Anda di halaman 1dari 6

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pondok Pesantren merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk belajar
dan menimba ilmu. Selain itu, juga berguna untuk membangun karakter dari santri
menjadi lebih kuat serta mempunyai akhlak yang baik. Mengingat fungsinya yang
strategis, maka penampilan dan pengelolaan Pondok Pesantren perlu di bina sebaik
mungkin. Pondok Pesantren Modern yang mulai berkembang banyak diterapkan di
berbagai daerah. Sehingga perlu diperhatikan untuk sisi fungsi yang lebih luas.
Dengan adanya penggunaan Kurikulum yang digunakan pada sekolah akan lebih
berpengaruh terhadap pencapaian dari fungsi pondok pesantren tersebut dengan
sistem pengajaran yang lebih modern.
Salah satu Pondok Pesantren Modern yang berada di Yogyakarta adalah
Muhammadiyah Boarding School (MBS) yang terletak di Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Merupakan Pondok Pesantren yang menampung
santri dari jenjang sekolah setara SMP dan SMA. Dengan tujuan awal untuk
menciptakan generasi muda sebagai Kader Muhammadiyah di Prambanan, karena
minimnya generasi muda yang berada disekitar. Sesuai dengan tujuan dari
Muhammadiyah Boarding School (MBS) maka diperlukan sebuah desain yang
mampu menjadi penunjang dari terlaksananya tujuan tersebut. Pengelolaan sistem
interior yang baik dan sesuai sangat diperlukan.
Berdasarkan hasil survey dan pengamatan kondisi eksisting pada objek
perancangan, Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta terdiri dari 6 massa
bangunan berdasarkan fungsinya yaitu bangunan kantor, bangunan asrama,
bangunan sekolah formal putra dan putri, bangunan koperasi, dan bangunan
pendopo. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak pengelola pondok pesantren,
bahwa sedang dilakukan pembangunan guna menambah ruang-ruang yang belum
tersedia. Dikarenakan pada pada bangunan ini ditemukan beberapa permasalahan
yaitu belum tersedianya fasilitas utama yaitu ruang belajar yang seharusnya ada
pada bangunan sekolah.

1
Permasalahan lainnya yaitu zonasi area yang belum sesuai dengan
tingkatan sekolah yaitu SMA, sehingga organisasi ruang dan kapasitas ruang belum
sesuai dengan standar. Oleh karena itu, tugas akhir ini diberi judul “Redesain
Interior Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta”.

1.2 Identifikasi Masalah


1. Sirkulasi ruang yang tidak sesuai dengan standar baik jarak antar furnitur
maupun jarak antar ruang.
2. Minimnya fasilitas yang digunakan dalam proses pembelajaran di
Muhammadiyah Boarding School.
3. Ergonomi dalam penggunaan furnitur pada beberapa ruang yang kurang
sesuai dengan standar.
4. Kapasitas ruang kelas SMA tidak sesuai dengan standar.
5. Pembagian jumlah siswa per kelas yang belum sesuai dengan standar
Boarding School.
6. Sistem akustik pada Ruang Kelas dan Ruang Laboratorium yang belum
terlalu diperhatikan.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaturan sirkulasi yang sesuai dengan standar di
Muhammadiyah Boarding School?
2. Bagaimana penambahan fasilitas yang dapat menunjang proses
pembelajaran?
3. Bagaimana penerapan furnitur dan peletakan yang sesuai dengan ergonomi
dan standar-standar yang ada?
4. Bagaimana pembagian kapasitas ruang kelas yang sesuai standar?
5. Bagaimana penerapan organisasi ruang yang tepat dan sesuai dengan
standar?
6. Bagaimana penggunaan sistem akustik pada Ruang Kelas dan Ruang
Laboratorium yang baik dan sesuai standar?

2
1.4 Batasan Perancangan
Dalam membuat suatu perancangan, terdapat beberapa hal yang menjadi
batasan. Batasan dalam metode perancangan kali ini, yaitu:
a. Redesain Pondok Pesantren sebagai sarana yang dapat digunakan oleh siswa
maupun pengajar pada jenjang SMA.
b. Penambahan fungsi ruang pada pondok pesantren yang dapat mendukung
fungsi utama.
c. Membuat suatu perancangan dengan dasar ergonomi dan kebutuhan ruang
yang baik dan benar.
d. Selain ruang Laboratorium Komputer, Laboratorium IPA dan Ruang
Makan, akan dirancang ruangan-ruangan penunjang lain yang bersifat
edukatif.

1.5 Tujuan Dan Sasaran Perancangan


A. Tujuan :
Berdasarkan permasalahan yang ada di lapangan tujuan perancangan ini
ialah,
- Sistem sirkulasi antara wanita dan pria yang memiliki batasan pada area
wudhu.
- Sistem pengahawaan yang baik
- Sistem akustik dan pencahayaan yang baik
- Perancangan yang sesuai dengan standar yang ada
B. Sasaran :
Karena itu sasaran dari perancangan Pondok Pesantren ini adalah
- Me-redesain Pondok Pesantren dengan layout yang optimal
- Sistem pengahawaan yang baik
- Sistem akustik dan pencahayaan yang baik
- Sekolah yang aman digunakan untuk para siswanya.
- Menerapkan desain sustainable pada material dan elemen interiornya
- Desain yang mampu meningkatkan ke-khusyukan user ketika
menggunakan Masjid

3
- Semua sistem Interior yang efisien dan baik
- Fungsi dari bagian Pondok Pesantren yaitu Sekolah, Asrama, dan
Kantor

1.6 Metode Perancangan


Dalam perancangan redesain Muhammadiyah Boarding School (MBS)
Yogyakarta penyusunan laporan dibutuhkan data-data serta informasi yang
lengkap, relevan, dan jelas maka dalam pengumpulan bahan serta data diperlukan
penelitian yang terdiri dari pengumpulan data yang dibutuhkan, berdasarkan
sebagai berikut :
a. Data Primer
Guna mendapatkan data primer penulis melakukan peninjauan langsung
untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan objek tersebut,
yaitu meliputi:
 Pengumpulan data-data yang dibutuhkan untuk perancangan redesain
Muhammadiyah Boarding School dengan melakukan survei diantaranya:
- Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School Bogor
- Al Kausar Boarding School Sukabumi
 Observasi adalah mencatat data yang bersifat fisik dengan cara
mengumpulkan data melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala
yang ada di lokasi penelitian. Observasi yang dilakukan pada
perancangan ini yaitu pada Muhammadiyah Boarding School (MBS)
yang ada di Yogyakarta, yaitu di Jl. Piyungan Km. 2, Marangan,
Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta
 Wawancara, melakukan interview langsung dengan pihak Pimpinan
Kantor Pusat MBS, siswa sebagai user, dan pengajar sebagai user. Guna
mendapatkan gambaran dari aktivitas dan fasilitas yang diperlukan
dalam perancangan redesain Muhammadiyah Boarding School (MBS)
Yogyakarta.
b. Data Skunder

4
Data skunder digunakan untuk menambah pengetahuan mengenai objek
redesain meliputi:
 Studi Kepustakaan, melalui studi literatur buku dan sebagainya yang
berhubungan dengan perancangan redesain yang digunakan sebagai data
komperatif dan didapat dari berbagai sumber kepustakaan untuk
menunjang penguat data.
 Studi Aktivitas, mengetahui jumlah pengguna ruang dan aktifitas yang
dilakukan di dalam ruang meliputi aktifitas harian atau mingguan dan
dianalisa sesuai kebutuhan pengguna sehingga fasilitas dapat digunakan
secara maksimal.
 Studi Banding, melakukan studi membandingkan objek yang sejenis
sebagai dasar dalam menyusun konsep perancangan yang meliputi :
- Aktivitas dan fasilitas yang tersedia dan juga fasilitas yang tidak
tersedia di dalam fasilitas pendukung.
- Sistem sirkulasi antar ruang dan aktifitas ruang serta kebutuhan
ruang, pola perilaku user yang berbeda-beda.
Berikut merupakan daftar lokasi studi banding diantaranya :
- Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School Bogor
- Al Kausar Boarding School Sukabumi

5
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN

Dalam bagian ini dijelaskan deskripsi umum, identifikasi masalah, rumusan


masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan, metode perancangan dan
sistematika perancangan.

BAB II KAJIAN LITERATUR

Dalam bagian ini akan dibahas kajian literatur yang terkait dengan permasalahan
yang ingin ditelaah secara lebih mendalam.

BAB III KOSEP PERANCANGAN DESAIN INTERIOR

Berisi uraian-uraian mengenai konsep perancangan (tema umum, suasana yang


diharapkan), organisasi ruang dan layout furniture, konsep visual (konsep bentuk,
material dan warna), persyaratan umum ruang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN VISUAL DENAH KHUSUS

Berisi uraian-uraian mengenai pemilihan denah khusus, konsep tata ruang,


persyaratan teknis ruang (system penghawaan, pencahayaan, pengkondisian udara,
dan pengamanan), penyelesaian elemen interior.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bagian ini terdiri dari kesimpulan dari hasil perancangan dengan cara uraian
padat dan saran yang merupakan implikasi kesimpulan dan berhubungan dengan
masalah dan alternatif pemecahan masalah.

Anda mungkin juga menyukai