OLEH
MUHAMAD IDHAM
GALIK
E1DI 18 034
PENDAHULUAN
Berikut ini adalah rumusan masalah yang dapat diambil untuk penyusunan
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
Saluran Transmisi dengan menggunakan sistem arus bolak-balik tiga fasa merupakan
sistem yang banyak digunakan, mengingat kelebihan sebagai berikut :
9 Mudah pembangkitannya
9 Mudah pengubahan tegangannya
9 Dapat menghasilkan medan magnet putar
9 Dengan sistem tiga fasa, daya yang disalurkan lebih besar dan nilai sesaatnya
konstan
Kerugian :
1. karena berada diruang terbuka, maka cuaca sangat berpengaruh terhadap
kehandalannya, dengan kata lain mudah terjadi gangguan dari luar, seperti
gangguan hubungan singkat, gangguan tegangan bila tersambar petir, dan
gangguan lainnya.
2. dari segi estetika/keindahan kurang, sehungga saluran transmisi bukan pilihan
yang ideal untuk transmisi di dalam kota.
Saluran transmisi tenaga listrik terdiri atas konduktor, isolator, dan infrastruktur tiang
penyangga.
1. Konduktor
Kawat dengan bahan konduktor untuk saluran transmisi tegangan tinggi selalu
tanpa pelindung/isolasi kawat. Ini hanya kawat berbahan tembaga atau alumunium
dengan inti baja (steel-reinforced alumunium cable/ACSR) telanjang besar yang
terbentang untuk mengalirkan arus listrik.
Kawat penghantar alumunium, terdiri dari berbagai jenis, dengan lambang sebagai
berikut :
Kawat
Aluminium
Kawat
Baja
Kabel ACSR
Isolator pada sistem transmisi tenaga listrik disni berfungsi untuk penahan bagian
konduktor terhadap ground. Isolator disini bisanya terbuat dari bahan porseline,
tetapi bahan gelas dan bahan isolasi sintetik juga sering digunakan disini. Bahan
isolator harus memiiki resistansi yang tinggi untuk melindungi kebocoran arus dan
memiliki ketebalan yang secukupnya (sesuai standar) untuk mencegah breakdown
pada tekanan listrik tegangan tinggi sebagai pertahanan fungsi isolasi tersebut.
Kondisi nya harus kuat terhadap goncangan apapun dan beban konduktor.
Jenis isolator yang sering digunakan pada saluran transmisi adalah jenis porselin
atau gelas. Menurut penggunaan dan konstruksinya, isolator diklasifikasikan
menjadi :
Pin-Type Insulator
Insulator Tonggak Saluran
Saluran transmisi dapat berupa saluran udara dan saluran bawah tanah, namun pada
umumnya berupa saluran udara. Energi listrik yang disalurkan lewat saluran
transmisi udara pada umumnya menggunakan kawat telanjang sehingga
mengandalkan udara sebagai media isolasi antar kawat penghantar. Dan untuk
menyanggah/merentangkan kawat penghantar dengan ketinggian dan jarak yang
aman bagi manusia dan lingkungan sekitarnya, kawat-kawat penghantar tersebut
dipasang pada suatu konstruksi bangunan yang kokoh, yang biasa disebut
menara/tower. Antar menra/tower listrik dan kawat penghantar disekat oleh
isolator.
Konstruksi tower besi baja merupakan jenis konstruksi saluran transmisi tegangan
tinggi (SUTT) ataupun saluran transmisi tegangan ekstra tinggi (SUTET yang
paling banyak digunakan di jaringan PLN, karena mudah dirakit terutama untuk
pemasangan didaerah pegunungan dan jauh dari jalan raya, harganya yang relatif
lebih murah dibandingkan dengan penggunaan saluran bawah tanah serta
pemeliharaannya yang mudah. Namun demikian perlu pengawasan yang intensif,
karena besi-besinya rawan terhadap pencurian, dimana pencurian besi-besi baja
pada menara/tower listrik mengakibatkan menara/tower listrik tersebut roboh
sehingga penyaluran listrik ke konsumen pun terganggu.
Suatu menara/ tower listrik harus kuat terhadap beban yang bekerja, antara lain
1. Lattice tower
- Common Body, badan tower bagian bawah yang terhubung antara leg dengan
badan tower bagian atas (super structure). Kebutuhan tinggi tower dapat
dilakukan dengan pengaturan tinggi common body dengan cara penambahan
atau pengurangan.
- Super structure, badan tower bagian atas yang terhubung dengan common body
dan cross arm kawat fasa maupun kawat petir. Pada tower jenis delta tidak
dikenal istilah super structure namun digantikan dengan “K” frame dan bridge.
- Cross arm, bagian tower yang berfungsi untuk tempat menggantungkan atau
mengaitkan isolator kawat fasa serta clamp kawat petir. Pada umumnya cross
arm berbentuk segitiga kecuali tower jenis tension yang mempunyai sudut
belokan besar berbentuk segi empat.
- “K” frame, bagian tower yang terhubung antara common body dengan
bridge maupun cross arm. “K” frame terdiri atas sisi kiri dan kanan yang simetri.
“K” frame tidak dikenal di tower jenis pyramid.
- “K” frame, bagian tower yang terhubung antara common body dengan
bridge maupun cross arm. “K” frame terdiri atas sisi kiri dan kanan yang simetri.
“K” frame tidak dikenal di tower jenis pyramid.
- Bridge, penghubung antara cross arm kiri dan cross arm tengah. Pada tengah-
tengah bridge terdapat kawat penghantar fasa tengah. Bridge tidak dikenal di
tower jenis pyramida.
- Rambu tanda bahaya, berfungsi untuk memberi peringatan bahwa instalasi
SUTT/SUTET mempunyai resiko bahaya. Rambu ini bergambar petir dan
tulisan “AWAS BERBAHAYA TEGANGAN TINGGI”. Rambu ini
dipasang di kaki tower lebih kurang 5 meter diatas tanah sebanyak dua buah,
dipasang disisi yang mengahadap tower nomor kecil dan sisi yang menghadap
nomor besar.
Gambar 15 Rambu Tanda Bahaya Tower
- Anti Climbing Device (ACD), berfungsi untuk menghalangi orang yang tidak
berkepentingan untuk naik ke tower. ACD dibuat runcing, berjarak 10 cm
dengan yang lainnya dan dipasang di setiap kaki tower dibawah Rambu tanda
bahaya.
- Step bolt, baut panjang yang dipasang dari atas ACD ke sepanjang badan tower
hingga super structure dan arm kawat petir. Berfungsi untuk pijakan petugas
sewaktu naik maupun turun dari tower.
Gambar 18 Step bolt pada Tower
- Halaman tower, daerah tapak tower yang luasnya diukur dari proyeksi keatas
tanah galian pondasi. Biasanya antara 3 hingga 8 meter di luar stub tergantung
pada jenis tower .
Kawat Tanah atau Earth Wire (kawat petir/kawat tanah) adalah media untuk melindungi
kawat fasa dari sambaran petir. Kawat ini dipasang diatas kawat fasa dengan sudut
perlindungan yang sekecil mungkin, karena dianggap petir menyambar dari atas kawat.
Namun jika petir menyambar dari samping maka akan mengakibatkan kawat fasa
tersambar dan menyebabkan gangguan. Kawat pada tower tension dipegang oleh
tension clamp, sedangkan pada tower suspension dipegang oleh suspension clamp. Pada
tension clamp dipasang kawat jumper yang menghubungkan pada tower agar arus petir
dapat terbuang ketanah lewat tower. Umtuk keperluan perbaikan mutu pentanhan maka
dari kawat jumper ini ditambahkan kawat lagi menuju ke tanah yang kemudian
dihubungkan dengan kawat pentanahan.
Bahan Earth Wire terbuat dari steel yang sudah di galvanis, maupun sudah dilapisi
dengan alumunium. Jumlah kawat tanah paling tidak ada satu buah diatas kawat fasa,
namun umumnua disetiap tower dipasang dua buah. Pemasangan yang hanya satu buah
untuk dua penghantar akan membuat sudut perlindungan menjadi besar sehingga kawat
fasa mudah tersambar petir. Jarak antara groun wire dengan fasa di tower adalah sebesar
jarak antar kawat fasa.
Komponen Pengaman
- Komponen pengaman pada saluran udara transmisi tegangan tinggi, antara lain :
Pada dasarnya suatu sistem tenaga listrik harus dapat beroperasi secara terusmenerus
secara normal, tanpa terjadi gangguan. Akan tetapi gangguan pada sistem tenaga listrik
tidak dapat dihindari. Gangguan dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut :
Jenis-jenis gangguan
Jenis gangguan bila ditinjau dari sifat dan penyebabnya dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
- Beban lebih, ini disebabkan karena memang keadaan pembangkit yang kurang dari
kebutuhan bebannya.
- Hubung singkat, jika kualitas isolasi tidak memenuhi syarat, yang mungkin
disebabkan faktor umur, mekanis, dan daya isolasi bahan isolator tersebut.
- Tegangan lebih, yang membahayakan isolasi peralatan di gardu.
- Gangguan stabilitas, karena hubung singkat yang terlalu lama.
abel tutup.
PEMBAHASAN
Pada gambar dijelaskan mengenai perjalanan saluran transmisi dari pembangkit
listrik tenaga uap Nii Tanasa sampai ke Gardu Induk (GI) yang berada di puwatu hingga
ke beban listrik yaitu ke rumah-rumah.
Pada gambar yang pertama menggambar mengenai saluran transmisi yang berada
di pembangkit listrik tenaga uap Nii Tanasa yang dimana memiliki 3 sumber pembangkit
yaitu untuk sumber pembangkit pertama sebasar 12600 kW, untuk pembangkit kedua
sebesar 12600 kW, dan untuk sumber pembangkit yang ketiga sebesar 12501 kW.
Pada pembangkit pertama dari pembangkit menuju CB14 ( circuit breaker ) lalu di
teruskan memakai BUS 1-2462 atau saluran sebesar 6,3 kV menuju PS PLTU pertama
sebesar 220 kVA lalu diteruskan ke beban melalui BUS 1-2470 atau saluran yang dimana
menyalurkan daya sebesar 25 kVA, selanjutnya yang dari PLTU 1 yang melalui CB14
diteruskan ke Transformator STEP UP untuk di naikkan dari PLTU 1 sebesar 15 MVA,
dilanjutkan ke saluran BUS 1-2466 sebesar 30 KV menuju ke saluran yang melewati
kabel sepanjang 100 meter lalu melewati Circuit Breaker (CB9) dan akan melalui BUS
atau saluran transmisi BTS(Base Transceiver Station) Nii Tanasa 70 Kv. Dan akan
diteruskan menuju BUS Gardu Induk yang berada di Puwatu sebesar 70 Kv.dan menuju
ke beban sebesar 10 MVA
Pada pembangkit kedua dari pembangkit menuju CB13 ( circuit breaker ) lalu di
teruskan memakai BUS 1-2460 atau saluran transmisi sebesar 6,3 Kv yang menuju ke PS
PLTU 2 melalui BUS 1-2460 sebesar 200 KVA dan akan di teruskan melalui BUS 1-
2471 ke bebdan sebesar 25 kva, selanjutnya yang dari PLTU 2 yang melalui CB13 di
teruskan ke Transformator STEP UP untuk di naikkan dari PLTU 2 sebesar 15 MVA
dilanjutkan ke saluran BUS 1-2465 yang menyalurkan tegangan 70 Kv menuju ke saluran
kabel sepanjang
100 meter lalu melewati Circuit Breaker (CB9) dan akan melalui BUS atau saluran
transmisi BTS(Base Transceiver Station) Nii Tanasa 70 Kv. Dan akan diteruskan menuju
BUS Gardu Induk yang berada di Puwatu sebesar 70 Kv. menuju ke beban sebesar 10
MVA
Pada pembangkit ketiga dari pembangkit menuju CB12 ( circuit breaker ) lalu di
teruskan memakai BUS 1-245B atau saluran transmisi sebesar 6,3 Kv yang menuju ke PS
PLTU 3 melalui BUS 1-245B sebesar 200 KVA dan akan di teruskan melalui BUS 1-
2472 ke bebdan sebesar 25 kva, selanjutnya yang dari PLTU 3 yang melalui CB 12 di
teruskan ke Transformator STEP UP PLTU 3 untuk dinaikkan sebesar 15 MVA
dilanjutkan ke saluran BUS 1-2464 yang menyalurkan tegnagn 70 kv menuju ke saluran
yang melewati kabel sepanjang 100 meter menuju ke BTS (Base Transceiver Station) Nii
Tanasa 70 Kv. Sebelum tegangan melewati CB6(circuit breaker) untuk menuju ke BTS
Nii Tanasa 70 Kv yang akan diteruskan menuju BUS Gardu Induk yang berada di puwatu
sebesar 70 kv dan juga menuju ke beban yang mempunyai daya sebesar 10 MVA
Setelah ketiga sumber tegangan tadi melewati BUS Nii Tanasa dengan tegangan
sebesar 70 KV selanjutnya menuju ke GI Puwatu dengan melewati 2 saluran yang di
pararel guna untuk menghubungkan BUS yang sama agar bias membagi arus atau untuk
meningkatkan kehandalan system yang dimana memiliki tegangan sebesar 240 V dengan
panjang kabel yang ada yaitu sepanjang 12,7 km, setelah itu sampai di BUS GI Puwatu
setelah itu di salurkan ke Trafo IBT GI (Interbus transformer) untuk dinaikkan Sebesar 30
MVA yang akan menuju ke pusat beban yang ada, sebelum disalurkan daya nya akan
melewati CB5 atau (circuit breaker) yang akan diteruskan pangkal GI Puwatu sebesar 20
kV dan ke beban yang ada sebesar 25 kva yang sebelumya melewati PS GI Puwatu 160
kVA, setelah sampai ke pangkal GI Puwatu 20kV selanjutnya akan di bagi-bagi ke pusat
beban yang ada yaitu BUS POHARA yang melewati kabel sepanjang 55 meter, BUS
Express-3 yang melewati kabel sepanjang 265 meter, BUS Mandonga yang melewati
kabel sepanjang 57 meter, dan BUS Kendari TV yang melewati kabel sepanjang 50
meter, dan BUS Express-2 yang melewati kabel sepanjang 265 meter
Untuk BUS Express-3 dan BUS Express-2 itu langsung menuju ke pusat beban
tanpa adanya lagi pembagian beban yaitu melewati FEEDER, sedang kan untuk BUS
Pohara, BUS Mandonga dan BUS Kendari TV ada FEEDER yang dipakai untuk
menyalurkan lagi ke berbagai jalur ke pusat beban, ada FEEDER untuk Pohara, FEEDER
untuk Mandonga, dan FEEDER RRI untuk Kendari TV.
KESIMPULAN
SARAN
• http://dunia-listrik.blogspot.com/
• http://my.opera.com/rommye/blog/show.dml/6820871
• http://image.made-inchina.com/2f0j00TMnaDQOJCtiN/Conductor.jpg
• http://www.myinsulators.com/acw/bookref/insulator/cottonfig10.11.jpg
• http://www.djlpe.esdm.go.id