Anda di halaman 1dari 7

1

Khutbah Idul Adha

‫اخلطبة األوىل‬

ُ َ ‫اهلل اَ ْك‬
x 9 ‫َب‬
ََ َُ َ َََ َ ْ َْ َْ َ ْ ْ َْ َ َ ََ َ
ْ‫ َو َن َّ ُِى‬.‫لَع اهْ َّب َواتلِذَّل ْق َْى‬ ‫َ ْ َ ْ ُ ِذَّل ِذَّل‬
ِِ ‫ه‬ ‫د‬ ‫ِب‬
‫ع‬ ‫م‬‫وأ‬ . ‫األ‬ ‫و‬
ِ ِ ِ‫ط‬ ‫اه‬ ِ ‫جل‬ ‫ن‬ ‫ِى‬ ‫اا‬ ِ ِ ً ‫ا‬
‫ْ َ ْ َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ َ ِذَّل‬ ‫ِذَّل َ ُّ َ ِذَّل َ ُّ َ ِّ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ ِذَّل َ َ ِذَّل‬ َ
‫ وا ّ ان‬.‫ ا ّ ان ا ِ ا ِ اهلل ٍ ِ ى الْ ِ ن وٍ ِ ى الًْىل‬.‫ت واتب ِع الّْى‬ ِ ‫ع ٌِ اتل ِق واهتشج‬
ََ َ َ ُ ْ ِّ َ ‫َ ِّ َ َ ِّ ْ َ َ َ ِّ َ ُ َ ِذَّل‬ َ َ ْ ُ ْ ُ ُ ْ َ َ ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ‫ُ َ ِذَّل ًد‬
ِ ِ ‫ ولَع آ‬.‫ امهلل صن و وى لَع ِ ٍ ً ٍ ٍ ِِب الّ ى‬. ‫ً ا ب ه ور ْ و ب ِ بُ الً ط‬
َْ ْ ُْ ْ ََُْ ْ َ
. ُْ ‫م َ ِ ه ْ َوة ِ ال‬ ِ ِ ً‫َوص ب ِ ُِ الًج‬
َ ُ ‫َ َ ْ َ َ ْ ُ ِذَّل‬ َ َْ ََْ ْ ُ ْ ُْ َ َ َ َ ُ ْ َ ‫َ ِذَّل‬
.‫ص ى ون ِ ٓ ِجقْى اهللِ ق ز الًجقْن‬ ِ ‫ عِب داهللِ أو‬: ‫اي ب‬

Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah


Hari ini tgl 10 Dzul Hijjah 1440 H, yang bertepatan dengan tgl 11
Agustus 2019 M, adalah hari raya Islam kedua setelah Idul Fitri yaitu Idul
Adha yg disebut juga Idul Qurban. artinya sama, yaitu Hari raya Qurban
dimana dihari ini, bagi kaum muslimin disunnahkan untuk berqurban. Bisa
berupa kambing untuk satu orang dan bisa berupa sapi atau kerbau untuk 7
orang.
Tujuan penyembelihan qurban adalah sebagai usaha kita untuk
mendekatkan diri kepada Allah s.w.t dalam meraih predikat taqwa. Karena
itu, maka yang akan sampai kepada Allah, bukannya daging binatang yang
kita sembelih, melainkan ialah taqwa kita itu, sebagaimana yg dituturkan
dalam firman Allah :
ُ ْ ْ ُ ََ ْ َ َ ُ َ َ َُ ُ َ ََ ْ َ
‫هٌ َ ل اهلل ُ ْْمّ َو دِي ؤِ َوه ِ ٌ َ ُ اتلِذَّلق َْى يَِ ْى‬

"Tidak akan sampai daging dan darahnya binatang qurban itu kepada
Allah, tetapi yang sampai ialah taqwa dari kamu semua kepada Allah s.w.t.
(Al-Hajj : 37)
Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah
Arti dari taqwa itu sendiri, ialah patuh dan taat menjalankan perintah-
perintah Allah dan menjauhkan diri dari segala apa yang tidak disukai Allah.
Perihal kepatuhan dan ketaatan kepada Allah ini, kita sebagai kaum
2
muslimin, perlulah memprioritaskannya dalam segala aspek kehidupan,
jangan sekali-kali meremehkan dan mengabaikannya. Sebab ketaqwaan kita
itu tidak saja menyangkut nasip kita diakhirat nanti, tetapi juga menyangkut
nasip kehidupan bangsa dan negara kita sewaktu kita hidup di dunia. Jika
ketaqwaan dan ketaatan kepada Allah senantiasa kita utamakan, akan tentram
dan sejahteralah kehidupan kita. Tetapi jika kita meremehkan dan
mengabaikannya, maka akan terjadi pulalah hal yang sebaliknya. Didalam Al
Qur'an Surat Al A'raf,” 90-91”, Allah s.w.t menceritakan tentang suatu negeri
yg penduduknya tidak patuh dan tidak taat kepada Allah, lalu Allah
menimpakan bencana kepada mereka.
Kemudian didalam Surat yang sama, ayat 96, Allah mengomentari
dengan firmannya sebagai berikut :
ْ‫آي َُْا َو ِذَّلات َقْا هَ َ َج ْ ََ َعوَ ْ ّ ْى َ َ ََكت ي ٌَِ ال ِذَّل ًَ ءِ َو ْاألَ ْرض َوهَ ٌْ َل ِذَّلذ ُْا َأَ َخ ْذٍَ ُِى‬
َ َ ُ ْ َ ْ َ ‫َ َ ْ َ ِذَّل‬
ِ ِ ٍ ِ ‫ولْ ان اِن اهق ى‬
َ ُ ْ َ ُ َ َ
‫ِ ب ْْن‬ ‫ًِ ٍْا‬

"Seandainya penduduk negeri itu beriman dan bertaqwa kepada Allah,


niscaya akan kami bukakan kepada mereka, berbagai berkah dari langit dan
bumi (yakni, keadaan selamat, aman dan rezeki yang berlimpah.) Tetapi
sayangnya, mereka mendustakan (tidak mau beriman dan bertaqwa). Karena
itu, kami timpakan bencana itu kepada mereka akibat dari apa yang mereka
lakukan".
Jadi, keberhasilan pembangunan negara dan kemakmuran bangsanya,
sebenarnya antara lain ditentukan oleh sejauh mana ketaatan mereka kepada
Tuhan. Sedangkan kemiskinan, kekacauan dan bahkan berbagai bencana
yang menimpa, disebabkan oleh tingkah laku mereka sendiri yang tidak atau
kurang patuh kepada perintah Allah dan banyak melakukan larangan2 Nya.
ُ َ ‫اهلل اَ ْك‬
3... ‫َب‬

Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah


Sebagaimana telah disebutkan, bahwa tujuan menyembelih qurban
adalah sebagai usaha untuk mendekatkan diri dan meraih predikat taqwa
kepada Allah s.w.t. Dengan demikian, menyembelih qurban itu, berarti
3
tergolong sebagai ibadah ritual, yaitu ibadah yang langsung ditujukan kepada
Allah s.w.t, tetapi sekaligus juga merupakan ibadah sosial, yakni ibadah yang
disebabkan karena berbuat baik kepada sesama manusia. Ini karena dengan
menyembelih hewan qurban, orang yang berqurban selain telah melakukan
ibadah langsung kepada Allah, ia juga melakukan ibadah dari sebab
perbuatan baiknya membagikan daging qurban yang disembelih itu kepada
orang-orang yang membutuhkan.
Selain ada ibadah bersifat ritual, yang sekaligus juga merupakan ibadah
sosial seperti yang telah disebutkan, ada pula ibadah yang hanya bersifat
ritual saja, seperti shalat atau puasa, dan ada juga yang hanya bersifat sosial
saja, seperti menolong orang yang sedang mengalami kesulitan atau
menyingkirkan dari jalanan, sesuatu yang membahayakan orang yang
lalulalang disitu. Banyak dari kita kaum muslimin yang menganggap, bahwa
ibadah sosial, tidak memiliki nilai yang tinggi jika dibandingkan dengan
ibadah ritual. Padahal sebenarnya, ajaran islam, memberikan penekanan
kepada amalan sosial ini. Nabi saw misalnya, bersabda :

ْ َ َْ َُْْ َ َ َ َْْ ُْ
ُِ ‫خ‬ِ ‫َواهلل ِِف عْ ِن اه ب ِ ي ن اه ب ِِف عْ ِن ا‬

“Allah itu akan selalu menolong seorang hamba, selama hamba Allah itu
menolong saudaranya”.(H.R Muslim)

Dalam sebuah hadits diriwayatkan, bahwa pernah ada seseorang datang


kepada Rasulullah mengadukan ada seorang perempuan yang rajin
melakukan shalat, tetapi dia selalu menyakiti tetangga dengan ucapannya.
Lalu Rasulullah berkata: Perempuan itu nanti berada di neraka. (Hadis
riwayat Ahmad dan Al Hakim).
Dari penuturan di atas, dapat dipahami, bahwa dalam agama kita, urusan-
urusan sosial, tampak sangat dipentingkan dan bahkan tidak kalah dengan
ibadah ritual itu sendiri. Ini lantaran karena ibadah sosial itu, membuat rasa
senang kepada sesama kita umat manusia yang pada giliranya akan bisa
mengokohkan jalinan persaudaraan diantara kita. Karena itulah, ibadah sosial
ini harus selalu kita lakukan demi untuk menjalin kerukunan diantara kita
4
semua. Terlebih lagi di masa-masa sekarang ini, kehidupan aman dan damai,
rukun dan bersatu yang dimiliki bangsa kita sejak dahulu, kini sering terusik,
sehingga kondisi persaudaraan yang menyenangkan itu, kini menjadi mahal
harganya. Padahal situasi aman, tenteram dan rukun itu adalah keadaan yang
dikehendaki oleh Allah s.w.t, seperti dikemukakan dalam Al Quran :
ْ‫اء َ َهِذَّل َ َب ْ َ قُوُ ْْ ُ ى‬ َ ْ َ ْ ُ ‫َ ْ ًد َ َ َ َ ِذَّل‬
‫اذ ُل ُ وا ٍ ِ ْ ًَ َةاهللِ َعوَ ْ ُ ْى ا ِْذ ُل َْ ُج ْى أ ْع َ ًد‬‫و‬ . ‫ا‬ْ‫ق‬ ‫ت‬ ‫و‬ ‫َج‬
ِ ‫هلل‬
ِ ‫ا‬ ‫ن‬
َْ ُْ َ ْ َ
ِ ِ ِ ‫وا ج ِ ًْا‬
‫ب‬
‫ْ َ ًد‬ َ ْ ُْ ْ َ ْ ََ
ٍ‫أصب جى َِِ ًجِ ُِ ا ِخْا‬

"Berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama Allah), dan


janganlah kamu bercerai-berai dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu
ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan, maka Allah telah menjinakkan
hatimu, maka jadilah kamu orang yang bersaudara, karena nikmat Allah.
(Ali Imran: 103).
ُ َ ‫اهلل اَ ْك‬
3... ‫َب‬

Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah


Kesatuan dan kerukunan yg baik antar sesama warga, janganlah mudah
dirusak oleh provokator yg sengaja ingin menghancurkan persatuan dan
keutuhan bangsa kita dengan melontarkan berbagai macam isu dan
provokasi, perbuatan menghasut, adu domba, menyinggung sentimen
keagamaan atau kesenjangan sosial dan lain sebagainya, baik lewat tulisan-
tulisan, khususnya lagi lewat media sosial yang lagi marak sekarang ini, yang
kesemuanya itu biasanya selalu dihiasi dengan jalinan yang indah dan
menjanjikan.
Umat Islam sudah mempunyai pedoman dan petunjuk yang kuat dalam
menghadapi isu atau provokasi yang beredar seperti yang telah dituturkan
dalam Al Quran:
َ َ ُ ْ ُ َ َ َ َ ‫َ َ ُّ َ ِذَّل ْ َ َ ُ ْ ْ َ َ ُ ْ َ ٌق َ َ َ َ َ ِذَّل ُ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ ْ ًد‬
ْ‫لَع َي َ َ وْ ُجى‬ ‫اا ٌ آيَْا ا ِن ء ى ِ ِ بأ ٍ جب َْا أن ث ِ بْا قْي ِِبّ ه ٍة ج بِ ْا‬ ِ ّ‫ا‬

َ ْ ‫ٍ َ دي‬
ِِ

"Wahai orang-orang yang beriman, jika datang seorang fasiq kepadamu


membawa berita, maka periksalah berita itu dengan teliti, agar kamu tidak
5
menimpakan suatu musibah atas suatu kaum tanpa mengetahui latar
belakangnya, lalu kamu menyesal atas apa-apa yang telah kamu kerjakan".
(Al Hujurat : 6)
Jadi, ketika menghadapi berita atau isu seperti itu, kita tidak boleh
menelan mentah-mentah begitu saja sebelum mendapatkan kejejelasan yg
sebenar-benarnya, sehingga hubungan sosial antar sesama kaum muslimin
atau sesama bangsa, bisa berjalan dengan baik tanpa adanya gangguan yang
dapat merusak tali ukhuwah. Sebab, bagi kita, keharusan berhubungan sosial
dengan baik antar sesama kaum muslimin dan sesama manusia, haruslah
sama dengan keharusan kita dalam melaksanakan peribadatan kepada Allah.
Oleh karena itu, untuk menuju keridhaan Allah, dibutuhkan
keseimbangan antara kedua macam ibadah tersebut. Keduanya jangan sampai
tidak seimbang. Sebab, kalau orang melakukan kedua macam ibadah ini
dalam keadaan tidak seimbang, dikhawatirkan nanti ia akan menjadi orang
yang dalam hadits Nabi digambarkan sebagai orang yang bangkrut. Ditangan
kanan ia membawa pahala amal ibadah yang amat banyak, namun ditangan
kiri, penuh dengan tanggungan-tanggungan sosial, sehingga kemudian
setelah dihitung-hitung, ternyata pahalanya yang begitu banyak itu tidak
mencukupi untuk digunakan menebus dosa-dosa sosial yang ditanggungnya.
Dan akhirnya ia tergolong orang yang celaka.
Didalam realita kehidupan kita, terdapat suatu hal yang seolah
bertentangan. Jika kita lihat, banyak diantara kita kaum muslimin misalnya
yang mengukir prestasi dengan mendirikan dan membangun banyak mushala.
Namun harus kita akui, bahwa kita kurang memperhatikan urusan sosial. Kita
merasakan, terkadang masih berat jika menyumbang untuk pembangunan
gedung pendidikan atau semacamnya yang kemanfaatannya dapat dirasakan
oleh segenap masyarakat disekeliling kita.
Untuk itu, marilah kita senantiasa mengerjakan amal-amal ibadah ritual,
namun tidak lupa pula mengembangkan program-program sosial.
Mudah-mudahan dengan kehadiran kita semua mengikuti shalat idul adha di
pagi hari ini, sekaligus silaturohim bersama, kita mendapat ridlo dan rahmat
dari Allah s.w.t.
‫‪6‬‬

‫ِذَّل ْ َ َ َ ُ ْ ُ ْ َ ِذَّل ْ َ َ َ ِذَّل ُ ْ َ ْ َ َ ُ ْ ْ َ ْ َ َ ُ‬ ‫ِذَّل ْ َ‬ ‫َ ُ ُ‬


‫َءِ ُى‬ ‫ا ٌ ت قْا واخجو ْا يٌِ ب ِ ي‬ ‫اع ْْذ ِ هللِ ي ٌَِ الش ط ِن ال ِ ى‪ .‬و ث ٍْْا ِ‬
‫ِّ َ ُ ُ َ َ َ ُ َ َ ٌق َ ْ‬
‫ابلَ َ ت َواؤَل ِك لّ ْى عذاب ع ِظ ٌقى ‪.‬‬
‫ِذَّل ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ ِذَّل ُ ْ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ِذَّل ُ‬ ‫َ َ ََ‬
‫ْى ِِف زم َ ة ِ عِب ِده ِ ال ِ ِ َ ‪.‬‬ ‫وَ اهلل وا ِ ى يٌِ اه ا ِ ِ ٌ اا ِيَ ِ ‪ .‬وادخوَ وا ِ‬
‫َ ُ ْ َ ِّ ْ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ ِذَّل ْ‬
‫اا َ ‪.‬‬
‫وقن رب اا ِ وار ى واٍت خ ال ِ ِ‬
‫‪7‬‬
‫َ ْ ُ ْ َ ُ ِذَّل َ ُ‬
‫اخلطبة اثل ن ِ ة‬
‫اهلل الَب ‪x 7‬‬
‫َ‬ ‫َ ْ َُ َ َ َ َ ََُ‬ ‫َ ْ ًد َ ْ ًد َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ ِذَّل‬ ‫َ َْ ْ ُ‬
‫َشك ُ الًج ِِل ع ٌِ‬ ‫ِ‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫اهلل‬ ‫ِ‬ ‫ا‬ ‫ِ‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫ّ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫م‬‫ا‬ ‫ً‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ِ‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫هلل‬ ‫ا ً‬
‫َ َ ِّ‬ ‫ِب ال ْ ًُ ْ َج َ ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬
‫َب‪ .‬امهلل ن‬ ‫الً َش َر ِة َوال ًُ َش َا ِة ل ِ َ ا ِ ِ اهبَ َ ِ ‪َ .‬واَ ْ َّ ُ اَ ِذَّلن َ ِّ َ ٍَ ُ َ ِذَّلً ًد ا َ ْب ُ هُ َو َر ُ ْْ ُ اجلِذَّل ُّ‬ ‫ُ‬
‫ِ‬
‫َ َ ًد َ َ َ ًد َ َ ْ‬ ‫َ ِّ َ َ َ ْ َ َ ُ َ ِذَّل َ َ َ َ َ َ ْ َ‬ ‫َ‬
‫لَع َِ َذا اجلِذَّل ِّ‬ ‫َ َ ِّ ْ َ َ ْ َ َ‬
‫ِب الم ِ ِى ِ ٍ ومْ ٍ ً ٍ ولَع ا ِ ِ وأص ِ ُِ‪ .‬صَلة و َلي داا ًِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫و وى و ِرك‬
‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫ََُ َْ‬
‫يجَل ِزي ِ ا ِِل ْْ ِم ه ِق ا ِ ُِ ‪.‬‬
‫َ َ ُ ُ ِذَّل َ ْ ُ ُ ْ ُ َ ْ َ ُ َ ِذَّل‬ ‫َ ِذَّل ُ َ‬ ‫ِذَّل ُ‬ ‫َ ِذَّل َ ْ ُ َ َ َ ُّ َ‬
‫تق ث ِ ُِ َو تً ْْت ِذَّلٌ ا ِ َوانج ْى م وًِ ْْن‪َ .‬واعوً ْْا ان اهلل‬ ‫اي ب ‪ :‬ا ّ اجلِذَّل س ا ِتقْااهللَ‬
‫ََ ََُ‬ ‫َ َ َ َ ِذَّل َ َ َ ِّ َ ْ ًد َ ْ ْ ًد َ ُ َ ْ ْ ًد َ ْ ْ ًد َ ْ َ ِّ َ ْ ْ ًد ِذَّل‬
‫ت ِل صَّل لَع ٍبِ ُِ ق ِ ً ‪ .‬ث بِ ّ ه ْى َوت وِ ً ‪َ .‬وت ِ ه ِق ِر ٍبِ ُِ َوت ِظ ً ‪ .‬ا ِن اهللَ َومَلا ِ جُ‬
‫ُ َ ُّ ْ َ َ َ ِذَّل َ َ ُّ َ ِذَّل ْ َ َ ُ َ ُّ َ َ ْ َ ِّ ُ َ ْ ْ َ َ ِذَّل ُ َ ِّ َ َ َ ِّ َ ُ َ ِذَّل َ َ َ‬
‫اا ٌَ ايَْا صو ْْا عو ُِ َو وًْا ت وِ ً ‪ .‬الوّ ِذَّلى صن لَع ِ ٍ ً ٍ َولَع ا ِل‬ ‫وْن لَع اجل ِِب ا ّ ِ‬
‫َ ِّ َ ُ َ ِذَّل َ َ َ ِذَّل ْ َ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ ْ َ ْ َ َ َ ِّ َ ُ َ ِذَّل َ َ َ َ ِّ َ ُ َ ِذَّل‬
‫ِ ٍ ً ‪ .‬لً صو ت لَع ا ِ َا ِِ َى َولَع ا ِل ا ِ َا ِِ ى‪َ .‬و ِرك لَع ِ ٍ ً ٍ َولَع ا ِل ِ ٍ ً ‪.‬‬
‫ْ َ َ ْ َ ِذَّل َ َ ْ ٌق َ ْ ٌق‬ ‫َ َ َ َْ َ ََ َْ َْ َ ََ َ َْ ْ‬
‫َم ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ا‬‫ِ‬ ‫ك‬ ‫ٍِ‬ ‫ا‬ ‫ً‬ ‫ِ‬ ‫ل‬ ‫اه‬ ‫ِف‬ ‫لً ر ت لَع ا ِ ا ِِ ى ولَع ا ِل ا ِ ا ِِ ِ‬
‫‪.‬‬ ‫ى‬
‫الً ْ وً ْ َ ‪َ .‬واٍْ ُ ْ ُ ُ ْْ َش ال ْ ًُ ْ وً ْ ‪َ.‬‬ ‫ُ‬ ‫َ ِذَّل ُ ِذَّل َ ِذَّل ْ ْ َ َ َ ُ ْ ْ َ َ َ ْ ْ َ ْ َ ُ َ‬
‫ِِ‬ ‫ِِ‬ ‫َج و ة ِ‬ ‫الوّى ا ِع ا ِ َلم والً وِ ًِ ‪ .‬واصوِ ِ‬
‫ََ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ُ ِذَّل َ ِّ َ ُ َ ِذَّل َ ْ َ ْ َ ْ‬ ‫ُْ ْ ْ‬ ‫ُ ْ ََ ُ َ‬ ‫ُ ِّ ْ‬ ‫َ َ‬
‫َة‬ ‫َوع ل ِ َ الً َْ ِ ٌَ‪َ .‬وث لَع اه ة ِ َوالًذٍِبِ َ ‪ .‬يٌِ اي ِة ِ ٍ ً ٍ اَج ِ ‪َ .‬واِوِ ِن اه‬
‫َ ْ ُ ْ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ ِّ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ِّ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ ِّ ْ‬
‫ادل ٌ ‪.‬‬ ‫والًبج ِ عة والًو ِ ة والً ِ ِ ‪ .‬ودي اع ااك اع اء ادل ٌ ‪ .‬واع ِن اًِجك ا ِِل ْ ِم‬
‫اهلل الَب ‪x 7‬‬
‫ِذَّل َ‬ ‫َْ‬ ‫ْ‬ ‫ُْ‬ ‫َ ََْ‬ ‫ْ‬ ‫َ ُْ ْ ْ َ َ ُْ ْ َ‬ ‫ْ ْ ُْ ْ ْ َ َ ُْ ْ َ‬
‫ءِ يَِّ ْى َوا م َْات ‪ .‬ا ٍِك‬ ‫ت‪.‬ا‬ ‫ت ‪ .‬والًؤ ِيَِ والًؤيَِ ِ‬ ‫امهلل اا ِ ل ِوً وِ ًِ والً وًِ ِ‬
‫َ َ َ ًد َ‬ ‫ُّ ْ َ َ َ َ ًد َ ْ َ‬ ‫َ ِذَّل َ َ َ‬ ‫َ َ ِذَّل ْ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ ٌق َ ْ ٌق ُ ْ ُ ِذَّل َ‬
‫خ َ ة ِ َة َوق َِ‬ ‫ِ‬ ‫ا‬ ‫ِف‬‫ِ‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫َ‬ ‫ن‬ ‫ادل‬ ‫ِف‬ ‫ِ‬ ‫َِ‬ ‫ث‬ ‫ا‬ ‫َ‬ ‫ر‬ ‫‪.‬‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫ِض‬ ‫ِ‬ ‫ق‬ ‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫ات‬ ‫ْ‬ ‫ع‬ ‫َم ادل‬ ‫ِ‬ ‫ًِ ق ِ‬
‫َ َ َ‬
‫عذاب اجلِذَّل ِر ‪.‬‬
‫اهلل الَب ‪x 7‬‬
‫َ ْ َ َ ُْ َ‬‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ ْ َ َ َْ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َْ‬ ‫َ ُُ َْ َ ْ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ِذَّل‬ ‫َ َ‬
‫ِ‬ ‫م‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫ال‬‫و‬ ‫ِ‬ ‫ء‬ ‫ش‬ ‫اه‬ ‫ٌ‬
‫ِ‬ ‫ع‬ ‫َه‬ ‫َ‬ ‫و‬ ‫َب‬ ‫ق‬ ‫اه‬ ‫ِى‬ ‫ذ‬ ‫ِ‬ ‫ء‬ ‫ج‬ ‫ِ‬ ‫ا‬‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫ن‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ل‬‫ِ‬ ‫ه‬ ‫ِ‬ ‫م‬ ‫أ‬ ‫اهلل‬ ‫ِن‬ ‫ا‬ ‫‪.‬‬ ‫اهلل‬ ‫د‬ ‫عِب‬
‫ََ َ َ ْ ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ابل ِ ‪ ِ .‬ظ ْى ه و ْى ثذل ُ ْون‪ .‬ذل ُ وا اهلل اه ِظ َى ذل ْ ْى‪َ .‬وا م ُ ْوهُ لَع ٍ ِ ًِ ُِ ِد ْى‪.‬‬
‫َ ْ َْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ِذَّل‬ ‫ُ ُ ُ َ ُ ََ‬ ‫ِذَّل‬ ‫َ‬ ‫َو ْ َ‬
‫َ ْ‬ ‫َ ْ‬ ‫ْ َ ْ ُْ ُ‬ ‫ْ َُ‬
‫َوا ئو ْْهُ يٌِ ضوِ ُِ ِط ْى ‪َ .‬واِل ُاهلل اك ََب‬

‫‪KH. Busrol Karim A.M‬‬

Anda mungkin juga menyukai