Anda di halaman 1dari 28

KONSEP BIO-INDIKATOR &

CONTOH BIO-INDOKATOR
ILMU LINGKUNGAN
YOS. F. DA LOPES
PENDAHULUAN
Bio-Indikator berasal dari dua kata yaitu bio dan indicator:

• Bio artinya mahluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan mikroba. I


• Indicator artinya variable yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.

Jadi Bio-Indikator adalah komponen biotik (mahluk hidup) yang


dijadikan sebagai indikator.

Bio-Indikator juga merupakan indikator biotis yang dapat menunjukkan waktu


dan lokasi, kondisi alam (bencana alam), serta perubahan kualitas lingkungan
yang telah terjadi karena aktifitas manusia.
PENDAHULUAN
Bio-Indikator dapat dibagi menjadi dua, yaitu
Bio-Indikator pasif dan Bio-Indikator aktif.
• Bio-Indikator pasif adalah suatu spesies organisme,
penghuni asli di suatu habitat, yang mampu menunjukkan
adanya perubahan yang dapat diukur (misalnya perilaku,
kematian, morfologi) pada lingkungan yang berubah di
biotop (detektor).
• Bio-Indikator aktif adalah suatu spesies organisme yang
memiliki sensitivitas tinggi terhadap polutan, yang mana
Alga sebagai salah spesies organisme ini umumnya diintroduksikan ke suatu
satu Bio-Indikator
habitat untuk mengetahui dan memberi peringatan dini
terjadinya polusi (Market, 2008)
DEFENISI BIO-INDIKATOR
Bio-Indikator
• adalahorganisme yang dapat menunjukkan kualitas
lingkungan atau ekosistem dimana organisme
tersebut berada, atau dengan kata lain:

Bio-Indikator
• adalah suatu populasi tumbuhan, hewan, atau
mikroorganisme (yaitu organisme yang sangat kecil)
yang dapat memberikan perubahan karena
pengaruh kondisi lingkungan.
KAPAN BIO-INDIKATOR
BERGUNA?
Bio-Indikator berguna dalam tiga keadaan
• Dimana faktor dalam lingkungan yang terindikasi tidak dapat diukur
sontohnya dimana faktor lingkungan di masa lalu di rekonstruksi
karena perubahan iklim, penelitian di palaeo-biomonitoring.
• Dimana faktor sulit untuk diukur contohnya pestisida dan sisa-
sisanya atau toxin kompleks yang mengandung bahan-bahan
kimia.
• Dimana faktor lingkungan mudah diukur tetapi sulit untuk
diinterpretasikan.
• Contohnya apakah faktor yang diamati mempunyai perubahan
ekologi yang signifikan (Gerhardt, 2012).
CIRI-CIRI BIO-INDIKATOR

Ciri-Ciri Bio-Indikator:

• Mudah diidentifikasi
• Tersebar secara kosmopolit
• Jumlah dan keberadaannya terpengaruh
oleh zat pencemar dan/atau pathogen
• Kelimpahan dapat dihitung
KRITERIA UMUM BIO-INDIKATOR
(Pearson, 1994)
Beberapa kriteria umum untuk menggunakan suatu jenis
organisme sebagai Bio-Indikator (Pearson, 1994), antara lain:
• Secara taksonomi telah dikenal luas, dapat diidentifikasikan dengan jelas, dan
bersifat stabil.
• Sejarah alamiahnya diketahui.
• Populasinya dapat disurvei, ditemukan, diamati, dan ditandai atau diberi
perlakuan dengan mudah.
• Taksa yang lebih tinggi terdistribusi secara luas pada berbagai tipe habitat.
• Taksa yang lebih rendah spesialis dan sensitif terhadap perubahan habitat.
• Pola keanekaragaman mengambarkan atau terkait dengan taksa lainnya yang
berkerabat atau tidak.
• Memiliki potensi ekonomi yang penting
SYARAT BIO-INDIKATOR YANG BAIK
(Miller, 2011)
1) Mudah diidentifikasi dan diamati secara mikroskopis, dianalisa, dan diawetkan atau
disimpan (preserve).
2) Terdapat dimana – mana sehingga dapat dipengaruhi oleh perubahan kondisi
lingkungan.
3) Spesies Bio-Indikator memiliki sensitivitas untuk menunjukkan perubahan lingkungan,
namun daya tahan untuk menahan beberapa variabilitas dan mencerminkan respon
biotik secara umum.
4) Spesies biondikator memiliki siklus hidup yang panjang memungkinkan diuraikannya
perubahan yang bersifat sementara akibat gangguan yang terjadi.
5) Dapat mewakili berbagai sumber data untuk menilai kondisi lingkungan dalam “indeks
biotik” atau pendekatan “multimetric” (Miller, 2011)
JENIS-JENIS BIO-INDIKATOR

Jenis-Jenis Bio-Indikator
Indikator Mikrobial
Indikator Hewan
Indikator Tumbuhan
BIO-INDIKATOR MIKROBIAL

Beberapa
Ditemukan dalam jumlah
Mikroorganisme dapat mikroorganisme akan
yang banyak dan
digunakan sebagai memproduksi protein Stress protein ini dapat
pengujian dari
indikator pada perairan baru yang disebut stress digunakan sebagai
mikroorganisme ini lebih
atau indikator pada protein, ketika terpapar sistem peringatan dini.
mudah daripada
kesehatan daratan. kontaminan seperti
organisme lain.
cadmium dan benzene.
CONTOH INDIKATOR MIKORBIAL

Bakteri bioluminiscent digunakan untuk menguji


kualitas air berkaitan dengan ada tidaknya toksin.
• Jika terdapat toksin dalam air tersebut, metabolisme selular dari
bakteri tersebut akan terhambat atau terganggu.
• Hal ini mempengaruhi jumlah cahaya yang dipancarkan oleh
bakteri.
• Tidak seperti pengujian tradisional pengujian ini dapat dilakukan
dengan cepat hanya membutuhkan sekitar lima hingga tiga puluh
menit.
• Namun indikator ini hanya menunjukkan ada tidaknya toksin.
Mikroba laut pemancar cahaya
BIO-INDIKATOR HEWAN
Peningkatan atau penurunan jumlah pupulasi hewan kemungkinan
mengindikasikan kerusakan dalam ekosistem yang disebabkan oleh
polusi.

Contohnya jika polusi menyebabkan menipisnya sumber makanan


penting, maka hewan yang bergantung pada sumber makanan
tersebut jumlahnya akan menurun.

Untuk mengawasi jumlah dari spesies hewan tertentu, diperlukan


suatu mekanisme tertentu untuk megawasi konsentrasi toksin dalam
jaringan tuhuh hewan, atau pengawasan terhadap kecacatan yang
dapat timbul dalam populasi hewan.
BIO-INDIKATOR HEWAN
Bentos merupakan organisme yang melekat di permukaan substrat
dasar sungai

Sedangkan makrozoobhentos adalah bentos yang dapat terlihat


dengan mata biasa.

Biasanya menempati ruang kecil antara batuan di dasar dalam


runtuhan bahan organik, di atas batang kayu dan tanaman air atau di
dalam sedimen halus.
• Contoh: Hewan makrozoobentos invertebrata merupakan hewan yang
tidak bertulang belakang yang dapat dilihat oleh mata biasa dengan
ukuran lebih besar dari 200µm – 500µm.
BIO-INDIKATOR TUMBUHAN
Ada tidaknya tanaman tertentu atau
kehidupan vegetasi dalam suatu
lingkungan dapat memberikan petunjuk
penting mengenai kesehatan lingkungan.

• Tumbuhan dapat hidup dengan baik di lingkungan


yang menguntungkan.
• Suatu tumbuhan atau komunitas tumbuhan dapat
berperan sebagai pengukur kondisi lingkungan tempat
tumbuhnya, disebut indikator biologi atau Bio-Indikator
atau fitoindikator
CONTOH BIO-INDIKATOR
TUMBUHAN
Tumbuhan Lamun dapat digunakan sebagai Bio-Indikator logam
berat Pb di wilayah pesisir, di mana kandungan logam Pb adalah
sebesar (biomass lamun/m2 x kandungan Pb mg/kg)/1000
dengan mangakumulasi dari sedimen.

Bunga sepatu memang sudah dikenal dapat digunakan sebagai


indikator asam basa.

Lumut sering ditemukan di atas permukaan batu dan batang


pohon. Ketiadaan lumut dalam hutan kemungkinan
mengindikasikan kerusakan hutan seperti tingkat sulfur dioksida
yang tinggi yaitu polutan yang tersusun dari sulfur dan nitrogen.
CONTOH BIO-INDIKATOR

Mikroorganisme Perairan
Makrozoobentos
Insecta
Lichen (Lumut Kerak)
CONTOH BIO-INDIKATOR

Dugong (Ikan Duyung)

Berang-berang

Terumbu Karang
MIKROORGANISME PERAIRAN
Contoh:
• Koliform, streptococcos, clostridium.
• Sebagai Bio-Indikator kualitas perairan.
• Pada keadaan normal, mikroorganisme
terdapat di air dalam jumlah standar.
• Namun bila terjadi pencemaran air, jumlah
Bakteri koliform mikroorganisme akan menjadi banyak dan
dapat melebihi jumlah bakteri patogen lain.
MAKROZOOBENTOS

Terdiri dari: larva Insecta,


Crustacea, Mollusca,
Oligochaeta, dan Arachnidae.
• Sebagai Bio-Indikator kualitas
lingkungan air tawar.
• Ketika diversitas dan kelimpahannya
cukup tinggi dalam suatu perairan tawar,
maka dapat disimpulkan bahwa perairan
tawar tersebut belum tercemar.
INSECTA

Capung - Jumlah capung


dewasa yang banyak di
sekitar perairan atau
komunitas tertentu
menunjukkan bahwa
lingkungan tersebut masih
alami.
Kupu-kupu - Hilangnya
salah satu jenis kupu-kupu
menunjukkan berkurangnya
diversitas tumbuhan, karena
diduga satu jenis kupu-kupu
hanya akan mendekati satu
Contoh: Capung & dan Kupu-kupu jenis tumbuhan tertentu.
LICHEN (LUMUT KERAK)
Lichen (lumut kerak)
Sebagai Bio-Indikator pencemaran udara.

Pada Daerah Yang Mempunyai kadar polusi udara


yang berat, keberadaan lichen sangat jarang.

Hal ini karena lichen dapat menyerap dan


mengendapkan mineral dari air hujan dan udara.
Tetapi tidak dapat mengeluarkannya, sehingga
konsentrasi senyawa yang mematikan sangat
mudah masuk dan mematikan jaringan tubuhnya.
DUGONG (IKAN DUYUNG)

Makanan utama dugong adalah rumput laut


Sebagai Bio-Indikator air (lamun), sehingga dapat disimpulkan
laut yang masih bersih. tempat dimana dugong berada adalah
tempat padang lamun berada.
BERANG-BERANG
Sebagai Bio-Indikator ekosistem lahan Pada suatu penelitian juga dibuktikan
basah yang belum terganggu bahwa berang-berang memakan keong
mas yang berperan sebagai hama padi.

karena berang-berang
hanya hidup di lahan basah
yang masih belum tercemar,
selain itu pada ekosistem
dimana berang-berang
berada ia menjadi predator
puncak sehingga ia
merupakan pengendali
ekosistem.
TERUMBU KARANG

Sebagai Bio-Indikator perairan laut yang bersih.


• Karena terumbu karang adalah tempat berlindung banyak biota laut.
• Dengan adanya teumbu karang, artinya di laut tersebut keragaman biota masih
tinggi. Selain itu manfaat terumbu karang adalah sebagai penghasil oksigen.
• Sehingga dapat dipastikan keberdaan terumbu karang akan membuat kehidupan
laut bersih dan sehat.
BAGAIMANA Bio-Indikator
BEKERJA
❑ Bio-Indikator yang dikembangkan secara khusus untuk
mengetahui tingkat paparan terhadap manusia juga
dapat mengindikasikan kesehatan ekosistem.
❑ Perubahan psikologi dan perilaku yang spesifik dapat
digunakan untuk mengetahui perubahan dalam
kesehatan lingkungan.
❑ Perubahan spesifik berbeda atar organisme.
❑ Penggunaan Bio-Indikator telah diterapkan dalam
berbagai bidang ilmu pengetahuan.
KONSERVASI GENETIKA
MARGASATWA
❑ Konservasi genetika margasatwa merupakan
contoh bagaimana pendekatan tradisional dapat
dikombinasikan dengan bioteknologi untuk
meningkatkan ketepatan, dan untuk mengumpulkan
informasi yang tidak tersedia jika menggunakan
metode konvensional.

❑ Konservasi genetika margasatwa menkobinasikan


pengawasan tradisional dalam populasi satwa liar,
seperti rakun yang memiliki disiplin genetetika,
untuk memperoleh informasi tentang kesehatan
ekosistem.
PENGUJIAN KHUSUS (BIOASSAY)
❑ Perubahan perilaku dan populasi pada suatu spesies dapat
diamati oleh ilmuwan tetapi perubahan psikologi hanya
dapat diketahui dengan pengujian khusus.

❑ Bioassay memerlukan sample dari organisme untuk


mengetahui perubahan lingkungan.

❑ Pengujian ini bisa digunakan untuk memastikan keamanan


air untuk diminum atau untuk menentukan kesehatan
sungai.

❑ Di masa depan penelitian mengeidentifikasikan cara baru


untuk menggunakan mikroorganisme untuk menguji air dan
tanah.

❑ Bioassay dapat digunakan dengan cara tradisonal dan


Lichen, salah satu bioindikator
pengembangan bioteknologi yang baru (Saulovic, 2014).
TERIMA KASIH
Your best quote that reflects your approach… “It’s one small step for man, one
giant leap for mankind.”

Anda mungkin juga menyukai