Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN

KERJA PRAKTEK
“PROYEK PAKET PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEMUKIMAN
KAWASAN DUYU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU”

Laporan Ini Diajukan Sebagai Bukti Telah Mengikuti KerjaPraktek


Pada Program Studi Strata Satu (S-1) Teknik Sipil. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sulawesi Barat.

Disusun oleh :

BUDIMAN
D0116511

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
MAJENE
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas berkat rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan Kerja Praktek serta

menyelesaikan laporan tepat waktu guna memenuhi salah satu syarat dalam

penyelesaian studi di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sulawesi

Barat.

Laporan Kerja Praktek Lapangan ini disusun berdasarkan apa yang dilakukan

pada saat di lapangan yakni pada tempat kerja praktek di.Pemukiman kawasan

Duyu Kecamatan Tatanga Kota Palu.

Dalam penyususnan laporan hasil kerja praktek ini penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnyakepada :

1. Bapak Dr.Eng,Ir. Zulfajri BasriHasanuddin, M.Eng,Selaku Dekan

Fakultas Teknik Universitas Sulawesi Barat.

2. Ibu NurmiatiZamad, S.T.,M.T,Selaku Ketua Prodi Teknik Sipil

Universitas Sulawesi Barat.

3. Bapak Muhammad Harum, S.T.,M.T Selaku Dosen Pembimbing

Program Studi Teknik Sipil Universitas Sulawesi Barat.

4. Bapak Selaku Team Leader/Pembimbing Lapangan.

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Sipil lainnya yang telah banyak

Memberikan masukan yang bermamfaat bagi kami.

6. Orang tua kami yang senantiasa memberi dukungan baik berupa materi

Maupun doa.

i
7. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, khususnya rekan angkatan

2016 dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut

membantu untuk kelancaran laporan ini.

Penulis berharap dengan selesainya laporan ini, dapat bermanfaat bagi

peningkatan pengetahuan khususnya kepada penyusun dan bagi semua yang

membaca serta pembangunan dunia keteknisipilan pada umumnya.

Kami menyadari bahwa laporan yang kami kerjakan ini masih jauh dari

sempurna, namun kami harapkan agar laporan yang sederhana ini mempunyai arti

guna mendorong pengembangan ilmu di Jurusan Teknik Sipil khususnya di

Universitas Sulawesi Barat dan kami mengharapkan kritik dan saran guna

perbaikan pada masa-masa mendatang.

Wassalamu’alaikumWr.Wb

PolewaliMandar, 2020

Penyusun

Budiman

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................... .i

DAFTAR ISI.................................................................................. iii

DAFTAR TABEL ......................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar BelakangKerjaPraktek .............................................. 1

B. Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ..................................... 2

C. Batasan Masalah ................................................................. 2

D. Lokasi dan Lamanya Kerja Praktek ................................... 3

E. SistematikaPenyusunanLaporan ......................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI

A. PengertianSecaraUmum ....................................................... 6

B. PengertianSecaraKhusus ...................................................... 6

C. TeoriDasarPerkerasanLentur ................................................ 6

1. StrukturPerkerasanJalan ................................................... 6

2. SpesifikasiPenyusunCampuranAsphalt Concrete ............ 11

3. Material PenyusunanAsphaltConcrete................................12

D. TeoriDasarSurveidanPengukuran ........................................ 16

1. Survei ................................................................................. 16

2. PengukuranMenggunakanAlatTotal station ...................... 18

E. KlasifikasiKerjaPraktek........................................................ 20

1. Perencana ............................................................................ 20

iii
2. Pengawasan ......................................................................... 21

3. Pelaksanaan ......................................................................... 21

F. SasaranKerjaPraktek ............................................................. 22

BAB III TINJAUAN LOKASI KERJA PRAKTEK

A. LokasiKerjaPraktekdanWaktuPelaksanaan .......................... 23

B. IdentifikasiInstansi ............................................................... 24

1. Profil .................................................................................... 24

2. Tentang Perusahaan............................................................. 24

3. OrganisasiManajemen PT. KogasDriyapKonsultan ........... 25

4. Pengalaman Perusahaan ....................................................... 28

C. GambaranUmum di Lokasi .................................................... 31

BAB IV PENJELASAN KEGIATAN KERJA PRAKTEK

A. IdentitasPelaksanaanKerjaPraktek ..................................................... 33

1. BiodataPelaksanaKerjaPraktek ...................................................... 33

2. RiwayatPendidikan ....................................................................... 33

3. PenjelasanKerjaPraktek................................................................. 33

B. PekerjaanPengukuranTopografidan Stake Out................................... 34

1. Topografi ......................................................................................... 34

2. Stake Out ........................................................................................ 35

C. AlatdanBahan .................................................................................... 36

1. Alat .............................................................................................. 36

2. Bahan............................................................................................ 40

iv
D. MetodePengukuran..................................................................... 41

1. PengukuranPengikatan......................................................... 41

2. MetodePelaksanaan.............................................................. 41

3. Pemasangan BM .................................................................. 42

E. Tata Cara Kerja ........................................................................... 42

F. Proses Pengukuran KDH ........................................................... 43

G.DownloadHasilPengukuran ........................................................ 45

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................. 46

B. Saran ....................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 48

LAMPIRAN ................................................................................... 49

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Gradasi menurut standar Bina Marga ..................................... 11

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar2.1 : LapisanPerkerasanJalanLentur ........................................... 7

Gambar 3.1 : LokasiKegiatanPraktekKerja ............................................ 23

Gambar 4.1 : PengukuranTopografi ........................................................ 35

Gambar 4.2 :PengukuranMetode Stake Out PosisiPekerjaan ................. 36

Gambar 4.3 :Taliukur (roll meter) dan GPS............................................ 37

Gambar 4.4 : Total station Topcon dan Sokkia....................................... 38

Gambar 4.5 : Pengimputan Data BM dan BS keAlat Total station.38

Gambar 4.6. Tripod ................................................................................. 39

Gambar 4.7 : BakUkurdan Jalon (Pole stick).......................................... 40

Gambar 4.8 :PatokBenck Mark (BM) ..................................................... 40

vii
BAB I

PENDAHULUAN

Sesuai dengan tuntutan perkuliahan dan kurikulum perkuliahan pada

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Universitas Sulawesi Barat, sekaligus

sebagai penunjang ke arah bidang profesi khususnya sektor transportasi, maka

peranan kerja praktek akan sangat dirasakan manfaatnya bagi mahasiswa yang

menyelesaikan study dengan baik, dimana ini merupakan langkah awal sebelum

berada ditengah-tengah masyarakat dan dunia kerja.

A. LatarBelakangKerjaPraktek

Sesuai dengan tuntutan perkuliahan dan kurikulum perkuliahan pada

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Universitas Sulawesi Barat,

sekaligus sebagai penunjang kearah bidang profesi khususnya sektor

transportasi,maka peranan kerja praktek akan sangat dirasakan manfaatnya bagi

mahasiswa yang menyelesaikan studi dengan baik, dimana ini merupakan

langkah awal sebelum berada di tengah-tengah masyarakat dan dunia kerja.

Perguruan tinggi Universitas Sulawesi Barat sebagai tempat

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penceta ktenaga-tenaga

ahli yang memenuhi syarat di bidang masing-masing. Perguruan tinggi

Universitas Sulawesi Barat sebagai tempat pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi. Menyadari bahwa teori-teori yang diperoleh dibangku kuliah

tanpa ditunjang dengan praktek di lapangan tentu tidak dapat menghasilkan

luaran yan gmampu dan dapat bertanggung jawab.

1
Melihat laju perkembangan pembangunan di Indonesia, khususnya di

Provinsi Sulawesi Tengah yang terus meningkat sampai pada saat ini dengan

sendirinya membutuhkan tenaga-tenaga ahli yang memenuhi syarat di

bidangnya masing-masing.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka telah mendapatkan ilmu dibangku

kuliah berupa teori,mahasiswa diwajibkan mengikuti kerja praktik dilapangan

yang merupakan persyaratan kurikulum dalam rangka menyelesaikan studi

pada Jurusan Teknik Sipil Universitas SulawesiBarat.

B. Maksud danTujuan Kerja Praktek

Adapun maksud dan tujuan kerja praktek :

1. Untuk mengetahui dengan jelas dan mempelajari administrasi perusahaan

dalam suatu pelaksanaan pekerjaan.

2. Mahasiswa dapat mendapatkan peluang untuk beradaptasi dengan dunia

kerja proyek.

3. Mahasiswa mampu berinteraksi dengan para pengawas, perencana,

pelaksana dan para pekerja.

4. Mahasiswa mampu menggunakan lat ukur Total station yang digunakan

dalam mengontrol elevasi Permukaan di lokasipekerjaan.

C. BATASAN MASALAH

Menurut surat izin praktek kerja No:456/UN55.6/PK.01.06/2020 Atas

nama Nurmiati Zamad, S.T.,M.T selaku Ketua Prodi Teknik Sipil Fakutas

Teknik Universitas Sulawesi Barat, memutuskan untuk melaksanakan praktek

kerja yang akan di laksanakan selama 60 hari terhitung dari 04 juli 2020

2
sampai dengan 04 September 2020. Sehubungan dengan terbatasnya waktu

pelaksanaan, maka laporan ini diberikan beberapa batasan yaitu pada bagian-

bagian pekerjaan yang dipelajari selama proses praktek kerja, antara lain:

a. Tinjauan umum

Membahas tentang gambaran umum konsultan di proyek Penyediaan lahan

huntap di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, KotaPalu Provinsi

Sulawesi Tengah.

b. Tinjauan khusus

Membahsas tentang teknik konsultan surveyor dalam pengambilan data

topografi situasi dan mengontrol elevasi tapakpekerjaan penyediaan lahan

pada proyek pembangunan Hunian Tetap yang ditugaskan oleh PT. Kogas

Driyap Konsultan sebagai pengawas proyek.

D. LokasidanLamanyaKerjaPraktek

Lokasi pelaksanaan kerja praktek ini berlokasi pada proyek Paket

Pembangunan Infrastruktur Pemukiman Kawasan DuyuKecamatan

Tatanga Kota Palu.Adapun waktu pelaksanaan kerja praktek berlangsung

selama 6 (enam) bulan,terhitung mulai tanggal8 April 2020 s/d 8september

2020.

E. SISTEMATIKA PENYUSUNANLAPORAN

Dalam laporan Kerja Praktek, disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

3
Pada bagian bab ini membahas mengenai latar belakang, tujuan,

manfaat, tempat dan waktu pelaksanaan praktek kerja serta batasan

masalah yang dibahas serta sistematika penyusunan laporan.

Bab II TinjauanPustaka

Pada bagian bab ini membahas tentang sejarah profil Perusahaan

yang ditempati melaksanakan kegiatan kerja praktik dan teori terkait

mengenai konsultan dan dimasukkan serta hak dan kewajiban

konsultan dan tingkatan-tingkatan konsultan.

Bab III Tinjauan terhadap instansi tempat praktek kerja

Pada bagian bab ini membahas mengenai profil lokasi pekerjaan,

struktur dan bidan gpekerjaan.

Bab IV Penjelasan kegiatan kerja praktek

Pada bagian bab ini mengemukakan tentang kegiatan kegiatan yang di

lakukanPenulis selama mengikuti kegiatan kerja praktek.

Bab V Kesimpulandan saran lampiran

Pada bagian bab ini mengemukakan tentang hasil akhir pembahasan

yang terdiri dari kesimpulan mengenai kegiatan kerja praktek di

lapangan.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

A. PengertianSecaraUmum

Kerja Praktek atau yang biasa di sebut dengan KP adalah salah satu

bentuk implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan

di Universitas dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui

kegiatan kerja secara lansung didunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian

tertentu.

B. PengertianSecaraKhusus

Praktek kerja teknik sipil adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh

mahasiswa tingkat akhir sebagai bagian dari kurikulum yang wajib

dilaksanakan oleh Mahasiswa teknik sipil, tujuan dari kerja praktek ini

misalnya untuk mempelajari lansung proses pembangunan dalam kondisi

nyata, jadi apa yang dipahami dibangku kuliah menjadi langkah setelah melihat

aplikasi ilmu tersebut didunia industri. Bagi pihak industri Indonesia dapat

memperoleh keuntungan misalnya bisa mendapatkan ilmu terbaru dari dunia

kampus untuk dapat diaplikasikan diproyek.

C. TeoriDasarPerkerasanLentur

1. StrukturPerkerasanJalan

Perkerasan jalan adalah campuran agregat dan bahan ikat (binder)

yang diletakkan di atas tanah dasar dengan pemadatan untuk melayani

beban lalu lintas. Tujuan utama pembuatan struktur perkerasan jalanadalah

untukmengurangi tegangan atau tekanan akibat beban roda sehingga

5
mencapai tingkat nilai yang dapat diterimaoleh tanah yang menyokong

bebantersebut.

Konstruksi perkerasan lentur (flexiblepavement) yang dipakai dalam

penelitian ini, yaitu perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan

pengikat.Disebut “lentur” karena konstruksi ini mengijinkan terjadinya

deformasi vertical akibat beban lalu lintas. Fungsi dari lapisan ini adalah

memikul dan mendistrubusikan beban lalulintas dari permukaan sampai

ketanah dasar. Salah satu jenis perkerasan lentur adalah Hot Rolled

Asphalt (HRA), Porous Asphalt (PA) danAsphalt Concrete (AC).

Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan

perkerasan yang tersusun dari bawah keatas,sebagaiberikut :

• Tanah dasar (Subgrade)

• Lapisan pondasi bawah (subbasecourse)

• Lapisan pondasi atas (basecourse)

• Lapisan permukaan / penutup (surfacecourse)

Gambar 2.1 LapisanPerkerasanJalanLentur

6
1) Bagian Tanah Dasar(Subgrade)

Tanah dasar berfungsi sebagai tempat perletakan lapis perkerasan dan

mendukung konstruksi perkerasan jalan di atasnya. Menurut

Spesifikasi, tanah dasar adalah lapisan paling atas dari timbunan

badan jalan setebal 30 cm, yang mempunyai persyaratan tertentu

sesuai fungsinya, yaitu yang berkenaan dengan kepadatan dan daya

dukungnya (CBR).

Tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah

aslinya baik, atau tanah urugan yang didatangkan dari tempat lain atau

tanah yang distabilisasi dan lain lain.

Ditinjau muka tanah asli, maka lapisan tanah dasar dibedakan atas :

• Lapisan tanah dasar, tanahgalian.

• Lapisan tanah dasar, tanahurugan.

• Lapisan tanah dasar, tanahasli.

Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung

dari sifat- sifat dan daya dukung tanah dasar.Umumnya persoalan

yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut :

• Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) akibat beban

lalulintas.

• Sifat mengembang dan menyusutnya tanah akibat perubahan

kadarair.

2) Daya dukung tanah yang tidak merata akibat adanya perbedaan sifat-

sifat

7
a. Lapisan Pondasi Bawah (Sub Base Course)

Lapis pondasi bawah adalah lapisan perkerasan yang terletak di

atas lapisan tanah dasar dan di bawah lapis pondasi atas.

Lapis pondasi bawah ini berfungsi sebagai :

• Bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban

roda ketanah dasar.

• Lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi.

• Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah

dasar naik kelapis pondasi atas.

• Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat

berat (akibatlemahnya daya dukung tanah dasar) pada awal-

awal pelaksanaan pekerjaan.

• Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca.

3) Lapisan pondasi atas (BaseCourse)

Lapisan pondasi atas adalah lapisan perkerasan yang terletak diantara

lapis pondasi bawah dan lapis permukaan. Lapisan pondasi atas ini

berfungsi sebagai :

• Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan

Menyebarkan beban kelapisan dibawahnya.

• Bantalan terhadap lapisanpermukaan.

Bahan-bahan untuk lapis pondasi atas ini harus cukup kuat dan

awet sehingga dapat menahanbeban-beban roda.

8
Dalam penentuan bahan lapis pondasi ini perlu dipertimbangkan

beberapa hal antara lain, kecukupan bahan setempat, harga, volume

pekerjaan dan jarak angkut bahan kelapangan.

4) Lapisan Permukaan (SurfaceCourse)

Lapisan permukaan adalah lapisan yang bersentuhan langsung dengan

beban roda kendaraan.

Lapisan permukaan ini berfungsi sebagai :

• Lapisan yang langsung menahan akibat beban rodakendaraan.

• Lapisan yang langsung menahan gesekan akibat rem kendaraan

(lapisaus).

• Lapisan yang mencegah air hujan yang jatuh di atasnya tidak

meresap ke lapisan bawahnya dan melemahkan lapisantersebut.

• Lapisan yang menyebarkan beban ke lapisan bawah, sehingga

dapat dipikul oleh lapisan dibawahnya.

Apabila diperlukan, dapat juga dipasang suatu lapis penutup / lapis aus

(wearingcourse) di atas lapis permukaan tersebut.Fungsi lapis aus ini

adalah sebagai lapisan pelindung bagi lapis permukaan untuk mencegah

masuknya air dan untuk memberikan kekesatan (skidresistance)

permukaan jalan. Lapis aus tidak diperhitungkan ikut memikul beban

lalu lintas.

Lapisan perkerasan jalan akan mengalami dua pembebanan yaitu beban

tarik dan beban tekan.Beban tarik sering menyebabkan adanya

retak,diawali dengan adanya retak awal (crackinitation) pada bagian

9
bawah lapisan perkerasan yang kemudian akan menjalar

kepermukaan.Namun,retak awal juga dapat terjadi pada bagian atas lalu

menyebar ke bawah permukaan.

Kerusakan pada konstruksi perkerasan jalan salah satunya

disebabkan oleh peningkatan beban dan repetisi beban. Sebagian besar

jalan di Indonesia menggunakan AsphaltConcrete (AC).

AsphaltConcreteyang bergradasi menerus mempunyai ketahanan yang

baik terhadap deformasi permanen,tetapi kurang tahan terhadap retak

akibat kelelahan yang sering disebabkan oleh beban berulang (repetisi

beban). Pengulangan beban akan menyebabkan retak pada lapisan

beraspal. Cuaca menyebabkan lapisan beraspal menjadi rapuh, sehingga

makin rentan terhadap retak dan pelepasan (disintegrasi). Apabila retak

mulai meluasdantidak segera diperbaiki maka retak akan meluas dengan

cepat dan terjadi gompal (spalling) dan akhirnya akan terjadi lubang.

2. Spesifikasi Penyusunan Campuran AsphaltConcrete

Spesifikasi yang digunakan pada campuran Asphalt Concretemengacu pada

Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga. Spesifikasi Umum Bina

Marga tahun 2010 revisi 3.

10
Tabel 2.1 Gradasimenurutstandar Bina Marga

% Berat Yang Lolos terhadap Total AgregatdalamCampuran


Ukuran Latasir (SS) Lataston (HRS) Laston (AC)
Ayakan
Gradasi Gradasi Semi GradasiHalus Gradasi Kasar¹
(mm)
Senjang³ Senjang²

Kelas A Kelas B WC Base WC Base WC BC Base WC BC Base


37,5 100
25 100 90-100 100 90-100
19 100 100 100 100 100 100 100 90-100 73-90 100 90-100 73 - 90
12,5 90-100 90-100 87-100 90-100 90-100 74-90 61-79 90-100 71-90 55 - 76
9,5 90 - 100 65-90 55-88 55-70 72-90 64-82 47-67 72-90 58-80 45 - 66
4,75 54-69 47-64 39,5-50 43-63 37-56 28 - 39,5
2,36 75 - 100 50-72 35-55 50-62 32-44 39,1-53 34,6-49 30,8-37 28-39,1 23-34,6 19 - 26,8
1,18 31,6-40 28,3-38 24,1-28 19-25,6 15-22,3 12 - 18,1
0,600 35-60 15-35 20-45 15-35 23,1-30 20,7-28 17,6-22 13-19,1 10-16,7 7 – 13,6
0,300 15-35 5-35 15,5-22 13,7-20 11,4-16 9-15,5 7-13,7 5-11,4
0,150 9-15 4-13 4-10 6-13 5-11 4,5-9
0,075 10 - 15 8 – 13 6 - 10 2-9 6 - 10 4-8 4 - 10 4-8 3-6 4 - 10 4–8 3-7

Sumber : spesifikasi Umum Bina Marga 2010 revisi 1

Kadar aspal optimum rencana digunakan untuk menentukan kadar awal

aspal perencanaan di laboratorium. Penelitian atau percobaan yang dilakukan di

laboratorium digunakan untuk memperoleh kada raspal yang dipakai dalam

perencanaan perkerasan lentur dilapangan.Kadar aspal rencana setiap perencanaan

berbeda – beda, dikarenakan variasi ukuran butiran (gradasi) agregat pada setiap

rencana berbeda – beda. PedomanTeknik No.025 / T / BM / 1999, kadaraspal

optimum rencana ( Pb ) diperolehpersamaansebagaiberikutini:

P = 0,035 (%CA) + 0,045 (%FA) + 0,18 (%filler)+K……...(Rumus 2.1)

Dimana:

P = Kadar aspal tengah/ideal, persen terhadap berat campuran.

11
FA = Persen agregat lolos saringan no.8 dan tertahan saringan no.200

Filler = Persenagregat minimal 75% lolos saringanno.200.

K = Konstanta (0,5 – 1 untuk laston; 2 – 3 untuk lataston; 1 – 2,5 untuk

campuran lain).

3. Material Penyusun Asphalt Concrete

a) Aspal

Aspal dibuat dari minyak mentah (crudeoil) dan secara umum berasal

dari sisa organisme laut dan sisa tumbuhan laut dari masa lampau yang

tertimbun oleh dan pecahan batu batuan. Setelah berjuta - juta tahun

material organis dan lumpur terakumulasi dalam lapisan-lapisan setelah

ratusan meter,beban dari beban teratas menekan lapisan yang terbawah

menjadi batuan sedimen. Sedimen tersebut yang lama kelamaan menjadi

atau terproses menjadi minyak mentah dengan senyawa dasar

hydrocarbon. Aspal biasanya berasal dari destilasi minyak mentah

tersebut, namun aspal ditemukan juga sebagai bahan alam (misal :

asbuton), dimana sering juga disebutmineral.

Aspal didefinisikan sebagai material perekat (cementitious) berwarna

hitam atau coklat tua, dengan unsur utama bitumen. Aspal dapat

diperoleh di alamat aupun merupakan residu dari pengilangan minyak

bumi. Tar adalah material berwarna coklat atau hitam, berbentuk cair

atau semipadat, dengan unsure utama bitumen sebagai hasil kondensat

dalam destilasi destruktif dari batu bara,minyak bumi,atau material

organic lainnya .Pitch diperolehs ebagai residu dari destilasi

12
fraksionaltar. Tar dan pitch tidak diperoleh di alam, tetapi merupakan

produk kimiawi. Dari ketiga material pengikat di atas, aspal merupakan

material yang umum digunakan untuk bahan pengikat agregat, oleh

karena itu seringkali bitumen disebut pula sebagaiaspal (Silvia

Sukirman,2007).

Aspal merupakan material utama pada konstruksi lapis perkerasan

lentur (flexible pavement) jalanraya, yang berfungsi sebagai campuran

bahan pengikat agregat, karenamempunyai daya lekat yang kuat,

mempunyaisifat adhesive, kedap air dan mudah dikerjakan. Kondisi

aspal sangat tergantun gpada lama pembebanan dan suhu. Akibatnya

kekakuan aspal juga dipengaruhi oleh lama pembebanan dan suhu Kuat

tarik aspal juga dipengaruhi oleh temperatur dan lama pembebanan. Kuat

tarik aspal ini akan lebih Nampak nyata pada suhu rendah.

Aspal modifikasi adalah aspal yang dibuat dengan mencampur aspal

keras dengan suatu bahan tambah. Aspal modifikasi digunakan dengan

maksud mencegah retak pada waktu musim dingin, mencegah deformasi

plastis pada beban berat di musim panas, dan diharapkan akan lebih awet

terhadap oksidasi terik matahari. Polymer adalah jenis bahan tambah

yang sering digunakan saat ini,sehinga aspal modifikasi sering disebut

juga aspal polymer.

Pembangunan jalan raya adalah salah satu sector pembangunan yang

diprioritaskan. Dampak dari kegiatan ini adalah meningkatnya

kebutuhan aspal dan agregat alam, baik agregat kasar maupun agregat

13
halus. Kebutuhan aspal mencapai 600.000 ton pertahunnya, biasanya

aspal didapatkan dari hasil import karena Indonesia hanya menjual aspal

dalam bentuk mentah,dan untuk mendapatkan aspal siap jadi Indonesia

membelinya dari Negara lain, hal ini jelas mengakibatkan berkurangnya

devisa dan ketersediaan. Untuk itu berbagai macam inovasi dilakukan

oleh para produsen pembuat aspal, salah satunya dengan menggunakan

aspal modifikasi.

Kehadiran polimer EVA pada aspal penetrasi 60/70 mempengaruhi

perubahan sifat pada aspal penetrasi 60/70. Perubahan sifat yang muncul

adalah semakin besar kadar EVA dalam aspal akan menurunkan nilai

penetrasi dan menaikkan titik lembek. Hal ini menunjukkan adanya

perbaikan sifat aspal penetrasi 60/70 yang mengarah kepada penurunan

kepekaan terhadap perubahan suhu (temperature susceptibility).

b) Agregat

Agregat adalah sekumpulan butir-butir batu pecah, kerikil, pasir atau

mineral lainnya berupa hasil alam atau buatan (Departemen Pekerjaan

Umum – Direktorat Jendral Bina Marga. 1998).

Beberapa tipikal ketentuan penggunaan dalam penggambaran agregat

menurut Harold N. Atkins, (1997) adalah sebagai berikut :

a. Fine Aggregate(sandsize/ukuran pasir) : Sebagian besar partikel

agregat berukuran antara 4,75mm (no.4 sievetest) dan 75μm (no.200

sievetest).

14
b. CoarseAggregate(gravel size/ukuran kerikil) : Sebagian besar

agregat berukuran lebih besar dari 4,75mm (no.4 sievetest).

c. Pit run: agregat yang berasal dari pasir atau gravel pit (biji kerikil

Terjadi tanpa melewati suatu proses atau secara alami.

d. Crushedgravel:pitgravel(kerikil dengan pasir atau batu bulat) yang

mana telah didapatkan dari salah satu alat pemecah untuk

menghancurkan banyak partikel batu yang berbentuk bulat untuk

menjadikan ukuran yang lebih kecil atau untuk memproduk

lapisankasar (roughersurfaces).

e. Crushed rock : agregat dari pemecahan batuan. Semua bentuk partikel

tersebut bersiku-siku/tajam (angular), tidak ada bulatan dalam

material tersebut.

f. Screenings : kepingan-kepingan dan debu atau bubuk yang merupakan

produksi dalam pemecahan dari batuan (bedrock) untuk agregat.

g.Concrete sand : pasir yang (biasanya) telah dibersihkan untuk

menghilangkan debu dan kotoran.

h. Fines : endapan lumpur (silt), lempung (clay) atau partikel debu lebih

kecil dari 75μm (no.200 sievetest), biasanya terdapat kotoran atau

benda asing yang tidak diperlukan dalam agregat.

15
D. Teori Dasar Survei dan Pengukuran

1. Survei

a. Pengertian Survey

Istilah survey biasanya dirancukan dengan istilah observasi dalam

pengertian sehari-hari. Padahal kedua istilah tersebut mempunyai

pengertian yang berbeda, walaupun keduanya merupakan kegiatan yang

saling berhubungan. Menurut kamus Webster, pengertian survey adalah

suatu kondisi tertentu yang menghendaki kepastian informasi,

terutamabagi orang- orang yang bertanggung jawab atau yang tertarik.

Menurut Singarimbun (1991, p.3) surveiyaitu “penelitian yang

mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner

sebagai alat pengumpul data yang pokok”.Sedangkan menurut suhermin

(dalam blognya suhermin.blogspot.com) survey adalah aktivitas untuk

mengestimasi sesuatu (seperti: jumlah orang, persepsi atau pesan-pesan

tertentu).dari berbagai devinisi tentang survey tersebut di atas dapat di

simpulkan bahwa survey merupakan suatu aktivitas atau kegiatan

penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan suatu kepastian informasi

(seperti : jumlah orang, persepsi atau pesan-pesan tertentu), dengan cara

mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner

sebagai alat pengumpul data yang pokok.

b. Survei yang lengkap, yaitu yang mencakup seluruh populasi atau

elemen-elemen yang menjadi objek penelitian. Survei tipe ini disebut

sensus.Survei yang hanya menggunakan sebagian kecil dari populasi,

16
atau hanya menggunakan sampel dari populasi. Jenis ini sering disebut

sebagai sample survey method.

c. Jenis survei secara ilmu penelitian, yaitu:

1) .Penelitian Exploratif (Penjajagan): Terbuka, mencari-cari,

pengetahuan peneliti tentang masalah yang diteliti masih terbatas.

Pertanyaan dalam studi penjajagan ini misalnya : Apakah yang

paling mencemaskan anda dalam hal infrastruktur di daerah Kalbar

dalam lima tahun terakhir ini? Menurut anda, bagaimana cara

perawatan infrastruktur jalan dan jembatan yang baik?

2) Penelitian Deskriptif : Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata

cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap,

pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu

fenomena; pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam

masyarakat. Peneliti menegmbangkan konsep, menghimpun fakta,

tapi tidak menguji hipotesis;

3) Penelitian Evaluasi : mencari jawaban tentang pencapaian tujuan

yang digariskan sebelumnya. Evaluasi disini mencakup formatif

(melihat dan meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan

pada akhir program untuk mengukur pencapaian tujuan).

c. Penelitian Eksplanasi (Penjelasan) : menggunakan data yang sama,

menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian

hipotesis;

1) Penelitian Prediksi : Meramalkan fenomena atau keadaan tertentu;

17
2) Penelitian Pengembangan Sosial : Dikembangkan berdasarkan

survei yang dilakukan secara berkala: Misal : Jumlah dan

Persentase Penduduk Miskin di Kalbar, 1998-2003;

3) Tujuan dan Kegunaan Survei, antara lain :

Tujuan dari survey adalah memaparkan data dari objek penelitian,

dan menginterpretasikan dan menganalisisnya secara sistematis.

Kebenaran informasi itu tergantung kepada metode yang digunakan

dalam survei.

Kegunaan dari survei antara lain:

a) Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada;

b) Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah

dsb;

c) Melakukan evaluasi serta perbandinagn terhadap hal yang telah

dilakukan orang lain dalam menangani hal yang serupa;

d) Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus

maupun secara sampel;

e) Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan;

2. Pengukuran menggunakan alat Total station

a. Pengertian Total station

Total station merupakan teodolit yang terintegrasi dengan EDM

(Electronic Distance Meter) untuk membaca jarak dan kemiringan dari

alat ke titik tertentu. alat ini memiliki memori penyimpanan yang

18
berfungsi untuk menyimpan data pengukuran sudut dan jarak kemudian

dilakukan komputasi/penghitungan lebih lanjut.

b. Fungsi Total station

Adapun fungsi Total station yaitu :

1) Pengukuran Sudut

Total station dapat mengukur sudut dengan metode electro-

optical scanning melalui piringan atau silinder kaca yang memiliki

penunjuk skala yang sangat presisi. dengan fitur terbaru dapat

mengukur sudut dengan nilai ketelitian hingga 0.5 arc-second.

Sedangkan jenis Total station biasa hanya dapat mengukur sudut

dengan nilai ketelitian 5 sampai 10 arc-second.

2) Pengukuran Jarak

Fungsi lain dari Total station adalah mengukur jarak.

Pengukuran jarak ini menggunakan teknologi sinar infra merah

yang termodulasi, sinyal ini dipancarkan oleh alat pemancar kecil

yang berada di dalam instrument optic, lalu akan dipantulkan

kembali oleh prisma reflector yang diletakkan di tempat survei.

Selanjutnya komputer yang ada di dalam Total station akan

menerjemahkan pola yang terdapat di dalam gelombang sinyal

yang dipantulkan. Hasil pengukuran jarak baru bisa diperkirakan

setelah beberapa kali pemancaran dan penerimaan frekuensi dari

sinar infra merah, setelah itu baru dapat mulai hitung jumlah bulat

dari Panjang gelombang ke pada setiap frekuensinya.

19
3) Pengukuran Koordinat

Titik koordinat tidak dikenal yang terhubung dengan koordinat

jelas (X, Y, Z) dapat diperkirakan letaknya menggunakan Total

Station. Sudut dan jarak dapat diukur dari titik alat menuju ke titik

tempat survei, sedangkan titik koordinat bisa didapat melalui rumus

trigonometri dan triangulasi pada titik survei. Beberapa jenis pada

alat sudah dilengkapi Global Navigation Satellite System sehingga

memudahkan untuk mengetahui titik koordinat.

4) Pengumpulan dan Pemrosesan Data

Ada beberapa Total Station yang sudah dilengkapi dengan

penyimpan data internal untuk menyimpan data hasil pengukuran.

Ada juga model lain yang masih membutuhkan penyimpanan atau

pencatat data eksternal. Data yang tersimpan kemudian ditransfer

ke dalam komputer, lalu software khusus akan otomatis melakukan

komputasi/menerjemahkan hasil serta menampilkan peta dari area

yang telah disurvei.

E. Klasifikasi Kerja Praktek

Mahasiswa dapat memilih salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan

ditempat pemagangan serta dapat mengenali pekerjaan yang ditekuni.Beberapa

klasifikasi kerja Praktek yang telah ditentukan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Tugas dibagian perencanaan yang dapat dilakukan antara lain :

 Survei lokasi

20
 Studi kelayakan

 Pembuatan dokumen usulan

 Pembuatan dokumen perencanaan

 Pembuatan laporan hasil pengawasan

 Pembuatan dokumen penawaran

 Pembuatan dokumen pencairan

 Serta administrasi atau persuratan

2. Pengawasan

Tugas dibagian pengawasan yang dapat dilakukan antara lain :

 Survey lokasi

 Pengukuran hasil peaksanaan dilokasi proyek

 Membantu menyelesaikan masalah/sengketa

 Mengawasi pekerjaan pelaksanaan proyek

 Mengawasi/mencatat keluar masuknya barang/material

 Membuat laporan mingguan dan bulanan

 Membuat time schedule pekerjaan

 Mendokumentasikan setiap item pekerjaan yang dilaksanakan

3. Pelaksanaan

Tugas dibagian pelaksanaan yang dapat dilakukan antara lain :

 Survey lokasi

 Membuat penawaran/tender

 Mengurus administrasi persuratan

 Menyelesaikan masalah/sengketa

21
 Mengawasi pekerjaan mandor, kepala tukang dan buruh

 Survey harga bahan dan material

 Konsultasi masalah bahan, material dan pekerjaan

 Menyiapkan bahan/material serta buruh/pekerjaan

 Membuat laporan mingguan dan bulanan

 Membuat time schedule pekerjaan

 Membuat MC tau Back Up Data/Item Pekerjaan

 Mendokumentasikan setiap item pekerjaan yag dilaksanakan

F. Sasaran Kerja Praktek

Sasaran yang ingin dicapai dari Kerja Praktek ini adalah

1. Dapat menyelesaikan Kerja Praktek Sebagai salah satu syarat yang

ditentukan dalam kurikulum.

2. Dapat mengetahui dengan jelas seluk beluk penyelesaian teknis

pelaksanaan dari suatu proyek.

3. Dapat membandingkan teori yang telah diperoleh dibangku kuliah dengan

metode pelaksanaan dilapangan.

4. Dapat mengetahui dengan jelas administrasi perusahaan dalam suatu

pelaksanaan pekerjaan.

5. Memiliki watak kepemimpinan dan rasa tanggung jawab terhadap tugas

sebagai seorang pelaksana atau pengawas.

6. Mampu mengetahui dan memahami unsur-unsur yang berperan pada suatu

proyek serta cara pengendalian

22
BAB III

TINJAUAN LOKASI KERJA PRAKTEK

A. Lokasi Kerja Praktek dan Waktu Pelaksanaan

Lokasi pelaksanaan kerja praktek ini berlokasi pada proyek Paket

Pembangunan Infrastruktur Pemukiman Kawasan Duyu Kecamatan Tatanga

KotaPalu

Adapun waktu pelaksanaan kerja praktek berlangsung selama 6 (enam)

bulan,terhitung mulai tanggal 8 April 2020 s/d 8 september 2020.

Gambar 3.1 lokasi kegiatan Praktek Kerja

Nama paket : Proyek Paket Pembangunan Infrastruktur Pemukiman

Kawasan Duyu Kecamatan Tatanga Kota Palu.

No. Tgl Kontrak : HK.02.01/KONT.FIS/SPPP.ST/PKP.II/01/2020

Nilai Kontrak : Rp. 17.237.350.000,- (include PPN 10%)

Sumber Dana : APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara)

23
Tahun Aggaran : 2020

Lokasi Proyek : Kota Palu, Kecamatan Tatanga..

Waktu Pelaksanaan : 180 (seratus delapan puluh hari) hari kalender

Kontarktor Pelaksana : PT.Widya Rahmat Karya.

Konsultan Pengawas : PT.Kogas Driyap Konsultan.

B. Identitas Instansi

1. Profil

Nama : PT.Kogas Driyap Konsultan

Pimpinan : Bapak Jaka Sumanta

Alamat : Jl.Jati Padang Raya no.41 Jakarta Selatan

Kota : Jakarta selatan

Provinsi : D.K.I Jakarta

Kode Pos : 12540

Telepon : 021-7817707

Email :kogas@kogas.co.id

2. Tentang perusahaan

PT. Kogas Driyap Konsultan (KOGAS), sebuah Perseroan Terbatas

berbadan hukum di Indonesia, merupakan perusahaan konsultan manajemen

dan teknik yang berkedudukan di Jakarta. Perusahaan ini didirikan pada

tahun 1990 oleh sekelompok tenaga profesional yang mempunyai latar

belakang pendidikan yang tinggi, berpengalaman luas dan berdedikasi tinggi

di dalam memberikan layanan konsultasi di berbagai bidang teknik dan

manajemen. KOGAS merupakan salah satu perusahaan nasional yang

24
bergerak di bidang konsultansi yang sudah memenuhi Standar Sistem

Manajemen Mutu Internasional yaitu ISO 9001 : 2000 sejak tahun 2003,

dan pada tahun 2010 telah meningkat ke ISO: 9001 : 2008 dari Lloyd's dan

SNI ISO 9001-2008 dari KAN.

Kogas menawarkan berbagai jasa untuk memenuhi permintaan dan

komitmennya kepada pemberi kerja. Jasa yang dapat diberikan tersebut

meliputi bidang dan sektor pekerjaan seperti: (1) Desain, Perencanaan dan

Pengawasan; (2) Survei dan Pemetaan; (3) Pengembangan Kelembagaan

dan keuangan; (4) Pendidikan dan Pelatihan Manajemen; (5) Penataan

Wilayah dan Kota; (6) Transportasi dan Komunikasi; (7) Lingkungan

Hidup, Pertanian dan Pengembangan Perdesaan; (8) Industri dan Bangunan;

(9) Pertambangan dan Energi; serta (10) Sistem Informasi.

3. Organisasi Manajemen PT.Kogas Driyap Konsultan

Bentuk organisasi perusahaan adalah Perseroan Terbatas dan memiliki

Dewan Komisaris yang terdiri dari komisaris utama dan anggota komisaris

yang berwenang menetapkan kebijakan umum perusahaan, sedangkan

Dewan Direksi terdiri dari Direktur Utama yang dibantu oleh Wakil

Direktur Utama, Direktur Marketing dan Operasional I, Direktur Marketing

dan Operasional II, dan Direktur Administrasi dan Keuangan. Gambar

berikut menunjukkan Struktur Organisasi dari PT. Kogas Driyap Konsultan.

Dalam pengelolaan proyek-proyek yang dipercayakan kepada Kogas,

maka oleh manajemen Kogas, kegiatan pengendalian proyek tersebut

langsung dikoordinir di Direktorat Operasi, yang dipimpin oleh Direktur

25
Operasi langsung. Dalam mengelola proyekini, Direktur Operasi akan

dibantu oleh Manajer Operasi, dan untuk me-manage administrasi, maka

manajer operasi akan dibantu seorang Project Officer (PO), yang day-to-day

akan berkoordinasi baik dengan team, maupun klien dalam hal administrasi

keproyekan.

26
27
4. Pengalaman Perusahaan

Untuk kegiatan-kegiatan yang bersumber APBN/ APBD, Word Bank,

ADB, IDB maupun sumber sumber dana Loan yang lainnya, dari semenjak

berdiri tahun 1990 sampai saat ini Kogas telah melaksanakan lebih dari 275

proyek, yang total nilainya mencapai lebih dari US $ 70 juta, dengan rata

rata pertahun kurang lebih US$ 4 juta.

kogas sangat berpengalaman dalam menangani proyek-proyek jasa

konsultasi manajemen dalam skala besar, multi disiplin ilmu maupun lintas

sektor. Salah satu proyek terbesar yang pernah ditangani oleh Kogas adalah

Consulting Services for the Management and Monitoring of Food Crops

Development Project (SPL-JBIC loan) dengan nilai Rp.164 miliar yang

setara dengan US $ 23 million. Dalam proyek ini Kogas bertindak selaku

lead firm dan memimpin 15 perusahaan konsultan lainnya. Proyek ini

mengcover di 23 Provinsi dan 204 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia,

dengan penyerapan Tenaga Ahli Profesional sebanyak 2.143 MM dan7.623

MM sub profesional, dengan durasi pekerjaan selama 18 bulan. Ruang

lingkup kegiatan yang dilaksanakan meliputi kegiatan pendampingan,

capacity building, perencanaan, implementasi sampai dengan pengawasan

konstruksi.

Di Departemen Pekerjaan Umum, Kogas banyak mendapat

kepercayaan dalam proyek proyek perencanaan dan supervisi untuk

kegiatan pembangunan infrastruktur, pengembangan tata ruang, maupun

kegiatan pendampingan pengembangan perkotaan. Salah satuproyek yang

28
baru saja selesai dilaksanakan yaitu Proyek Penanggulangan Kemiskinan

Perkotaan (UPP) atau implementing Urban Poverty Project (UPP) as

Oversight Consultants, sebagai Konsultan Pengawasan, dengan nilaikontrak

sebesar Rp 30 miliar yang bersumber dari Bank Dunia. Program ini

bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan di daerah perkotaan melalui

pendekatan pemberdayaan masyarakat, di mana masyarakat sebagai

penerima proyek harus merencanakan, melakukan dan mengelola hibah

untuk pembangunan ekonomi dan infrastruktur. Kogas memiliki peranan

untuk mengelola proses pemberdayaan masyarakat dengan ribuan fasilitator.

Kogas adalah perusahaan konsultan nasional pertama yang memiliki

cabang di Papua dengan gedung perkantoran sendiri. Setiap tahun, Kogas

melakukan rancangbangun dan pengawasan proyek jenis untuk konstruksi

bangunan, jembatan dan jalan di berbagai kecamatan di Papua.

Kogas Berpengalaman Dalam Kegiatan Manajemen Konstruksi /

Pengawasan

Setelah Tsunami di Aceh yang banyak menghancurkan infrastruktur

maupun rumah tempat tinggal masyarakat Aceh, mulai Oktober 2005,

Kogas mendapat kepercayaan dari BRR (Badan Rehabilitasi dan

Rekonstruksi) untuk mengelola rekonstruksi Aceh dengan BantuanTeknis

Proyek Pengadaan, Quality Assurance dan Pemantauan Anggaran 2005

BRR - Aceh yang dibiayai oleh UNDP. Tujuan pelayanan adalah untuk

memberikan jaminan kualitas dan pemantauan untuk semua proyek

konstruksi dan rekonstruksi yang dilaksanakan di bawah anggaran BRR

29
untuk tahun 2005, seluruh proyek siklus hidup yang tersisa, dan untuk

mengembangkan sistem informasi untuk QA dan monitoring dan juga untuk

persiapan program untuk anggaran tahun 2006. Tugas ini kemudian

diperpanjang oleh BRR hingga Agustus 2006 dengan nilaiaddendum

signifikan.

Dimulai dari Agustus 2006 sampai Agustus 2007, KOGAS ditugaskan

oleh LSM Australia Union Aid Abroad-APHEDA dalam Proyek

Rekonstruksi dan Rehabilitasi Mata Pencaharian serta monitoring dan

mengelola rekonstruksiperumahan di Aceh dengan nilaipekerjaan sebesar

Rp. 12 milyar dan dari British Red Cross Society dengan nilai pekerjaan

lebih dari Rp. 20 milyar.

Pada tahun 2008 Kogas diberikan kepercayaan oleh British Red Cross

di Pulau Aceh untuk mengawasi pembangunan lebih dari 2.000 rumah di

Aceh. Tujuan proyek ini adalah agar korban bencana mendapatkan rumah

baru dengan standar BRC. Peran Kogas adalah untuk memasok para ahli

yang diperlukan BRC untuk secara efektif memantau dan mengawasi

kontraktor. Proyek ini berhasil dilakukan sesuai jadwal. Kogas juga kembali

memperoleh kepercayaan pada Rehabilitasi dan Rekonstruksi IAIN Ar-

Raniry di Banda Aceh pada pada tahun berikutnya 2009 sampai dengan

2012 (03 Agustus 2009 s/d 31 Januari 2012) dengan nilai pekerjaan sebesar

Rp. 5 milyar.

Di Kementerian Pekerjaan Umum, Kogas memiliki pengalaman luas

dalam Konstruksi khususnya dalam bidang desain, perencanaan dan

30
pengawasan konstruksi jalan dan jembatan. Dalam periode 10 tahun terakhir

Kogas banyak mendapat kepercayaan untuk melaksanakan paket-paket

perencanaan dan supervisi untuk jalan lintas Timur Sumatera, jalan dan

jembatan antar kota dan antar provinsi di wilayah Papua dan NTB.

Di Kementerian Pendidikan Nasional, sejak tahun 2007 Kogas telah

memberikan layanan jasa construction management untuk Pembangunan

Unit Sekolah Baru (USB) dalam beberapa tahun anggaran, yaitu pada Tahun

Anggaran 2007 untuk Cluster 3: Jambi & Bengkulu; Tahun Anggaran 2008

untuk Cluster 2: Riau, Kepri, Sumbar, Jambi; Tahun Anggaran 2009 untuk

Cluster 7: Propinsi Kalimantan Barat; Tahun Anggaran 2010 untuk Cluster

4: Propinsi Kalimantan Barat; dan Tahun Anggaran 2011 untuk Cluster 10:

Propinsi Kalimantan Barat dengan total nilai pekerjaan lebih dari rp. 5

milyar.

Di Lingkungan Industri Strategis, Kogas pada tahun 2007

mendapatkan kepercayaan dari PTPN 3 Sei Mangkei Sumatera Utara untuk

melaksanakan pekerjaan Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan

Pabrik Kelapa Sawit (PKS) sampai kapasitas 75 Ton. Pekerjaan ini

dilaksanakan mulai dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011, dengan nilai

pekerjaan Rp.2,7 milyar. Pada tahun 2011, tahun 2012 dan tahun 2013,

KOGAS mendapat kepercayaan dari Badan Tenaga Nuklir Nasional

(BATAN) untuk melakukan kegiatan Pengawasan Penyiapan Tapak PLTN

(Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di PulauBangka. Nilai pekerjaan

31
tersebut Rp. 4,3 milyar (tahun 2011), Rp. 3,4 milyar (tahun 2012) dan

Rp.1,6 milyar (tahun 2013).

C. Gambaran Umum di Lokasi

Kogas berpengalaman dalam kegiatan Manajemen Konstruksi /

Pengawasan dan Perencanaan. Kementerian Pekerjaan Umum, Kogas

memiliki pengalaman luas dalam Konstruksi khususnya dalam bidang desain,

perencanaan dan pengawasan konstruksi jalan dan jembatan. Dalam periode

10 tahun terakhir Kogas banyak mendapat kepercayaan untuk melaksanakan

paket-paket perencanaan dan supervisi untuk jalan lintas Timur Sumatera,

jalan dan jembatan antar kota dan antar provinsi di wilayah Papua dan NTB.

Dan untuk saat ini kogas di percaya Untuk menangani beberapa

pekerjaan yang ada di wilayah Sulawesi Tengah, Khususnya di kota Palu,

Kogas di percaya untuk menangani berbagai paket pekerjaan khususnya

diprogram KOTAKU( Kota Tampa Kumuh). Adapun lokasi atau paket

pekerjaan di Kota Palu yang mendapatkan program tersebut diantaranya:

a. Paket Pekerjaan Infrastrukur Hunian tetap Duyu.

b. Paket Pekerjaan LC-LD hunian Tetap Pombewe

c. Paket Pekerjaan Infrastruktur Pombewe

d. Paket Pekerjaan LC-LD hunian Tetap Tondo1 dan 2

e. Paket pekerjan Reservoir di Hunian tetap Balaroa.

Adapun kondisi lapangan pada paket pekerjaan Infrastrukur Hunian

tetap di Duyu selama mengikuti kegiatan kerja praktek. Lokasi pekerjan

tersebut berada pada medan bebukit, dan belum memiliki Mappingan Area

32
untuk pengerjaan paket tersebut, hal tersebut lah yang mengharuskan adanya

pengukuran lahan yang di lakukan oleh seorang juru ukur atau surveyor untuk

mendapatkan data data berupa Topografi serta batas batas wilayah pekerjaan

tersebut. Keberadaan surveyor sangat di butuhkan dalam suatu perencanaan

pekerjan selain mencari data Topografi adapun tugas lain surveyor yaitu

pemasangan patok Stack Out untuk sebagai titik acuan lokasi pekerjaan untuk

mengindari namanya kesalahan dalam penempatan lokasi.

33
BAB IV

PENJELASAN KEGIATAN KERJA PRAKTEK

1. Identitas Pelaksanaan Kerja Praktek

1. Biodata Pelaksana Kerja Praktek

Nama : Budiman

Nim : D01116511

Tempat/tanggal lahir : Ugi Baru, 25 Mei 1998

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Sipil

Alamat : Wonomulyo

2. Riwayat Pendidikan

1. Lulus dari SDN OO8 Sidodadi 2010.

2. Lulus dari SMPN 1 Wonomulyo pada tahun 2013

3. Lulus dari SMAN 2 MAJENE pada tahun 2016

4. Mencatatkan diri sebagai Mahasiswa pada Fakultas Teknik Jurisan

Teknik Sipil S1 di Universitas Sulawesi Barat pada tahun 2016

Penjelasan Kegiatan Kerja Praktek

Salah satu jenis Pekerjaan Kontruksi padaProyek proyek Paket

Pembangunan Infrastruktur Pemukiman Kawasan Duyu Kecamatan

Tatanga KotaPalu. yang diikuti oleh penulis melalui Praktek Kerja

Lapangan dengan waktu pelaksanaan terhitung mulai 04Juli 2020 s/d 04

34
september 2020 atau 120 hari dalam kalender, yaitu Pekerjaan Elevasi

Control Penyediaan lahan infrastruktur.

Pengukuran adalah kegiatan yang menjadi tolak ukur sekaligus

cara meninjau, mengontrol bagaimana menimplementasikan gambar

rencana kerja proyek dengan yang ada dilapangan .

Dengan menggunakan metode pengukuran topografi situasi kita

dapat mendapatkan data XYZ dan metode Stake out dangan maksud

eksekusi posisi pekerjaan yang sesuai dengan gambar rencana proyek.

B. Pekerjaan pengukuran Topografi Dan Stake out

1. Topografi

Topografi (berasal dari kata “topos” yang berarti tempat dan

“grapho” yang berarti menulis) adalah studi tentang bentuk permukaan

bumi dan benda langit lain, seperti planet, satelit (alami, seperti bulan),

dan asteroid. Hal itu juga termasuk penggambarannya di peta. Ada dua

teknik yang dapat membantu studi topografi ini, yaitu survey secara

langsung dan penginderaan jarak jauh (remote sensing). Kali ini, kita

akan membahas tentang survey secara langsung atau lebih dikenal

dengan nama survey topografi.

Proses pemetaan topografi sendiri adalah proses pemetaan yang

pengukurannya langsung dilakukan di permukaan bumi dengan peralatan

survei teristris. Teknik pemetaan mengalami perkembangan sesuai

dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Dengan perkembangan

peralaatan ukur tanah secara elektronis, maka proses pengukuran menjadi

35
semakin cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi.

Gambar 4.1 : Pengukuran Topografi

2. Stake Out

Stake out adalah metode yang menggunakan cara pendekatan

model pengukuran dengan menentukan lokasi koordinat suatu titik

dilapangan. Prinsip stake oit adalah terbalik dengan konsep pengambilan

data lapangan. Kalau pengambilan data lapangan kita mencari/mengukur

koordinat titik dari lapangan, sedangankan stake out adalah

mengembalikan koordinat ke lapangan dari desain. Ada banyak metode

pengukuran dalam stake out antara lain :

a. Stake out berdasarkan koordinat (X, Y, Z) adalah dengan cara

menentukan posisi suatu titik dilapangan berdasrkan data koordinat.

b. Stake out berdasarkan HA-HD adalah berdasarkan pada besaran sudut

horizontal dan jarak datar

36
Namun dalam penerapannya di lapangan, yang sering digunakan dalam

pengerjaan stake out adalah berdasarkan nilai koordinat karena lebih

praktis dan mudah. Sehingga pada penjelasan kali ini juga akan

membahasa stake out berdasarkan koordinat.

Gambar 4.2 : Pengukuran Metode Stake Out Posisi pekerjaan

C. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada survey pengukuran meliputi:

1) Peta topografi: digunakan untuk informasi tentang keadaan, lokasi,

jarak,rute perjalanandan komunikasi. Peta topograf juga menampilkan

variasi daerah, tingkat tutupan vegetasi dan perbedaan ketinggian

kontur.

2) Pita atau tali ukur: digunakan untuk mengukur panjang lintasan atau

ketebalan suatu lapisan. Pita ini biasanya berbentuk roll agar mudah

37
dibawa (Gambar 3-1).

3) GPS: digunakan untuk menentukan kordinat posisi, kecepatan, arah

dan waktu saat survey. GPS juga berguna untuk mengetahui medan

lokasi agar kita tidak tersesat dibawa.

Gambar 4.3 : Tali ukur (roll meter) dan GPS

Gambar 4.3 : Meter Dan GPS

4) Kamera: digunakan untuk mempublikasikan hasil kegiatan lapangan

yang dilakukan, mulai dari lokasi kegiatan.

5) Waterpass: adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau

menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik

pengukuran secara vertikal maupun horizontal .

6) Total station: adalah instrumen optis/elektronik yang digunakan dalam

pemetaan dan konstruksi bangunan. Total station merupakan teodolit

terintegrasi dengan komponen pengukur jarak elektronik (electronic

distance meter (EDM)) untuk membaca jarak dan kemiringan dari

instrumen ke titik tertentu .

38
Gambar 4.4 : Total station Topcon dan Sokkia

Gambar 4.5 : Pengimputan Data BM dan BS ke Alat Total station

7) Tripod: adalah kaki tiga untuk menyangga alat total station, Digital

Theodolite, waterpass, dll untuk berdiri tegaknya alat ukur dengan

settingan tinggi kaki tripod yang dapat disesuaikan.

39
Gambar 4.6 : Tripod

8) Rambu ukur: adalah alat bantu dalam menentukan beda tinggi dan

mengukur jarak dengan menggunakan pesawat waterpass atau total

statison. Rambu ukur terbuat dari kayu atau campuran logam

alumunium. Ukurannya, tebal 3 cm – 4 cm, lebarnya + 10 cm dan

panjang 2 m, 3 m, 4 m, dan 5 m. Pada bagian bawah diberi sepatu, agar

tidak aus karena sering dipakai. Rambu ukur dibagi dalam skala, angka

- angka menunjukan ukuran dalam desimeter. Ukuran desimeter dibagi

dalam sentimeter oleh E dan oleh kedua garis. Oleh karena itu, kadang

disebut rambu E. Ukuran meter yang dalam rambu ditulis dalam angka

romawi. Angka pada rambu ukur tertulis tegak atau terbalik. Pada

bidang lebarnya ada lukisan milimeter dan diberi cat merah dan hitam

dengan cat dasar putih agar saat dilihat dari jauh tidak menjadi silau.

Meter teratas dan meter terbawah berwarna hitam, dan meter di tengah

dibuat berwarna merah.

40
9) Jalon (pole stick)

Digunakan sebagai media pengikat data di alat total station data titik di

lapangan.

Gambar 4.7 : Bak ukur dan Jalon (Pole stick)

b. Bahan

Bahan yang diperlukan pada survey topografi antara lain:

1). Benck Mrk (BM): adalah patok beton yang dibuat untuk acuan titik

yang koordinatnya disimpan dan ditanam ada dua jenis,

yangpertama patok beton yang berukuran 20 cm x 20 cm x 100 cm

Gambar 4.8 : Patok Benck Mark (BM)

41
2). Control Point (CP) : adalah patok beton yang mempunyai ukuran

10 cm x 10 cm x 80 cm atau yang lebih sering disebut dengan

Control Point (CP).

C. Methode Pengukuran

1. Pengukuran Pengikatan

Salah satu kegiatan survei topografi adalah pengukuran

pengikatan yaitu pengukuran untuk mendapatkan titik-titik referensi

posisi horisontal dan posisi vertikal.

a). Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk kegiatan survei pengukuran

pengikatan adalah:

• 1 unit Theodolite T2 (untuk posisi horisontal)

• 1 unit waterpass NAK (untuk posisi vertikal)

• 1 buah pita baja 50 m

• 2 set bak ukur

2. Metoda Pelaksanaan

a. Titik Referensi Posisi Horisontal/Koordinat (X,Y)

Untuk pekerjaan ini dibuat dua buah BM. Dalam proses

pemetaan BM.1 dipakai sebagai referensi horisontal (X,Y). BM ini

harus diikatkan terlebih dahulu terhadap BM yang ada dilapangan

(milik PT Timah) yang sudah memiliki nilai koordinat global.

BM yang lain diikatkan terhadap BM.1 ini. Titik-titik referensi ini

dilalui atau termasuk dalam jaringan pengukuran poligon, sehingga

42
merupakan salah satu titik poligon.

b. Titik Referensi Posisi Vertikal (Z)

Sebagai referensi ketinggian digunakan elevasi yang sudah

tersimpan pada BM di lapangan, yang juga digunakan pada

pekerjaan terdahulu, yang mempunyai datum (elevasi 0.00 m) pada

Lowest Low Water Level (LLWL) pasang surut.

3. Pemasangan BM

Sebagai titik pengikatan dalam pengukuran topografi perlu

dibuat bench mark (BM) dibantu dengan control point (CP) yang

dipasang secara teratur dan mewakili kawasan secara merata. Kedua

jenis titik ikat ini mempunyai fungsi yang sama, yaitu untuk

menyimpan data koordinat, baik koordinat (X,Y) maupun elevasi (Z).

Mengingat fungsinya tersebut maka patok-patok beton ini

diusahakan ditanam pada kondisi tanah yang stabil dan aman. Kedua

jenis titik ikat ini diberi nomenklatur atau kode,untuk memudahkan

pembacaan peta yang dihasilkan. Disamping itu perlu pula dibuat

deskripsi dari kedua jenis titik ikat yang memuat sketsa lokasi

dimana titik ikat.

D. Tata Cara Kerja

1. Centring Alat TS

 Dirikan statif di atas titik, ketinggian disesuaikan dengan pembidik

atau pengukur

 Pasang TS di atas statif kemudian putar sekrup pengunci pada statif

43
Angkat dan gerakkan 2 kaki

 Statif sambil melihat titik patok melalui centering optik sampai benang

centering mendekati titik patok

 Apabila benang centering sudah mendekati titik patok, tancapkan kembali

2 kaki statif yang diangkat tadi

 Atur nivo tabung dengan cara menaik-turunkan kaki statif

 Setelah nivo tabung tepat ditengah, atur nivo kotak dengan memutar 3

sekrupA,B,C secara secara searah dan bersamaan sampai gelembung

udara nivo kotak tepat di tengah lingkaran

Kemudian, cek kembali apakah benang centering optik masih tepat

berada di atas titik patok. Apabila tidak tepat lagi, longgarkan sekrup

pengunci theodolit dan gerakkan theodolit secara perlahan sambil melihat

pada centering optik sampai benang centering optik benar-benar tepat

berada di atas titik patok. Bila sudah tepat kencangkan kembali sekrup

pengunci total station.

E. Proses pengukuran KDH adalah sebagai berikut:

1. Reflektor belakang ditempatkan pada GD 01, TS pada GD 02, dan

reflektor muka pada KD 1-01;

2. Dalam keadaan biasa (face right) TS dibidikkan pada reflektor

belakang, didapat bacaan sudut dan jarak. Pembidikkan diulangi sampai

didapatkan dua lagi bacaan sudut;

3. Dalam keadaan biasa TS dibidikkan ke reflektor muka, didapat bacaan

sudut dan jarak. Pembidikkan diulangi agar didapat tiga bacaan sudut;

44
4. TS diputar sehingga posisinya berada dalam keadaan luar biasa

(face left). TS dibidikkan ke reflektor muka sampai didapat tiga

bacaan sudut;

5. Dalam keadaan luar biasa TS dibidikkan ke reflector belakang sampai

didapatkantiga bacaan sudut;

6. Dilakukan pengecekan. Sesuai spesifikasi teknis selisih antara rata-rata

bacaan biasa belakang-muka, dengan rata-rata bacaan luar biasa

belakang-muka, tidak boleh lebih dari lima detik. Jika ya, maka

pengukuran harus diulang;

7. Pada saat yang bersamaan juga dilakukan pengukuran jarak mendatar

menggunakan TS tersebut sebanyak 2 kali. Hal tersebut memungkinkan

Karena Pada TS sudah terdapat unit pengukur jarak elektronik (EDM);

8. Bila memenuhi toleransi maka pengukuran KDH dilanjutkan ke titik

selanjutnya. Pertama-tama TS dipasang di KD 1-01, reflektor belakang

pada GD 02, dan reflector muka pada KD 1-02. Caranya adalah

reflektor yang sebelumnya berada di GD 01 dipindahkan bersama

statifnya ke KD 1-02, TS yang sebelumnya berada di GD 02 dicopot

dari statifnya, demikian pula reflektor yang berada di KD 1-01 dicopot

dari statifnya. Kemudian TS dipasang pada statif yang berada di KD 1-

01, dan reflektor dipasang pada statif yang ada di GD 02.Selanjutnya

pengukuran dilakukan dengan cara seperti sebelumnya

45
.G. Download hasil pengukuran

Download hasil pengukuran diatas dari alat TS tersebut ke software

pengolah datalanjutan sampai dengan pembentukan gambar digital.

Biasanya tiap merk ETS mempunyai software sendiri, seperti :

 Liscad - Leica

 Civilcad - Topcon

 Sdrmap - Sokia

 Drlink + - Nikon, dll

46
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelaksanaan KP (kerja praktek) ini, dalam bidang pengawasan pada

PT.Kogas Driyap Konsultan.Kerja Praktek Ini Dilakukan Selama 2 bulan,

praktikum memperoleh banyak pengetahuan dan informasi yang berhubungan

dengan disiplin ilmu yang kami tuntut di bangku perkuliah khususnya dalam

bidang pengawasan suatu proyek.Bagaimana pendapat kita bisa disampaikan

kepada konsultan pengawas agar nantinya bisa menjadi bahan pertimbangan

dalam pelaksanaannya dilapangan dan juga dalam hal ini Konsultan

memberikan beberapa materi tentang pengawasan dilapangan yang membuat

kami mempunyai suatu pengalaman kerja yang bisa dikatatakan matang.

Pengalaman dan informasi tersebut dapat kami tarik kesimpulan sebagai

berikut :

a. Dalam pelaksanaan praktek pengawasan ini banyak sekali manfaat bagi

mahasiswa untuk dijadikan sebagai bahan pengamatan dan bahan

perbandingan antara teori-teori yang sudah didapat dibangku kuliah

dengan kenyataan yang sebenarnya dilapangan selama proses pengawasan

berlangsung

b. Dalam tahap pengawasan adalah :

1. aMengetahui nama-nama atau istilah-istilah pekerjaan yang ada

dilapangan

47
2. Peran sebuah kelompok kerja (team work) dituntut untuk saling

bekerja sama agar dalam pengawasan bisa terawasi dengan baik

B. Saran

Dalam pelaksanaan KP (kerja praktek) kita bisa dapat banyak pengalaman

apalagi dalam hal Pengawasan. Maka dari itu kita perlu mengadakan konsultasi

kepada pihak kontraktor terlebih dahulu agar apa yang kita kerjakan di

lapangan yaitu Pengawasan bisa dapat berjalan dengan baik. Dan perlu

diketahui bahwa ketika dalam melaksanakan pengawasan di lapangan, kita

tidak boleh langsung menegur tukang yang ada dilapangan karena kita hanya

sebagai pelajar yang ingin belajar, terkecuali dari pihak kontraktor langsung

memberikan mandat ke kita untuk langsung menyampaikan kepada tukang

yang ada di lapangan.Selain di tempat KKP (kuliah kerja praktek) kita dapat

memperluas jaringan, kita dapat pula menambah kosa kata pengetahuan dalam

hal pekerjaan dilapangan.

48
Daftar Pustaka

Maryanto,Lilik.pengertian,Jenis,kegunaan,tujuan survey,uncantegorized,2011

Pengertian jenis kegunaan,tujuan,survei diakses jam 13:00 WITA tanggal 10

November 2020

https://lilikmaryanto.wordpress.com/2011/06/24/pengertian-jenis-

kegunaan-tujuan-survey/

Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 revisi 1

Spesifikasi umum jalan revisi 1 2018,diakses jam 14:00 WITA tanggal 10

November 2020

https://sintaposmaria.blog/2019/12/06/spesifikasi-umum-jalan-2018-revisi-

01/

49
LAMPIRAN- LAMPIRAN

Gambar : Kegiatan saat jadi Helper pada saat pengukuran

Gambar : kegiatan Pengukuran di lokasi kerja Praktek

Lampiran A-1
Gambar Bentuk Data Ukur Yang di Ambil Dari Alat Total station

Point Northing Easting ElevationDescription


1 9891097,306 827177,055 112,488 .
2 9891405,808 827074,212 105,695 ABR
3 9891501,160 827265,824 110,646 ASJK
4 9891168,995 827650,571 131,516 ASJL
5 9890912,822 827558,676 136,849 ASJL
6 9890883,740 827782,626 146,214 ASJL
7 9890867,146 827773,116 145,839 ASJL
8 9890819,881 827741,166 146,973 ASJL
9 9890825,844 827652,610 142,874 ASJL
10 9890774,697 827558,271 142,282 ASJL
11 9890725,656 827558,679 144,022 ASJL
12 9891367,993 827275,970 112,660 ASJL
13 9891368,504 827272,582 112,534 ASJL
14 9891368,374 827269,889 112,451 ASJL
15 9891368,595 827265,631 112,287 ASJL
16 9891368,545 827261,220 112,125 ASJL
17 9891370,124 827252,509 111,782 ASJL
18 9891369,420 827249,587 111,661 ASJL
19 9891369,323 827244,672 111,455 ASJL
20 9891369,232 827239,942 111,259 ASJL
21 9891369,221 827235,649 111,090 ASJL
22 9891369,102 827231,238 110,905 ASJL
23 9891368,930 827226,356 110,756 ASJL
24 9891369,049 827222,016 110,588 ASJL
25 9891369,121 827217,495 110,438 ASJL
26 9891369,292 827212,859 110,271 ASJL
27 9891369,434 827207,917 110,097 ASJL
28 9891369,493 827203,774 110,005 ASJL
29 9891369,603 827199,461 109,932 ASJL
30 9891361,219 827115,780 107,604 ASJL

Lampiran A-2
31 9891369,799 827190,389 109,489 ASJL
32 9891369,602 827186,070 109,429 ASJL
33 9891369,888 827181,597 109,334 ASJL
34 9891370,123 827177,788 109,174 ASJL
35 9891370,235 827174,303 109,060 ASJL
36 9891370,228 827170,717 109,007 ASJL
37 9891370,308 827166,884 108,936 ASJL
38 9891370,290 827163,129 108,818 ASJL
39 9891370,151 827159,684 108,728 ASJL
40 9891369,997 827154,576 108,561 ASJL
41 9891369,783 827150,618 108,428 ASJL
42 9891369,489 827146,601 108,288 ASJL
43 9891369,279 827142,659 108,165 ASJL
44 9891369,109 827138,632 108,060 ASJL
45 9891369,129 827134,049 107,848 ASJL
46 9891369,795 827129,859 107,772 ASJL
47 9891370,029 827126,077 107,628 ASJL
48 9891370,372 827120,591 107,490 ASJL
49 9891500,628 827275,475 111,128 ASJL
50 9891500,692 827272,277 110,998 ASJL
51 9891501,461 827268,858 110,835 ASJL
52 9891501,161 827262,713 110,596 ASJL
53 9891501,450 827257,639 110,452 ASJL
54 9891501,332 827253,450 110,361 ASJL
55 9891501,113 827248,673 110,218 ASJL
56 9891499,069 827243,234 109,995 ASJL
57 9891497,970 827238,201 109,779 ASJL
58 9891497,370 827234,330 109,630 ASJL
59 9891497,240 827224,370 109,402 ASJL
60 9891497,546 827214,388 109,148 ASJL
61 9891497,011 827204,067 108,886 ASJL
62 9891496,213 827192,925 108,403 ASJL
63 9891495,617 827183,935 108,113 ASJL
64 9891492,081 827174,700 107,881 ASJL
65 9891488,713 827167,415 107,806 ASJL
66 9891484,816 827160,549 107,635 ASJL
67 9891481,078 827152,845 107,474 ASJL
68 9891477,485 827145,763 107,424 ASJL
69 9891472,974 827137,678 107,306 ASJL

Lampiran A-3
70 9891468,538 827129,470 107,251 ASJL
71 9891458,172 827133,654 107,721 ASJL
72 9891458,601 827144,187 108,064 ASJL
73 9891458,412 827154,455 108,371 ASJL
74 9891457,839 827164,037 108,605 ASJL
75 9891458,237 827173,743 108,822 ASJL
76 9891458,374 827183,729 108,967 ASJL
77 9891458,478 827194,148 109,165 ASJL
78 9891457,518 827204,524 109,434 ASJL
79 9891457,818 827214,873 109,684 ASJL
80 9891457,941 827224,013 110,002 ASJL
81 9891458,244 827234,549 110,420 ASJL
82 9891458,357 827244,361 110,791 ASJL
83 9891457,925 827253,888 111,131 ASJL
84 9891458,076 827265,027 111,593 ASJL
85 9891458,496 827274,482 111,898 ASJL
86 9891413,525 827275,141 112,216 ASJL
87 9891413,973 827271,083 112,043 ASJL
88 9891414,107 827264,598 111,758 ASJL
89 9891414,445 827259,643 111,565 ASJL
90 9891414,852 827254,676 111,393 ASJL

Lampiran A-4
Gambar data ukur yang di mAsukkan ke aplikasi Civil 3D

Lampiran A-5
Gambar : Site Plan Paket Pekerjaan Infra Duyu

Lampiran A-6

Anda mungkin juga menyukai