Anda di halaman 1dari 145

STUDI PERFORMA STRUKTUR GEDUNG 5 LANTAI

DENGAN PUSHOVER ANALYSIS TERHADAP


KETIDAKBERATURAN TORSI

SKRIPSI

“Diajukan untuk memenuhi persyaratan


mencapai derajat Sarjana Strata Satu (S-1)”

Diajukan oleh :
ELYAS RAHMAN
13.11.1001.7311.284

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
SAMARINDA
2017
SKRIPSI

STUDI PERFORMA STRUKTUR GEDUNG 5 LANTAI


DENGAN PUSHOVER ANALYSIS TERHADAP
KETIDAKBERATURAN TORSI

Disusun dan Dipersiapkan Oleh :


Elyas Rahman
NPM : 13.11.1001.7311.284
)

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji


Pada Tanggal : 29 Agustus 2018

Susunan Dosen Pembimbing :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Ir. H. Habir, MT Ir. Wahyu Mahendra T.A., ST., MT


NIDN: 11-2612-6802 NIDN: 11-2407-7501

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


Untuk memperoleh Gelar Sarjana

Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik Sipil
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Purwanto, ST.,MT
NIDN. 11-0112-6903

ii
SKRIPSI

STUDI PERFORMA STRUKTUR GEDUNG 5 LANTAI


DENGAN PUSHOVER ANALYSIS TERHADAP
KETIDAKBERATURAN TORSI

Disusun dan Dipersiapkan Oleh :


Elyas Rahman
13.11.1001.7311.284

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji


Pada Tanggal : 29 Agustus 2018

Susunan Dewan Penguji :


1. Dr. Ir. H. Habir, MT Ketua .....................

2. Ir. Wahyu Mahendra T.A., ST., MT Sekretaris .....................

3. Ir. Johanes Nono Juwono, MT Anggota .....................

4. Syahrul, ST., M.Eng Anggota .....................

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


Untuk memperoleh Gelar Sarjana
Tanggal :..................................................

Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda


Ketua Jurusan Fakultas Teknik Sipil

Ir. Viva Oktaviani, ST.,MT


NIDN. 11-0810-6501

iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa daJam Skripsi ini tidak terdapat karya yang
pemah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pemah ditulis atau diterbitkan oleb orang lain, keeuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan daJam daftar pustaka.

Samarinda, 29 Agustus 2018

EI as Rahman
13.1 1.1001.731 1.284

IV
LEMBAR PERSEMBAHAN

Bismillah ...
“ Allah akan meninggikan derajat orang – orang yang beriman diantara dan orang
– orang yang mempunyai ilmu pengetahuan beberpa derajat “
( Al-Mujadillah-11 )

Alhamdulillah kupanjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan kesempatan
untuk menyelesaikan skripsi dengan segala kekuranganku. Segala syukur ku
ucapkan kepadaMu karena telah menghadirkan mereka yang selalu memberi
semangat dan do’a disaat kutertatih. KarenaMu lah mereka ada, dan karenaMu lah
skripsi ini terselesaikan. Hanya padaMu tempat kumengadu dan mengucapkan
syukur.

Kepada Ayah ( H. Akhmad ) dan ibu ( Hj. Norsehat ) tersayang skripsi ini
kupersembahkan. Tiada kata yang bisa menggantikan segala sayang, usaha,
semangat, dan juga uang yang telah dicurahkan untuk penyelesaian tugas akhir
putra pertamanya ini. Untuk ketiga adikku yang tercinta ( Elyas Rahim, Rosiana
Ramadhana dan Rosiani Ramadhani ) terima kasih untuk dukungannya.

Terima kasihku juga kupersembahkan untuk sahabatku “ Aloysius Hario Widhi


Pratomo , Rahmat Sidik Irjali , Joko Sulistio , Arjuna , Chandra Wibowo ,
Surya , Muhammad Fajri , Zainal Abidin , Ishadi Rachman , Heru Setiawan
, Fahkrunnas Al-Amini , Sri Wulandari , Pakde Mulyono , Ansye Alin“ yang
senantiasa menjadi penyemangat dan menemani disetiap hariku.” Sahabat
merupakan salah satu sumber kebahagiaan dikala kita merasa tidak bahagia “.

v
Teruntuk teman – teman angkatanku “ 2013 , 2014 dan 2015 ” yang selalu
membantu, berbagai kecerian dan melewati setiap suka dan duka selama
kuliah,terima kasih banyak . “ Tiada hari yang indah tanpa kalian semua ”

Dan tak lupa terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. H. Habir, MT dan Bapak Ir.
Wahyu Mahendra T.A., ST., MT selaku dosen pembimbing tugas akhir
saya,terima kasih banyak kepada Bapak..., saya sudah dibantu selama ini,sudah
dinasehati, sudah diajari, saya tidak akan lupa atas bantuan dan kesabaran dari
bapak.
Seluruh dosen pengajar di Fakultas Teknik :
Terima kasih banyak untuk semua ilmu, didikan dan pengalaman yang sangat
berarti yang telah kalian berikan kepada kami ...

Aku belajar, aku tegar, dan aku bersabar hingga aku berhasil.
Terima kasih untuk semuanya^_^...

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas


berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan Proposal Skripsi yang berjudul
“Studi Performa Struktur Gedung 5 Lantai Dengan Pushover Analysis Terhadap
Ketidakberaturan Torsi” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak


mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai
pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut
dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan kepada selaku pembimbing yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan
ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi,
arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun
skripsi.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih atas


bantuan yang diberikan, sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan. Ucapan terima
kasih sedalam-dalamnya saya tujukan kepada:
1. Kedua Orang Tua Saya yaitu Bapak H. Akhmad dan Ibu Hj. Norsehat beserta
keluarga tercinta atas segala bantuannya baik dukungan moril, semangat
kekeluargaan maupun material selama menempuh pendidikan sampai dengan
proses penulisan Skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ir. H. Habir, MT Selaku Dosen Pembimbing I yang telah


memberikan masukan, bimbingan, serta memberi banyak pengarahan dalam
membantu penulis menyelesaikan Skripsi ini.

vii
4. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh Civitas Akademika ]urusan Teknik Sipil
yang telah ikut membantu dan memberi masukan, nasehat serta kemudahan
yang diberikan selama penyelesaian Skripsi ini.
5. Rekan-rekan mahasiswa khususnya Fakultas Teknik, lurusan Teknik Sipil
maupun Teknik Arsitektur Universitas t 7 Agustus 1945 Samarinda khususnya
angkatan saya 2013,2014 dan 2015 serta semua pihak yang tidak. dapat saya
sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa da1am penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh
dari kata sempuma, mengingat kernampuan dan keterbatasan yang ada pada
penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun dari semua pihak, guna pcnyempurnaan daJam Tugas Akhir ini yang
pada akhlmya oanti dapat menambah dan meningkat.kan wawasan penulis,

Samarinda, 29 Agustus 2018


Penulis

Ely Rahman
NPM. 13.11.1001.7311.284

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …...........................................................................................i


LEMBAR PENGESAHAN I ................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN II ..............................................................................iii
PERNYATAAN ....................................................................................................iv
LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................................v
KATA PENGANTAR ...........................................................................................vii
DAFTAR ISI .........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiv
DAFTAR NOTASI .............................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xx
INTISARI ............................................................................................................xxi
ABSTRACT .......................................................................................................xxii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...............…............................................................1
1.2. Rumusan Masalah ..........................................................................1
1.3. Maksud dan Tujuan ........................................................................2
1.4. Batasan Masalah ............................................................................2
1.5. Manfaat Penelitian .........................................................................2
1.6. Sistematika Penulisan ....................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gempa Bumi ...............................................................................5
2.2. Ketentuan Umum Bangunan Gedung Tahan Gempa ...................7
2.2.1. Kategori Risiko Struktur Bangunan ...................................7
2.2.2. Wilayah Gempa dan Spektrum Respons ............................9

ix
2.2.3. Parameter Percepatan Spektral Desain .............................12
2.2.3 Kategori Desain Seismik ..................................................12
2.3. Pembebanan ................................................................................13
2.3.1. Beban Mati (Dead Load) ..................................................13
2.3.2. Beban Hidup (Live Load) .................................................13
2.3.3 Beban Gempa (Earthquake Load) ....................................13
2.4. Daktilitas .....................................................................................16
2.5. Ketidakberaturan Struktur Gedung ..............................................17
2.6. Analisis Pushover (Pushover Analysis) .......................................18
2.7. Kriteria Struktur Tahan Gempa ....................................................19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian .........................................................................21
3.2. Populasi dan Sampel ....................................................................21
3.3. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................22
3.4. Teknik Analisa Data ....................................................................22
3.5. Waktu Penelitian .........................................................................22
3.6. Rencana Anggaran Biaya Penelitian ............................................23
3.7. Desain Penelitian .........................................................................23
3.8. Diagram Alir Penelitian ...............................................................23
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Struktur........................................................................................25
4.2. Data Geometri Struktur ...............................................................26
4.3. Kategori Desain Seismik (KDS) .................................................28
4.4. Desain Awal (Preliminary Design) .............................................34
4.4.1. Material ............................................................................34
4.5. Pembebanan Struktur ..................................................................34
4.5.1. Pembebanan Pada Pelat ...................................................34
4.5.2. Pembebanan Pada Tangga ...............................................36
4.5.3. Pembebanan Pada Balok ..................................................38
4.5.4. Pembebanan Pada Kolom ................................................39
4.5.5. Beban Lift ........................................................................40

x
4.6. Analisis Beban Gempa ................................................................42
4.6.1. Analisa Gempa Statik Ekivalen .......................................43
4.6.1.1. Perhitungan Berta Strukur .................................43
4.6.1.2. Periode Struktur .................................................48
4.6.1.3. Faktor Keuta,aam Gedung ( I ) ...........................50
4.6.1.4. Koefisien Respons Seismik ................................51
4.6.1.5. Gaya Geser Dasar ..............................................52
4.6.1.6. Distribusi Beban Gempa ....................................52
4.6.1.7. Input Beban Gemoa Statik .................................54
4.6.2. Analisa Gempa Dinamik Respons Spektrum ...................56
4.6.2.1. Input Respon Spektrum Gempa Rencana ...........56
4.6.2.2. Analisa Ragma Respon Spektrum ......................57
4.6.2.3. Kontrol Nilai Akhir Respons Sektrum ...............59
4.6.3. Simpangan Sturkur ...........................................................60
4.7. Analisis Ketidakberaturan Torsi ..................................................61
4.7.1. Ketidakberatuan Horizontal .............................................62
4.7.2. Ketidakberatuan Verikal ..................................................68
4.8. Level Kinerja Struktur .................................................................75
4.8.1. Evaluasi Kinerja Struktru Arah X ....................................76
4.8.2. Evaluasi Kinerja Struktru Arah Y ....................................76
4.9. Hasil Analisia Pushover ...............................................................77
4.9.1. Kurva Kapasitas ...............................................................77
4.9.2. Distribusai Sendi Plastis ..................................................78
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan .................................................................................82
5.2. Saran ............................................................................................83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kategori Risiko Bangunan Gedung Dan Non Gedung Untuk Beban
Gempa....................................................................................................7
Tabel 2.2. Faktor Keutamaan Gempa .....................................................................9
Tabel 2.3. Koefisien Situs, Fa ...............................................................................11
Tabel 2.4. Koefisien Situs, Fv ...............................................................................11
Tabel 2.5. Kategori desain seismik berdasarkan peremeter respons percepatan
pada periode pendek ...........................................................................12
Tabel 2.6. Kategori desain seismik berdasarkan peremeter respons percepatan
pada periode 1 detik ...........................................................................13
Tabel 3.1. Waktu Penelitian .................................................................................23
Tabel 4.1. Fungsional Lantai ................................................................................26
Tabel 4.2. Elevasi Gedung ...................................................................................27
Tabel 4.3. Hasil Uji Sondir...................................................................................28
Tabel 4.4. Korelasi qc terhadap N-SPT................................................................28
Tabel 4.5. Klasifikasi situs ...................................................................................29
Tabel 4.6. Koefisien Situs (Fa).............................................................................29
Tabel 4.7. Koefisien Situs (Fv) ............................................................................30
Tabel 4.8. Kategori risiko bangunan gedung dan non gedung untuk beban
gempa ..................................................................................................31
Tabel 4.9. Faktor keutamaan gempa ....................................................................32
Tabel 4.10. Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan
pada periode pendek ............................................................................32
Tabel 4.11. Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan
pada periode 1 detik ............................................................................32
Tabel 4.12. Kategori Desain Seismik .....................................................................33

xii
Tabel 4.13. Faktor R, Cd, dan o Untuk Sistem Penahan Gaya Gempa ................33
Tabel 4.14. Perhitungan Beban Mati Pada Balok ..................................................39
Tabel 4.15. Data cuaca Samarinda Tahun 2018 .....................................................39
Tabel 4.16. Spesifikasi Lift produksi Hyundai Elevator co.Ltd .............................40
Tabel 4.17. Perhitungan Beban Hidup Tambahan .................................................46
Tabel 4.18. Output self mass dari ETABS .............................................................47
Tabel 4.19. Berat sendiri tiap lantai .......................................................................47
Tabel 4.20. Berat total struktur...............................................................................48
Tabel 4.21. Nilai Parameter Periode Pendekatan Ct dan x ....................................48
Tabel 4.22. Koefisien Batas atas pada perioda yang dihitung ...............................49
Tabel 4.23. Modal Loads Participation Ratio .......................................................50
Tabel 4.24. Faktor Keutamaan I untuk berbagai kategori gedung dan bangunan..51
Tabel 4.25. Rekapitulasi Gaya Gempa tiap lantai ..................................................53
Tabel 4.26. Perhitungan Gaya Gempa Arah X dan Y ............................................53
Tabel 4.27. Gaya Geser Dasar................................................................................59
Tabel 4.28. Kontrol Simpangan Struktur akibat Beban Gempa arah X .................61
Tabel 4.29. Kontrol Simpangan Struktur akibat Beban Gempa arah Y .................61
Tabel 4.30. Nilai dari δmax, δavg, dan Ax untuk gempa arah X ...........................63
Tabel 4.31. Nilai dari δmax, δavg, dan Ax untuk gempa arah Y ...........................63
Tabel 4.32. Ketidakberaturan sudut dalam ............................................................64
Tabel 4.33. Pengecekan ketidakberaturan diskontinuitas diafragma .....................66
Tabel 4.34. Simpulan Ketidakberaturan Horizontal ..............................................68
Tabel 4.35. Perhitungan Vertical Irregularity 1a dan 1b arah X ...........................69
Tabel 4.36. Perhitungan Vertical Irregularity 1a dan 1b arah Y ...........................70
Tabel 4.37. Ketidakberaturan vertikal 2 .................................................................71
Tabel 4.38. Ketidakberaturan vertikal 1a, 1b dan 2 ...............................................71
Tabel 4.39. Ketidakberaturan vertikal 3 .................................................................73
Tabel 4.40. Perhitungan Weak Story ......................................................................75
Tabel 4.41. Batasan Ratio Drift ATC-40 ...............................................................75
Tabel 5.1. Kesimpulan ketidakberaturan horizontal ............................................82
Tabel 5.2. Kesimpulan ketidakberaturan vertikal ................................................82

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Skema Pergerakan Permukaan Tanah .............................................6


Gambar 2.2. Skema Pergeseran/Benturan Antar Plat Tektonik ............................6
Gambar 2.3. S1, (MCER), kelas situs SB .............................................................10
Gambar 2.4. Ss, (MCER), kelas situs SB .............................................................10
Gambar 2.5. Batas Bawah Spektrum Respons MCER Deterministik.................16
Gambar 2.6. Kurva Kriteria Kinerja ....................................................................20
Gambar 3.1. Layout Lokasi Penelitian ................................................................21
Gambar 3.2. Flow Chart......................................................................................24
Gambar 4.1. Denah Struktur................................................................................25
Gambar 4.2. Permodelan struktur pada ETABS .................................................26
Gambar 4.3. Denah dan Potongan Lift ................................................................41
Gambar 4.4. Distribusi pembebanan balok perletakan mesin lift belakang ........42
Gambar 4.5. Pendefinisian Beban Gempa Statik ................................................54
Gambar 4.6. Input Gaya Gempa Statik Ekuivalen arah X ..................................55
Gambar 4.7. Input Gaya Gempa Statik Ekuivalen arah Y ..................................55
Gambar 4.8. Mass Source Reduction ..................................................................56
Gambar 4.9. Penambahan Fungsi Respon Spektrum ..........................................57
Gambar 4.10. Input pada ETABS .........................................................................57
Gambar 4.11. Definisi Respon Spektrum arah X ..................................................58
Gambar 4.12. Definisi Respon Spektrum arah Y ..................................................59
Gambar 4.13. Ketidakberaturan torsi ....................................................................62
Gambar 4.14. Ketidakberaturan Sudut Dalam ......................................................64
Gambar 4.15. Ketidakberaturan diskontinuitas diafragma ....................................65
Gambar 4.16. Ketidakberaturan pergeseran melintang terhadap bidang ..............67
Gambar 4.17. Ketidakberaturan Sistem Nonparalel ..............................................67

xiv
Gambar 4.18. Soft Story ........................................................................................69
Gambar 4.19. Ketidakberaturan massa..................................................................70
Gambar 4.20. Ketidakberaturan Geometri ............................................................72
Gambar 4.21. Diskontinuitas elemen vertikal .......................................................74
Gambar 4.22. Weak Story ......................................................................................74
Gambar 4.23. Kurva Kapasitas Arah x-x ..............................................................77
Gambar 4.24. Kurva Kapasitas Arah y-y ..............................................................77
Gambar 4.25. Portal as 3 Push x-x step 1 ..............................................................78
Gambar 4.26. Portal as 3 Push x-x step 4 ..............................................................79
Gambar 4.27. Gambar 3D Push x-x step 4 ............................................................79
Gambar 4.28. Portal as 3 Push y-y step 1 ..............................................................80
Gambar 4.29. Portal as 3 Push y-y step 5 ..............................................................80
Gambar 4.30. Gambar 3D Push y-y step 5 ............................................................81

xv
DAFTAR NOTASI

 = angka poison
 = berat jenis
 = rasio As terhadap bd
1 = rasio kekakuan balok terhadap pelat
avg = perpindahan rata-rata
max = perpindahan maksimum ditingkat x akibat beban spectra
o = faktor kuat lebih sistem
t = selisih periode setiap mode
A = tinggi blok tegangan persegi ekivalen
Ag = luas bruto penampang beton, mm2. Untuk penampang berlubang, Ag
adalah luas beton saja dan tidak termasuk luas lubang.
As min = luas minimum tulangan lentur
As = luas tulangan Tarik longitudinal non prategang, mm2
Ash = luas penampang total tulangan transversa (termasuk kait silang) dalam
spasi s dan tegak lurus terhadap dimensi bc
Ast = luas total tulangan permukaan dengan spasi si dalam lapisan ke i yang
melintasi strat dengan tulangan dengan sudut 
Bb = lebar penampang balok
bk = lebar penampang kolom
βn = rasio antara bentang bersih sumbu panjang dengan sumbu pendek
Cd = faktor pembesaran defleksi
Cp = koefisien tekanan eksternal
Cs = koefisien respons gempa
Cvx = faktor distribusi vertikal

xvi
D = beban mati
db = diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang
E = beban gempa
Ec = modulus elastisitas beton
eo = eksentrisitas bawaan
Es = modulus elastisitas baja struktural dan tulangan
Ev = pengaruh gaya gempa vertikal
ex & ey = eksentrisitas rencana
Fa = koefisien situs untuk periode pendek
fc' = kuat tekan beton yang disyaratkan
Fv = koefisien situs untuk perioda panjang (pada periode 1 detik)
Fx = distribusi beban gempa arah X
Fy = distribusi beban gempa arah Y
fy = tegangan leleh baja tulangan yang disyaratkan
G = modulus geser
GCpi = koefisien tekanan internal
Hb = tinggi penampang balok
hi dan hx = tinggi dari dasar sampai tingkat i atau x
hk = tinggi penampang kolom
Ie = faktor keutamaan gempa
k = eksponen terkait dengan periode struktur
Kd = faktor arah angin
KDS = Kategori Desain Seismik
Kz & Kh = koefisien eksposur tekanan velositas
Kzt = faktor topografi
L = beban hidup
n = panjang bentang bersih yang diukur dari muka ke muka tumpuan
Lift = alat untuk mengangkat yang digerakkan dengan tenaga listrik, dapat
turun naik, untuk mengangkat orang atau barang, terutama dipakai pada
gedung bertingkat
Lr = beban hidup atap

xvii
Mc = momen terfaktor yang diperbesar untuk pengaruh kurvatur komponen
struktur yang digunakan untuk desain komponen struktur tekan
Mg = momen terfaktor yang diperbesar pada komponen struktur lentur
Mn = momen nominal
Mpr = kekuatan lentur mungkin komponen struktur, dengan atau tanpa beban
aksial yang ditentukan menggunakan property komponen struktur pada
muka joint yang mengasumsikan tegangan tarik dalam tulangan
longitudinal sebesar paling sedikit 1,25fy dan faktor reduksi kekuatan 
sebesar 1,0 N mm.
N = tahanan pentrasi standar rata-rata dalam lapisan 30 m paling atas
Pu = gaya aksial terfaktor; diambil sebagai positif untuk tekan dan negatif
untuk tarik
Qc = Cone resistance
R = koefisien modifikasi respons
Ra = koefisien modifikasi respons
s = spasi pusat ke pusat suatu benda, misalnya tulangan longitudinal,
tulangan transversal, tendon, kawat atau angkur prategang
S1 = parameter percepatan respons spectral MCE dari peta gempa pada
periode
SD1 = parameter percepatan respons spectral MCE pada perioda pendek yang
sudah disesuaikan terhadap pengaruh kelas situs, didefinisikan dalam 6.2
SDS = parameter percepatan respons spektral pada perioda pendek redaman 5
persen
si = spasi pusat ke pusat tulangan dalam lapisan ke i yang erdekatan dengan
permukaan komponen struktur
SM1 = parameter percepatan respons spektral MCE pada perioda pendek yang
sudah disesuaikan terhadap pengaruh kelas situs, didefinisikan dalam 6.2
SMS = parameter percepatan respons spektral MCE pada perioda pendek yang
sudah disesuaikan terhadap pengaruh kelas situs
Sn = bentang bersih sumbu pendek
so = spasi ke pusat tulangan gransversal dengan panjang

xviii
Ss = percepatan batuan dasar pada periode pendek
T = periode fundamental bangunan
V = gaya geser dasar seismik
Vc = kekuatan geser nominal yang disediakan oleh beton
Vs = kekuatan geser nominal yang disediakan oleh tulangan geser
Vu = gaya geser terfaktor pada penampang, N
W = beban angin
W = berat gedung/seismik efektif

xix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Hasil Uji Sondir


Lampiran 2 Gambar Struktur Shop Drawing
Lampiran 3 Riwayat Hidup
Lampiran 4 SK Pembimbing
Lampiran 5 Lembar Asistensi

xx
STUDI PERFORMA STRUKTUR GEDUNG 5 LANTAI DENGAN
PUSHOVER ANALYSIS TERHADAP KETIDAKBERATURAN TORSI

INTISARI
Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadi gempa. Gempa bumi
yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng bumi merupakan penyebab terbesar
dari gempa yang akan menimbulkan kerusakan pada struktur gedung. Gempa
bumi yang terjadi di Indonesia sering kali memakan korban jiwa. Namun, dapat
dipastikan bahwa penyebab adanya korban jiwa bukan diakibatkan secara
langsung oleh gempa, tetapi diakibatkan oleh rusaknya bangunan yang
menyebabkan keruntuhan pada bangunan tersebut.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengamati seberapa besar
pengaruh ketidakberaturan torsi pada struktur suatu bangunan, dan menentukan
kategori level kinerja struktur berdasarkan ATC 40 dari hasil pushover analysis.
Dari hasil penelitian, Struktur bangunan termasuk dalam kategori
ketidakberaturan horizontal dan ketidakberaturan vertikal yang harus di cek dalam
pasal referensi pada SNI 1726-2012. Struktur bangunan mampu memberikan
perilaku nonlinear yang ditunjukkan fase awal dan mayoritas terjadinya sendi-
sendi plastis terjadi pada elemen balok baru kemudian elemen kolom. Level
kinerja struktur masuk kriteria Immediate Occupancy yang berarti terjadi
kerusakan kecil pada struktural dan bangunan dapat segera digunakan kembali.

Kata Kunci : Ketidakberaturan Torsi, SNI 1726- 2012, Analisis Pushover

xxi
STUDY PERFORMANCE OF 5 FLOOR BUILDING STRUCTURE WITH
PUSHOVER ANALYSIS AGAINTS TORQUE IRREGULARITIES

ABSTRACT
Indonesia is an area prone to earthquakes. Earthquakes caused by the
movement of the earth's plates are the biggest cause of earthquakes that will
cause damage to the building structure. Earthquakes occurring in Indonesia often
cost lives. However, it is certain that the cause of the loss of life is not directly
caused by the earthquake, but caused by the destruction of the building that
caused the collapse in the building.
The purpose of this thesis is to observe how much influence the torque
irregularities have on the structure of a building, and to determine the structure
performance level category based on ATC 40 from the results of pushover analysis.
From the results of the study, the building structure is included in the
category of horizontal irregularities and vertical irregularities which must be
checked in the reference article in SNI 1726-2012. The structure of the building is
able to provide nonlinear behavior which is shown in the initial phase and the
majority of the plastic joints occur in the new beam elements and then column
elements. The structure performance level is included in the Immediate Occupancy
criteria which means that there is minor damage to the structure and the building
can be reused immediately.

Keyword : Torque Irregularity, SNI 1726- 2012, Pushover Analysis

xxii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam Standar Nasional Indonesia (SNI 1726-2012), struktur bangunan
gedung dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu struktur bangunan gedung
beraturan, dan tidak beraturan. Evaluasi yang dapat memperkirakan kondisi
inelastis bangunan pada saat gempa terjadi diperlukan untuk mendapatkan jaminan
bahwa performa gedung memuaskan saat gempa. Performa struktur adalah
kekuatan dari suatu bangunan yang bergerak seperti gaya lateral dan gaya gempa
pada gedung beraturan dan tidak beraturan yang mampu menahan seluruh beban
yang ada tanpa mengalami kerusakan.
Dalam Mengalasis performa struktur bangunan gedung tahan gempa dapat
digunakan metode performance based seismic design (PBSD) agar mengetahui
kinerja struktur, karena saat menerima beban besar struktur akan mengalami
perlelehan. Evaluasi pada PBSD salah satunya dengan analisis pushover.
Pushover analysis merupakan suatu prosedur analisis untuk mengetahui
prilaku keruntuhan suatu bangunan terhadap gempa dengan memberikan suatu pola
beban lateral statik pada struktur, yang kemudian secara bertahap ditingkatkan
dengan pengali sampai satu target perpindahan lateral dari suatu titik acuan tercapai.
Biasanya titik tersebut adalah titik pada masa atap. Pada penelitian ini gedung yang
dijadikan studi kasus adalah Gedung Dinas Pendapatan Daerah di kota samarinda
yang merupakan gedung 5 lantai dengan kategori resiko gempa rendah.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah ini adalah sebagai berikut ini :
1. Bagaimana sistem struktur terkait dengan ketidakberaturan torsi terhadap
bangunan ?
2. Bagaimana kategori level kinerja struktur setelah dianalisis dengan
pushover?

1
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengamati seberapa besar pengaruh ketidakberaturan torsi pada
struktur suatu bangunan.
2. Menentukan kategori level kinerja struktur berdasarkan ATC 40 dari hasil
pushover analysis.

1.4 Batasan Masalah


Adapun pembatasan masalah yang diperlukan sebagai berikut :
1. Bangunan yang dianalisis adalah gedung struktur beton bertulang.
2. Analisis struktur menggunakan software ETABS dengan awal permodelan
struktur 3D, kemudian pushover analysis untuk mendapatkan seismic
performance point.
3. Perolehan dimensi elemen struktur balok, kolom dan pelat dari
perencanaan awal.
4. Tidak mendesain tulangan.
5. Penelitian ini tidak menghitung struktur bawah.
6. Data pembebanan menggunakan SNI 1727-2013.
7. Tata cara perencanann gempa menggunakan SNI 1726-2012.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan pemahaman tentang seberapa besar pengaruh
ketidakberaturan torsi pada suatu bangunan.
2. Mengetahui kategori level kinerja struktur berdasarkan ATC 40 dari hasil
pushover analysis.

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk memberi gambaran mengenai isi proposal ini, maka penulis
memberikan sistematika penulisan proposal yang terdiri dari bab – bab dibawah ini,
antara lain :

2
BAB I Pendahuluan, bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan
masalah,maksud dan tujuan, batasan masalah, manfaat penelitian, sistematika
penulisa.
BAB II Tinjauan Pustaka, bab ini berisi tentang tinjauan pustaka dari hasil temuan
yang memiliki kaitan erat dengan penelitian dan landasan teori yang berhubungan
dengan studi performa struktur gedung dengan pushover analysis terhadap
ketidakberaturan torsi.
BAB III Metodologi Penelitian, Bab ini berisi tentang, lokasi penelitian ,jenis dan
sumber data, responden atau objek penelitian ,survey, konsep serta rancangannya.
BAB IV Pembahasan, Bab ini berisi tentang, metode analisa perhitungan penelitian.
BAB IV Penutup, Bab ini berisikan hasil kesimpulan dan saran.
Daftar Pustaka.
Lampiran.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Setelah peneliti melakukan beberapa penelitian, ada beberapa yang


memiliki keterkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan.
Penelitian yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Nissa
Zahra Rachman, Edy Purwanto dan Agus Suptiyadi (2012) yang berjudul “Analisis
Kinerja Struktur Pada Gedung Bertingkat Dengan Analisis Pushover Menggunakan
Software Etabs ( Studi Kasus : Bangunan Hotel Di Semarang)”. Bertujuan
mengetahui kinerja gedung berdasarkan mekanisme terbentuknya sendi plastis pada
balok kolom serta hubungan base shear dengan displacement pada kurva pushover
dan kurva seismic demand. Acuan yang digunakan adalah SNI 1726-2002 dan
ATC-40 . Metode perhitungan adalah analisis statik nonlinier pushover dengan
bantuan program ETABS. Hasil penelitian menunjukan bahwa gaya geser dari
evaluasi pushover pada arah x sebesar 557,867 ton. Nilai displacement adalah 0,112
m. Displacement pada gedung tidak melampaui displacement yang diijinkan,
sehingga gedung aman terhadap gempa rencana. Maksimum total drift adalah
0,0035 m dan maksimum In-elastic drift adalah 0,0034 m, Sehingga gedung
termasuk dalam level kinerja Immediate Occupancy (IO).
Penelitian kedua menurut Wisnumurti, Indra Cahya dan Ashar Anas
(2008) dengan judul “Analisis Pushover Pada gedung Tidak Beraturan Dengan
Study Kasus Pada Gedung Baru Fia Unibraw”. Bertujuan mengetahui kondisi dari
struktur dari besarnya daktilitas dan tingkat kinerja pada struktur 3 dimensi tidak
beraturan yang dirubah menjadi 2 dimensi lebih sederhana. Melakukan analisis
modal untuk mendapatkan gaya yang diberikan pada analisis pushover. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah didapatkan besarnya deformasi lateral pada portal A dan
G sebesar 11,9 cm dan 10,3 cm. Besarnya drift ratio dari kedua portal adalah 0,3
%, maka tingkat pelayanan struktur berdasar ACMC 2001 ialah pada kondisi batas
layan (serviceability limit state) sedangkan menurut ATC 40 tergolong pada kondisi
oprasional (immediate occupancy).
Penelitian ketiga yaitu oleh Hotma L Purba (2016) dengan judul “Analisis

4
Kinerja Struktur Pada Bangunan Bertingkat Beraturan Dan Ketidakberaturan
Horizontal Sesuai SNI 03-1726-2012”. Bertujuan membandingkan kinerja struktur
gedung dengan ketidakberaturan horizontal terhadap gedung beraturan dilihat dari
displacement, drift ratio, base shear, level kinerja berdasarkan ATC-40, perbedaan
berat beton dan tulangan. Penelitian ini menghasilkan displacement terbesar untuk
arah x gedung tidak beraturan model B dimana persentase selisih terhadap gedung
beraturan adalah 32,57% dan arah y gedung tidak beraturan model A dengan
persentase selisih 27,45%. Drift ratio terbesar arah x adalah gedung tidak beraturan
model B dan arah y adalah model A, base shear terbesar yaitu gedung tidak
beraturan model A, level kinerja berdasarkan ATC-40 untuk semua model gadung
adalah immidiate occupancy, kebutuhan tualangan terbesar yaitu gedung tidak
beraturan model B dengan persentase selisih 34,76% dan kebutuhan beton terbesar
yaitu gedung tidak beraturan model A dengan persentase selisih 7,06%.

2.1 Gempa Bumi


Gempa bumi adalah pelepasan energi pada muka bumi, merambat melalui
permukaan tanah. Terjadinya gempa bumi disebabkan oleh benturan/gesekan
antara plat tektonik (lempeng bumi) atau amblesnya dasar laut. Lempeng samudera
yang rapat massanya lebih besar bertumbukkan dengan lempeng benua di zona
tumbukan (subduksi) akan menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan
mengalami perlambatan akibat gesekan dari selubung bumi. Perlambatan gerak itu
menyebabkan penumpukkan energi di zona subduksi dan zona patahan. Akibatnya
zona-zona itu terjadi tekanan, tarikan dan geseran. Pada batas elastisitas lempeng
terlampaui maka terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara
tiba-tiba. Proses ini menimbulkan getaran partikel ke segala arah yang disebut
gelombang gempa.
Pergeseran/benturan antar plat tektonik menyebabkan plat tektonik
bergerak. Pergerakan plat tektonik mengakibatkan permukaan tanah bergeser,
sebagaimana pada gambar 2.1.

5
Gambar 2.1 Skema Pergerakan Permukaan Tanah
Sumber : WordPress.com, blog mengenai geologi
Mekanisme pergeseran/benturan antar plat tektonik adalah sebagai berikut :
1. Subduction, yaitu plat tektonik yang satu membelok ke bawah, sedangkan plat
tektonik yang lainnya sedikit terangkat.
2. Extrusion, yaitu kedua plat tektonik saling bergerak keatas kemudian saling
menjauh.
3. Intrusion, yaitu kedua plat tektonik saling mendekat dan saling bergerak
kebawah.
4. Transcursion, yaitu plat tektonik yang satu bergerak vertikal/horisontal
terhadap yang lain.
Ilustrasi pergeseran/benturan antar plat tektonik sebagaimana pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Skema Pergeseran/Benturan Antar Plat Tektonik


Sumber : WordPress.com, blog mengenai geologi

6
Bila gempa bumi terjadi, maka struktur bangunan akan ikut terpengaruh
oleh getaran gempa. Selanjutnya struktur bangunan akan merespons gempa
tersebut. Struktur akan beresonansi memberikan gaya-gaya dalam. Apabila gaya
gempa < gaya dalam struktur, maka struktur akan kuat dan aman menahan beban
gempa. Sebaliknya bila gaya gempa > gaya dalam struktur, maka struktur tidak kuat
dan tidak aman menahan beban gempa selanjutnya bisa jadi struktur runtuh

2.2 Ketentuan Umum Bangunan Gedung Tahan Gempa


Salah satu ketentuan ketentuan bangunan gedung tahan gempa ialah
struktur bangunan gedung harus didesain sedemikian sehingga memiliki daktilitas
yang baik (baik pada material maupun strukturnya), kelenturan pada strukturnya,
dan memiliki daya tahan terhadap kerusakan.

2.2.1 Kategori Risiko Struktur Bangunan


Untuk berbagai kategori risiko struktur bangunan gedung dan non gedung
sesuai Tabel 2.1 pengaruh gempa rencana terhadapnya harus dikalikan dengan
suatu faktor keutamaan Ie menurut Tabel 2.2. Khusus untuk struktur bangunan
dengan kategori risiko IV, bila dibutuhkan pintu masuk untuk operasional dari
struktur bangunan yang bersebelahan, maka struktur bangunan yang bersebelahan
tersebut harus didesain sesuai dengan kategori risiko IV.
Tabel 2.1 Kategori Risiko Bangunan Gedung Dan Non GedungUntuk Beban
Gempa
Kategori
Jenis Pemanfaatan
Risiko
Gedung dan non gedung yang memiliki risiko rendah terhadap
jiwa manusia pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak
dibatasi untuk, antara lain:
- Fasilitas pertanian, perkebunan, perternakan, dan perikanan I
- Fasilitas sementara
- Gudang penyimpanan
- Rumah jaga dan struktur kecil lainnya

7
Tabel 2.1 (Lanjutan) Kategori Risiko Bangunan Gedung Dan Non GedungUntuk
Beban Gempa
Semua gedung dan struktur lain, kecuali yang termasuk dalam
kategori risiko I,III,IV, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
- Perumahan
- Rumah toko dan rumah kantor
- Pasar
- Gedung perkantoran II
- Gedung apartemen/ rumah susun
- Pusat perbelanjaan/ mall
- Bangunan industri
- Fasilitas manufaktur
- Pabrik
Gedung dan non gedung yang memiliki risiko tinggi terhadap
jiwa manusia pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak
dibatasi untuk:
- Bioskop
- Gedung pertemuan
- Stadion
- Fasilitas kesehatan yang tidak memiliki unit bedah dan unit
gawat darurat
- Fasilitas penitipan anak
- Penjara
- Bangunan untuk orang jompo

Gedung dan non gedung, tidak termasuk kedalam kategori risiko


IV, yang memiliki potensi untuk menyebabkan dampak ekonomi
yang besar dan/atau gangguan massal terhadap kehidupan
masyarakat sehari-hari bila terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak
dibatasi untuk:
- Pusat pembangkit listrik biasa
- Fasilitas penanganan air III
- Fasilitas penanganan limbah
- Pusat telekomunikasi

Gedung dan non gedung yang tidak termasuk dalam kategori


risiko IV, (termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk fasilitas
manufaktur, proses, penanganan, penyimpanan, penggunaan atau
tempat pembuangan bahan bakar berbahaya, bahan kimia
berbahaya, limbah berbahaya, atau bahan yang mudah meledak)
yang mengandung bahan beracun atau peledak di mana jumlah
kandungan bahannya melebihi nilai batas yang disyaratkan oleh
instansi yang berwenang dan cukup menimbulkan bahaya bagi
masyarakat jika terjadi kebocoran.

8
Tabel 2.1 (Lanjutan) Kategori Risiko Bangunan Gedung Dan Non GedungUntuk
Beban Gempa
Gedung dan non gedung yang ditunjukkan sebagai fasilitas yang
penting, termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk:
- Bangunan-bangunan monumental
- Gedung sekolah dan fasilitas pendidikan
- Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang memiliki
fasilitas bedah dan unit gawat darurat
- Fasilitas pemadam kebakaran, ambulans, dan kantor polisi, serta
garasi kendaraan darurat
- Tempat perlindungan terhadap gempa bumi, angin badai, dan
IV
tempat perlindungan darurat lainnya
- Fasilitas kesiapan darurat, komunikasi, pusat operasi dan
fasilitas lainnya untuk tanggap darurat
- Pusat pembangkit energi dan fasilitas publik lainnya yang
dibutuhkan pada saat keadaan darurat - Struktur tambahan
(termasuk menara telekomunikasi, tangki penyimpanan bahan
bakar, menara pendingin, struktur stasiun listrik, tangki air
pemadam kebakaran atau struktur rumah atau struktur pendukung
air atau material atau peralatan pemadam kebakaran ) yang
disyaratkan untuk beroperasi pada saat keadaan darurat

Gedung dan non gedung yang dibutuhkan untuk mempertahankan IV


fungsi struktur bangunan lain yang masuk ke dalam kategori risiko
IV.
Sumber : Standar Nasional Indonesia 1726:2012
Tabel 2.2 Faktor Keutamaan Gempa
Kategori risiko Faktor keutamaan gempa, Ie
I atau II 1,0
III 1,25
IV 1,50
Sumber : Standar Nasional Indonesia 1726:2012

2.2.2 Wilayah Gempa dan Spektrum Respons


Parameter Ss (percepatan bantuan dasar pada perioda pendek) dan
S1 (percepatan batuan dasar pada perioda 1 detik) harus ditetapkan masing-masing
dari respons spektral percepatan 0,2 detik dan 1 detik dalam peta gerak tanah
seismic dengan kemungkinan 2 persen terlampaui dalam 50 tahun (MCER, 2 persen

9
dalam 50 tahun), dan dinyatakan dalam bilangan desimal terhadap percepatang
gravitasi.

Gambar 2.3 S1, (MCER), kelas situs SB


Sumber : Standar Nasional Indonesia 1726:2012

Gambar 2.4 SS, (MCER), kelas situs SB


Sumber : Standar Nasional Indonesia 1726:2012
Untuk penentuan respons spektral percepatan gempa MCER di
permukaan tanah, diperlukan suatu faktor amplifikasi seismik pada perioda 0,2
detik dan perioda 1 detik. Faktor amplifikasi meliputi faktor amplifikasi getaran
terkait percepatan pada getaran perioda pendek Fa dan faktor amplifikasi terkait
percepatan yang mewakili getaran perioda 1 detik Fv. Parameter spektrum
respons percepatan pada perioda pendek SMS dan perioda 1 detik SM1 yang
disesuaikan dengan pengaruh klasifikasi situs, harus ditentukan dengan

10
perumusan berikut ini:
SMS = Fa.Ss (2.1)
SM1 = Fv.S1 (2.2)
Keterangan:
SS = parameter respons spektral percepatan gempa MCER terpetakan untuk
perioda pendek;
S1 = parameter respons spektral percepatan gempa MCER terpetakan untuk
perioda 1,0 detik.
dan koefisien situs Fa dan Fv mengikuti Tabel 2.3 dan Tabel 2.4.
Tabel 2.3 Koefisien Situs, Fa
Parameter respons spektral percepatan gempa (MCER)
Kelas situs
terpetakan pada perioda pendek, T=0,2 detik, Ss

Ss  2,5 Ss = 0,5 Ss = 0,75 Ss = 1,0 Ss  1,25


SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
SC 1,2 1,2 1,1 1,0 1,0
Parameter respons spektral percepatan gempa (MCER)
Kelas situs
terpetakan pada perioda pendek, T=0,2 detik, Ss

Ss  2,5 Ss = 0,5 Ss = 0,75 Ss = 1,0 Ss  1,25


SD 1,6 1,4 1,2 1,1 1,0
SE 2,5 1,7 1,2 0,9 0,9
b
SF SS
CATATAN :
(a) Untuk nilai-nilai antara Ss dapat dilakukan interpolasi linier
(b) SS= Situs yang memerlukan investigasi geoteknik spesifik dan analisis
respons situs spesifik
Sumber : Standar Nasional Indonesia 1726:2012

Tabel 2.4 Koefisien Situs, Fv


Kelas situs Parameter respons spektral percepatan gempa
MCER terpetakan pada perioda 1 detik, S1
S1  0,1 S1 = 0,2 S1 = 0,2 S1 = 0,4 S1  0,5
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
SC 1,7 1,6 1,5 1,4 1,3
SD 2,4 2 1,8 1,6 1,5

11
Tabel 2.4 (Lanjutan) Koefisien Situs, Fv
SE 3,5 3,2 2,8 2,4 2,4
b
SF SS
Sumber : Standar Nasional Indonesia 1726:2012

2.2.3 Parameter Percepatan Spektral Desain


Parameter percepatan spektral desain untuk perioda pendek, SDS dan
pada perioda 1 detik, SD1 , harus ditentukan melalui perumusan berikut ini:
SDS = SMS (2.3)
SD1 = SM1 (2.4)
Jika digunakan prosedur desain yang disederhanakan, maka nilai SDS harus
ditentukan dan nilai SD1 tidak perlu ditentukan.

2.2.4 Kategori Desain Seismik


Struktur harus ditetapkan memiliki suatu kategori desain seismik yang
mengikuti pasal ini. Struktur dengan kategori risiko I, II, atau III yang berlokasi di
mana parameter respons spektral percepatan terpetakan pada perioda 1 detik, S1,
lebih besar dari atau sama dengan 0,75 harus ditetapkan sebagai struktur dengan
kategori desain seismik E. Struktur yang berkategori risiko IV yang berlokasi di
mana parameter respons spektral percepatan terpetakan pada perioda 1 detik,
S1 , lebih besar dari atau sama dengan 0,75, harus ditetapkan sebagai struktur
dengan kategori desain seismik F. Semua struktur lainnya harus ditetapkan kategori
desain seismik- nya berdasarkan kategori risikonya dan parameter respons spektral
percepatan desainnya, SDS dan SD1. Masing-masing bangunan dan struktur harus
ditetapkan ke dalam kategori desain seismik yang lebih parah, terlepas dari nilai
perioda fundamental getaran struktur, T.
Tabel 2.5 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada
perioda pendek
Kategori risiko
Nilai SDS
I atau II atau III IV
SDS < 0,167 A A
0,167  SDS  0,33 B C
0,33  SDS  0,50 C D

12
Tabel 2.5 (Lanjutan) Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons
percepatan pada perioda pendek
0,50  SDS D D
Sumber : Standar Nasional Indonesia 1726:2012
Tabel 2.6 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan
pada perioda 1 detik
Kategori risiko
Nilai SD1
I atau II atau III IV
SD1 < 0,167 A A
0,067  SD1  0,133 B C
0,133  SD1  0,20 C D
0,20  SD1 D D
Sumber : Standar Nasional Indonesia 1726:2012
2.3 Pembebanan
Adapun beberapa macam beban yang terdiri dari beban mati, beban hidup
dan beban gempa.

2.3.1 Beban Mati (Dead Load)


Beban mati merupakan beban yang bekerja akibat gravitasi dan tetap
dalam posisinya selama bangunan itu berdiri. Beban mati biasanya diakibatkan oleh
berat struktur itu sendiri.

2.3.2 Beban Hidup (Live Load)


Beban hidup merupakan beban yang dihasilkan oleh manusia maupun
barang-barang yang berpindah tempat serta peralatan lain yang dapat berpindah-
pindah yang sifatnya tidak tetap.

2.3.3 Beban Gempa (Earthquake Load)


Struktur bangunan gedung terdiri dari struktur atas dan struktur bawah.
Struktur atas merupakan bagian struktur yang terletak di atas muka tanah.
Struktur atas meliputi balok, kolom, dan shear wall. Sedangkan struktur bawah
terletak di bawah muka tanah yang meliputi basement atau pondasi. Berdasarkan
peraturan SNI 1726:2012 ”Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur
bangunan gedung dan non gedung”, suatu struktur bangunan harus dirancang
menggunakan kombinasi pembebanan agar struktur bangunan menghasilkan

13
kekuatan yang mampu menahan beban-beban terfaktor. Kombinasi-kombinasi
pembebanan untuk metoda ultimit adalah sebagai berikut:

1. 1,4D (2.5)
2. 1,2D + 1,6L + 0,5 (Lr atau R) (2.6)
3. 1,2D + 1,6 (Lr atau R) + (L atau 0,5W) (2.7)
4. 1,2D + 1,0W + L + 0,5 (Lr atau R) (2.8)
5. 1,2D + 1,0E + L (2.9)
6. 0,9D + 1,0W (2.10)
7. 0,9D + 1,0E (2.11)

Sedangkan untuk kombinasi beban gempa yang harus dikombinasikan


dengan beban mati dan beban hidup sesuai dengan peraturan yang sudah
ditetapkan. SNI 1726:2012 diterangkan bahwa pengaruh beban gempa adalah gaya
elemen struktur aksial, geser dan lentur yang dihasilkan dari penerapan gaya gempa
horisontal dan vertikal. Sehingga semua elemen struktur harus didesain
menggunakan pengaruh beban gempa. Perhitungan pengaruh beban gempa adalah
sebagai berikut:
Pada kombinasi beban,
1. 1,2D + 1,0E + L (2.12)
2. D + (0,6W atau 0,7E) (2.13)
3. D + 0,75 (0,6W atau 0,7E) +0,75L + 0,75 (Lr atau R) (2.14)
Maka persamaan gempa yang digunakan yaitu:
E = Eh + Ev (2.15)
Untuk kombinasi beban,
1. 0,9D + 1,0E (2.16)
2. 0,6D + 0,7E (2.17)
Maka persamaan gempa yang digunakan yaitu:
E = Eh - Ev (2.18)
Pengaruh beban gempa horizontal, Eh harus diperhitungkan dengan persamaan,
Eh = QE (2.19)

14
Sedangkan, pengaruh beban gempa vertikal, Ev diperhitungkan dengan persamaan,
Ev = 0,2SDSD (2.20)
Kombinasi dasar untuk desain kekuatan yaitu:
1. (1,2 + 0,2 SDS) D + ρQE + L (2.21)
2. (0,9 – 0,2 S) D + ρQE + 1,6H (2.22)
Besarnya geser dasar seismik dalam arah yang ditetapkan dengan persamaan,
V = CSW (2.23)
Koefisien respons dinamik diperhitungkan dengan persamaan
CS = ----- (2.24)
Dan Cs tidak harus kurang dari
Cs = 0,044SDSIe  0,01 (2.25)
Parameter Ss (percepatan batuan dasar pada perioda pendek) dan
S1 (percepatan batuan dasar pada perioda 1 detik) harus ditetapkan masing-
masing dari respons spektral percepatan 0.2 detik dan 1 detik dalam peta gerak
tanah seismik dengan kemungkinan 2 persen terlampaui dalam 50 tahun (MCER,
2 persen dalam 50 tahun) dan dinyatakan dalam bilangan desimal terhadap
percepatan gravitasi.
Untuk penentuan respons spektral percepatan gempa MCER di permukaan
tanah, diperlukan suatu faktor amplifikasi seismik pada perioda 0,2 detik dan
perioda1 detik. Faktor amplifikasi meliputi faktor amplifikasi getaran terkait
percepatan pada getaran perioda pendek (Fa) dan faktor implifikasi terkait
percepatan yang mewakili getaran perioda 1 detik (Fv). Parameter spektrum
respons percepatan pada perioda pendek (SMS) dan perioda 1 detik (SM1) yang
disesuaikan dengan pengaruh klasifikasi situs, ditentukan dengan persamaan,
SMS = Fa.Ss (2.34)
SM1 = Fv.S1 (2.35)
Bila spektrum respons desain diperlukan oleh tata cara ini dan prosedur
gerak tanah dari spesifik-situs tidak digunakan, maka kurva spektrum respons
desain harus dikembangkan dengan mengacu pada gambar dengan mengikuti
ketentuan,
1. Untuk perioda yang lebih kecil dati T0, spektrum respons percepatan

15
desain, Sa, harus diambil dari persamaan
Sa = SDS  0,4 + 0,6       (2.36)
2. Untuk perioda lebih besar dari atau sama dengan T0 dan lebih kecil dari
atau sama dengan TS, spektrum respons prcepatan desain, Sa, sama dengan
SDS
3. Untuk perioda lebih besar dari TS, spektrum respons percepatan desain,
Sa, diambil berdasarkan persamaan
Sa = ----- (2.37)

Dimana
To = 0,2 (2.38)
TS = ----- (2.39)

Gambar 2.5 Batas Bawah Spektrum Respons MCER Deterministik


Sumber : Standar Nasional Indonesia 1726:2012
2.4 Daktilitas
Daktilitas adalah kemampuan gedung yang mengalami simpangan pasca
elastik yang besar secara berulang kali dan bolak-balik akibat beban gempa diatas
beban gempa yang menyebabkan terjadinya pelelehan pertama, sambil

16
mempertahankan kekuatan dan kekakuan yang cukup, sehingga struktur gedung
tetap berdiri, walaupun sudah berada dalam kondisi di ambang keruntuhan.
Faktor daktilitas struktur gedung adalah rasio antara simpangan
maksimum struktur gedung akibat pengaruh gempa rencana pada saat mencapai
kondisi di ambang keruntuhan dan simpangan struktur gedung pada saat terjadinya
pelelehan pertama.

2.5 Ketidakberaturan Struktur Gedung


Struktur bangunan gedung harus diklasifikasikan sebagai beraturan dan
tidak beraturan berdasarkan konfigurasi horizontal dan vertikal dari struktur
bangunan gedung. Bangunan yang berhubungan dengan bentuk, ukuran, macam,
dan penempatan struktur utama bangunan, serta macam dan penempatan bagian
pengisi. SNI 1726-2012 pasal 7.3.2 struktur bangunan gedung diklasifikasikan
sebagai berikut:

A. Ketidakberaturan horizontal pada struktur antara lain:


1. Ketidakberaturan torsi; Yaitu jika simpangan antar lantai tingkat
maksimum, torsi yang dihitung termasuk tak terduga, disebuah ujung
struktur melintang terhadap sumbu lebih dari 1,2 kali simpangan antar
lantai tingkat ratarata di kedua ujung struktur.
2. Ketidakberaturan torsi berlebihan; Yaitu jika simpangan antar lantai
tingkat maksimum, torsi yang dihitung termasuk tak terduga, disebuah
ujung struktur melintang terhadap sumbu lebih dari 1,4 kali simpangan
antar lantai tingkat rata-rata di kedua ujung struktur.
3. Ketidakberaturan sudut dalam; Yaitu jika kedua proyeksi denah struktur
dari sudut dalam lebih besar dari 15% dimensi denah struktur dalam arah
yang ditentukan.
4. Ketidakberaturan diskontinuitas diafragma; Yaitu jika terdapat diafragma
dengan diskontinuitas atau variasi kekakuan mendadak, termasuk yang
mempunyai daerah terpotong atau terbuka lebih besar 50% daerah
diafragma bruto yang melingkupinya.
5. Ketidakberaturan pergeseran melintang terhadap bidang; Yaitu jika

17
terdapat diskontinuitas dalam lintasan tahanan gaya lateral.
6. Ketidakberaturan sistem non-paralel; Yaitu jika elemen penahan gaya
lateral vertikal tidak paralel atau simetris terhadap sumbu-sumbu
ortogonal utama sistem penahan gaya gempa.

B. Ketidakberaturan vertikal pada struktur antara lain:


1. Ketidakberaturan kekakuan tingkat lunak; Yaitu jika terdapat suatu
tingkat dimana kekakuan lateralnya kurang dari 70% kekakuan lateral
tingkat di atasnya.
2. Ketidakberaturan kekakuan tingkat lunak berlebihan; Yaitu jika terdapat
suatu tingkat dimana kekakuan lateralnya kurang dari 60% kekakuan
lateral tingkat di atasnya.
3. Ketidakberaturan berat (massa); Yaitu jika massa efektif semua tingkat
lebih dari 150% massa efektif tingkat didekatnya.
4. Ketidakberaturan geometri vertikal; Yaitu jika dimensi horizontal system
penahan gaya gempa disemua tingkat lebih dari 130% dimensi
horizontal sistem penahan gaya gempa tingkat di dekatnya.
5. Diskontinuitas dalam ketidakberaturan kuat lateral tingkat; Yaitu jika
kuat lateral tingkat kurang dari 80% kuat lateral tingkat di atasnya.
6. Diskontinuitas dalam ketidakberaturan kuat lateral tingkat; Yaitu jika
kuat lateral tingkat kurang dari 80% kuat lateral tingkat di atasnya.
7. Diskontinuitas dalam ketidakberaturan kuat lateral tingkat yang
berlebihan; Yaitu jika kuat lateral tingkat kurang dari 65% kuat lateral
tingkat di atasnya.

2.6 Analisis Pushover (Pushover Analysis)


Analisis pushover (ATC 40, 1997) merupakan salah satu komponen
performance based design yang menjadi sarana dalam mencari kapasitas suatu
struktur. Dasar dari analisis pushover Analysis sederhana yaitu memberikan pola
beban statik tertentu arah lateral yang ditingkatkan secara bertahap sampai struktur
tersebut mencapai target displacement tertentu. Dari hasil analisis tersebut dapat
diketahui nilai-nilai gaya geser dasar untuk perpindahan lantai tertentu. Nilai- nilai

18
yang didapatkan tersebut kemudian dipetakan menjadi kurva kapasitas dari
struktur. Selain itu, pushover analysis juga dapat memperlihatkan secara visual
perilaku struktur pada saat kondisi elastis, plastis dan sampai terjadinya keruntuhan
pada elemen-elemen strukturnya.
Meskipun dasar dari analisis ini sangat sederhana, tetapi informasi yang
dihasilkan akan menjadi berguna karena mampu menggambarkan respons
22nelastic bangunan ketika mengalami gempa. Analisis ini memang bukan cara
yang terbaik untuk mendapatkan jawaban terhadap masalah-masalah analisis
maupun desain, tetapi merupakan suatu langkah maju dengan memperhitungkan
karakteristik respons non-linier yang dapat dipakai sebagai ukuran performance
suatu bangunan pada waktu digoncang gempa kuat. Prosedur perhitungan dengan
pushover analysis (ATC 40, 1997) adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan model komputer struktur yang akan dianalisis secara dua atau
tiga dimensi.
2. Dimensi suatu kriteria performance, seperti batas ijin simpangan pada
lantai atap pada titik sendi tertentu, dan lain-lain.
3. Pembebanan struktur dengan gaya gravitasi sesuai dengan rencana.
4. Pembebanan dengan pola beban statik tertentu yang didapatkan dari
standar yang berlaku di masing-masing negara.
5. Penentuan titik kendali tertentu untuk memantau perpindahan, biasanya
titik pada lantai atap.
6. Struktur didorong (push) dengan pola pembebanan yang ditentukan
sebelumnya secara bertahap hingga mencapai batas ijin simpangan atau
mencapai keruntuhan yang direncanakan.
7. Penggambaran kurva kapasitas, yaitu kurva hubungan antara gaya geser
dasar dengan perpindahan pada titik kendali.

2.7 Kriteria Struktur Tahan Gempa


Menurut ATC-40, kriteria-kriteria struktur tahan gempa adalah sebagai
berikut :

19
Gambar 2.6. Kurva kriteria kinerja
Sumber : ATC 40
1. Immediate Occupancy (IO) Bila gempa terjadi, struktur mampu
menahan gempa tersebut, struktur tidak mengalami kerusakan struktural
dan tidak mengalami kerusakan non struktural. Sehingga dapat langsung
dipakai.
2. Life Safety (LS) Bila gempa terjadi, struktur mampu menahan gempa,
dengan sedikit kerusakan struktural, manusia yang tinggal/berada pada
bangunan tersebut terjaga keselamatannya dari gempa bumi.
3. Collapse Pervention (CP) Bila gempa terjadi, struktur mengalami
kerusakan struktural yang sangat berat, tetapi belum runtuh.
4. Structural Stability (SS) adalah kondisi dimana struktur telah
mengalami kerusakan parsial ataupun total, kerusakan yang terjadi telah
menyebabkan degradasi kekuatan dan kekakuan pada sistem penahan gaya
lateral.

20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Lokasi studi yang dipilih adalah pada Gedung Dinas Pendapatan Daerah
yang berlokasi di jl. M.T. Haryono, kelurahan Air Putih, kecamatan Samarinda
Ulu, kota Samarinda, provinsi Kalimantan Timur.

Gambar 3.1 Layout lokasi penelitian


Sumber : Google Map

3.2 Populasi dan Sampel


Gedung ini merupakan gedung dengan fungsi gedung ruang kantor dan
memiliki dimensi panjang 40 m, lebar 26 m, tinggi 31,3 m dari lantai 1 sampai
dengan atap dak.
Konstruksi struktur bawah gedung ini menggunakan poerplat, batu
gunung, site pile 40x40 cm, dan ulin 10x10 cm, untuk struktur atasnya
menggunakan kolom, balok, pelat lantai, dan pelat atap beton bertulang.
Pada kolom bangunan ini menggunakan dua jenis kolom yaitu kolom
persegi dan kolom pipih, sedangkan pada pelat lantainya menggunakan sistem
pelat konvensional karena menggunakan pelat lantai dengan tumpuan

21
menggunakan balok beton bertulang, dan untuk pembatas antar ruangannya
menggunakan dinding bata merah dan partisi. Pada bagian dinding eksteriornya
dilapisi dengan menggunakan alumunium composite panel.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data yang diteliti, baik data sekunder maupun data primer.
Data yang didapat adalah data sondir dan Shop Drawing yang digunakan untuk
pemodelan struktur 3D yan g selanjutnya dianalisis dengan bantuan software.

3.4 Teknik Analisis Data


Penelitian ini dibantu dengan menggunakan program ETABS, adapun
langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini :
1. Pembuatan model struktur bangunan gedung dengan pemodelan 3D
sesuai dengan data dan informasi dari shop drawing gedung.
2. Menghitung beban-beban yang bekerja pada struktur berupa beban
mati, beban hidup.
3. Menganalisis model struktur dengan Respon Spektrum untuk mendapat
kurva respon spectrum sesuai wilayah gempa yang dianalisis dengan
bantuan program software.
4. Menganalisis struktur pengaruh gempa terhadap ketidakberaturan torsi.
5. Pemasukan data sendi plastis pada model struktur bangunan sesuai
dengan penentuan tempat terjadinya sendi plastis.
6. Menganalisis pembebanan dengan pushover analysis.
7. Menganalisis kinerja struktur dari hasil analisis pushover.
8. Pembahasan hasil pushover analysis dari program softwere.

3.5 Waktu Penelitian


Adapun jadwal untuk penelitian adalah sebagai berikut:

22
Tabel 3.1 Waktu penelitian

Sumber : Penelitian 2018

3.6 Rencana Anggaran Biaya Penelitian


Dalam penelitian ini tidak mencantumkan rencana anggaran biaya.
Karena, penelitian ini bukanlah penelitian yang bersifat eksperimental, modeling
atau jenis lain yang membutuhkan instrumen dan material.

3.7 Desain Penelitian


Dalam penelitian ini akan menganalisis beban gravitasi dan beban gempa
yang mengacu pada SNI 1726-2012. Analisis menggunakan program software
ETABS.

3.8 Diagram Alir Penelitian


Adapun tahapan penelitian dapat dilihat melalui flow chart berikut:

Mulai

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Permodelan 3D, pembebanan dan


analisis struktur program software

23
A

SNI 1726-2012 Standar


Analisis Pushover
Perencanaan Ketahanan
bangunan
Gempa untuk Struktur
ketidakberaturan torsi
Bangunan Gedung

Hasil analisis struktur


drift/displacement, kurva kapasitas,
kurva spectrum respon, performance
point momen gaya geser, dan gaya
aksial pada struktur

Menganalisa kapasitas kurva dari hasil out put


software untuk mengetahui performa point

Menentukan kinerja struktur berdasarkan ATC-40

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.2 Flow Chart

24
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Struktur
Dalam penelitian ini, gedung yang dianalisa adalah Gedung Dinas
Pendapatan Daerah, yang berlokasi di Jl. M.T. Haryono, kelurahan Air Putih,
kecamatan Samarinda Ulu, kota Samarinda, provinsi Kalimantan Timur. dengan
fungsional lantai sebagai perkantoran. Struktur dimodelkan 3 dimensi (portal
ruang) sebagai portal terbuka dengan bantuan ETABS 2016. Berikut adalah denah
bangunan yang dianalisa :

Gambar 4.1 Denah Struktur

25
Gambar 4.2 Permodelan struktur pada ETABS

4.2 Data Geometri Struktur


Data karakteristik geometrik bangunan adalah sebagai berikut :
1. Bangunan yang analisa adalah gedung perkantoran, dengan fungsional
lantai adalah sebagai berikut;
Tabel 4.1 Fungsional Lantai
No Nama Lantai Fungsional
1 Lantai 1 Koridor, Ruang Kantor, Gimnasium, Gudang
dan Ruang Makan
2 Lantai 2 Koridor, Ruang Kantor, Ruang Rapat, Ruang
Lobi dan Gudang
3 Lantai 3 Koridor, Ruang Kantor, Ruang Rapat dan Dak
4 Lantai 4 Koridor, Ruang Kantor dan Ruang Rapat.
5 Lantai 5 Ruang Mesin dan Dak
6 Lantai 6 Dak
7 Lantai 7 Dak
8 Lantai 8 Dak
Sumber: Hasil analisa, 2018

26
2. Jumlah lantai gedung yang dianalisa dari lantai dasar sampai lantai atas
adalah 8 lantai.
3. Tinggi lantai dasar sampai lantai atas adalah 32,2 meter, dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel 4.2 Elevasi Gedung
No Nama Lantai Tinggi (h)
1 Lantai 1 2,2
2 Lantai 2 7,2
3 Lantai 3 13,6
4 Lantai 4 18,6
5 Lantai 5 23,6
6 Lantai 6 28,6
7 Lantai 7 31,15
8 Lantai 8 32,2
Sumber: Hasil analisa, 2018
4. Struktur utama yang dianalisa adalah struktur beton bertulang, system
portal terbuka dengan rincian dimensi sebagai berikut:
a. Dimensi gedung : Panjang = 40 m
Lebar = 26 m
Tinggi = 26,4 m
Mutu Beton = 30 Mpa
b. Tipe kolom : Kolom K1 = 0,6 m x 0,6 m
Kolom K2 = 0,4 m x 0,6 m
Kolom K3 = 0,4 m x 0,4 m
Kolom K4 = 0,25 m x 0,25 m
c. Tipe balok : Balok B1 = 0,45 m x 0,9 m
Balok B2 = 0,3 m x 0,6 m
Balok B3 = 0,3 m x 0,4 m
Balok B4 = 0,2 m x 0,3 m
d. Tipe pelat : Pelat Lantai = 0,12 m
Pelat dak = 0,12 m

27
4.3 Kategori Desain Seismik (KDS)
Data tanah yang diperoleh dari hasil uji sondir pada Gedung Dinas
Pendapatan Daerah, Jl. M.T. Haryono, Samarinda Ulu didapatkan hasil pengujian
sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Uji Sondir
Jumlah
Kedalaman Hambatan
No Titik Hambatan
(m) konus (Kg/cm2)
Lekat (Kg/cm)
1 S.01 10,80 262,95 212,41
2 S.02 10,80 262,95 255,18
3 S.03 5,00 262,95 166,68
4 S.04 2,40 252,83 47,2
5 S.05 6,80 262,95 255,18
6 S.06 5,60 262,95 182,91
Sumber: Pengukuran lapangan, 2013

Qc =
, , , , , ,
Qc =
Qc = 261,263 Kg/cm2

Tabel 4.4 Korelasi qc terhadap N-SPT

Sumber : Jurnal ilmiah; Ardiansyah, Rony (2011)

28
Sehingga didapatkan nilai N sebagai berikut :

N=

,
N=

N = 65,32
1. Menentukan Klasifikasi situs
Tabel 4.5 Klasifikasi situs
Kelas situs vs (m/s) N' Su (kPa)
(SC) Keras vs ≥ 350 N' ≥ 50 Su ≥ 100
(SD) Sedang 175 ≤ vs ≥ 350 15 ≤ N' < 50 50 ≤ Su ≥ 100
(SE) Lunak vs < 175 N' < 15 Su < 50
Sumber: SNI 1726:2012, tabel 3

Berdasarkan SNI 1726:2012 Tabel 3, tipe kelas situs tanah termasuk


dalam tanah keras (SC) karena N' ≥ 50.
2. Menentukan nilai parameter Ss (Percepatan batuan dasar pada periode
pendek).
Direncanakan bangunan berumur 10% dalam 50 tahun (gempa 500
tahun), bersumber pada peta Hazard Gempa Indonesia 2012 gambar 2,
dengan lokasi yang berada di Jl. M., didapatkan nilai Ss,
Ss = 0,125 g
3. Mengitung nilai Fa (Koefisien situs untuk periode pendek)
Tabel 4.6 Koefisien Situs (Fa)
Parameter respons spektral percepatan gempa (MCER)
Kelas
terpetakan pada perioda pendek, T=0,2 detik, Ss
Situs
Ss ≤ 0,25 Ss = 0,5 Ss = 0,75 Ss = 1,0 Ss ≥ 1,25
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
SC 1,2 1,2 1,1 1,0 1,0
SD 1,6 1,4 1,2 1,1 1,0
SE 2,5 1,7 1,2 0,9 0,9
b
SF SS
Sumber: SNI 1726:2012, tabel 4

29
Nilai Fa bisa didapat dari tabel diatas, karena kelas situs SC dan Ss =
0,125 g berada di Ss ≤ 0,25, maka didapatkan nilai Fa = 1,2
4. Menentukan nilai parameter S1 (Percepatan batuan dasar pada periode
panjang).
Bersumber pada Peta Hazard Gempa Indonesia 2012 gambar 3, dengan
lokasi yang berada di Samarinda didapatkan nilai S1,
S1 = 0,088 g
5. Mengitung nilai Fv (Koefisien situs untuk periode panjang)
Tabel 4.7 Koefisien Situs (Fv)
Parameter respons spektral percepatan gempa (MCER)
Kelas terpetakan pada perioda pendek, T=0,2 detik, Ss
Situs
S1 ≤ 0,1 S1 = 0,2 S1 = 0,3 S1 = 0,4 S1 ≥ 0,5
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
SC 1,7 1,6 1,5 1,4 1,3
SD 2,4 2,0 1,8 1,6 1,5
SE 3,5 3,2 2,8 2,4 2,4
SF SSb
Sumber: SNI 1726:2012, tabel 5
Karena kelas situs SC dan S1 = 0,088 g berada di S1 ≤ 0,1, maka
didapatkan nilai Fv = 1,7
6. Menghitung nilai SMS (Parameter percepatan respons pada periode
pendek) dan SM1 (Parameter percepatan respons pada periode 1,0 detik),
berdasarkan SNI 1726:2012 pasal 6.2
= × = 1,2 × 0,125 = 0,1500
= × = 1,7 × 0,088 = 0,1496
7. Menghitung nilai SDS (Parameter percepatan spectral desain pada periode
pendek) dan SD1 (Parameter percepatan spectral desain pada periode 1,0
detik), berdasarkan SNI 1726:2012 pasal 6.3
2 2
= × = × 0,1500 = 0,1000
3 3

30
2 2
= × = × 0,1496 = 0,0997
3 3
8. Menentukan Kategori resiko bangunan gedung dan non gedung untuk
beban gempa.
Berdasarkan SNI 1726:2012 Tabel 1, kategori resiko bangunan gedung
termasuk dalam kategori II karena jenis pemanfaatannya adalah sebagai
bangunan gedung perkantoran.
Tabel 4.8 Kategori risiko bangunan gedung dan non gedung untuk beban
gempa.
Jenis pemanfaatan Kategori risiko
Gedung dan non gedung yang
memiliki risiko rendah terhadap
jiwa manusia pada saat terjadi
kegagalan, termasuk, tapi tidak
dibatasi untuk, antara lain:
- Fasilitas pertanian, I
perkebunan, peternakan,
dan perikanan
- Fasilitas sementara
- Gudang penyimpanan
- Rumah jaga dan struktur
kecil lainnya

Semua gedung dan struktur lain,


kecuali yang termasuk dalam
kategori risiko I,III,IV, termasuk,
tapi tidak dibatasi untuk:
- Perumahan
- Rumah toko dan rumah
kantor
- Pasar II
- Gedung perkantoran
- Gedung apartmemen/
rumah susun
- Pusat perbelanjaan/ mall
- Fasilitas manufaktur
- Pabrik

Sumber: SNI 1726:2012, tabel 1

31
Tabel 4.9 Faktor keutamaan gempa
Kategori risiko Faktor keutamaan gempa, Ie
I atau II 1,0
III 1,25
IV 1,50
Sumber: SNI 1726:2012, tabel 2
9. Menentukan kategori desain seismik berdasarkan SDS dan SD1
Tabel 4.10 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons
percepatan pada periode pendek

Kategori Resiko
Nilai SDS
I atau II atau III IV
SDS < 0,167 A A
0,167 ≤ SDS < 0,33 B C
0,33 ≤ SDS < 0,50 C D
0,50 ≤ SDS D D
Sumber: SNI 1726:2012, tabel 6
Karena SDS = 0,100 berada di SDS < 0,167 dan bangunan masuk dalam
kategori risiko II, maka didapatkan KDS A.

Tabel 4.11 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons


percepatan pada periode 1 detik
Kategori Resiko
Nilaii SD1
I atau II atau III IV
SD1 < 0,167 A A
0,167 ≤ SD1 < 0,133 B C
0,133 ≤ SD1 < 0,20 C D
0,20 ≤ SD1 D D
Sumber: SNI 1726:2012, tabel 7
Karena SD1 = 0,0997 berada di antara bentang SD1 < 0,167 dan bangunan
masuk dalam kategori risiko II, maka didapatkan KDS A.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa KDS (Kategori Desain Seismik)
untuk struktur yang akan diteliti menggunakan KDS A.

32
10. Pemilihan sistem struktur dan parameter sistem.
Berdasarkan SNI 03-1726:2012 pasal 7.2.2 dan hasil seminar HAKI
tahun 2011 ditentukan pemilihan sistem struktur untuk berbagai tingkat
kegempaan.
Tabel 4.12 Kategori Desain Seismik
Code Tingkat Resiko Kegempaan
SNI 03-1726- Rendah Menengah Tinggi
2012 A, B C D, E, F
Sistem Penahan SRMB/M/K SRMM/K SRMK
Gempa SDSB/K SDSB/K SDSK
Sumber: Seminar HAKI, 2011
Dengan struktur yang ditinjau masuk dalam KDS A maka pemilihan
Sistem struktur yang akan diterapkan adalah Sistem Rangka Pemikul
Momen Biasa (SPRMB).
Tabel 4.13 Faktor R, Cd, dan o Untuk Sistem Penahan Gaya Gempa
Faktor Faktor Batasan sistem struktur dan
Sistem batasan tinggi struktur hn (m)
Koefisien kuat perbesar
penahan
modifikasi lebih an Kategori Desain Seismik
gaya
respons (R) sistem defleksi
seismik B C D E F
(Ω0) (Cd)
Sistem
rangka
pemikul
momen
Rangka
beton
pemikul 8 3 5½ TB TB TB TB TB
momen
khusus
Rangka
beton
pemikul
5 3 4½ TB TB TI TI TI
momen
meneng
ah
Rangka
beton
pemikul 3 3 2½ TB TI TI TI TI
momen
biasa
Sumber: SNI 1726:2012, tabel 9
33
4.4 Desain Awal (Preliminary Design)
Komponen struktur yang terdapat pada bangunan ini meliputi balok, kolom,
shear wall dan plat. Komponen struktur didesain terlebih dahulu dimensi awal dari
komponen struktur bangunan.

4.4.1 Material
Material yang digunakan dalam menganalisis struktur bangunan ini adalah
material beton bertulang. Pendefinisian material akan dilakukan pada program
ETABS 2016.
Material beton bertulang yang digunakan pada struktur bangunan ini
mempunyai mutu f”c 25 Mpa (beton) dan fy 390 Mpa (deform), fy 240 Mpa (polos).

4.5 Pembebanan Struktur


Perhitungan beban merupakan salah satu langkah yang memiliki peran
penting dalam analisa struktur. Beban pada struktur bermacam – macam jenisnya.
Pada struktur gedung beban – beban yang dihitung adalah beban mati, beban hidup,
beban gempa dan lain – lain (additional).
Perhitungan beban disesuaikan dengan peraturan terbaru yaitu SNI 1727:
2013 yang berjudul beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan
struktur lain. Apabila tidak terdapat infomasi yang jelas pada peraturan tersebut
maka nilai yang digunakan mengikuti peraturan yang sebelumnya yaitu PPIUG
1983.

4.5.1 Pembebanan pada Pelat


Pembebanan yang terdapat pada komponen struktur pelat disesuaikan dengan
peraturan beban yaitu SNI 1727:2013. Karena struktur pelat merupakan komponen
sekunder maka didesain hanya menerima beban mati (D) dan beban hidup (L).
1. Beban mati pada pelat
a. Pelat lantai base
Pasir (t = 3 cm) = 0,16 kN/m2
Spesi (t = 1 cm) = 0,66 kN/m2
Keramik (t = 1 cm) = 0,22 kN/m2
Plumbing = 0,25 kN/m2
34
Qd total = 1,29 kN/m2
b. Pelat lantai similar
Pasir (t = 3 cm) = 0,16 kN/m2
Spesi (t = 1 cm) = 0,66 kN/m2
Keramik (t = 1 cm) = 0,22 kN/m2
Plafont dan penggantung = 0,2 kN/m2
Plumbing = 0,25 kN/m2
Instalasi ME = 0,4 kN/m2
Qd total = 1,89 kN/m2
c. Pelat lantai atap
Plafont dan penggantung = 0,2 kN/m2
Plumbing = 0,25 kN/m2
Instalasi ME = 0,4 kN/m2
Qd total = 0,85 kN/m2
d. Pelat atap tangga
Plafont dan penggantung = 0,2 kN/m2
Instalasi ME = 0,4 kN/m2
Qd total = 0,65 kN/m2
2. Beban hidup
Ruang Pertemuan/Lobi = 4,79 kN/m2
Ruang Rapat = 4,79 kN/m2
Ruang Kantor = 2,40 kN/m2
Ruang Makan = 4,79 kN/m2
Koridor Lantai Pertama = 4,79 kN/m2
Koridor Diatas Lantai Pertama = 3,83 kN/m2
Dak Atap = 0,96 kN/m2
Gimnasium = 4,79 kN/m2
Gudang = 6 kN/m2

35
4.5.2 Beban pada Tangga
Pembebanan pada komponen struktur tangga juga disesuaikan dengan SNI
1727:2013. Karena struktur tangga merupakan salah satu komponen struktur
sekunder maka direncanakan hanya menerima beban mati (D) dan beban hidup (L).
 Tipe 1
1. Pembebanan pelat tangga
a. Beban mati
Berat anak tangga
= 0,5 x 0,3 m x 0,175 m x 13 x 1,25 = 0,49 kN/m2
Finishing
= 0,05 x 25 kN/m2 = 1,25 kN/m2
Railing = 0,1 kN/m2
Qd total = 1,84 kN/m2
b. Beban hidup
Beban hidup tangga = 4,79 kN/m2
2. Pembebanan pelat bordes
a. Beban mati
Finishing
= 0,05 x 25 kN/m2 = 1,25 kN/m2
Railing = 0,15 kN/m2
Qd total = 1,4 kN/m2
b. Beban hidup
Beban hidup bordes = 4,79 kN/m2
 Tipe 2
1. Pembebanan pelat tangga
a. Beban mati
Berat anak tangga
= 0,5 x 0,3 m x 0,2 m x 16 x 1,25 = 0,6 kN/m2\
Finishing
= 0,05 x 25 kN/m2 = 1,25 kN/m2
Railing = 0,1 kN/m2

36
Qd total = 1,95 kN/m2
b. Beban hidup
Beban hidup tangga = 4,79 kN/m2

2. Pembebanan pelat bordes


a. Beban mati
Finishing
= 0,05 x 25 kN/m2 = 1,25 kN/m2
Railing = 0,15 kN/m2
Qd total = 1,4 kN/m2
b. Beban hidup
Beban hidup bordes = 4,79 kN/m2
 Tipe 3
1. Pembebanan pelat tangga
a. Beban mati 1
Berat anak tangga
= 0,5 x 0,3 m x 0,2 m x 3 x 1,25 = 0,11 kN/m2
Finishing
= 0,05 x 25 kN/m2 = 1,25 kN/m2
Railing = 0,1 kN/m2
Qd total = 1,46 kN/m2
b. Beban mati 2
Berat anak tangga
= 0,5 x 0,3 m x 0,2 m x 9 x 1,25 = 0,34 kN/m2
Finishing
= 0,05 x 25 kN/m2 = 1,25 kN/m2
Railing = 0,1 kN/m2
Qd total = 1,69 kN/m2
c. Beban mati 3
Berat anak tangga
= 0,5 x 0,3 m x 0,2 m x 20 x 1,25 = 1,25 kN/m2

37
Finishing
= 0,05 x 25 kN/m2 = 1,25 kN/m2
Railing = 0,1 kN/m2
Qd total = 2,1 kN/m2
d. Beban hidup
Beban hidup tangga = 4,79 kN/m2
2. Pembebanan pelat bordes
a. Beban mati
Finishing
= 0,05 x 25 kN/m2 = 1,25 kN/m2
Railing = 0,15 kN/m2
Qd total = 1,4 kN/m2
b. Beban hidup
Beban hidup bordes = 4,79 kN/m2
Analisa gaya dalam yang terjadi pada tangga menggunakan finite element
method dengan bantuan program ETABS v16.2 dengan dimodelkan 3D. Tinjauan
momen maksimum pada joint Area yang ditinjau dianggap mewakili sepanjang
sumbu joint tersebut, sehingga tinjauan tidak dilakukan berdasarkan per-element
Area (Meshing Area).
Dari hasil analisa dengan menggunakan program ETABS v16.2 didapatkan
hasil sebagai berikut:
Tegangan tipe 1 : 17,05 kNm
Tegangan tipe 2 : 31,253 kNm
Tegangan tipe 3 : 76,462 kNm

4.5.3 Beban pada Balok


Komponen struktur dinding dibebankan/didistribusikan pada komponen yang
berada diatas sisi komponen balok. Pendistribusian beban komponen struktur
dinding ke komponen balok merupakan distribusi beban tetap (beban mati). Karena
beban pada komponen dinding merupakan luasan, sedangkan pada komponen balok
merupakan beban merata, sehingga beban harus dikonversikan ke beban balok.

38
Komponen dinding :
Tabel 4.14 Perhitungan Beban Mati Pada Balok
Berat Beban Tinggi Q
Jenis Beban
(kN/m2) (m) (kN/m)
Pasangan Dinding 1/2 bata 2,5 5 12,5
Curtain Wall dan Rangka 0,6 5 3
Dinding Partisi 1,96133 5 9,80665
Pasangan Dinding 1/2 bata 2,5 6,4 16
Dinding Partisi 1,96133 6,4 12,552512
Curtain Wall dan Rangka 0,6 6,4 3,84
Sumber : Perhitungan 2018

4.5.4 Beban pada Kolom


Pendistribusian beban pada kolom yaitu beban angin yang dihitung sesuai
dengan lokasi gedung yaitu berlokasi di Samarinda. Adapun perhitungan beban
angin adalah sebagai berikut:
1. Kategori resiko bangunan gedung ini termasuk kategori II, sehingga nilai
koefisien beban angin = 1
2. Kecepatan angin dasar, didapat dari tabel di situs BMKG Kalimantan Timur,
diakses pada tanggal 20 Juli 2018. (https://kaltim.bps.go.id/)
Kecepatan angin Samarinda, V = 4 Knot = 2,058 m/s
Tabel 4.15 Data cuaca Samarinda Tahun 2018
Curah
Bulan Suhu Udara Kelembaban Tekanan Kecepatan Penyinaran
Hujan

Rain
Month Temperature Udara Udara Angin Matahari
Fall

Relative Atmospheric Wind (mm) Duration of

Rata-
Min Max Humidity Pressure Velocity Sunshine
rata

(oC) (oC) (oC) (%) (Mbs) (Knot) (%)

1. Januari 23,9 31,7 26,9 83 1012,8 2 344,8 31

2 Februari 24,2 32 27 83 1013,1 2 193 38

3 Maret 24,6 32,6 27,5 81 1013,4 3 197,8 53

4 April 24,5 33,1 27 81 1012,2 4 343,7 50

5 Mei 23,5 34,8 27,8 84 1012 3 213,5 47

39
Tabel 4.15 (Lanjutan) Data cuaca Samarinda Tahun 2018
6 Juni 22,8 34 27,5 83 1012,4 4 259,2 36

7 Juli 22,4 33,9 27,5 80 1013,1 4 162,7 52

8 Agustus 24 35,2 28 76 1013,1 5 57,6 61

9 September 22,2 35,2 28,5 75 1013,4 5 0 36

10-Okt 23,2 36 28,9 74 1013,8 5 73,2 51

11 November 23,4 35 28,4 80 1012 4 60,9 49

12 Desember 23,6 35,6 28,6 78 1012,7 5 191,4 58

Rata-
23,5 34,1 27,8 80 1012,8 4 174,8 47
Rata 2018

Mean 2017 23 35,1 27,7 81 1011,9 4 210,2 41

2016 24,6 32,2 27,4 83 1011,5 3 237,8 42

2015 24,6 32,3 28 81 1010 3 201,7 42

2014 23,8 32,9 27,3 82 1011,3 3 249,2 39

2013 24 33,2 27,7 83 1011,6 3 203,7 42

Sumber: Badan Metorologi dan Geofisika Samarinda, 2018


3. Faktor arah angin Kd = 0,85
4. Kategori Eksposur B
5. Faktor Topografi Kzt = 1

4.5.5 Beban Lift


Lift digunakan sebagai sarana transportasi vertikal utama, yang melayani
pemberhentian disetiap lantai yang dilalui. Pada perencanaan gedung ini, digunakan
2 buah lift dengan kapasitas angkut masing-masing 10 orang. Adapun data teknis
untuk lift yang digunakan diambil dari produksi Hyundai Elevator co.Ltd. (katalog
terlampir), dengan spesifikasi teknis sebagai berikut:
Tabel 4.16 Spesifikasi Lift produksi Hyundai Elevator co.Ltd
M/C Room
Rated Pit Reaction Reaction
Speed Capacity Overhead Pit PP
fpm Lbs (kg) OH (mm) (mm)
(mpm) Car CWT RB (kN)
RA (kN)
(kN) (kN)

40
Tabel 4.16 (Lanjutan) Spesifikasi Lift produksi Hyundai Elevator co.Ltd

150/200 14’-1” 5’-3”


70 56
(45/60) (4293) (1600)
2100 105
58
(953)
14’- 5’-6”
350 90 72
7”(4445) (1676)
(105)
Sumber : Katalog produk

Gambar 4.3 Denah dan Potongan Lift


Balok pengatrol mesin berfungsi untuk menaikkan mesin lift ke paling atas
gedung, sebelum diletakkan pada balok perletakan mesin. Posisi balok pengatrol
berada di lantai teratas (pelat atap), dimana pada tengah balok dipasang hook
sebagai pengait untuk meletakkan katrol. Balok perletakan mesin berfungsi untuk
menumpu mesin berada di lantai atap ruang mesin dalm bangunan ini. Jumlah balok

41
perletakan ada buah, dengan beban reaksi (R) yang berbeda, sesuai spesifikasi yang
disebutkan dalam katalog dari Hyundai Elevator Co., Ltd., yaitu:
RA = 58 kN
RB = 105 kN.
Dalam analisa, beban R1 dan R2 dibagi atas 2 titik tumpu, sehingga masing-
masing titik tumpu menerima beban reaksi R1 dan R2 setengahnya saja, sehingga
nilai R1 dan R2:
R1 = 58/2 = 29 kN
R2 = 105/2 = 52,5 kN
Sehingga, nilai perletakan untuk mesin lift digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.4 Distribusi pembebanan balok perletakan mesin lift depan

Gambar 4.4 Distribusi pembebanan balok perletakan mesin lift belakang

4.6 Analisis Beban Gempa


Analisis Analisis beban gempa dilakukan dengan 2 cara, yaitu analisa statik
ekivalen dan dinamik respons spektrum. Seperti yang disebutkan dalam
pembahasan pada bab 4.3, bahwa nilai Kategori Desain Seismik termasuk dalam
KDS A. Sistem penahan gempa yang dipakai adalah SRPMB (Sistem Rangka

42
Pemikul Momen Biasa), sesuai dengan SNI 1726:2012. Hasil analisa statik ekivalen
dan dinamik respons spektrum diambil yang menghasilkan pengaruh gaya dalam
yang paling besar.

4.6.1 Analisa Gempa Statik Ekivalen


Analisa statik ekivalen merupakan salah satu metode analisis pembebanan
gempa dengan nominal statik ekivalen. Analisa statik ekivalen dilakukan dengan
penyederhanaan dari perhitungan struktur beban gempa yang sebenarnya, dengan
asumsi tanah dasar dianggap tetap (tidak bergetar), sehingga beban gempa
diekuivalenkan menjadi beban lateral statik yang bekerja pada pusat massa struktur
tiap lantai bangunan.

4.6.1.1 Perhitungan Berat Struktur


Berat struktur gedung (W) akibat berat sendiri dapat secara otomatis
dihitung melalui program ETABS, dengan cara menyeleksi masing-masing luasan
lantai pada struktur gedung. Setelah dilakukan seleksi dan penamaan masing-
masing grup, berat struktur gedung diketahui dengan cara Display-Show Tables-
Model-Structure Data-Mass Summary: Mass Summary by Group.
Dalam struktur gedung, terdapat berat komponen tambahan pada masing –
masing lantai. Beban komponen tambahan pada masing – masing lantai dihitung
sebagai berikut :
a. Lantai 1 (Luas = 796,46 m2)
Pasir (t = 1 cm) = 0,01 x 16 x 796,46 = 127,43 kN
Spesi (t = 3 cm) = 0,03 x 22 x 796,46 = 525,66 kN
Keramik (t = 1 cm) = 0,01 x 22 x 796,46 = 175,22 kN
Pas ½ Bata (h = 5 m) = 5 x 2,5 x 180 = 2550 kN
Partisi (h = 5 m) = 5 x 1,96 x 39,5 = 387,36 kN
Curtain Wall (h = 5 m) = 5 x 0,6 x 3 = 9 kN
Beban Reaksi Tangga = 34,1 kN
Total beban tambahan pada lantai 1 = 3508,78 kN
b. Lantai 2 (Luas = 769,95 m2)
Pasir (t = 1 cm) = 0,01 x 16 x 769,95 = 123,03 kN

43
Spesi (t = 3 cm) = 0,03 x 22 x 769,95 = 507,51 kN
Keramik (t = 1cm) = 0,01 x 22 x 769,95 = 169,17 kN
Plafond dan Penggantung = 0,2 x 769,95 = 153,79 kN
ME = 0,4 x 769,95 = 305,58 kN
Pas ½ Bata (h = 6,4 m) = 6,4 x 2,5 x 241 = 3856 kN
Partisi (h = 6,4 m) = 6,4 x 1,96 x 48 = 602,52 kN
Curtain Wall (h = 6,4 m) = 6,4 x 0,6 x 6 = 23,04 kN
Beban Reaksi Tangga = 96,61 kN
Total beban tambahan pada Lantai 2 = 5839,24 kN
c. Lantai 3 (Luas = 731,86 m2)
Pasir (t = 1 cm) = 0,01 x 16 x 731,86 = 117,1 kN
Spesi (t = 3 cm) = 0,03 x 22 x 731,86 = 483,03 kN
Keramik (t = 1cm) = 0,01 x 22 x 731,86 = 161,01 kN
Plafond dan Penggantung = 0,2 x 731,86 = 146,37 kN
ME = 0,4 x 731,86 = 292,74 kN
Pas ½ Bata (h = 5 m) = 5 x 2,5 x 200,5 = 2506,25 kN
Partisi (h = 5 m) = 5 x 1,96 x 96 = 941,44 kN
Beban Reaksi Tangga = 173,07 kN
Total beban tambahan pada Lantai 3 = 4821,01 kN
d. Lantai 4 (Luas = 691,46 m2)
Pasir (t = 1 cm) = 0,01 x 16 x 691,46 = 110,63 kN
Spesi (t = 3 cm) = 0,03 x 22 x 691,46 = 456,36 kN
Keramik (t = 1cm) = 0,01 x 22 x 691,46 = 152,12 kN
Plafond dan Penggantung = 0,2 x 691,46 = 138,29 kN
ME = 0,4 x 691,46 = 276,58 kN
Pas ½ Bata (h = 5 m) = 5 x 2,5 x 169,01 = 2112,63 kN
Partisi (h = 5 m) = 5 x 1,96 x 69,5 = 681,56 kN
Beban Reaksi Tangga = 68,2 kN
Total beban tambahan pada Lantai 4 = 3996,38 kN
e. Lantai 5 (Luas = 605,74 m2)
Pasir (t = 1 cm) = 0,01 x 16 x 605,74 = 96,92 kN

44
Spesi (t = 3 cm) = 0,03 x 22 x 605,74 = 399,79 kN
Keramik (t = 1cm) = 0,01 x 22 x 605,74 = 133,26 kN
Plafond dan Penggantung = 0,2 x 605,74 = 121,15 kN
ME = 0,4 x 605,74 = 242,3 kN
Pas ½ Bata (h = 5 m) = 5 x 2,5 x 155 = 1937,5 kN
Partisi (h = 5 m) = 5 x 1,96 x 74 = 725,69 kN
Beban Reaksi Tangga = 68,2 kN
Total beban tambahan pada Lantai 5 = 3724,81 kN
f. Lantai atap (Luas = 553,46 m2)
Pasir (t = 1 cm) = 0,01 x 16 x 553,46 = 88,55 kN
Spesi (t = 3 cm) = 0,03 x 22 x 553,46 = 365,28 kN
Plafond dan Penggantung = 0,2 x 553,46 = 110,69 kN
ME = 0,4 x 553,46 = 221,38 kN
Pas ½ Bata (h = 5 m) = 2,5 x 2,5 x 41,3 = 258,13 kN
Beban Reaksi Tangga = 23,3 kN
Total beban tambahan pada Lantai atap = 1067,34 kN
g. Lantai roof tank (Luas = 19,72 m2)
Pasir (t = 1 cm) = 0,01 x 16 x 19,72 = 3,16 kN
Spesi (t = 3 cm) = 0,03 x 22 x 19,72 = 13,02 kN
Plafond dan Penggantung = 0,2 x 19,72 = 3,94 kN
ME = 0,4 x 19,72 = 7,89 kN
Pas ½ Bata (h = 2,5 m) = 2,5 x 2,5 x 17,89 = 111,81 kN
Total beban tambahan pada Lantai atap = 139,81 kN
h. Lantai atap tangga (Luas = 20,6 m2)
Pasir (t = 1 cm) = 0,01 x 16 x 20,6 = 3,3 kN
Spesi (t = 3 cm) = 0,03 x 22 x 20,6 = 13,02 kN
Plafond dan Penggantung = 0,2 x 20,6 = 3,94 kN
ME = 0,4 x 20,6 = 76,6 kN
Total beban tambahan pada Lantai atap = 26,79 kN
Dalam SNI 1726:2012 Pasal 7.7.2, disebutkan bahwa berat efektif struktur
(W), harus menyertakan seluruh beban mati sendiri struktur dan beban hidup

45
bereduksi bereduksi minimal 25% beban hidup lantai, sehingga perhitungan beban
hidup yang bekerja adalah sebagai berikut:
Tabel 4.17 Perhitungan Beban Hidup Tambahan
Beban Beban
Faktor Luas
Jenis Beban Hidup Lantai Hidup
Reduksi (m2)
(kN/m2) Total (kN)
Ruang Kantor 2,4 0,25 652 391,5
Gudang 6 0,25 54 81
1
Gimnasium 4,79 0,25 30 35,925
Ruang Makan 4,79 0,25 60 71,85
Koridor Lantai Pertama 4,79 0,25 92 110,17
Σ Beban Hidup Lantai 1 580,3
Ruang Kantor 2,4 0,25 442 265,17
Gudang 6 0,25 18 27
Ruang Rapat 4,79 2 0,25 285 341,2875
Ruang Pertemuan / Lobi 4,79 0,25 24 28,74
Koridor Diatas Lantai
3,83 0,25 115 110,1125
Pertama
Σ Beban Hidup Lantai 2 662,1975
Ruang Kantor 2,4 0,25 531 318,516
Koridor Diatas Lantai
3,83 0,25 96 91,90085
Pertama
Ruang Rapat 4,79 3 0,25 105 125,7375
Ruang Makan 4,79 0,25 15 17,9625
Dak Atap 0,96 0,25 81 19,44
Σ Beban Hidup Lantai 3 481,656
Ruang Kantor 2,4 0,25 543 325,944
Koridor Diatas Lantai
3,83 0,25 102 97,7416
Pertama
Ruang Rapat 4,79 0,25 25 29,9375
Ruang Arsip 4,79 4 0,25 37,5 44,90625
Dak Atap 0,96 0,25 85,7 20,5728
Σ Beban Hidup Lantai 4 421,36055
Ruang Kantor 2,4 0,25 487 292,476
Koridor Diatas Lantai
3,83 0,25 112 107,3166
Pertama
Ruang Arsip 4,79 5 0,25 30 35,925
Ruang Rapat 4,79 0,25 25 29,9375
Dak Atap 0,96 0,25 63,3 15,1872

46
Tabel 4.17 (Lanjutan) Perhitungan Beban Hidup Tambahan
Σ Beban Hidup Lantai 5 373,5257
Dak Atap 0,96 0,25 544 130,4496
6
Ruang Mesin 4,79 0,25 9,92 11,8792
Σ Beban Hidup Lantai Atap Dak 142,3288
Dak Atap 2,395 7 0,25 19,7 11,80735
Σ Beban Hidup Lantai Roof Tank 11,80735
Dak Atap Tangga 0,96 8 0,25 20,6 4,944
Σ Beban Hidup Lantai Atap Tangga 4,944
Σ Beban Hidup Lantai 2678,1
Sumber : Hasil analisa, 2018
Tabel 4.18 Output self mass dari ETABS
Self
Self Mass Mass X Mass Y Mass Z
Group Weight
kg kN kg kg kg
All 3335288,6 0 3335288,6 3335288,6 0
Group1 486256,56 0 486256,56 486256,56 0
Group2 623252,58 0 623252,58 623252,58 0
Group3 661165,46 0 661165,46 661165,46 0
Group4 560084,83 0 560084,83 560084,83 0
Group5 501814,66 0 501814,66 501814,66 0
Group6 459137,82 0 459137,82 459137,82 0
Group7 25269 0 25269 25269 0
Group8 13748,73 0 13748,73 13748,73 0
Sumber : Hasil analisa ETABS, 2018
Tabel 4.19 Berat sendiri tiap lantai

Group Self Mass (kg) Self Weight (kN)


All 3335288,6 32708,0
Group1 486256,6 4768,5
Group2 623252,6 6112,0
Group3 661165,5 6483,8
Group4 560084,8 5492,6
Group5 501814,7 4921,1
Group6 459137,8 4502,6
Group7 25269,0 247,8
Group8 13748,7 134,8
Sumber : Hasil analisa ETABS, 2018

47
Tabel 4.20 Berat total struktur
Beban Beban
Berat
mati hidup Beban
Lt Sendiri
tambahan tambahan total (kN)
(kN)
(kN) (kN)
1 3508,78 580,25 4768,55 8857,58
2 5839,24 662,20 6112,02 12613,46
3 4821,01 481,66 6483,82 11786,48
4 3996,38 421,36 5492,56 9910,30
5 3724,81 373,53 4921,12 9019,45
6 1067,34 142,33 4502,60 5712,27
7 139,81 11,81 247,80 399,43
8 26,79 4,94 134,83 166,56
Total 58465,54
Sumber : Hasil analisa, 2018

4.6.1.2 Periode Struktur


Periode struktur adalah peristiwa dan bergoyangnya struktur dalam 1
periode. Peristiwa tersebut dimodelkan sebagai model pusat massa terpusat (lump
mass model). Dari hasil analisa diperoleh waktu getar alami (T) sebagai berikut :
Waktu getar alami struktur mode 1 = 1,178 detik (arah Y)
Waktu getar alami struktur mode 2 = 1,040 detik (arah X)
Berdasarkan SNI 03-1726:2012 pasal 7.8.2.1, periode fundamental
dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut:
= ×ℎ
Dimana:
hn = ketinggian struktur (m) diatas dasar sampai tingkat tertinggi struktur.
Ct & x = koefisien yang ditentukan sesuai SNI 03-1726:2012 pasal 7.8.2.1.
Parameter koefisien Ct dan x disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.21 Nilai Parameter Periode Pendekatan Ct dan x
Tipe struktur Ct x
Sistem rangka pemikul momen dimana rangka memikul
100% gaya gempa yang disyaratkan dan tidak dilingkup
atau dihubungkan dengan komponen yang lebih kaku
dan akan mencegah rangka dari defleksi jika dikenai
gaya gempa

48
Tabel 4.21 (Lanjutan) Nilai Parameter Periode Pendekatan Ct dan x
Rangka baja pemikul momen 0,0724 0,8

Rangka beton pemikul momen 0,0466 0,9

Rangka baja dengan bresing eksentris 0,0731 0,75

Rangka baja dengan bresing terkekang terhadap tekuk 0,0731 0,75

Semua sistem struktur lainnya 0,0488 0,75

Sumber : SNI 1726:2012


Dari tabel diatas, didapatkan nilai koefisien untuk Ct dan x arah x dengan
semua system struktur lainnya adalah Ct = 0,0488 dan x = 0,75 dan nilai koefisian
untuk Ct dan x arah y dengan sistem rangka beton pemikul momen adalah Ct =
0,0466 dan x 0,9 sehingga perkiraan periode waktu getar fundamental adalah
sebagai berikut:
,
= 0,0488 × 35,5 = 0,680 detik
,
= 0,0466 × 35,5 = 1,099 detik
Untuk mencegah penggunaan struktur yang terlalu fleksibel, nilai waktu
getar struktur dibatasi tidak boleh melebihi hasil koefisien untuk batasan atas pada
periode yang dihitung (Cu) dari tabel 14 SNI 1726:2012 dan periode fundamental
pendekatan Ta.
Tabel 4.22 Koefisien Batas atas pada perioda yang dihitung
Parameter percepatan respons spektral Koefisien Cu
desain pada 1 detik, SD1
 0,4 1,4
0,3 1,4
0,2 1,5
0,15 1,6
 0,1 1,7
Sumber : SNI 1726:2012 Tabel 14
Dari hasil perhitungan sebelumnya, didapatkan nilai SD1 sebesar 0,0997, Tax
0,680 detik dan Tay 1,099 detik , maka besarnya periode maksimum adalah sebegai
berikut:
Interpolasi antar SD1 dan Cu = 1,7
Tx maks = Cu x Tax

49
= 1,7 x 0,680 = 1,155 detik
Ty maks = Cu x Tay
= 1,7 x 1,099 = 1,868 detik
Kontrol batasan waktu getar fundamental maksimum:
Tax < Tcx < Tx max
0,680 < 1,040 < 1,155 → OK, batasan periode terpenuhi.
Tay < Tcy < Ty max
1,099 < 1,178 < 1,868 → OK, batasan periode terpenuhi.
Dari nilai kontrol terhadap batasan waktu getar fundamental diatas,
didapatkan kesimpulan bahwa batasan periode terpenuhi. Sehingga struktur dapat
dinyatakan sudah cukup kaku.
Berdasarkan SNI 1726:2012 pasal 7.9.1 tentang “Jumlah Ragam” dengan
batasan partisipasi massa ragam terkombinasi sebesar paling sedikit 90% dari
massa aktual dalam masing-masing arah horizontal orthogonal dari respons yang
ditinjau oleh model. Dari tabel 4.21 untuk arah x didapatkan nilai sebesar 90,65%
dan arah y sebesar 90,30% yang menunjukan nilai telah memenuhi syarat.
Tabel 4.23 Modal Loads Participation Ratio
Static Dynamic
Case Item Type Item
% %
Modal Acceleration UX 99,96 90,65
Modal Acceleration UY 99,96 90,30
Modal Acceleration UZ 0 0
Sumber: Hasil analisa ETABS, 2018

4.6.1.3 Faktor Keutamaan Gedung ( I )


Untuk berbagai kategori gedung, bergantung pada probabilitas terjadinya
keruntuhan struktur gedung selama umur gedung dan umur gedung tersebut yang
diharapkan, pengaruh Gempa Rencana terhadapnya harus dikalikan dengan suatu
Faktor Keutamaan I menurut persamaan :
I = I1 I2
Di mana I1 adalah Faktor Keutamaan untuk menyesuaikan perioda ulang
gempa berkaitan dengan penyesuaian probabilitas terjadinya gempa itu selama
umur gedung, sedangkan I2 adalah Faktor Keutamaan untuk menyesuaikan perioda

50
ulang gempa berkaitan dengan penyesuaian umur gedung tersebut. Faktor-faktor
Keutamaan I1, I2 dan I ditetapkan sebagai berikut.
Tabel 4. 24 Faktor Keutamaan I untuk berbagai kategori gedung dan bangunan
Kategori gedung Faktor Keutamaan
I1 I2 I
Gedung umum seperti untuk penghunian, 1,0 1,0 1,0
perniagaan dan perkantoran
Monumen dan bangunan monumental 1,0 1,6 1,6
Gedung penting pasca gempa seperti rumah sakit, 1,4 1,0 1,4
instalasi air bersih, pembangkit tenaga listrik, pusat
penyelamatan dalam keadaan darurat, fasilitas radio
dan televisi.
Gedung untuk menyimpan bahan berbahaya seperti 1,6 1,0 1,6
gas, produk minyak bumi, asam, bahan beracun.
Cerobong, tangki di atas menara 1,5 1,0 1,5
Sumber : SNI 1726:2012 Tabel 1

4.6.1.4 Koefisien Respons Seismik


Berdasarkan SNI 1726:2012 pasal 7.8.1.1, perhitungan respons seismik Cs
ditentukan dengan persamaan berikut :
0,1
= = = 0,033
8
1
Dimana,
Cs = koefisien respons seismik
SDS = parameter percepatan desain respons spektrum dalam
rentang periode pendek
Ie = Faktor keutamaan gempa
Dimana nilai Cs, berdasarkan SNI 1726:2012 pasal 7.8.1.1 tidak boleh
kurang dari,
Cs min = 0,044 SDS Ie  0,01
= 0,044 x 0,1 x 1  0,01
= 0,004  0,01
Dan tidak perlu melebihi,

51
=

0,0997
max = = = 0,0320
3
1,040 1

0,0997
max = = = 0,0282
3
1,178 1

Kontrol
Cs min < Csx < Csx max
0,01 < 0,0333 < 0,0320 → Syarat Terpenuhi
Cs min < Csy < Csy max
0,01 < 0,0333 < 0,0282 → Syarat Terpenuhi
Dengan nilai parameter diatas, dapat disimpulkan bahwa koefisien respons
seismik memenuhi syarat berdasarkan SNI 1726:2012 Pasal 7.8.1.1.

4.6.1.5 Gaya Geser Dasar


Berdasarkan SNI 1726:2012 pasal 7..8.1, gaya geser dasar, V, dihitung
berdasarkan persamaan berikut:
V = Cs x W
Dimana:
V = gaya geser dasar seismik
Cs = koefisien respons seismik
W = berat seismik efektif
Maka, nilai, V, dihitung sebagai berikut :
Vx = 0,0320 x 58465,54 = 1868,898 kN
Vy = 0,0282 x 58465,54 = 1649,961 kN

4.6.1.6 Distribusi Beban Gempa


Arah distribusi beban gempa diterapkan secara terpisah dalam masing-
masing arah dari dua arah ortogonal berdasarkan SNI 1726:2012 pasal 7.5.2
Perhitungan beban gempa dihitung berdasarkan SNI 1726:2012 pasal 7.8.3
sebagai berikut:
Fx = Cvx x V

52
Dimana:
×
Cvx = ∑ × ×

Keterangan:
Cvx = faktor distribusi vertikal
V = gaya lateral desai total atau geser didasar struktur
Wi, Wx = berat seismik total struktur ditingkat i atau x
hx, hi = tinggi dari dasar sampai tingkat i atau x
k = eksponen yang terkait dengan periode struktur
T ≥ 2,5, nilai k = 2 dan T ≤ 0,5, nilai k = 1
0,5 < T < 2,5, nilai k didapat dari interpolasi linear antara 1 dan 2
Tabel 4.25 Rekapitulasi Gaya Gempa tiap lantai
Lantai W (kN) H (m) kx ky Cvx Cvy Fx Fy
Lt 1 8857,58 2,2 1,27 1,34 24110 25458 24,25 18,46
Lt 2 12613,46 7,2 1,27 1,34 154756 177338 155,66 128,57
Lt 3 11786,48 13,6 1,27 1,34 324324 388323 326,22 281,54
Lt 4 9910,30 18,6 1,27 1,34 405852 496552 408,23 360,00
Lt 5 9019,45 23,6 1,27 1,34 499779 621598 502,71 450,66
Lt 6 5712,27 28,6 1,27 1,34 404011 509194 406,38 369,17
Lt 7 399,43 31,15 1,27 1,34 31487 39919 31,67 28,94
Lt 8 166,56 32,2 1,27 1,34 13695 17402 13,78 12,62
Total 58465,54 1858014 2275783 1868,90 1649,96
Sumber: Hasil analisa, 2018
Perhitungan gempa 100% arah yang ditinjau dan 30% arah tegak lurus
Tabel 4.26 Perhitungan Gaya Gempa Arah X dan Y
Lantai Fx 30% Fx Fy 30% Fy

Lt 1 24,251 7,275 18,457 5,537

Lt 2 155,662 46,699 128,572 38,572

Lt 3 326,224 97,867 281,537 84,461

Lt 4 408,230 122,469 360,004 108,001

Lt 5 502,707 150,812 450,663 135,199

53
Tabel 4.26 (Lanjutan) Perhitungan Gaya Gempa Arah X dan Y
Lt 6 406,378 121,913 369,170 110,751

Lt 7 31,671 9,501 28,941 8,682

Lt 8 13,775 4,133 12,617 3,785

1868,898 560,669 1649,961 494,988

Sumber : Hasil Analisa, 2018

4.6.1.7 Input Beban Gempa Statik


Perhitungan beban gempa statik ekuivalen secara manual telah selesai
dilakukan sebagaimana hasil dapat dilihat pada tabel 4.24. Tahap selanjutnya
dilakukan penginputan beban gempa nominal statik ekuivalen pada pusat massa
tiap lantai gedung, dengan cara Define – Load Pattern – pilih EQX dan EQY –
Modify Lateral Load, seperti ditunjukan pada gambar berikut:

Gambar 4.5 Pendefinisian Beban Gempa Statik


Selanjutnya gaya gempa lateral ekuivalen (Fx dan Fy) yang telah dihitung
diinput ke koordinat pusat massa bangunan tiap lantai.

54
Gambar 4.6 Input Gaya Gempa Statik Ekuivalen arah X

Gambar 4.7 Input Gaya Gempa Statik Ekuivalen arah Y

55
4.6.2 Analisa Gempa Dinamik Respons Spektrum
Gempa dinamik respons spektrum ditentukan oleh percepatan gempa rencana
dan massa total struktur. Dalam analisa gempa dinamik, massa bangunan sangat
menentukan besarnya gaya inersia akibat beban gempa. Maka massa tambahan
yang diinput pada ETABS meliputi massa akibat beban mati tambahan dan beban
hidup yang direduksi dengan faktor reduksi sebesar 0,5 sesuai fungsi gedung
sebagai perkantoran berdasarkan PPURG 1989 tabel 2.4.

Gambar 4.8 Mass Source Reduction


4.6.2.1 Input Respon Spektrum Gempa Rencana
Desain gempa dinamik respons spektrum disusun berdasarkan respons
percepatan tanah (ground acceleration) hasil rekaman gempa, yang didasarkan
pada Peta Hazard Gempa Indonesia pada periode 500 tahun (SNI 1727:2012). Dari
peta gempa didapatkan nilai Ss = 0,125 g dan S1 = 0,088 g.
Selanjutnya pada program ETABS diinput fungsi respon spektrum dengan
memasukkan nilai Ss dan S1, serta klasifikasi tanah (dalam penelitian ini klasifikasi
tanah adalah C, tanah keras).

56
Gambar 4.9 Penambahan Fungsi Respon Spektrum

Gambar 4.10 Input pada ETABS

4.6.2.2 Analisa Ragam Respon Spektrum


Penentuan parameter ragam respons spektrum berdasarkan SNI 1726:2012
Pasal 7.9.3 sebagai berikut:
 Metode Akar Kuadrat Jumlah Kuadrat (Square Root of the Sum of
Squares/SRSS), jika struktur gedung memiliki waktu getar alami yang
berjauhan.
 Metode Kombinasi Kuadrat Lengkap (Complete Quadratic
Combination/CQC), jika struktur gedung mempunyai waktu getar alami
yang berjarak dekat, atau selisih nilainya kurang dari 15% yang mempunyai
korelasi silang yang signifikan di antara respons translasi dan torsi.

57
Berdasarkan perhitungan terdapat nilai periode getar dengan selisih lebih
dari 15%, sehingga parameter ragam respons struktur digunakan adalah metode
SRSS. Adapun data yang di input dalam metode SRSS adalah sebagai berikut:
 Redaman Struktur
Berdasarkan SNI 1726:2012 Pasal 6.10.1.3, analisis respons situs dengan
redaman 5% dipermukaan tanah dan dibatuan dasar harus dihitung.
Sehingga besar redaman (damping) = 0,05
 Faktor keutamaan (Ie) = 1 berfungsi untuk perkantoran. (SNI Pasal 4.1.2
Tabel 1 & 2)
 Faktor reduksi gempa (R) = 3 untuk daktilitas penuh, pada desain Sistem
Rangka Beton Bertulang Pemikul Momen Biasa. (SNI 1726 Pasal 7.2.2
Tabel 9)
 Faktor Skala Gempa
× × ,
Arah x = = = 3268,950

Arah y = 3268,950 x 30% = 980,685

Gambar 4.11 Definisi Respon Spektrum arah X

58
Gambar 4.12 Definisi Respon Spektrum arah Y

4.6.2.4 Kontrol Nilai Akhir Respon Spektrum


Berdasarkan SNI 1726:2012 Pasal 7.9.4, nilai akhir Vdinamik harus lebih
besar atau sama dengan 85% Vstatik, sehingga persyaratan tersebut dapat dinyatakan
sebagai berikut:
Vdinamik  0,85 Vstatik
Nilai akhir base reaction response spectrum hasil analisis menggunakan
program bantu ETABS, didapatkan pada tabel berikut:
Tabel 4.27 Gaya Geser Dasar

Tipe Beban
Gempa FX FY 85% FX 85% FY

Eqx 1868,8983 560,67 1588,56 476,57


Statik
Eqy 494,988 1649,9612 420,74 1402,47

Rspx 1029,8265 424,6326


Dinamik
Rspy 409,3152 1096,5685
Sumber: Hasil analisa, 2018
59
Kontrol Base reaction :
Arah X,Vdinamik  0,85 Vstatik
1029,8265 < 1588,56 (tidak memenuhi)
Arah Y, Vdinamik  0,85 Vstatik
1096,5685 < 1402,47 (tidak memenuhi)
Dari nilai syarat diatas, didapatkan kesimpulan bahwa persyaratan gaya
geser gempa dinamik belum terpenuhi (Vdinamik < 0,85 Vstatik), maka besarnya
Vdinamik harus dikalikan dengan faktor skala,
,

Maka, faktor skala gempa dinamik respon spektrum:


,
 Arah X = ,
= 1,543
,
 Arah Y = ,
= 1,279

Modifikasi faktor skala gempa dinamik respon spektrum arah x :


U1 = 3268,950 x 1,543 = 5042,543
U2 = 0,3 x 5042,53 = 1512,760
Modifikasi faktor skala gempa dinamik respon spektrum arah y :
U1 = 0,3 x 4180,86 = 1254,257
U2 = 3268,95 x 1,279 = 4180,856

4.6.3 Simpangan Struktur


Kriteria simpangan mengacu pada SNI 1726:2012 dengan faktor-faktor
sebagai berikut:
 Faktor pembesaran defleksi (Cd) untuk SRPMB = 3 (SNI 1726:2012 Tabel
20).
 Faktor keutamaan gempa (Ie) = 1 (SNI 1726:2012 Tabel 2).
 Faktor redudansi untuk gedung dengan KDS A adalah = 1 (SNI 1726:2012
Pasal 7.3.4.1).
 Simpangan antar lantai yang diijinkan untuk gedung dengan kategori resiko
II adalah = 0,02 x hsx, dengan hsx adalah tinggi tingkat dibawah tingkat x (SNI
1726:2012 Pasal 7.12.1 Tabel 16).

60
Dari hasil perhitungan, kontrol simpangan struktur akibat beban dinamik pada
masing-masing arah diperlihatkan pada tabel berikut:
Tabel 4.28 Kontrol Simpangan Struktur akibat Beban Gempa arah X
Tinggi Simpangan δe δx Δa
No Lokasi Kontrol
mm mm mm mm mm
1 Lt 1 2200 0,402 0,402 1,206 44 ..Ok
2 Lt 2 5000 2,97 2,568 7,704 100 ..Ok
3 Lt 3 6400 7,791 4,821 14,463 128 ..Ok
4 Lt 4 5000 11,019 3,228 9,684 100 ..Ok
5 Lt 5 5000 14,31 3,291 9,873 100 ..Ok
6 Lt 6 5000 17,126 2,816 8,448 100 ..Ok
7 Lt 7 2550 18,352 1,226 3,678 51 ..Ok
8 Lt 8 1050 19,141 0,789 2,367 21 ..Ok
Sumber: Hasil analisa, 2018
Tabel 4.29 Kontrol Simpangan Struktur akibat Beban Gempa arah Y
Tinggi Simpangan δe δx Δa
No Lokasi Kontrol
mm mm mm mm mm
1 Lt 1 2200 0,657 0,657 1,971 44 ..Ok
2 Lt 2 5000 4,941 4,284 12,852 100 ..Ok
3 Lt 3 6400 12,657 7,716 23,148 128 ..Ok
4 Lt 4 5000 17,575 4,918 14,754 100 ..Ok
5 Lt 5 5000 21,557 3,982 11,946 100 ..Ok
6 Lt 6 5000 24,456 2,899 8,697 100 ..Ok
7 Lt 7 2550 21,939 -2,517 -7,551 51 ..Ok
8 Lt 8 1050 24,449 2,51 7,530 21 ..Ok
Sumber: Hasil analisa, 2018

4.7 Analisis Ketidakberaturan Torsi


Suatu struktur bangunan harus diklasifikasikan sebagai suatu struktur
bangunan beraturan ataukah tidak beraturan berdasarkan kriteria-kriteria yang
ditetapkan dalam pasal 7.3.2 SNI 1726-2012.
Ketidakberaturan tersebut dapat dibedakan berdasarkan pada konfigurasi
horizontal danvertikal dari struktur bangunan tersebut.

61
4.7.1 Ketidakberaturan Horizontal
Struktur bangunan yang dikategorikan memiliki ketidakberaturan horizontal
apabila termasuk persyaratan tambahan tertentu, sehingga dapat diketahui struktur
tersebut termasuk dalam tipe ketidakberaturan horizontal. Berikut perhitungan tipe
ketidakberaturan horizontal:

1) Ketidakberaturan Torsi 1a dan ketidakberaturan Torsi


Berlebihan 1b
Didefinisikan ada jika simpangan antar lantai maksimum, torsi yang
dihitungtermasuk tak terduga, disebuah ujung struktur melintang terhadap
sumbu lebih dari 1,2 tipe 1a dan 1,4 tipe 1b kali simpangan antar lantai tingkat
rata-rata di kedua ujung struktur. Persyaratan ketidakberaturan torsi dan
ketidakberaturan torsi berlebih dalam pasal-pasal referensi berlaku hanya
untuk struktur dimana diafragmanya kaku atau setengah kaku.

Gambar 4.13 Ketidakberaturan torsi


 Ketidakberaturan Horizontal 1a terjadi apabila Δmax/Δave > 1,2
 Ketidakberaturan Horizontal 1b terjadi apabila Δmax/Δave > 1,4
 Tidak terjadinya Ketidakberatruan Horizontal 1 apabila Δmax/Δave < 1,2

62
Tabel 4.30 Nilai dari δmax, δavg, dan Ax untuk gempa arah X
δmax δavg 1,2 δavg 1,4 δmax/δavg δmax/δavg
Lokasi δavg
(mm) (mm) (mm) (mm) < 1,2 < 1,4

Lt 1 0,402 0,393 0,4716 0,55 No Irregularity No Irregularity

Lt 2 2,97 2,891 3,4692 4,05 No Irregularity No Irregularity

Lt 3 7,791 7,543 9,0516 10,6 No Irregularity No Irregularity

Lt 4 11,019 11,005 13,206 15,4 No Irregularity No Irregularity

Lt 5 14,31 14,116 16,9392 19,8 No Irregularity No Irregularity

Lt 6 17,126 16,79 20,148 23,5 No Irregularity No Irregularity

Lt 7 18,352 18,245 21,894 25,5 No Irregularity No Irregularity

Lt 8 19,141 18,97 22,764 26,6 No Irregularity No Irregularity

Sumber: Hasil analisa, 2018


Tabel 4.31 Nilai dari δmax, δavg, dan Ax untuk gempa arah Y
δmax δavg 1,2 δavg 1,4
δmax/δavg < δmax/δavg <
Lokasi
δavg 1,2 1,4
(mm) (mm) (mm) (mm)

Lt 1 0,657 0,494 0,5928 0,69 1a No Irregularity

Lt 2 4,941 3,657 4,3884 5,12 1a No Irregularity

Lt 3 12,657 9,328 11,1936 13,1 1a No Irregularity

Lt 4 17,575 13,73 16,476 19,2 1a No Irregularity

Lt 5 21,557 17,112 20,5344 24 1a No Irregularity

Lt 6 24,456 20,142 24,1704 28,2 1a No Irregularity

Lt 7 21,939 21,433 25,7196 30 No Irregularity No Irregularity

Lt 8 24,449 22,076 26,4912 30,9 No Irregularity No Irregularity

Sumber: Hasil analisa, 2018

63
Setelah dilakukan pengecekan, terjadi ketidakberaturan pada 1a,
jika terjadi ketidakberaturan 1a, berarti terkena pasal referensi Tabel 13
pada SNI 1726:2012. Desain gedung perkantoran ini termasuk dalam KDS
A dan untuk karakteristik struktur termasuk kedalam semua struktur lainnya
serta dianalisis menggunakan spectrum respons ragam pasal 7.9 yang artinya
diijinkan adanya ketidakberaturan 1a.

2) Ketidakberaturan Sudut Dalam


Didefinisikan ada jika kedua proyeksi denah struktur dari sudut
dalam lebih besar dari 15% dimensi denah struktur dalam arah yang
ditentukan. Ketidakberaturan ini ada bila py > 0.15Ly dan px > 0.15Lx

Gambar 4.14 Ketidakberaturan Sudut Dalam


Sumber : Aplikasi SNI Gempa 1726:2012

Tabel 4.32 Ketidakberaturan sudut dalam


Horizontal Irregularity 2

izin
Lokasi a b b/a c d d/c (b/a;
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (d/c) Check

Horizontal
Lantai 1-3 52 23 0,44 80 48 0,6 0,15 Irregularity 2

Horizontal
Lantai 4 52 26 0,5 74 48 0,65 0,15 Irregularity 2

64
Tabel 4.32 (Lanjutan) Ketidakberaturan sudut dalam
Horizontal
Lantai 5 44 12 0,27 74 47,4 0,64 0,15 Irregularity 2

Horizontal
Atap Dak 36 6 0,17 68 12 0,18 0,15 Irregularity 2

Dak Roof No
Tank 9,86 0 0 8 0 0 0,15 Irregularity

No
DakTangga 11 0 0 6 0 0 0,15 Irregularity

Sumber: Hasil analisa, 2018


Setelah dilakukan pengecekan, diketahui bahwa gedung perkantoran
mempunyai ketidakberaturan sudut dalam pada lantai 1sampai atap dak,
namun tidak terjadi pada lantai dak roof tank sampai lantai dak tangga.
Desain perkantoran ini terkena pasal referensi poin 7.3.3.4 dan tabel 13 pada
SNI. Pada (7.3.3.4) adalah gaya desain yang ditentukan harus ditingkatkan
25 persen untuk elemen-elemen sistem penahan gempa.

3) Ketidakberaturan Diskontinuitas Diafragma


Ketidakberaturan ini ada bila luas bukaan > 0.5 kali luas lantai atau bila
kekakuan diafragma efektif antara satu lantai dengan lantai berikutnya
bervariasi melebihi 50%.

Gambar 4.15 Ketidakberaturan diskontinuitas diafragma


Sumber : Aplikasi SNI Gempa 1726:2012

65
Tabel 4.33 Pengecekan ketidakberaturan diskontinuitas diafragma

Area Area Area Ratio


Denah Total Openning Openning Check
(m2) (m2) %

Lt1 806,00 9,54 1,18% No Irregularity

Lt2 806,00 37,29 4,63% No Irregularity

Lt3 806,00 65,93 8,18% No Irregularity

Lt4 725,00 33,54 4,63% No Irregularity

Lt5 639,28 33,54 5,25% No Irregularity

Lt6 575,00 21,54 3,75% No Irregularity

Lt7 19,72 0,00 0,00% No Irregularity

Lt8 20,60 0,00 0,00% No Irregularity

Sumber: Hasil analisa, 2018


Setelah dilakukan pengecekan, diketahui bahwa perkantoran ini
tidak terdapat ketidakberaturan struktur.

4) Ketidakberaturan Pergeseran Melintang terhadap Bidang


Didefinisikan ada jika terdapat diskontinuitas dalam lintasan tahanan
gaya terhadap bidang elemen vertikal. Setelah dilakukan pengecekkan,
diketahui bahwa Gedung perkantoran ini terdapat lateral, seperti pergeseran
melintang ketidakberaturan struktur horizontal pada kolom lantai dak ruang
mesin.

66
Gambar 4.17 Ketidakberaturan pergeseran melintang terhadap bidang
Sumber : Aplikasi SNI Gempa 1726:2012

5) Ketidakberaturn Sistem Nonparalel


Didefinisikan ada jika elemen penahan gaya lateral vertikal tidak
paralel atau simetris terhadap sumbu-sumbu orthogonal utama sistem
penahan gaya gempa.

Gambar 4.18 Ketidakberaturan Sistem Nonparalel


Sumber : Aplikasi SNI Gempa 1726:2012
Setelah dilakukan pengecekan, diketahui bahwa perkantoran ini tidak
terdapat ketidakberaturan struktur.

67
Tabel 4.34 Simpulan Ketidakberaturan Horizontal

Simpulan Ketidakberaturan Torsi

Ketidakberaturan Horizontal Pasal Refrensi SNI 1726:2012

Pasal 7.3.3.4, 7.7.3, 7.8.4.3,


1a
Ketidakberaturan Torsi 7.12.1, Tabel 13, 12.2.2

1b Ketidakberaturan Torsi Berlebihan No Need

2 Ketidakberaturan sudut dalam Pasal 7.3.3.4, Tabel 13

Ketidakberaturan Diskontinuitas
3
Diafragma No Need

Pasal 7.3.3.4, 7.7.3.3, 7.3.1,


4
Tabel 13, 12.2.2
Ketidakberaturan Pergeseran
Melintang Terhadap Bidang

5 Ketidakberaturan Sistem Nonparalel No Need

Sumber: Hasil analisa, 2018

4.7.2 Ketidakberaturan Vertikal


Berdasarkan SNI 1726:2012 pada pasal 7.3.2.2 struktur bangunan gedung
yang mempunyai satu atau lebih tipe ketidakberaturan seperti yang terdaftar
dalam Tabel 11 harus dianggap mempunyai ketidakberaturan struktur horizontal.
Struktur-struktur yang dirancang untuk kategori desains seismic sebagaimana
yang terdaftar dalam Tabel 11 harus memenuhi persyaratan dalam pasal-pasal
yang dirujuk pada tabel itu.

68
1) Ketidakberaturn 1a Tingkat Lunak dan 1b Tingkat Lunak
Berlebih

Gambar 4.18 Soft Story


Sumber : FEMA-451-B
Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat bahwa pada tingkat 2
mengalami soft story atau ketidakberaturan tingkat lunak. Jika diaplikasikan
pada gedung universitas untuk pemeriksaan ketidakberaturan tingkat lunak
dan tingkat lunak berlebih adalah sebagai berikut:
Tabel 4.35 Perhitungan Vertical Irregularity 1a dan 1b arah X
Vertical Irregularity1a dan 1b arah X

Story Rasio Kekakuan


Drift
Shear Kekakuan
(K)
Story Check 1.a Check 1.b
Kx(n+1) (Kx(n+1)+Kx(n+2)+Kx(n+3))/3
Vx ∆x
(kN) (mm) Kx
(kN/mm)
Vertical No
Lt 1 24,25 1,21 20,11 1,00 0,79 Irregularity Irregularity
Vertical Vertical
Lt 2 155,66 7,70 20,21 0,90 0,59 Irregularity Irregularity
Vertical Vertical
Lt 3 326,22 14,46 22,56 0,54 0,48 Irregularity Irregularity
No No
Lt 4 408,23 9,68 42,16 0,83 2,20 Irregularity Irregularity
No No
Lt 5 502,71 9,87 50,92 1,06 5,24 Irregularity Irregularity

Lt 6 406,38 8,45 48,10 5,59

Lt 7 31,67 3,68 8,61 1,5

Lt 8 13,78 2,37 5,82


Sumber: Hasil analisa, 2018

69
Tabel 4.36 Perhitungan Vertical Irregularity 1a dan 1b arah Y
Vertical Irregularity 1a dan 1b arah Y

Story Kekakuan Rasio Kekakuan


Drift
Shear (K)

Story Check 1.a Check 1.b


Kx(n+1) (Kx(n+1)+Kx(n+2)+Kx(n+3))/3
Vy ∆y Ky
(kN) (mm) (kN/mm)

Vertical Vertical
Lt 1 18,46 1,97 9,36 0,94 0,70 Irregularity Irregularity
Vertical Vertical
Lt 2 128,57 12,85 10,00 0,82 0,50 Irregularity Irregularity
Vertical Vertical
Lt 3 281,54 23,15 12,16 0,50 0,37 Irregularity Irregularity
Vertical Vertical
Lt 4 360,00 14,75 24,40 0,65 -1,71 Irregularity Irregularity
No No
Lt 5 450,66 11,95 37,73 0,89 4,52 Irregularity Irregularity

Lt 6 369,17 8,70 42,45 -11,07

Lt 7 28,94 -7,55 -3,83 -2,3

Lt 8 12,62 7,53 1,68


Sumber: Hasil analisa, 2018
Berdasarkan tabel 4.33 dan tabel 4.34 telah dilakukan pengecekan
ketidakberaturan 1a dan 1b dan hasilnya adalah ditemukannya
ketidakberaturan tingkat lunak dan tingkat lunak berlebih sehingga penalty
dari ketidakberaturan ini berdasarkan SNI 1726:2012 pasal 7.3.3.1

2) Ketidakberaturn Massa

Gambar 4.19 Ketidakberaturan massa


Sumber : FEMA-451-B

70
Berdasarkan contoh gambar di atas, dapat dilihat bahwa terjadi
ketimpangan massa pada tingkat 3. Jika diaplikasikan pada pengecekan
ketidakberaturan massa gedung dispenda adalah sebagai berikut:
Tabel 4.37 Ketidakberaturan vertikal 2
Ketidakberaturan Vertikal 2
Berat
Story Beban Berat Beban Ratio Check
(kN) W(n)/W(n+1) W(n)/W(n-1)
Lt 1 8857,58 0,70 0,00 No Irregularity
Lt 2 12613,46 1,07 1,42 No Irregularity
Lt 3 11786,48 1,19 0,93 No Irregularity
Lt 4 9910,30 1,10 0,84 No Irregularity
Vertical
Lt 5 9019,45 1,58 0,91 Irregularity 2
Vertical
Lt 6 5712,27 14,30 0,63 Irregularity 2
Lt 7 399,43
Lt 8 166,56
Sumber: Hasil analisa, 2018
Berdasarkan tabel 4.35 dapat dilihat terjadi ketidakberaturan massa
pada story 5 dan story 6. Hal ini terjadi akibat adanya ketimpangan massa
pada story 6. Olehsebab itu, maka penalty untuk ketidakberaturan massa
harus diaplikasikan pada bangunan struktur.
Akan tetapi, berdasarkan FEMA 451 terdapat tambahan pengecekan
yang harus dilakukan yaitu Ketidakberaturan 1a, 1b dan 2 tidak berlaku bila
tidak satupun rasio drift (simpangan) setiap tingkat lebih besar dari 1,3 kali
rasio drift tingkat diatasnya. Oleh sebab itu, dilakukan pengecekan drift pada
gedung perkantoran sebagai berikut:
Tabel 4.38 Ketidakberaturan vertikal 1a, 1b dan 2
Vertical Irragularity 1a, 1b, atau 2 Exception
Interstory Drift
Ratio (IDR) Keberlakuan pengecekan ketidakberaturan struktur vertikal Tipe 1a, 1b , atau 2
Story
X-dir Y-dir IDRx(n)/IDR IDRy(n)/IDR
(mm) (mm) x(n+1) Check X y(n+1) Check Y

Lt 1 0,40 0,657

71
Tabel 4.38 (Lanjutan) Ketidakberaturan vertikal 1a, 1b dan 2
Lt 2 2,97 4,941 7,39 Irregularity 7,52 Irregularity

Lt 3 7,79 12,657 2,62 Irregularity 2,56 Irregularity

Lt 4 11,02 17,575 1,41 Irregularity 1,39 Irregularity

Lt 5 14,31 21,557 1,30 No Irregularity 1,23 No Irregularity

Lt 6 17,13 24,456 1,20 No Irregularity 1,13 No Irregularity

Lt 7 18,35 21,939 1,07 No Irregularity 0,90 No Irregularity

Lt 8 19,14 24,449 1,04 No Irregularity 1,11 No Irregularity


Sumber: Hasil analisa, 2018
Berdasarkan tabel 4.35 dapat dilihat bahwa ada ketidakberaturan 1a,
1b,dan 2 yang berlaku pada struktur gedung perkantoran. Pada story 2 dan
story 4 diharuskan melakukan perhitungan ketidakberaturan 1a, 1b, dan 2,
akan tetapi perhitungan ketidakberaturan tersebut telah dilakukan pada tabel
4.33, 4.34 dan 4.35.

3) Ketidakberaturn Geometri Vertikal

Gambar 4.20 Ketidakberaturan Geometri


Sumber : FEMA-451-B
Berdasarkan gambar 4.22 dapat dilihat bahwa (di) mengalami
perbesaran arah horizontal sebesar 130% dari di-1 dan di+1 sehingga terjadi

72
ketidakberaturan geometri. Jika dilakukan pengecekan ketidakberaturan
geometri pada gedung dispenda maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.39 Ketidakberaturan vertikal 3
Irregularity Vertical 3

Dimensi Kolom
Lantai
K1 K2 K3 K4

b h b h b b h
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)

Lt 1 600 600 400 600 400

Lt 3 600 600 400 600 400

Rasio dimensi 100% 100% 100% 100% 100%

Lt 4 600 600 400 600 400 250 250

Lt 5 600 600 400 600 400 250 250

Rasio dimensi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Lt Atap 250 250

Lt Roof 250 250

Rasio dimensi 100% 100%

Sumber: Hasil analisa, 2018


Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.37 dapat dilihat bahwa
perbandingan dimensi kolom tidak ada yang mencapai 130% sehingga
penalty untuk ketidakberaturan ini tidak berlaku.

73
4) Diskontinutias Arah Bidang Dalam Ketidakberaturan Elemen
Penahan Gaya Lateral Vertikal

Gambar 4.21 Diskontinuitas elemen vertikal


Sumber : FEMA-451-B
Diskontinuitas elemen vertikal adalah elemen struktur vertikal yang
tidak menerus dari lantai bawah sampai lantai atas. Berdasarkan gambar
diatas dapat dilihat terdapat offset antara elemen struktur vertikalnya dan
ketidakberaturan ini berlaku jika dimensi offset elemen vertikal lebih besar
dari dimensi elemen vertikal tersebut (d).
Berdasarkan section dari desain gedung perkantoran dispenda tidak
ditemukan adanya offset yang lebih besar dari dimensi elemen vertikalnya.
Sehingga ketidakberaturaan ini tidak berlaku.

5) Ketidakberaturan 5a Kuat Lateral Tingkat dan 5b Kuat Lateral


Tingkat Berlebih

Gambar 4.22 Weak Story


Sumber : FEMA-451-B

74
Perhitungan untuk ketidakberaturan kuat lateral tingkat dan kuat
lateral tingkat berlebih adalah sebagai berikut :
Tabel 4.40 Perhitungan Weak Story
Vertical Irregularity 5a & 5b

Story Vx Vy Vx(n)/V Vy(n)/V Check


x(n+1) y(n+1)
(kN) (kN) X-Direction Y-Direction

Lt 1 24,25 18,46 0,16 0,14 Irregularity Irregularity

Lt 2 155,66 128,57 0,48 0,46 Irregularity Irregularity

Lt 3 326,22 281,54 0,80 0,78 No Irregularity No Irregularity

Lt 4 408,23 360,00 0,81 0,80 No Irregularity No Irregularity

Lt 5 502,71 450,66 1,24 1,22 No Irregularity No Irregularity

Lt 6 406,38 369,17

Lt 7 31,67 28,94

Lt 8 13,78 12,62

Sumber: Hasil analisa, 2018


Berdasarkan tabel 4.38 perhitungan weak story terdapat
ketidakberaturan kuat lateral tingkat dan ketidakberaturan kuat lateral
tingkat berlebih pada lantai 1 sampai 2, sehingga untuk ketidakberaturan ini
yang ada pada pasal 7.3.3.1, 7.3.3.2.

4.8 Level Kinerja Struktur


Tabel 4.41 Batasan Ratio Drift ATC-40

Sumber : ATC 40

75
Persamaan yang digunakan :
Maksimal Drift =

Maksimal In-elastic Drift =

Keterangan :
Dt = displacement atap (paling atas)
D1 = displacement lantai 1 (lantai diatas penjepit lateral)

4.8.1 Evaluasi Kinerja Strukutr Arah x


Batasan rasio drift yang dievaluasi dangan analisis static ekivalen dan analisis
ragam spektrum respons pada gedung, dengan parameter maksimum total drift dan
maksimum inelastic drift, maka :
,
Maksimal drift = ,
= 0,00059
, ,
Maksimal In-elastic Drift = ,
= 0,00058

Hasil evaluasi level kinerja struktur sesuai Applied Technology Council 40


pada struktur arah X, untuk nilai maksimum total drift dan nilai maksimum total
inelastik drift pada arah X termasuk dalam kategori level Immediate Occupancy
(IO) yakni struktur bangunan aman, resiko korban jiwa dari kegagalan struktur
tidak terlalu berarti, gedung tidak mengalami kerusakan berarti, dan dapat segera
difungsikan/beroperasi kembali.

4.8.2 Evaluasi Kinerja Strukutr Arah y


Batasan rasio drift yang dievaluasi dangan analisis static ekivalen dan analisis
ragam spektrum respons pada gedung, dengan parameter maksimum total drift dan
maksimum inelastic drift, maka :
,
Maksimal drift = ,
= 0,00059
, ,
Maksimal In-elastic Drift = ,
= 0,00074

Hasil evaluasi level kinerja struktur sesuai Applied Technology Council 40


pada struktur arah Y, untuk nilai maksimum total drift dan nilai maksimum total
inelastik drift pada arah Y termasuk dalam kategori level Immediate Occupancy

76
(IO) yakni struktur bangunan aman, resiko korban jiwa dari kegagalan struktur
tidak terlalu berarti, gedung tidak mengalami kerusakan berarti, dan dapat segera
difungsikan/beroperasi kembali.

4.9 Hasil Analisa Pushover

4.9.1 Kurva Kapasitas


Dari proses iterasi, didapatkan kurva kapasitas yang merupakan hubungan
antara perpindahan titik acuan pada atap (D) dengan gaya dasar (V)

Gambar 4.23 Kurva Kapasitas Arah x-x

Gambar 4.22 Kurva Kapasitas Arah y-y

77
Dari grafik ini didapat bahwa tipe struktur pada gedung ini adalah A menurut
ATC-40. Dimana model gedung masih termasuk kedalam level immidiate
occupancy. Pada kategori ini kondisi struktur bangunan dalam level aman, resiko
korban jiwa dari kegagalan struktur tidak terlalu berarti, gedung tidak mengalami
kerusakan berarti, dan dapat segera difungsikan/ beroperasi kembali.

4.9.2 Distribusi Sendi Plastis


Pada gambar skema distribusi sendi plastis, diambil contoh gambar portal As
3 dengan pertimbangan portal tersebut terdapat kolom utama sehingga menjadi
parameter utama apabila terjadi keruntuhan total.

Gambar 4.25 Portal as 3 Push x-x step 1

78
Gambar 4.26 Portal as 3 Push x-x step 4

Gambar 4.27 Gambar 3D Push x-x step 4

79
Gambar 4.28 Portal as 3 Push y-y step 1

Gambar 4.29 Portal as 3 Push y-y step 5

80
Gambar 4.28 Gambar 3D Push y-y step 5
Pada step 5, program berhenti melakukan iterasi. Sendi plastis muncul hampir
di seluruh elemen balok serta beberapa kolom dengan sifat in-elastis. Pada tahap
terjadi penurunan besarnya gaya geser dasar karena telah memasuki kondisi limit
nonlinear. Pada kondisi ini mampu memicu keruntuhan total bangunan dengan
adanya balok dan kolom yang mengalami keruntuhan.

81
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah menganalisis struktur gedung dispenda menggunakan metode
analisis pushover, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada gedung kantor dispenda ini terdapat ketidakberaturan torsi arah
horizontal dan vertikal yang disajikan dalam tabel berdasarkan SNI 1726-
2012 sebagai berikut:
Tabel 5.1 Kesimpulan ketidakberaturan horizontal
Ketidakberaturan Horizontal Tipe Cek Keterangan
Ketidakberaturan Torsi 1a Yes Lt 1 sampai Lt 6
Ketidakberaturan Torsi Berlebih 1b No No Irregularity
Ketidakberaturan sudut dalam 2 Yes Lt 1 sampai Lt 6
Ketidakberaturan diskontinuitas 3 No No Irregularity
diafragma
Ketidakberaturan pergeseran 4 Yes Lt 5
melintang terhadap bidang
Ketidakeraturan sistem nonparalel 5 No No Irregularity
Sumber: Hasil analisa 2018
Tabel 5.2 Kesimpulan ketidakberaturan vertikal
Ketidakberaturan Vertikal Tipe Cek Keterangan
Ketidakberaturan torsi 1a Yes Lt 1 sampai Lt 4
Ketidakberaturan torsi berlebih 1b Yes Lt 1 sampai Lt 4
Ketidakberaturan Massa 2 Yes Lt 5 sampai Lt 6
Ketidakberaturan geometri vertikal 3 No No Irregularity
Diskontinuitas arah bidang dalam 4 No No Irregularity
ketidakberaturan elemen penahan
gaya lateral vertikal
Diskontinuias dalam ketidakberaturan 5a Yes Lt 1 sampai Lt 2
kuat lateral tingkat
Diskontinuitas dalam 5b Yes Lt 1 sampai Lt 2
ketidakberaturan kuat lateral tingkat
yang berlebih
Sumber: Hasil analisa 2018

82
2. Berdasarkan hasil analisis pushover sesuai ATC-40, pada arah X maupun
arah Y nilai maksimum total drift menunjukan gedung yang dianalisis
termasuk dalam kategori level Immediate Occupancy. Nilai maksimum total
inelastik drift pada arah X menunjukan gedung yang dianalisis juga termasuk
dalam kategori level Immediate Occupancy.

5.2 Saran
Adapun saran dalam tugas akhir ini diantaranya sebagai berikut :
1. Analisis pushover perlu dicoba pada gedung-gedung tinggi lainnya untuk
mendalami perilaku seismik gedung bertingkat banyak.
2. Memperhatikan parameter–parameter yang akan digunakan dalam proses
analisis pushover dengan bantuan program software, agar hasil analisis akurat
dan sesuai dengan kondisi yang terjadi akibat gempa.

83
DAFTAR PUSTAKA

Applied Technology Council, A.-4. R. (1997). Seismic Evaluation and Retrofit of


Concrete Building: Volume 1. California.
Badan Standarisasi Nasional. 2012. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa
Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung. BSN, Jakarta.

Federal Emergency Management Agency (FEMA). (2007). NEHRP


Recommended Provisions for Seismic Regulations for New Buildings and
Other Structures (FEMA 451B).
Fransisca, D. M. (2016). Studi Performa Struktur Gedung Bertingkat
Ketidakberaturan Torsi Berdasarkan Perencanaan Urutan Sendi Plastis
Dengan Pushover Analysis.
Marwanto, A., Budi, A. S., & Supriyadi, A. (2014, September). Evaluasi Kinerja
Struktur Gedung 10 Lantai dengan Analisis Pushover Terhadap Drift Dan
Displacement Menggunakan Software Etabs ( Studi Kasus : Hotel Di
Wilayah Surakarta ).
Palupi, A. S. (2015). Studi Kinerja Struktur Gedung Supermall Pakuwon Mansion
Phase-1 Surabaya Menggunakan Metode Analisa Pushover.

Purba, H.L. 2014. Analisis Kinerja Struktur Pada Bangunan Bertingkat Beraturan
Dan Ketidakberaturan Horizontal Sesuai SNI 03-1726-2012. Universitas
Sriwijaya.

Rachman, N.Z., Purwanto, E and Suptiyadi, A. 2014. Analisis Kinerja Struktur


Pada Gedung Bertingkat Dengan Analisis Pushover Menggunakan
Software Etabs (Studi Kasus : bangunan Hotel Di Semarang. Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.

Wisnumurti, Cahya, I., and Anas, A. 2008. Analisis Pushover Pada Gedung Tidak
Beraturan Dengan Study Kasus Pada Gedung Baru Fia Unibraw.
Universitas Brawijaya Malang, Malang.

Wicaksono, P. A. (2015). Perilaku Struktur Bangunan dengan Ketidakberaturan


Geometri Vertikal Terhadap Beban Gempa Kuat Berdasarkan.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
JL. Dr. Ciptomangunkusumo Kampus Gn. Lipan P.O. Box
Telpon (0541)260588 (PABX) - 260553 - 260485 Fax. 260355. Samarinda 75134

RANGKUMAN HASIL PENGUJIAN

Proyek : Perencanaan Kantor Dispenda Propinsi Kalimantan Timur

Lokasi : Jl. MT. Haryono, Samarinda

Jenis Pengujian : Uji Sondir

No. Lokasi Kedalaman Konus JHP Keterangan


(m) (Kg/cm) (Kg/cm)
1. SO-1 10,80 262,95 212,41
2. SO-2 10,80 262,95 255,18
3. SO-3 5,00 262,95 166,68
4. SO-4 2,40 252,83 47,20
5. SO-5 6,80 262,95 255,18
6. SO-6 5,60 262,95 182,91
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
DINAS PENDAPATAN
A B C D E F G PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
4000
KEGIATAN
2200
300 300 300 300 600 1000 600 300 300 PEMBANGUNAN
GEDUNG KANTOR
200 400 300 400 300 400 200
114 86 86 114 300 100 125
PEKERJAAN
75
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
S2
7 7 DISPENDA PROV. KALTIM

100
S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S4
260

270
300

300
S3 S3 S3 S3 S4 S3
S3 S4 LOKASI

200
S2 S2 S3 S3
S3 S4 S4
120

6 S4 6 SAMARINDA
S3 S2 KALIMANTAN TIMUR
250

250
S3 S3 S3 S3 S3 S3 S3
S2 S2 S1
5 5 MENGETAHUI
S2 S2 S1 S1 S2 S2

250
KEPALA DINAS PENDAPATAN
325

LIFT LIFT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

425
Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
1500

1000
1500
350

S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 NIP. 19610525 198501 1 001


KUASA PENGGUNA ANGGARAN
2600

2600
325

325
S2 S2 S2 S2 S1 S2 S2
4 4 H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
NIP. 19670305 198802 1 003
250

250
200

S3 S3 S3 S1 S1 S3 S3
S2 S2 S2 S2 S1 S2 S2
3 3 REVISI

200
S2
400

S3 S1 S1
S2 S1

800
2 2

600
400

S1 S1
S1 PERENCANA
1 1
940
MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING
500 500 ARCHITECT
CONSULTANT
600 600 600 1000 600 600
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
1600
4000
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
A B C D E F G Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
DENAH SLOOF LANTAI 01
Scale 1 : 200 Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
Drafter Anton Sujarwo
KETERANGAN
NAMA GAMBAR SKALA
S1 SLOOF 40/80
DENAH
1 : 200
S2 SLOOF 30/60 SLOOF LANTAI 1
S3 SLOOF 30/40 Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
S4 SLOOF 20/30 STKR - 05
SATUAN KERJA
A B C D E F G
4000
E
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
600 600 600 1000 600 600
300 300 300 500 400 300 400 300 400 200 300 300
114 86 86 114
DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
NAIK KEGIATAN
PEMBANGUNAN
GEDUNG KANTOR
PEKERJAAN
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
128

7 7 DISPENDA PROV. KALTIM

100
143 105 45 105 83 143

B2 B2 B2 B2 B2 B4
B2 B2
300

300
B2 B2 B2 B3 B2 B2 B4 B4 B2 LOKASI

200
B3
B3 B3 B3 B3 B4 B4 B2
6 B4 B4 B4 6 SAMARINDA
B3
KALIMANTAN TIMUR
225
250

250
B2 B2 B2 B2
B2 B3 B2
B2 B2 B4 B2
B2 B2 B2 B2 B1 B2
5 5 MENGETAHUI
B1 B1 B2

245
KEPALA DINAS PENDAPATAN
B1 B1 B1 B1 B1
325

200

LIFT LIFT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


B3 B3 B3 B3 B3
B1 B2 B2 B1
B1 B1 B1 B1 B1
B3 B3 B3 B2 B2 B2 B3 B3 Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
1500

1500
350

NIP. 19610525 198501 1 001

755
B1 B1 B1 B1 B1
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
B3 B3 B3 B3 B3

1005
2600

2600
B1 B2 B2 B1
325

B1 B1 B1 B1 B1
B2 B2 B2 B2 B1 B2 B2
4 4 H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
NIP. 19670305 198802 1 003
250

250
B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B4 B2 B2
B2 B2 B2 B2 B2
3 3 REVISI
B2 B2

230
B3 B3 B3
400

400
B2 B2 B2 B2 B2
B3 B2
2 2

370
B2
400

400
B2 B2 B2 B2

200
B2 PERENCANA
1 1
MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING
ARCHITECT
CONSULTANT
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
425 200
600 600 600 600 400 600 600 Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
KETERANGAN 1600 Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
4000
B1 BALOK 45/90 Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
B2 BALOK 30/60 A B C D E F G Drafter Anton Sujarwo
NAMA GAMBAR SKALA
B3 BALOK 30/40 DENAH PEMBALOKAN LANTAI 02
DENAH
B4 BALOK 20/30 Scale 1 : 200 PEMBALOKAN LANTAI 2
1 : 200
Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
STKR - 06
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
A A' B C D E F G
3400 KEGIATAN
2200
PEMBANGUNAN
300 300 600 600 500 500 600 600
GEDUNG KANTOR
200 400 300 300 400 200 300 300
114 86 86 114 125 PEKERJAAN
75
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
B2 B2 DISPENDA PROV. KALTIM
7 7

100
B2 B2 B2 B4
B2 B2
LOKASI
300

300
B2 B2 B4
B2 B2 B2 B4 B4 B2

200
B3
B3 B3 B3 B3 B4 B4
6 B4 B4 B4 6 SAMARINDA
B3 B2 KALIMANTAN TIMUR
250

250
B2 B2 B2 B2 B2
B2 B3 B2
B2 B2 B2
B2 B2 B2 B2 B1 B2 B2 MENGETAHUI
5 5
KEPALA DINAS PENDAPATAN

245
B2 B1 B1 B1 B1 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
325

LIFT LIFT
B3 B3 B3 B3
B1 B1 B2 B2 B1
B2 B1 B1 B1 B1
B2 B2 B2 Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
B3 B3 B3 B3 B3
1500

1500
350

NIP. 19610525 198501 1 001

755
B2 B1 B1 B1 B1 KUASA PENGGUNA ANGGARAN
B3 B3 B1 B2 B2 B1 B3 B3
2600

2600
B1
325

B2
B2 B1 B1 B1 B1
B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2
4 4 H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
B1 NIP. 19670305 198802 1 003
250

250
B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2
B2 B2 B2 REVISI
3 3
B2 B2 B2 B2
B3
400

400
B2 B2 B2 B2 B2
B3
B2

800
2 2
B2
400

400
B2 B2 B2 B2
B2 PERENCANA
1 1
MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING
400 200 ARCHITECT
CONSULTANT
300 600 600 1000 600 600
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
1600
3400
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
A A' B C D E F G Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
DENAH PEMBALOKAN LANTAI 03 Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
Scale 1 : 200 KETERANGAN Drafter Anton Sujarwo
B1 BALOK 45/90 NAMA GAMBAR SKALA
B2 BALOK 30/60 DENAH
1 : 200
PEMBALOKAN LANTAI 3
B3 BALOK 30/40
Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
B4 BALOK 20/30
STKR - 07
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
DINAS PENDAPATAN
A' B C D E F G PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
3700
2200 KEGIATAN
300 600 600 1000 600 600 PEMBANGUNAN
200 400 300 400 300 400 200 300 300 GEDUNG KANTOR
114 86 86 114 125
PEKERJAAN
75
B2 B2 PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
7 7 DISPENDA PROV. KALTIM

100
B2 B4
B2 B2
300

300
B4
B2 B2 B2 B4 B4 B2

200
B3 LOKASI
B2 B2 B3 B4 B4
6 B4 B4 B4 6
B3 B2 SAMARINDA
250

B2

275
B2 B2 B2
B2 B3 B2
B2 B2 B2 KALIMANTAN TIMUR
B2 B2 B2 B1 B2 B2
5 5 MENGETAHUI
B1 B1 B1 B1
325

KEPALA DINAS PENDAPATAN

318
LIFT LIFT
B3 B3 B3 B3 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
B2 B1 B2 B2 B1
1800

B1 B1 B1 B1
B3 B3 B3 B2 B2 B2 B3 B3

1500
350

313
Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
NIP. 19610525 198501 1 001
B1 B1 B1 B1
B3 B3 B3 B3 KUASA PENGGUNA ANGGARAN
2600

2600
B2 B1 B2 B2 B1

343
325

B1 B1 B1 B1
B2 B2 B2 B1 B2 B2
4 4
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
250

250
B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 NIP. 19670305 198802 1 003
B2 B2 B2
3 3 REVISI
B2 B2 B2
400

400
B2 B2 B2 B2 B2 B2
B2

800
2 2
B2
400

400
B2 B2 B2 B2
B2
1 1 PERENCANA
MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING
ARCHITECT
300 600 458 143 1000 600 600 CONSULTANT
900 1600 1200 Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
3700
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
A' B C D E F G
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
DENAH PEMBALOKAN LANTAI 04 Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
Scale 1 : 200
KETERANGAN Drafter Anton Sujarwo
B1 BALOK 45/90 NAMA GAMBAR SKALA
B2 BALOK 30/60 DENAH
1 : 200
PEMBALOKAN LANTAI 4
B3 BALOK 30/40
Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
B4 BALOK 20/30
STKR - 08
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
KEGIATAN
A' B C D E F G
PEMBANGUNAN
3700
GEDUNG KANTOR
2200
300 600 600 1000 600 600 PEKERJAAN
200 400 300 400 300 400 200 300 300
114 86 86 114 125 PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
DISPENDA PROV. KALTIM
75
B2 B2 LOKASI
7 7

100
B2 B4
B2 B2 SAMARINDA
300

300
B2 B2 B2 B4 B4 B2 KALIMANTAN TIMUR

200
B3
B2 B2 B3 B4 B4
6 B4 B4 B4 6
B3 B2 MENGETAHUI
250

275
B2 B2 B2 B2
B2 B3
B4 B2
B2 B2 B2 KEPALA DINAS PENDAPATAN
B2 B2 B2 B1 B2 B2 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
5 5
B1 B1 B1 B1
325

318
LIFT LIFT
B3 B3 B3 B3
B2 B1 B2 B2 B1 Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
NIP. 19610525 198501 1 001
1800

B1 B1 B1 B1
B3 B3 B3 B2 B2 B2 B3 B3 KUASA PENGGUNA ANGGARAN

1500
350

313
2200

2200
B1 B1 B1 B1
B3 B3 B3 B3
B2 B1 B2 B2 B1

318
325

H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM


B1 B1 B1 B1 NIP. 19670305 198802 1 003
B2 B2 B2 B1 B2 B2
4 4 REVISI

275
250

B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2
3 3
B2 B2 B2 B2 B2 B2
400

400
400
B2
2 2
B2
PERENCANA
300 600 458 143 1000 600 600
MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING
3700 ARCHITECT
CONSULTANT
A' B C D E F G Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
DENAH PEMBALOKAN LANTAI 05
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
Scale 1 : 200
Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
KETERANGAN Drafter Anton Sujarwo
B1 BALOK 45/90 NAMA GAMBAR SKALA
B2 BALOK 30/60 DENAH
1 : 200
PEMBALOKAN LANTAI 5
B3 BALOK 30/40
Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
B4 BALOK 20/30
STKR - 09
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
KEGIATAN
B C D E F G PEMBANGUNAN
GEDUNG KANTOR
3400
2200 PEKERJAAN
600 600 1000 600 600
400 300 400 300 400 200 300 300 PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
DISPENDA PROV. KALTIM
100 125 75 100 125
75
LOKASI
B2 B2
7 7 SAMARINDA

75 125 100
B2 B4
B2 B2 KALIMANTAN TIMUR
300

300
B2 B2 B2 B4 B4 B2
B3
B2 B3 B4 B4 MENGETAHUI
6 B4 B4 B4 6
B3 B2 KEPALA DINAS PENDAPATAN
250

250
B2 B2 B2
B2 B3 B2
B2 B2 B2 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

323
B2 B2 B1 B2 B2
5 5
B1 B1 B1 B1

200
LIFT LIFT Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
B3 B3 B3 B3 NIP. 19610525 198501 1 001
B1 B2 B2 B1
1800

1800
B1 B1 B1 B1 KUASA PENGGUNA ANGGARAN
B3 B3 B2 B2 B2 B3 B3
1500

1000

1000
B1 B1 B1 B1
B3 B3 B3 B3
B2 B2 H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
B1 B1
NIP. 19670305 198802 1 003
B1 B1 B1 B1
B2 B2 B1 B2 B2 REVISI
4 4
250

250
B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2
3 3
B2 B2 B2 B2 B2
600 B2 600 1000 600 600
1600
3400
B3 PERENCANA
B C D E F G
MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING
ARCHITECT
CONSULTANT
DENAH PEMBALOKAN TOP FLOOR Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
Scale 1 : 200
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
KETERANGAN Drafter Anton Sujarwo
B1 BALOK 45/90 NAMA GAMBAR SKALA
B2 BALOK 30/60 DENAH PEMBALOKAN
1 : 200
TOP FLOOR
B3 BALOK 30/40
Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
B4 BALOK 20/30
STKR - 10
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
KEGIATAN
PEMBANGUNAN
B C D E F G GEDUNG KANTOR
3400
PEKERJAAN
2200
600 600 1000 600 600 PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
400 150 150 400 300 400 200 300 300 DISPENDA PROV. KALTIM
125 75
LOKASI
B4 SAMARINDA
7 7 KALIMANTAN TIMUR

75 125 100
B4 B4
300

300
B4 B4 B4 B4 MENGETAHUI
B4
B4 B4 KEPALA DINAS PENDAPATAN
6 6 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
B4
250

250
B4

523
5 B4
ROOF TANK
B4 + 23.00
5
B4 Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
NIP. 19610525 198501 1 001
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
B4
1800

1800
1500

1000

1000
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
DUCT ATAP NIP. 19670305 198802 1 003
+ 21.40
REVISI
4 4
250

250
3 3
600 600 1000 600 600
1600
3400 PERENCANA
MENARA CONSULTANT
B C D E F G CIVIL ENGINEERING
ARCHITECT
CONSULTANT
DENAH RINGBALK TOP FLOOR Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
Scale 1 : 200 Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
KETERANGAN Drafter Anton Sujarwo
B1 BALOK 45/90 NAMA GAMBAR SKALA
B2 BALOK 30/60 DENAH RINGBALK
1 : 200
TOP FLOOR
B3 BALOK 30/40
Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
B4 BALOK 20/30
STKR - 11
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
DINAS PENDAPATAN
A B C D E F G PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
4000
2200
KEGIATAN
300 300 300 300 600 1000 600 300 300 PEMBANGUNAN
200 400 300 400 300 400 200 GEDUNG KANTOR
114 86 86 114 300 100 125
PEKERJAAN
75
Kp Kp K3 PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
7 7 DISPENDA PROV. KALTIM

100
K3 Kp K3 Kp K3 Kp K2 Kp Kp K2
Kp Kp
300

300
Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp
LOKASI

200
Kp Kp
Kp Kp
6 Kp 6
Kp Kp SAMARINDA
K3 K3 K3 K3 Kp Kp Kp Kp
K3 Kp Kp
K3
KALIMANTAN TIMUR
250

250
Kp Kp
5 5 MENGETAHUI
K1 K3 K1 K1 K1 K1 K1 K1

250
KEPALA DINAS PENDAPATAN
325

LIFT LIFT
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Kp Kp

425
1500

1000
1500
350

Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM


NIP. 19610525 198501 1 001
Kp Kp KUASA PENGGUNA ANGGARAN
2600

2600
325

325
K1 K3 K1 K1 K1 K1 K1 K1
4 4
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
250

250
NIP. 19670305 198802 1 003
K3 K3 K3 Kp K3 K2 K2 KpK3 KpK3
3 3 REVISI

200
Kp Kp
400

Kp
Kp
K3 K2 K2

800
2 2

600
400

K2 Kp Kp K2
1 1 PERENCANA
MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING
500 500 ARCHITECT
600 600 600 1000 600 600 CONSULTANT
1600 Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
4000
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
A B C D E F G Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
Ahli Sipil
DENAH KOLOM LANTAI 01 Ir. Arya Hamzah
Scale 1 : 200 Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
KETERANGAN
Drafter Anton Sujarwo
K1 KOLOM 60/60 14 BUAH
NAMA GAMBAR SKALA
K2 KOLOM 40/60 08 BUAH DENAH KOLOM
1 : 200
LANTAI 1
K3 KOLOM 40/40 20 BUAH
Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
Kp KOLOM PRAKTIS 44 BUAH
STKR - 12
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
A B C D E F G
4000
E DINAS PENDAPATAN
600 600 600 1000 600 600 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
300 300 300 500 400 300 400 300 400 200 300 300
KEGIATAN
114 86 86 114
PEMBANGUNAN
GEDUNG KANTOR
NAIK
PEKERJAAN
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
DISPENDA PROV. KALTIM
LOKASI
128

Kp Kp K3
7 7

100
Kp Kp SAMARINDA
143 105 45 105 83 143

K3 Kp K3 KpK3 K2 Kp Kp K2
Kp
KALIMANTAN TIMUR
300

300
Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp

200
Kp Kp Kp Kp
Kp Kp
6 Kp 6 MENGETAHUI
Kp Kp
K3 K3 K3 Kp K3 Kp
K3 Kp K3
Kp Kp
225

KEPALA DINAS PENDAPATAN


250

250
Kp Kp PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Kp
5 5
K1 K3 K1 K1 K1 K1 K1 K1

245
325

200

LIFT LIFT
Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
NIP. 19610525 198501 1 001
Kp
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
1500

1500
350

Kp

755
Kp
2600

1005

2600
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
325

NIP. 19670305 198802 1 003


K1 K3 K1 K1 K1 K1 K1 K1 REVISI
4 4
Kp
250

250
K3 K3 K3 Kp K3 Kp K2 K2 Kp
K3 KpK3
3 3

230
Kp
Kp
400

400
Kp
Kp
K3 K2 Kp K2
2 2

370
PERENCANA
400

400
MENARA CONSULTANT

200
CIVIL ENGINEERING
K2 Kp K2 ARCHITECT
CONSULTANT
1 1
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
425 200
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
KETERANGAN 600 600 600 600 400 600 600
Drafter Anton Sujarwo
1600
K1 KOLOM 60/60 14 BUAH 4000
NAMA GAMBAR SKALA
K2 KOLOM 40/60 08 BUAH DENAH KOLOM
A B C D E F G 1 : 200
LANTAI 2
K3 KOLOM 40/40 20 BUAH
Kp KOLOM PRAKTIS 46 BUAH
DENAH KOLOM LANTAI 02 Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
Scale 1 : 200
STKR - 13
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
A A' B C D E F G
3400 KEGIATAN
2200
PEMBANGUNAN
300 300 600 600 500 500 600 600 GEDUNG KANTOR
200 400 300 300 400 200 300 300
114 86 86 114 125
PEKERJAAN
75
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
Kp Kp K3 DISPENDA PROV. KALTIM
7 7

100
Kp K2 Kp Kp K2
Kp
LOKASI
300

300
Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp

200
Kp Kp
Kp Kp Kp SAMARINDA
6 Kp 6
Kp Kp KALIMANTAN TIMUR
K3 Kp Kp
K3 KpK3
Kp Kp
250

250
Kp Kp
MENGETAHUI
5 5
K3 K1 K1 K1 K1 K1 K1 KEPALA DINAS PENDAPATAN

245
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
325

LIFT LIFT
Kp Kp
Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
1500

1500
NIP. 19610525 198501 1 001
350

755
Kp KUASA PENGGUNA ANGGARAN
Kp
2600

2600
325

K3 K1 K1 K1 K1 K1 K1
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
4 4 NIP. 19670305 198802 1 003
Kp
250

250
K3 K2 K2 Kp
K3 KpK3 REVISI
3 3
Kp
400

400
Kp
Kp Kp
K2 K2

800
2 2
400

400
PERENCANA
K2 K2
1 1 MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING
ARCHITECT
400 200 CONSULTANT
300 600 600 1000 600 600 Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
1600
3400 Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
A A' B C D E F G
Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
DENAH KOLOM LANTAI 03 Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
KETERANGAN
Scale 1 : 200 Drafter Anton Sujarwo
K1 KOLOM 60/60 14 BUAH
NAMA GAMBAR SKALA
K2 KOLOM 40/60 08 BUAH DENAH KOLOM
1 : 200
LANTAI 3
K3 KOLOM 40/40 15 BUAH
Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
Kp KOLOM PRAKTIS 41 BUAH
STKR - 14
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
DINAS PENDAPATAN
A' B C D E F G PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
3700
2200
KEGIATAN
300 600 600 1000 600 600 PEMBANGUNAN
200 400 300 400 300 400 200 300 300 GEDUNG KANTOR
114 86 86 114 125
PEKERJAAN
75
Kp Kp K3 PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
7 7 DISPENDA PROV. KALTIM

100
K3 Kp K2 Kp Kp K2
Kp
300

300
Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp

200
Kp Kp LOKASI
Kp Kp Kp
6 Kp 6
Kp Kp
K3 K3 Kp K3 Kp
K3 KpK3 SAMARINDA
Kp Kp
250

KALIMANTAN TIMUR

275
Kp Kp
5 5 MENGETAHUI
K3 K1 K1 K1 K1 K1 K1
KEPALA DINAS PENDAPATAN
325

318
LIFT LIFT
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
1800

Kp Kp

1500
350

313
Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
NIP. 19610525 198501 1 001
Kp Kp
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
2600

2600
343
325

K3 K1 K1 K1 K1 K1 K1
4 4
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
250

250
NIP. 19670305 198802 1 003
K3 K3 Kp K3 K2 Kp Kp K2 KpK3 KpK3
3 3 REVISI
Kp
400

400
Kp
K3 K4

800
2 2
400

400
1 1 PERENCANA
MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING
ARCHITECT
300 600 458 143 1000 600 600 CONSULTANT
900 1600 1200 Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
3700
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
A' B C D E F G Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
DENAH KOLOM LANTAI 04 Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
Scale 1 : 200 KETERANGAN
Drafter Anton Sujarwo
K1 KOLOM 60/60 12 BUAH
NAMA GAMBAR SKALA
K2 KOLOM 40/60 04 BUAH DENAH KOLOM
1 : 200
LANTAI 4
K3 KOLOM 40/40 15 BUAH
Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
K4 KOLOM 25/25 01 BUAH
Kp KOLOM PRAKTIS 34 BUAH STKR - 15
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
KEGIATAN
A' B C D E F G
PEMBANGUNAN
3700 GEDUNG KANTOR
2200
300 600 600 1000 600 600 PEKERJAAN
200 400 300 400 300 400 200 300 300
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
114 86 86 114 125
DISPENDA PROV. KALTIM
75
Kp Kp K3 LOKASI
7 7

100
K3 Kp K2 Kp Kp K2
Kp
SAMARINDA
300

300
Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp KALIMANTAN TIMUR

200
Kp Kp
Kp Kp Kp
6 Kp 6
Kp Kp
Kp
MENGETAHUI
K3 Kp K3 Kp Kp K3 KpK3
250

275
Kp Kp KEPALA DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
5 5
K1 K1 K1 K1 K1 K1
325

318
LIFT LIFT
Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
NIP. 19610525 198501 1 001
1800

Kp Kp
KUASA PENGGUNA ANGGARAN

1500
350

313
2200

2200
Kp Kp

318
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
325

NIP. 19670305 198802 1 003


K1 K1 K1 K1 K1 K1
4 4 REVISI

275
250

K3 Kp K3 Kp K2 Kp Kp K2 KpK3 KpK3
3 3
400

400
400
2 2
PERENCANA
300 600 458 143 1000 600 600
MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING
3700 ARCHITECT
CONSULTANT
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
A' B C D E F G
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
DENAH KOLOM LANTAI 05 Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
Scale 1 : 200
Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
KETERANGAN
Drafter Anton Sujarwo
K1 KOLOM 60/60 12 BUAH
NAMA GAMBAR SKALA
K2 KOLOM 40/60 04 BUAH DENAH KOLOM
1 : 200
LANTAI 5
K3 KOLOM 40/40 10 BUAH
Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
Kp KOLOM PRAKTIS 36 BUAH
STKR - 16
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
KEGIATAN
B C D E F G PEMBANGUNAN
3400 GEDUNG KANTOR
2200
600 600 1000 600 600
PEKERJAAN
400 300 400 300 400 200 300 300
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
100 125 75 100 125 DISPENDA PROV. KALTIM
75
LOKASI
7 7

75 125 100
Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp SAMARINDA
300

300
Kp Kp Kp KALIMANTAN TIMUR
Kp Kp Kp Kp
Kp Kp Kp
Kp
6 Kp Kp Kp 6 MENGETAHUI
Kp Kp Kp K4 K4 Kp Kp Kp Kp
250

250
Kp Kp Kp Kp KEPALA DINAS PENDAPATAN

323
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
K4 K4
5 5
Kp Kp

200
LIFT LIFT
Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
K4 K4 NIP. 19610525 198501 1 001
1800

1800
Kp Kp
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
1500

1000

1000
Kp Kp
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
NIP. 19670305 198802 1 003
Kp
4 4 REVISI
Kp
250

250
Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp
3 3
600 600 1000 600 600
1600
3400
B3
B C D E F G
PERENCANA
MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING
ARCHITECT
DENAH KOLOM TOP FLOOR CONSULTANT
Scale 1 : 200 Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
KETERANGAN
Drafter Anton Sujarwo
K4 KOLOM 25/25 06 BUAH NAMA GAMBAR SKALA
Kp KOLOM PRAKTIS 49 BUAH DENAH KOLOM
1 : 200
TOP FLOOR
Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
STKR - 17
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
A B C D E F G DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
4000
2200
KEGIATAN
300 300 300 300 600 1000 600 300 300
PEMBANGUNAN
200 400 300 400 300 400 200
GEDUNG KANTOR
114 86 86 114 300 100 125
75 PEKERJAAN
K3
7 7 PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR

100
K3 K3 K3 K2 K2 DISPENDA PROV. KALTIM
300

300
Kp Kp Kp Kp

200
Kp Kp
Kp
Kp
Kp LOKASI
6 Kp Kp 6
K3 K3 K3 K3 Kp Kp K3 K3
SAMARINDA
250

250
Kp Kp
KALIMANTAN TIMUR
5 5
K1 K3 K1 K1 K1 K1 K1 K1 MENGETAHUI

250
325

KEPALA DINAS PENDAPATAN


PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

425
1500

1000
1500
350

Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM


NIP. 19610525 198501 1 001
2600

2600
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
325

325
K1 K3 K1 K1 K1 K1 K1 K1
4 4
250

250
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
NIP. 19670305 198802 1 003
K3 K3 K3 K3 K2 K2 K3 K3
3 3
REVISI

200
400

K3 K2 K2

800
2 2

600
400

K2 K2
1 1 PERENCANA
MENARA CONSULTANT
500 500
CIVIL ENGINEERING
600 600 600 1000 600 600 ARCHITECT
CONSULTANT
1600
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
4000
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
A B C D E F G
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
DENAH PLAT BETON LANTAI 01 Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
Scale 1 : 200
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
KETERANGAN
Drafter Anton Sujarwo
NAMA GAMBAR SKALA
TEBAL PLAT BETON = 12 cm
DENAH PLAT BETON
PEMBESIAN BESI Ø12 - 100 mm (Polos) 1 : 200
LANTAI 1
PEMBESIAN DOUBLE Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
STKR - 18
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
A B C D E F G
4000
E DINAS PENDAPATAN
600 600 600 1000 600 600 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
300 300 300 500 400 300 400 300 400 200 300 300 KEGIATAN
114 86 86 114
PEMBANGUNAN
GEDUNG KANTOR
NAIK
PEKERJAAN
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
DISPENDA PROV. KALTIM
LOKASI
128

7 7

100
SAMARINDA
143 105 45 105 83 143

VOID
KALIMANTAN TIMUR
300

300
VOID VOID

200
MENGETAHUI
6 VOID
6
KEPALA DINAS PENDAPATAN
225
250

250
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
5 5

245
325

200

VOID VOID
Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
NIP. 19610525 198501 1 001
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
1500

1500
350

Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100

755
Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100

1005
2600

2600
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100
325

NIP. 19670305 198802 1 003


Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100
REVISI
4 4

Ø12-100

Ø12-100
250

250
Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100
Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100
3 3

230
Ø12-100 Ø12-100
400

400
Ø12-100 Ø12-100
2 2

370
PERENCANA
Ø12-100
400

400
MENARA CONSULTANT
Ø12-100
CIVIL ENGINEERING

200
ARCHITECT
CONSULTANT
1 1
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
KETERANGAN Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
425 200
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
600 600 600 600 400 600 600
TEBAL PLAT BETON = 12 cm 1600
Drafter Anton Sujarwo
4000 NAMA GAMBAR SKALA
PEMBESIAN BESI Ø12 - 100 mm (Polos)
A DENAH PLAT BETON
PEMBESIAN DOUBLE B C D E F G 1 : 200
LANTAI 2
DENAH PLAT BETON LANTAI 02 Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
Scale 1 : 200
STKR - 19
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
A A' B C D E F G
KEGIATAN
3400
2200 PEMBANGUNAN
GEDUNG KANTOR
300 300 600 600 500 500 600 600
200 400 300 300 400 200 300 300 PEKERJAAN
114 86 86 114 125
75 PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
DISPENDA PROV. KALTIM
7 7

100
VOID
LOKASI
300

300
VOID VOID

200
SAMARINDA
6 VOID
6 KALIMANTAN TIMUR
250

250
MENGETAHUI
5 5 KEPALA DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

245
325

VOID VOID
Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
NIP. 19610525 198501 1 001
1500

1500
350

Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100


KUASA PENGGUNA ANGGARAN

755
Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100
VOID

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100
2600

2600
325

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
4 4 NIP. 19670305 198802 1 003
Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100
250

250
Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100
REVISI
3 3
Ø12-100 Ø12-100
Ø12-100 Ø12-100
400

400
Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100
VOID

800
2 2
Ø12-100
400

400
Ø12-100 PERENCANA
1 1 MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING
ARCHITECT
CONSULTANT
400 200
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
300 600 600 1000 600 600
1600
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
3400
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
A A' B C D E F G Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
DENAH PLAT BETON LANTAI 03 KETERANGAN
Drafter Anton Sujarwo
Scale 1 : 200
NAMA GAMBAR SKALA
TEBAL PLAT BETON = 12 cm
DENAH PLAT BETON
PEMBESIAN BESI Ø12 - 100 mm (Polos) 1 : 200
LANTAI 3
PEMBESIAN DOUBLE Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
STKR - 20
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
A' B C D E F G DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
3700
2200 KEGIATAN
300 600 600 1000 600 600
PEMBANGUNAN
200 400 300 400 300 400 200 300 300
GEDUNG KANTOR
114 86 86 114 125
75 PEKERJAAN
7 7 PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR

100
VOID
DISPENDA PROV. KALTIM
300

300
VOID VOID

200
LOKASI
6 VOID
6
SAMARINDA
250

275
KALIMANTAN TIMUR
5 5
MENGETAHUI
325

318
VOID VOID KEPALA DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
1800

1500
350

313
Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
NIP. 19610525 198501 1 001
Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100
2600

2600
KUASA PENGGUNA ANGGARAN

343
325

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100
4 4
Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
250

250
Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 NIP. 19670305 198802 1 003
3 3
REVISI
Ø12-100 Ø12-100
400

400
Ø12-100 Ø12-100

800
2 2

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100
400

400
Ø12-100
Ø12-100
1 1 PERENCANA
MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING
300 600 458 143 1000 600 600 ARCHITECT
CONSULTANT
900 1600 1200
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
3700
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
A' B C D E F G
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
DENAH PLAT BETON LANTAI 04 Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
Scale 1 : 200 Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
KETERANGAN
Drafter Anton Sujarwo
NAMA GAMBAR SKALA
TEBAL PLAT BETON = 12 cm
DENAH PLAT BETON
PEMBESIAN BESI Ø12 - 100 mm (Polos) 1 : 200
LANTAI 4
PEMBESIAN DOUBLE Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
STKR - 21
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
A' B C D E F G KEGIATAN
3700
2200 PEMBANGUNAN
GEDUNG KANTOR
300 600 600 1000 600 600
200 400 300 400 300 400 200 300 300 PEKERJAAN
114 86 86 114 125
75 PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
DISPENDA PROV. KALTIM
7 7

100
VOID
LOKASI
300

300
VOID VOID

200
SAMARINDA
6 VOID
6 KALIMANTAN TIMUR
250

MENGETAHUI

275
5 5 KEPALA DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
325

318
VOID VOID
1800

Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM


NIP. 19610525 198501 1 001

1500
350

313
2200

2200
Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100

318
325

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
NIP. 19670305 198802 1 003
4 4
Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100

275
250

Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 REVISI


3 3
400

400
400
Ø12-100
Ø12-100
2 2
300 600 458 143 1000 600 600
PERENCANA
3700 MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING
ARCHITECT
A' B C D E F G CONSULTANT
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
DENAH PLAT BETON LANTAI 05 Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
Scale 1 : 200
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
KETERANGAN
Drafter Anton Sujarwo
NAMA GAMBAR SKALA
TEBAL PLAT BETON = 12 cm
DENAH PLAT BETON
PEMBESIAN BESI Ø12 - 100 mm (Polos) 1 : 200
LANTAI 5
PEMBESIAN DOUBLE Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
STKR - 22
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
KEGIATAN
B C D E F G
3400
PEMBANGUNAN
GEDUNG KANTOR
2200
600 600 1000 600 600
PEKERJAAN
400 300 400 300 400 200 300 300
100 125 75 100 125 PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
DISPENDA PROV. KALTIM
75
7 7 LOKASI

75 125 100
VOID
SAMARINDA
300

300
VOID
KALIMANTAN TIMUR
6 VOID
6 MENGETAHUI
250

250
323
KEPALA DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
5 5

200
VOID VOID
Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
1800

1800
NIP. 19610525 198501 1 001
1500

1000

1000
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100
Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100

Ø12-100
Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100
NIP. 19670305 198802 1 003
Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100
4 4 REVISI
250

250
Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100
Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100 Ø12-100
3 3
600 600 1000 600 600
1600
3400
B3
B C D E F G PERENCANA
MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING
DENAH PLAT DUCK TOP FLOOR ARCHITECT
CONSULTANT
Scale 1 : 200
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
KETERANGAN
Drafter Anton Sujarwo
NAMA GAMBAR SKALA
TEBAL PLAT BETON = 12 cm
DENAH PLAT BETON DUCK
PEMBESIAN BESI Ø12 - 100 mm (Polos) 1 : 200
TOP FLOOR
PEMBESIAN DOUBLE Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
STKR - 23
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
KEGIATAN
PEMBANGUNAN
GEDUNG KANTOR
B C D E F G
PEKERJAAN
3400
2200 PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
600 600 1000 600 600 DISPENDA PROV. KALTIM
400 150 150 400 300 400 200 300 300
LOKASI
125 75 SAMARINDA
KALIMANTAN TIMUR
7 7

75 125 100
MENGETAHUI
300

300
KEPALA DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
6 6
250

250
523
5 ROOF TANK
+ 23.00
5 Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
NIP. 19610525 198501 1 001
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
1800

1800
1500

1000

1000
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
NIP. 19670305 198802 1 003
DUCT ATAP
+ 21.40 REVISI
4 4
250

250
3 3
600 600 1000 600 600
1600 PERENCANA
3400
MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING
ARCHITECT
B C D E F G CONSULTANT
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
DENAH PLAT DUCK TOP FLOOR Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
Scale 1 : 200
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
KETERANGAN
Drafter Anton Sujarwo
NAMA GAMBAR SKALA
TEBAL PLAT BETON = 12 cm
DENAH ATAP DUCK
PEMBESIAN BESI Ø12 - 100 mm (Polos) 1 : 200
TOP FLOOR
PEMBESIAN DOUBLE Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
STKR - 24
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
Top
DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
KEGIATAN
TMP LPN TMP
500

PEMBANGUNAN
GEDUNG KANTOR
TMP LPN TMP
Lt.05 PEKERJAAN

TMP
30/60 PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
DISPENDA PROV. KALTIM

LPN
500

40/40

25/25
LOKASI

TMP
TMP LPN TMP TMP LPN TMP SAMARINDA
Lt.04 Lt.04 KALIMANTAN TIMUR
MENGETAHUI
30/60 30/60 30/60
TMP

TMP
KEPALA DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
500

500
40/60

40/40

40/60
40/60

40/60
LPN

LPN
Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
TMP

TMP
Lt.03 Lt.03 NIP. 19610525 198501 1 001
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
30/60 30/60 30/60
TMP

TMP
640

640
40/60

40/40

40/60
40/60

40/60
LPN

LPN
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
NIP. 19670305 198802 1 003
REVISI
TMP

TMP
Lt.02 Lt.02
30/60 30/60 30/60

TMP

TMP
500

500
40/60

40/40

40/60
40/60

40/60
LPN

LPN
PERENCANA

TMP

TMP
Lt.01 Lt.01
MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING
220

220
40/80 30/60 40/80 ARCHITECT
CONSULTANT
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
1000 600 1000 Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
D E C D E Drafter Anton Sujarwo
NAMA GAMBAR SKALA
POTONGAN HORIZONTAL 1 - 1 POTONGAN HORIZONTAL 2 - 2 POTONGAN
1 : 150
Scale 1 : 150 Scale 1 : 150 HORIZONTAL 1 & 2
Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
STKR - 30
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
TMP LPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Top
KEGIATAN
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60

TMP
PEMBANGUNAN
GEDUNG KANTOR
500

40/40

40/40

40/60

40/40

40/40
40/60

LPN
PEKERJAAN
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR

TMP
Lt.05 DISPENDA PROV. KALTIM
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60 30/60 LOKASI

TMP
SAMARINDA
500

40/40

40/40

40/40

40/60

40/40

40/40
40/60
KALIMANTAN TIMUR

LPN
MENGETAHUI

TMP
Lt.04 KEPALA DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60 30/60

TMP
500

Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM


40/40

40/40

40/40

40/60

40/40

40/40
40/60

LPN
NIP. 19610525 198501 1 001
KUASA PENGGUNA ANGGARAN

TMP
Lt.03
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60 30/60 30/60

TMP
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
NIP. 19670305 198802 1 003
REVISI
640

40/40

40/40

40/40

40/40

40/60

40/40

40/40
40/60

LPN
TMP
Lt.02
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60 30/60 30/60

TMP
500

PERENCANA
40/40

40/40

40/40

40/40

40/60

40/40

40/40
40/60

LPN
MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING

TMP
ARCHITECT
Lt.01 CONSULTANT
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
220

30/60 30/60 30/60 40/80 30/60 30/60


Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
F3 F3 F3 F3 F3 F3 F3 F3
Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
Drafter Anton Sujarwo
300 300 600 600 1000 600 600
NAMA GAMBAR SKALA
POTONGAN
A A' B C D E F G HORIZONTAL 3
1 : 150
Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
POTONGAN HORIZONTAL 3 - 3
Scale 1 : 150
STKR - 31
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
TMP LPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP
DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Top KEGIATAN
30/60 30/60 30/60 30/60
PEMBANGUNAN

TMP
45/90 GEDUNG KANTOR
500

PEKERJAAN
60/60

60/60

60/60

60/60

60/60
60/60

LPN
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
DISPENDA PROV. KALTIM

TMP
Lt.05
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60
LOKASI

TMP
45/90
SAMARINDA
KALIMANTAN TIMUR
500

40/40

60/60

60/60

60/60

60/60

60/60
60/60

LPN
MENGETAHUI

TMP
KEPALA DINAS PENDAPATAN
Lt.04 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60

TMP
45/90
Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
500

NIP. 19610525 198501 1 001


40/40

60/60

60/60

60/60

60/60

60/60
60/60

LPN
KUASA PENGGUNA ANGGARAN

TMP
Lt.03
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60 30/60

TMP
45/90 H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
NIP. 19670305 198802 1 003
REVISI
640

40/40
60/60

60/60

60/60

60/60

60/60

60/60

60/60

LPN
TMP
Lt.02
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60 30/60

TMP
45/90
PERENCANA
500

40/40
60/60

60/60

60/60

60/60

60/60

60/60

60/60

LPN
MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING
ARCHITECT

TMP
CONSULTANT
Lt.01
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
220

30/60 30/60 30/60 30/60 40/80 30/60 30/60


Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
F2 F3 F2 F2 F1 F1 F2 F2
Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
Drafter Anton Sujarwo
300 300 600 600 1000 600 600
NAMA GAMBAR SKALA
POTONGAN
1 : 150
A A' B C D E F G HORIZONTAL 4
Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
POTONGAN HORIZONTAL 4 - 4
Scale 1 : 150 STKR - 32
TMP LPN TMP TMP LPN TMP
SATUAN KERJA
TMP LPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP
Roof Tank D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
235

DINAS PENDAPATAN
R. Mesin
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
KEGIATAN
255

Top PEMBANGUNAN
GEDUNG KANTOR
30/60 30/60 30/60 30/60

TMP
45/90 PEKERJAAN
500

60/60

60/60

60/60

60/60

60/60
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR

60/60

LPN
DISPENDA PROV. KALTIM

TMP
Lt.05
LOKASI
SAMARINDA
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60

TMP
45/90 KALIMANTAN TIMUR
MENGETAHUI
500

40/40

60/60

60/60

60/60

60/60

60/60
60/60

LPN
KEPALA DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

TMP
Lt.04
Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60

TMP
45/90 NIP. 19610525 198501 1 001
500

KUASA PENGGUNA ANGGARAN


40/40

60/60

60/60

60/60

60/60

60/60
60/60

LPN
TMP
Lt.03
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
NIP. 19670305 198802 1 003
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60 30/60

TMP
45/90
REVISI
640

40/40
60/60

60/60

60/60

60/60

60/60

60/60

60/60

LPN
TMP
Lt.02
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60 30/60 PERENCANA

TMP
45/90
MENARA CONSULTANT
500

CIVIL ENGINEERING
60/60

40/40

60/60

60/60

60/60

60/60

60/60

60/60

LPN
ARCHITECT
CONSULTANT
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda

TMP
Lt.01
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
220

30/60 30/60 30/60 30/60 40/80 30/60 30/60 Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
F2 F3 F2 F2 F1 F1 F2 F2 Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
Drafter Anton Sujarwo
NAMA GAMBAR SKALA
300 300 600 600 1000 600 600 POTONGAN
1 : 150
HORIZONTAL 5
Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
A A' B C D E F G
POTONGAN HORIZONTAL 5 - 5 STKR - 33
Scale 1 : 150
SATUAN KERJA
Roof Tank
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
Duck Tangga
235

R. Mesin 20/30 20/30 DINAS PENDAPATAN


25/25

25/25

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


15/15

15/15

15/15
360

20/30
255

KEGIATAN
Top Top
PEMBANGUNAN
GEDUNG KANTOR
30/40 20/30 20/30 30/40
30/60 30/60
PEKERJAAN
500

40/40

40/40

40/40

40/40
15/15

15/15
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
DISPENDA PROV. KALTIM
Lt.05 LOKASI
30/40 20/30 20/30 30/40 SAMARINDA
30/60 30/60 30/60
KALIMANTAN TIMUR
500

MENGETAHUI
40/40

40/40

40/40

40/40

40/40
15/15

15/15
KEPALA DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Lt.04
30/40 20/30 20/30 30/40
30/60 30/60 30/60 Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
NIP. 19610525 198501 1 001
500

40/40

40/40

40/40

40/40

40/40
15/15

15/15
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
Lt.03
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
30/40 30/40 30/40 30/40 20/30 20/30 30/40 NIP. 19670305 198802 1 003
30/60
REVISI
640

40/40

40/40

40/40

40/40

40/40
15/15

15/15
Lt.02
30/40 30/40 30/40 30/40 20/30 20/30 30/40 30/60
PERENCANA
MENARA CONSULTANT
500

40/40

40/40

40/40

40/40

40/40
15/15

15/15
CIVIL ENGINEERING
ARCHITECT
CONSULTANT
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
Lt.01
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
30/40 30/40 30/40
220

30/60 30/60
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
F3 F3 F3 F3 F4 F4 F3 F3
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
Drafter Anton Sujarwo
NAMA GAMBAR SKALA
300 300 600 600 1000 600 600
POTONGAN
1 : 150
HORIZONTAL 6
A A' B C D E F G Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
POTONGAN HORIZONTAL 6 - 6
Scale 1 : 150 STKR - 34
SATUAN KERJA
Roof Tank
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
Duck Tangga
235

20/30 20/30
R. Mesin DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
15/15

15/15

15/15

15/15

15/15

15/15
360
255

KEGIATAN
Top Top
PEMBANGUNAN
GEDUNG KANTOR
30/60 30/60 30/60
PEKERJAAN
500

40/40

40/40
40/60

40/60
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
DISPENDA PROV. KALTIM
Lt.05 LOKASI
30/60 30/60 30/60 SAMARINDA
KALIMANTAN TIMUR
500

40/60

40/60
MENGETAHUI
40/40

40/40
KEPALA DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Lt.04
30/60 30/60 30/60 Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
NIP. 19610525 198501 1 001
500

40/60

40/60
40/40

40/40
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
Lt.03
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60 NIP. 19670305 198802 1 003
REVISI
640

40/40

40/40

40/40

40/40
40/60

40/60
Lt.02
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60
PERENCANA
MENARA CONSULTANT
500

40/60

40/60
40/40

40/40

40/40

40/40
CIVIL ENGINEERING
ARCHITECT
CONSULTANT
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
Lt.01
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
220

30/60 30/60 30/60 30/60 30/60


Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
F3 F3 F3 F3 F3 F3
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
Drafter Anton Sujarwo
NAMA GAMBAR SKALA
600 600 600 1000 600
POTONGAN
1 : 150
HORIZONTAL 7
A B C D E F Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
POTONGAN HORIZONTAL 7 - 7
Scale 1 : 150 STKR - 35
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
KEGIATAN
PEMBANGUNAN
GEDUNG KANTOR
PEKERJAAN
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
DISPENDA PROV. KALTIM
LOKASI
TMP LPN TMP TMPLPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP SAMARINDA
KALIMANTAN TIMUR
Lt.03 MENGETAHUI
KEPALA DINAS PENDAPATAN
30/60 30/60 30/60 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

TMP
45/90
640

40/40

40/40

40/40
60/60

60/60
Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM

LPN
NIP. 19610525 198501 1 001
KUASA PENGGUNA ANGGARAN

TMP
Lt.02
30/60 30/60 30/60

TMP
45/90 H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
NIP. 19670305 198802 1 003
500

40/40

40/40

40/40
REVISI

60/60

60/60

LPN
TMP
Lt.01
30/40 30/40 30/40
220

40/80
F3 F3 F2 F2 F3
PERENCANA
MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING
ARCHITECT
300 250 1000 250 CONSULTANT
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
7 6 5 4 3
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
POTONGAN VERTIKAL A - A Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
Scale 1 : 150
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
Drafter Anton Sujarwo
NAMA GAMBAR SKALA
POTONGAN
1 : 150
VERTIKAL A & A'
Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
STKR - 36
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TMP LPN TMP TMP LPN TMP
KEGIATAN
TMP LPN TMP
PEMBANGUNAN
GEDUNG KANTOR
Lt.05
30/60 30/60 30/60
PEKERJAAN

TMP
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
500

DISPENDA PROV. KALTIM


40/40

40/40

40/40

40/40

LPN
LOKASI

TMP
Lt.04 SAMARINDA
KALIMANTAN TIMUR
30/60 30/60 30/60

TMP
MENGETAHUI
500

40/40

40/40

40/40

40/40
KEPALA DINAS PENDAPATAN

LPN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

TMP
Lt.03
Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
NIP. 19610525 198501 1 001
30/60 30/60 30/60

TMP
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
640

40/40

40/40

40/40

40/40

LPN
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
NIP. 19670305 198802 1 003

TMP
Lt.02 REVISI

TMP
500

40/40

40/40

40/40

40/40

LPN
TMP
Lt.01
220 PERENCANA
MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING
ARCHITECT
CONSULTANT
F3 F3 F3 F3
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
250 1000 250 Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
6 5 4 3 Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
Drafter Anton Sujarwo
NAMA GAMBAR SKALA
POTONGAN VERTIKAL B - B
Scale 1 : 150 POTONGAN
1 : 150
VERTIKAL B
Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
STKR - 37
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TMP LPN TMP TMPLPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP KEGIATAN
PEMBANGUNAN
Lt.05 GEDUNG KANTOR
30/60 30/60 30/60 PEKERJAAN

TMP
45/90
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
500

40/40

40/40

40/40
60/60

60/60
DISPENDA PROV. KALTIM

LPN
LOKASI

TMP
Lt.04
SAMARINDA
KALIMANTAN TIMUR
30/60 30/60 30/60

TMP
45/90
MENGETAHUI
500

40/40

40/40

40/40
60/60

60/60
KEPALA DINAS PENDAPATAN

LPN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

TMP
Lt.03
Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
NIP. 19610525 198501 1 001
30/60 30/60 30/60

TMP
45/90
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
640

40/40

40/40

40/40
60/60

60/60

LPN
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
NIP. 19670305 198802 1 003

TMP
Lt.02 REVISI
30/60 30/60 30/60

TMP
45/90
500

40/40

40/40

40/40
60/60

60/60

LPN
TMP
Lt.01
30/40 30/40 30/40
PERENCANA
220
40/80
MENARA CONSULTANT
CIVIL ENGINEERING
ARCHITECT
F3 F3 F2 F2 F3 CONSULTANT
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
300 250 1000 250 Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
7 6 5 4 3 Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
Drafter Anton Sujarwo
POTONGAN VERTIKAL C - C NAMA GAMBAR SKALA
Scale 1 : 150
POTONGAN
1 : 150
VERTIKAL C
Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
STKR - 38
SATUAN KERJA
TMP LPN TMP TMPLPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
Duck Tangga
20/30 DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
15/15

15/15
360

KEGIATAN
Top PEMBANGUNAN
GEDUNG KANTOR
30/60 30/60 30/60

TMP
45/90 PEKERJAAN
500

40/60

40/60
15/15

60/60

60/60

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR

LPN
DISPENDA PROV. KALTIM

TMP
Lt.05 LOKASI
SAMARINDA
30/60 30/60 30/60

TMP
45/90 KALIMANTAN TIMUR
MENGETAHUI
500

40/60

40/60
15/15

60/60

60/60

LPN
KEPALA DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

TMP
Lt.04
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60 Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM

TMP
45/90 NIP. 19610525 198501 1 001
500

KUASA PENGGUNA ANGGARAN


40/60

40/60

40/60

40/60
15/15

60/60

60/60

LPN
TMP
Lt.03
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
NIP. 19670305 198802 1 003
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60

TMP
45/90
REVISI
640

15/15
40/60

40/60

40/60

40/60
60/60

60/60

LPN
TMP
Lt.02
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60 PERENCANA

TMP
45/90
MENARA CONSULTANT
500

40/60

40/60

40/60

40/60
CIVIL ENGINEERING

15/15

60/60

60/60

LPN
ARCHITECT
CONSULTANT
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda

TMP
Lt.01
Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
30/40 30/40

220
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
40/80 40/80 40/80 40/80
Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
F3 F4 F1 F1 F3 F3 F3 Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
Drafter Anton Sujarwo
NAMA GAMBAR SKALA
300 250 1000 250 400 400 POTONGAN
1 : 150
VERTIKAL D
7 6 5 4 3 2 1 Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
POTONGAN VERTIKAL D - D STKR - 39
Scale 1 : 150
SATUAN KERJA
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
TMP LPN TMP TMPLPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP
DINAS PENDAPATAN
Top PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
30/60 30/60 30/60 KEGIATAN

TMP
45/90
PEMBANGUNAN
500

GEDUNG KANTOR
40/60

40/60
15/15

60/60

60/60

LPN
PEKERJAAN

TMP
Lt.05
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
DISPENDA PROV. KALTIM
30/60 30/60 30/60

TMP
45/90
LOKASI
500

40/60

40/60
15/15

60/60

60/60

LPN
SAMARINDA
KALIMANTAN TIMUR

TMP
Lt.04 MENGETAHUI
KEPALA DINAS PENDAPATAN
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

TMP
45/90
500

40/60

40/60

40/60

40/60
15/15

60/60

60/60

LPN
Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
NIP. 19610525 198501 1 001

TMP
Lt.03 KUASA PENGGUNA ANGGARAN
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60

TMP
45/90
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
NIP. 19670305 198802 1 003
640

15/15
40/60

40/60

40/60

40/60
60/60

60/60

LPN
REVISI

TMP
Lt.02
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60

TMP
45/90
500

40/60

40/60

40/60

40/60
15/15

60/60

60/60

LPN
PERENCANA
MENARA CONSULTANT

TMP
Lt.01 CIVIL ENGINEERING
ARCHITECT
CONSULTANT
30/40 30/40
220

40/80 40/80 40/80 40/80 Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda


Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
F3 F4 F1 F1 F3 F3 F3
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
300 250 1000 250 400 400
Drafter Anton Sujarwo
7 6 5 4 3 2 1 NAMA GAMBAR SKALA
POTONGAN
1 : 150
VERTIKAL E
POTONGAN VERTIKAL E - E Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
Scale 1 : 150
STKR - 40
SATUAN KERJA
TMP LPN TMP TMPLPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP
D :\B ANK _PROYE K MENA RA\PROYEK TA HUN 2010\Din as Perhubungan\Kop Di spenda.jpg
DINAS PENDAPATAN
TMPLPN TMP TMP LPN TMP TMP LPN TMP
15/15

15/15

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


KEGIATAN
Top Top
PEMBANGUNAN
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60 GEDUNG KANTOR
TMP

TMP
45/90 45/90
PEKERJAAN
500

500
40/60

40/60

40/60
60/60

60/60

60/60

60/60
LPN

LPN
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
DISPENDA PROV. KALTIM
TMP

TMP
Lt.05 Lt.05
LOKASI
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60
TMP

TMP
45/90 45/90 SAMARINDA
KALIMANTAN TIMUR
500

500
40/60

40/60

40/60
60/60

60/60

60/60

60/60
LPN

LPN
MENGETAHUI
KEPALA DINAS PENDAPATAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TMP

TMP
Lt.04 Lt.04
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60

TMP

TMP
45/90 45/90
Drs. H. HAZAIRIN ADHA, MM
NIP. 19610525 198501 1 001
500

500
40/60

40/60

40/60
60/60

60/60

60/60

60/60
LPN

LPN
KUASA PENGGUNA ANGGARAN

TMP

TMP
Lt.03 Lt.03
H. MASHUDI ARTHA, S. Sos, MM
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60

TMP

TMP
45/90 45/90 NIP. 19670305 198802 1 003
REVISI
640

640
40/60

40/60

40/60
60/60

60/60

60/60

60/60
LPN

LPN
TMP

TMP
Lt.02 Lt.02
30/60 30/60 30/60 30/60 30/60

TMP

TMP
45/90 45/90
PERENCANA
500

500
40/40

40/60

40/60
MENARA CONSULTANT

60/60

60/60

60/60

60/60
LPN

LPN
CIVIL ENGINEERING
ARCHITECT
CONSULTANT

TMP

TMP
Jl. MT.Haryono - Rawasari 3 No.23-b Samarinda
Lt.01 Lt.01
30/40 30/40 30/40 30/40 30/40 Team Leader Ir. Hadi Siswoyo
220

220
40/80 40/80
Ahli Perencana Yekti Sukaryono,ST
F3 F3 F2 F2 F3 F3 F2 F2 F3 Ahli Sipil Ir. Arya Hamzah
Ahli Konstruktor Ir. Budi Nugroho, M.Eng
Drafter Anton Sujarwo
300 250 1000 250 250 1000 250 NAMA GAMBAR SKALA
POTONGAN
1 : 150
VERTIKAL F & G
7 6 5 4 3 6 5 4 3
Kode Gambar No. Gambar Juml. Lembar
POTONGAN VERTIKAL F - F POTONGAN VERTIKAL G - G
Scale 1 : 150 Scale 1 : 150
STKR - 41
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Elyas Rahman lahir di Samarinda ( Kalimantan Timur ) pada tanggal


09 Desember 1994 merupakan anak pertama dari empat bersaudara.
Penulis lahir dari pasangan suami istri bapak H. Akhmad dan ibu Hj.
Norsehat.

Penulis menempuh pendidikan di SDN 017 Samarinda ,Kalimantan


Timur tahun 2000 dan lulus pada tahun 2006. Kemudian Penulis
melanjutkan pendidikan di MTS Antasari Samarinda tahun 2006 dan lulus pada tahun
2009. Penulis melanjutkan pendidikannya di SMKN 16 Samarinda tahun 2009 dengan
mengambil jurusan Teknik Otomotif Sepeda Motor dan lulus pada tahun 2012. Setelah
lulus SMK, penulis melanjutkan studi pendidikan di Universitas 17 Agustus 1945
Samarinda, dengan mengambil jurusan di Fakultas Teknik Sipil program studi Teknik
Sipil, dengan masa awal masuk kuliah dari tahun 2013 sampai dengan 2018 dan telah
menyelesaikan strata 1 ( S1 ) pada program teknik sipil.
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
FAKULTAS TEKNIK
JI. Ir. H. Juanda Kotak Pos No. 1052 (0541) 743390 A'r H'tam - Samarlnda

KEPUTUSAN
DEKANFAKULTASTEKNIK
UNIVERSITAS17 AGUSTUS1945 SAMARINDA
Nomor 133 ISKlFT/2018
Tentang
Penunjukan DosenPembfmbingSkripsi
ProgramStudi Teknfk Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945Samarinda

DEKANFAKULTASTEKNIK
UNIVERSITAS17 AGUSTUS1945 SAMARINDA

Menfmbang : 1. PedomanFakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945Samarinda, Tahun 2017.


2. PedomanProgramStudf Teknfk SipH,FakultasTeknik, Unfversitas 17 Agustus 1945
Samarinda,Tahun 2017.
3. Surat Ketua ProgramStudi Teknfk SipHNomor: 122.a/KP.TS-FT/IV/2018 Tanggal
09 April 2018, Perihal Usulan Dosen Pembfmbing Skripsi Program Studi Teknik
Sipil, atas nama Mahasiswa:
Elyas Rahman NPM. 13.11.1001.7311.284

Mengingat : 1. Skripsi merupakan salahsatu mata kuliah prasyarat yang harus ditempuh oleh
mahasiswadi Program Studi Teknfk Sipil, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus
1945Samarinda,dalam menyelesaikanstudf jenjang Strata Satu (S1).
2. P_erlu adanya Dosen Pembimbing Skripsi yang bertugas mengarahkan dan
membimbing mahasiswaProgramStudf Teknfk Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
17 Agustus1945Samarinda,yang sedangmenempuh Skripsi.

Memperhatikan : 1. Prosedur Operasional Standar (POS)pelaksanaankegiatan Skripsi bagi mahasiswa


dan Dosen Pembimbing Skripsf, di Program Studl Teknfk Sipfl, Fakultas Teknik,
Universitas 17 Agustus1945Samarlnda,Tahun 2017.

MEMUTUSKAN

Menetapkan
PERTAMA : Terhitung Sejak Tanggal 16 April 2018, menunjuk dan menugaskanSaudara Dosen
yang namanya tersebut di bawah inf :
1. Dr. lr, H. Habfr, MT Sebagai Pembfmbfng I
2. Wahyu Mahendra T.A., ST., MT Sebagai Pembfmbfng II
KEDUA MenugaskanSaudara, sebagai Dosen Pembimbing Skripsi, selama 1 (satu) semester
sejak Surat Keputusan ini dikeluarkan.

Tembusan : Keputusan In! disampaikan kepada Yth. :

1. Ketua Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Univ. 17 Agustus 1945 Samarlnda.
2. DosenPemblmblng yang ditunjuk.
3. Mahaslswayang bersangkutan.
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
JI. h. It. JunllcJ(1i<4l1l1k PU1 No. Ion (1(.'(101'1( [Tel". (05<tI) 7"))90 [xl. 121 Sarnc1rlnda

f.S-10 Revt~t03-24.08.2018

lEMBAR ASISTENSI DAN MONITORING SKRIPSI

Elyns Rohman Dr. Ir. H. Habfr, MT


13.11.1001.7311.284 Wahyu Mahendra T.A., ST.,MT

STUDI PERFORMA STRUKTUR GEDUNG 5 LANTAI DENGAN ANALYSIS


PUSHOVER TERHADAP KETIDAKBERATURAN TORSI

annal
No Uralan Tanda Tangan
Kon,,,lt,,sl

~. ts (a! LS

. I . .... \., "


.~.
• ".1 .
• t ','
• .. •• t

.'..__....._
__ ,_._ .... 1_.
UNIVERSITAS 1'7 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
FAKUL T AS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jt. Ir. H. Juanda Kotak Pos No. 1052 Gedung E Telp. (0541) 743390 Ext. 121 Samar1nda

F.S-10 RevlsI07-18.08.2018

LEMBAR ASISTENSI DAN MONITORING SKRIPSI

Elyas Rahman Dr. Ir. H. Habir, MT


13.11.1001.7311.284 Wahyu Mahendra T.A., ST.,MT

STUDI PERFORMA STRUKTUR GEDUNG 5 LANTAI DENGAN ANALYSIS


PUSHOVER TERHADAP KETIDAKBERATURAN TORSI

TanBial
No Uralan Tanda Tangan
Konsultast

~4· ~ /
1--\,\ ~~V\ ~LM...

~~~

A._-7- ~~
~b<~b4'
.~,f~\~~~
U~~ Cl,,~lbA
fv~~'(~ ,

," , '

.. ~
I
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
JL Ir. H. Juanda I<otak Pos No. 1052 Gedoog E Tetp. (0541) 7..3390 Ext. 121 Samartnda

F.S-10 Revist 02-16.07.2018

LEMBAR ASISTENSI DAN MONITORING SKRIPSI

ElyasRahman Dr. Jr. H. Habir, MT


13.11.1001.7311.284 WahyuMahendra T.A., ST.,MT

STUDI PERFORMA STRUKTUR GEDUNG 5 LANTAI DENGAN ANALYSIS


PUSHOVER TERHADAP KETIDAKBERATURAN TORSI

Tanggal
No Uratan Tanda Tangan
Konsultast

~ l tV..
~'-~
~~

~~r);~

;k£ V/~
f~
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARiNDA
FAKUL T AS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Ir. H. Juanda Kalak Pos No. 1052 Gecblg E TeIp. (0541) 7-4l190 Ext. 121 Samarinda

F.S-10 I Revisi 01-09.07.2018

LEMBAR ASISTENSI DAN MONITORING SKRIPSI

Elyas Rahman Dr. Ir. H. Habir, MT


13.11.1001.7311.284 Wahyu Mahendra T.A., ST.,MT

STUDI PERFORMA STRUKTUR GEDUNG 5 LANTAI DENGAN PUSHOVER ANALYSIS


1BHADAP KETlDAKBERATURAN TORSI
Tanaal
No Uraian TandaTanpn
Konsultast

\. tP/'7( ~

- ~(Ju.~~}~; ~J ~
'(o~~~ ./
- {tow cJ,.o.r t"
- ~J~ 't'~~ ~!

Anda mungkin juga menyukai