Anda di halaman 1dari 2

Materi Kuliah Islam untuk Disiplin Ilmu Ekonomi

Pertemuan ke-9

(Senin & Rabu, tanggal 13 & 15 April 2020)

Kelas Senin: 19 Mj. D, E, F.

Kelas Rabu: 19 Mj. A, B, C.

TUGAS : Terangkan, jelaskan dan kembangkan materi di bawah ini ke dalam


bentuk power point yang kreatif!

Distribusi dalam Persfektif Islam

Distribusi merupakan kegiatan ekonomi lebih lanjut dari kegiatan


produksi, hasil produksi yang diperoleh kemudian disebarkan dan
dipindahtangankan dari satu pihak ke pihak lain.

Mekanisme yang digunakan dalam distribusi adalah dengan cara


pertukaran (mubadalah) antara hasil produk dengan hasil produksi lainnya atau
antara hasil produksi dengan alat tukar (uang).

Didalam syariat Islam bentuk distribusi ini dikemukakan dalam


pembahasan tentang ‘aqd (transaksi).

Berkenan dengan distribusi dalam arti penyebaran dan penukaran hasil


produksi ini, Islam telah memberikan tuntunan yang wajib diikuti oleh para
pelaku ekonomi muslim, tuntutan tersebut secara hukum normatif tertuang dalam
fiqh al-mu’amalah.

Dalam fiqh muamalah ditetapkan kaidah hukum bahwa hukum asal dalam
muamalah sebagai bentuk distribusi,itu adalah boleh sampai ada nash yang
menyatakan keharamannya.berkaiatan dengan prinsip ini,berbagai kegiatan
ekonomi boleh dilakukan dalam upaya pendistribusian hasil produksi bila tidak
ditemukan ketentuan nash yang melarangnya.oleh karena itu distribusi dalam
perspektif Islam sangat luas: kegiatan distribusi apapun boleh dilakukan
sepanjang tidak ada larangan dari nash.

Transaksi yang dilakukan dalam distribusi boleh dilakukan dengan cara


apapun, termasuk kebiasaan baik dan benar (‘urf shohih) yang berjalan dalam
kehidupan umat manusia.
Transaksi dilakukan hendaklah berdasarkan kemauan sendiri tidak ada
paksaan dari pihak lain.suka sama suka (‘an taradhin). Dilakukan oleh orang
mukallaf yaitu orang yang telah baligh (dewasa) dan berakal .

Transaksi hendaklah dilakukan dengan cara khiar yaitu kelapangan untuk


tawar menawar diantara kedua belah pihak pelaku transaksi.

Tujuannya mendatangkan kemaslahatan bagi manusia dan menolak


kemafsadatan (jalb al-masholih wadar’u al-mafasid), kemadaratan bagi kehidupan
umat manusia dan bertentangan dengan maqoshid al-syariah. Misalnya: dilarang
jual beli pada saat adzan dikumandangkan terutama pada hari jum’at.

Dilarang seseorang membeli barang yang sedang dibeli orang lain,dilarang


menjual barang yang akan digunakan maksiat oleh pembelinya serta transaksi
yang mengandung ghoror, ghosy(penipuan), zhulm (aniaya) dan riba.

Anda mungkin juga menyukai