Anda di halaman 1dari 3

Pada wilayah kota Banjarbaru seiring berjalannya waktu semakin padat

penduduknya dan semakin komplek aktivitas penduduknya akan


menghadapi ancaman pencemaran yang semakin berat salah satunya
masalahnya adalah meningkatnya air limbah domestik. Menurut data dari
Badan Pusat Statistik Kota Banjarbaru ditahun 2017 kelurahan Guntung
Paikat adalah kawasan permukiman dengan kepadatan penduduk yang
tinggi sebesar 4.017 jiwa/Km2.
Dengan masalah peningkatan air limbah domestik yang dikarenakan
kepadatan penduduk, Pemerintah Kota Banjarbaru mengikuti Program
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
dan Program Percepatan Sanitasi Permukiman (PPSP).
Dalam menunjang program-program tersebut pemerintah kota dapat
memberlakukan aturan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang sanitasi
kepada masyarakat. Standar Pelayanan Minimal (SPM) dibidang Sanitasi
merupakan usaha dari Kementerian Pekerjaan Umum dalam mengatur
ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar bidang sanitasi yang
berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. Menurut data
Dinas Pekerjaan Umum Kota Banjarbaru tahun 2019 di kota Banjarbaru
92% masyarakat terlayani dengan sarana dan prasarana sanitasi,
akan tetapi hal tersebut belum membuktikan sarana dan prasarana
tersebut sudah menjadi akses aman untuk memenuhi Standar Pelayanan
Minimal (SPM) dibidang sanitasi sehingga diperlukan penelitian mengenai
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pengolahan Limbah Domestik yang
ada di kelurahan Guntung Paikat.
Data yang dikumpulkan pada tahap ini merupakan data primer dan
data sekunder. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan
mengumpulkan dokumen-dokumen mengenai perencanaan IPAL, buku-
buku tentang kriteria standar pelayanan minimum pengolahan limbah
domestik, jurnal dan penelitian sejenis.
Data primer berupa kondisi eksisting yang dilakukan observasi
secara langsung berupa pengecekan area lokasi, melakukan survey dengan
memberikan kuesioner dan wawancara kepada masyarakat daerah
kelurahan Guntung Paikat agar dapat diketahui data pengunaan unit
pengolohan air limbah domestik, data pendidikan dan data ekonomi yang
dapat mempengaruhi penggunaan jenis unit dasar pengolahan air limbah
domestik di kawasan kelurahan Guntung Paikat.

3.3.2 Menentukan Jumlah Sampel


Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode
Simple Random Sampling. Besar sampel yang akan diteliti menggunakan
rumus sebagai berikut (Notoatmodjo, 2010) :
n = N/(1+N (d2))
n = 1984 / (1+1984 (0,1)2)
n = 99 orang
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
d = Derajat ketetapan yang diinginkan

3.3.3 Pengolahan Data


Data yang ada seperti data primer dan sekunder akan dilakukan
pengolahan data yaitu dengan menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi penggunaan akses dasar dari pengolahan air limbah
domestik sehingga didapatkan persentase pemakaian akses aman dalam
bidang sanitasi dimasyarakat kelurahan Guntung Paikat.

Pada kolom 5 dan 6 di tabel pengisian penggunaan pengolahan air


limbah domestik di isi sesuai dengan keadaan ekonomi yang berdasarkan
ketentuan MBR yang ditetapkan oleh PUPR pada Keputusan Menteri
PUPR 10/PRT/M/2019 tentang Kriteria Masyarakat Berpenghasilan
Rendah dan Persyaratan Kemudahan Perolehan Rumah Bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah. MBR adalah masyarakat yang mempunyai
keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah
untuk memperoleh rumah. Batasan penghasilan total keluarga untuk MBR
sebesar < Rp. 4.000.000.
Pada kolom 9 dan 10 di tabel pengisian penggunaan pengolahan air
limbah domestik di isi berdasarkan waktu pengurasan penggunaan tangki
septik. Berdasarkan SNI 2398:2017 tanki septik memiliki masa pengurasan
selama 2-5 tahun sekali. Jika tangki septik tidak pernah di kuras melebihi
5 tahun maka dapat diindikasi sebagai tangki septik akses dasar karena
tangki tersebut tidak terisolasi atau air limbah meresap kedalam tanah
sehingga dapat mencemari air tanah. Pada data ekonomi dan pendidikan
untuk mengetahui berpengaruh apa tidaknya dengan penggunaan unit
pengolahan air limbah dilakukan analisi statistik dengan metode regresi
berganda. Data yang terkumpul lalu diolah menjadi grafik persentase
besaran penggunaan unit pengolahan limbah domestik dan persentase
besaran faktor yang mempengaruhi penggunaan pengolahan limbah
domestik pada kelurahan Guntung Paikat.

Anda mungkin juga menyukai