Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM MENGGAMBAR TEKNIK PERENCANAAN

TEKNIS INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT


PROSES BIOFILTER ANAEROB-AEROB KAPASITAS 5 m3/ HARI

Disusun Oleh :

MARIFAH
1913451001
D3 SANITASI REG 1 SEMESTER 3

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN TANJUNG KARANG


TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, nikmat
sertakarunia-Nya yang tak ternilai dan tak dapat dihitung sehingga bisa menyusun
danmenyelesaikan Laporan Menggambar teknik Makalah ini berjudul “Perencanaan
Teknis Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Proses Biofilter Anaerob-Aerob
Kapasitas 5 m3Per Hari”
Makalah ini berisikan mengenai cara Mendesain Ipal rumah Sakit
dengankapasitas yang yang diperhitungkan sebelumnya dan juga cara menggambar
IPAL rumah sakit dengan menggunakan kertas MM Blok dan juga Aplikasi Autocad.
Adapun, penyusunan makalah ini kiranya masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, kami menghaturkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam
makalah ini.Kamu pun berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan
sarannya kepada kami agar di kemudian hari kami bisa membuat makalah yang lebih
sempurna lagi.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada segala pihak yang tidak
bisadisebutkan satu-persatu atas bantuannya dalam penyusunan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Lampung Barat,30 Oktober 2020

Marifah
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum Menggambar Teknik ini diajukan sebagai persyaratan dalam mengikuti
Ujian Akhir Semester (UAS) Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Tanjung
Karang Tahun Akademik 2020/2021.

Bandar Lampung,30 Oktober 2020


Menyetujui;

Penanggung Jawab Penanggung Jawab


Mata Kuliah Menggambar Teknik Mata Kuliah Pengelolaan
Limbah Cair

A.FIKRI.,M.Si Imam Santosa,S.Si.T.,MT


NIP : NIP :

Mengetahui;
Ka.Sub Unit Penunjang

Dr. Ferizal Masra, SKM, M.Kes


NIP : 196412071987031001
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktikum MENGAMBAR TEKNIK ini diajukan sebagai persyaratan dalam


mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik
Kesehatan Tanjung Karang Tahun Akademik 2020/2021.

Bandar Lampung, 30 Oktober 2020


Pembimbing Praktikum

Aand Prihantoro,S.K.M.
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Air limbah rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemar bagi lingkungan yang
dapat memberi dampak negatif. Limbah rumah sakit bisa mengandung berbagai macam
mikroorganisme bergantung pada jenis rumah sakit dan tingkat pengolahan yang dilakukan
sebelum limbah tersebut dibuang.

Limbah cair rumah sakit dapat mengandung senyawasenyawa kimia yang berbahaya
serta mengandung mikroorganisme pathogen yang dapat menyebabkan penyakit dan
mencemari lingkungan. Limbah cair adalah semua air buangan yang dihasilkan dari seluruh
kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya. Limbah cair terdiri dari limbah
domestic dan limbah klinis. Limbah cair domestic berasal dari perkantoran, dapur, kamar
mandi, dan laundry, sedangkan limbah cair klinis adalah air limbah yang berasal dari
laboratorium, air bekas pencucian luka dan darah, dan lain-lain.

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor


KEP-58/MENLH/12/1995, tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan rumah sakit, bahwa
rumah sakit diwajibkan menyediakan sarana pengelolaan limbah cair maupun limbah padat
agar seluruh limbah yang akan dibuang ke saluran umum memenuhi baku mutu limbah yang
ditetapkan menurut peraturan yang berlaku.

Atas dasar itu, diperlukan adanya instalasi pengolahan air limbah yaitu bangunan air yang
berfungsi mengolah semua buangan yang berasal dari kegiatan yang di rumah sakit. Agar
limbah yang akan dibuang ke lingkungan sudah memenuhi baku mutu yang ada dan tidak
menimbulkan gangguan pada lingkungan sekitar namun beberapa rumah sakit belum
memiliki standar Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang sesuai dengan standar
sehingga limbah yang dibuang ke lingkungan belum memenuhi standar baku mutu yang
ditetapkan.
Sistem Pengumpulan Air Limbah Dan Proses Pengolahan
Tipikal proses pengolahan air limbah rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan
dengan proses biofilter anaerob aerob dapat dilihat seperti pada Gambar 3.1. Seluruh air
limbah yang berasal dari beberapa proses kegiatan rumah sakit dialirkan melalui saluran
pembuang ke bak pengumpul kecuali yang mengandung logam berat dan pelarut kimia. Air
limbah yang berasal dari dapur (kantin) dialirkan ke bak pemisah lemak (grease trap) dan
selanjutnya dilairkan ke bak pengumpul.

Bak pemisah lemak tersebut berfungsi untuk memisahkan lemak atau minyak yang masih
tersisa serta untuk mengendapkan kotoran pasir, tanah atau senyawa padatan yang tak dapat
terurai secara biologis. Selanjutnya limpasan dari bak pemisak lemak dialirkan ke bak
ekualisasi yang berfungsi sebagai bak penampung limbah dan bak kontrol aliran. Air
limbah di dalam bak ekualisasi selanjutnya dipompa ke unit IPAL.
Di dalam unit IPAL tersebut, pertama air limbah dialirkan masuk ke bak pengendap awal,
untuk mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran organik tersuspesi. Selain sebagai
bak pengendapan, juga berfungasi sebagai bak pengurai senyawa organik yang berbentuk
padatan, sludge digestion (pengurai lumpur) dan penampung lumpur.
Air limpasan dari bak pengendap awal selanjutnya dialirkan ke bak anaerob (biofilter
Anaerob). Di dalam bak kontaktor anaerob tersebut diisi dengan media khusus dari bahan
plastik tipe sarang tawon. Di dalam reaktor Biofilter Anaerob, penguraian zat -zat organik
yang ada dalam air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik atau fakultatif aerobik. Disini zat
organik akan terurai menjadi gas metan dan karbon dioksida tanpa pemberian udara. Air
limpasan dari reaktor biofilter anerob dialirkan ke reaktor biofilter aerob. Didalam reaktor
biofilter aerob diisi dengan media sambil dihembus dengan udara. Setelah beberapa hari
operasi, pada permukaan media filter akan tumbuh lapisan film mikro-organisme. Mikro-
organisme inilah yang akan menguraikan zat organik yang belum sempat terurai pada bak
pengendap awal.
Dari reaktor biofilter aerob air limbah dialirkan ke bak pengendapan akhir, sedangkan air
limpasan (over flow) dialirkan ke flow meter dan selajutnya dialirkan ke khlorinator untuk
membunuh mikro-organisme patogen dan setelah melalui khlorinator air dibuang ke saluran
umum. Sebagian air olahan dari bak pengendap akhir dialirkan ke bak bioindikator yang diisi
ikan, selanjutnya air limpasan dialirkan ke khlorinator. Di dalam bak kontaktor khlor ini air
limbah dikontakkan dengan senyawa khlor selanjutnya dibuang ke sungai atau saluran umum.
Kombinasi proses anaerob aerob tersebut selain dapat menurunkan zat organik (BOD, COD),
serta mereduksi amonia, padatan tersuspensi (SS), phospat dan lainnya.

Keunggulan Proses Biofilter Anaerob-Aerob


Pengolahan air limbah dengan proses biofim Anaerob-Aerob mempunyai beberapa
keunggulan antara lain :
a. Pengoperasiannya mudah
Di dalam proses pengolahan air limbah dengan sistem biofilm, tanpa dilakukan
sirkulasi lumpur, tidak terjadi masalah “bulking” seperti pada proses lumpur aktif
(Activated sludge process). Oleh karena itu pengelolaaanya sangat mudah.

b. Lumpur yang dihasilkan sedikit


Dibandingakan dengan proses lumpur aktif, lumpur yang dihasilkan pada proses
biofilm relatif lebih kecil. Di dalam proses lumpur aktif antara 30 – 60 % dari BOD
yang dihilangkan (removal BOD) diubah menjadi lumpur aktif (biomasa) sedangkan
pada proses biofilm hanya sekitar 10-30 %. Hal ini disebabkan karena pada proses
biofilm rantai makanan lebih panjang dan melibatkan aktifitas mikroorganisme
dengan orde yang lebih tinggi dibandingkan pada proses lumpur aktif.

c. Dapat digunakan untuk pengolahan air limbah dengan konsentrasi rendah maupun
konsentrasi tinggi.
Oleh karena di dalam proses pengolahan air limbah dengan sistem biofilm
mikroorganisme atau mikroba melekat pada permukaan medium penyangga maka
pengontrolan terhadap mikroorganisme atau mikroba lebih mudah. Proses biofilm
tersebut cocok digunakan untuk mengolah air limbah dengan konsentrasi rendah
maupun konsentrasi tinggi.

d. Tahan terhadap fluktuasi jumlah air limbah maupun fluktuasi konsentrasi.


Di dalam proses biofilter mikro-organisme melekat pada permukaan unggun
media,akibatnya konsentrasi biomasa mikro-organisme per satuan volume relatif
besar sehingga relatif tahan terhadap fluktuasi beban organik maupun fluktuasi
beban hidrolik.

Pengaruh penurunan suhu terhadap efisiensi pengolahan kecil.


Jika suhu air limbah turun maka aktifitas mikroorganisme juga berkurang, tetapi
oleh karena di dalam proses biofilm substrat maupun enzim dapat terdifusi sampai
ke bagian dalam lapisan biofilm dan juga lapisan biofilm bertambah tebal maka
pengaruh penurunan suhu (suhu rendah) tidak begitu besar.

Beberapa keunggulan proses pengolahan air limbah dengan biofilter Anaerob-


Aerob antara lain yakni :

• Biaya operasinya rendah.


• Dibandingkan dengan proses lumpur aktif,lumpur yang dihasilkan relatif sedikit.
• Dapat menghilangkan nitrogen dan phospor penyebab euthropikasi.
• Suplai udara untuk aerasi relatif kecil.
• Dapat digunakan untuk air limbah dengan beban BOD cukup besar.
• Dapat menghilangkan padatan tersuspensi (SS) dengan baik.
• Secara urutan proses dapat dibagi menjadi dua yaitu pengolahan primer
dan pengolahan sekunder.
• Pengolahan primer yang terdiri dari antara lain :
- Bak pengumpul,
- Screen atau saringan untuk memisahkan kotoran padat
BAB II
PERENCANAAN IPAL RUMAH SAKIT KAPASITAS
5m3 PER HARI

Perhitungan Disain Volume IPAL Rumah Sakit Proses Biofilter Anaerob-Aerob Dengan
Kapasitas 5 m3 per hari

• Kapasitas IPAL Yang Direncanakan

- Kapasitas IPAL : 5 m3 per hari


- COD Air Limbah Maksimum : 500 mg/l
- BOD Air Limbah Maksimum : 300 mg/l
- Konsentrasi SS : 300 mg/l
- Total Efisiensi Pengolahan : 90%
- BOD Air Olahan : 30 mg/l
- COD Air Olahan : 30 mg/l

• Desain Bak Pemisah Lemak / Minyak Utama

- Kapasitas IPAL : 5 m3 per hari


- Kriteria perencanaan ± 60-120 menit
- Waktu Tinggal di dalam Bak (Hydraulic Retention Time,HRT) = ± 60 menit

1
Volume Bak yang diperlukan = hari × 5 m3 per hari = 0,208 m3
24

Ditetapkan : Dimensi Bak

Lebar = 2m
Panjang =2m
Kedalaman Air = 0,052m
Ruang Bebas = 0,5 m
Volume Aktual = 2,08 m3
Chek :
Waktu tinggal air limbah didalam bak :
= ( 0,20 m3/ 0,20 m3/jam) × 60 menit/jam = 60 menit
• Disain Bak Ekualisasi

~ Kriteria Perencanaan :
-Waktu Tinggal di dalam Bak (HRT) = 8-12 jam
Ditetapkan : Waktu tinggal = 12 jam
Volume Bak yang diperlukan= 12/24 x5 m 3 = 2,5 m3
Ditetapkan : Dimensi Bak
Kedalaman Bak = 2,5 m
Lebar Bak = 0,34 m
Panjang Bak = 3 m
Tinggi Ruang Bebas = 0,5 m

Chek waktu tinggal ;


- Volume Efektif Aktual = 2,5 m3

2,5 m3
Waktu Tinggal = × 24 jam / hari = 12 jam
5 m3/ hari
HRT didalam Bak Ekualiasi = 12 jam

• Pompa Air Limbah

- Debit air limbah = 5 m3/hari = 0,208 m3/jam = 3,476 liter per menit
- Tipe Pompa yang digunakan = Pompa celup
~ Spesifikasi Pompa ;
- Kapasitas = 220-250 liter per menit
- Total Head = 8,5 m
- Output Listrik = 750 watt , 220 volt
- Bahan = Stainless Stell
~ Spesifikasi Pompa Air Limbah :

Tipe : Pompa celup / submersible


Merek : HCP Model F-05AF
Kapasitas : 0,1-0,22 m3/menit
Bahan : Polimer atau Stainless Stell
Total Head : 8-11,5 m
Listrik : 0,5 kw , 220 v
Diameter : 2”
Jumlah : 2 unit (operasi bergantian)

• Bak Pengendapan Awal

- Debit Limbah = 5 m3/hari = 0,208 m3/jam = 3,476 liter per menit


- BODmasuk = 300 mg/l
- Skenario Efisiensi = 25%
- BODkeluar = 225 mg/l

~ Kriteria Perencanaan :
- Waktu Tinggal didalam Bak = 4 jam
4
Volume Bak yang diperlukan = × 5 = 0,83 m3
24
Ditetapkan :
-Dimensi Bak Pengendapan Awal :
Lebar = 0,14 m
Kedalaman Air Efektif =3m
Panjang = 2m
Tinggi Ruang Bebas = 0,5 m (disesuaikan dengankondisilapangan
Volume Aktual = 0.83m3
-Chek Waktu Tinggal (Retention Time) rata-rata :
0,83 m3
= × 24 jam/hari = 4 jam
5 m3/hari

-Bahan Permukaan (Surface loading) rata-rata ;

5 m3 /hari
= = 0.83m3/m2 hari
2m x 3m

-Standar JWWA :
Beban Permukaan : 20-50 m3/m2.hari (JWWA)

• Biofilter Anaerob

Debit Limbah = 5 m3/hari = 0,208 m3/jam = 3,476 liter per menit


BODmasuk = 225 mg/l
BODkeluar = 75 mg/l
(225 mg/l −75 mg/l)
Skenario Efisiensi Pengolahan = × 100% = 66,7%
225 mg/l

~ Kriteria Perencanaan :
Untuk pengolahan air limbah dengan proses biofilter standar Beban BOD per volume media
adalah 0,4 – 4,7 kg BOD /m3.hari.

Untuk Air Limbah Rumah Sakit ditetapkan beban BOD yang digunakan :
= 0,75 kg BOD / m3 media .hari.
Beban BOD di dalam air limbah = 5 m3 /hari × 225 g/m3=1125 g/hari
= 1,125 kg/hari
1,125 kg /hari
Volume media yang diperlukan = 3 = 1,5 m3
0,75 kg /m hari

Volume Media = 50 % dari total Volume rekator


Volume Reaktor yang diperlukan = 2 x 1,5 m3 = 3 m3

3 m3
Waktu Tinggal didalam Reaktor Anaerob = × 24 jam/hari = 14,4 jam
5 m3/ hari

HRT di dalam reaktor ditetapkan = 14,4 jam.


Dimensi :
Lebar = 0.34 m
Kedalaman air efektif =3m
Panjang =3m
Tinggi ruang bebas = 0,5 m

Jumlah ruang biofilter anaerob di bagi menjadi dua zona, tiap zona terdiri dari
ruang biofilter dengan ukuran 2 m x 2 m x 0,625 m dan ruang penenang
dengan ukuran 2 m x 1 m x 2 m.
- Tinggi ruang lumpur = 0,5 m
- Tinggi Bed media pembiakan mikroba = 1,2 m
- Tinggi air di atas bed media = 30 cm
- Volume total media biofilter anaerob = 6 m x 8 m x 1,2 m = 57,6 m3.
Jika media yang dipakai mempunyai luas spesifik ± 50 m2 /m3, maka
BOD Loading per luas permukaan media = 0,78 kg BOD/ m3media per hari
• Biofilter Aerob

- Debit Limbah =5 m3/hari = 0,208 m3/jam = 3,476 liter per menit

Perkiraan :
BODmasuk = 75 mg/l
BODkeluar = 30 mg/l
Efesiensi Pengolahan : 53,3%

~ Beban BOD di dalam air limbah = 5 m3/ hari × 75 g /m3 = 375 g/hari
=0.375kg/hari
~ Jumlah BOD yang dihilangkan = 0,6 ×0.375 kg/hari =0,225 kg/hari

Beban BOD per volume media yang digunakan = 0,5 kg/m3 .hari.
(berdasarkan hasil percobaan BPPT).

0,375 kg /hari
~ Volume media yang diperlukan = = 0,75 m3
0,5 kg /m3hari

~ Volume media = 0,4 x Volume Reaktor


~Volume Reaktor Biofilter Areob Yang diperlukan = 10/4 x 0,755 m3 =1,875m3

1,875m3
~ Waktu Tinggal didalam Reaktor Anaerob = × 24 jam/hari
5 m3/hari
= 9 jam.
Reaktor dibagi menjadi dua ruangan : ruangan aerasi dan ruangan biofilter.
- Dimensi Ruang Aerasi Reaktor Biofilter Areob :
Lebar =6m
Kedalan air efektif =2m
Panjang = 2,25 m
Tinggi ruang bebas = 0,5 m

Dimensi Ruang Reaktor Biofilter Areob


Lebar = 1,5m
Kedalan air efektif =3m
Panjang = 2m
Tinggi ruang bebas = 0,5 m

Chek :
2× 0,215
Waktu Tinggal Di dalam Reaktor Aerob = 5 m3/hari × 24 jam/hari

= 4 jam
Waktu Tinggal Di dalam biofilter aerobic rata-rata =4 jam
- Tinggi ruang lumpur = 0,5 m
- Tinggi Bed media pembiakan mikroba = 1,2 m
- Tinggi air di atas bed media = 30 cm
- Volume total media pada biofilter aerob = 6 m x 4 m x 1,2 m =
= 28,8m3

0,375 kg/hari
Chek BOD loading per volume media =
28,8 m3

= 0,013 Kg BOD/m3.hari.
Kebutuhan Oksigen :
Kebutuhan oksigen di dalam reaktor biofilter aerob sebanding dengan
jumlah BOD yang dihilangkan.
Jadi : Kebutuhan teoritis = Jumlah BOD yang dihilangkan =
= 0,675 kg/hari.

Faktor keamanan ditetapkan ±1,5


Kebutuhan Oksigen Teoritis = 1,5 x 4,5 kg/ hari = 6,75 kg/hari.
Temperatur udara rata-rata = 28 ° C
Berat Udara pada suhu 28 ° C = 1,1725 kg/m3.
Di asumsikan jumlah oksigen didalam udara 23,2 %.

Jadi :

Jumlah Kebutuhan Udara teoritis = 13,5 kg/hari


1,1725 kg/m3 x 0,232 g O2/g Udara

= 49,37 m3/hari Efisiensi Difuser = 2,5% (gelembung


kasar)
49,37m3/hari
Kebutuhan Udara Aktual = = 1974,8 m3/hari
0,025
= 82,28 m3/jam = 1,37 m3/menit

Blower Udara Yang diperlukan :


Spesifikasi Blower :
Kapasitas Blower = 2 m3 /menit Head
= 2800 mm-aqua
Jumlah = 2 unit
Spesifikasi Blower Yang Digunakan :
Tipe : Root Blower
Merek : Shoufu Tipe
Kapasitas : 2 m3 /menit
Bahan :
Total Head : 2800 mm aqua
Listrik :
Diamter Outlet :2“
Jumlah : 2 unit (operasi bergantian)
Difuser :
Total transfer udara = 2 m3 /menit

Difuser udara menggunakan difuser tipe “ Fine Bubble Diffuser “ dengan


spesifikasi sebagai berikut :
Spesifikasi Diffuser :
Size : 250 mm
Connection Diameter : 3/4 -1 “
Flow rate : 60 - 80 liter per menit (tipikal = 70 liter per menit)
Material : Plastik single membrane

2.000 liter / menit


Jumlah Difuser yang diperlukan = = 28,6 buah
70 liter / menit per buah

Ditetapkan : Total Jumlah Difuser di dalam Bak Biofilter Aerob adalah 32 buah.
Untuk mengantisipasi kenaikan beban air limbah yang berlebihan,
di dalam bak biofilter anaerob yang ke dua dilengkapi juga dengan difuser
dengan jumlah difuser 32 buah.
Jadi : Total Difuser yang digunakan adalah 62 buah.
• Bak Pengendap Akhir

Debit Limbah = 5 m3/hari = 0,208 m3/jam = 3,476 liter per menit


Waktu tinggal didalam Bak = 4 jam

4 jam
Volume Bak Yang Diperlukan = × 5 m3/hari = 0,833m3
24 jam/ hari

Ditetapkan :
Dimensi Bak :
Lebar = 0,14 m
Kedalaman air efektif =3m
Panjang =2m
Tinggi ruang bebas = 0,5 m (disesuaikan dengan kondisi lapangan).
Volume Aktual = 0,84

~ Chek Waktu Tinggal ( Retention Time) rata-rata =


0,84 m3
= × 24 jam/hari = 4jam
5 m3/ hari
5 m3/hari
~ Beban permukaan (surface loading) =
2 x3
= 0,833m3/m2. hari
~ Standar JWWA :
Beban permukaan = 20 – 50 m3/m2 .hari. (JWWA)
• Media Pembiakan Mikroba
Spesifikasi Media biofilter yang digunakan (Gambar 3.17) :
Material : PVC sheet
Ukuran Modul : 25 cm x 30 cm x 30 cm
Ketebalan : 0,15 – 0,23 mm
Luas Kontak Spsesifik : 200 – 226 m2/m3
Diameter lubang : 2 cm x 2 cm
Warna : hitam atau bening transparan.
Berat Spesifik : 30 -35 kg/m3
Porositas Rongga : 0,98
Jumlah total media yang dibutuhkan = 57,6 m3 + 28,8 m3 = 86,4 m3

• Pompa Air Sirkulasi

Rasio Sirkulasi Hidrolik (Hydraulic Recycle ratio, HRT) = 0,5 – 1,0


Laju Sirkulasi : 87,5 –175 m3 /hari ( 60 – 125 liter per menit)
Spesifikasi Pompa :
Tipe : Pompa Celup
Kapsitas : 120 liter per menit
Total Head : 9 meter
Jumlah : 2 buah (satu untuk cadangan)
Listrik : 375 watt, 220-
BAB III
DESAIN IPAL

DENAH IPAL RUMAH SAKIT


POTONGAN A-A IPAL RUMAH SAKIT
POTONGAN B-B IPAL RUMAH SAKIT
TAMPAK DEPAN IPAL RUMAH SAKIT
TAMPAK SAMPING IPAL RUMAH SAKIT

Anda mungkin juga menyukai