Anda di halaman 1dari 14

AKALAH TEORI DOROTHEA 

OREM

TEORI KEPERAWATAN DOROTHEA OREM

Disusun oleh :

1. Aryasumantri
2. Muidin
3. Nurfaizal Rizki
4. Tedhi Riansah
5. Wahyu Hidayatullah

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

Jl. Fatahillah, Watubelah, Kec. Sumber, Cirebon, Jawa Barat 45611


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulilah, segala puji bagi Allah S.W.T. Tuhan Yang Maha Esa, pada akhirnya makalah atau
paper yang penulis susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Falsafah dan Teori
Keperawatan dengan judul tugas “Teori Keperawatan Dorothea Orem” telah dapat terselesaikan.
Makalah atau paper ini disusun dengan mengambil sumber bacaan dari akses internet seperti
yang tercantum dalam daftar pustaka. Penulis menyadari bahwa paper ini jauh dari kata
sempurna karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah S.W.T. harapan penulis semoga isi dari
paper ini bisa bermanfaat baik bagi penulis maupun pembaca. Aamiin Ya Rabbal’alamin

Cirebon, Oktober 2020

penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
BAB I..............................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN.........................................................................................................................iii
A. Latar Belakang....................................................................................................................iii
B. Rumusan Masalah................................................................................................................iv
C. Tujuan..................................................................................................................................iv
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. Biografi Dorothea Orem.......................................................................................................5
B. Teori Keperawatan Dorothea Orem......................................................................................5
C. Keyakinan dan Nilai-Nilai Dorothea Orem..........................................................................8
D. Asumsi Dasar Dorothea Orem..............................................................................................8
E. Proses Keperawatan Dorothea Orem....................................................................................8
F. Tujuan dan Praktek Keperawatan Dorothea Orem...............................................................9
G. Hubungan Teori dengan Paradigma Keperawatan.............................................................10
BAB III PENUTUP......................................................................................................................12
A. KESIMPULAN...................................................................................................................12
B. SARAN...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh


dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir
logis, dan kritis dalam mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk
pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara
lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap
model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care
(perawatan diri) memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan
dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi
kebutuhan dasar dengan tujuan mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai
dengan keadaan sehat dan sakit, yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan
diri sendiri.
Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam
keperawatan di antaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan. Self
Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai
pedoman dalam tindakan, setiap manusia menghendaki adanya Self Care (perawatan diri)
dan sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia menurut
Abraham Maslow dalam Teori Hierarki kebutuhan masyarakat bahwa setiap manusia
memiliki lima dasar kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum), keamanan,
cinta, harga diri dan aktualisasi diri. Seseorang mempunyai hak dan tanggung jawab dalam
perawatan diri sendiri dan orang lain dalam memelihara kesejahteraan.

iii
Hubungan interpersonal dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar
menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan sekedar hubungan interpesonal. Jadi ketika
kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan conten (isi pesan) melainkan juga
menentukan relationship (hubungan).

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Biografi Dorothea Orem
2. Menjelaskan Teori Keperawatan Menurut Dorothea Orem
3. Menjelaskan Keyakinan dan Nilai-Nilai Dorothea Orem
4. Menjelaskan Asumsi Dasar Dorothea Orem
5. Menjelaskan Proses Perawatan Menurut Dorothea Orem
6. Menjelaskan Tujuan dan Praktek Keperawatan Dorothea Orem
7. Menjelaskan Hubungan Teori dengan Paradigma Keperawatan

C. Tujuan
1. Mengetahui Biografi Dorothea Orem
2. Mengetahui Teori Keperawatan Menurut Dorothea Orem
3. Mengetahui Keyakinan dan Nilai-Nilai Dorothea Orem
4. Mengetahui Asumsi Dasar Dorothea Orem
5. Mengetahui Proses Perawatan Menurut Dorothea Orem
6. Mengetahui Tujuan dan Praktek Keperawatan Dorothea Orem
7. Mengetahui Hubungan Teori dengan Paradigma Keperawatan

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Dorothea Orem


Dorothea Orem adalah salah satu teoritis keperawatan terkemuka di Amerika,
Dorothea Orem lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914, Ia memperoleh gelar sarjana
keperawatan pada tahun 1939 dan master keperawatan pada tahun 1945, selama kariernya dia
berkerja sebagai staf keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik, perawat administrasi,
dan perawat konsultan (1970). Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976, Dorothea Orem
adalah anggota subkomite kurikulum di Universitas katolik.
Dia mengukur kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan konseptualisasi
keperawatan, ia pertama kali mempublikasikan ide-idenya dalam keperawatan tentang
perawatan diri sendiri dan dipublikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun
1971). Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tahun 1985
mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ; Theory self care, theory
self care deficit, theory system nursing.

B. Teori Keperawatan Dorothea Orem


Teori keperawatan menurut Dorothea Orem adalah bagaimana individu memenuhi
kebutuhan dan menolong perawatan dirinya sendiri, maka muncul teori dari Dorothea Orem
tentang Self Care Deficit of Nursing. Dari teori ini dapat dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu:
1. Teori Self Car
Teori Self Care adalah tindakan yang matang dan mementingkan orang lain yang
mempunyai potensi untuk berkembang, serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki
agar dapat menggunakan secara tepat, nyata dan valid untuk mempertahankan fungsi dan
berkembang dengan stabil dalam perubahan lingkungan, self care digunakan untuk
mengontrol baik faktor external dan internal yang mempengaruhi aktifitas seseorang

5
untuk menjalankan fungsinya dan berperan untuk mencapai kesejahteraannya. Teori self
care meliputi:
 Self Care merupakan aktifitas Self Care Agency merupakan suatu kemampuan
individu dalam melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia,
perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain
 Theurapetic Self Care Demand tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri
yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk
perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang
tepat.
 Self Care Requisite merupakan kebutuhan self care yaitu suatu tindakan yang
ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan
berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya mepertahankan
fungsi tubuh. Self Care Requisite terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
- Universal Self Care Requisite (kebutuhan universal manusia yang merupakan
kebutuhan dasar)
- Developmental Self Care Requisite (kebutuhan yang berhubungan perkembangan
indvidu)
- Health Deviation Requisite (kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi
pasien).
Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam
memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar
pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Penekanan teori self
care secara umum :
 Pemeliharaan pemasukkan udara.
 Pemeliharaan pemasukkan air.
 Pemeliharaan pemasukkan makanan.
 Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan ekskresi.
 Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat.
 Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial.
 Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia.
Peningkatan fungsi tubuh dan pengembangan manusia dalam kelompok social

6
2. Teori Self Care Defisit
Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di
mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan.
Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk
melakukan self carenya secara terus menerus. Inti dari teori ini menggambarkan manusia
sebagai penerima perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan keperawatan
dirinya dan memiliki berbagai keterbatasan-keterbatasan dalam mencapai taraf
kesehatannya, perawatan yang diberikan didasarkan kepada tingkat ketergantungan, yaitu
ketergantungan total atau parsial.
Defisit perawatan diri menjelaskan hubungan antar kemampuan seseorang dalam
bertindak atau beraktivitas dengan tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri, sehingga
bila tuntutan lebih besar dari kemampuan, maka ia akan menggalami penurunan defisit
perawat diri
3. Teori Nursing System
Sistem keperawatan ketika perawat menentukan, mendesain, dan menyediakan perawatan
yang mengatur individu dan mencapai pemenuhan kebutuhan perawatan diri.

Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya:


1. Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System)
Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada
pasien dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara
mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pngontrolan, dan ambulansi serta
adanya manipulasi gerakan. Contoh: pemberian bantuan pada pasien koma.
2. Sistem Bantuan Sebagian (Partially Compensatory System)
Merupakan sistem dalam pemberian perawatan diri sendiri secara sebagian saja dan
ditujukan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal. Contoh: perawatan
pada pasien post operasi abdomen di mana pasien tidak memiliki kemampuan untuk
melakukan perawatan luka.
3. Sistem Supportif dan Edukatif

7
Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan
pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri.
Sistem ini dilakukan agar pasien mampu melakukan tindakan keperawatan setelah
dilakukan pembelajaran. Contoh: pemberian sistem ini dapat dilakukan pada pasien yang
memerlukan informasi pada pengaturan kelahiran.

C. Keyakinan dan Nilai-Nilai Dorothea Orem


Keyakinan Dorothea Orem tentang empat konsep utama keperawatan adalah :
1. Klien Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus mempertahankan
self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atau coping dan
efeknya.
2. Sehat Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang berperan
untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas struktural fungsi dan perkembangan.
3. Lingkungan Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care
dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
4. Keperawatan Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk
membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care
yang mencakup integritas struktural, fungsi dan perkembangan berdasarkan keyakinan
empat konsep utama diatas, Dorothea Orem mengembangkan konsep modelnya hingga
dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.

D. Asumsi Dasar Dorothea Orem


Orem mengidentifikasi beberapa hal mendasar dari teori keperawatan terkait
kebutuhan dasar manusia :
a. Kebutuhan dasar manusia bersifat berkelanjutan, dimana pemenuhannya dipengaruhi
dari faktor dari dalam pasien atau pun dari lingkungan.
b. Human agency, pasien yang memiliki tingkatan ketergantungan dalam pemenuhan
kebutuhan dasarnya.
c. Pengalaman dan pengetahuan perawat diperlukan untuk bisa memberikan pelayanan
pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara profesional.

8
E. Proses Keperawatan Dorothea Orem
Orem (1991) menjelaskan tiga tahap proses keperawatan yaitu :
1. Diagnosa dan resep keperawatan
Tahap ini menjelaskan mengapa keperawatan diperlukan. Analisa dan interprestasi
membuat keputusan tentang perawatan dini, juga memberikan manajemen kasus.
“Diagnosa keperawatan penting untuk pemeriksaan dan pengumpulan data tentang
kemampuan pasien dalam perawatan diri dan kebutuhan. Akan terapi perawatan diri serta
hubungan antara keduanya” (Orem, 1991, hal. 270)
2. Merancang sistem keperawatan dan merencanakan pelaksanaan perawatan diri
Merancang sistem keperawatan yang efektif dan efisien menghasilkan data yang valid
tentang kondisi pasien. Rancangan ini termasuk peran dari perawat dan pasien dalam
hubungan melakukan self care, mengatur kebutuhan terapi perawatan diri, melindungi
pengembangan kemampuan perawatan diri. ( Orem, 1991)
3. Produksi dan manajemen sistem keperawatan (Planning and Controlling)
Pengaturan sistem keperawatan dihasilkan ketika berinteraksi dengan pasien secara terus
menerus untuk mencapai kemampuan terapi perawatan diri yang telah ditentukan dan
mengatur kemampuan untuk mengembangkan perawatan diri. Di tahap ini, tindakan
perawat adalah menghasilkan dan mengatur sistem keperawatan. (Orem, 1991)

F. Tujuan dan Praktek Keperawatan Dorothea Orem


a. Tujuan Keperawatan Dorothea Orem
Tujuan keperawatan pada model Dorothea Orem secara umum adalah :
 menghilangkan self care defisit.
Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self
care.
 Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan
dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care defisit apapun
dihilangkan.
 Jika ketiganya diatas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan self care klien.
 Praktek Keperawatan Dorothea Orem

9
Tujuan keperawatan pada model Dorothea Orem yang diterapkan kedalam praktek
b. keperawatan keluarga atau komunitas adalah :
 Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara terapeutik.
 Menolong klien bergerak kearah tindakan- tindakan asuhan mandiri.
 Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami
gangguan secara kompeten.
 Dengan demikian asuhan keperawatan pada model Dorothea Orem yang diterapkan
c. pada praktek keperawatan kelurga atau komunitas adalah:
 aspek interpersonal yaitu hubungan didalam keluarga.
 aspek sosial yaitu hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
 aspek prosedural yaitu melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu
mengantisipasi perubahan yang terjadi.
 aspek teknis yaitu mengajarkan kepada keluarga tentang teknis dasar yang dilakukan
di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.

G. Hubungan Teori dengan Paradigma Keperawatan


1. Konsep Manusia
a. Pengertian Manusia
Manusia adalah suatu kesatuan yang dipandang sebagai berfungsi secara biologis
simbolik dan sosial serta berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan atau perawatan
mandiri untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan.
2. Konsep Sehat dan Sakit
a. Pengertian Sehat
Sehat dimana individu mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya sendiri. Sehat
bukan berarti sehat fisiknya saja namun sehat jiwanya sehat meliputi aspek fisik,
psikologis, interpersonal dan sosial.
b. Pengertian Sakit
Sakit merupakan pergeseran status individu dari self care agency menjadi pasien atau
penerima asuhan. Disini perawat perlu mengkaji keluhan, masalah yang dialami
pasien.
3. Masyarakat dan lingkungan

10
Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi dan interaktif.
a. Macam-macam lingkungan :
- Lingkungan fisik merupakan segala bentuk lingkungan secara fisik yang dapat
mempengaruhi perubahan status kesehatan seseorang, seperti daerah yang
terjangkit wabah dan pemukiman kumuh. Disini perawat melakukan pengkajian
tentang lingkungan daerah tinggal pasien. Caranya bisa melalui wawancara
terhadap pasien sendiri atau pun melalui keluarganya.
- Lingkungan Psikologis merupakan keadaan yang mempengaruhi terganggunya
psikologis seseorang. Disini perawat mengkaji tentang kondisi lingkungan tempat
tinggal pasien seperti lingkungan yang kurang nyaman yang menimbulkan
kecemasan dan ketakutan. Misalnya pada pasien yang mengalami masalah
kejiwaan yang di akibatkan oleh lingkungan keluarga yang kurang nyaman dan
sering terjadi pertengkaran yang menimbulkan kecemasan dan ketakutan pasien.
- Lingkungan Sosial merupakan lingkungan masyarakat dimana individu tumbuh
dan berkembang serta mempengaruhi status kesehatan seseoramg. Disini perawat
perlu mengkaji lingkungan pasien seperti lingkungan pemabuk, lingkungan PSK,
dan lain-lainnya. Misalnya pada pasien penderita PMS (Penyakit menular
Seksual) yang ternyata tinggal dilingkungan PSK.
- Lingkungan Budaya merupakan lingkungan yang memiliki adat istiadat dan
tradisi yang berbeda-beda dengan daerah yang lain. Misalnya pasien yang berasal
dari daerah Bali yang menderita ginjal yang karena kebudayaan minum Toah
yang berlebihan.
- Lingkungan Spiritual hal ini mempengaruhi tindak lanjut dalam proses
keperawatan karena berkaitan dengan kepercayaan yang dianut oleh pasien
sehingga perawat mengkaji untuk menghargai privasi pasien dalam melakukan
tindakan keperawatan selanjutnya.
4. Konsep Keperawatan
Menurutnya teori keperawatan adalah pelayanan manusia yang berpusat kepada
kebutuhan manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus menerus
untuk dapat menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan
dan menanggulangi akibat-akibatnya (Orem, 1971).

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dorothea Orem adalah salah satu teoritis keperawatan terkemuka di Amerika,
Dorothea Orem lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914, Ia memperoleh gelar sarjana
keperawatan pada tahun 1939 dan master keperawatan pada tahun 1945
Teori keperawatan menurut Dorothea Orem Dari teori ini dapat dijabarkan ke dalam
tiga teori yaitu Teori Self Car, Teori Self Care Defisit dan Teori Nursing System. Orem juga
memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya Sistem Bantuan
Secara Penuh, Sistem Bantuan Sebagian dan Sistem Supportif dan Edukatif.
Keyakinan Dorothea Orem tentang empat konsep utama keperawatan yaitu Klien
Individu atau kelompok, Sehat Kemampuan individu atau kelompok, Lingkungan Tatanan
dan Keperawatan Pelayanan.
Orem mengidentifikasi beberapa hal mendasar dari teori keperawatan terkait
kebutuhan dasar manusia yaitu Kebutuhan dasar manusia bersifat berkelanjutan, Human
agency dan Pengalaman dan pengetahuan.
Proses keperawatan dorothe orem ada tiga di antarany diagnosa dan resep
keperawatan, rancangan system keperawatan, menghasilkan dan mengatur system
keperawatan.
Adapun hubungan pradigma dan teori keperawatan mencangkup ruang lingkup
beberapa konsep diantaranya konsep manusia, keonsep sehat dan sakit, masyarakat dan
lingkungan, konseap keperawatan ya sling memiliki keterkaitan.

B. SARAN
Seorang pasien harus juga mampu menjadi perawat bagi dirinya sendiri ketika telah
mendapat edukasi dari seorang perawat untuk merawat dirinya.perawat juga harus sadar akan
tanggung jawab yang telah diberikan kepada nya karena perawat juga memiliki kode etik
akan kewajiban nya dalam menjalankan tugas nya karena sudah menjadi hal yg patut di

12
perhatitkan oleh seorang perawat adalah tanggung jawab dan kode etik yang sudah di
tetapkan sebagai pedoman dalam profesi ini dan mau tidak mau seroang perawat harus
menjalankan peraturan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://dheje07.wordpress.com/2017/03/17/teori-keperawatan-keluarga-menurut-dorothea-e-
orem.
https://habilhabibi48.wordpress.com/2015/02/26/teori-keperawata-dorothea-e-orem.
https://nengriza9.wordpress.com/2012/12/21/teori-keperawatan-dorothy-orem.
https://serpihanasa.wordpress.com/2014/10/20/makalah-self-care-dorothea-orem.
https://agustinadityadarmayanti.blogspot.com/2011/01/konsep-dan-teori-keperawatan-
menurut.
https://nursingscience-2008.blogspot.com/2015/01/mengenal-dorothea-e-orem-melalui-teori.

13

Anda mungkin juga menyukai