Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Topik
Perawatan Halusinasi

B. Sasaran
Keluarga yang mempunyai anggota keluarga mengalami halusinasi

C. Tempat dan Waktu


Tempat : Poliklinik Badan Pelayanan Kesehatan Jiwa Banda Aceh
Waktu : 30 menit
Jam : 10.00 WIB – 10.30 WIB
Hari / Tanggal : Senin / 25 April 2010

D. Tujuan:
1. Tujuan Umum:
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan keluarga pasien
dapat mengenal dan cara merawat halusinasi.

2. Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 30 menit, keluarga dapat:
- Menjelaskan tentang pengertian halusinasi.
- Menyebutkan jenis halusinasi yang dialami pasien
- Menyebutkan tanda dan gejala halusinasi
- Mempraktekkan cara merawat pasien halusinasi.

E. Metode :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Simulasi

F. Media:
1. Leaflet
2. Lembar balik

G. Materi:
1. Pengertian Halusinasi
2. Jenis Halusinasi
3. Tanda dan Gejala Halusinasi
4. Cara merawat Pasien Halusinasi
H. Tahapan Pelaksanaan:

No Kegiatan
Tahap Waktu
Perawat Peserta
1. Orientasi 5 menit a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Apersepsi tentang halusinasi b. Menjawab pertanyaan
perawat sesuai dengan
pemahamannya.

2. Kerja 20 menit a. Menjelaskan pengertian a. Mendengarkan dengan


halusinasi seksama
b. Menyebutkan jenis-jenis b. Mendengarkan dengan
halusinasi seksama
c. Menjelaskan jenis-jenis c. Memperhatikan
halusinasi d. Memperhatikan
d. Menyebutkan tanda dan gejala e. Memperhatikan
halusinasi f. Memperhatikan
e. Menjelaskan cara merawat g. Mempraktekkan cara
pasien halusinasi merawat halusinasi
f. Mempraktekkan cara merawat
pasien halusinasi

3 Terminasi 5 menit a. Menyimpulkan kegiatan a. Memperhatikan


b. Mengevaluasi b. Menjawab pertanyaan
c. Menutup kegiatan dengan perawat
mengucapkan salam c. Menjawab salam

I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah sempurna satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
b. Alat dan tempat siap
c. Sudah di bentuk struktur organisasi atau pembagian peran
d. Penyuluh dan peserta siap

2. Evaluasi proses
a. Alat dan tempat dapat di gunakan sesuai rencana
b. Peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah direncanakan

3. Evaluasi hasil
a. 80 % peserta dapat menjelaskan pengertian halusinasi.
b. 80 % peserta dapat menyebutkan jenis-jenis halusinasi
c. 80% peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala halusinasi
d. 80% peserta dapat mempraktekkan cara merawat pasien halusinasi
J. Pembagian Tugas

1. Leader : Agustina, S.Kep

2. Co Leader : Rospita, S.Kep

3. Moderator : Maimun Thasier

4. Demonstrator : Faradina, S.Kep / Sri Mawati, S.Kep

5. Observer : Anwar, S.Kep

6. Penyaji Materi : Rospita, S.Kep / Agustina, S.Kep

7. Notulensi : Mita Endayani, S.Kep

8. Fasilitator : Iriani, S.Kep

- Anistia Islami, S.Kep

- Keumalasari, S.Kep

- Nurrahmah, S.Kep

- Afrina, S.Kep

- Nunun Hariani, S.Kep

- Nelli, S.Kep

- Dedi Saputra, S.Kep

- Thusni, S.Kep

- Sri Wahyuni, S.Kep


Lampiran Materi
MERAWAT PASIEN DENGAN HALUSINASI

I. Pengertian Halusinasi

Halusinasi adalah gangguan pencerapan panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar

yang dapat meliputi semua sistem penginderaan dimana terjadi pada saat kesadaran individu

itu penuh / baik

II. Jenis Halusinasi

1. Halusinasi Pendengaran

Mendengar suara-suara, sering mendengar suara-suara orang berbicara atau


membicarakannya, suara-suara tersebut biasanya familiar. Halusinasi ini paling sering
dialami pasien dibandingkan dengan halusinasi yang lain.

2. Halusinasi Penglihatan

Melihat bayangan yang sebenarnya tidak ada, seperti cahaya atau seseorang yang telah
mati.

3. Halusinasi Penciuman

Mencium bau-bau padahal di tempat tersebut tidak ada bau. Tipe ini sering ditemukan
pada klien dengan dimensia atau mengalami gangguan pembuluh darah otak.

4. Halusinasi Sentuhan

Perasaan nyeri, nikmat atau tidak nyaman padahal ransangan itu tidak ada.

5. Halusinasi Pengecapan

Termasuk rasa yang tidak hilang pada mulut, perasaan adanya rasa makanan dan berbagai
zat lainnya yang dirasakan oleh indra pengecapan klien.
III. Tanda dan Gejala Halusinasi

1. Berbicara, senyum dan tertawa sendirian.


2. Mengatakan mendengar suara, melihat, menghirup, mengecap dan merasa sesuatu yang
tidak nyata.
3. Merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
4. Tidak dapat membedakan hal yang nyata dan hal tidak nyata, serta tidak mampu
melakukan asuhan keperawatan mandiri seperti mandi, sikat gigi, berganti pakaian dan
berhias yang rapi.
5. Sikap curiga, bermusuhan, menarik diri, sulit membuat keputusan, ketakutan, mudah
tersinggung, jengkel , mudah marah, ekspresi wajah tegang, pembicaraan kacau dan tidak
masuk akal, banyak keringat.

IV. Cara-cara merawat halusinasi

1. Jika didepan anak ibu/bapak, jangan membantah ataupun mendukung halusinasinya.

Katakan saja bahwa Bapak/ibu percaya bahwa dia mendengar suara atau melihat

bayangan tersebut, tetapi Bapak/ibu sendiri tidak mendengar atau melihatnya.

2. Jangan biarkan Bapak/ibu melamun dan sendiri, karena kalau melamun halusinasi akan

muncul lagi. Upayakan ada orang mau bercakap-cakap dengannya. Buat kegiatan

keluarga seperti makan bersama atau shalat bersama.

3. Bantu anak Bapak/ibu untuk minum obat teratur. Jangan menghentikan obat tanpa

konsultasi.

4. Bila ada tanda-tanda halusinasi mulai muncul, putuskan halusinasi anak Bapak/ibu

dengan cara menepuk punggung anak Bapak/ibu. Kemudian suruhlah anak Bapak/ibu

menghardik suara tersebut dengan cara sebagai berikut;

- Sambil menepuk punggung anak Bapak/ibu, katakan “sedang apa kamu?”


- Kamu ingatkan apa yang diajarkan perawat bila suara-suara itu datang?

- Usir suara itu, katakan pada suara itu “saya tidak mau dengar”. Ucapkan berulang-

ulang.

Anda mungkin juga menyukai