DISUSUN OLEH :
ISTI MAHARANI, S. KEP
NIM : 2020207209154
B. TANDA-TANDA KEHAMILAN
1. Tanda dan gejala kehamilan
Tanda-tanda kehamilan adalah sekumpulan tanda atau gejala yang timbul pada
wanita hamil dan terjadi akibat adanya perubahan fisiologi dan psikologi pada
masa kehamilan (Walyani, 2015). Tanda-tanda kehamilan ada tiga yaitu :
a) Tanda dugaan hamil
1) Amenorhoe (tidak dapat haid)
Pada wanita sehat dengan haid yang teratur, amenorhoe menandakan
kemungkinan kehamilan. Gejala ini sangat penting karena umumnya
wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama
haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan tafsiran
tanggal persalinan dengan memakai rumus dari Naegele (walyani 2015).
2) Nausea (mual) dan emesis (muntah)
Mual terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan sampai
akhir triwulan pertama disertai kadang-kadang oleh muntah. Sering terjadi
pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning
sickness. Dalam batas tertentu keadaan ini masih fisiologis, namun bila
terlampau sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut
dengan hiperemesis gravidarum (walyani, 2015).
3) Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama dan menghilang dengan makin
tuanya kehamilan (walyani, 2015).
4) Mamae menjadi tegang dan membesar
Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada payudara,
sedangkan progesteron menstimulasi perkembangan sistem alveolar
payudarabersama somatomamotropin, hormon - hormon ini menimbulkan
perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama kehamilan, pelebaran
puting susu, serta pengeluaran kolostrum. (walyani, 2015)
5) Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
Terjadi pada bulan-bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan akan
timbul lagi.
6) Sering kencing
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan
tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya
keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga
panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul kembali karena janin mulai
masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kencing.
7) Konstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot
menurun), sehingga kesulitan untuk BAB.
8) Pigmentasi kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi,
kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai
kloasma gravidarum (topeng kehamilan). Areola mamae juga menjadi
lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebihan. Daerah
leher menjadi lebih hitam dan linea alba. Hal ini terjadi karena pengaruh
hormon kortikostiroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit
(Walyani, 2015).
9) Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae/ gusi, sering terjadi pada triwulan
pertama (Walyani, 2015).
10) Varises
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh
darah terutama bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi
disekitar genitalia ekterna, kaki dan betis, serta payudara. Penampakan
pembuluh darah dapat hilang setelah persalinan (Walyani. 2015).
2. Nutrisi
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi
bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal.Gizi pada waktu
hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori per hari, ibu hamil harusnya
mengonsumsi yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan
(menu seimbang).
a) Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester Pertama
1) Minggu 1 sampai minggu ke-4
Selama trimester 1 (hingga minggu ke-12), ibu harus mengonsumsi
berbagai jenis makanan berkalori tinggi untuk mencukupi kebutuhan
kalori yang bertambah 170 kalori (setara 1 porsi nasi putih).
2) Minggu ke-5
Contoh porsi yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan zat gizi
per hari pada trimester 1, antara lain roti, sereal, nasi 6 porsi, buah 3 - 4
porsi, sayuran 4 porsi, daging, sumber protein lainnya 2 - 3 porsi, susu
atau produk olahannya 3 - 4 porsi, camilan 2 - 3 porsi
3) Minggu ke-7
Konsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium untuk menunjang
pembentukan tulang kerangka tubuh janin yang berlangsung saat ini.
Kebutuhan kalsium Anda 1000 miligram/hari
4) Minggu ke-9
Penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari, diperoleh dari hati,
kacang kering, telur, brokoli, aneka produk whole grain, jeruk, dan jus
jeruk. Konsumsi juga vitamin C untuk pembentukan jaringan tubuh janin,
penyerapan zat besi, dan mencegah pre-eklampsia.
5) Minggu ke-10
Saatnya makan banyak protein untuk memperoleh asam amino bagi
pembentukan otak janin, diitambah kolin dan DHA untuk membentuk sel
otak baru. Sumber kolin; susu, telur, kacang-kacangan, daging sapi dan
roti gandum. Sumber DHA: ikan, kuning telur, produk unggas, daging,
dan minyak kanola.
6) Minggu ke-12
Sejumlah vitamin yang harus ibu hamil penuhi kebutuhannya adalah
vitamin A, B1, B2, B3, dan B6, semuanya untuk membantu proses
tumbuh-kembang, vitamin B12 untuk membentuk sel darah baru, vitamin
C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan tulang dan
gigi, vitamin E untuk metabolisme
b) Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Trimester II
1) Minggu ke-13
Kurangi atau hindari minum kopi. Sebab kafeinnya (juga terdapat di teh,
kola dan cokelat) berisiko mengganggu perkembangan sistem saraf pusat
janin yang mulai berkembang.
2) Minggu ke-14
Ibu perlu menambah asupan 300 kalori per hari untuk tambahan energi
yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang janin. Penuhi antara lain dari 2
cangkir nasi atau penggantinya. Juga perlu lebih banyak ngemil, 3-4 kali
sehari porsi sedang.
3) Minggu ke-17
Makan sayur dan buah serta cairan untuk mencegah sembelit.Penuhi
kebutuhan cairan tubuh yang meningkat. Pastikan minum 6-8 gelas air
setiap hari.
4) Minggu ke-24
Batasi garam, karena memicu tekanan darah tinggi dan mencetus kaki
bengkak akibat menahan cairan tubuh.
5) Minggu ke-28
Konsumsi aneka jenis seafood untuk memenuhi kebutuhan asam lemak
omega-3 bagi pembentukan otak dan kecerdasan janin.Vitamin E sebagai
antioksidan harus dipenuhi pula.Pilihannya, bayam dan buah kering.
3. Personal Hygiene
Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu
hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor yang
banyak mengandung kuman-kuman. Kehamilan merupakan suatu proses
kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-
perubahan yang meliputi perubahan fisik, mental, psikologis dan sosial. Tujuan
perawatan personal hygiene.
a) Meningkatkan derajat kesejahteraan seseorang
b) Memelihara kebersihan diri seseorang
c) Memperbaiki personal hygiene yang kurang
d) Pencegahan penyakit
e) Meningkatkan percaya diri seseorang
f) Menciptakan keindahan
Manfaat Personal Hygiens dan Aktivitas pada Ibu Hamil (Rio. 2011)
a) Dengan mandi dan membersihkan badan ibu akan mengurangi kemungkinan
adanya kuman yang masuk selama ibu hamil. Hal ini mengurangi terjadinya
infeksi, khususnya sesudah melahirkan.
b) Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan
c) Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan
tinja
d) Bulu kemalauan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus
yang akan dibersihkan karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan
jika ibu ternyata diepisiotomi
e) Selama menunggu persalinan tiba ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan
disekitar kamar bersalin
f) Ibu boleh minum dan makan makanan ringan, disarankan untuk tidak
mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti pete dan jengkol.
4. Pakaian
Pada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai, baju hendaknya yang longgar
dan mudah dipakai serta bahan yang mudah menyerap keringat. Ada dua hal yang
harus diperhatikan dan dihindari yaitu :
a) Sabuk dan stoking yang terlalu ketat. Karena akan mengganggu aliran balik
b) Sepatu dengan hak tinggi, akan menambah lordosis sehingga sakit pinggang
akan bertambah. (Kusmiyati Y, dkk.2008)
5. Eliminasi
Eliminasi pada Ibu Hamil :
a) Trimester I : frekuensi BAK meningkat karena kandung kencing tertekan
oleh pembesaran uterus, BAB normal konstitensi lunak.
b) Trimester II : frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari
rongga panggul
c) Trimester III : frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala ke PAP
(Pintu Atas Panggul), BAB sering obstipasi (sembelit) karena hormone
progesterone meningkat
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah
konstipasi dan sering buang air kemih. Konstipasi terjadi karena adanya
pengaruh hormone progesterone yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos,
salah satunya otot usus. Selain itu, desakan usus oleh pembesaran janin juga
menyebabkan bertambahnya konstipasi.
6. Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat
penyakit seperti berikut ini:
a) Sering abortus dan kelahiran premature
b) Perdarahan pervaginam
c) Coitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir
kehamilan
Trimester kedua: Gairah seksual dapat meningkat ketika gangguan rasa nyaman
berkurang.Tubuh sudah dapat menerima dan terbiasa dengan kondisi kehamilan
sehingga ibu hamil dapat menikmati aktifitas dengan lebih leluasa dari pada di
trimester pertama. Kehamilan juga belum terlalu besar dan memberatkan seperti
pada trimester ketiga. Mual, muntah, dan segala rasa tidak enak biasanya sudah
jauh berkurang dan tubuh terasa lebih nyaman.
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I :
- Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
- Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
- Konsistensi uterus
Leopold II :
- Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
- Menentukan letak punggung janin
- Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold III :
- Menentukan bagian terbawah janin
- Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang
Leopold IV :
- Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil
- Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh
sudah masuk PAP
Pemeriksaan Dalam
a. Vaginal Toucher (VT)
b. Rectal Toucher (RT)
Dapat dinilai :
- Pembukaan serviks : berapa cm/ jari
- Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya
- Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge
2. Diagnosa Keperawatan
a) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
b) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus
c) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
d) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder akibat
penekanan pembesaran uterus pada diafragama dan peningkatan volume darah
e) Risiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan membrane
mukosa oral berhubungan dengan gusi hiperemik sekunder akibat kadar
estrogen dan progesterone
f) Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan darah dan
nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi
3. Intervensi Keperawatan
a) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
Kriteria hasil :
1) Meningkatkan masukan oral
2) Menjelaskan factor-faktor penyebab bila diketahui
Intervensi :
1) Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat
2) Timbang BB setiap hari
3) Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
4) Beri dorongan individu makan makanan yang kering
Ambarwati, Eny Retna dan Tri Sunarsih. 2009. KDPK Kebidanan Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta: Nuha Medika.
Perry A. Potter. 2008. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik Edisi
4. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Yuliati, Lia., dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: Trans Info Media.
Eka, Maulitha Listian dan Noerma Ismayucha. 2013. Asuhan Kebidanan 1
(kehamilan). Yogyakarta: Lingkar Media.
Tarwoto dan Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 3.
Salemba Medika: Jakarta.
Oesman, Handoko. 2017. Laporan Pendahuluan Antenatal Care.
https://docplayer.info/45998914-Laporan-pendahuluan-antenatal-care-anc.html. diakses pada
Minggu, 24 Januari 2021.