Anda di halaman 1dari 2

Tugas dan Syarat Menjadi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)

Tugas PPTK dan PPK ini selalu menjadi perdebatan setiap kali diskusi atau even diklat
pengadaan barang/jasa didaerah. Peranan dan tugas Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan (PPTK) telah diperbaharui dengan diterbitkannya PP 12 tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah pada .

Salah satu kuasa pengelolaan keuangan daerah adalah PPTK. PPTK merupakan
Pegawai ASN yang menduduki jabatan struktural yang ditunjuk oleh PA/KPA untuk
melaksanakan atau membantu tugas-tugas PA/KPA dalam rangka pengambilan
keputusan terkait dengan pengeluaran beban belanja daerah.

PPTK saat ini memiliki 1 tugas baru berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12
Tahun 2019, yakni kewenangan tentang PPTK melaksanaan tugas Pengadaan
Barang/Jasa sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Klausul PPTK ini muncul
hanya untuk pemerintah daerah yang didefinisikan sebagai pejabat pada Unit SKPD
yang melaksanakan 1 (satu) atau beberapa Kegiatan dari suatu Program sesuai
dengan bidang tugasnya.

Jabatan PPTK hanya dikenal dalam pelaksanaan kegiatan yang sumber dananya
berasal dari APBD. Sedangkan dalam pelaksanaan kegiatan yang sumber dananya
berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) istilah ini hanya ada di
lingkungan Kementerian Dalam Negeri. Namun, dalam pelaksanaan tugasnya berbeda
dengan tugas PPTK di Pemerintahan Daerah.

PPTK bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan dari satu program. Adap


cakupan tugas dan kewenangan PPTK yaitu sebagai berikut ini.
mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan;
menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan.
melaksanaan tugas Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Sedangankan dengan Peraturan Meteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 12,
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dapat diterangkan sebagai berikut.

Pejabat pengguna anggaran/pengguna barang dan kuasa pengguna anggaran/kuasa


pengguna barang dalam melaksanakan program dan kegiatan menunjuk pejabat pada
unit kerja SKPD selaku PPTK. Penunjukan pejabat sebagaimana dimaksud diatas
berdasarkan:
1. pertimbangan kompetensi jabatan,
2. anggaran kegiatan,
3. beban kerja,
4. lokasi,
5. dan/atau rentang kendali dan
6. pertimbangan objektif lainnya.
PPTK yang ditunjuk oleh kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna barang,
bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kuasa pengguna
anggaran/kuasa pengguna barang.

PPTK mempunyai tugas mencakup:


1. mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
2. melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan; dan
3. menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan.

Dokumen anggaran sebagaimana dimaksud pada poin 3 mencakup dokumen


administrasi kegiatan maupun dokumen administrasi yang terkait dengan persyaratan
pembayaran yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
1. PPTK memiliki tugas untuk menyiapkan kelengkapan SSP-LS barang dan jasa
sesuai Permendagri 13/2006 pasal 205. Dokumen SPP-LS tersebut disampaikan
kepada bendahara pengeluaran dalam rangka pengajuan permintaan
pembayaran. Dokumen SPP-LS untuk pengadaan barang dan jasa terdiri dari:
 surat pengantar SPP-LS;
 ringkasan SPP-LS;
 rincian SPP-LS; dan
 lampiran SPP-LS.
Lampiran dokumen SPP-LS. untuk pengadaan barang dan jasa mencakup:
1. salinan SPD;
2. salinan surat rekomendasi dari SKPD teknis terkait;
3. SSP disertai faktur pajak (PPN dan PPh) yang telah ditandatangani wajib pajak
dan wajib pungut;
4. surat perjanjian kerjasama/kontrak antara pengguna anggaran/kuasa pengguna
anggaran dengan pihak ketiga serta mencantumkan nomor rekening bank pihak
ketiga;
5. berita acara penyelesaian pekerjaan;
6. berita acara serah terima barang dan jasa;
7. berita acara pembayaran;
8. kwitansi bermeterai, nota/faktur yang ditandatangani pihak ketiga dan PPTK
sertai disetujui oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran;
9. surat jaminan bank atau yang dipersamakan yang dikeluarkan oleh bank atau
lembaga keuangan non bank;
10. dokumen lain yang dipersyaratkan untuk kontrak-kontrak yang dananya
sebagian atau seluruhnya bersumber dari penerusan pirrjaman/hibah luar negeri;
11. berita acara pemeriksaan yang ditandatangani oleh pihak ketiga/rekanan serta
unsur panitia pemeriksaan barang berikut lampiran daftar barang yang diperiksa;
12. surat angkutan atau konosemen apabila pengadaan barang dilaksanakan di luar
wilayah kerja;
13. surat pemberitahuan potongan denda keterlambatan pekerjaan dari PPTK
apabila pekerjaan mengalami keterlambatan;
14. foto/buku/dokumentasi tingkat kemajuan/ penyelesaian pekerjaan;
15. potongan jamsostek (potongan sesuai dengan ketentuan yang berlaku/surat
pemberitahuan jamsostek); dan
16. khusus untuk pekerjaan konsultan yang perhitungan harganya menggunakan
biaya personil (billing rate), berita acara prestasi kemajuan pekerjaan dilampiri
dengan bukti kehadiran dari tenaga konsultan sesuai pentahapan waktu
pekerjaan dan bukti penyewaan/pembelian alat penunjang serta bukti
pengeluaran lainnya berdasarkan rincian dalam surat penawaran.

PPTK bertugas membantu tugas dan wewenang PA/KPA. Dengan demikian PPTK
bertanggung jawab kepada pejabat PA/KPA (Pasal 12 ayat 3). Pemilihan dan
penetapan PPTK berdasarkan pada pertimbangan kompetensi jabatan, besaran
anggaran Kegiatan, beban kerja, lokasi, rentang kendali, dan/atau pertimbangan
objektif lainnya yang kriterianya ditetapkan Kepala Daerah (Pasal 12 ayat 1).
Berdasarkan uraian diatas, PPTK merupakan pelaksana sekaligus penanggung jawab
kegiatan di unit kerja SKPD.

Bagaimana dengan PPTK yang merangkap sebagai PPK? Karena tidak ada larangan
maka hal tersebut diperbolehkan, dengan syarat bahwa dalam kapasitas sebagai PPK,
aparatur tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai seorang PPK. Tidak dapat
dikatakan bahwa seorang PPTK karena mempunyai kewenangan sebagai pelaksana
dan penanggung jawab di SKPD maka dapat menjabat sebagai PPK walaupun kriteria
aparatur tersebut tidak memenuhi persyaratan yang dibutuhkan sebagai seorang PPK.

Anda mungkin juga menyukai