Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN


SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
Jalan Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik, Semarang
Telepon (024)7460274, Faksimile (024)7460274
Laman : poltekkes-smg.ac.id Surat Elektronik : poltekkes-smg@poltekkes-smg.ac.id

PENUGASAN MK KMB

Bismillah . . .
Jawablah dengan singkat dan dikumpulkan jawabannya saja, dikumpulkan ke pa Sadar sebelum
UAS KMB

1. Seorang perempuan 56 tahun datang ke poli paru. Klien mengeluh batuk berdahak, sesak
napas, sering terbangun saat tidur terutama malam hari. Hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkan BTA positif. Dokter memberi resep obat anti TB pada klien. Materi pendidikan
kesehatan (penkes) yang perawat rencanakan pada klien tersebut adalah = Cara mencegah
terjadinya TB paru

2. Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat di ruang penyakit dalam. Pemeriksaan sputum
menunjukkan hasil BTA positif sehingga klien diharuskan pindah ke ruangan lain, bergabung
bersama klien penyakit TB paru. Klien menolak dipindah dengan alasan sudah nyaman dengan
ruangan yang sekarang. Bagaimana cara perawat menghadapi klien tersebut? = Memberi tahu
pasien untuk mau pindah ke ruang isolasi

3. Seorang laki-laki berusia 29 tahun dirawat di ruang penyakit dalam. Saat ini klien mengeluh
batuk berdahak, tapi tidak bisa mengeluarkan dahak. Setiap malam tidurnya terganggu, nafsu
makan juga menurun. Hasil pemeriksaan fisik terdengar ronchi basal halus. TD : 140/90
mmHg, N : 96 x/menit, RR : 30x/menit. Apakah tindakan keperawatan yang dilakukan sesuai
prioritas masalah?
= Bersihkan Jalan nafas, Anjurkan melakukan tekhnik batuk efektif

KASUS (untuk nomer 4-8) :


Seorang pasien nama Tn. X, usia 40 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk sejak 3
bulan
yang lalu, batuk produktif, 2 hari yang lalu batuk keluar darah, sekret (+), tidak nafsu makan, BB
semakin menurun (turun 8 kg dalam kurun 3 bl), susah tidur, sesak, TD : 110/70 mmHg, N :
110x/menit, RR : 28 x/menit, S : 38,5 o C, selanjutnya oleh dokter yang memeriksa didiagnosis
susp. TBC

4. Untuk menegakkan diagnosis TBC maka dapat dilakukan pemeriksaan :


BTA
5. Di bawah ini diagnosa keperawatan yang mungkin muncul sesuai kasus diatas Ketidak
efektifan jalan nafas.
6. Diagnosa keperawatan yang menjadi prioritas utama pada kasus diatas adalah Ketidak
seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
7. Penularan TBC dapat terjadi melalui : Udara
8. Pengobatan pada pasien TBC (kategori baru) akan diprogramkan selama : 6 bulan, setiap hari
selama 2 bulan, 3x seminggu selama 4 bulan
9. Apa sajakah Pendidikan kesehatan yang perlu diberikan kepada orang/keluarga yang menderita
TBC : Cara pencegahan penyakit TBC, Cara penularan penyakit TBC, Cara pemakaian masker
bagi penderita TBC

10. Pasien Ny. Y mempunyai riwayat terdiagnosis TBC 4 tahun yang lalu, telah menjalani
pengobatan TB lengkap dan dinyatakan sembuh. Namun saat ini Ny. Y datang ke pelayanan
kesehatan dan hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan kembali BTA positip. Menurut
hasil tersebut maka Ny. Y diklasifikasikan sebagai pasien = TB Paru resisten

11. Pasien Sdr. Z datang ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan panas tinggi, pusing dan keluhan
seperti mengalami influenza. Hasil wawancara ternyata 1 minggu yang lalu habis berkunjung
ke daerah endemis SARS. Selanjutnya dokter mendiagnosis Susp. SARS. Standar ruang
perawatan bagi penderita SARS di rumah sakit adalah = Instalasi khusus SARS (Ruang isolasi)

12. Fokus keperawatan pasien SARS dan flu burung di Rumah Sakit adalah : - pemberian
oksigenisasi bila terjadi sesak nafas, - Pemberian obat anti Virus

13. Virus flu burung yang dapat menular ke manusia adalah tipe = H5N1 (1997), H7N9 (2013)

14. Orang perawat mengamati pasien HIV yang sedang dirawat di Rumah Sakit. Hasil observasi
klien terlihat murung, klien mengatakan masih belum bias menerima keadaannya. Perawat
melakukan konseling dan menjelaskan tentang penyakit yang diderita pasien tersebut. Apakah
hasil evaluasi yang diharapkan dari kegiatan yang dilakukan oleh perawat ? = Pasien bisa
kembali ceria dan ikhlas menerima keadaanya yg sekarang dan bisa sembuh dari penyakitnya

15. Seorang laki – laki berumur 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan suspek HIV.
Pasien mengeluh diare 5 kali sehari selama 2 minggu. Perawat akan memberikan terapi
antibiotik melalui intravena. Sikap perawat yang tepat untuk kasus diatas adalah ?
= Menjelaskan maksud dan manfaat pemberian obat tersebut

16. Virus HIV dapat menular ke orang lain melalui :


- Hubungan seks
- Transfusi darah dengan penderita HIV
- Bayi lahir dari ibu HIV
- Jarum suntik pasien HIV

17. Seorang perempuan berumur 25 tahun dirawat dengan dengan diagnosis HIV. Selama dirawat
keluarga menolak untuk kontak ataupun menunggui pasien karena takut tertular dengan
penyakitnya. Apakah respon perawat yang tepat berdasarkan kasus diatas?
= Memberi tahu kepada keluarga pasien bahwa HIV tidak menukar melalui kontak langsung,
keringat, udara

18. Seorang laki-laki berumur 40 tahun dirawat di RS dengan diagnosa gagal ginjal kronis dan
sudah dilakukan hemodialisa. Klien mengeluh sesak dan lemas. Hasil pemeriksaan fisik TD
150/ 100 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi nafas 26x/menit, tampak edema kaki, dan
kulit kering. Apakah topik penyuluhan yang tepat pada kasus tersebut? = Intoleransi aktivitas

19. Seorang perawat sedang melihat catatan klien dan mencatat bahwa tim medis telah
mendiagnosa bahwa klien menderita gangguan ginjal. Manakah pemeriksaan laboratorium
yang akan memberikan indikasi penurunan fungsi ginjal?
1. Blood Urea Nitrogen (BUN)
2. Tes Urine
3. Kreatin Darah
4. GFR

20. Seorang laki-laki berusia 35 tahun sedang menjalani terapi hemodialisa. Klien mengeluh cemas
dengan penusukan fistula. Pasien telah didiagnosis mengalami gagal ginjal kronis. Hasil
pemeriksaan tekanan darah 180/100 mmHg, nadi 96 x/menit, respirasi 24 x/menit dan suhu 37
C. Apakah tindakan keperawatan yang tepat untuk dilakukan pada kasus tersebut ? =
Menenangkan pasien supaya tidak cemas, beri obat penenang, yakinkan bahwa akan baik-baik
saja.
21. Seorang wanita umur 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan hepatitis. mengeluh
mual dan muntah selama beberapa hari terakhir; pada pemeriksaan fisik didapatkan sklera
ikterus, kulit berwarna kuning serta perut kembung. Perawat bermaksud melakukan
pemeriksaan adakah pembesaran hepar. Bagaimanakah perawat melakukan prosedur tersebut?
= Melakukan palpasi hepar

22. Seorang perempuan umur 43 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan hepatitis.
mengeluh mual dan muntah selama beberapa hari terakhir; pada pemeriksaan fisik didapatkan
sklera ikte rus, kulit berwarna kuning serta perut kembung. Perawat menegakkan diagnosis
keperawatan : Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake makanan tak
adekuat. Apakah rumusan tujuan umum yang baik untuk masalah keperawatan diatas?
= Anjurkan untuk makan sedikit tp sering,
Kebutuhan nutrisi terpenuhi
BB terpenuhi

23. Seorang perempuan umur 43 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan hepatitis.
mengeluh mual dan muntah selama beberapa hari terakhir; pada pemeriksaan fisik didapatkan
sklera ikterus, kulit berwarna kuning serta perut kembung. Warna kulit kuning yang biasa
ditemukan pada pasien hepatitis disebut Ikhterik

24. Seorang laki-laki berumur 38 tahun menderita hemorhoid. Pasien mengatakan nyeri dan ada
benjolan keluar dari anus. Perawat bermaksud melakukan rectal toucher. Bagaimanakah
perawat mengatur posisi pasien untuk prosedur tersebut?
= Litotomi, Sims, knee chest

25. Seorang perempuan berumur 40 tahun menderita hemorhoid. Perawat bermaksud melakukan


tindakan rectal toucher. Saat pasien diberi informasi tentang prosedur, pasien menolak untuk
dilakukan tindakan tersebut karena malu.
Apa yang sebaiknya dilakukan perawat pertama kali?
= beritahu pasien bahwa privasi akan tetap dijaga
26. Seorang pasien, perempuan berumur 40 tahun menderita hemoroid . pasien mengeluh jika
BAB ada penonjolan massa yang keluar melalui anus, tetapi setelah BAB selesai tonjolan
tersebut dapat masuk dengan sendirinya. Melihat keluhan tersebut pasien menderita
hemoroidektomi derajat 2

27. Seorang pasien dengan diagnosa medis DM ditetapkan mengalami masalah keperawatan:
kekurangan volume cairan. Apakah prioritas intervensi yang dapat dilakukan? Kolaborasi
pemberian cairan IntraVena

28. Seorang perempuan berusia 75 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan lemas.
Dilakukan pemeriksaan GDS hasil 65 mg/dL, EKG:sinus tachicardi. Pasien riwayat diare 4 hari
lalu dan ditemukan gangguan elektrolit pada hasil lab. Setelah diberikan injeksi Dextrose 40%
dan terpasang Dextrose 5% selama 1 jam, GDS menjadi 214 mg/dL, kemudian GDS turun lagi
menjadi 100 mg/dL. Keluarga mengatakan pasien riwayat DM lama namun tidak rajin
mengontrol penyakitnya maupun diitnya. Apakah diagnosa keperawatan kasus diatas ?
= Resiko syok b.d ketidak mampuan elektrolit dalam sel tubuh, Hipovolemia

29. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di interna dengan keluhan kelelahan yang sangat.
Hasil pengkajian rasa lelah disertai dengan rasa haus terus menerus karena pasien sering
kencing terutama pada malam hari sehingga pasien sulit untuk tidur, turgor kulit tidak elastis,
pasien juga mengeluh malas makan. TTV : Tekanan darah : 90/60 mmHg, N=110 x/menit,
S=37,7⁰C, P=24x/menit. Hasil laboratorium : GDS = 304 mg/dL, HbA1c = 8 %. Apakah
masalah keperawatan utama kasus diatas ?
= Kekurangan volume cairan
30. Seorang wanita berusia 55 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan dx medis DM. Saat
pengkajian didapatkan tremor, mual, muntah dengan IMT (Indeks Massa Tubuh) 17. Hasil
pemeriksaan didapatkan GDS 50 mg/dl. Apakah masalah keperawatan pada kasus di atas?
= Ketidak seimbangan elektrolit b.d pleuri dan dehidrasi

31. Ny K usia 49 tahun. Diagnosa medis DM. Pasien menjalani diet rendah lemak. Tidak
mengkonsumsi makanan yang digoreng dan bersantan. Belum pernah mendapat edukasi
tentang diit . Pasien mengkonsumsi sirup dalam jumlah berlebih. Hasil pemeriksaan HbA1C
10,8%. BB 64 kg, TB 155 cm. Edukasi apakah yang paling tepat diberikan pada pasien untuk
menurunkan kadar glukosa darah dan mencegah peningkatan BB ?
= - Lakukan olahraga rutin, pertahankan BB ideal
- Hindari makanan tinggi lemak, mengandung garam
- kurangi makanan mengandung gula dan karbohidrat
- banyak makan yg mengandung serat

32. Ny S usia 51 tahun. Diagnosa medis DM. Belum pernah mendapat edukasi tentang diit. Pasien
mengkonsumsi sirup dalam jumlah berlebih. Hasil pemeriksaan HbA1C 10,8%. BB 64 kg, TB
155 cm. Status gizi Ny S : IMT=BB/(TB)2 = 64/(1,55)2 =26,66 (Normal)

33. Seorang pasien datang ke klinik, mengeluh sulit BAB. BAB sebelumnya tidak ada masalah
tetapi dua minggu ini BAB 3 atau 4 hari sekali, feces keras dan mengedan saat defekasi.
Pasien mengatakan kurang makan sayur dan buah serta kurang minum air. Apakah maslah
keperawatan utama pada pasien tersebut ? = Konstipasi

34. Seorang pasien datang ke klinik, mengeluh sulit BAB. BAB sebelumnya tidak ada masalah
tetapi dua minggu ini BAB 3 atau 4 hari sekali, feces keras dan mengedan saat defekasi.
Pasien mengatakan kurang makan sayur dan buah serta kurang minum air. Apakah intervensi
keperawatan mandiri pada pasien tersebut ? = Anjurkan pasien banyak minum dan makan
makanan yg banyak mengandung serat, Berolahraga minimal 1x seminggu

35. Seorang pasien dengan kanker kolon dilakukan tindakan pembedahan dengan membuka
dinding perut sampai kolon untuk pembuatan stoma di atas dinding perut sehingga feces
dialirkan melalui stoma yang dibuat. Tindakan tersebut dinamakan = Kolostomi

36. Seorang perawat sedang melakukan pengkajian pada seorang pasien dengan diagnosa medis
kanker kolon. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluh nyeri pada perut, mual, dan tidak
nafsu makan. Pasien tampak pucat dan teraba massa di abdomen Pengkajian yang perlu
ditambahkan oleh perawat adalah = pengkajian pada abdomen

37. Klien dengan kolostomi baru yang dibuat dua hari yang lalu mulai flatus dan berbau busuk dari
stoma. Apakah informasi perawat yang benar? = Menganjurkan pasien untuk rajin mengganti
kantong kolostomi dan selalu menjaga kebersihan sekitar stoma

38. Seorang pasien didiagnosa Diabetes Insipidus. Pasien mengeluh sering buang air kecil, dan
merasa haus terus. Mukosa bibir kering dan mata cekung. Diabetes insipidus merupakan suatu
kondisi patologi dimana terjadi = Terjadi gangguan pada hormon ADH

39. Seorang pasien didiagnosa Diabetes Insipidus. Pasien mengeluh sering buang air kecil, dan
merasa haus terus. Mukosa bibir kering, mata cekung dan turgor kulit menurun. Masalah
keperawatan prioritas pada pasien tersebut adalah = Diabetes insipidus (ketidak adekuatan
hormon diuretik)

40. Seorang pasien didiagnosa Diabetes Insipidus. Pasien mengeluh sering buang air kecil, merasa
haus terus, dan lemas. Mukosa bibir kering dan mata cekung. Intervensi keperawatan
kolaborasi untuk masalah tersebut adalah = Kolaborasi pemberian obat diuretik, periksa
osmobilitas urine, kolaborasi cairan parenkial
41. Bagian ginjal yang berfungsi sebagai penyaring dan membuang cairan elektrolit berlebih dan
zat sisa dalam aliran darah adalah = Glomelurus

42. Berikut ini merupakan salah satu infeksi yang sering terjadi pada saluran perkemihan adalah =
Infeksi saluran kemih.
43. Bakteri penyebab pielonephritis yang paling umum ditemukan adalah = Escherichia coli
44. Berikut penyebab terjadinya pielonephritis adalah = Berbagai jenis virus atau bakteri yg
menginfeksi urine dan mencapai ginjal dg melalui ureter dari aliran darah
45. Peradangan pada mukosa lambung dan usus halus yang disertai muntah dan diare disebut =
Gastroenteritis
46. Ulkus peptikum adalah suatu keadaan dimana terdapat luka pada bagian= Lambung /
Duodenum.
47. Bakteri yang menyebabkan penyakit ulkus peptikum adalah = H. Pylori
48. Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan pada penderita ulkus peptikum adalah = Endoskopi,
Rontgen, CT Scan, Pemeriksaan darah
49. Demam tifoid merupakan penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh infeksi kuman =
Saalmonella Thyphosa.
50. Gejala klinis yang sering dijumpai pada demam tifoid adalah = Demam, Anoreksia, mual
muntah, diare, sakit kepala
51. Berikut diet nutrisi yang paling tepat pada pasien types adalah = Diet tinggi protein, rendah
serat, makan makanan lunak
52. Tindakan keperawatan untuk mengatasi demam pada pasien types adalah = Bedrest, anjurkan
minum air putih, kompres dingin/hangat

53. Seorang laki – laki 37 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan nyeri pinggang
sejak seminggu yang lalu. Dan tadi malam saat BAK terasa nyeri dan panas seperti anyang –
anyangen. Pekerjaan pasien adalah sopir truck antar propinsi. Pada pemeriksaan fisik tekanan
darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi nafas 20x/menit, dan S=37,9 oC, dan
nyeri ketok ginjal (+/-). Pada pemeriksaan sedimen urine ditemukan eritrosit, leukosit, dan
bakteri. Dari gejala klinis dan pemeriksaan penunjang yang ditunjukkan diatas, maka diagnosa
pasien adalah =Hernia

54. Berikut merupakan ciri dari kanker ginjal adalah = perubahan warna urine, sakit punggung,
demam, tidak nafsu makan, tubuh cepat lelah
55. Berikut merupakan faktor predisposisi yang menyebabkan kanker ginjal adalah,...
= Merokok, obesitas, hipertensi, efeksamping Hemodialisa
56. Pyelonephritis dapat dicegah dengan berbagai macam cara adalah = Banyak minum air putih,
banyak istirahat, Terapi anti biotik, Diet supaya tidak terjadi batu ginjal
57. Gejala yang muncul pada glomerulonefritis diantaranya adalah = Anemia, Hipertensi, Urine
Berwarna merah, cacat pada ginjal, obesitas
58. Komplikasi yang dapat terjadi pada Glomerulonefritis adalah = Oligurlaria- Anuria selam 2-3
Hari, Hpertensi, gangguan sirkukasi, ANemia

59. Pada ulkus peptikum terjadi erosi di mukosa gastro intestinal yang disebabkan oleh terlalu
banyakna = Asam hidroksida & pepsin.

60. Fase dimana Makanan dalam usus halus menyebabkan pelepasan hormon (dianggap menjadi
gastrin) yang pada waktunya akan merangsang sekresi asam lambung = Ulkus peptikum

61. Ciri intervensi keperawatan berupa tindakan komplementer, adalah = Terapi Tradisional

62. Perawat medikal bedah dapat melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain, sebagai bagian
dari perencanaan perawatan interdisipliner, merupakan peran perawat medikal bedah dalam hal =
Kolaborasi dg Tim kesehatan lain
63. Pasien gagal jantung dengan kondisi mengalami sesak napas saat malam hari, status
hemodinamik tidak stabil, maka, tindakan komplementer yang dapat dilakukan oleh perawat
adalah = Pijat punggung
64. Pasien masuk RS dengan riwayat nyeri pada bagian pinggang. Setelah dilakukan pemeriksaan
lanjut, terdapat batu di ureter, dengan skala nyeri 5. Tindakan komplementer yang dapat
dilakukan oleh perawat adalah = Terapi ESWL
65. Pasien masuk RS dengan hasil pengkajian TD 200/90 mmHg. Berdasarkan klasifikasi
hipertensi, maka pasien tersebut masuk ke dalam klasifikasi = Hipertensi (Stadium 3)
66. Pasien diduga mengalami penyakit malaria. Perawat mengkaji trias malaria, yaitu = Periode =
Dingin, Berkeringat, panas.
67. Pengkajian riwayat pasien malaria, yang dikaji oleh perawat adalah riwayat = Penyakit
sbelumnya, Keluarga, Pengobatan

68. Pasien diduga mengalami penyakit thypoid, maka pemeriksaan penunjang yang harus
dilakukan adalah = Pemeriksaan Leukosit, SGOT&SGPT, Test Widal, Kultur
69. Pasien dengan penyakit thypoid, berikut intervensi keperawatan yang tepat bagi pasien untuk
mengatasi masalah nutrisi pasien adalah memberikan = Makan yg mengandung rendah serat spt
bubur, beri secara sedikit tp sering
70. Pasien hipertensi diberikan terapi diuretik. Fungsi dari diuretik dalam kasus tersebut adalah
untuk = Membuang kelebihan garam yg ada pada tubuh berbentuk urine

71. Pemilihan buah dan sayur yang bagi tepat untuk diet pasien hipertensi adalah = Buah:
Anggur,kurma,leci,alpukat,aple, jambu biji
Sayuran: seledri,wortel,kubis, brokoli

72. Lama latihan aktivitas yang efektif bagi pasien hipertensi untuk kontrol hipertensi, adalah =
3-5x seminggu, selama 20-60 mnt

73. Diet yang sangat dianjurkan bagi pasien hipertensi adalah = Banyak konsumsi sayur dan buah,
Batasi asupan garam dan gula, Batasi konsumsi daging, Banyak makan ikan dan kacang-
kacangan

74. Jenis olahraga yang baik untuk pasien hipertensi, adalah .= Joging, bersepeda, renang, jalan
kaki, naik turun tangga

75. Pasien gagal jantung mengalami sesak napas saat beraktivitas. Hal yang dapat dilakukan oleh
perawat adalah .= Oksigenisasi, Intoleransi Aktivitas

76. Pada pasien batu ginjal, komposisi kandungan batu yang paling banyak ditemukan adalah=
Batu Kalsium

77. Edukasi yang dilakukan pada pasien batu ginjal, adalah= Olahraga, banyak minum air putih,
kurangii asupan garam dan protein, banyak makan serat.

78. Pemeriksaan paling baik untuk menentukan adanya batu ginjal, adalah = USG
79. Pada pasien gagal jantung, perawat memberikan bantuan total dalam aktivitas sehari-hari,
seperti memandikan pasien, membantu berkemih di tempat tidur. Hal tersebut bertujuan untuk
= Meringankan gejala gagal jantung, Apnea, Meningkatkan kekuatan jantung

80. Pasien post operasi prostatektomi, masalah utama adalah risiko infeksi. Intervensi yang tepat
untuk masalah keperawatan tersebut adalah= Observasi tanda vital, urine, kaji intake cairan,
pasang kateterberi obat antibiotik

Alhamdulillah

Anda mungkin juga menyukai