Disusun Oleh :
FILIA CAHYA REGINA / 110117067
SHABRINA EGA MIRANDA / 110117126
YOLANDA OLIVIA CAHYASARI / 110117198
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………... i
DAFTAR ISI….…………………………………………………………......... ii
TUJUAN VALIDASI PEMBERSIHAN..…...………………………………... 1
JENIS SOLVENT DAN BAHAN PEMBERSIH YANG DIGUNAKAN….… 1
TAHAPAN PEMBERSIHAN SECARA MANUAL…..………………………1
1. Wiping…………………………………...……..………………….... 2
2. Sink Brushing…………….…………………………..............……... 3
3. Equipment Brushing……………………………………...…………. 4
METODE PENGAMBILAN SAMPEL………..…………………………….. 5
1. Metode Apus (Swab Sampling Method) ………...………………..... 5
2. Metode Sampel Bilas………………………………………...……... 6
3. Metode Menggunakan Plasebo……..………………………………. 7
METODE ANALISIS SAMPEL………….………………………………….. 8
A. Metode Khusus...……………………………………………………… 8
B. Metode Non-Spesifik…………………………………………………. 9
KRITERIA PENERIMAAN…..………….………………………………….. 9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 13
LAMPIRAN……………………………………………………………….… 14
ii
TUJUAN VALIDASI PEMBERSIHAN
Tujuan dari validasi pembersihan adalah untuk memberikan dokumentasi secara
tertulis bahwa prosedur pembersihan yang berlaku dan digunakan sudah tepat dan
dapat dilakukan berulang-ulang (reliable dan reproducible). Selain itu, tujuan dari
validasi pembersihan adalah untuk mencegah kontaminasi dan kontaminasi silang
pada produk (Herliani, Husni, 2018).
1
1. Wiping
Metode pembersihan manual paling sederhana adalah menyeka
dengan apapun jenis kain ditambah dengan larutan pembersih. Menyeka
sangat bergantung pada masukan energi mekanik oleh orang yang
melakukannya, sehingga masalah utama dalam proses penyeka manual
adalah memastikan 100% cakupan permukaan yang akan dibersihkan,
masalah kedua dalam menyeka adalah perlunya pembilasan. Tentunya
semua permukaan kontak produk dibersihkan dengan larutan yang berbeda
harus dibilas. Pembilasan mungkin tidak diperlukan jika pembersihan
dilakukan dengan larutan alkohol / air saja (dalam hal ini, penyeka alkohol
/ air dapat diulangi untuk memastikan pembuangan residu).
Kelebihan dari metode menyeka manual adalah :
a. Sederhana
Menyeka dapat digunakan pada semua permukaan yang secara
fisik dapat dijangkau dengan tangan. Ada umpan balik langsung
pada kinerja relatif (setidaknya dari sudut pandang visual).
b. Fleksibilitas
Berbagai jenis penyeka dan bahan pembersih dapat digunakan.
Dengan menyeka, dimungkinkan untuk memfokuskan operasi
pembersihan pada item tertentu tanpa harus membersihkan item
yang bersebelahan.
c. Biaya Bahan Pembersih Murah
Karena hanya cukup bahan pembersih yang digunakan untuk
membasahi wiper dan permukaan, penggunaannya sangat
rendah.
2
b. Biaya Tenaga Kerja yang Tinggi
Biaya tenaga kerja unit akan tergantung pada luas permukaan
yang dibersihkan. Tidak ada cara untuk mengotomatiskan proses
ini.
2. Sink Brushing
Cara yang dilakukan pada metode ini adalah komponen dibawa ke
bak cuci, dimasukkan ke dalam larutan deterjen, digosok secara manual
menggunakan sikat atau bantalan abrasif, dan kemudian dibilas dengan air
mengalir. Metode ini memiliki keuntungan karena memungkinkan waktu
perendaman yang lama (untuk membasahi dan mengendurkan kotoran)
dalam larutan deterjen hangat (<50°C) sebelum menyikatnya secara manual
dari permukaan komponen. Larutan deterjen biasanya merupakan deterjen
netral atau agak basa, dipilih karena potensi kontak kulit atau mata yang
lebih besar pada jenis pembersihan manual ini. Kinerja pembersihan sangat
bergantung pada konsistensi (waktu dan tekanan) dari tindakan menyikat.
Kunci untuk validasi proses ini adalah kontrol suhu, konsistensi saat
menyikat, dan kontrol waktu pra perendaman. Diperlukan SOP
pembersihan yang ditulis dengan cermat, bersama dengan pelatihan dan
pelatihan ulang yang memadai.
Kelebihan dari metode ini antara lain :
a. Sederhana
Metode ini dapat digunakan pada bagian mana pun yang dapat
dimasukkan ke dalam bak cuci. Ada umpan balik langsung
tentang kinerja relatif (setidaknya dari sudut pandang visual).
b. Fleksibilitas
3
Berbagai sikat atau bantalan abrasif dapat digunakan. Waktu
perendaman atau penyikatan dapat disesuaikan tergantung pada
residu pada permukaan dan konfigurasi permukaan.
Kekurangan dalam metode ini, yaitu :
a. Variabilitas yang Inheren
Kinerja sangat bergantung pada item seperti waktu perendaman,
tekanan aplikasi, dan waktu penyikatan. Pelatihan untuk kinerja
yang konsisten itu sulit.
b. Biaya Tenaga Kerja yang Tinggi
Biaya tenaga kerja unit akan tergantung pada jumlah barang
yang diproses. Satu-satunya cara untuk mengotomatiskan ini
adalah dengan menggunakan mesin cuci suku cadang otomatis.
Ini adalah metode pilihan di mana bagian yang dibongkar atau
bagian kecil tidak dapat dicuci dengan mesin cuci suku cadang otomatis dan
bagian yang cukup kuat untuk menahan proses ini..
3. Equipment Brushing
Menyikat peralatan mirip dengan penyikatan wastafel di mana
larutan deterjen dimasukkan ke bagian dalam bejana proses. Larutan
deterjen dioleskan secara manual ke semua permukaan dengan sikat
(biasanya pada pegangan yang panjang). Dalam beberapa kasus, penyikatan
dilakukan melalui searah di bagian atas peralatan. Dalam kasus lain,
operator dapat memasuki kapal (dengan prosedur penguncian yang sesuai)
dan membersihkan peralatan dari dalam. Pendekatan terakhir ini umumnya
dihindari dari perspektif keselamatan. Menyikat peralatan berbeda dari
penyikatan wastafel karena hanya larutan deterjen yang cukup dimasukkan
ke dalam bejana untuk memberikan larutan yang cukup untuk menutupi
semua permukaan dengan menyikat (yaitu, bejana tidak dibanjiri larutan
pembersih). Setelah semua permukaan disikat, larutan deterjen dikuras, dan
bejana dibilas dengan air menggunakan selang. Menyikat peralatan
4
digunakan ketika sebagian besar alternatif lain tidak memungkinkan atau
tidak praktis.
Kelebihan dalam metode ini hanya satu, yaitu :
a. Fleksibilitas
Upaya pembersihan (menyikat) dapat difokuskan pada area
peralatan yang membutuhkan upaya ekstra tersebut.
Kekurangan pada metode ini antara lain :
a. Batasan Peralatan
Menyikat dari luar peralatan mungkin tidak dapat dilakukan
karena geometri peralatan. Menyikat dari dalam memiliki
masalah keamanan yang signifikan. Menyikat dari dalam juga
memperpanjang waktu henti karena prosedur penguncian bagi
individu untuk memasuki bejana proses.
b. Biaya Tenaga Kerja yang Tinggi
Biaya tersebut tergantung pada waktu persiapan dan luas
permukaan yang akan dibersihkan.
5
yang paling sering digunakan. Perlu diperhatikan pada ukuran material
harus disesuaikan dengan area sampling.
Kelebihan pada metode ini adalah :
a. Lokasi yang sulit dibersihkan dapat dicapai dengan swab
sehingga memungkinkan evaluasi langsung terhadap tingkat
kontaminasi atau jumlah residu setiap permukaan
b. Contoh yang sudah mengering atau sulit larut dapat dilepaskan
dari permukaan secara fisik.
Kekurangan pada metode ini sebagai berikut :
a. Pelarut swab dapat mempengaruhi residu
b. Adanya variasi hasil yang disebabkan oleh pemilihan lokasi,
tekanan (physical force) yang digunakan dan totalitas yang
diswab
c. Sampel yang terbatas dapat mempengaruhi sensitifitas hasil
analisis
d. Proses analisis ekstraksi dapat mempengaruhi atau mengurangi
recovery rate
6
b. Evaluasi permukaan kontak seluruh produk
c. Aksebilitas semua bagian peralatan ke pelarut pembilas.
d. Keseluruhan lokasi dipermukaan dapat dicapai tanpa kesulitan
sehingga memungkinkan evaluasi dengan tingkat recovery
rate yang tinggi
e. Paling baik dipasang pada peralatan dan perlengkapan bersegel atau
berskala besar yang tidak mudah atau secara rutin dibongkar.
f. Variasi hasil analisis lebih kecil dibanding dengan cara apus/swab.
Kekurangan dalam metode ini, yaitu :
a. Tidak ada pembuangan kontaminan secara fisik
b. Pelarut pembilas mungkin tidak mencapai bagian yang tidak dapat
diakses atau tersumbat
c. Penggunaan pelarut organik untuk bahan yang tidak larut dalam
air.
d. Tidak cocok untuk peralatan kompleks bermuatan instrumen atau
komponen listrik/elektronik. Misalnya mesin tablet, FBD,
Granulator, mesin pengisi serbuk, dan lain-lain.
7
b. Contoh yang diambil merupakan proses produksi yang
sebenarnya.
Kekurangan dalam metode ini antara lain :
a. Tidak reproducible, sehingga metode ini tidak disarankan
b. Tingkat sensitifitas dari recovery rate (perolehan kembali)
residu terlalu rendah karena faktor pengenceran selama proses
produksi
A. Metode Khusus
1. Metode kromatografi seperti GC, HPLC dll.
2. Kromatografi lapis tipis
3. Pengukur ion khusus
8
Dari metode di atas, metode kromatografi adalah metode pilihan karena
memisahkan analit, sangat spesifik, sangat sensitif, dan kuantitatif. Tetapi
metodenya mahal dan memakan waktu.
B. Metode Non-Spesifik
1. Metode spektrofotometri dalam rentang tampak,
2. Inframerah, atau UV
3. Total organic carbon (TOC)
4. Metode Lain.
KRITERIA PENERIMAAN
9
(MSD) dari produk (X) yang akan dihilangkan dalam Maximum
Daily Dose (MDD) dari produk berikutnya (Y):
Gambar 1.
b. Data toksisitas
Catatan Umum: menghasilkan angka carry over yang sangat tinggi
dan tidak dapat diterima, MACO dibatasi pada 1000 mg/kg. Data
toksisitas dapat digunakan untuk menghitung MACO jika dosis
10
terapetik tidak tersedia (misal untuk bahan antara atau prekursor).
Dihitung dengan persamaan berikut.
Gambar 2.
11
• Jika LD50 dari deterjen diketahui dan maximum daily dose
dari produk berikutnya tersedia, MACO dapat dihitung
dengan perhitungan NOEL dan ADI seperti penjelasan pada
butir 2 di atas (data toksisitas).
• Jika tidak ada data untuk maximum daily dose dari produk
berikutnya, MACO dari deterjen food grade dibatasi menjadi
10 mg/kg (produksi produk jadi dan API tanpa tahap
pemurnian selanjutnya) atau 100 mg/kg (produksi API).
• Batas residu untuk deterjen dapat juga ditetapkan dengan
cara TOC.
f. Batas Cemaran Mikroba (MAML : Maximum Allowable Microbial
Limits)
Batas Cemaran Mikroba dihitung dengan mengacu pada ukuran
Contoh seluas 25 cm². Batas berikut dipakai sebagai acuan:
Gambar 3.
12
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Badan Pengawas Peraturan Obat dan Makanan Nomor 34 Tahun 2018
Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik
https://priyambodo1971.wordpress.com/cpob/kualifikasi-dan-validasi-paradigma-
baru/validasi-pembersihan-cleaning-validation/ diakses pada tanggal 18
September 2020
13
LAMPIRAN
Pertanyaan 1 : Jika suatu industri memiliki lebih dari 1 (satu) mesin tetapi sama
merk dan tipenya, apakah perlu dilakukan validasi pembersihan pada masing-
masing mesin ?
Jawab : Untuk mesin yang sama (merek, jenis/type) hanya salah satu yang harus
divalidasi. Jika dalam proses menggunakan rangkaian mesin yang berbeda secara
berkelanjutan (in line machine), masing-masing mesin harus tetap divalidasi secara
terpisah. Jika rangkaian mesin merupakan kombinasi mesin yang permanen,
validasi bisa dilaksanakan bersama-sama.
Pertanyaan 2 : Hingga tingkat seperti apa untuk mendeteksi residu atau cemaran?
Jawab : Tingkat cemaran bahan aktif obat bila lebih dari satu produk diproses
dengan peralatan yang sama, batas ditetapkan sebagai Maximum Allowable Carry
Over (MACO). Penetapan tingkat untuk mendeteksi residu atau cemaran tergantung
dari bentuk sediaan yang ingin dianalisis, untuk nilai faktor keamanan (safety
factor) bisa dilihat dalam tabel dibawah ini :
14