(PEMBAHASAN)
2.1Proses Sensorik
Proses sensorik adalah kemampuan untuk memproses atau
mengorganisasikan input sensorik yang diterima. Biasanya proses ini
terjadi secara otomatis, misalnya ketika mendengar suara kicauan burung,
otak langsung menterjemahkan sebagai bahasa atau suara binatang. Secara
umum proses sensorik juga dapat diartikan sebagai proses masuknya
rangsang melalui alat indera ke otak (serebral) kemudian kembali melalui
saraf motoris dan berakhir dengan perbuatan.
Proses sensorik disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal
benda-benda disekitar dengan mempergunakan alat indera. Pengamatan
dengan anggapan atau respon memiliki perbedaan. Pengamatan terjadi
pada saat stimulus atau rangsangan mengenai indera dan menghasilkan
kesadaran dan pikiran. Respon yaitu proses terjadinya kesan dari pikiran
setelah stimulus tidak ada.
Proses awal dari pengamatan disebut dengan perhatian, sedangkan
proses akhir disebut persepsi yang menyebabkan kita mempunyai
pengertian tentang situasi sekarang atas dasar pengalaman yang lalu.
Persepsi merupakan bentuk pengalaman yang belum di sadari sebelumnya
sehingga individu belum mampu membedakan dan melakukan pemisahan
apa yang dihayati. Apabila pengalaman tersebut telah disadari sehingga
individu sudah mampu membedakan dan melakukan pemisahan antara
subjek dengan objek, disebut “apersepsi” dalam pengamatan yang di
utamakan adalah kualitas objek bukan kuantitas objek. Secara psikolog
perbedaan benda yang di amati bersifat kualitatif, dengan tidak
mengabaikan proses fisiologi secara psikologi sikap seseorang dalam
situasi itulah yang akan memberi arti.
Contoh :Secara fisiologis jarak Cilegon-Jakarta kurang lebih 10
km, kita rasakan jauh karena dimanapun berada memiliki jarak yang tetap,
yaitu 10km. Secara psikologis jarak 10 km dapat memiliki arti dekat
maupun jauh. Memiliki arti dekat apabila yang berada di Jakarta adalah
orang yang berarti bagi orang yang di Cilegon. Misalnya orang yang
berada di Jakarta adalah orang yang dicintai,sebaiknya apabila yang
berada dijakarta adalah orang yang dibenci atau tidak disenangin akan
memiliki arti yang jauh. Secara fisiologis 1 jam adalah 60menit atau 3600
detik. Secara psikologis dapat terasa lama. (missalnya: pada saat antri
membeli tiket atau menunggu seseorang). Namun sebaliknya dapat terasa
PSIKOLOGI|PROSES SENSORIK-MOTORIK 1
sebentar, (misalnya: saat bergembira atau bersandau gurau). Ternyata
secara psikologis situasi tersebut mengatur atau menentukan arti kejadian–
kejadian yang berlangsung dalam prosesnya. Secara psikologis alat indera
merupakan alat penerima rangsang yang akan diproses oleh organ-organ
tubuh lain yang dibawah ke otak. Sedangkan secara psikolgis yang penting
adalah kesan yang terjadi, setelah ditemukan situasi yang berarti bagi
subjek.
PSIKOLOGI|PROSES SENSORIK-MOTORIK 2
berwarna abu-abu ( kelabu ) dieut monokromat. Buta hanya
melihat dua warna dinamakan bikromat ( missal : hanya dapat
melihat warna merah dan hijau).
Pengamatan bentuk, yaitu benda terlihat bulat, lonjong,
runcing, kubus, dan balok. Orang yang mudah menerima kesan
melalui mata tersebut disebut tipe visul.
Pengamatan ruang, meliputi tempat dan jarak ( misal : berada
di ruang kelas, ruang,terbuka, dan tempat yang berjarak dari
satu tempat ke tempat lain).
b. Hidung (olfaktori)
Indera pembau yang terdapat pada mukosa ( selaput lendir ) hidung
hanya dapat di rangsan oleh gas. Manusia dapat mengenal 2000
sampai 4000 bau yang berbeda. Saraf yang menerima rangsangan
pembau, yaitu Nervus olfactorius, rangsangannya adalah wangi-
wangian, bensol, lisol, dan gas yang busuk. Nervus trigeminus,
rangsangannya adalah minyak kayu putih, kamper, kloroform dan
ether. Bau dapat mempengaruhi perilaku sesorang, misalnya : dekat
orang yang wangi, menimbulkan keinginan mendekat atau sebaliknya.
c. Kulit (taktil)
Kulit merupakan indera untuk stimulus mekanik (raba dan tekan),
panas, dingin, dan nyeri. Menurut hasil penelitian tiap rasa mempunyai
tempat yang berbeda-beda pada kulit kita. Rasa panas, dingin, nyeri,
tidak tedapat satu pada kulit kita.
Macam-macam reseptor pada kulit:
- Corpus cula tactus dari meisner, terdapat pada papilla terutama
pada puncak bibir,puncak jari, dan papilla mamae. Rangsangan
yang diterima adalah tactil,(rabaan).
- Corpus cula Ruffini, terdapat pada batas subkutis (bawah kulit) dan
corium (kulit jagat). Rangsangan yang diterima adalah panas.
- Corpus cula bullo idea Krousa, terdapat pada corium. Rangsangan
yang diterima adalah panas.
- Corpus cula Lamellasa paceni, terdapat di subkutis terutama di
ujung jari yang berfungsi untuk meraba benda.
- Rangsangan nyeri, terdapat pada ujung-ujung saraf (reseptor) yang
terdapat hampir seluruh jaringan tubuh.
d. Telinga (auditori)
Di dalam telinga terdapat dua reseptor sensorik untuk pendengaran
dan keseimbangan. Proses pengamatan suara melalui tiga bagian di
telinga ,yaitu telinga bagian luar (Acusticus eksternus) telinga bagian
PSIKOLOGI|PROSES SENSORIK-MOTORIK 3
tengah (Acusticus medialis) telinga bagian dalam (Meatus acusticus
internus).
Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh bunyi atau suara yaitu
mendengar lagu-lagu mars membuat kita jadi semangat, mendengar
lagu-lagu dangdut membuat kita ingin berjoget, mendengar lagu-lagu
slow membuat kita jadi tenang, mendengar lagu-lagu melayu membuat
kita menjadi ngantuk, mendengar ledakan keras membuat kita jadi
terkaget.
e. Lidah (gustatori)
Rangsangan kimia yang berasal dari luar tubuh kita diterima oleh
reseptor kimia atau disebut kemoreseptor. Kemoreseptor kita terhadap
lingkungan luar adalah berupa tunas pengecap yang berupa lidah. Agar
suatu zat dapat dirasakan, zat itu harus larut dalam kelembaban mulut
sehingga dapat menstimulasi kuncup rasa atau tunas pengecapan.
Pada lidah terdapat 3 macam papil sebagai berikut:
- Papil bentuk benang, merupakan papil peraba dan tersebar
diseluruh permukaan lidah.
- Papil seperti huruf V, tersusun dalam lengkungan yang dilingkari
oleh suatu saluran pada daerah dekat pangkal lidah dan merupakan
papil pengecap.
- Papil berbentuk palu, terdapat pada daerah tepi-tepi lidah, juga
merupakan papil pengecap.
PSIKOLOGI|PROSES SENSORIK-MOTORIK 4
Rangsangan yang sangat lemah ataupun sangat kuat akan
mengganggu proses sensorik.
Saraf dan pusat saraf dalam keadaan baik dan sehat.
Gangguan Mental Karena Faktor Proses Sensorik Terhadap Perilaku
Proses sensorik yang terjadi pada seseorang ternyata jika tidak berjalan
semestinya dapat menimbulkan gangguan mental yang tercermin dalam
perilaku sebagai berikut :
- Osilasi (ayunan), osilasi terjadi karena perhatian atau pengamatan
yang mudah beralih sehingga menyebabkan kesan yang selalu
berubah.
- Ilusi, terjadi karena kesalahan persepsi sehingga terjadi kesalahan
kesan. Dalam ilusi terjadi kesalahan pengamatan. Penyebab
terjadinya ilusi adalah Keadaan fisik,adapun penyebab rangsangan
yang keliru dan kebiasaan mempercayai suatu objek yang serupa,
harapan-harapan tertentu sehingga menimbulkan berbagai
prasangka, tidak adanya analisis terhadap kesan yang diterima dan
adanya kesan secara keseluruhan.
PSIKOLOGI|PROSES SENSORIK-MOTORIK 5
motorik,sebaliknya motorik adalah suatu proses yang tidak dapat diamati
dan merupakan penyebab terjadinya gerak.
Sedangkan proses motorik merupakan keseluruhan yang terjadi pada
tubuh manusia, yang meliputi proses pengendalian (koordinasi) dan proses
pengaturan (kondisi fisik) yang dipengaruhi oleh faktor fisiologi dan
faktor psikis untuk mendapatkan suatu gerakan yang baik.
Motorik berfungsi sebagai motor penggerak yang terdapat didalam tubuh
manusia. Motorik dan gerak tidaklah sama, namun tetapi berhubungan.
Persamaan : setiap terjadi proses dalam tubuh manusia maka akan
menghasilkan gerak. Perbedaan : Motorik tidak dapat dilihat tetapi dapat
dirasakan, berbeda dengan gerak yang dapat dilihat dan diamati. Proses
motorik juga menghasilkan gerakan yang dinamakan gerakan
motorik.Gerakan motorik adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia.
Pengendalian motorik biasanya digunakan dalam bidang ilmu psikologi,
fisiologi, neurofisiologi maupun olah raga.Pengendalian motorik
mempelajari postur dan gerakan serta mekanisme yang menyebabkannya.
Terdapat berbagai jenis gerakan motorik :
Gerak reflex
Gerak terprogram
Gerakan motorik halus : menulis, merangkai, melukis, berjinjit
Gerakan motorik kasar : berjalan, merangkak, memukul, mengayunkan
tangan.
Definisi lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan proses motorik
ialah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan
tubuh. Dalam proses motorik, unsur-unsur yang menentukan ialah Otot,
Saraf, dan Otak.
Ketiga unsur itu melaksanakan masing-masing peranannya secara
“interaksi positif”, artinya unsurunsur yang satu saling berkaitan, saling
menunjang, saling melengkapi dengan unsur yang lainnya untuk mencapai
kondisi motoris yang lebih sempurna keadaannya.
Selain mengandalkan kekuatan otot, rupanya kesempurnaan otak juga
turut menentukan keadaan. Anak yang pertumbuhan otaknya mengalami
gangguan tampak kurang terampil.
Didalam tubuh manusia terdapat 3 komponen :
Analisator adalah alat penerima rangsangan.
Alat analisator meliputi mata (optik), akustik (pendengaran), taktil (alat
persa atau kulit)
Kinestetik adalah alat penerima rangsangan yang berbentuk saraf dan otot
yang terdapat pada tubuh manusia.
Vestibular adalah perasaan gerak yang terletak didalam telinga.
PSIKOLOGI|PROSES SENSORIK-MOTORIK 6
3. motorik olahraga
4. motorik ekspresi
BAB III
PSIKOLOGI|PROSES SENSORIK-MOTORIK 7
(PENUTUP)
3.1 Simpulan
Proses sensorik adalah kemampuan untuk memproses atau
mengorganisasikan input sensorik yang diterima.Proses sensorik juga
dapat diartikan sebagai proses masuknya rangsang melalui alat indera
ke otak (serebral) kemudian kembali melalui saraf motoris dan
berakhir dengan perbuatan. Proses motorik dapat didefinisikan sebagai
suatu peristiwa laten yang meliputi keseluruhan proses-proses
pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi organ tubuh, baik secara
fisiologis maupun secara psikis yang menyebabkan terjadinya suatu
gerakan.
3.2 Saran
Pembaca mampu memahami dan mengeti tentang materi yang kami
sampaikan dan bias memberikan kritikan apabila ada keuangan dan
kesalahan pada penulisan kami.
PSIKOLOGI|PROSES SENSORIK-MOTORIK 8