Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

LOGIKA
(Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok dari mata kuliah Filsafat Umum)

DOSEN PEMBIMBING:

Dr. SYUKRI, MA

DISUSUN OLEH:

M. FATAHILLAH AL HUZAIFI (0402191005)

JURUSAN STUDI AGAMA - AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kepada Allah Swt yang memberikan rahmatnya


sehingga terselesaikannya makalah ini. Makalah ini mengangkat topik “Logika”.
Penulis ucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang turut membantu dalam
proses pembuatan makalah ini

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas di mata kuliah Filsafat Umum.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan nilai positif bagi
kehidupan kita

Penulis percaya bahwa tidak ada kesempurnaan, begitu pula pada makalah
ini. Karena itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya atas makalah ini agar
kedepan menjadi sesuatu yang lebih baik lagi

Medan, 8 Februari 2021

Penyusun

2
Daftar Isi

Halaman Judul................................................................................................1

Kata Pengantar................................................................................................2

Daftar Isi.........................................................................................................3

BAB 1 : PENDAHULUAN............................................................................4

A. Latar Belakang Masalah.....................................................................4


B. Rumusan Masalah...............................................................................4
C. Tujuan Penulisan................................................................................4

BAB 2 : PEMBAHAS AN.............................................................................5

A. Pengertian Logika...............................................................................5
B. Sejarah Munculnya Logika.................................................................6
C. Pembagian Logika..............................................................................7
D. Manfaat dari Logika...........................................................................8

BAB 3 : PENUTUP......................................................................................10

BAB 4 : DAFTAR PUSTAKA.....................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dua hal yang menyebabkan pengetahuan dapat dikembangkan oleh


manusia adalah pertama manusia mempunyai bahasa yang mampu
mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi
tersebut. Yang kedua, manusia mampu berfikir menurut suatu alur kerangka
berpikir tertenru. Secara garis besar cara berpikir seperti ini disebut penalaran.
Dua kelebihan inilah yang memungkinkan manusia mengembangkan
pengetahuannya yakni bahasa yang bersifat komunikatif dan pikiran yang mampu
menalar. Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu,
kesimpulan yang berupa pengetahuan.

Pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua jenis dalam rangka menemukan


kebenaran yaitu yang pertama adalah pengetahuan yang didapatkan sebagai hasil
usaha yang aktif dari manusia untuk menemukan kebenaran, baik melalui
penalaran maupun lewat kegiatan lain seperti perasaaan dan intuisi. Yang kedua,
pengetahuan yang bukan merupakan kebenaran yang didapat sebagai hasil usaha
aktif manusia. Dalam hal ini, maka pengetahuan yang didapati itu bukan berupa
kesimpulan sebagai produk dari usaha aktif manusia dalam menemukan
kebenaran, melainkan berupa pengetahuan yang ditawarkan atau diberikan.
Manusia dalam menemuka kebenaran ini bersifat pasif sebagai penerima
pemberitaan tersebut, yang kemudia dipercaya atau tidak dipercaya, berdasarkan
masing-masing keyakinannya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian logika?


2. Bagaimana sejarah munculnya logika?
3. Apa saja pembagian logika?
4. Apa manfaat dari logika?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian logika


2. Unutk mengetahui sejarah munculnya logika
3. Untuk mengetahui pembagian logika
4. Untuk mengetahui manfaat dari logika

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Logika

Nama logika pertama kali muncul pada abad ke 1 SM pada filsuf Cicero,
tetapi dalam arti seni berdebat. Pada abad ke 3 Masehi, Alexander Aphrodisias
pertama kali menggunakan kata logika dalam arti ilmu yang menyelidiki lurus
tidaknya pemikiran kita1.

Logika berasal dari bahasa Latin yaitu Logos yang berarti perkataan atau
sabda dan dari bahasa Arab Mantiq yang berarti berkata atau berucap.

Pengertian logika menurut istilahnya:

1. Logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang


digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah
(Irving M. Copi).
2. Logika adalah salah satu cabang filsafat yang telah dikembangkan oleh
Aristoteles yang membicarakan norma-norma berpikir benar agar diperoleh
dan terbentuk pengetahuan yang benar (buku Filsafat Umum oleh Prof. Dr.
Ahmad Tafsir).
3. Logika adalah suatu penarikan kesimpulan baru secara shahih atau valid
menurut cara tertentu (buku Filsafat Ilmu oleh Jujun S. Suriasumantri).

1
K. Bertens, 1975, hlm 137-138

5
4. Logika adalah cabang filsafat umum yang membicarakan masalah berpikir
tepat, yaitu mengikuti kaidah-kaidah berpikir yang logis (buku Filsafat Jawa
oleh Drs. Sarjana Hadiatmaja dan Dra. Kuswa Endah, M. Pd).
5. Logika adalah studi tentang metode berpikir dan metode penelitian ideal yang
terdiri dari observasi, intropeksi, deduksi dan induksi, hipotesis dan
eksperimen, analisis dan sintesis ( Ali Maksum 2008: 36-37).
6. Logika adalah ilmu pengetahuan mengenai penyimpulan yang lurus yang
menguraikan tentang aturan-aturan serta cara-cara untuk mencapai kesimpulan
(buku pengantar Filsafat oleh Louis O. Kattsoff).

B. Sejarah Logika

Nama logika untuk pertama kalinya muncul pada filsuf Cicero (abad ke 1
Masehi), tetapi dalam arti “seni berdebat”. Kata logika pertama kali digunakan
oleh Zeno dari Citium dan Alexander Aphrodisias (sekitar permulaan abad ke 3
M). Kaum sofis, Socrates dan Plato dicatatat sebagai perintis lahirnya logika.
Logika lahir sebagai ilmu atas jasa Aristoteles, Theprostus dan kaum Stoa.
Namun, dalam ha ini Aristoteles belum memakai nama logika. Ia memakaiistilah
“analitika” dan “dialektika”. Analitika untuk penyelidikan mengenai argumentasi
yang bertitik tolak dari putusan-putusan yang benar, sedangkan dialektika untuk
penyelidikan mengenai argumentasi yang bertitik tolak pada hipotesis atau
outusan yang tidak pasti kebenarannya. Aristoteles membagi ilmu pengetahuan
atas tiga golongan, yaitu ilmu pengetahuan praktis yang meliputi etika dan
politika, produktif yang menyangkut pengetahuan yang sanggup menghasilkan
suatu karya. (Teknik dan kesenian), dan teoritis yang mencakup bidang fisika,
matematika, dan filsafat pengetahuan sebagai persiapan untuk berpikir dengan
cara ilmiah.

Setelah Aristoteles meninggal, Aristoteles meninggalkan naskah-naskah


ajarannya mengenai penalaran, yang oleh muridnya dihimpun menjadi satu dan
diberi nama organon. Enam naskah tersebut adalah categories (mengenai
pengertian-pengertian), de interpretatie (mengenai keputusan—keputusan),

6
analitica priora (tentang silogisme), analitica posteriora (mengenai pembuktian),
topica ( mengenai berdebat) dan De Sophistiivis Elenchis (mengenai kesalahan-
kesalahan berpikir). Theoprostus mengembankan logika Aristoteles ini,
sedangkan kaum Stoa mengajukan bentuk-bentuk berpikir yang sistematis. Buku-
buku inilah yang menjadi dasar logika tradisional.

Di abad II Hijriyah, pada masa penerjemahan ilmu-ilmu Yunani kedalam


dunia Arab, logika merupakan bagian yang amat menarik minat kaum muslimin,
dan kemudian secara meriah dipelajari di kalangan luas. Filosof al-Kindi,
mempelajari dan menyelidiki logika Yunani secara khusus dan studi ini dilakukan
lebih mendalam oleh al-Farabi. Ia mengadakan penyelidikan mendalam atas lafal
dan menguji kaidah-kaidah mantiq dalam preposisi-preposisi kehidupan sehari-
sehari untuk membuktikan benar salahnya. Selanjutnya logika mengalami masa
dekadensinya yang panjang. Logika menjadi sangat dangkal dan sederhana sekali.
Masa itu dupergunakan buku-buku logika seperti Isagode daro Porphirius, Fons
Scientie dari John Damascenus, buku-buku komentar logika dari Bothius, buku
sistematisasi logika dari Thomas Aquinas, kesemuanya mengembangkan logika
Aristoteles

Pada abad XIII sampai abad XV, muncullah Ptrus Hispanus, Roger Bacon,
Raymundus Lullus dan Wilhelm Ocham mengetengahkan logika yang berbeda
sekali dengan metode Aristoteles yang kemudian kita kenal dengan logika
modern. Raymundus Lullus mengemukakan metode baru logika yang disebut Ars
Magna, semacam aljabar pengertian dengan maksud membuktikan kebenaran-
kebenaran tertinggi. Kemudian pada abad XVII dan XVIII, W. Leibnitz
menyusun logika aljabar untuk membikin sederhana pekerjaan akal serta memberi
kepastian dan Emanuel Kant menemuka Logika Transendental yang menyelidiki
bentuk-bentuk pemikiran yang mengatasi batas pengalaman. Pada abad XIX,
logika dipandang sebagai sekedar peristiwa psikologis dan metodis seperti yang
diajarkan oleh W. Wund, J. Dewe dan M. Baldawin

C. Pembagian Logika

7
Pembagian logika menurut buku Logika karya Drs, H. Mundiri:

Dari segi kualitas:

1. Logika naturalis (mantiq al-fitri)


Yaitu kecakapan berlogika berdasarkan kemampuan akal bawan manusia.
Kemampuan berlogika naturalis pada tiap-tiap orang berbeda-beda tergantung
dari tingkatan pengetahuannya.
2. Logika artifisial (mantiq as-suri) atau logika ilmiah
Yaitu susunan hukum-hukum patokan-patokan, rumus-rumus berpikir lurus
yang berguna untuk mengatasi kenyataan yang tidak dapat ditanggulangi oleh
Mantiq al-Fitri.

Dilihat dari metodenya :

1. Logika Tradisional (Mantiq al-Qadim)


Adalah logika Aristoteles dan logika daripaka Logikus yang membuat
komentar yang menjadikan logika Aristoteles lebih elegant dengan sekedar
mengadakan perbaikan-perbaikan dan membuang hal-hal yang tidak penting.
2. Logika Modern
Logika yang tumbuh dan dimulai pada abad XIII, dimana pada masa itu
ditemukan sistem baru, metode baru yang berlainan dengan sistem logika
Aristoteles.

Dilihat dari Objeknya :

1. Logika formal (Mantiq as-Suwari)


Yaitu cara berpikir dengan mempergunakan hukum-hukum, rumus-rumus,
patokan-patokan berpikir benar.
2. Logika material (al-Mantiq al-Maddi)
Yaitu cara berpikir induktif yang mempelajari dasar-dasar persesuaian
pikiran dengan kenyataan.
D. Manfaat Logika

8
1. Logika membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, dan teratur untuk
mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan. Logika menyampaikan
kepada berpikir benar, lepas dari berbagai preasangka emosi dan keyakinan
seseorang; karena itu ia mendidik manusia bersikap objektif, tegas dan
berani, suatu sikap yang dibutuhkan dalam segala suasana dan tempat2
2. Rpart, (1996:15), mengemukakan paling tidak ada empat kegunaan dengan
belajar logika, yaitu :
 Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara
rasional, kritis, lurus, tertib, metodis dan koheren
 Kemampuan berpikir secara abstrak, cermat dan objektif
 Menambahkan kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara
tajam dan mandiri
 Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kekeliruan serta
kesesatan.

2
Sumartoyo Hardjosatoto dan Endang Daruni Asdi, Pengantar Logika Modern, Jilid I,
Yogyakarta : Kencana, 1979, hlm. 16-23, 49-59

9
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan:

Logika merupakan suatu sikap yang dibutuhkan dalam segala tempat dan
suasana, karena logika mendidik manusia bersikap objektif, tegas dan berani.
Logika juga mempelajari hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran
antara yang benar dengan yang salah. Mempelajari ilmu logika sangat bermanfaat
untuk setiap orang, karena manusia diciptakan dengan disertai akal agar mampu
berpikir logis dan sesuai dengan fakta yang ada dalam masyarakat. Logika harus
dipakai oleh semua orang dalam setiap pemikirannya, karena dengan logika
manusia diarahkan untuk berpikir cerdas, objektif, tajam dan benar. Selain itu,
logika juga mampu meningkatkan cinta terhadap kebenaran, serta menghindari
kekeliruan.

Pembagian logika menurut buku logika karya Drs. H. Mundiri.

Dilihat dari segi kualitas:

 Logika naturalis (mantiq al-fitri)


 Logika artifisialis (mantiq as-suri) atau logika ilmiah

Dilihat dari metodenya :

 Logika tradisional (mantiq al-qadim)


 Logika modern

Dilihat dari objeknya :

 Logika formal (mantiq as-suwari)


 Logika material (mantiq al-maddi)

Saran:

Demikian makalah ini penulis paparkan. Penulis sadar bahwa terdapat


banyak kekurang dalam makalah ini, karena itu penulis berharap kritik dan
sarannya untuk agar makalah selanjutnya menjadi lebih baik lagi.

10
DAFTAR PUSTAKA

 Sumartoyo Hardjosatoto dan Endang Daruni Asdi, 1979, Pengantar


Logika Modern, Jilid I, Yogyakarta : Kencana
 Tafsir, Ahmad. 2013. Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales sampai
Capra. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
 Kattsoff, Louis O. 2004. Pengantar Filsafat alih bahasa Soejono
Soemargono. Yogyakarta: Tiara Wacana.
 Suriasumantri, Jujun S. 1990. Filsafat Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:
PT. Gelora Aksara Pratama

11

Anda mungkin juga menyukai