Disusun Oleh :
MARIFAH
1913451001
D3 SANITASI REG 1 SEMESTER 3
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, nikmat
sertakarunia-Nya yang tak ternilai dan tak dapat dihitung sehingga bisa menyusun
danmenyelesaikan Laporan Menggambar teknik Makalah ini berjudul “Perencanaan
Teknis Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Proses Biofilter Anaerob-Aerob
Kapasitas 5 m3Per Hari”
Makalah ini berisikan mengenai cara Mendesain Ipal rumah Sakit
dengankapasitas yang yang diperhitungkan sebelumnya dan juga cara menggambar
IPAL rumah sakit dengan menggunakan kertas MM Blok dan juga Aplikasi Autocad.
Adapun, penyusunan makalah ini kiranya masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, kami menghaturkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam
makalah ini.Kamu pun berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan
sarannya kepada kami agar di kemudian hari kami bisa membuat makalah yang lebih
sempurna lagi.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada segala pihak yang tidak
bisadisebutkan satu-persatu atas bantuannya dalam penyusunan makalah ini.
Marifah
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktikum Menggambar Teknik ini diajukan sebagai persyaratan dalam mengikuti
Ujian Akhir Semester (UAS) Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Tanjung
Karang Tahun Akademik 2020/2021.
Mengetahui;
Ka.Sub Unit Penunjang
Aand Prihantoro,S.K.M.
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Air limbah rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemar bagi lingkungan yang
dapat memberi dampak negatif. Limbah rumah sakit bisa mengandung berbagai macam
mikroorganisme bergantung pada jenis rumah sakit dan tingkat pengolahan yang dilakukan
sebelum limbah tersebut dibuang.
Limbah cair rumah sakit dapat mengandung senyawasenyawa kimia yang berbahaya
serta mengandung mikroorganisme pathogen yang dapat menyebabkan penyakit dan
mencemari lingkungan. Limbah cair adalah semua air buangan yang dihasilkan dari seluruh
kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya. Limbah cair terdiri dari limbah
domestic dan limbah klinis. Limbah cair domestic berasal dari perkantoran, dapur, kamar
mandi, dan laundry, sedangkan limbah cair klinis adalah air limbah yang berasal dari
laboratorium, air bekas pencucian luka dan darah, dan lain-lain.
Atas dasar itu, diperlukan adanya instalasi pengolahan air limbah yaitu bangunan air yang
berfungsi mengolah semua buangan yang berasal dari kegiatan yang di rumah sakit. Agar
limbah yang akan dibuang ke lingkungan sudah memenuhi baku mutu yang ada dan tidak
menimbulkan gangguan pada lingkungan sekitar namun beberapa rumah sakit belum
memiliki standar Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang sesuai dengan standar
sehingga limbah yang dibuang ke lingkungan belum memenuhi standar baku mutu yang
ditetapkan.
Sistem Pengumpulan Air Limbah Dan Proses Pengolahan
Tipikal proses pengolahan air limbah rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan
dengan proses biofilter anaerob aerob dapat dilihat seperti pada Gambar 3.1. Seluruh air
limbah yang berasal dari beberapa proses kegiatan rumah sakit dialirkan melalui saluran
pembuang ke bak pengumpul kecuali yang mengandung logam berat dan pelarut kimia. Air
limbah yang berasal dari dapur (kantin) dialirkan ke bak pemisah lemak (grease trap) dan
selanjutnya dilairkan ke bak pengumpul.
Bak pemisah lemak tersebut berfungsi untuk memisahkan lemak atau minyak yang masih
tersisa serta untuk mengendapkan kotoran pasir, tanah atau senyawa padatan yang tak dapat
terurai secara biologis. Selanjutnya limpasan dari bak pemisak lemak dialirkan ke bak
ekualisasi yang berfungsi sebagai bak penampung limbah dan bak kontrol aliran. Air
limbah di dalam bak ekualisasi selanjutnya dipompa ke unit IPAL.
Di dalam unit IPAL tersebut, pertama air limbah dialirkan masuk ke bak pengendap awal,
untuk mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran organik tersuspesi. Selain sebagai
bak pengendapan, juga berfungasi sebagai bak pengurai senyawa organik yang berbentuk
padatan, sludge digestion (pengurai lumpur) dan penampung lumpur.
Air limpasan dari bak pengendap awal selanjutnya dialirkan ke bak anaerob (biofilter
Anaerob). Di dalam bak kontaktor anaerob tersebut diisi dengan media khusus dari bahan
plastik tipe sarang tawon. Di dalam reaktor Biofilter Anaerob, penguraian zat -zat organik
yang ada dalam air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik atau fakultatif aerobik. Disini zat
organik akan terurai menjadi gas metan dan karbon dioksida tanpa pemberian udara. Air
limpasan dari reaktor biofilter anerob dialirkan ke reaktor biofilter aerob. Didalam reaktor
biofilter aerob diisi dengan media sambil dihembus dengan udara. Setelah beberapa hari
operasi, pada permukaan media filter akan tumbuh lapisan film mikro-organisme. Mikro-
organisme inilah yang akan menguraikan zat organik yang belum sempat terurai pada bak
pengendap awal.
Dari reaktor biofilter aerob air limbah dialirkan ke bak pengendapan akhir, sedangkan air
limpasan (over flow) dialirkan ke flow meter dan selajutnya dialirkan ke khlorinator untuk
membunuh mikro-organisme patogen dan setelah melalui khlorinator air dibuang ke saluran
umum. Sebagian air olahan dari bak pengendap akhir dialirkan ke bak bioindikator yang diisi
ikan, selanjutnya air limpasan dialirkan ke khlorinator. Di dalam bak kontaktor khlor ini air
limbah dikontakkan dengan senyawa khlor selanjutnya dibuang ke sungai atau saluran umum.
Kombinasi proses anaerob aerob tersebut selain dapat menurunkan zat organik (BOD, COD),
serta mereduksi amonia, padatan tersuspensi (SS), phospat dan lainnya.
c. Dapat digunakan untuk pengolahan air limbah dengan konsentrasi rendah maupun
konsentrasi tinggi.
Oleh karena di dalam proses pengolahan air limbah dengan sistem biofilm
mikroorganisme atau mikroba melekat pada permukaan medium penyangga maka
pengontrolan terhadap mikroorganisme atau mikroba lebih mudah. Proses biofilm
tersebut cocok digunakan untuk mengolah air limbah dengan konsentrasi rendah
maupun konsentrasi tinggi.
Perhitungan Disain Volume IPAL Rumah Sakit Proses Biofilter Anaerob-Aerob Dengan
Kapasitas 5 m3 per hari
1
Volume Bak yang diperlukan = hari × 5 m3 per hari = 0,208 m3
24
Lebar = 2m
Panjang =2m
Kedalaman Air = 0,052m
Ruang Bebas = 0,5 m
Volume Aktual = 2,08 m3
Chek :
Waktu tinggal air limbah didalam bak :
= ( 0,20 m3/ 0,20 m3/jam) × 60 menit/jam = 60 menit
• Disain Bak Ekualisasi
~ Kriteria Perencanaan :
-Waktu Tinggal di dalam Bak (HRT) = 8-12 jam
Ditetapkan : Waktu tinggal = 12 jam
Volume Bak yang diperlukan= 12/24 x5 m 3 = 2,5 m3
Ditetapkan : Dimensi Bak
Kedalaman Bak = 2,5 m
Lebar Bak = 0,34 m
Panjang Bak = 3 m
Tinggi Ruang Bebas = 0,5 m
2,5 m3
Waktu Tinggal = × 24 jam / hari = 12 jam
5 m3/ hari
HRT didalam Bak Ekualiasi = 12 jam
- Debit air limbah = 5 m3/hari = 0,208 m3/jam = 3,476 liter per menit
- Tipe Pompa yang digunakan = Pompa celup
~ Spesifikasi Pompa ;
- Kapasitas = 220-250 liter per menit
- Total Head = 8,5 m
- Output Listrik = 750 watt , 220 volt
- Bahan = Stainless Stell
~ Spesifikasi Pompa Air Limbah :
~ Kriteria Perencanaan :
- Waktu Tinggal didalam Bak = 4 jam
4
Volume Bak yang diperlukan = × 5 = 0,83 m3
24
Ditetapkan :
-Dimensi Bak Pengendapan Awal :
Lebar = 0,14 m
Kedalaman Air Efektif =3m
Panjang = 2m
Tinggi Ruang Bebas = 0,5 m (disesuaikan dengankondisilapangan
Volume Aktual = 0.83m3
-Chek Waktu Tinggal (Retention Time) rata-rata :
0,83 m3
= × 24 jam/hari = 4 jam
5 m3/hari
5 m3 /hari
= = 0.83m3/m2 hari
2m x 3m
-Standar JWWA :
Beban Permukaan : 20-50 m3/m2.hari (JWWA)
• Biofilter Anaerob
~ Kriteria Perencanaan :
Untuk pengolahan air limbah dengan proses biofilter standar Beban BOD per volume media
adalah 0,4 – 4,7 kg BOD /m3.hari.
Untuk Air Limbah Rumah Sakit ditetapkan beban BOD yang digunakan :
= 0,75 kg BOD / m3 media .hari.
Beban BOD di dalam air limbah = 5 m3 /hari × 225 g/m3=1125 g/hari
= 1,125 kg/hari
1,125 kg /hari
Volume media yang diperlukan = 3 = 1,5 m3
0,75 kg /m hari
3 m3
Waktu Tinggal didalam Reaktor Anaerob = × 24 jam/hari = 14,4 jam
5 m3/ hari
Jumlah ruang biofilter anaerob di bagi menjadi dua zona, tiap zona terdiri dari
ruang biofilter dengan ukuran 2 m x 2 m x 0,625 m dan ruang penenang
dengan ukuran 2 m x 1 m x 2 m.
- Tinggi ruang lumpur = 0,5 m
- Tinggi Bed media pembiakan mikroba = 1,2 m
- Tinggi air di atas bed media = 30 cm
- Volume total media biofilter anaerob = 6 m x 8 m x 1,2 m = 57,6 m3.
Jika media yang dipakai mempunyai luas spesifik ± 50 m2 /m3, maka
BOD Loading per luas permukaan media = 0,78 kg BOD/ m3media per hari
• Biofilter Aerob
Perkiraan :
BODmasuk = 75 mg/l
BODkeluar = 30 mg/l
Efesiensi Pengolahan : 53,3%
~ Beban BOD di dalam air limbah = 5 m3/ hari × 75 g /m3 = 375 g/hari
=0.375kg/hari
~ Jumlah BOD yang dihilangkan = 0,6 ×0.375 kg/hari =0,225 kg/hari
Beban BOD per volume media yang digunakan = 0,5 kg/m3 .hari.
(berdasarkan hasil percobaan BPPT).
0,375 kg /hari
~ Volume media yang diperlukan = = 0,75 m3
0,5 kg /m3hari
1,875m3
~ Waktu Tinggal didalam Reaktor Anaerob = × 24 jam/hari
5 m3/hari
= 9 jam.
Reaktor dibagi menjadi dua ruangan : ruangan aerasi dan ruangan biofilter.
- Dimensi Ruang Aerasi Reaktor Biofilter Areob :
Lebar =6m
Kedalan air efektif =2m
Panjang = 2,25 m
Tinggi ruang bebas = 0,5 m
Chek :
2× 0,215
Waktu Tinggal Di dalam Reaktor Aerob = 5 m3/hari × 24 jam/hari
= 4 jam
Waktu Tinggal Di dalam biofilter aerobic rata-rata =4 jam
- Tinggi ruang lumpur = 0,5 m
- Tinggi Bed media pembiakan mikroba = 1,2 m
- Tinggi air di atas bed media = 30 cm
- Volume total media pada biofilter aerob = 6 m x 4 m x 1,2 m =
= 28,8m3
0,375 kg/hari
Chek BOD loading per volume media =
28,8 m3
= 0,013 Kg BOD/m3.hari.
Kebutuhan Oksigen :
Kebutuhan oksigen di dalam reaktor biofilter aerob sebanding dengan
jumlah BOD yang dihilangkan.
Jadi : Kebutuhan teoritis = Jumlah BOD yang dihilangkan =
= 0,675 kg/hari.
Jadi :
Ditetapkan : Total Jumlah Difuser di dalam Bak Biofilter Aerob adalah 32 buah.
Untuk mengantisipasi kenaikan beban air limbah yang berlebihan,
di dalam bak biofilter anaerob yang ke dua dilengkapi juga dengan difuser
dengan jumlah difuser 32 buah.
Jadi : Total Difuser yang digunakan adalah 62 buah.
• Bak Pengendap Akhir
4 jam
Volume Bak Yang Diperlukan = × 5 m3/hari = 0,833m3
24 jam/ hari
Ditetapkan :
Dimensi Bak :
Lebar = 0,14 m
Kedalaman air efektif =3m
Panjang =2m
Tinggi ruang bebas = 0,5 m (disesuaikan dengan kondisi lapangan).
Volume Aktual = 0,84