Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KESEHATAN DI PUSKESMAS
Nama Kelompok :
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang
penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah sebagaimana telah diamanatkan
dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) “Setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik
dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan” dan Pasal 34 ayat (3) “Negara
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan
umum yang layak”. Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas adalah pelayanan
kesehatan menyeluruh yang meliputi pelayanan: kuratif (pengobatan), preventif (upaya
pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan), dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
Dalam hal ini Puskesmas dituntut untuk selalu meningkatkan keprofesionalan dari
para pegawainya serta meningkatkan fasilitas atau sarana kesehatannya untuk
memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan salah satunya
yaitu pelayanan KB yang merupakan upaya untuk mendukung kebijakan program KB
nasional. Terdapat 3 indikator yang berkaitan dengan KB dalam Sustainable
Development Goals atau SDGs tahun 2016. Indikator tersebut adalah Contraceptive
Prevalence Rate (CPR), Age Specific Fertility Rate (ASFR), dan Unmeet Need. Alat
kontrasepsi terdapat 7 macam yaitu kondom, pil, suntik, AKDR, implan, tubektomi atau
MOW, dan Vasektomi atau MOP.
Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal
melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai
dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Sejalan dengan itu
kebijaksanaan pelayanan Keluarga Berencana (KB) tidak hanya berorientasi pada angka
kelahiran tetapi juga terfokus pada upaya-upaya pemenuhan permintaan kualitas
pelayanan. Tantangan terbesar dalam peningkatan upaya penggalakkan kembali program
keluarga berencana ini adalah dari tingkat kesadaran masyarakat itu sendiri. Program
keluarga berencana di Indonesia sudah dilaksanakan sejak tahun 1970 dengan
dibentuknya Badan kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Salah
satu dukungan dan pemantapan 2 Universitas Sriwijaya dari penerimaan gagasan KB
tersebut adalah adanya pelayanan KB. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah
terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen.
Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas
(Pratiwi, dkk,2014).
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang dikemukakan diatas maka diambil sebuah rumusan masalah
bagaimanakah mutu pelaksanaan pelayanan KB di Puskesmas ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengevaluasi pelayanan KB khususnya di Puskesmas
2. Untuk mengetahui kualitas pelayanan KB di Puskesmas
BAB II
PEMBAHASAN
A. PEMANTAUAN MUTU
Menurut DepKes RI (2004), Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten atau Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kesehatan.
1. Unit Pelaksana Teknis
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kabupaten / kota (UPTD),
Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas
kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung
tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
2. Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh Bangsa
Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
3. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di
wilayah kabupaten / kota adalah dinas kesehatan kabupaten / kota, sedangkan
puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan
yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten / kota sesuai dengan
kemampuannya.
4. Wilayah Kerja
Secara Nasional standar wilayah kerja puskesmas adalah satu Kecamatan, tetapi
apabila di satu Kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggung jawab
wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep
wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara
operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas K esehatan kabupaten/kota.
C. PENGUKURAN MUTU
1. PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
Menurut keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor
128/MenKes/RI/SK/II/2004, struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan
dan beban tugas masing-masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi
puskesmas di satu kabupaten / kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota,
sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah. Sebagai acuan dapat
dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut :
a) Kepala puskesmas
Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala puskesmas dalam
pengelolaan :
1) Data dan informasi
2) Perencanaan dan penilaian
3) Keuangan
4) Umum dan kepegawaian
b) Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas
Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM, dan Upaya
kesehatan perorangan.
c) Jaringan pelayanan puskesmas
Unit puskesmas pembantu, Unit puskesmas keliling, dan Unit bidan di
desa/komunitas
PERAN POKOK PETUGAS PELAYANAN PUSKESMAS
Dalam menjalankan peranyaa sebagai penyedia pelayanan kesehatan
Puskesmas didukung oleh beberapa petugas yang mempunyai fungsi masing – masing
antara lain :
1. Petugas Medis
a) Dokter Umum : melakukan pelayanan medis di poli umum, puskel, pustu,
posyandu.
b) Dokter Gigi : melaksanakan pelayanan medis di poli gigi, puskel.
c) Dokter Spesialis : khusus untuk puskesmas rawat inap bagus juga ada
kunjungan dokter spesialis sebagai dokter konsultan, misalnya : dokter ahli
anak, kandungan dan penyakit dalam.
2. Petugas Para Medis
a) Bidan : pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), pelaksana asuhan kebidanan.
b) Perawat Umum : pendamping tugas dokter umum, pelaksana asuhan
keperawatan umum.
c) Perawat Gigi : pendamping tugas dokter gigi, pelaksana asuhan keperawatan
gigi.
d) Perawat Gizi : pelayanan penimbangan dan pelacakan masalah gizi masyarakat.
e) Sanitarian : pelayanan kesehatan lingkungan pemukiman dan institusi lainnya.
f) Sarjana Farmasi : pelayanan kesehatan obat dan perlengkapan kesehatan.
g) Sarjana Kesehatan Masyrakat : pelayanan administrasi, penyuluhan, pencegahan
dan pelacakan masalah kesehatan masyarakat.
3. Petugas Non Medis
a) Administrasi : pelayanan administrasi pencatatan dan pelaporan kegiatan
puskesmas.
b) Petugas Dapur : menyiapkan menu masakan dan makanan pasien puskesmas
perawatan.
c) Petugas Kebersihan : melakukan kegiatan kebersihan ruangan dan lingkungan
puskesmas.
d) Petugas Keamanan : menjaga keamanan pelayanan khususnya ruangan rawat
inap.
e) Sopir : mengantar, membantu seluruh kegiatan pelayanan puskel di luar gedung
puskesmas.
2. PENYUSUNAN STANDAR LAYANAN KESEHATAN
a) STANDAR STRUKTUR
1) Personil
Terdapat struktur organisasi dan pembagian tugas yang jelas
2) Pasien
Pasien di Puskesmas berasal dari berbagai macam kalangan.
3) Peralatan
Alat yang digunakan dalam pelayanan KB sudah tersedia dan lengkap di
Puskesmas
4) Bahan
Bahan habis pakai yang digunakan dalam pelayanan KB sudah tersedia dan
lengkap di Puskesmas
5) Gedung
Pemberian Pelayanan KB berada di ruangan khusus KB (KIA KB)
6) Pencatatan
Pendokumentasian pasien yang melakukan KB sudah terdapatn buku
pencatatan dan pelaporan untuk pasien yang telah diberi pelayanan KB.
Berisi : No, Nama, Alamat, Umur, Tekanan Darah , BB, Tanggal, Pasien
disediakan Kartu Akseptor KB.
7) Keuangan
Pembiayaan alat dan bahan bersumber dari Pemerintah
Pengelolaan pemasukan dan penggunaan keuangan kegiatan rutin dan program
Puskesmas serta keuangan program Jamkesmas
b) STANDAR PROSES
1) Kegiatan
Pemberian pelayanan KB setiap hari Senin-Jumat
2) Target
Wanita usia subur sudah memiliki anak lebih dari 2, Ingin memperpanjang
jarak kelahiran anak, Ibu dengan usia usia >35 tahun
3) Pemberi Pelayanan
Pemberi pelayanan dari Bidan yang bertugas di Pelayanan KB
4) Waktu
Setiap hari Pelayanan Senin-Jumat sampai pukul 12.00 WIB
5) Standar yang dapat dicapai
a) Pelayanan terlaksana secara rutin setiap hari Senin-Jumat
b) Alat dan Bahan pelayanan KB lengkap
c) Pasien mendapatkan pelayanan yang memuaskan
d) Pemberi pelayanan yang berkompeten
e) Setelah pemberian pelayanan KB dapat menurunkan angka pertumbuhan
penduduk
c) STANDAR KELUARAN
1) Kepuasan
Pasien merasa puas dengan pelayanan KB yang diberikan dari Puskesmas
2) Pengetahuan
Pasien sudah mengetahui mengenai informasi tentang pentingnya KB
3) Indikator
Jumlah pasien KB sesuai dengan target yang telah ditetapkan
Sesuai dengan Cakupan Nasional KB dari kemenkes tahun 2013 sejumlah
75,8%
5. KEBIJAKAN
UU No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga
6. STANDART
a. Persyaratan
1) Kartu status RM/ kartu K4 KB
2) Kartu KB
b. Prosedur
1) Berkas RM ibu dari pendaftaran diantar petugas ke ruang KIA/KB
2) Dilakukan pemanggilan pasien dan penegcekan yang meliputi : berkas RM/
K4 KB dengan kartu KB
3) Melakukan anamnesa terkait dengan penggunaan alat kontrasepsi
sebelumnya dan konseling KB sesuai dengan kebutuhan pasien
4) Melakukan pemeriksaan fisik dan obstetri
5) Menentukan perlu tidaknya dilakukan pemeriksaan penunjang dan rujukan
internal atau eksternal
6) Memberikan tindakan pelayanan alat kontrasepsi
7) Menuliskan kuitansi pembayaran atau tanda tangan diform klaim jaminan
kesehatan
8) Memberikan resep bila perlu
9) Mencatat dikumentasi pada kartu status RM atau K4 KB
c. Waktu penyelesaian
15 menit
d. Biaya atau tariff
Sesuai dengan PERBUP No. 59 Tahun 2012 Tentang Tarif Pelayanan Puskesmas
Tahun 2012
e. Prod uk pelayanan
Jasa pelayanan, konseling, pemberian alat kontrasepsi atau suntikan.
7. PENYELENGGARAAN PERTEMUAN
Rapat penilaian cakupan Mutu dilakukan tiap bulan pada pelaporan setiap bulanya.
8. PENENTUAN SAMPEL
Diambil dari 5 Responden Akseptor KB dan 1 Nakes
BAB III
KESIMPULAN