa kehamilan
c. Hubungan Paritas dengan Tekanan Darah dan ganda tidak berhubungan karena mayoritas preeklamsi
Protein Urine di RSUD Abdul Moeloek tidak mengalami kehamilan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa didapatkan ganda, dan dapat juga disebabkan oleh faktor risiko
ada hubungan signifikan antara paritas ibu dengan lainnya seperti umur, jarak kehamilan, paritas.
tekanan darah ibu preeklamsia (p-value < 0.000) dan Analisa Multivariat
didapatkan ada hubungan signifikan antara paritas Berdasarkan hasil analisis bahwa yang paling
dengan protein urine ibu preeklamsia (p-value =0.014). dominan terhadap tekanan darah dan protein urine pada
Hal ini sesuai dengan teori bahwa Teori yang ibu preeklamsia adalah variabel umur dengan p value
berhubungan dengan gravida terhadap kejadian 0,000 dan B Koefesien sebesar 0,443 terhadap tekanan
preeklampsia adalah teori imunologis. Teori tersebut darah sedangkan untuk protein urine didapatkan p value
berkaitan erat tentang primigravida, yaitu primigravida 0,000 dengan B koefesien sebesar 0,38.
mempunyai risiko lebih besar terjadinya preeklampsia Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa
jika dibandingkan dengan multigravida. Pada hamil preeklampsia hampir secara eksklusif merupakan
normal, respon imun tidak menolak adanya hasil penyakit pada nullipara. Biasanya terdapat pada wanita
konsepsi yang bersifat asing. masa subur dengan umur ekstrim yaitu pada remaja
Hal ini disebabkan adanya Human Leukocyte belasan tahun atau pada wanita yang berusia kurang dari
Antigen Protein G (HLA-G), yang berperan penting 20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Kejadian Preeklampsia
dalam modulasi respons imun, sehingga si ibu tidak pada ibu sering terjadi beresiko pada usia <20 tahun dan
menolak hasil konsepsi (plasenta). Adanya HLA-G pada >35 tahun.
plasenta dapat melindungi trofoblas janin dari lisis oleh Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
sel Natural Killer (NK). Selain itu, adanya HLA-G akan (Novianti, 2016) Pengaruh Usia Dan Paritas Terhadap
mempermudah invansi sel trofoblas ke dalam jaringan Kejadian Pre Eklampsia Di RSUD Sidoarjo. Dari
desidua ibu. Jadi HLA-G merupakan prakondisi untuk analisis multivariat regresi logistik berganda
terjadinya invasi trofoblas ke dalam jaringan desidua menunjukkan hasil perhitungan Nagelkerke R square
ibu. Pada keadaan primigravida kemungkinan terjadi 0.234 mengandung arti variabel usia dan paritas secara
penurunan ekspresi HLA-G di desidua plasenta, bersamaan mampu menjelaskan 23.4% dari variasi-
sehingga menghambat invasi trofoblas ke dalam desidua. variasi resiko terjadinya preeclampsia. Kesimpulannya
Dan pada keadaan tersebut proporsi Helper Sel rendah ada pengaruh usia terhadap preeklampsia.20
sehingga sel NK dapat melisiskan trofoblas janin. 17 Pendapat peneliti terhadap hasil penelitian ini
Hal ini sesuai dengan penelitian Penelitian oleh bahwa umur merupakan variabel yang paling dominan
Irma yanti tahun 2017 tentang Analisis Multivariat terhadap tekanan darah dan protein urine pada ibu
Hubungan Antara Usia, Paritas, Riwayat Penyakit, preeklamsia, meskipun dari hasil penelitian didapatkan
Konsumsi Kalsium Dengan Kejadian Preeklampsia Pada nilai rata-rata umur ibu preeklamsia di RSUD DR. H.
Ibu Hamil dengan hasil variabel yang paling dominan Abdul Moeloek adalah 30,4 tahun, dimana bertolak
terhadap kejadian preeklampsia adalah variabel paritas belakang dengan teori yang menyebutkan bahwa umur
dengan OR 7,024.18 beresiko adalah ≤20tahun dan ≥35tahun, akan tetapi hal
d. Hubungan Kehamilan Ganda dengan Tekanan Darah ini tidak berarti bahwa dengan nilai rata-rata ibu
dan Protein Urine preeklamsi 30,4 menunjukan bahwa umur tidak
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan tidak memiliki hubungan dengan tekanan darah dan protein
ada hubungan signifikan antara kehamilan ganda ibu urine, sebab data umur dari 314 responden sangat
dengan tekanan darah ibu preeklamsia (p-value= 0,607) bervariasi sehingga tidak dapat disamakan dengan
dan tidak ada hubungan signifikan antara kehamilan konnsep teori yang menjelaskan umur beresiko secara
ganda dengan protein urine ibu preeklamsia (p-value= perseorangan individu, karna pengaruh dari umur
0,589). terhadap tekanan darah dan protein urine pada
Hal ini belum sesuai dengan teori bahwa penelitian ini adalah memang mempengaruhi angka
kehamilan ganda merupakan salah satu faktor risiko kenaikan dari tekanan darah dan protein urine untuk
bahwa frekuensi preeklampsia dan eklampsia dilaporkan sebagian responden yang memang umurnya berada pada
53
titik umur beresiko. Hal ini dibuktikan dari hasil 10. Ada hubungan antara paritas ibu dengan tekanan
pengolahan data yang memang menunjukan bahwa darah ibu preeklamsia di RSUD Abdul Moeloek
variabel umurlah yang hubungannya paling berpengaruh tahun 2017 (p-value < 0.000) dan ada hubungan
pada tekanan darah dan protein urine dibandingkan signifikan antara paritas dengan protein urine ibu
dengan variabel yang lainnya, hal ini kemungkinan preeklamsia (p-value =0.014).
dapat terjadi karena penyebaran data umur ada dekat 11. Tidak ada hubungan signifikan antara kehamilan
titik diagonal sedangkan untuk jarak kehamilan dan ganda ibu dengan tekanan darah ibu preeklamsia di
paritas penyebaran data tidak rata dititik diagonal. RSUD Abdul Moeloek tahun 2017 (p-value=
Dari hasil analisis diketahui bahwa setiap 0,607) dan tidak ada hubungan signifikan antara
penambahan umur ibu preeklamsia satu tahun akan kehamilan ganda dengan protein urine ibu
terjadi peningkatan tekanan darah sebesar 1.1 mm/hg, preeklamsia (p-value= 0,589).
sedangkan kadar protein urine akan meningkat sebesar 12. Ada hubungan signifikan antara kadar gula darah
13,38 mm/dl. Kemungkinan ini terjadi karena ibu hamil dengan tekanan darah ibu preeklamsia di RSUD
tidak melakukan antenatal care (ANC) sesuai standar Abdul Moeloek tahun 2017 (p-value < 0.000) dan
yaitu minimal sebanyak 4 kali selama kehamilan. Hal ini ada hubungan signifikan antara kadar gula darah
membuat tekanan darah dan protein urine tidak dengan protein urine ibu preeklamsia (p-value
terpantau. Pelayanan kesehatan ibu yang sesuai standar <0.000).
akan dilakukan pemeriksaan laboratorim setiap triwulan 13. Faktor risiko yang lebih berpengaruh dengan
sehingga patologis kehamilan tidak terjadi. kejadian preeklamsia di RSUD Abdul Moeloek
tahun 2017 adalah variabel umur dengan tekanan
KESIMPULAN darah beta = sebesar 0,449 dan protein sebesar
Dari hasil penelitian pada sampel 314 orang didapatkan 0,380
bahwa :
1. Rata-rata tekanan darah pada ibu Preeklamsia di DAFTAR PUSTAKA
RSUD H. Abdul Moeloek tahun 2017 adalah 164,9 1. Hastono, S, (2017). Analisa Data Pada
mmhg. Tekanan darah terendah 130 mmhg dan Bidang Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers.
tekanan darah tertinggi 240 mmhg. 2. Ningsih, L. (2018). Pengaruh Usia
2. Rata-rata protein urine pada ibu Preeklamsia di Kehamilan Terhadap Risiko Preeklamsi –
RSUD H. Abdul Moeloek tahun 2017 adalah rata-
Eklamsi Pada Kehamilan. Medika Respati,
rata protein urine ibu preeklamsia adalah 244,84
13.
mg/dl, dengan variasi 258,8 mg/dl.
3. Rata-rata umur ibu preeklamsia di RSUD H. Abdul 3. Puryani, Dwi, L. D. & M. S, (2016). Factors
Moeloek tahun 2017 adalah 30,4 ahun dengan Related To Preeklamsia Case On Pregnant
variasi 7,4 tahun. Mother In Public Health Center Madiun
4. Rata-rata jarak kehamilan ibu preeklamsia di RSUD City. Indek -Phpjkm, 4, 1–4.
H. Abdul Moeloek tahun 2017 adalah 42.2 bulan 4. Manuaba. (2012). Ilmu Kebidanan, Penyakit
dengan variasi 43,6 bulan. kandungan dan KB. Jakarta: EGC.
5. Rata-rata jumlah kelahiran (paritas) ibu 5. Sukarmi, (2014). Patologi kehamilan,
preeklamsia ibu preeklamsia di RSUD H. Abdul Persalinan, Nifas dan Neonatus Resiko
Moeloek tahun 2017 adalah 3 orang dengan variasi Tinggi (Pertama). Yogyakarta: Nuha
2 orang. paritas terendah 1 dan paritas tertinggi
Medika.
tertinggi 8 anak (grende Multipara).
6. Fatkhiyah, (2016). Jurnal Keperawatan
6. Rata-rata jumlah kelahiran ganda ibu preeklamsia di
RSUD H. Abdul Moeloek tahun 2017 adalah 1 Soedirman (The Soedirman Journal of
orang dengan variasi 1 orang. Nursing), Volume 11, No.1, Maret 2016,
7. Rata-rata riwayat penyakit (gula darah) ibu 11(1), 53–61.
preeklamsia di RSUD H. Abdul Moeloek tahun 7. Susanto, H, (2017). Analisa Data Pada
2017 adalah 151,87 mg/dl dengan variasi 72,21 Bidang kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers.
mg/dl. 8. Lusiana, N, (2015). Faktor-faktor yang
8. Ada hubungan umur dengan tekanan darah dan Berhubungan dengan Kejadian
protein pada ibu preeklamsi di RSUD Abdul Preeklampsia pada Ibu Bersalin di Ruangan
Moeloek tahun 2017 dengan p value =0,000 Camar II RSUD Arifin Achmad Provinsi
9. Ada hubungan jarak kehamilan dengan tekanan
Riau Tahun 2014 Factors Associated with
darah dan protein pada ibu preeklamsi di RSUD
Incidence of Maternal Preeclampsia in
Abdul Moeloek tahun 2017 dengan p value =0,000
Camar II ward Arifin Achmad Hospital in
54
Riau Provin, 3(1), 29–33. Rujukan. Jakarta: Kementerian Kesehatan
9. Gustri, Y., Sitorus, R. J., & Utama, F, Indonesia.
(2016). Determinan Kejadian Preeklamsia 15. Apriyanti, (2014). Hubungan Kehamilan
Pada Ibu Hamil dI RSUP DR . Mohammad Gemeli dan Paritas Ibu dengan Kejadian
Hoesin Palebang Determinants Preeclamcia Preeklamsia di RSUD Arifin Achmad
In Pregnancy at RSUP DR . Mohammad Pekanbaru Tahun 2014, 18, 57–65.
Hoesin Palembang, 7(November), 209–217. 16. Wulandari, (2018). Faktor-Faktor yang
10. Pratikya Watik Ahmad, (2014). Dasar-dasar Berhubungan dengan Kejadian Preeklamsi
Metodelogi Penelitian kedokteran & di Puskesmas Sumber Kabupaten Rembang,
Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers. (2), 83–96.
11. Dinas kesehatan Provinsi Lampung, (2016). 17. Kemenkes, (2015). Profil Kesehatan
profil Dinas kesehatan Propinsi Lampung. Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Kementerian
Lampung: Dinas kesehatan Propinsi Kesehatan Indonesia.
Lampung. 18. Yanti, Irma, N. A. & L. S, (2017). Analisis
12. Supariasa, (2012). Penilaian Status Gizi. (M. Multivariat Hubungan Antara Usia, paritas,
Ester, Ed.) (Revisi). Jakarta: Buku Riwayat Penyakit, Konsumsi Kalsium
Kedokteran EGC. dengan Kejadian Preeklamsia Pada Ibu
13. Prabawati, Sulistyaningsih, V. I, (2017). Hamil, 63–73.
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang 19. Sugiyono, (2014). Metode Penelitian
Program Perencanaan Persalinan dan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Pencegahan Komplikasi di Puskesmas CV. Alfabeta.
Kalasan Sleman. Samudra Ilmu, 8(1), 80– 20. Novianti, H, (2016). Pengaruh Usia dan
88. Paritas Terhadap Kejadian Preeklamsia di
14. Kemenkes, (2013). Pelayanan Kesehatan RSUD Sidoardjo, 25–31.
Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar dan

55

Anda mungkin juga menyukai