Anda di halaman 1dari 8

A.

NAMA DAN JUDUL


Nama :
NIM :
Judul Praktikum: SPERMATOGENESIS
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui tahapan-tahapan pada proses spermatogenesis
C. PERTANYAAN DISKUSI
1. Jelaskan Proses Tahapan Spermatogenesis
2. Cari gambaran histologi dari testis bagian tubulus seminiferous
3. Kemudian tunjukkan dengan memberi tanda mana yang merupakan
a. Spermatogonium
b. Spermatosit primer
c. Spermatosit sekunder
d. Spermatid
e. Spermatozoa
f. Sel sertoli
g. Sel leydig
4. Cari gambaran sel spermatozoa dan sebutkna bagian-bagian spermatozoa
5. Jelaskan fungsi dari bagian-bagian spermatozoa tersebut
D. PEMBAHASAN
Tahapan Proses Spermatogenesis
Spermatositogenesis (spermatocytogenesis) adalah tahap awal dari spermatogenesis
yaitu peristiwa pembelahan spermatogonium menjadi spermatosit primer (mitosis), selanjutnya
spermatosit melanjutkan pembelahan secara meiosis menjadi spermatosit sekunder dan
spermatid. Istilah ini biasa disingkat proses pembelahan sel dari spermatogonium menjadi
spermatid.
Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis.
Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel
epitel germinal melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel, yang bertujuan untuk
membentuk sperma fungsional.
Pada tubulus seminiferus terjadi proses spermatozoatogenesis dan dapat dibagi menjadi 3
fase :
1. Spermatocytogenesis

Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi


spermatosit primer. Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi
(membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan
berkembang menjadi spermatosit primer. Spermatogonia yang bersifat diploid (2n atau
mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul di tepi membran epitel germinal yang
disebut spermatogonia tipe A. Spermatogonia tipe A membelah secara mitosis menjadi
spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi
spermatosit primer yang masih bersifat diploid Spermatosit primer mengandung kromosom
diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua
sel anak, yaitu spermatosit sekunder.

2. Tahapan Meiois

Spermatosit primer menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera
mengalami meiosis I menghasilkan spermatosit sekunder yang n kromosom (haploid).
Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis II membentuk empat buah
spermatid yang haploid juga. Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih
yang lengkap terpisah, tapi masih berhubungan lewat suatu jembatan (Interceluler bridge).
Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap.

3. Tahapan Spermiogenesis

Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase
golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa
(sperma) masak. Ketika spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki bentuk seperti
selsel epitel. Namun, setelah spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk
yang terdiri dari kepala dan ekor (Ketut,2016).
(Junquiera, 2007)
Gambar Sel Spermatozoa

Morfologi Spermatozoa Spermatozoa terdiri atas kepala dan ekor. Kepala


spermatozoa merupakan lokasi dari inti sel dan ditutupi oleh membra sel serta selubung
akrosom. Selubung akrosom ini memiliki peranan penting sehingga memungkinkan
spermatozoa dapat masuk ke dalam ovum. Ekor spermatozoa terdiri dari tiga komponen
utama : 1) mikrotubulus yang disebut aksonema; 2)membrane sel yang menutupi
aksonema; 3) mitokondria yang mengelilingi aksonema, daerah yang terdapat
mitokondria disebut badan ekor (Guyton dan Hall, 2007).

Bagian dan Fungsi dari Sel Spermatozoa


Spermatozoa ini secara histologi merupakan sel kecil yang berbentuk seperti tanda seru,
runcing pada bagian ujung, dan mengisi daerah tengah lumen.
1. kepala
Bagian kepala terdiri dari nukleus yang mengandung informasi genetic. Pada bagian
ini sperma mengandung suau lapisan tipis sitoplasma dan sebuah inti berbentuk
lonjong dan dan hampi mengisi seluruh bagian dari kepala sperma. Bagian depan
disebut acrosom( memiliki enzim hydrolytic yang terdiri dariacrosin dan
hyaluronidase yang dibutuhkan saat fertilisasi ) dan bagian belakang dinamakan
sentriol. Serta bagian ini juga mempuyai inti sel yang mempuyai arti penting dalam
masalah reproduksi. Akrosom suatu vesikel yang berisi enzim yang digunakan untuk
menembus ovum.
2. Leher
Daerah ini merupakan bagian yang genting dan mengndung sentriol depan dan bagian
depan filament poros.
3. Badan
Bagian badan dari sperma mengandung filament poros mitochondria dan sentriol
belakang berbentuk cincin, sehingga sering disebut bagian badan ini sebagai tenaga
pusat sperma karena mitokondria memiliki enzim yang menggerakkan asam
trikakboksilat dan transport electron serta fosfolirasi oksidatif, yang menghasilkan
energi dalam bentuk ATP.
4. Ekor
Ekor sperma memeiliki 2 bagian : bagian utama dan bagian ujung. Ekor ini
mengandung banyak sekali filament poros / flagellum tetapi sedikit mengandung
sitoplasma.terdapat 2 sentriol terletak di bagian tengah dari. Fibril-fibril yang seperti
cilia tersebar dalam ekor dan dikelilingi oleh cincin yang terdiri dari 9 pasangan fibril
perifer. Fibril ini berfungsi menimbulkan gerakan ekor sperma. Mobilitas
spermatozoa dihasilkan oleh ekor, pergerakan pada ekor terjadi akibat pergeseran
relatif mikrotubulus-mikrotubulus konstituennya. Pergeseran tersebut dijalankan oleh
energi yang dihasilkan oleh mitokondria yang terkonsentrasi dibagian tengah
spermatozoa (Guyton dan Hall, 2007).
E. KESIMPULAN

F. DAFTAR PUSTAKA

Dr. Ir. I Ketut Sukda,M.Si. 2016. Gametogenesis Oogenesis Spermatogenesis.


Simdos.unud.ac.id
Junqueira L.C., J.Carneiro, R.O. Kelley. 2007. Histologi Dasar. Edisi ke-5. Tambayang J.,
penerjemah. Terjemahan dari Basic Histology. EGC. Jakarta.
Guyton A.C. and J.E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC.
74,76, 80-81, 244, 248, 606,636,1070,1340.

Anda mungkin juga menyukai