Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE (ANC)

DISUSUN OLEH :
ISTI MAHARANI, S. KEP
NIM : 2020207209154

PROGRAM STUDI PROFESI NERS (KONVERSI)


UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PRINGSEWU – LAMPUNG
2020 – 2021
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE

A. PENGERTIAN ANTENATAL CARE


Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, sedangkan pengawasan sebelum
persalinan terutama yang ditujukan pada ibu disebut ante partal care.
Antenatal adalah perawatan fisik dan mental sebelum persalinan yaitu sejak
masa kehamilan. Antenatal ini bersifat preventif care dan tujuan secara umumnya
adalah mencegah hal – hal yang kurang baik bagi bayi maupun ibu.
Menurut Walyani (2015), Ante Natal Care (ANC) ialah suatu program yang
terencana berupa observasi, edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persiapan persalinan yang aman dan
memuaskan

B. TANDA-TANDA KEHAMILAN
1. Tanda dan gejala kehamilan
Tanda-tanda kehamilan adalah sekumpulan tanda atau gejala yang timbul pada
wanita hamil dan terjadi akibat adanya perubahan fisiologi dan psikologi pada
masa kehamilan (Walyani, 2015). Tanda-tanda kehamilan ada tiga yaitu :
a) Tanda dugaan hamil
1) Amenorhoe (tidak dapat haid)
Pada wanita sehat dengan haid yang teratur, amenorhoe menandakan
kemungkinan kehamilan. Gejala ini sangat penting karena umumnya
wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama
haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan tafsiran
tanggal persalinan dengan memakai rumus dari Naegele (walyani 2015).
2) Nausea (mual) dan emesis (muntah)
Mual terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan sampai
akhir triwulan pertama disertai kadang-kadang oleh muntah. Sering terjadi
pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning
sickness. Dalam batas tertentu keadaan ini masih fisiologis, namun bila
terlampau sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut
dengan hiperemesis gravidarum (walyani, 2015).
3) Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama dan menghilang dengan makin
tuanya kehamilan (walyani, 2015).
4) Mamae menjadi tegang dan membesar
Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada payudara,
sedangkan progesteron menstimulasi perkembangan sistem alveolar
payudarabersama somatomamotropin, hormon - hormon ini menimbulkan
perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama kehamilan, pelebaran
puting susu, serta pengeluaran kolostrum. (walyani, 2015)
5) Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
Terjadi pada bulan-bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan akan
timbul lagi.
6) Sering kencing
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan
tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya
keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga
panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul kembali karena janin mulai
masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kencing.
7) Konstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot
menurun), sehingga kesulitan untuk BAB.
8) Pigmentasi kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi,
kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai
kloasma gravidarum (topeng kehamilan). Areola mamae juga menjadi
lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebihan. Daerah
leher menjadi lebih hitam dan linea alba. Hal ini terjadi karena pengaruh
hormon kortikostiroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit
(Walyani, 2015).
9) Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae/ gusi, sering terjadi pada triwulan
pertama (Walyani, 2015).
10) Varises
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh
darah terutama bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi
disekitar genitalia ekterna, kaki dan betis, serta payudara. Penampakan
pembuluh darah dapat hilang setelah persalinan (Walyani. 2015).

b. Tanda kemungkinan hamil


Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat
diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik (walyani, 2015).
Yang termasuk tanda kemungkinan hamil yaitu :
1) Uterus membesar
Terjadi perubahan bentuk, besar dan konsistensi rahim. Pada pemeriksaan
dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan makin lama makin bundar
bentuknya.
2) Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama daerah
isthimus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengalami hipertrofi
seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama mengakibatkan
ismus menjadi panjang dan lebih lumak. Sehingga kalau kita letakkan 2 jari
dalam fornix posterior dan tangan satunya pada dinding perut di atas simpisis,
maka ismus tidak teraba seolah-olah korpus uteri sama sekali terpisah dari
uterus.
3) Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosavagina termasuk
juga porsio dan serviks.
4) Tanda Piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut
berkembang lebih dulu.
5) Tanda Braxton Hicks
Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomysin
didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak bermitrik, sporadis, tidak nyeri
biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu, tetapi baru dapat diamati dari
pemeriksaan apdominal pada trimester ketiga. Kontraksi ini akan tetap
meningkat frekuensinya, lamanya dan kekuatannya sampai mendekati
persalinan.
6) Goodell Sign
Di luar kehamilan konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita merasa ujung
hidung, dalam kehamilan serviks menjadi lunak pada perabaan selunak bibir
atau ujung bawah daun.

c. Tanda pasti kehamilan


Menurut Romauli (2011), tanda dan gejala kehamilan trimester III yaitu:
1) Denyut Jantung Janin (DJJ)
Dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu ke 17- 18. Orang
gemuk, lebih lambat. Stetoskope ultrasonic (Doppler), DJJ dapat didengar
lebih awal lagi, sekitar minggu ke 12. Melakukan auskultasi pada janin bisa
juga mengidentifikasi bunyi-bunyi yang lain, seperti bising tali pusat, bising
uterus dan nadi ibu.
2) Gerakan Janin Dalam Rahim
Gerakan janin bermula pada usia kehamilan mencapai 12 minggu tetapi baru
dapat dirasakan ibu pada usia kehamilan 16-20 minggu karena di usia
kehamilan tersebut, ibu hamil dapat merasakan gerakan halus hingga
tendangan kaki bayi. Bagian-bagian tubuh bayi juga dapat dipalpasi dengan
mudah mulai usia kehamilan 20 minggu. Fenomena bandul atau pantulan balik
yang disebut dengan ballotement juga merupakan tanda adanya janin di dalam
uterus.

C. ADAPTASI FISIOLOGI DAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL


1. Perubahan Fisik dan Psikologis pada Trimester I
a) Perubahan Fisik pada Trimester I
Menurut Kurnia (2009), perubahan fisik pada trimester I adalah :
1) Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan
hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan
untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai
persiapan menyusui.
2) Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan
rahim yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan
menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir
kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
3) Konstipasi
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot
sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini
adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
4) Morning Sickness, mual dan muntah
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai
sejak awal kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut morning sickness
tetapi kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi setiap saat.
5) Merasa lelah
Hal ini terjadi karena tubuh bekerja secara aktif untuk menyesuaikan
secara fisik dan emosional untuk kehamilan. Juga peningkatan hormonal
yang dapat mempengaruhi pola tidur.
6) Sakit Kepala
Sakit kepala yang lebih sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal
kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga
ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri)
tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala /
pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor
fisik maupun emosional. Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan
depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala.
7) Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di
bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya
beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi
karena adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan
dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk
menyokong rahim.
8) Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus
dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
9) Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan
memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada
peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang
dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena pengaruh hormon
estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progresteron
yang menyebabkan tubuh menahan air.

b) Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)


Menurut Sulistyawati (2009) perubahan psikologis pada trimester I adalah:
1) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya
2) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu
berharap agar dirinya tidak hamil saja
3) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
4) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan seksama
5) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau
bahkan merahasiakannya.

2. Perubahan Fisik dan Psikologis pada Trimester II


a) Perubahan Fisik pada Trimester II
Menurut Kurnia (2009), perubahan fisik pada trimester II adalah :
1) Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati
rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap
minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan
puser (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada
kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16
minggu.
2) Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah
biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama
kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung
dan tidak nyaman.
3) Pelupa
Pada beberapa ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selama
kehamilannya. Ada beberapa teori tentang hal ini, diantaranya adalah
karena tubuh ibu hamil terus bekerja berlebihan untuk perkembangan
bayinya sehingga menimbulkan blok pikiran.
4) Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar
dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran
cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
5) Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan
rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan,
seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut
yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.
6) Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut
bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini
karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang
semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan
bersifat tidak menetap.
7) Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester
kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah
besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
8) Hidung dan Gusi berdarah
Hal ini juga terjadi karena peningkatan aliran darah selama masa
kehamilan. Kadang juga mengalami sumbatan di hidung. Ini disebabkan
karena adanya perubahan hormonal.
9) Perubahan kulit
Ibu hamil akan mengalami perubahan pada kulit. Perubahan tersebut bisa
berbentuk garis kecoklatan yang dimulai dari puser (umbilicus) sampai ke
tulang pubis yang disebut linea nigra. Sedangkan kecoklatan pada wajah
disebut chloasma atau topeng kehamilan. Hal ini dapat menjadi petunjuk
sang ibu kurang asam folat. Strecth mark terjadi karena peregangan kulit
yang berlebihan, biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat
peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin
jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat
diobati setelah persalinan.
10) Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang
kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin
berwarna gelap dan besar. Bintikbintik kecil akan timbul disekitar putting,
dan itu adalah kelenjar kulit.
11) Kram pada kaki
Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat
kehamilan. Atasi dengan menaikkan kaki ke atas dan minum kalsium yang
cukup. Jika terkena kram kaki ketika duduk atau saat tidur, cobalah
menggerak-gerakkan jari-jari kaki ke arah atas.
12) Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40%
wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang
menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak
sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian
bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada
posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.
b) Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
Menurut Sulistyawati (2009), perubahan psikologis pada trimester II adalah :
1) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang
tinggi
2) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
3) Merasakan gerakan anak
4) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
5) Libido meningkat
6) Menuntut perhatian dan cinta
7) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
8) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang
lain yang baru menjadi ibu
9) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru

3. Perubahan Fisik dan Psikologis pada Trimester III


a) Perubahan Fisik pada Trimester III
Menurut Kurnia (2009), perubahan fisik pada trimester III adalah :
1) Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
mempengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah
tulang belakang.
2) Payudara
Keluarnya cairan dari payudara, yaitu colostrum, merupakan makanan
bayi pertama yang kaya akan protein. Biasanya, pada trimester ini, ibu
hamil akan merasakan hal itu, yakni keluarnya colostrum.
3) Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
4) Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke
paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa
susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang
membesar yang berada di bawah diafragma (yang membatasi perut dan
dada). Setelah kepala bayi turun kerongga panggul ini biasanya 2-3
minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil akan
merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut
biasanya juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi
dibawah diafragma / tulang iga ibu.
5) Sering kencing
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin
menekan kandungan kencing ibu hamil.
6) Masalah tidur
Setelah perut besar, bayi akan sering menendang di malam hari sehingga
merasa kesulitan untuk tidur nyenyak.
7) Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan
daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan
dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala
bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk
varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
8) Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut
yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau
istirahat.
9) Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan
tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang
membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh
perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
10) Kram pada kaki
Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun, atau karena
kekurangan kalsium.
11) Cairan vagina
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan
biasanya jernih. Pada awal kehamilan, cairan ini biasanya agak kental,
sedangkan pada saat mendekati persalinan cairan tersebut akan lebih cair.
b) Perubahan Psikologis pada Trimester III
Menurut Sulistyawati (2009), perubahan psikologis pada trimester III adalah :
1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik
2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya
4) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi
yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya
5) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
6) Merasa kehilangan perhatian
7) Perasaan mudah terluka (sensitif)
8) Libido menurun

D. KEBUTUHAN IBU HAMIL TRIMESTER I-III


1. Oksigen
Oksigen adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh.
Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen
ke dalam tubuh serta menghembuskan karbon dioksida sebagai hasil oksidasi.
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil
berbagai gangguan pernafasan bias terjadi saat ibu hamil sehingga akan
mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu dan pengaruh pada bayi
yang dikandung.
Kebutuhan oksigen berhubungan dengan perubahan system perapasan pada
masa kehamilan. Kebutuhan oksigen selama kehamilan meningkat sebagai respon
tubuh terhadap akselerasi metabolisme rate perlu untuk menambah masa jaringan
pada payudara, hasil konsepsi dan masa uterus dll.
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil
berbagai gangguan pernafasan bias terjadi saat ibu hamil sehingga akan
mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu dan pengaruh pada bayi
yang dikandung.

2. Nutrisi
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi
bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal.Gizi pada waktu
hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori per hari, ibu hamil harusnya
mengonsumsi yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan
(menu seimbang).
a) Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester Pertama
1) Minggu 1 sampai minggu ke-4
Selama trimester 1 (hingga minggu ke-12), ibu harus mengonsumsi
berbagai jenis makanan berkalori tinggi untuk mencukupi kebutuhan
kalori yang bertambah 170 kalori (setara 1 porsi nasi putih).
2) Minggu ke-5
Contoh porsi yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan zat gizi
per hari pada trimester 1, antara lain roti, sereal, nasi 6 porsi, buah 3 - 4
porsi, sayuran 4 porsi, daging, sumber protein lainnya 2 - 3 porsi, susu
atau produk olahannya 3 - 4 porsi, camilan 2 - 3 porsi
3) Minggu ke-7
Konsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium untuk menunjang
pembentukan tulang kerangka tubuh janin yang berlangsung saat ini.
Kebutuhan kalsium Anda 1000 miligram/hari
4) Minggu ke-9
Penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari, diperoleh dari hati,
kacang kering, telur, brokoli, aneka produk whole grain, jeruk, dan jus
jeruk. Konsumsi juga vitamin C untuk pembentukan jaringan tubuh janin,
penyerapan zat besi, dan mencegah pre-eklampsia.
5) Minggu ke-10
Saatnya makan banyak protein untuk memperoleh asam amino bagi
pembentukan otak janin, diitambah kolin dan DHA untuk membentuk sel
otak baru. Sumber kolin; susu, telur, kacang-kacangan, daging sapi dan
roti gandum. Sumber DHA: ikan, kuning telur, produk unggas, daging,
dan minyak kanola.
6) Minggu ke-12
Sejumlah vitamin yang harus ibu hamil penuhi kebutuhannya adalah
vitamin A, B1, B2, B3, dan B6, semuanya untuk membantu proses
tumbuh-kembang, vitamin B12 untuk membentuk sel darah baru, vitamin
C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan tulang dan
gigi, vitamin E untuk metabolisme
b) Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Trimester II
1) Minggu ke-13
Kurangi atau hindari  minum kopi. Sebab kafeinnya (juga terdapat di teh,
kola dan cokelat) berisiko mengganggu perkembangan sistem saraf pusat
janin yang mulai berkembang.
2) Minggu ke-14
Ibu perlu menambah asupan 300 kalori per hari untuk tambahan energi
yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang janin. Penuhi antara lain dari 2
cangkir nasi atau penggantinya. Juga perlu lebih banyak ngemil, 3-4 kali
sehari porsi sedang.
3) Minggu ke-17
Makan sayur dan buah serta cairan untuk mencegah sembelit.Penuhi
kebutuhan cairan tubuh yang meningkat. Pastikan minum 6-8 gelas air
setiap hari.
4) Minggu ke-24
Batasi garam, karena memicu tekanan darah tinggi dan mencetus kaki 
bengkak akibat menahan cairan tubuh.
5) Minggu ke-28
Konsumsi aneka jenis seafood untuk memenuhi kebutuhan asam lemak
omega-3 bagi pembentukan otak dan kecerdasan janin.Vitamin E sebagai
antioksidan harus dipenuhi pula.Pilihannya, bayam dan buah kering.

c) Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Pada Trimester III


1) Kalori
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000-80.000 kilo
kalori (kkal), dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg.
2) Lemak
1) 20% hingga 35% dari asupan kalori seorang wanita perhari
2) Asam linoleat
3) Merupakan asam lemak esensial bagi pertumbuhan sel yang baru
4) Harus diperoleh dari makanan
5) Ditemukan dalam minyak nabati seperti minyak jagung, minyak
zaitun, minyak kacang, dan safflower (minyak biji rami)
3) Vitamin
Asupan semua vitamin harus ditingkatkan karena:
6) Diperlukan bagi sintesis jaringan dan produksi energy
7) Kebutuhan akan vitamin yang larut-lemak dan air akan meningkat
4) Yodium
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan
mengontrol setiap metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan
senyawa ini, akibatnya proses perekembagan janin, termasuk otaknya
terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil.
5) Air
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi
juga dari cairan. Air sangat penting untuk pertubuhan sel-sel baru,
mengatur suhu tubuh, melarutkan danmengatur proses metabolisma zat-
zat gizi, serta mempertahankan volume darah yang meningkat selama
masa kehamilan.

3. Personal Hygiene
Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu
hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor yang
banyak mengandung kuman-kuman. Kehamilan merupakan suatu proses
kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-
perubahan yang meliputi perubahan fisik, mental, psikologis dan sosial. Tujuan
perawatan personal hygiene.
a) Meningkatkan derajat kesejahteraan seseorang
b) Memelihara kebersihan diri seseorang
c) Memperbaiki personal hygiene yang kurang
d) Pencegahan penyakit
e) Meningkatkan percaya diri seseorang
f) Menciptakan keindahan

Manfaat Personal Hygiens dan Aktivitas pada Ibu Hamil (Rio. 2011)
a) Dengan mandi dan membersihkan badan ibu akan mengurangi kemungkinan
adanya kuman yang masuk selama ibu hamil. Hal ini mengurangi terjadinya
infeksi, khususnya sesudah melahirkan.
b) Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan
c) Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan
tinja
d) Bulu kemalauan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus
yang akan dibersihkan karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan
jika ibu ternyata diepisiotomi
e) Selama menunggu persalinan tiba ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan
disekitar kamar bersalin
f) Ibu boleh minum dan makan makanan ringan, disarankan untuk tidak
mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti pete dan jengkol.

4. Pakaian
Pada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai, baju hendaknya yang longgar
dan mudah dipakai serta bahan yang mudah menyerap keringat. Ada dua hal yang
harus diperhatikan dan dihindari yaitu :
a) Sabuk dan stoking yang terlalu ketat. Karena akan mengganggu aliran balik
b) Sepatu dengan hak tinggi, akan menambah lordosis sehingga sakit pinggang
akan bertambah. (Kusmiyati Y, dkk.2008)

Menurut Lusy sulistriawati (2012) personal hygine pada ibu hamil :


a) Bra
1) Pilih bra yang biasa dipakai untuk berolahraga
2) Ada bra yang bisa dipakai sejak masa hamil hingga menyusui
3) Pilih yang bahan dasarnya katun
4) Pastikan penyangga bra di bagian bawah cup nyaman dipakai.
b) Celana Dalam
1) Pilih celana dalam berbahan dasar katun
2) Perhatikan ukuran dan karet celana
3) Celana dalam yang pas

5. Eliminasi
Eliminasi pada Ibu Hamil :
a) Trimester I : frekuensi BAK meningkat karena kandung kencing tertekan
oleh pembesaran uterus, BAB normal konstitensi lunak.
b) Trimester II : frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari
rongga panggul
c) Trimester III : frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala ke PAP
(Pintu Atas Panggul), BAB sering obstipasi (sembelit) karena hormone
progesterone meningkat

Keluhan yang sering  muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah
konstipasi  dan sering buang air kemih. Konstipasi terjadi karena adanya
pengaruh hormone progesterone yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos,
salah satunya otot usus. Selain itu, desakan usus oleh pembesaran janin juga
menyebabkan bertambahnya konstipasi.

Defekasi menjadi tidak teratur karena :


a) Pengaruh relaksasi otot polos oleh estrogen
b) Tekanan uterus yang membesar
c) Pada kehamilan lanjut karena pengaruh tekanan kepala yang telah masuk
panggul

Konstipasi di cegah dengan :


a) Cukup banyak minum
b) Olahraga
c) Pemberian laksatif ringan seperti  jus buah-buahan

Hal-hal untuk mengatasi terjadinya masalah eliminasi pada masa kehamilan:


a) BAK : untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu
dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin
b) BAB : perubahan hormonal mempengaruhi aktifitas usus halus dan usus
besar sehingga pada ibu hamil sering mengalami obstipasi, untuk mengatasi
di anjurkan meningkatkan aktifitas jasmani dan makan bersehat

6. Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat
penyakit seperti berikut ini:
a) Sering abortus dan kelahiran premature
b) Perdarahan pervaginam
c) Coitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir
kehamilan

Trimester pertama: Minat menurun pada trimester (3 bulan) pertama, biasanya


gairah seks menurun karena gangguan rasa nyaman dan rasa cepat lelah.
Jangankan kepingin, bangun tidur saja sudah didera morning sickness, muntah,
lemas, malas, segala hal yang bertolak belakang dengan semangat dan libido.
Fluktuasi, kelelahan, dan rasa mual dapat menghisap semua keinginan untuk
melakukan hubungan seks.

Trimester kedua: Gairah seksual dapat meningkat ketika gangguan rasa nyaman
berkurang.Tubuh sudah dapat menerima dan terbiasa dengan kondisi kehamilan
sehingga ibu hamil dapat menikmati aktifitas dengan lebih leluasa dari pada di
trimester pertama. Kehamilan juga belum terlalu besar dan memberatkan seperti
pada trimester ketiga. Mual, muntah, dan segala rasa tidak enak biasanya sudah
jauh berkurang dan tubuh terasa lebih nyaman.

Trimester ketiga: Minat menurun lagi libido dapat turun kembali ketika


kehamilan memasuki trimester ketiga. Rasa nyaman sudah jauh berkurang. Pegel
di punggung dan pinggul, tubuh bertambah berat dengan cepat, nafas lebih sesak
(karena besarnya janin mendesak dada dan lambung), dan kembali merasa mual,
itulah penyebab menurunnya minat seksual. Tapi jika termasuk yang tidak
mengalami penurunan libido di trimester ketiga, itu adalah hal yang normal,
apalagi jika termasuk yang menikmati masa kehamilan

E. ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL


1. Pengkajian
a) Anamnesa
1) Anamnesa identitas istri dan suami
2) Anamnesa umum : keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit kepala, nyeri
ulu hati), nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan
3) Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik atau
kehamilan mola sebelumnya
b) Pemeriksaan Fisik Diagnostik
1) Keadaan umum
Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan  panggul.
Adanya kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga bila terlihat
jalannya ibu tidak normal, misalnya pincang, ibu sangat pendek, adanya
kelainan panggul (kifosis, skoliosis), kelainan belah ketupat
dari michealis (tidak simetris).
2) Tinggi badan
Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko untuk ibu
hamil atau ibu bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145 cm
dimungkinkan sang ibu memiliki panggul sempit.
3) Berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu.
Bila dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil
muda 5 kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing
bertambah 5 kg. Pada akhir kehamilan, pertambahan berat badan total
adalah 9-12 kg. Bila terdapat BB yang berlebihan, perlu dipikirkan
adanya risiko bengkak, kehamilan kembar, hidroamnion, dan anak besar.
4) Lingkar lengan atas (LILA)
LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi
yang kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan BBLR.
5) Tanda-tanda vital
- Tekanan darah
TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan resiko dalam
kehamilan. Penanganan yang kurang tepat, TD sistolik 30 mmHg atau
lebih, dan/atau diastolik 15 mmHg atau lebih dapat berlanjut menjadi
preeklamsi dan eklamsi.
- Denyut nadi
Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
- Suhu
Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5 derajat Celcius dikatakan
demam, hal ini kemungkinan ada infeksi dalam kehamilan.
- Pernapasan
Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit. Bila
ibu mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu akan mudah lelah
atau kemungkinan dicurigai mempunyai penyakit jantung.
6) Kepala dan Leher
- Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
- Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat,
berwarna kuning/jaundice pada sclera
- Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi
- Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar
tiroid, pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularis
7) Payudara
- Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal
melingkar, agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan
besar
- Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
- Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
- Retraksi akibat adanya lesi
- Masa atau pembesaran pembuluh limfe
8) Abdomen
- Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
- Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia
kehamilan > 12 minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan     > 22
minggu
- Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan
penurunan kepala janin kalau lebih dari 36 minggu

Pemeriksaan Leopold :
Leopold I   : 
- Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
- Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
- Konsistensi uterus

Leopold II  :
- Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
- Menentukan letak punggung janin
- Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin

Leopold III  : 
- Menentukan bagian terbawah janin
- Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang

Leopold IV  :
- Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil
- Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh
sudah masuk PAP

9)  Tangan dan kaki


- Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari
- Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
- Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo
atau hiper

10) Pemeriksaan panggul


Panggul : genital luar
- Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra, introitus
vagina untuk melihat adanya tukak atau luka, varises, cairan yang ada
(warna, konsistensi, jumlah, bau)
- Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya
pembengkakan masa atau cairan kista

Panggul : menggunakan speculum


- Memeriksa serviks untuk melihat adanya cairan/darah, luka/lesi,
apakah serviks sudah membuka atau belum
- Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah dan
luka

Panggul : pemeriksaan bimanual


- Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui pembukaan
(dilatasi) dan rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan atau nyeri
goyang)
- Menggunakan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua jari di
dalam vagina untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk dan posisi,
mobilitas, rasa nyeri, serta adanya masa.

Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :


a. Dari Janin  : 
- Djj pada bulan ke 4-5
- Bising tali pusat
- Gerakan dan tendangan janin
b. Dari ibu     :
- Bising rahim
- Bising aorta
- Peristaltik usus

Pemeriksaan Dalam
a. Vaginal Toucher (VT)
b. Rectal Toucher (RT)
Dapat dinilai :
- Pembukaan serviks : berapa cm/ jari
- Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya
- Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge

2. Diagnosa Keperawatan
a) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan keinginan untuk makan akibat mual  dan muntah.
b) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus
c) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
d) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder akibat
penekanan pembesaran uterus pada diafragama dan peningkatan volume darah
e) Risiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan membrane
mukosa oral berhubungan dengan gusi hiperemik sekunder akibat kadar
estrogen dan progesterone
f) Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan darah dan
nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi

3. Intervensi Keperawatan
a) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan keinginan untuk makan akibat mual  dan muntah.
Kriteria hasil :
1) Meningkatkan masukan oral
2) Menjelaskan factor-faktor penyebab bila diketahui
Intervensi :
1) Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat
2) Timbang BB setiap hari
3) Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
4) Beri dorongan individu makan makanan yang kering

b) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus


dan asupan cairan yang tidak adekuat
Tujuan : kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria hasil :
1) Keseimbangan cairan dan elektrolit akan kembali ke kondisi normal, yang
terbukti dengan turgor kulit normal, membran mukosa lembab, berat badan
stabil, tanda-tanda vital dalam batas normal; elektrolit, serum, hemoglobin,
hematokrit, dan berat jenis urin akan berada dalam batas normal
2) Klien tidak akan muntah lagi
3) Klien akan mengkonsumsi asupan dalam jumlag yang adequat.
Intervensi:
1) Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
2) Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya : Ulkus)
3) Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan
berat jenis urine. Timbang BB klien setiap hari.
4) Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering
mungkin dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti : roti
kering sebelum bangun dari tidur.
5) Berikan obat sesuai indikasi misalnya vitamin dan suplemen mineral
misalnya siano kobalamin (vit.B12), asam folat (flovite), asam askorbat
(vitamin C).

c) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.


Kriteria hasil :
1) Menggambarkan ansietas dan pola kopingnya
2) Menghubungkan peningkatan kenyamanan psikologis
3) Menggambarkan mekanisme kopinh yang efektif
Intervensi :
1) Gali ketakutan dan kekhawatiran selama hamil
2) Bantu pasangannya mengenali harapan yang tidak realistis
3) Terima ansietasnya dan kenormalan dari proses tersebut
4) Diskusikan kekhawatiran inin dengan klien dan pasangannya

d) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder akibat


penekanan pembesaran uterus pada diafragama dan peningkatan volume darah
Kriteria hasil :
1) Mengidentifikasi factor-faktor yang menurunkan toleransi aktivitas
2) Menurunkan penurunan gejala-gejala intoleransi aktivitas
Intervensi :
1) Jelaskan penyebab keletihan dan dispnea pada pertnegahan kehamilandan
masa akhir kehamilan
2) Perubahan pada pusat gravitasi
3) Peningkatan berat badan
4) Tekanan pembesaran uterus pada diafragma
5) Ajarkan metode penghematan energy
e) Risiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan membrane
mukosa oral berhubungan dengan gusi hiperemik sekunder akibat kadar
estrogen dan progesterone.
Kriteria hasil :
1) Memperlihatkan integritas rongga mulut
2) Bebeas dan rasa tidak nyaman saat makan dan minum
Intervensi :
1) Diskusikan pentingnya hygiene oral setiap hari dan pemeriksaan gigi
secara periodic
2) Ingatkan untuk memberi tahu dokter gigi tentang kehamilan
3) Jelaskan bahwa hipertropi dan nyeri tekan guzi adalah normal pada
kehamilan

f) Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan darah dan


nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi
Tujuan : Tidak terjadi ganguan integritas kulit.
Kriteria hasil :
1) Mengidentifikasi dan menunjukkan perilaku untuk mempertahankan kulit
halus, kenyal, utuh.
Intervensi :
1) Observasi kemerahan, pucat, ekskoriasi
2) Dorong mandi tiap 2 hari satu kali, pengganti mandi tiap hari.
3) Gunakan krim kulit dua kali sehari dan setelah mandi.
4) Diskusikan pentingnya perubahan posisi sering, perlu untuk
mempertahankan aktivitas.
5) Tekankan pentingnya masukan nutrisi/cairan adequat.

g) Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan berhubungan


denganketerbatasan informasi
Tujuan: klien mengerti tentang perubahan fisiologis dan pskologis yang
normal dan tanda-tanda bahaya kehamilan.
Kriteria hasil:
1) Klien menjelaskan perubahan fisiologis dan pskologis normal
berkaitandengan kehamilan trimester pertama.
2) Klien menunjukkan perilaku perawatan diri sendiri yang
meningkatkankesehatan.
3) Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya kehamilan.
Intervensi:
1) Jelaskan tentang Hiperemesis Grvidarum dan kaji pengetahuan pasien.
2) Berikan pendidikan kesehatan tentang hiperemesis gravidarum.
3) Buat hubungan perawat-klien yang mendukung dan terus menerus.
4) Evaluasi pengetahuan dan keyakinan budaya saat ini berkenaan
denganperubahan fisiologis/psikologis yang normal pada kehamilan, serta
keyakinan tentang aktivitas, perawatan diri dan sebagainya.
5) Klarifikasi kesalahpahaman.
6) Tentukan derajad motivasi untuk belajar
7) Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasangan.
8) Jawab pertanyaan tentang perawatan dan pemberian makan bayi
9) Identifikasi tanda bahaya kehamilan, seperti perdarahan, kram, nyeri
abdomen akut, sakit punggung, edema, gangguan penglihatan, sakit
kepala dan tekanan pelvis.
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Eny Retna dan Tri Sunarsih. 2009. KDPK Kebidanan Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta: Nuha Medika.
Perry A. Potter. 2008. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik Edisi
4. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Yuliati, Lia., dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: Trans Info Media.
Eka, Maulitha Listian dan Noerma Ismayucha. 2013. Asuhan Kebidanan 1
(kehamilan).  Yogyakarta: Lingkar Media.
Tarwoto dan Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 3.
Salemba Medika: Jakarta.
Oesman, Handoko. 2017. Laporan Pendahuluan Antenatal Care.
https://docplayer.info/45998914-Laporan-pendahuluan-antenatal-care-anc.html. diakses pada
Minggu, 24 Januari 2021.

Anda mungkin juga menyukai