Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEJARAH

MASA PEMERINTAHAN
MEGAWATI SOEKARNO PUTRI

Nama Kelompok :

1. Muhammad Ilham (17)


2. Muhammad Rafi (18)
3. Noor Fahmy Aziz (19)
4. Putri Melati Dewi (20)

Kelas : XII MIA 1

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 2

BAB I ........................................................................................................................................ 3

PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 3

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 3


B. Tujuan Penyusun ......................................................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 3

BAB II ....................................................................................................................................... 4

ISI ............................................................................................................................................. 4

A. Latar Belakang Megawati Soekarno Putri ................................................................... 4


B. Karier Politik ................................................................................................................ 4
C. Masa Pemerintahan Megawati Soekarno Putri ........................................................... 6
D. Terobosan Megawati Soekarno Putri .......................................................................... 7
E. Keberhasilan dan Kegagalan Megawati Soekarno Putri .............................................. 8

BAB III .................................................................................................................................... 12

PENUTUP ............................................................................................................................... 12

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 12
B. Saran .......................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Megawati Soekarnoputri merupakan salah satu pemimpin yang hadir dalam


sejarah proses kepemimpinan di negeri ini. Ia adalah putri sulung dari presiden
Indoesia yang pertama, Soekarno. Sama seperti ayahnya, ia dikenal masyarakat
sebagai pemimpin yang karismatik. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh perempuan
bermental baja yang berani mendobrak kekuatan politik Orde Baru. Dengan tekat
yang bulat, megawati tampil berani menghadapi berbagai tantangan dan ujian. Dia
memasuki kepemimpinan politik dengan segala kemampuan dan keterbatasannya.
Dengan keyakinan untuk menegakkan demokrasi dan reformasi di republik ini.
Hanya sedikit tokoh yang berani bertindak kala ini. Barulah setelah megawati
mengadakan perlawanan terbuka terhadap kekuasaan yang represif, keberanian
tokoh-tokoh lainnya mulai ikut bangkit.

Perjalanan politik megawati sampai pada puncak kekuasaan di negeri ini,


yaitu terpilihnya ia sebagai wakil presiden indonesia dan dua tahun selanjutnya ia
terpilih menjadi presiden indonesia menggantikan abdurrahman wahid yang
menjabat presiden sebelumnya. Banyak para pengamat politik menyebutkan bahwa
kesuksesan megawati samapai pada puncak tertinggi pemegang kekuasaan di negeri
ini karena ia merupakan pemimpin yang karismatik.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui latar belakang Megawati Soekarno Putri
2. Untuk mengetahui Masa Pemerintahan dan Terobosan yang telah di capai
Megawati Soekarno Putri
3. Untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pada masa kepemimpinan
Megawati Soekarno Putri.

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang Megawati Soekarno Putri?
2. Bagaimana dengan Aktifitas Megawati Soekarno Putri ?
3. Bagaimana dengan sifat-sifat Megawati Soekarno Putri dalam memimpin?
4. Terobosan apa saja yang telah di capai Megawati Soekarno Putri ?
5. Apa saja keberhasilan dan kegalalan pada masa kepemimpinan oleh Megawati
Soekarno Putri?

3
BAB II

ISI

A. Latar Belakang Megawati Soekarno Putri

Bernama Lengkap Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri atau


akrab di sapa Megawati Soekarno Putri lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Sebelum
diangkat sebagai presiden, beliau adalah Wakil Presiden RI yang ke-8 dibawah
pemerintahan Abdurrahman Wahid. Megawati adalah putri sulung dari Presiden RI
pertama yang juga proklamator, Soekarno dan Fatmawati. Megawati, pada awalnya
menikah dengan pilot Letnan Satu Penerbang TNI AU, Surendro dan dikaruniai dua
anak lelaki bernama Mohammad Prananda dan Mohammad Rizki Pratama.

Pada suatu tugas militer, tahun 1970, di kawasan Indonesia Timur, pilot
Surendro bersama pesawat militernya hilang dalam tugas. Derita tiada tara,
sementara anaknya masih kecil dan bayi. Namun, derita itu tidak berkepanjangan,
tiga tahun kemudian Mega menikah dengan pria bernama Taufik Kiemas, asal Ogan
Komiring Ulu, Palembang. Kehidupan keluarganya bertambah bahagia, dengan
dikaruniai seorang putri Puan Maharani. Kehidupan masa kecil Megawati dilewatkan
di Istana Negara. Sejak masa kanak-kanak, Megawati sudah lincah dan suka main
bola bersama saudaranya Guntur. Sebagai anak gadis, Megawati mempunyai hobi
menari dan sering ditunjukkan di hadapan tamu-tamu negara yang berkunjung ke
Istana.

B. Karier Politik
Jejak politik sang ayah berpengaruh kuat pada diri Megawati Soekarnoputri.
Karena sejak mahasiswa, saat kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Pajajaran, ia
pun selalu aktif di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
1. 1986 Tahun 1986 ia mulai masuk ke dunia politik, sebagai wakil ketua PDI Cabang
Jakarta Pusat. Karier politiknya terbilang melesat. Mega hanya butuh waktu satu
tahun menjadi anggota DPR RI.
2. 1993 Dalam Kongres Luar Biasa PDI yang diselenggarakan di Surabaya 1993,
Megawati terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PDI.
3. 1996 Namun, pemerintah tidak puas dengan terpilihnya Mega sebagai Ketua
Umum PDI. Mega pun didongkel dalam Kongres PDI di Medan pada tahun 1996,
yang memilih Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI. Mega tidak menerima
pendongkelan dirinya dan tidak mengakui Kongres Medan. Ia masih merasa
sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Kantor dan perlengkapannya pun dikuasai
oleh pihak Mega. Pihak Mega tidak mau surut satu langkah pun. Mereka tetap
berusaha mempertahankan kantor DPP PDI. Namun, Soerjadi yang didukung
pemerintah memberi ancaman akan merebut secara paksa kantor DPP PDI yang
terletak di Jalan Diponegoro. Ancaman Soerjadi kemudian menjadi kenyataan.

4
Tanggal 27 Juli 1996 kelompok Soerjadi benar-benar merebut kantor DPP PDI
dari pendukung Mega. Aksi penyerangan yang menyebabkan puluhan
pendukung Mega meninggal itu, berbuntut pada kerusuhan massal di Jakarta
yang dikenal dengan nama Peristiwa 27 Juli. Kerusuhan itu pula yang membuat
beberapa aktivis mendekam di penjara. Peristiwa penyerangan kantor DPP PDI
tidak menyurutkan langkah Mega. Malah, ia makin mantap mengibarkan
perlawanan. Ia memilih jalur hukum, walaupun kemudian kandas di pengadilan.
Mega tetap tidak berhenti. Tak pelak, PDI pun terpisah menjadi PDI di bawah
Soerjadi dan PDI pimpinan Mega. Pemerintah mengakui Soerjadi sebagai Ketua
Umum PDI yang sah. Namun, massa PDI lebih berpihak pada Mega.
4. 1997 Keberpihakan massa PDI kepada Mega makin terlihat pada pemilu 1997.
Perolehan suara PDI di bawah Soerjadi merosot tajam. Sebagian massa Mega
berpihak ke Partai Persatuan Pembangunan, yang kemudian melahirkan istilah
"Mega Bintang". Mega sendiri memilih golput saat itu.
5. 1999 Pemilu 1999, PDI Mega yang berubah nama menjadi PDI Perjuangan
berhasil memenangkan pemilu. Meski bukan menang telak, tetapi ia berhasil
meraih lebih dari tiga puluh persen suara. Massa pendukungnya, memaksa
supaya Mega menjadi presiden. Mereka mengancam, kalau Mega tidak jadi
presiden akan terjadi revolusi. Namun alur yang berkembang dalam Sidang
Umum 1999 mengatakan lain, dan memilih KH Abdurrahman Wahid sebagai
Presiden. Ia kalah tipis dalam voting pemilihan presiden adalah 373 banding 313
suara.
6. 2001 Namun, waktu juga yang berpihak kepada Megawati Sukarnoputri. Ia tidak
harus menunggu lima tahun untuk menggantikan posisi Presiden Abdurrahman
Wahid, setelah Sidang Umum 1999 menggagalkannya menjadi Presiden. Sidang
Istimewa MPR, Senin (23/7/2001), telah menaikkan statusnya menjadi Presiden,
setelah Presiden Abdurrahman Wahid dicabut mandatnya oleh MPR RI.
7. 2004 Masa pemerintahan Megawati ditandai dengan semakin menguatnya
konsolidasi demokrasi di Indonesia, dalam masa pemerintahannyalah, pemilihan
umum presiden secara langsung dilaksanakan dan secara umum dianggap
merupakan salah satu keberhasilan proses demokratisasi di Indonesia. Ia
mengalami kekalahan (40% - 60%) dalam pemilihan umum presiden 2004
tersebut dan harus menyerahkan tonggak kepresidenan kepada Susilo Bambang
Yudhoyono mantan Menteri Koordinator pada masa pemerintahannya.
8. 2014 Megawati dan PDI-P menunjuk Joko Widodo untuk maju dalam Pemilihan
umum Presiden Indonesia 2014. Akhirnya melalui proses pemilu yang cukup
panjang, Joko Widodo dan Jusuf Kalla terpilih menjadi Presiden dan Wakil
Presiden periode 2014 - 2019. Pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI-P,
Semarang, Jawa Tengah, 20 September 2014, Megawati ditunjuk kembali untuk
menjadi Ketua Umum PDI-P periode 2015-2020

5
C. Masa Pemerintahan Megawati Soekarno Putri
Setelah pelantikan Megawati Soekarno Putri sebagai Presiden RI pada 23 Juli
2001 dan hasil pemilihan Wakil Presiden yang dimenangkan oleh Hamzah Haz, maka
dibentuklah Kabinet Gotong Royong (9 Agustus 2001). Anggota kabinet ini adalah
kombinasi dari tokoh profesional dan politisi parpol pendukung pemerintahan.
Beberapa persoalan-persoalan yang harus diselesaikan para menteri kabinet terpilih
antara lain:

1. Ancaman Disintegrasi Disintegrasi dikhawatirkan akan terjadi karena proses


peralihan kekuasaan dari Presiden sebelumnya, Abdurrahman Wahid yang
berlangsung tidak pada waktunya dan tak melalui proses Pemilihan Umum.
Massa pendukung Presiden Abdurrahman Wahid dan partai politik
pendukungnya kerap berseberangan pendapat dengan Megawati Soekarnoputri
yang dilantik menggantikan Abdurrahman Wahid.
2. Ketidakpastian Reformasi Semangat reformasi yang mendasari peralihan
kekuasaan dari Orde Baru menghadapi ketidakpastian arah dan sasaran yang
ingin dicapai. Hal ini dimungkinkan karena lemahnya hukum yang mendasari
penyelenggaraan negara, hubungan antar lembaga negara, serta antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
3. Ekonomi Fluktuasi nilai tukar rupiah yang masih belum terkendali turut
mempersempit ruang gerak masuknya investasi di Indonesia. Terlebih dengan
belum rampungnya upaya penyehatan perbankan yang masih berkutat seputar
penggelapan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Minimnya investasi
juga mengakibatkan sempitnya lapangan pekerjaan baru dan tingginya
pengangguran.
4. Sosial Sistem penindakan hukum yang masih lemah terlihat dari kurangnya sanksi
bagi pelaku KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), terutama di lembaga- lembaga
pemerintahan. Hal ini menyebabkan kerawanan konflik sosial di masyarakat.
Tercatat program kerja Kabinet Gotong Royong bentukan Megawati
Soekarnoputri memiliki program kerja berikut :
 Mempertahankan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
 Meneruskan reformasi dan demokratisasi dalam kehidupan nasional.
 Normalisasi ekonomi dan memperkuat kehidupan perekonomian rakyat.
 Penegakan hukum secara konsisten.
 Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif.
 Mempersiapkan penyelenggaraan Pemilihan Umum 2004.

Dalam pemerintahannya, Megawati Soekarno Putri kerap mengambil


beberapa langkah tidak populer. Salah satunya adalah privatisasi terhadap Indosat.
Walau keputusan ini mampu menekan tingkat inflasi, namun beberapa kalangan

6
justru menilai tindakan ini sebagai upaya paksa untuk memasukkan pengaruh
ekonomi asing ke Indonesia, terlebih privatisasi yang dilakukan terhadap lembaga
telekomunikasi. Beberapa kasus pelanggaran hukum yang diwariskan pemerintahan
terdahulu juga masih belum dituntaskan pada masa pemerintahannya. Walaupun
pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah dirintis, namun tidak
tercatat penyelesaian yang mencolok terhadap kasus korupsi yang ada.

Kasus pelanggaran HAM di masa reformasi (Trisakti, Semanggi, dan lainnya)


juga masih belum tersentuh oleh kebijakan pemerintah pada masa itu. Banyaknya
kritikan terhadap kinerja pemerintah ini turut mempengaruhi kepercayaan publik.
Terlebih pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri, dilakukan Pemilihan
Langsung Presiden dan Wakil Presiden. Pemilihan Umum digelar dalam dua putaran.
Putaran kedua menyisakan pasangan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi dan
Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.

Pada putaran kedua, secara sah tercatat pasangan Susilo Bambang


Yudhoyono- Jusuf Kalla memenangi Pemilihan Langsung Presiden dan Wakil
Presiden, 5 Juli 2004. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung yang
pertama kali diadakan ini sebelumnya diikuti oleh 5 pasang kandidat (Hamzah Haz-
Agum Gumelar, Amien Rais-Siswono Yudohusodo, Megawati Soekarnoputri-Hasyim
Muzadi, Wiranto-Salahuddin Wahid, dan Soesilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla)

D. Terobosan Megawati Soekarno Putri

Sebagai presiden pertama wanita di Indonesia, ia merupakan presiden


pertama peletak dasar ke arah kehidupan demokrasi. Pembaharuan yang dilakukan
sebagian besar di bidang ekonomi dan politik, sebab pada pemerintahannya,
masalah yang dihadapi kebanyakan merupakan warisan pemerintahan Orde Baru
yaitu masalah krisis ekonomi dan penegakan hukum. Ada beberapa perubahan yang
dilakukan Megawati yaitu :
1. Bidang Ekonomi
Untuk mengatasi masalah ekonomi yang tidak stabil, ada beberapa kebijakan
yang dikeluarkan Megawati yaitu :
a. Untuk mengatasi utang luar negeri sebesar 150,80 milyar US$ yang
merupakan warisan Orde baru, dikeluarkan kebijakan yang berupa
penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar, sehingga hutang
luar negeri dapat berkurang US$ 34,66 milyar.
b. Untuk mengatasi krisis moneter, Megawati berhasil menaikkan
pendapatan per kapita sebesar US$ 930. Kurs mata uang rupiah dapat
diturunkan menjadi Rp 8.500,00.
c. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan nilai inflasi,
dikeluarkan kebijakan yang berupa privatisasi terhadap BUMN dengan

7
melakukan penjualan saham Indosat sehingga hutang luar negeri dapat
berkurang.
d. Memperbaiki kinerja ekspor, sehingga ekspor di Indonesia dapat
ditingkatkan.
e. Untuk mengatasi korupsi, dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
2. Bidang Politik
Mengadakan pemilu yang bersifat demokratis yang dilaksanakan tahun 2004 dan
melalui dua periode yaitu :
a. Periode pertama untuk memilih anggota legislatif secara langsung.
b. Periode kedua untuk memilih presiden dan wakil presiden secara
langsung. Pemilu tahun 2004 merupakan pemilu pertama yang
dilaksanakan secara langsung artinya rakyat langsung memilih pilihannya.
Pemerintahan Megawati berakhir setelah hasil pemilu 2004
menempatkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla
sebagai pemenang. Hal ini merupakan babak baru pemerintahan di
Indonesia dimana Presiden dan Wakil Presiden terpilih dipilih langsung
oleh rakyat.

E. Keberhasilan dan Kegagalan Megawati Soekarno Putri

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri pernah menjabat sebagai Wakil


Presiden 1999-2002 dan sebagai Presiden RI 2002-2004. Track Record Megawati
selama memimpin Republik Indonesia yang hanya selama dua tahun :

1. Mendirikan Lembaga pemberantas korupsi KPK pada tahun 2003, karena


Megawati Soekarnoputri melihat institusi Jaksa & Polri saat itu terlalu kotor,
sehingga untuk menangkap koruptor dinilai tak mampu, namun jaksa dan Polri
sulit dibubarkan, sehingga dibentuklah KPK.
2. Menghentikan aktivitas pertambangan Freeport di Papua karena dianggap
melanggar aturan Internasional tentang AMDAL (dampak lingkungan). Lantas
anehnya kemudian aktivitas Freeport dibuka kembali di masa rezim SBY-JK.
3. Menghentikan kontrak pertambangan minyak Caltex di Blok Natuna Kepri.
Anehnya, kemudian kontrak Natuna disambung kembali oleh SBY-JK diberikan
kepada ExxonMobile.
4. Menghentikan kontrak pertambangan Migas Caltex di Riau daratan. Anehnya,
kemudian kontrak migas Riau disambung kembali oleh SBY-JK dan diberikan
kepada Chevron.
5. Membubarkan BUMN terkorup pada masa itu yaitu Indosat karena merugikan
negara puluhan Trilyun & banyak praktek ilegal di Indosat. Asset dari
pembubaran BUMN korup Indosat kemudian dipakai untuk membayar hutang
negara yang saat itu jatuh tempo. Kemudian sebagai ganti Indosat dibuat
lembaga yang lain yaitu Satelindo.

8
6. Menangkap 17 jenderal korup (termasuk jenderal ketua PBSI) yang dicokok
langsung saat Thomas Cup di Singapura, dan menangkap Ketua Partai Golkar
Akbar Tanjung yang terlibat korupsi dana JPS senilai Rp40 milyar. Dampaknya,
pada pemilu berikutnya Megawati dijegal Black Campaign buatan Golkar sebagai
balas dendam dari para jenderal & partai Golkar.
7. Megawati membawa Indonesia berhasil keluar dari IMF pada tahun 2003 yang
menandakan Indonesia sudah keluar dari krisis 1998 dan Indonesia yang lebih
mandiri. Berani menghentikan hutang baru. (Zero hutang / tidak meminjam
selama kepemimpinannya).
8. Menangkap 21 pengemplang BLBI antara lain : David Nusa Wijaya, Hendrawan,
Atang Latief, Uung Bursa, Prayogo Pangestu, Syamsul Nursalim, Hendra Rahardja,
Sudwikatmono, Abdul Latief, dsb… (BLBI dikucurkan oleh Suharto tahun 1996
sebesar 600 Trilyun). Namun dalam masa rezim SBY-JK, para pengemplang BLBI
tersebut diundang ke istana oleh SBY-JK tahun 2007 dengan istilah “gelar karpet
merah” undangan jauman makan. Dan lepaslah para pengemplang yang
merugikan negara tersebut.
9. Mega mengeluarkan Keppres no 34 Tahun 2004 tentang penertiban bisnis TNI.
Dimana aparat TNI sering dipakai untuk memback-up ilegal logging & kejahatan
lainnya ditindak tegas dengan pemecatan ditambah kurungan penjara.
10. Mendirikan Akademi Intelijen yang pertama di Indonesia.
11. Melakukan pembangunan infrastruktur yang vital setelah pembangunan berhenti
sejak 1998. Diantaranya Tol Cipularang (Cikampek-Bandung) sekaligus dalam
rangka peringatan KAA, Jembatan Surabaya Madura (Suramadu), Tol Cikunir, Rel
ganda kereta api. Dimulainya membenahi sistem transportasi dengan Busway di
Jakarta. (selanjutnya Jembatan Suramadu rampung pembangunannya setelah
Mega selesai menjabat).
12. Mengembalikan proporsi pendapatan Gas Arun sebagian besar kepada rakyat
Aceh dengan status daerah Otonomi Khusus dan menangkap petinggi GAM dan
anggota GAM yang bersenjata dan yang sering melakukan pembakaran dan
penarikan pajak tidak sah, dengan melibatkan wartawan dan jurnalis untuk
pengecekan pelanggaran HAM. Berhasil membebaskan turis yang disandera
GAM. Sepertinya ibu Megawati sudah lama memikirkan Aceh, dan pidato Ibu
Presiden Cut Nyak Megawati di Aceh menggelegar di siang bolong
membangunkan dan memberikan harapan bagi rakyat Aceh.

Namun pada sisi lain, banyak juga hal yang gagal dicapai Megawati dalam masa
pemerintahannya. Salah satu hal yang paling mencolok dalam pemerintahan
Megawati Soekarnoputri adalah tentang maraknya privatisasi BUMN. Kebijakan
privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara umum dapat diartikan bahwa
kepemilikan BUMN oleh negara dihilangkan atau paling tidak diminimalisir karena
kepemilikan atau pengelolaan berpindah ke tangan swasta. Kepemilikan publik
berubah menjadi kepemilikan privat. Hal ini dapat dikatakan menyimpang karena

9
pada dasarnya BUMN adalah salah satu sarana pemasukan kepada Negara yang
harus dipertimbangkan dengan seksama.

Banyak kalangan menilai pemerintahan Megawati gagal, walaupun Megawati


berpendapat bahwa Ia hanya meneruskan pemerintahan Abdurrahman Wahid
sehingga tidak optimal. Kegagalan itu dapat dilihat dari aksi-aksi mahasiswa yang
mengkritisi pemerintahan Megawati saat itu menunjukkan eskalasi. Protes
mahasiswa menyangkut prakti KKN yang diindikasikan semakin marak, privatisasi
BUMN yang semakin intensif, penanganan BLBI yang terkesan kian longgar, serta
harga-harga barang yang terus membumbung. Hal ini juga terkait dengan kebijakan
pemerintah yang menaikan harga BBM dan kemudian disusul kenaikan TDL dan
telepon sehingga kehidupan, khususnya kaum bawah menjadi susah. Tanpa
disimpulkan, kegagalan dapat pula terlihat dengan menurunnya suara PDI-P pada
pemilu 2004 dan kegagalan Megawati untuk terpilih menjadi presiden pada periode
berikutnya. Hal ini adalah indikasi kepercayaan rakyat yang menurun dengan melihat
penyelenggaraan pemerintahan sebelumnya.
Masalah-masalah lainnya bisa dijelaskan sebagai berikut :
a. Kinerja megawati dalam memimpin pemerintahan (2001-2004) memang tidak
bisa membuktikan kepada publik bahwa ia memiliki kesamaan kapasitas dengan
gaya kepemimpinan bung Karno.
b. Kekecewaan simpatisan partai dari kalangan wong cilik terhadap anggota-
anggota parlemen yang tidak mengesankan layaknya wakil rakyat.
c. Buntut kasus pengesahan pelantikan kepala daerah. Contohnya aksi pemecatan
terhadap kader PDI perjuangan di sumatera selatan dan riau akibat sinyalemen
pembelotan dan menerima suap dalam pemilihan gubernur, dan dilanjutkan
dengan sikap megawati yang enggan melantik gubernur terpilih. Sebutlah selama
tiga bulan Gubernur sumsel yang terpilih pada 4 Agustus 2003 tidak dilantik, dan
baru dilantik pada 7 Oktober 2003.
d. Kecenderungan megawati tidak merestui gubernur terpilih bila di luar kehendak
pimpinan PDI Perjuangan Jakarta. Atau yang paling anyar adalah peristiwa
kekerasan massal di tegal sebagai buntut kekecewaan kader PDI Perjuangan atas
kekalahan di dalam pemilihan kepada daerah pada 19 Januari 2004.
e. Sifat megawati yang pendiam dalam memimpin pemerintahan sebenarnya jelas-
jelas ridak relevan lagi untuk dipertahankan. Dan dalam pemilihan presiden yang
kedua hendaknya megawati tidak lagi mengulangi sikap di tahun 1999.
f. Penyalahgunaan kekuasaan dan korup. Ini karena maraknya praktek
penyalahgunaan kekuasaan dan perilaku korup di dalam tubuh birokrasi
pemerintah. Fakta ini bukan sekadar tudingan, karena berbagai laporan resmi
dari institusi pengawasan keuangan dan lembaga-lembaga internasional seing
mengemukakan indikasi kuat bahwa negeri ini masih merupakan negara
terkorup.

10
g. Diskriminatif dan “Vested Interest”, dua hal yang sebenarnya paling diharamkan
dlaam usaha mewujudkan good governance. Praktis apa yang terjadi pada saat
ini adalah berkembangnya fenomena building block bagi kepentingan partai-
partai politik di dalam birokrasi pemerintah. Gejalanya pun sudah nampak ke
permukaan. Misalnya dengan memanfaatkan kedudukan di birokrasi, ada
kecenderungan di kalangan birokrat yang juga politisi partai tertentu itu untuk
memberikan keuntungan kepada partai politik secara ilegal.
h. Mengeluh dan menyalahkan masa lalu. Megawati kerap kali melontarkan
keluhan, menuding dan mengemukakan apologi sebagai kesalahan masa lalu
ketika situasi ekonomi, politik dan keamanan belum menunjukkan perbaikan.
Keluhan dan apologi itu seolah-olah sudah menjadi “senjatanya” di dalam
menghadapi tahapan kritik dari publik.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Megawati adalah anak kedua Presiden Soekarno. Ia biasa dikenal dengan


nama Megawati Soekarnoputri.
Megawati adalah presiden kedua yang menjabat pada masa pemilu
multipartai pasca tumbangnya orde baru. Nama gotong royong juga dipilih megawati
untuk menguatkan visi misi utama pemerintahannya, yaitu rekonsiliasi nasional.
Ekonomi di bawah pemerintahan Megawati tidak mengalami perbaikan yang
nyata dibandingkan sebelumnya, meskipun kurs rupiah relatif berhasil dikendalikan
oleh Bank Indonesia menjadi relatif lebih stabil.
Megawati Soekarno Putri berpenampilan tenang dan tampak kurang acuh
dalam menghadapi persoalan. Tetapi dalam hal-hal tertentu megawati memiliki
determinasi dalam kepemimpinannya, misalnya mengenai persoalan di BPPN,
kenaikan harga BBM dan pemberlakuan darurat militer di Aceh Nanggroe
Darussalam.
Sebagai presiden pertama wanita di Indonesia, ia merupakan presiden
pertama peletak dasar ke arah kehidupan demokrasi. Pembaharuan yang dilakukan
sebagian besar di bidang ekonomi dan politik, sebab pada pemerintahannya,
masalah yang dihadapi kebanyakan merupakan warisan pemerintahan Orde Baru
yaitu masalah krisis ekonomi dan penegakan hukum.

B. Saran

 Dengan penyusunan makalah ini hendaknya kita mengetahui dan memahami


tentang hal-hal yang menyangkut dengan kepemimpinan Megawati Soekarno Putri.
kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari penulisan
maupun isi materinya. Untuk penyempurnaan makalah ini kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan karya ilmiah ini dimasa
yang akan datang dan kita mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://www.biografiku.com/2010/01/biografi-megawati-soekarno-putri.html

http://acehlook.com/masa-pemerintahan-megawati-soekarnoputri/

http://pembelajaranhistory.blogspot.co.id/2012/06/masa-pemerintahan-megawati.html

13

Anda mungkin juga menyukai