Attachment
Attachment
2, AGUSTUS 2016
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk menguji aktivitas imunomodulator dari ekstrak daun
kemangi (Ocimum basilicum L.). Parameter yang diamati adalah densitas optic zat karbon yang
disuntikkan secara intravena, jumlah leukosit dan berat limpa relatif dari mencit putih jantan.
Hewan uji dibagi atas 4 kelompok yang masing-masingnya terdiri dari 5 mencit. Kelompok
pertama adalah hewan yang hanya diberi NaCl fisiologis Kelompok 2, 3 and 4 diberikan ekstrak
daun kemangi dengan dosis 10 mg/kgBB, 50 mg/kgBB dan 100 mg/kgBB secara oral selama 6
hari. Pada hari ke-7 ditentukan persentase dan jumlah total leukosit dan sete padalah itu semua
tikus disuntikkan secara intravena 0,2 ml larutan koloid karbon 6,4%. Nilai densitas optik
karbon dalam darah mencit diukur di menit ke-0, 3, 6, 9, 12, dan 15 pada panjang gelombang
637, 5 nm dan hasilnya digunakan untuk mengukur indeks fagositosis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ekstrak daun kemangi dapat berefek imunostimulan yang ditunjukkan
dengan data indeks fagositosis lebih besar dari 1, peningkatan angka total leukosit, peningkatan
persentase sel neutrofil, eosinofil dan limfosit serta adanya pertambahan berat relatif limpa
mencit putih jantan.
ABSTRACT
The research about basil (Ocimum basilicum L.) extracts on immunomodulatory activity
had been done . Parameters measured to determining the optical density of the carbon that was
administered intravenously at a certain time, the number of leukocytes and spleen weights
relative to male white mice. The experiment animals consisted of 4 groups, each consisting of 5
mice were randomly divided. The first group was normal animal (physiological NaCl), group 2,
3 and 4 give each basil leaf extract at a dose of 10 mg/kgBB, 50 mg/kgBB and 100 mg/kgBB
orally for 6 days in a row. On day 7, it has been determined the percentage and the total number
of leukocytes and then all mice were injected with colloidal carbon 6.4%, volume 0.2 ml
intravenously.The value of the optical density of the carbon in the blood of mice were
determined at minute 0, 3, 6, 9, 12, and 15 at a wavelength of 637, 5 nm and the results were
used to get the index of phagocytosis.After the research done, basil leaf extract was
immunostimulatory, as evidenced by the phagocytic index value greater than one, an increase in
the total number of leukocytes, an increase in percentage of neutrophil cell, eosinophil and
lymphocyte counts and an increase in weight of spleen in male white mice.
Gambar 1: Grafik hubungan antara dosis dengan sel leukosit dari hapusan darah mencit putih
jantan setelah pemberian ekstrak daun kemangi selama 6 hari.
Dari hasil uji statistik menggunakan berbeda secara nyata pada peningkatan
analisis variansi satu arah, terlihat bahwa jumlah eusinofi (P>0,05) , netrofil batang
efek dari perlakuan terhadap kontrol (P>0,05), netrofil segmen (P>0,05) dan
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
Kontrol Dosis 10 mg/kg Dosis 50 mg/kg Dosis 100 mg/kg
BB BB BB
Gambar 2. Grafik jumlah total sel leukosit pada mencit putih jantan setelah pemberian ekstrak
daun kemangi
0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
Kontrol Dosis 10 mg/kg BB Dosis 50 mg/kg BB Dosis 100 mg/kg BB
Gambar 3. Grafik bobot limpa relatif setelah pemberian ekstrak daun kemangi selama 6 hari.
Dapat dilihat dari kenaikan nilai clearence dan penentuan jumlah sel
bobot limpa relatif dari tiap perlakuan leukosit pada mencit putih jantan dapat
dengan dosis yang berbeda. Ini berarti disimpulkan bahwa ekstrak daun kemangi
semakin tinggi bobot limpa maka semakin yang diberikan terhadap mencit putih jantan
tinggi sel limfosit yang dihasilkan dalam selama 6 hari pada dosis 10 mg/kg BB, 50
pembentukan antibodi. Berdasarkan data mg/kg BB, 100 mg/kg BB dapat
bobot limpa didapatkan peningkatan bobot memberikan efek imunostimulan karena
limpa yang optimal terjadi pada kelompok indeks fagositosisnya lebih dari 1 dan efek
dosis 100 mg/kg BB. Pada uji anova satu stimulannya tersebut juga didukung oleh
arah menunjukkan pengaruh yang sangat efek ekstrak dalam meningkatkan jumlah
signifikan dengan nilai (P <0,05). Analisis total sel leukosit, meningkatkan jumlah
selanjutnya dilakukan dengan uji Duncan, persentase sel eusinofil, netrofil batang,
dimana kontrol tidak berbeda nyata dengan netrofil segmen, limfosit, dan juga
dosis 10 mg/kg BB dan dosis 50 mg/kg BB, meningkatkan bobot limfa relatif dimana
tetapi kontrol sangat berbeda nyata dengan semakin tinggi dosis yang digunakan maka
dosis 100 mg/kg BB, dari hasil perhitungan efek imunostimulannya semakin besar.
bobot limpa relatif setiap dosis
menunjukkan adanya efek ekstrak daun
kemangi terhadap aktivitas imunostimulan. DAFTAR PUSTAKA
Dalam limpa, sel B menjadi aktif dan
menghasilkan sejumlah besar antibodi yang Baratawidjaja, K.G., 2006, Imunologi
terdiri dari sel-sel B, sel T, makrofag, Dasar Edisi ke-7, Fakultas
dendritik sel, sel-sel pembunuh alami dan Kedokteran Universitas Indonesia,
sel darah merah, yang menangkap benda Jakarta
asing (antigen) dari darah yang melewati Dashputre, L.N., Naikwade, S.N., 2010,
limpa (Nagarathna et al, 2013). Preliminary Immunomodulatory
Activity of Aqueous and Ethanolic
Leaves Extracts of Ocimum
KESIMPULAN basilicum Linn in Mice,
International Journal of
Berdasarkan penelitian yang telah PharmTech Research, 2(2), 1342-
dilakukan tentang uji immunomodulator 1349.
dari ekstrak daun kemangi (Ocimum Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
basilicum L.) dengan metode carbon 2000, Parameter Standar Umum