OLEH:
ANGGRENI POTAKA
PK 115 017 004
I
Daftar isi
Kata pengantar…………………………………………………………………I
Daftar isi………………………………………………………………………..II
Bab 1 PENDAHULUAN
a. latar belakang………………………………………………………………………………1.1
b. masalah penelitian………………………………………………………….........................1.2
c. tujuan penelitian……………………………………………………………………………1.3
d. manfaat penelitian…………………………………………………………........................1.4
Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA
1. pengetahuan………………………………………………………………………………..2.1
a.Pengertian pengetahuan………………………………………………………………....2.1.1
b. aspek- aspek pengetahuan………………………………………………………………2.1.2
c. faktor- faktor yang mempengaruhi pengetahuan……………………………………….2.1.3
d. pengukuran pengetahuan………………………………………………………………2.1.4
2. hipertensi………………………………………………………………………………....2.2
a. pengertian hipertensi pada ibu hamil…………………………………………………...2.2.1
b. klasifikasi hipertensi pada ibu hamil…………………………………………………...2.2.2
c. faktor risiko hipertensi pada ibu hamil………………………………………………....2.2.3
d. manifestasi klinis hipetensi pada ibu hamil………………………………………….....2.2.4
e. komplikasi hipetensi pada ibu hamil………………………………..……………….....2.2.5
f. penatalaksanaan hipertensi pada ibu hamil………………………………………….....2.2.6
Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN
A. jenis penelitian...………………………………………………………………………….3.1
B. populasi dan sampel………………………………………………………………………3.2
C. tempat dan waktu penelitian……………………………………………………………...3.3
D. etika penelitian……………………………………………………………………………3.4
E. sumber data……………………………………………………………………………….3.5
F. teknik pengumpulan data………………………………………………………………...3.6
G. pengolahan dan analisa data……………………………………………………………...3.7
Daftar pustaka……………………………………………………………………………….3.8
II
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1latar belakang
Hipertensi dalam kehamilan adalah adanya tekanan darah 140/90 mmHg atau
lebih setelah kehamilan 20 minggu pada wanita yang sebelumnya normotensif,
atau kenaikan tekanan darah sistolik 30 mmhg dan atau tekanan diastolic 15
mmHg di atas nilai normal. Pre-eklamsia dalam kehamilan adalah apabila di
jumpai tekanan darah 140/90 mmhg setelah kehamilan 20 minggu( akhir triwulan
kedua sampai triwulan ketiga) atau bisa lebih awal terjadi. Sedangkan pengertian
eklamsia adalah apabila di temukan kejang-kejang pada penderita eklamsia, yang
juga dapat di sertai koma. Pre-eklamsia adalah salah satu kasus gangguan
kehamilan yang bisa menyebabkan kematian ibu. Kelainan ini terjadi selama masa
kehamilan, persalinan, dan masa nifas yang akan berdampak pada ibu dan bayi.
Kasus pre-eklamsia dan eklamsia terjadi pada 6-8% wanita hamil di
indonesia(benzion,1994).
Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia dengan jumlah
penderita lebih dari satu milyar orang. Data World Health Organization(WHO)
tahun 2013 menunjukan bahwa sekitar satu milyar orang penduduk dunia
menderita hipertensi dan angka tersebut akan semakin meningkat pada tahun-tahun
berikutnya. Pravelensi hipertensi meningkat di Negara-negara afrika sebesar 46%
dan lebih rendah di Negara maju sebesar 35%(WHO 2013).
Hipertensi pada wanita hamil berpotensi menimbulkan komplikasi dan dapat
menyebabkan kondisi odem pada paru- paru, ASI tidak lancar, pendarahan otak,
plasenta abruptio, kerusakan hati, gagal ginjal bahkan kematian pada ibu.
Hipertensi pada wanita hamil merupakan penyebab utama pada kasus kelahiran
bayi prematur. Akibat lainnya dari ibu hamil yang hipertensi adalah berat lahir bayi
kurang dari 10 presentil , lebih banyak jumlah bayi dengan ABGAR<3, hambatan
pada pertumbuhan janin, angka kematian bayi dalam kandungan , serta angka
kematian perinatal dan neonatal yang lebih tinggi di bandingkan ibu tidak
hipertensi( Rikesdas 2013).
Angka kematian bayi( AKB) di peroleh 10,7 per 1000 kelahiran hidup pada
tahun 2012. Terjadi peningkatan pada tahun 2013 menjadi 10,9 per 1000 kelahiran
hidup . maka dari hasil yang di peroleh, perlu adanya penanganan serius dari
petugas kesehatan setempat dan perlu adanya kesadaran diri ibu hamil untuk
melakukan pemeriksaan dari awal kehamilan( KI), dengan maksud agar di ketahui
kondisi kesehatan ibu hamil ataupun janin yang di kandung dari usia awal
kehamilan. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi hipertensi dalam
kehamilan( preeklamsia) yang dapat menyebabkan kematian ibu ataupun bayi
dalam kandungan ( Dinkes Pati,2013).
Penulis tertarik untuk meneliti tentang masalah ini karena masalah yang pernah
di alami oleh ibu si penulis ketika melahirkan si penulis, dia kejang dan koma
selama beberapa hari, yang ingin di tekankan disini penulis ingin mencari tahu
penyebab dari tekanan darah ketika hamil atau melahirkan, dan seberapa besar
selain itu juga tante dari penulis pernah mengalami hipertensi pada saat
melahirkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGETAHUAN
2.1.1 pengertian pengetahuan
Ada banyak ahli yang mendefinisikan pengethuan,(salam, 2008)
mengemukakan bahwa pengetahuan ialah apa yang di ketahui atau hasil pekerjaan
tahu. Pekerjaan tahu ialah hasil dari pada: kenal, sadar, insaf, mengerti dan pandai.
Oemarjoedi( dalam dulistiawati, 2013) pengetahuan adalah faktor penentu
bagaimana manusia berpikir merasa bertindak.
Pengetahuan menurut Reber(2010) dalam makna kolektifnya, pengetahuan
adalah kumpulan informasi yang di miliki oleh seseorang atau kelompok, atau
budaya tertentu. Sedangkan secara umum pengetahuan menurut Reber (2010)
adalah komponen- komponen mental yang di hasilkan dari semua proses apapun ,
entah lahir dari bawaan di capai lewat pengalaman.
Berdasarkan beberapa definisi tentang pengetahuan dapat di simpulkan bahwa
pengetahuan adalah kumpulan informasi yang di dapat dari pengalaman atau sejak
lahir yang menjadikan sesorang itu tahu akan sesuatu. Proses tahu tersebut di
peroleh dari proses kenal,sadar, insaf, mengerti dan pandai.
2.1.2 aspek- aspek pengetahuan
aspek-aspek tentang pengetahuan menurut sobur(2003) adalah sebagai berikut:
1. pengetahuan( knowledge)
2. penelitian (research)
3. sistematis( systematic)
Sedangkan menurut Bloom( dalam azwar, 2010) aspek dari pengetahuan adalah
Sebagai berikut:
1. Mengetahui(know)
Tahu di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali( re-call) terhadap rangsangan yang telah di terima. Oleh sebab itu
“ tahu” ini adalah merupakan tingkatan yang paling rendah.
2. Memahami( comprehension)
Memahami di artikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang objek yang di ketahui dan dapat menginterpretasikan materi secara
benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan, menyimpulkan meramalkan terhadap objek yang
di pelajari.
3. Aplikasi(application)
Aplikasi di artikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi misalnya
yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi rill(sebenarnya).
4. analisis( analysis)
Meliputi pemilihan informasi menjadi bagian- bagian atau meneliti dan
mencoba memahami strukutur informasi.
5. sintesis
Menunjukan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungi
bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis itu
adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang ada.
6. evaluasi( evaluation)
evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian ter-
hadap suatu materi objek. Pengetahuan dapat di lakukan dengan wawancara
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari suatu
objek penelitian atau responden.
Dari pemaparan di atas dapat di simpulkan bahwa aspek pengetahuan bermula
dari tahu tentang materi yang sudah di pelajari yang kemudian dapat di jelaskan
secara benar tentang objek yang di ketahui lalu kemampuan atau pengetahuan
itu di gunakan untuk menyusun pengetahuan- pengetahuan baru dari
pengetahuan yang sudah ada, kemudian pengetahuan- pengetahuan ini di
evaluasi atau di nilai terhadap suatu objek.
b. pendidikan
semakin tinggi pendidikan seseorang, maka di harapkan stok modal manusia
(pengetahuan, keterampilan) akan semakin baik. Pendidikan secara umum
adalah segala upaya yang di rencanakan untuk mempengaruhi orang lain baik
individu, kelompok, masyarakat sehingga mereka memperoleh tujuan yang di
harapkan.
c . pekerjaan
kegiatan atau usaha yang di lakukan ibu setiap hari berdasarkan tempat dia
bekerja yang memungkinkan ibu hamil memperoleh informasi tanda-tanda
persalinan. Pekerjaan sangat mempengaruhi ibu yang memiliki pekerjaan di
luar rumah lebih cepat dan mudah mendapatkan informasi dari luar.
d. pengalaman
pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali
pengetahuan yang telah di peroleh dalam memecahkan masalah yang di
hadapi masa lalu.
e. sumber informasi
informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang
mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi
kepuasan saat ini atau kepuasan mendatang, informasi yang datang dari
pengirim pesan yang di tunjukan kepada pesan, seperti:
1.) media cetak, seperti booklet, leaflet, poster, rubic, dan lain-lain.
2.) media elektronik, seperti televise, radio, video, slide,dan lain-lain.
3.) non media, seperti dari keluarga, teman dan lain-lain.
Faktor-faktor dari pengetahuan meliputi, umur seseorang, sebab umur
Sesorang, sebab umur seseorang dapat sangat erat hubungannya dengan
pengetahuan seseorang, kemudian pendidikan, pendidikan yang semakin tinggi
di harapkan dapat menjadi modal manusia( pengetahuan)akan semakin baik.
selanjutnya adalah pekerjaan dan pengalaman, semakin banyak orang bekerja
pasti akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang lebih banyak dan
luas dari pada orang yang tidak bekerja. Lalu yang terakhir adalah sumber
informasi, pengetahuan dapat di peroleh dari berbagai sumber informasi
apapun bukan hanyan di lembaga pendidikan saja, tapi pengetahuan juga dapat
di peroleh dari media cetak, media elektronik bahkan termasuk keluarga dan
teman- teman.
2.2 HIPERTENSI
2.2.1 Pengertian hipertensi pada ibu hamil
hipertensi pada kehamilan apabila tekanan darahnya ≥140/90 mmhg. Di bagi
menjadi ringan-sedang(140-159/90-109 mmhg) dan berat (≥160/110 mmhg)
( Malha et al.,2018)
2.2.2klasifikasi hipertensi pada ibu hamil
2) proteinuria
Proteinuria merupakan syarat untuk diagnosis pre-eklampsia, tetapi
Proteinuria umumnya timbul jauh pada akhir kehamilan, sehingga
Sering di jumpai preeclampsia tanpa proteinuria, karena janin sudah
Lahir lebih dulu. Pengukuran protein dapat di lakukan dengan urin
Dipstick, yaitu 100 mg/1atau +1, sekurang-kurangnya di periksa dua
Kali urin acak selang 6 jam dan bisa juga dengan pengumpulan
Proteinuria dalam 24 jam. Dianggap patologis bila besaran proteinuria
≥ 300 mg/24 jam.
3) asam urat serum
Umumnya meningkat ≥ 5 mg/cc . keadaan ini di sebabkan oleh
Hipovolemia yang menimbulkan menurunnya aliran darah, sehingga
Menurunnya sekresi asam urat. Peningkatan asam urat terjadi karena
Iskemia jaringan.
4) kreatinin
Kadar kreatinin serum pada preeclampsia juga meningkat, hal ini
Disebabkan oleh hipovolemia, maka aliran darah ginjal menurun,
Mengakibatkan menurunnya filtrasi glomerulus, sehingga menurunya
Sekresi kreatinin, disertai peningkatan kreatinin plasma.
5) oliguria dan anuria
Oligura dan anuria terjadi karena hipovolemia sehingga aliran darah
Ke ginjal menurun yang mengakibatkan produksi urin menurun
(oliguria ), bahkan dapat terjadi anuria.
d. elektrolit
kadar elektrolit total menurun pada waktu hamil normal. Sama halnya
dengan preeclampsia kadar elektrolit normal sama dengan hamil
normal, kecuali jika diberi diuretikum banyak restriksi konsumsi garam
atau pemberian cairan oksitosin yang bersifat anti diuretik. Preeklam-
psia berat yang mengalami hipoksia dapat menimbulkan gangguan
keseimbangan asam basa. Kadar natrium dan kalium pada preeklam-
psia sama dengan kadar hamil normal, yaitu sama dengan proporsi
jumlah air dalam tubuh.
e. viskositas darah
viskositas darah ditentukan oleh volume plasma, molekul makro:
fibrinogen dan hematokrit. Pada preeclampsia viskositas darah
meningkat, mengakibatkan meningkatnya resistensi perifer dan
menurunnya aliran darah ke organ.
f. Hematokrit
terjadi peningkatan hematrokit pada ibu hamil dengan hipertensi karena
hipovolemia yang menggambarkan beratnya preeclampsia.
g. edema
edema terjadi karena hipoalbuminemia atau kerusakan sel endotel
kapiler. Edema yang patologik adalah edema yang nondependent pada
muka, dan tangan atau edema generalist , dan biasanya disertai dengan
kenaikan berat badan yang cepat.
h. neurologik
perubahan dapat berupa:
1) Nyeri kepala disebabkan hiperperfusi otak, sehingga menimbulkan
vasogenik edema.
2) Akibat spasme arteri retina dan edema retina dapat terjadi gangguan
visus, dapat berupa: pandangan kabur, skotomata, amaurosis yaitu
Kebutaan tanpa jelas adanya kelainan dan ablasio retina.
3) kejang eklamptik, penyebabnya belum di ketahui dengan jelas.
Faktor-faktor yang menyebabkan kejang eklamptik yaitu edema
Serebri, vasopasme serebri, dan iskemia serebri.
4) perdarahan intracranial juga dapat terjadi pada PEB dan eklampsia
(prawirohardjo,2013).
a. hipertensi ringan
kondisi ini dapat di atasi dengan berobat jalan. Pasien diberi nasehat
untuk menurunkan gejala klinis dengan tirah baring 2x2 jam/ hari
dengan posisi miring. Untuk mengurangi darah vena kava inferior, ter-
jadi peningkatan darah vena untuk meningkatkan peredaran darah
menuju jantung plasenta sehingga menurunkan iskemia plasenta,
menurunkan tekanan darah , meningkatkan aliran darah menuju ginjal
dan meningkatkan produksi urin. Pasien juga dianjurkan segera berobat
jika terdapat gejala kaki bertambah berat(edema) , kepala pusing,
gerakan janin terasa berkurang dan mata makin kabur.
b. hipertensi berat
Dalam keadaan gawat, segera masuk rumah sakit, istirahat dengan tirah
Baring ke satu sisi dalam suasana isolasi. Pemberian obat-obatan untuk
Menghindari kejang(anti kejang),antihipertensi, pemberian diuretic,
Pemberian infuse dekstrosa 5%,dan pemberian antasida.
c. hipertensi kronis
pengobatan untuk hipertensi kronis adalah di rumah sakit untuk evaluasi
menyeluruh, pemeriksaan laboratorium lengkap serta kultur, pemeriksa-
an kardiovaskuler pulmonal(foto thorax, EKG, fungsi paru).
daftar pustaka
Benzion,(1994).WHO(2013).Rikesdes(2013).Dinkes,(2013).
Robert,(1993).Prastowo,(2010)