ISSN : 2477-0604
Volume 6 No. 1 2020 | 83-88
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Tua atau menua (Aging Process) usia tua disebut lanjut usia (lansia).
adalah proses normal yang terjadi secara Menurut WHO, seseorang dikatakan
alamiah sepanjang masa kehidupan fisik lansia apabila sudah berumur 60 tahun
dan tingkah laku sesuai tahap atau lebih dan hal yang sama juga
perkembangan kronologis tertentu. Proses disebutkan dalam UU No. 13 tahun 1998,
menua dipengaruhi oleh fenomena yang tentang kesejahteraan lanjut usia
kompleks dan multidimensial dimana (Nugroho, 2014).
tingkat kecepatannya berbeda pada Jumlah lansia dan perkembangannya
setiap individu. Individu yang memasuki terus mengalami peningkatan. Menurut
EVA MARVIA
FEBRIATI ASTUTI
84
NURJANAH KHAERIAH
badan kesehatan dunia (WHO), proporsi pejeruk berjumlah 40 orang lansia yang
penduduk lansia (>60 tahun) dunia tersebar di 9 RT yang dimana hipertensi
akan berlipat ganda dari sekitar 11% merupakan penyakit nomor 2 dari 10
pada tahun 2000 menjadi 22% pada tahun penyakit terbanyak di puskesmas
205 dengan jumlah mutlak lansia pejeruk.
diperkirakan meingkat 605 juta menjadi Dalam mencagah dampak lebih
2 miliyar. Indonesia pada tahun buruk dari hipertensi maka harus
2010 jumlah lansia tercatat 18,1 juta jiwa, dilakukan tindakan pencegahan dan
tahun 2013 tercatat 26,4 juta jiwa, dan pengobatan agar dapat mengendalikan
diperkirakan akan mencapai36 juta jiwa tekanan darah. Beberapa cara yang dapat
pada tahun 2020 (Depkes RI, 2014). dilakukan untuk mengendalikan tekanan
Berdasarkan data Badan Pusat darah dapat dilakukan dengan terapi
Statistik, jumlah lansia di Provinsi NTB farmakologi yang biasanya diberikan
tahun 2011 adalah 155.550 jiwa, tahun dengan obat-obatan dan terapi non
2012 sebanyak 159.400 jiwa, tahun 2013 farmakologi yaitu terapi herbal, perubahan
sebanyak 164.000 jiwa, dan jumlahnya gaya hidup, kepatuhan dalam pengobatan,
diperkirakan akan meningkat hingga pengendalian stres, dan terapi relaksasi
hampir dua kali lipat pada tahun 2030, (Kowalski, 2010).
yaitu 288.900 jiwa. Usia yang semakin Salah satu cara pengobatan secara
bertambah dapat menyebabkan farmakologis dengan menggunakan obat-
kemunduran beberapa fungsi fisik maupun obatan sintetis yang belakangan ini
psikologi yang dialami lansia akibat cenderung mengalami hambatan karena
proses menua (Aging Process) termasuk daya beli masyarakat yang semakin
dapat menyebabkan masalah kesehatan menurun, sehingga kita dapat
pada lansia, salah satunya penyakit memanfaatkan pengobatan secara non
degeneratif yang sering dialami lansia farmakologis dengan obat
yaitu hipertensi yang merupakan penyakit herbal. terapi herbal seperti Masasse
kronik akibat gangguan sistem sirkulasi punggung dan relaksasi napas dalam dapat
darah yang kini menjadi masalah dalam menurunakan Hipertensi pada lansia
kesehatan masyarakat (Dikes, 2013). (Sukardin, Sumartywati, Santosa, &
Menurut Badan Kesehatan Dunia Rahman, 2018). Selain itu, bahan herbal
(WHO) memperkirakan, prevalensi berbahan baku mentimun yang bisa
penderita hipertensi sekitarn 29% dijangkau dari segi manapun terutama
penduduk terkena hipertensi, hipertensi materil dan mentimun banyak terdapat di
masih merupakan tantangan besar di masyarakat (Wibowo,2010 ).
Indonesia. Penduduk berusia 18 tahun ke Jus mentimun memiliki kandungan
atas sudah mengalami hipertensi dimana mineral yaitu postassium, magnesium, dan
hipertensi merupakan kondisi yang sering fosfor. Mentimun berfungsi untuk
ditemukan pada pelayanan kesehatan memelihara keseimbangan garam dan
primer. Hal itu merupakan masalah cairan serta mengontrol tekanan darah
kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yang normal sedangkan asupan natrium,
yaitu sebesar 25,8%, sesuai dengan data. kalium, kalsium dan magnesium
Sedangkan prevalensi penderita hipertensi berhubungan dengan tingginya tekanan
di Nusa Tenggara Barat sekitar 32,4% darah atau kejadian hipertensi, maka
pada usia 60 tahun penduduk yang terkena mentimun sangatlah bagus menjadi obat
hipertensi (Depkes RI, 2009). herbal untuk penyakit hipertensi
Berdasarkan data yang didapatkan, (Nugraheni, 2016). Melihat kejadian
jumlah penderita hipertensi di lingkungan hipertensi yang banyak terjadi di
dasan sari wilayah kerja puskesmas masyarakat. peneliti tertarik untuk
marvia_eva@yahoo.com
EVA MARVIA
FEBRIATI ASTUTI
85
NURJANAH KHAERIAH
marvia_eva@yahoo.com
EVA MARVIA
FEBRIATI ASTUTI
86
NURJANAH KHAERIAH
marvia_eva@yahoo.com
EVA MARVIA
FEBRIATI ASTUTI
87
NURJANAH KHAERIAH
marvia_eva@yahoo.com
EVA MARVIA
FEBRIATI ASTUTI
88
NURJANAH KHAERIAH
marvia_eva@yahoo.com