LOGIKA
(Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok dari mata kuliah Filsafat Umum)
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. SYUKRI, MA
DISUSUN OLEH:
SUMATERA UTARA
TAHUN 2021
1
KATA PENGANTAR
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas di mata kuliah Filsafat Umum.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan nilai positif bagi
kehidupan kita
Penulis percaya bahwa tidak ada kesempurnaan, begitu pula pada makalah
ini. Karena itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya atas makalah ini agar
kedepan menjadi sesuatu yang lebih baik lagi
Penyusun
2
Daftar Isi
Halaman Judul................................................................................................1
Kata Pengantar................................................................................................2
Daftar Isi.........................................................................................................3
BAB 1 : PENDAHULUAN............................................................................4
A. Pengertian Logika...............................................................................5
B. Sejarah Munculnya Logika.................................................................6
C. Pembagian Logika..............................................................................7
D. Manfaat dari Logika...........................................................................8
BAB 3 : PENUTUP......................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Logika
Nama logika pertama kali muncul pada abad ke 1 SM pada filsuf Cicero,
tetapi dalam arti seni berdebat. Pada abad ke 3 Masehi, Alexander Aphrodisias
pertama kali menggunakan kata logika dalam arti ilmu yang menyelidiki lurus
tidaknya pemikiran kita1.
Logika berasal dari bahasa Latin yaitu Logos yang berarti perkataan atau
sabda dan dari bahasa Arab Mantiq yang berarti berkata atau berucap.
1
K. Bertens, 1975, hlm 137-138
5
4. Logika adalah cabang filsafat umum yang membicarakan masalah berpikir
tepat, yaitu mengikuti kaidah-kaidah berpikir yang logis (buku Filsafat Jawa
oleh Drs. Sarjana Hadiatmaja dan Dra. Kuswa Endah, M. Pd).
5. Logika adalah studi tentang metode berpikir dan metode penelitian ideal yang
terdiri dari observasi, intropeksi, deduksi dan induksi, hipotesis dan
eksperimen, analisis dan sintesis ( Ali Maksum 2008: 36-37).
6. Logika adalah ilmu pengetahuan mengenai penyimpulan yang lurus yang
menguraikan tentang aturan-aturan serta cara-cara untuk mencapai kesimpulan
(buku pengantar Filsafat oleh Louis O. Kattsoff).
B. Sejarah Logika
Nama logika untuk pertama kalinya muncul pada filsuf Cicero (abad ke 1
Masehi), tetapi dalam arti “seni berdebat”. Kata logika pertama kali digunakan
oleh Zeno dari Citium dan Alexander Aphrodisias (sekitar permulaan abad ke 3
M). Kaum sofis, Socrates dan Plato dicatatat sebagai perintis lahirnya logika.
Logika lahir sebagai ilmu atas jasa Aristoteles, Theprostus dan kaum Stoa.
Namun, dalam ha ini Aristoteles belum memakai nama logika. Ia memakaiistilah
“analitika” dan “dialektika”. Analitika untuk penyelidikan mengenai argumentasi
yang bertitik tolak dari putusan-putusan yang benar, sedangkan dialektika untuk
penyelidikan mengenai argumentasi yang bertitik tolak pada hipotesis atau
outusan yang tidak pasti kebenarannya. Aristoteles membagi ilmu pengetahuan
atas tiga golongan, yaitu ilmu pengetahuan praktis yang meliputi etika dan
politika, produktif yang menyangkut pengetahuan yang sanggup menghasilkan
suatu karya. (Teknik dan kesenian), dan teoritis yang mencakup bidang fisika,
matematika, dan filsafat pengetahuan sebagai persiapan untuk berpikir dengan
cara ilmiah.
6
analitica priora (tentang silogisme), analitica posteriora (mengenai pembuktian),
topica ( mengenai berdebat) dan De Sophistiivis Elenchis (mengenai kesalahan-
kesalahan berpikir). Theoprostus mengembankan logika Aristoteles ini,
sedangkan kaum Stoa mengajukan bentuk-bentuk berpikir yang sistematis. Buku-
buku inilah yang menjadi dasar logika tradisional.
Pada abad XIII sampai abad XV, muncullah Ptrus Hispanus, Roger Bacon,
Raymundus Lullus dan Wilhelm Ocham mengetengahkan logika yang berbeda
sekali dengan metode Aristoteles yang kemudian kita kenal dengan logika
modern. Raymundus Lullus mengemukakan metode baru logika yang disebut Ars
Magna, semacam aljabar pengertian dengan maksud membuktikan kebenaran-
kebenaran tertinggi. Kemudian pada abad XVII dan XVIII, W. Leibnitz
menyusun logika aljabar untuk membikin sederhana pekerjaan akal serta memberi
kepastian dan Emanuel Kant menemuka Logika Transendental yang menyelidiki
bentuk-bentuk pemikiran yang mengatasi batas pengalaman. Pada abad XIX,
logika dipandang sebagai sekedar peristiwa psikologis dan metodis seperti yang
diajarkan oleh W. Wund, J. Dewe dan M. Baldawin
C. Pembagian Logika
7
Pembagian logika menurut buku Logika karya Drs, H. Mundiri:
8
1. Logika membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, dan teratur untuk
mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan. Logika menyampaikan
kepada berpikir benar, lepas dari berbagai preasangka emosi dan keyakinan
seseorang; karena itu ia mendidik manusia bersikap objektif, tegas dan
berani, suatu sikap yang dibutuhkan dalam segala suasana dan tempat2
2. Rpart, (1996:15), mengemukakan paling tidak ada empat kegunaan dengan
belajar logika, yaitu :
Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara
rasional, kritis, lurus, tertib, metodis dan koheren
Kemampuan berpikir secara abstrak, cermat dan objektif
Menambahkan kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara
tajam dan mandiri
Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kekeliruan serta
kesesatan.
2
Sumartoyo Hardjosatoto dan Endang Daruni Asdi, Pengantar Logika Modern, Jilid I,
Yogyakarta : Kencana, 1979, hlm. 16-23, 49-59
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Logika merupakan suatu sikap yang dibutuhkan dalam segala tempat dan
suasana, karena logika mendidik manusia bersikap objektif, tegas dan berani.
Logika juga mempelajari hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran
antara yang benar dengan yang salah. Mempelajari ilmu logika sangat bermanfaat
untuk setiap orang, karena manusia diciptakan dengan disertai akal agar mampu
berpikir logis dan sesuai dengan fakta yang ada dalam masyarakat. Logika harus
dipakai oleh semua orang dalam setiap pemikirannya, karena dengan logika
manusia diarahkan untuk berpikir cerdas, objektif, tajam dan benar. Selain itu,
logika juga mampu meningkatkan cinta terhadap kebenaran, serta menghindari
kekeliruan.
Saran:
10
DAFTAR PUSTAKA
11