Anda di halaman 1dari 8

Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696

Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA PERAWATAN MESIN PT


ANEKA TRIPRAKARSA PRATAMA DENGAN METODE MAINTENANCE
SCORECARD

Robiatul Kamila1), Dadang Surjasa2), Amal Witonohadi3)


1,2,3)
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti
Email : erkamila0210@gmail.com;
dadang@trisakti.ac.id;
amal@trisakti.ac.id

Abstrak
PT Aneka Triprakarsa Pratama merupakan industri otomotif yang
memproduksi part berukuran kecil untuk mobil dan motor dengan bahan dasar
baja. Masalah yang dihadapi yaitu perusahaan belum memiliki pengukuran
kinerja perawatan mesin demi menunjang aset perusahaan yang dimilikinya
sehingga belum tergambarkan pencapaian kinerja pemeliharaannya. Maka
diperlukan suatu metode pengukuran kinerja yang dapat memberikan sudut
pandang yang seimbang terhadap keseluruhan sistem kinerja dengan
merancang metode Maintenance Scorecard. Perancangan Maintenance
Scorecard diawali dengan alignment antara visi, misi, tujuan perusahaan
dengan strategi yang dihasilkan matriks SWOT ke dalam 6 perspektif
Maintenance Scorecard untuk menghasilkan tujuan strategis pada tiap level
perusahaan, dilanjutkan dengan penyusunan tolak ukur (KPI), target dan
inisiatif strategis untuk dokumentasi dan pembuatan Peta Strategi. Setelah itu
dilakukan pembobotan terhadap sasaran strategis menggunakan Pairwise
Comparison. Perspektif-perspektif yang ada di dalam Maintenance Scorecard
satu sama lain saling terkait. Keterkaitan antara strategi tersebut akan
menguntungkan dalam sisi penilaian kinerja secara menyeluruh karena
dilakukan secara terpisah sesuai dengan batasan masalah. Program
departemen tidak selalu memiliki bobot yang sama antara satu dengan
lainnya sehingga perlu dilakukan perhitungan Pairwise Comparison. Hasil
pengukuran kinerja perawatan mesin PT Aneka Triprakarsa Pratama
diperoleh skor 3.56 yang menunjukan kinerja perawatan mesin PT Aneka
Triprakarsa Pratama cukup baik. Hasil Penilaian berturut-turut dari yang
terbesar adalah safety perspective sebesar 91%, productivity perspective
sebesar 79%, cost effectiveness perspective sebesar 60%, environment
perspective sebesar 60%, quality perspective sebesar 57% dan yang terakhir
learning perspective sebesar 20%.

Kata kunci : Matriks SWOT, Kinerja Perawatan, Key Performance Indicator, Maintenance
Scorecard, Pairwise Comparison.

1. Pendahuluan
PT Aneka Triprakarsa Pratama merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak
di bidang automotive parts manufacturing and export-import trading. PT Aneka
Triprakarsa Pratama memproduksi part berukuran kecil yang berbahan dasar baja untuk
kendaraan bermotor roda dua dan roda empat. Sejak tahun 2002 PT Aneka Triprakarsa
Pratama telah membangun reputasi yang berkualitas, hingga akhirnya mendapatkan
kepercayaan pada produknya. PT Aneka Triprakarsa Pratama telah menjadi supplier dari
beberapa perusahaan. PT Aneka Triprakarsa Pratama yang melakukan pemeliharaan
aset dan mesin secara rutin tentu perlu mengetahui sejauh mana pencapaian kinerja dari
tindakan pemeliharaan tersebut. Namun perawatan mesin pada PT Aneka Triprakarsa

1.18.1
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

Pratama saat ini belum dilakukan secara komprehensif dan belum memiliki indikator
dalam pengukuran kinerja pemeliharaan. Kerugian akibat kerusakan mesin akan
berdampak pada profit perusahaan yang kurang optimal, karena maintenance dapat
menyumbang sebanyak 20-50% terhadap biaya komposisi biaya operasional perusahaan
yang bergantung kepada tingkat mekanisme dalam perusahaan [1]. Oleh karena itu,
diperlukan sebuah metode pengukuran kinerja yang komprehensif, terutama dalam
bidang maintenance ataupun asset management. Pengukuran kinerja tersebut
diharapkan dapat berfungsi sebagai alat monitor dan pemicu peningkatan kinerja
Department Maintenance di PT Aneka Triprakarsa Pratama. Maintenance scorecard
(MSC) diperkenalkan sebagai sebuah pendekatan yang komprehensif untuk membangun
dan mengimplementasikan strategi dalam manajemen asset [2].

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Analisis dan Matriks SWOT


Analisis SWOT adalah instrumen perencanaan strategis klasik dengan
menggunakan kerangka kerja kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang
(opportunity), dan ancaman (threat). Matriks SWOT merupakan alat pencocokan yang
penting untuk membantu manager untuk mengembangkan keempat tipe strategi yaitu
strategi SO, strategi WO, strategi ST dan strategi WT [3].

2.2 Konsep Dasar Maintenance Scorecard


Maintenance scorecard (MSC) diperkenalkan sebagai sebuah pendekatan yang
komprehensif untuk membangun dan mengimplementasikan strategi dalam manajemen
asset. Sebagai sebuah metodologi yang berdasarkan pengukuran kinerja, MSC dibangun
dalam penggunaan indikator manajemen yang dikenal sebagai Key Performance Indicator
(KPI) untuk menuju pengembangan dan implementasi strategi. MSC diaplikasikan melalui
suatu hirarki tujuan atau pendekatan yang terstruktur. Pendekatan yang terstruktur ini
terdiri dari rantai tujuan melalui tiga level yang fundamental, yaitu corporate, strategic dan
functional [6]. Terdapat enam perspektif yang dapat mendukung dalam pengukuran
kinerja perawatan mesin, keenam perspektif tersebut adalah Productivity Perspective,
Cost Effectiveness Perspective, Safety Perspective, Quality Perspective, Environment
Perspective, dan Learning Perspective [6].

2.3 Dokumentasi Maintenance Scorecard


Dokumentasi tersebut digunakan untuk mencatat pengukuran yang bertujuan agar
setiap orang dapat membaca melalui inisiatif MSC, sehingga dapat mengerti dengan jelas
arah strategi dari perusahaan. Yang kedua, dokumentasi tersebut juga dapat digunakan
untuk mengubah atau meng-update data-data di dalamnya [6].

2.4 Pairwise Comparison


Setiap elemen perlu dilakukan perbandingan berpasangan (Pairwise Comparisons)
untuk menentukan prioritas. Pembobotan dilakukan oleh pakar yang bertindak sebagai
responden melalui pengisian kuesioner. Responden diminta untuk membandingkan
elemen-elemen pada kuesioner. Untuk mengisi matriks perbandingan berpasangan,
menggunakan bilangan skala banding berpasangan [7].

1.18.2
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

3. Metodologi Penelitian

3.1 Perumusan Strategi Umum Perusahaan


Perumusan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threat)
perusahaan. Setelah itu perusahaan dapat menentukan strategi dalam menghadapi
kelemahan dan ancaman perusahaan dengan memanfaatkan kekuatan serta peluang
bagi perusahaan. Selanjutnya analisis terhadap visi, misi dan tujuan perusahaan.

3.2 Perancangan Maintenance Scorecard


Tahap ini terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1. Penelaahan Analisis Visi, Misi, Tujuan dan Perumusan Strategi Perusahaan dalam
Perspetif Maintenance Scorecard
2. Penyusunan Model Maintenance Scorecard pada Tiap Level Perusahaan
3. Pendokumentasian Maintenance Scorecard

3.3 Pembobotan Tujuan Strategis dengan Pairwise Comparison


Selanjutnya melakukan perhitungan bobot dengan metode pairwise comparison.
Setelah mendapatkan bobot kontribusi masing-masing tujuan strategis, maka bobot
tersebut perlu dinormalisasi.

3.4 Pengukuran Kinerja Perawatan Mesin dengan Maintenance Scorecard


Perhitungan dilakukan berdasarkan data yang tersedia di perusahaan dibandingkan
dengan target perusahaan yang telah ditentukan. Skor pada tujuan straegis
dikelompokkan berdasarkan skala likert (1-5) sehingga hasil pengukuran dapat
diterjemahkan dengan ukuran nilai 1-5. Dilanjutkan dengan pengukuran kinerja perawatan
mesin PT Aneka Triprakarsa Pratama dengan enam perspektif maintenance scorecard.
Setelah itu akan didapatkan hasil dari pengukuran kinerja masing-masing perspektif
berupa persentase kinerja perawatan mesin.

4. Hasil Dan Pembahasan

4.1 Matriks SWOT serta Penelaahan Analisis Visi, Misi, Tujuan dan Perumusan Strategi
Perusahaan dalam Strategi Umum Perspektif Maintenance Scorecard
Terdapat 9 strategi perusahaan yang dapat dilakukan oleh perusahaan pada saat ini
sesuai dengan kondisi lingkungan eksternal dan internal. Masing-masing strategi yaitu 2
strategi SO, 2 strategi WO, 3 strategi ST dan 2 strategi WT. Selanjutnya perumusan
tujuan strategis perspektif maintenance scorecard ditentukan berdasarkan visi misi, tujuan
dan strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT dengan menggunakan proses alignment
atau penyelarasan. Alignment dapat dilihat pada tabel 1:

1.18.3
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

Tabel 1 Alignment Visi, Misi, Tujuan, Strategi Umum ke dalam Perspektif MSC
Visi, Misi dan Tujuan PT Aneka Triprakarsa Pratama Strategi SWOT Perspektif Maintenance Scorecard

Visi Perusahaan Memberikan kepercayaan kepada customer Productivity Maintenance


"Menjadi supplier yang terpercaya di Dunia dengan menawarkan harga yang murah - Peningkatan produktivitas divisi
dan memperluas jaringan dengan perusahaan untuk menjangkau perusahaan otomotif di maintenance
terkemuka di Indonesia" Indonesia. (SO-1)

Pengurangan emisi pabrik. (SO-2)


Cost Effectiveness
- Peningkatan efesiensi biaya
maintenance
Penambahan jumlah mesin berbasis NC
untuk meningkatkan teknologi sebagai
dasar dari persaingan global. (WO-1)

Safety Perspective
Penekanan biaya maintenance dan - Peningkatan keselamatan kerja
Misi Perusahaan overtime untuk meningkatkan profit
1. Mengedepankan kepuasan stakeholder karyawan maintenance
perusahaan. (WO-2)
(customer, karyawan, supplier, shareholder dan
masyarakat sekitar).
2. Menempatkan sumber daya manusia sebagai
aset yang berharga. Peningkatan terhadap perbaikan kualitas
Peningkatan produktivitas dan efesiensi kerja. agar mampu bersaing dengan MEA. (ST-1)
Quality Perspective
3. Peningkatan produktivitas dan efesiensi kerja.
- Peningkatan kepuasan dan
4. Mampu menghadapi persaingan global.
kepercayaan customer
Pencarian alternatif pemasok lokal yang
berkualitas dan memenuhi standarisasi

Environment Perspective
Peningkatan terhadap kinerja
- Peningkatan kesejahteraan
pemeliharaan mesin agar dapat
lingkungan dan masyarakat sekitar
mengurangi delay yang dihasilkan PT
Aneka Triprakarsa Pratama. (ST-3)

Tujuan Perusahaan
1. Memperluas pasar hingga pasar global. Pengadaan pelatihan bagi para karyawan
2. Memenuhi kepercayaan dan kepuasan untuk meningkatkan skill karyawan.
pelanggan. (WT-1)
3. Meningkatkan produktivitas dan kinerja Learning Perspective
sumber daya manusia. - Peningkatan skill karyawan
4. Mengembangkan perusahaan agar dapat
Peningkatan terhadap pengetahuan maupun maintenance
bersaing di pasar global.
perhatian (pelatihan) terhadap keselamatan
dan kesehatan kerja karyawan sebagai

4.2 Dokumentasi Model Maintenance Scorecard untuk Perawatan Mesin


Strategi umum pada setiap perspektif diuraikan kepada 3 level perusahaan
sehingga dapat dilakukan dokumentasi pada Maintenance Scorecard. Pada proses
dokumentasi maintenance scorecard disertai dengan penentuan target dari setiap KPI.
Penentuan target KPI dilakukan oleh pihak manajemen yang disesuaikan dengan
kemampuan perusahaan dalam mencapainya. Karena target yang tidak realistis atau
terlalu rendah tidak akan mampu untuk melihat kinerja sebenarnya. Dapat dilihat pada
tabel 2:

1.18.4
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

Tabel 2 Dokumentasi Maintenance Scorecard


Productivity Perspective
Corporate Level Strategic Level Functional Level
Objectives Measure Targets Objectives Measure Targets Objectives Measure Targets
Mengurangi jumlah
5. Jumlah
breakdown pada <5
Breakdown
mesin
Meningkatkan
2. Machine
ketersediaan mesin 85% Meningkatkan
Availibility 6. Presentase
untuk produksi ketersediaan material
Pemenuhan 85%
untuk menunjang
Meningkatkan Material
1. Efisiensi kegiatan PM
efisiensi lini 90%
Produksi
produksi
Meningkatkan Meningkatkan speed
7. Mean Time To
produktivitas pekerja 3. Efesiensi Pekerja 90% manpower dalam 30mnt
Repair (MTTR)
maintenance penanganan masalah

Ketepatan Menambahkan mesin


4. Ketepatan 8. Jumlah Mesin
pelaksanaan jadwal 90% berbasis numerical >3
Jadwal PM NC
PM control
Cost Effectiveness Perspective
Corporate Level Strategic Level Functional Level
Objectives Measure Targets Objectives Measure Targets Objectives Measure Targets
Mengelola anggaran 11. Keakuratan
Meningkatkan 10. Maintenance dengan akurat Anggaran
9. Indeks Biaya
efisiensi biaya 80% Mengurangi lost cost Breakdown Mengurangi biaya
Pemeliharaan 12. Index Biaya
maintenance Severity lembur akibat 38%
Lembur
downtime
Safety Perspective
Corporate Level Strategic Level Functional Level
Objectives Measure Targets Objectives Measure Targets Objectives Measure Targets
Evaluasi kejadian 15. Jumlah
0
insiden/kecelakaan Kejadian Fatal
14 Jumlah
Meminimalisir rasio Meningkatkan 16. Frekuensi
13. Lost Time Mengurangi Pelanggaran
kerugian akibat <5 pemahaman Rapat Penyusunan
Injury pelanggaran kerja Prosedur
kecelakaan Kesehatan dan dan Pengembangan 2x/bln
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja Prosedur dan
(K3) Standar Kerja
Quality Perspective
Corporate Level Strategic Level Functional Level
Objectives Measure Targets Objectives Measure Targets Objectives Measure Targets
Mengurangi terjadinya 20. Number of
<2
masalah yang berulang Repeat Problem
18. Mean Time
Memperpanjang life
Between Failure 1jam
time asset 21. Frekuensi
(MTTBF) Melakukan pendataan
Pembaharuan Data Daily
Menurunkan jumlah riwayat mesin
Historis Mesin
defect produk 17. Defect
<12
akibat breakdown Production Unit Meminimalkan
mesin downtime akibat 22. Downtime <1jam
19. Frekuensi
Review mingguan Big breakdown mesin
Review Meetings
Problem Report 1x/mgg Meningkatkan
diantara Personil 23. Root Cause
(BPR) pemahaman karyawan
Maintenance Analysis 85%
terhadap penyebab
Performed
masalah
Environment Perspective
Corporate Level Strategic Level
Objectives Measure Targets Objectives Measure Targets
Mengurangi dan
Meningkatkan
menghindari
kepedulian terhadap 24. Total Emisi
75% penggunaan material 25. Daftar Material
kelestarian CO2
yang merugikan
lingkungan
lingkungan
Learning Perspective
Corporate Level Strategic Level
Objectives Measure Targets Objectives Measure Targets

Meningkatkan 26. Jumlah 27. Peningkatan


Mengembangkan
jumlah pekerja Pekerja Pekerja
100% program peningkatan 1x/thn
maintenance Maintenance Maintenance
jenjang pelatihan
bersertifikat Bersertifikat Mengikuti Pelatihan

4.3 Perhitungan Bobot Tujuan Strategi yang Mendorong Tujuan Strategi Lain dengan
Metode Pairwise Comparison
Tujuan strategis yang mendorong tujuan strategis lain dapat dilihat menggunakan
peta strategi, dilanjutkan dengan kuesioner tingkat kepentingan tujuan strategi. Setelah
mengetahui tingkat kepentingan dari masing-masing tujuan strategis, maka selanjutnya

1.18.5
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

adalah perhitungan bobot pada setiap tujuan strategis yang mendorong tujuan strategis
lainnya dengan metode pairwise comparison. Dapat dilihat pada tabel 3:

Tabel 3 Perhitungan Bobot Tujuan Strategis yang Mendorong Peningkatan


Kinerja Perawatan Mesin
Meningkatkan Meningkatkan Meminimalisir rasio kerugian Menurunkan jumlah defect Meningkatkan kepedulian Meningkatkan jumlah
Peningkatan Kinerja Eigen
efisiensi lini efisiensi biaya akibat kecelakaan kerja divisi produk akibat breakdown terhadap kelestarian pekerja maintenance Bobot
Perawatan Mesin Vektor
produksi maitenance maintenance mesin lingkungan bersertifikat
Meningkatkan efisiensi lini
1 3 0,33 1 0,5 2 0,99 0,11
produksi
Meningkatkan efisiensi biaya
0,33 1 0,33 0,5 0,5 0,5 0,2 0,02
maitenance
Meminimalisir rasio kerugian
akibat kecelakaan kerja divisi 3 3 1 2 1 4 4,9 0,53
maintenance
Menurunkan jumlah defect
produk akibat breakdown 1 2 0,5 1 0,33 1 0,57 0,06
mesin
Meningkatkan kepedulian
2 2 1 3 1 0,25 1,22 0,13
terhadap kelestarian lingkungan

Meningkatkan jumlah pekerja


0,5 2 0,25 1 4 1 1,41 0,15
maintenance bersertifikat
TOTAL 9,29 1
CR 0,09

4.4 Perhitungan Nilai Pengukuran Kinerja Perawatan Mesin berdasarkan Model


Maintenance Scorecard
Setelah dilakukan perhitungan bobot dari masing-masing tujuan strategis dengan
pairwise comparison, maka dilakukan perhitungan normalisasi pembobotan. Normalisasi
dilakukan karena adanya strategi yang mendukung strategi lainnya. Setelah menghitung
setiap bobot tujuan strategis maka langkah selanjutnya adalah menghitung skor yang
didapat oleh KPI pada masing-masing tujuan strategis berdasarkan range data yang telah
didapat. Pengukuran skor kinerja dilakukan guna mengetahui seberapa besar kinerja
perawatan mesin PT Aneka Triprakarsa Pratama telah mencapai targetnya.
Dengan perhitungan berdasarkan model maintenance scorecard maka didapatkan
nilai pengukuran kinerja mesin untuk productivity perspective yang dapat dilihat pada
tabel 4:

Tabel 4 Pengukuran Kinerja Perawatan Mesin pada Productivity Perspective


Tujuan Strategis Normalisasi Skor Bobot x Skor
Meningkatkan efesiensi lini produksi 0,15 4 0,6
Meningkatkan ketersediaan mesin untuk produksi 0,07 4 0,28
Meningkatkan produktivitas pekerja maintenance 0,1 4 0,4
Ketepatan pelaksanaan jadwal preventive
0,14 4 0,56
maintenance
Mengurangi jumlah breakdown pada mesin 0,11 3 0,33
Menambahkan mesin berbasis numerical control 0,06 1 0,06
Meningkatkan speed man power dalam
0,18 4 0,72
menanganan masalah
Meningkatkan ketersediaan material untuk menunjang
0,18 3 0,54
kegiatan PM
TOTAL 1 27 3,49

4.5 Perhitungan Kinerja Perawatan Mesin PT Aneka Triprakarsa Pratama berdasarkan


Model Maintenance Scorecard
Setelah diperoleh nilai hasil dari perhitungan pada penjabaran di atas, maka
dilakukan pengukuran kinerja perawatan mesin PT Aneka Triprakarsa Pratama
berdasarkan metode Maintenance Scorecard. Dapat dilihat pada tabel 5:

1.18.6
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

Tabel 5 Perhitungan Kinerja Perawatan Mesin PT Aneka Triprakarsa Pratama


berdasarkan Model Maintenance Scorecard
Nilai Presentase
Perspective Bobot Skor Nilai
Maksimal Pencapaian Nilai
Productivity 0,11 3,49 0,3839 0,55 70%
Cost
0,02 3,11 0,0622 0,1 62%
Effectiveness
Safety 0,53 4,55 2,4115 2,65 91%
Quality 0,06 2,9 0,174 0,3 58%
Environment 0,13 3 0,39 0,65 60%
Learning 0,15 1 0,15 0,75 20%

5. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil perancangan Maintenance Scorecard pada level corporate, strategic dan
functional diperoleh 27 tujuan strategis beserta 27 KPI yang direkomendasikan, yaitu 8
pada productivity perspective, 4 pada cost effectiveness perspective, 4 pada safety
perspective, 7 pada quality perspective, 2 pada environment perspective dan 2 pada
learning perspective.
2. Hasil pengukuran kinerja perawatan menunjukkan productivity perspective
menyumbang nilai 0,38, cost effectiveness 0,06, safety perspective 2,41, quality
perspective 0,17, environment perspective 0,39 dan learning perspective 0,15.
Sehingga total pengukuran kinerja perawatan mesin PT Aneka Triprakarsa Pratama
adalah 3,56 yang dikategorikan Cukup Baik.
3. Hasil pencapaian kinerja perawatan mesin diurutkan dari yang paling baik pertama
adalah pada safety perspective dengan hasil sebesar 91%, dilanjutkan dengan
productivity perspective sebesar 79%, cost effectiveness sebesar 60%, environment
perspective sebesar 60%, quality perspective sebesar 57% dan yang terakhir learning
perspective sebesar 20%.

Daftar Pustaka
Laroque, C., Skoogh, A. & Gopalakrishman, M, 2013, Simmulation-Based Planning of
Maintenance Activities in the Automotive Industry, Proceedings of the 2013 Winter
Simulation Conference.
Lawson, R., Stratton, W. & Hatch, T., 2007, December, Retrieved Desember 2018, from
http://www.managementmag.com/index.cfm/ci_id/3018/la_id/1

F.R. David and F.R. David, 2017, Strategic Management: A Competitive Advantage
Approach, Concepts, 16th edition.

Mulyadi, 2009, Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis Balanced


Scorecard, Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Yuwono, Sukarno dan Ichsan, 2007, Petunjuk Praktis Penyusunan Balance Scorecard,
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mather, Daryl, 2005, The Maintenance Scorecard: Creating Strategic Advantage, New
York: Industrial Press.

1.18.7
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

Saaty T.L., 1993, Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin: Proses Hirarki Analitik
untuk Pengambilan Keputusan Dalan Situasi yang Komplek, Jakarta (ID): PT Pustaka
Binaman Pressindo.

1.18.8

Anda mungkin juga menyukai