14 Mei 2020
Outline
Pendahuluan
• Besarnya dampak ini dipengaruhi juga oleh rendahnya literasi dan kesadaran masyarakat, termasuk
terkait rokok.
– Secara umum, tingkat konsumsi rokok di Indonesia relatif tinggi.
– Padahal, perokok lebih beresiko terkena Covid-19 dibandingkan non-perokok.
• Tingginya konsumsi rokok dipengaruhi juga oleh kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia,
khususnya yang beragama Islam, mengenai perspektif/hukum Islam dan dampak rokok terhadap
kesehatan masyarakat (public health).
Total Kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai lebih
dari 14.000 dengan eskalasi yang cepat dan meluas di
seluruh wilayah…
KONSEPSI ISLAM TERHADAP
KESEHATAN MASYARAKAT DAN
PERILAKU MEROKOK
Konsepsi Islam terhadap Kesehatan Masyarakat
Pandangan Ulama
Al Qur’an Sunnah
Klasik
Praktek
Masyarakat Kaidah Fikih
Muslim Terdahulu
Prinsip-Prinsip Dasar Islam terkait Kesehatan
Masyarakat (1/2)
Allah SWT telah menciptakan keseimbangan supaya keseimbangan tersebut tidak dirusak
• “Dan langit telah ditinggikan-Nya dan Dia ciptakan keseimbangan, agar kamu jangan merusak keseimbangan itu, dan
tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi keseimbangan itu.” (QS 55:7-9)
Menjaga keseimbangan dan kesempurnaan ciptaan Allah SWT adalah hal yang sangat penting, salah satunya ialah
menjaga lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat. Jangan justru merusaknya dengan tangan sendiri
• “…Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.” (QS 4:29)
• “….dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri…” (QS 2:195)
• (QS 2:204-205); (QS 33:58)
Al Qur’an, Hadits, dan Kesehatan Masyarakat (2/6)
Kesehatan adalah hal yang sangat penting
• "Barangsiapa di antara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman pada keluarganya,
dia memiliki makanan pokoknya pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya” (HR Ibnu
Majah)
• "Hal pertama yang harus dipertanggung jawabkan oleh setiap hamba Allah pada Hari Pengadilan adalah bahwa
Allah akan bertanya kepadanya:‘ Apakah aku tidak memberimu kesehatan?” (HR Tirmidzi)
• "Tidak seorang pun akan diizinkan untuk pindah dari posisinya pada Hari Pengadilan sampai dia ditanyai
bagaimana dia menghabiskan waktu hidupnya, bagaimana dia menggunakan pengetahuannya, bagaimana dia
mendapatkan dan menghabiskan uangnya, dan dalam kegiatan apa dia menggunakan kesehatannya" (HR
Tirmidzi)
• "Dua nikmat yang banyak dilalaikan manusia; kesehatan dan waktu luang." (HR Tirmidzi)
• “Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara (1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, (2) Waktu
sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, (3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, (4) Masa
luangmu sebelum datang masa sibukmu, (5) Hidupmu sebelum datang matimu.” (HR. Al Hakim)
Kesempurnaan yang Allah bentuk pada diri manusia adalah agar manusia sempurna
menjalankan amanahnya mengelola bumi sebagai khalifah di muka bumi
• Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di
bumi.” (QS 2:30)
Dalam hal kesehatan masyarakat, manusia harus mengelolanya dengan sangat baik karena
setiap satu nyawa adalah penting untuk dipelihara
• “….bahwa barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau
bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia.
Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara
kehidupan semua manusia….” (QS 5:32)
Dalam Islam, satu nyawa memiliki kualitas yang sama dengan seluruh umat manusia.
Al Qur’an, Hadits, dan Kesehatan Masyarakat (4/6)
Al Qur’an dan Sunnah telah mencontohkan beberapa cara pengelolaan kesehatan masyarakat (1/3)
•Maimunah binti Al Harist radhiyallahu ‘anha, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, •“Ada seseorang menghadap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata: ‘Saudaraku
mengatakan, “Aku meletakkan air untuk mandi janabah bagi Rasulullah shallallahu mengeluhkan sakit pada perutnya (dalam riwayat lainnya: sakit diare).’ Nabi berkata:
‘alaihi wa sallam, beliau lantas menuangkan (air) dengan tangan kanannya pada ‘Minumkan ia madu.’ Kemudian orang itu datang untuk kedua kalinya, Nabi berkata: ‘Minumkan
ia madu.’ Orang itu datang lagi pada kali yang ketiga, Nabi tetap berkata: ‘Minumkan ia madu.’
tangan kirinya sebanyak 2 atau 3 kali. Beliau lalu membasuh kemaluannya. Beliau
Setelah itu, orang itu datang lagi dan menyatakan: ‘Aku telah melakukannya (namun belum
menepukkan tangannya pada tanah atau tembok-sebanyak 2 atau 3 kali- beliau sembuh juga malah bertambah mencret).’ Nabi bersabda: ‘Allah Maha Benar dan perut
lantas berkumur-kumur, memasukkan air ke dalam hidung, membasuh wajah dan saudaramu itu dusta. Minumkan lagi madu.’ Orang itu meminumkannya lagi, maka saudaranya
kedua lengannya. Beliau lantas mengguyur air di atas kepalanya, lantas membasuh pun sembuh.” (HR Bukhari Muslim)
anggota tubuh yang lainnya. Beliau lalu menjauh dan mencuci kedua kakinya.” •(QS 16: 69)
Maimunah berkata, “Aku lantas mendatangi beliau dengan membawa kain, akan •Saya pergi ke Rasulullah SAW bersama dengan putra saya yang lidah dan amandelnya saya tekan
tetapi beliau tidak menghendakinya. Beliau kemudian mulai mengusap air dengan dengan jari saya sebagai pengobatan untuk penyakit (tenggorokan dan amandel). Nabi saw
kedua tangannya.” (HR. Bukhari) berkata, “Mengapa kamu menyakiti anak-anakmu dengan menekan tenggorokan mereka!
•“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka Gunakan Ud Al-Hindi untuk menyembuhkan tujuh penyakit, salah satunya adalah radang selaput
dada. Ini digunakan sebagai tembakau untuk mengobati penyakit tenggorokan dan amandel dan
basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh)
dimasukkan ke satu sisi mulut yang menderita radang selaput dada.” (HR Bukhari)
kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki….” (QS 5:6)
•Sungguh dalam habbatus sauda’ itu terdapat penyembuh segala penyakit, kecuali as-sam.” Saya
•“Wajib bagi setiap muslim untuk mandi di setiap tujuh hari, sehari dia membasuh bertanya, “Apakah as-sam itu?” Beliau menjawab, “Kematian” (HR Bukhari)
kepada dan badannya di dalamnya.” (HR. Ibnu Hibban dan Bukhari). •“Konsumsilah minyak zaitun dan gunakan sebagai minyak rambut, karena minyak zaitun dibuat
•“Jikalau aku tidak memberatkan atas umatkau maka aku akan perintahkan mereka dari pohon yang penuh berkah.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
untuk bersiwak setiap kali akan shalat dengan wudhu dan setiap kali wudhu.” (HR •“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia menurunkan obatnya.” (HR. Bukhari
Ahmad) dan Muslim)
Al Qur’an, Hadits, dan Kesehatan Masyarakat (5/6)
Al Qur’an dan Sunnah telah mencontohkan beberapa cara pengelolaan kesehatan masyarakat (2/3)
• Al Ghazali :
– “Pemahaman yang tepat dan implementasi agama, dari sudut pandang
pengetahuan dan ibadah, hanya dapat dicapai melalui kesehatan fisik dan
pelestarian kehidupan".
http://nahdlatululama.id/wp-content/uploads/2018/01/cover-1.gif
• Imam Al-Shatibi:
– “Perlindungan kesehatan dijamin melalui dua hal berbeda. Yang pertama adalah
memperkuat strukturnya dan mengkonsolidasikan fondasinya, yang berarti
merawat dengan baik apa yang kita miliki terkait kesehatan kita, sedangkan yang
kedua adalah melindunginya terhadap perkembangan negatif, saat ini atau di
masa depan, yang berarti merawatnya agar jangan sampai layu.”
https://images-na.ssl-images-amazon.com/images/I/51Jm-
IvhDsL.jpg
Pendapat Ulama Klasik mengenai
Kesehatan Masyarakat (2/2)
• Ibn Sina :
“Tujuh Doktrin Penjagaan Kesehatan
1. Keseimbangan temperamen
2. Pemilihan artikel makanan dan minuman
3. Menghindari hal-hal yang sia-sia
4. Menjaga komposit
5. Memelihara kemurnian udara yang dihirup
6. Menjaga dari bahaya luar
7. Moderasi dalam kaitannya dengan gerakan
https://www.researchgate. tubuh dan gerakan pikiran, yang dengannya dapat
net/profile/Hassan_Soleim
anpour2/publication/23633 dimasukkan "tidur dan bangun“
1515/figure/fig7/AS:299256
381493257@14483596893
44/Portrait-of-ibn-Sina-or-
Avicenna-980-1037-CE.png
Praktik Kesehatan Masyarakat di Masa Awal Islam:
Masa Rasulullah SAW dan Khulafaurrasyidin
Pada masa Rasulullah saw, pengobatan belum berkembang dan penyakit masih dikaitkan dengan hal-hal mistis.
Namun demikian, terdapat beberapa catatan bahwa Rasulullah saw mendorong pola hidup sehat dan semasa 63
tahun hidupnya hanya mengalami dua kali sakit
Di antara pola hidup sehat yang dipromosikan oleh Rasulullah saw bagi individu adalah tidak makan secara
berlebihan, rutin berolahraga, memiliki pola tidur yang teratur dan menjaga kebersihan. Secara keseluruhan,
pendapat dan sikap Rasulullah saw terkait dengan kesehatan didokumentasikan dalam Tibb an-Nabi (The Medicine
of the Prophet).
Dalam konteks yang lebih luas (kesehatan masyarakat), pada masa Rasulullah saw juga sudah mulai dikenal
penyakit yang bersifat epidemi dan indikasi bahwa Rasulullah memerintahkan untuk mencegah penularan
penyakit epidemi. Lebih dari itu, pengobatan oleh ahli juga sudah mulai dilaporkan dalam beberapa literatur.
Dalam Perang Khandaq juga mulai dikenal praktik kesehatan masyarakat dimana terdapat tenda terpisah yang
didirikan untuk mengobati para prajurit perang yang terluka. Pada masa Khulafaurrasyidin, tenda untuk
pengobatan ini dikembangkan menjadi klinik dan apotik keliling dengan dokter dan apoteker.
Praktik Kesehatan Masyarakat di Masa Awal Islam: Dinasti
Abbasiyah, Umayyah dan Ottoman (1/2)
Abad pertengahan yang merupakan periode keemasan bagi agama Islam telah melahirkan banyak ilmuwan termasuk di
bidang kesehatan (Abu Al-Qasim al-Zahrawi dikenal sebagai Bapak Operasi Modern, Ibnu Sina dikenal sebagai Bapak
Kedokteran Modern, dan Rhazes Bapak Pediatri).
Era Dinasti Umayyah dalam kepemimpinan Al-Walid bin Abdul Malik menjadi era perubahan bagi pengembangan kesehatan
masyarakat ketika Bimaristan pertama didirikan secara permanen.
Bimaristan – Rumah Sakit dalam peradaban Persia merupakan batu pijakan untuk kemajuan layanan kesehatan, struktur dan
organisasi rumah sakit, rekam medis, lisensi dokter dan apoteker, dan pendidikan medis modern. Bimaristan pada awalnya
banyak mendapatkan pengaruh dari peradaban Yunani kuno dan dalam perkembangannya kemudian menjadi pusat
pengembangan ilmu kesehatan bagi masyarakat Persia, Yunani, India, Zoroaster, Yahudi dan Nestorian.
Dalam pengembangannya, Bimaristan pada era peradaban Islam menjadi percontohan bagi rumah sakit dan pengembangan
kesehatan masyarakat di daerah-daerah Eropa kuno (Taheri, 2008)
Sumber: https://islamindonesia.id/wp-content/uploads/2018/02/Bimaristan-
Rumah-Sakit-Pertama-dalam-Peradaban-Islam-e1519411981860.png Sumber https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/1a/The_Arab_hospital-Granada_Bimarstan.jpg
Sumber: https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/bimaristan-
_160818145602-996.jpg
Praktik Kesehatan Masyarakat di Masa Awal Islam:
Dinasti Abbasiyah, Umayyah dan Ottoman (2/2)
Kontribusi terhadap pengembangan praktik kesehatan
masyarakat modern:
• Kitab al-Hawi fi al-Tibb (Liber Continents) karya al-Razi dan Al-Risalah al-Dhahabiah (The Golden Treatise)
karya Ali al-Ridha banyak membahas cara-cara untuk menjaga kesehatan melalui pembelajaran terhadap
anatomi tubuh manusia.
• Firdaus al-Hikmah (Paradise of Wisdom) karya Ali bin Sahl Rabban al-Tabari menjadi pionir pengembangan
psikoterapis.
• Kitab Tibb al-Muluki (Liber Regius) karya al-Razi yang membahas pencegahan penyakit dengan pola hidup
sehat dan bagaimana pola hidup tidak sehat (makan secara berlebihan) dapat berdampak buruk terhadap
kesehatan.
• Dalam kata lain, menjaga kesehatan diri dan masyarakat lebih diutamakan
sehingga perilaku yang dapat merusak kesehatan sangat tidak dianjurkan.
Konsepsi Islam terhadap Perilaku Merokok
Hukum rokok menjadi sorotan dari banyak cendekiawan muslim dan peneliti kesehatan karena belum disebutkan
secara eksplisit dalam Al Quran dan Hadist (Haq, 1996)
Penentuan fatwa terkait rokok dilakukan dengan menganalisis karakteristik dari rokok seperti bahan, tujuan
konsumsi, dan dampak yang ditimbulkan
Secara umum, para ulama berbeda pendapat mengenai rokok. Beberapa ulama memberi fatwa haram pada
rokok, karena mengandung racun serta menimbulkan hilang akal, membahayakan kondisi fisik. Akan tetapi,
ulama lain berpendapat bahwa hukum merokok adalah mubah dan makruh, tergantung dari illat.
Pandangan Berbagai Mazhab
Sebagian besar ulama dari berbagai mazhab memberikan fatwa bahwa
hukum rokok haram.
Sheikh Shirnibali Melarang rokok dan kegiatan lain seperti menjual rokok.
Hanafi Sheikh Al Misairi Merokok tergolong haram
School Merokok adalah kegiatan tercela yang dekat dengan haram,
Sheikh Al Emadi
dan perokok adalah orang-orang yang fasiq
Maliki Sheikh Ibrahim Al-Laqqani Merokok tergolong haram
School Sheikh Salim Al-Sanhouri Merokok tergolong haram
Seluruh zat padat yang memiliki fungsi sebagai obat-obatan
Shafie Sheikh Shihab Al-Din Al-
dan dapat membuat otak mati rasa adalah haram karena
School Qayubi
efek yang dikandungnya
Hanbali Seluruh ulama mazhab Hambali secara explisit
Sheik Mustafa Al-Rahibani
School menggolongkan rokok sebagai haram
Sumber: Jamie, 1996
Pandangan Ulama Lainnya
• Sheikh Al Maghribi: Hukum merokok mubah, dan jual belinya sah.
• Sheik Nuruddin: Hukum merokok mubah, dan jual belinya sah.
• Sheikh Sulayman al Jamal: Hukum rokok halal, tapi jika menimbulkan
dampak buruk jadi haram
• Sheik an Nablusy: hukum rokok mubah, tapi bisa jadi wajib dan haram.
Wajib hukumnya jika tidak merokok menyebabkan pelupa dll. Tapi jika
membahayakan menjadi haram
• Sheikh Nawawi al Bantani (Indonesia): hukuk rokok mubah. Tapi, jika
pemerintah melarang, maka merokok menjadi haram.
• Sheikh Mahmout: Hukum rokok halal, tapi bisa menjadi mubah dan haram
• Wahbah Juhayli: Hukum rokok cenderung makruh
Perspektif Maqashid Al-Shariah
Agama (diin)
• Menimbulkan kerusakan di muka bumi (2:195)
Jiwa (nafs)
• Rokok membahayakan kesehatan pribadi dan kesehatan orang lain seperti passive smokers (4:29)
Akal (aql)
• Rokok mengandung zat adiktif dan mengandung unsur racun yang membahayakan (Hadist Nabi yang melarang
setiap perkara yang memabukkan dan melemahkan, 5:90)
Keturunan (nasl)
• Janin berpotensi tinggi mengalami kerusakan apabila terpapar konsumsi tembakau salah satu atau kedua orang
tuanya (2:233)
Harta (maal)
• Tidak diperbolehkan untuk menghambur-hamburkan uang karena uang pada dasarnya adalah milik Allah SWT
dan milik masyarakat yang membutuhkan (71:26-27)
KONSUMSI ROKOK DAN BEBAN
KESEHATAN DI INDONESIA
Konsumsi Rokok di Indonesia (1/2)
• Konsumsi rokok pada orang dewasa masih meningkat dari 33% (2016)
menjadi 34% (2018)
Prevalensi (%) Konsumsi Tembakau (Hisap dan Kunyah) pada
Penduduk Usia >= 15 tahun, 2007 - 2018
Laki-Laki Perempuan Total
65,6 65,8 66 66,1 62,9
• Laki-Laki: 63%
• Perempuan: 4.8%
34,2 34,3 36,3 32,8 33,8
Riskesdas 2007 Riskesdas 2010 Riskesdas 2013 Sirkesnas 2016 Riskesdas 2018
4. Tobacco Advertising, - Limited ban on tobacco advertising in television. It allows Government Regulation No. 109 year 2012 on Health Protection of
Promotion and Sponsorship advertising from 9.30pm – when adolescents are still watching -- Addictive Substances in the form of Tobacco Use
(TAPS) Ban to – 5 am local time.
- Growing trend of local outdoor tobacco advertising ban. Several cities have issued local government regulation to ban outdoor
tobacco advertising for example Jakarta Province, Bogor City and
Pekalongan City etc.
5. Graphic Health Warning - 40% graphic health warning of the pack of cigarette implemented Government Regulation No. 109 year 2012 on Health Protection of
since 2014 Addictive Substances in the form of Tobacco Use
6. Smoke Free Area - It is mandatory for local government to implement making all Government Regulation No. 109 year 2012 on Health Protection of
public places smoke free by issuing local government regulation. Addictive Substances in the form of Tobacco Use
Sumber: WHO, 2018
Korea
Bangladesh Brazil Iran Kenya Madagaskar
Selatan
2004
2005
2007
2013
2006 dan 2015
negara pertama meratifikasi nya UU Kebijakan National UU 2005
yang
WHO FCTC Pengendalian Pengendalian Tobacco
menandatanga
ni Framework Penggunaan Penggunaan Control Cell
Convention on Rokok dan Rokok dan (NTCC)
Tobacco Control Produk Produk
(FCTC) Tembakau Tembakau
2006
2009
2013
2014
WHO FCTC Komprehensif peringatan Perusahaan menandatangan
pada Undang- kesehatan Tembakau Iran i Protokol WHO
Undang Bebas bergambar pada (ITC) FCTC untuk
Rokok dan kemasan rokok menghapuskan
melarang segala dan produk Perdagangan
bentuk TAPS tembakau Produk
langsung dan Tembakau Ilegal
tidak langsung
2004
2005
2016
2010
2015
1979 dan 2002
Capaian Penting:
2007
2008
2009
2013
2015 – 2018
diberlakukan Pengendalian yang dari pelarangan FCTC untuk Pengendalian
Tembakau mengamandeme rokok Menghapuskan Tembakau
didirikan oleh n UU Pencegahan komprehensif Perdagangan Nasional
Kementerian Bahaya Produk Produk memasukkan
Kesehatan Tembakau mulai Tembakau Ilegal rencana
diadopsi ditandatangani penerapan
kemasan polos
untuk produk
tembakau