Anda di halaman 1dari 2

TANDA DAN GEJALA HIPOVOLEMIA

Hipovolemia adalah berkurangnya cairan ekstrasel (air dan natrium berkurang dalam
jumlah yang sebanding), cairan yang hilang merupakan cairan yang isotonik.

A. Hipovolemia ringan, kehilangan < 20% volume plasma.


Gejala klinis: takikardia
Takikardia terjadi karena untuk mempertahankan perfusi jaringan.

B. Hipovolemia sedang, kehilangan 20 – 40 % volume plasma.


Gejala klinis: takikardia dan hipotensi ortostatik
Berkurangnya volume CES dapat mengganggu curah jantung dengan mengurangi aliran
balik vena ke jantung sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Penurunan tekanan
darah dapat dideteksi oleh baroresptor di jantung dan arteri karotis lalu diteruskan ke pusat
vasomotor di batang otak yang menginduksi respons simpatis berupa takikardia.

C. Hipovolemia berat, kehilangan >40 % volume plasma.


Gejala klinis: penurunan tekanan darah, takikardia, oliguria, agitasi, pikiran kacau.
Oliguria merupakan respons ginjal terhadap berkurangnya volume CES. Ginjal menahan
natrium dan air sehingga urin pekat dan sedikit.
• Baroreceptor (pada sinus karotid, arkus aorta, atrium jantung, dan pembuluh ginjal)
mendeteksi adanya perubahan cairan.
• Sekresi ANF (dilepaskan oleh dinding natrium) meningkat, menurunkan tekanan
darah dan aldosteron.
• Penurunan sekresi aldosteron meningkatkan reabsorpsi natrium
• ADH meningkatkan reabsorpsi air dan natrium

Volume CES yang berkurang dapat menyebabkan aliran darah yang masuk ke otak
berkurang sehingga dapat menyebabkan agitasi dan pikiran kacau.

Tanda dan gejala yang lain:


- Haus, hipovolemia menyebabkan hipotalamus (osmoreseptor) terangsang dan
menimbulkan rasa haus untuk mengembalikan cairan.
- Lesu dan lemah disebabkan karena menurunnya pengangkutan oksigen, sehingga
ATP yang dihasilkan sedikit dan menyebabkan lesu dan lemah.
Sumber:
Campbell, Neil A dkk. 2006. Biologi Edisi ke-5 Jilid 3. 2006. Jakarta: Erlangga.

Guyton, Arthur C dan John E Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta:
EGC.

Price, A.sylvia & Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi Edisi 6. Jakarta: EGC.

Sudoyo, Aru W dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V. Jakarta: Interna
Publishing.

Anda mungkin juga menyukai