Anda di halaman 1dari 31

“Pengetahuan masyarakat tentang hipertensi pada ibu hamil”

OLEH:
ANGGRENI POTAKA
PK 115 017 004

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA PALU


TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa(YMH) atas
berkatnya dan karuniaNya peneliti dapat menyelesaikan proposal ini yang
berjudul”pengetahuan masyarakat tentang hipertensi pada ibu hamil”
penyusunan proposal ini di ajukan untuk memenuhi tugas riset keperawatan .
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah metodologi
penelitian yang saya hormati dan saya banggakan yang sudah memberikan
bimbingan untuk mata kuliah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal
ini tidak luput kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
di harapkan demi perbaikan di masa mendatang.

I
Daftar isi
Kata pengantar…………………………………………………………………I
Daftar isi………………………………………………………………………..II
Bab 1 PENDAHULUAN
a. latar belakang………………………………………………………………………………1.1
b. masalah penelitian………………………………………………………….........................1.2
c. tujuan penelitian……………………………………………………………………………1.3
d. manfaat penelitian…………………………………………………………........................1.4
Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA
1. pengetahuan………………………………………………………………………………..2.1
a.Pengertian pengetahuan………………………………………………………………....2.1.1
b. aspek- aspek pengetahuan………………………………………………………………2.1.2
c. faktor- faktor yang mempengaruhi pengetahuan……………………………………….2.1.3
d. pengukuran pengetahuan………………………………………………………………2.1.4
2. hipertensi………………………………………………………………………………....2.2
a. pengertian hipertensi pada ibu hamil…………………………………………………...2.2.1
b. klasifikasi hipertensi pada ibu hamil…………………………………………………...2.2.2
c. faktor risiko hipertensi pada ibu hamil………………………………………………....2.2.3
d. manifestasi klinis hipetensi pada ibu hamil………………………………………….....2.2.4
e. komplikasi hipetensi pada ibu hamil………………………………..……………….....2.2.5
f. penatalaksanaan hipertensi pada ibu hamil………………………………………….....2.2.6
Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN
A. jenis penelitian...………………………………………………………………………….3.1
B. populasi dan sampel………………………………………………………………………3.2
C. tempat dan waktu penelitian……………………………………………………………...3.3
D. etika penelitian……………………………………………………………………………3.4
E. sumber data……………………………………………………………………………….3.5
F. teknik pengumpulan data………………………………………………………………...3.6
G. pengolahan dan analisa data……………………………………………………………...3.7
Daftar pustaka……………………………………………………………………………….3.8
II
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1latar belakang
Hipertensi dalam kehamilan adalah adanya tekanan darah 140/90 mmHg atau
lebih setelah kehamilan 20 minggu pada wanita yang sebelumnya normotensif,
atau kenaikan tekanan darah sistolik 30 mmhg dan atau tekanan diastolic 15
mmHg di atas nilai normal. Pre-eklamsia dalam kehamilan adalah apabila di
jumpai tekanan darah 140/90 mmhg setelah kehamilan 20 minggu( akhir triwulan
kedua sampai triwulan ketiga) atau bisa lebih awal terjadi. Sedangkan pengertian
eklamsia adalah apabila di temukan kejang-kejang pada penderita eklamsia, yang
juga dapat di sertai koma. Pre-eklamsia adalah salah satu kasus gangguan
kehamilan yang bisa menyebabkan kematian ibu. Kelainan ini terjadi selama masa
kehamilan, persalinan, dan masa nifas yang akan berdampak pada ibu dan bayi.
Kasus pre-eklamsia dan eklamsia terjadi pada 6-8% wanita hamil di
indonesia(benzion,1994).
Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia dengan jumlah
penderita lebih dari satu milyar orang. Data World Health Organization(WHO)
tahun 2013 menunjukan bahwa sekitar satu milyar orang penduduk dunia
menderita hipertensi dan angka tersebut akan semakin meningkat pada tahun-tahun
berikutnya. Pravelensi hipertensi meningkat di Negara-negara afrika sebesar 46%
dan lebih rendah di Negara maju sebesar 35%(WHO 2013).
Hipertensi pada wanita hamil berpotensi menimbulkan komplikasi dan dapat
menyebabkan kondisi odem pada paru- paru, ASI tidak lancar, pendarahan otak,
plasenta abruptio, kerusakan hati, gagal ginjal bahkan kematian pada ibu.
Hipertensi pada wanita hamil merupakan penyebab utama pada kasus kelahiran
bayi prematur. Akibat lainnya dari ibu hamil yang hipertensi adalah berat lahir bayi
kurang dari 10 presentil , lebih banyak jumlah bayi dengan ABGAR<3, hambatan
pada pertumbuhan janin, angka kematian bayi dalam kandungan , serta angka
kematian perinatal dan neonatal yang lebih tinggi di bandingkan ibu tidak
hipertensi( Rikesdas 2013).
Angka kematian bayi( AKB) di peroleh 10,7 per 1000 kelahiran hidup pada
tahun 2012. Terjadi peningkatan pada tahun 2013 menjadi 10,9 per 1000 kelahiran
hidup . maka dari hasil yang di peroleh, perlu adanya penanganan serius dari
petugas kesehatan setempat dan perlu adanya kesadaran diri ibu hamil untuk
melakukan pemeriksaan dari awal kehamilan( KI), dengan maksud agar di ketahui
kondisi kesehatan ibu hamil ataupun janin yang di kandung dari usia awal
kehamilan. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi hipertensi dalam
kehamilan( preeklamsia) yang dapat menyebabkan kematian ibu ataupun bayi
dalam kandungan ( Dinkes Pati,2013).
Penulis tertarik untuk meneliti tentang masalah ini karena masalah yang pernah
di alami oleh ibu si penulis ketika melahirkan si penulis, dia kejang dan koma
selama beberapa hari, yang ingin di tekankan disini penulis ingin mencari tahu
penyebab dari tekanan darah ketika hamil atau melahirkan, dan seberapa besar
selain itu juga tante dari penulis pernah mengalami hipertensi pada saat
melahirkan.

1.2 masalah penelitian


Hipertensi masih menjadi masalah utama di dunia termasuk pada ibu
hamil.setelah melihat fenomena tersebut dan juga pengalaman pribadi dari ibu
peneliti, maka peneliti tertarik untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan
masyarakat tentang hipertensi pada ibu hamil.
1.3 tujuan penelitian
1. tujuan umum
Untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan masyarakat tentang
hipertensi pada ibu hamil.
2. tujuan khusus
1. untuk mengetahui penyebab hipertensi pada ibu hamil
2. untuk mengetahui pencegahan hipertensi pada ibu hamil
1.4 manfaat penelitian
1. Bagi masyarakat
Untuk dapat mengetahui tentang hipertensi pada pada hamil apa penyebabnya
2. Bagi perawat
Untuk dapat menambah informasi tentang hipertensi pada ibu hamil sehingga
penaganan tentang hipertensi lebih tepat sasaran dan jumlah angka kematian
Bisa di atasi lewat penanganan yang tepat.
3. Bagi peneliti
Sebagai pengalaman pribadi dari ibu peneliti, lebih menambahi
Informasi dan menambah wawasan agar lebih tau tentang hipertensi pada ibu
Hamil agar ketika berumah tangga atau menikah apa yang harus di lakukan
Untuk mencegah terjadinya hipertensi pada saat hamil.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGETAHUAN
2.1.1 pengertian pengetahuan
Ada banyak ahli yang mendefinisikan pengethuan,(salam, 2008)
mengemukakan bahwa pengetahuan ialah apa yang di ketahui atau hasil pekerjaan
tahu. Pekerjaan tahu ialah hasil dari pada: kenal, sadar, insaf, mengerti dan pandai.
Oemarjoedi( dalam dulistiawati, 2013) pengetahuan adalah faktor penentu
bagaimana manusia berpikir merasa bertindak.
Pengetahuan menurut Reber(2010) dalam makna kolektifnya, pengetahuan
adalah kumpulan informasi yang di miliki oleh seseorang atau kelompok, atau
budaya tertentu. Sedangkan secara umum pengetahuan menurut Reber (2010)
adalah komponen- komponen mental yang di hasilkan dari semua proses apapun ,
entah lahir dari bawaan di capai lewat pengalaman.
Berdasarkan beberapa definisi tentang pengetahuan dapat di simpulkan bahwa
pengetahuan adalah kumpulan informasi yang di dapat dari pengalaman atau sejak
lahir yang menjadikan sesorang itu tahu akan sesuatu. Proses tahu tersebut di
peroleh dari proses kenal,sadar, insaf, mengerti dan pandai.
2.1.2 aspek- aspek pengetahuan
aspek-aspek tentang pengetahuan menurut sobur(2003) adalah sebagai berikut:
1. pengetahuan( knowledge)
2. penelitian (research)
3. sistematis( systematic)
Sedangkan menurut Bloom( dalam azwar, 2010) aspek dari pengetahuan adalah
Sebagai berikut:
1. Mengetahui(know)
Tahu di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali( re-call) terhadap rangsangan yang telah di terima. Oleh sebab itu
“ tahu” ini adalah merupakan tingkatan yang paling rendah.
2. Memahami( comprehension)
Memahami di artikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang objek yang di ketahui dan dapat menginterpretasikan materi secara
benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan, menyimpulkan meramalkan terhadap objek yang
di pelajari.
3. Aplikasi(application)
Aplikasi di artikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi misalnya
yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi rill(sebenarnya).
4. analisis( analysis)
Meliputi pemilihan informasi menjadi bagian- bagian atau meneliti dan
mencoba memahami strukutur informasi.
5. sintesis
Menunjukan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungi
bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis itu
adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang ada.
6. evaluasi( evaluation)
evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian ter-
hadap suatu materi objek. Pengetahuan dapat di lakukan dengan wawancara
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari suatu
objek penelitian atau responden.
Dari pemaparan di atas dapat di simpulkan bahwa aspek pengetahuan bermula
dari tahu tentang materi yang sudah di pelajari yang kemudian dapat di jelaskan
secara benar tentang objek yang di ketahui lalu kemampuan atau pengetahuan
itu di gunakan untuk menyusun pengetahuan- pengetahuan baru dari
pengetahuan yang sudah ada, kemudian pengetahuan- pengetahuan ini di
evaluasi atau di nilai terhadap suatu objek.

2.1.3 faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan


ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang menurut
Notoatmodjo(2003) yaitu:
a. umur
umur adalah umur responden menurut tahun terakhir. Umur sangat erat
hubungannya dengan pengetahuan seseorang . karena semakin bertambah
usia maka semakin banyak pula pengetahuannya.

b. pendidikan
semakin tinggi pendidikan seseorang, maka di harapkan stok modal manusia
(pengetahuan, keterampilan) akan semakin baik. Pendidikan secara umum
adalah segala upaya yang di rencanakan untuk mempengaruhi orang lain baik
individu, kelompok, masyarakat sehingga mereka memperoleh tujuan yang di
harapkan.

c . pekerjaan
kegiatan atau usaha yang di lakukan ibu setiap hari berdasarkan tempat dia
bekerja yang memungkinkan ibu hamil memperoleh informasi tanda-tanda
persalinan. Pekerjaan sangat mempengaruhi ibu yang memiliki pekerjaan di
luar rumah lebih cepat dan mudah mendapatkan informasi dari luar.

d. pengalaman
pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali
pengetahuan yang telah di peroleh dalam memecahkan masalah yang di
hadapi masa lalu.

e. sumber informasi
informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang
mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi
kepuasan saat ini atau kepuasan mendatang, informasi yang datang dari
pengirim pesan yang di tunjukan kepada pesan, seperti:
1.) media cetak, seperti booklet, leaflet, poster, rubic, dan lain-lain.
2.) media elektronik, seperti televise, radio, video, slide,dan lain-lain.
3.) non media, seperti dari keluarga, teman dan lain-lain.
Faktor-faktor dari pengetahuan meliputi, umur seseorang, sebab umur
Sesorang, sebab umur seseorang dapat sangat erat hubungannya dengan
pengetahuan seseorang, kemudian pendidikan, pendidikan yang semakin tinggi
di harapkan dapat menjadi modal manusia( pengetahuan)akan semakin baik.
selanjutnya adalah pekerjaan dan pengalaman, semakin banyak orang bekerja
pasti akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang lebih banyak dan
luas dari pada orang yang tidak bekerja. Lalu yang terakhir adalah sumber
informasi, pengetahuan dapat di peroleh dari berbagai sumber informasi
apapun bukan hanyan di lembaga pendidikan saja, tapi pengetahuan juga dapat
di peroleh dari media cetak, media elektronik bahkan termasuk keluarga dan
teman- teman.

2.1.4 pengukuran pengetahuan


Pengukuran pengetahuan dapat di lakukan dengan wawancara atau angket yang
Menyatakan tentang isi materi yang ingin di ukur. Kedalaman pengetahuan
Yang ingin kita ketahui dapat di sesuaikan dengan tingkatan domain di atas
(Notoatmodjo 2007). Tingkat pengetahuan yang akan di ukur dalam penelitian
Ini adalah sejauh mana tingkat pengetahuan responden baik mengenai
Pengertian, penyebab, komplikasi dan cara yang tepat untuk menangani Hipertensi
pada ibu hamil. Pada penelitian ini tingkat pengetahuan akan di ukur Melalui
perhitungan kuisioner dan di klasifikasikan menjadi 2 kategori yaitu
Tingkat pengetahuan baik dan kurang .
Penelitian terkait adalah penelitian yang di lakukan oleh Nona rahmaida puetri
Dan yasir yasir hubungan umur pengetahuan, dan sikap terhadap hipetensi pada
ibu hamil analisis yang di gunakan adalah analisis bivariat dan chi- square test.
Hasil uji chi square dapat di simpulkan bahwa ada hubungan antara umur dengan
hipertensi pada ibu hamil(p-value<0,05) dengan OR 3.722, ada hubungan antara
pengetahuan dengan hipetensi pada ibu hamil(p-value<0,05) dengan OR 4.142
, ada hubungan antara sikap dengan hipertensi pada ibu hamil( p-value<0,05)
dengan OR 3.000.
TM Rafsanjani, yasir-yasir, masyudi masyudi dalam penelitian mengenai
tingkat pengetahuan masyarakat tentang hubungan pola makan, umur, dan
pengetahuan tentang hipertensi pada ibu hamil di kabupaten Aceh Besar
menemukan hasil bahwa berdasarkan hasil profil dinas kesehatan Aceh Besar
angka kematian ibu tahun 2014 sebanyak 29 orang dengan kasus preeklamsia
sebnyak(20,8%), perdarahan sebanyak (20,8%), infeksi /sepsis sebanyak (34,5%)
dan penyebab lain sebanyak (24,1% ) dan berdasarkan survey awal yang di
lakukan peneliti di puskesmas Krueng Barona Jaya kecamatan Krueng Barona jaya
kabupaten aceh besar. Di ketahui bahwa pada blan januari sampai bulan mei 2017
di dapatkan data jumlah kunjungan ibu hamil 367 ibu di antaranya memiliki
tekanan darah tinggi sebanyak 122 ibu hamil. Penelitian ini bersifat survey analitik
dengan desain cross sectional, sampel pada penelitian ini sebnayak 96 responden
dengan analisis data yang di gunakan adalah univariat dan bivariat. Dari hasil uji
statistic chi square dapat di simpulkan bahwa ada hubungan antara umur dengan
hipertensi pada ibu hamil(p-value 0.004<0,05 ) dengan OR 3.722, ada hubungan
pengetahuan dengan hipetensi pada ibu hamil( p-value 0,002<0,05) dengan OR
4.142 dan terhadap hubungan antara pola makan dengan hipetensi pada ibu hamil
(p-value 0,007 <0.05) dengan OR 3. 429.
Anna Maria sirait dalam penelitian ini dari semua respoden ditemukan

sebanyak 1.062 orang yang mengalami hipertensi(12,6%). Hasil penelitian ini


sedikit lebih rendah dari penelitian Chaims(http://www.scielo.br?scielo-php?pid) ,
yang menemukan 778 kasus hipertensi pada kehamilan(13,9%) dari 5602 ibu hamil
di sao Paulo Brazil.penelitian tersebut memperlihatkan bahwa ibu hamil yang telah
mengetahui bahwa dirinya mengalami hipertensi hanya 11,8%. Ibu hamil yang
menderita hipertensi sebelum hamil memiliki kemungkinan komplikasi pada
kehamilannyalebih besar di bandingkan dengan ibu hamil yang menderita
hipertensi ketika sudah hamil. Hasil penelitian ini menunjukan rendahnya
kesadaran ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ke petugas kesehatan. Hal
ini dapat terjadi akibat kurangnya pengetahuan mengenai tujuan pemeriksaan
kehamilan, kurangnya peranan institusi( puskesmas) dalam mempromosikan
pelayanan antenatal, kurangnya dukungan masyarakat ( suami, orang tua, dll) atau
kurang kualitas antenatal.

2.2 HIPERTENSI
2.2.1 Pengertian hipertensi pada ibu hamil
hipertensi pada kehamilan apabila tekanan darahnya ≥140/90 mmhg. Di bagi
menjadi ringan-sedang(140-159/90-109 mmhg) dan berat (≥160/110 mmhg)
( Malha et al.,2018)
2.2.2klasifikasi hipertensi pada ibu hamil

hipertensi adalah masalah yang paling sering dalam kehamilan. Hipertensi


merupakan 5-10 % komplikasi dalam kehamilan dan merupakan salah satu dari
penyebab kematian tersering selain perdarahan dan infeksi, dan juga banyak
memberikan kontribusi pada morbiditas dan mortalitas pada ibu hamil(jhon J.E
wantania)
klasifikasi yang di pakai di indonesia adalah berdasarkan The Nasional High
Blood Pressure Education Program working Group On High Blood Pressure in
Pregnancy (NHBPEP) memberikan suatu klasifikasi untuk mendiagnosa jenis
Hipertensi dalam kehamilan(NHBPEP,2000) yaitu:
1. hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan
20 minggu atau hipertensi yang pertama kali di diagnosis setelah umur
Kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12 minggu pasca-
Persalinan.
2. pre-eklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan
disertai dengan proteinurae. Eklampsia adalah pre-eklampsia yang di sertai
kejang-kejang dan/ atau koma.
3. preeclampsia pada hipertensi kronik( Preeklampsia supermposed upon
Chronic hypertension) adalah hipertensi di sertai tanda- tanda preeclampsia
atau hipertensi kronik di sertai proteinura.
4. hipertensi gestasional adalah hipertensi yang timbul pada kehamilan timbul
Pada kehamilan tanpa di sertai proteinura dan hipertensi menghilang setelah
3 bulan pasca persalinan atau kematian dengan tanda-tanda preeclampsia
tetapi tanpa proteinura( prawirohardja,2013).

Tabel 1. Perbedaan gambarani klinis antara hipertensi kronik ,hipertensi


gestasional dan pre eklampsiai Suyono s, 2009).
Gambaran klinis Hipertensi hipertensi preklampsia
Kronik gestasional
Saatnya muncul kehamilan biasanya kehamilan <20
Hipertensi <20 minggu trimester III Minggu
Derajat HT Ringan-berat Ringan Ringan- Berat
Protinura tidak ada tidak ada Biasanya ada
Serum urat > 5,5 jarang tidak ada Ada pada semua
mg/dl kasus
hemokonsentrasi tidak ada tidak ada Ada pada kasus
pre-eklampsia berat
trombositopenia tidak ada tidak ada Ada pada kasus
pre-eklampsia berat
disfungsi hati tidak ada tidak ada Ada pada kasus
pre-eklampsia berat
2.2.3 faktor resiko hipertensi pada ibu hamil
Hipertensi dalam kehamilan merupakan multifaktorial. Beberapa faktor
Risiko dari hipertensi dalam kehamilan adalah( katsiki N et al.,2010):
1. faktor maternal
a. usia maternal
usia yang aman untuk kehamilan dan persalinan adalah usia 20-30
tahun. Komplikasi maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada
usia di bawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari pada kema-
tian maternal yang terjadi pada usia 20-29 tahun. Dampak dari usia
usia yang kurang, dapat menimbulkan komplikasi selama kehamilan.
setiap remaja primigravida mempunyai resiko yang lebih besar
mengalami hipertensi dalam kehamilan dan meningkat lagi saat usia
35 tahun( Manuaba C,2007).
b. primigravida
sekitar 85 % hipertensi dalam kehamilan terjadi pada kehamilan
pertama . jika di tinjau dari kejadian hipertensi dalam kehamilan,
graviditas paling aman adalah kehamilan ke dua sampai ketiga(katsiki
N et al.,2010) .
c. Riwayat keluarga
Terdapat peranan genetik pada hipertensi dalam kehamilan. Hal ter-
sebut dapat terjadi karena terdapat riwayat keluarga dengan hipertensi
pada kehamilan (Muflihan FA,2012).
d. Riwayat hipertensi
riwayat hipertensi kronis yang dialami selama kehamilan dapat
meningkatkan risiko terjadinya hipertensi dalam kehamilan, dimana
komplikasi tersebut dapat mengakibatkan superimpose pre-eclamsia
dan hipertensi kronis dalam kehamilan(Manuaba,2007)
e. tingginya indeks massa tubuh
Tingginya indeks massa tubuh merupakan masalah gizi karena
kelebihan kalori, kelebihan gula dan garam yang bisa menjadi faktor
resiko terjadinya berbagai jenis penyakit degeneratif, seperti diabetes
mellitus, hipertensi dalam kehamilan, penyakit jantung koroner,
reumatik dan berbagai jenis keganasan (kanker) dan gangguan
kesehatan lain. Hal tersebut berkaitan dengan adanya timbunan
lemak berlebih dalam tubuh(Muflihan FA,2012).
f . gangguan ginjal
penyakit ginjal seperti gagal ginjal akut yang di derita pada ibu hamil
dapat menyebabkan hipertensi dalam kehamilan. Hal tersebut berhubu-
ngan dengan kerusakan gloumerulus yang menimbulkan gangguan
filtrasi dan vasokonstriksi pembuluh darah(Muflihan FA,2012).
2. faktor kehamilan
Faktor kehamilan seperti molahilatidosa, hydrops fetalis dan kehamilan
ganda berhubungan dengan hipertensi dalam kehamilan. Preeclampsia
dan eklampsia mempunyai resiko 3kali lebih sering terjadi pada
kehamilan ganda. Dari 105 kasus bayi kembar dua, di dapatkan 28,6%
kejadian pre-eklampsia dan satu kasus kematian ibu karena preeklamp-
Sia(Manuaba,2007).
2.2.4 manifestasi klinis hipertensi pada ibu hamil
Jhon(2014) , menjelaskan beberapa manifestasi klinis dari hipertensi
Dalam kehamilan adalah sebagai berikut:
Gejala yang di timbulkan akan beragam, sesuai dengan tingkat PIH dan
Organ yang di pengaruhi.
1. spasme pembuluh darah ibu serta sirkulasi dan nutrisi yang buruk dapat
Mengkibatkan kelahiran dengan berat badan dan kelahiran prematur.
2. Mengalami hipertensi di berbagai level.
3. protein dalam urin berkisar dari +1 hingga +4.
4. gejala neurologi seperti pandangan kabur, sakit kepala dan hiperreflek-
Sia mungkin akan terjadi.
5. berpotensi gagal hati.
6. kemungkinan akan mengalami nyeri di kuadran kanan atas.
7. meningkatnya enzim hati.
8. jumlah trombosit menurun.
Perubahan sistem dan organ pada pre-eklampsia.
a. volume plasma
volume plasma pada kehamilan normal akan meningkat dengan ber-
makna guna memenuhi kebutuhan perrtumbuhan janin. Sebaliknya
pada pre-eklampsia terjadi penurunan volume plasma antara 30-40 % di
dibanding hamil normal di sebut hipovolemia. Hipovolemia diimbangi
dengan vasokonstriksi, sehingga terjadi hipertensi.
b. hipertensi
hipertensi merupakan tanda terpenting dalam menegakkan diagnosis
hipertensi dalam kehamilan. Tekanan diastolic menggambarkan
resistensi perifer, sedangkan tekanan sistolik menggambarkan besaran
curah jantung. Peningkatan reaktivitas vascular pada pre-eklampsia
terjadi pada umur kehamilan 20 minggu, tetapi hipertensi di deteksi
umumnya pada trimester II.
c. fungsi ginjal
1) perubahan fungsi ginjal disebabkan oleh hal-hal berikut:
a) Menurunya aliran darah ke ginjal akibat hipovolemia, sehingga ter-
oliguria, bahkan anuria.
b) kerusakan sel glomerulus mengakibatkan meningkatnya permeabili
-tas membran basalis sehingga terjadi kebocoran dan mengakibat-
Kan terjadinya proteinura.
c) gagal ginjal akut terjadi akibat nekrosis tubulus ginjal. Bila sebagi-
an besar kedua korteks ginjal mengalami nekrosis, maka terjadi
nekrosis ginjal yang bersifat irreversible.
d) dapat terjadi kerusakan intrinsik jaringan ginjal akibat vasopasme
pembuluh darah.

2) proteinuria
Proteinuria merupakan syarat untuk diagnosis pre-eklampsia, tetapi
Proteinuria umumnya timbul jauh pada akhir kehamilan, sehingga
Sering di jumpai preeclampsia tanpa proteinuria, karena janin sudah
Lahir lebih dulu. Pengukuran protein dapat di lakukan dengan urin
Dipstick, yaitu 100 mg/1atau +1, sekurang-kurangnya di periksa dua
Kali urin acak selang 6 jam dan bisa juga dengan pengumpulan
Proteinuria dalam 24 jam. Dianggap patologis bila besaran proteinuria
≥ 300 mg/24 jam.
3) asam urat serum
Umumnya meningkat ≥ 5 mg/cc . keadaan ini di sebabkan oleh
Hipovolemia yang menimbulkan menurunnya aliran darah, sehingga
Menurunnya sekresi asam urat. Peningkatan asam urat terjadi karena
Iskemia jaringan.
4) kreatinin
Kadar kreatinin serum pada preeclampsia juga meningkat, hal ini
Disebabkan oleh hipovolemia, maka aliran darah ginjal menurun,
Mengakibatkan menurunnya filtrasi glomerulus, sehingga menurunya
Sekresi kreatinin, disertai peningkatan kreatinin plasma.
5) oliguria dan anuria
Oligura dan anuria terjadi karena hipovolemia sehingga aliran darah
Ke ginjal menurun yang mengakibatkan produksi urin menurun
(oliguria ), bahkan dapat terjadi anuria.
d. elektrolit
kadar elektrolit total menurun pada waktu hamil normal. Sama halnya
dengan preeclampsia kadar elektrolit normal sama dengan hamil
normal, kecuali jika diberi diuretikum banyak restriksi konsumsi garam
atau pemberian cairan oksitosin yang bersifat anti diuretik. Preeklam-
psia berat yang mengalami hipoksia dapat menimbulkan gangguan
keseimbangan asam basa. Kadar natrium dan kalium pada preeklam-
psia sama dengan kadar hamil normal, yaitu sama dengan proporsi
jumlah air dalam tubuh.
e. viskositas darah
viskositas darah ditentukan oleh volume plasma, molekul makro:
fibrinogen dan hematokrit. Pada preeclampsia viskositas darah
meningkat, mengakibatkan meningkatnya resistensi perifer dan
menurunnya aliran darah ke organ.
f. Hematokrit
terjadi peningkatan hematrokit pada ibu hamil dengan hipertensi karena
hipovolemia yang menggambarkan beratnya preeclampsia.
g. edema
edema terjadi karena hipoalbuminemia atau kerusakan sel endotel
kapiler. Edema yang patologik adalah edema yang nondependent pada
muka, dan tangan atau edema generalist , dan biasanya disertai dengan
kenaikan berat badan yang cepat.
h. neurologik
perubahan dapat berupa:
1) Nyeri kepala disebabkan hiperperfusi otak, sehingga menimbulkan
vasogenik edema.
2) Akibat spasme arteri retina dan edema retina dapat terjadi gangguan
visus, dapat berupa: pandangan kabur, skotomata, amaurosis yaitu
Kebutaan tanpa jelas adanya kelainan dan ablasio retina.
3) kejang eklamptik, penyebabnya belum di ketahui dengan jelas.
Faktor-faktor yang menyebabkan kejang eklamptik yaitu edema
Serebri, vasopasme serebri, dan iskemia serebri.
4) perdarahan intracranial juga dapat terjadi pada PEB dan eklampsia
(prawirohardjo,2013).

2.2.5 komplikasi hipertensi pada ibu hamil


Purwaningsih & Fatmawati(2010) dan Mitayani(2011), menyebutkan
Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi dalam
Kehamilan pada ibu dan janin.
Pada ibu:
a. eklampsia
b. preeclampsia berat
c. solusio plasenta
d. kelainan ginjal
e. perdarahan subkapsul hepar
f. kelainan pembekuan darah
g. sindrom HELLP( hemolisis, elevated,liver,enzymes,dan low platellet
count).
h. ablasio retina.
Pada janin:
a. terhambatnya pertumbuhan janin dalam uterus
b. kelahiran prematur
c. Asfiksia neonatorum
d. kematian dalam uterus
e. penigkatan angka kematian dan kesakitan perinatal

2.2.6 penatalaksanaan hipertensi pada ibu hamil


Manuabu dkk(2013), menjelaskan beberapa penatalaksanaan yang dapat
Di lakukan pada pasien dengan hipertensi dalam kehamilan diantaranya:

a. hipertensi ringan
kondisi ini dapat di atasi dengan berobat jalan. Pasien diberi nasehat
untuk menurunkan gejala klinis dengan tirah baring 2x2 jam/ hari
dengan posisi miring. Untuk mengurangi darah vena kava inferior, ter-
jadi peningkatan darah vena untuk meningkatkan peredaran darah
menuju jantung plasenta sehingga menurunkan iskemia plasenta,
menurunkan tekanan darah , meningkatkan aliran darah menuju ginjal
dan meningkatkan produksi urin. Pasien juga dianjurkan segera berobat
jika terdapat gejala kaki bertambah berat(edema) , kepala pusing,
gerakan janin terasa berkurang dan mata makin kabur.

b. hipertensi berat
Dalam keadaan gawat, segera masuk rumah sakit, istirahat dengan tirah
Baring ke satu sisi dalam suasana isolasi. Pemberian obat-obatan untuk
Menghindari kejang(anti kejang),antihipertensi, pemberian diuretic,
Pemberian infuse dekstrosa 5%,dan pemberian antasida.

c. hipertensi kronis
pengobatan untuk hipertensi kronis adalah di rumah sakit untuk evaluasi
menyeluruh, pemeriksaan laboratorium lengkap serta kultur, pemeriksa-
an kardiovaskuler pulmonal(foto thorax, EKG, fungsi paru).

Penatalaksanaan terhadap hipertensi dalam kehamilan tersebut juga


Di jelaskan oleh purwaningsih dan fatmawati (2010) dan prawirohardjo
(2013), beberapa penatalaksanaan hipertensi pada kehamilan
Diantaranya:
1. Anjurkan melakukan latihan isotonic dengan cukup istirahat dan
tirah baring.
2. Hindari kafein, merokok, dan alcohol
3. Diet makanan yang sehat dan seimbang, yaitu dengan mengkonsumsi
makanan yang mengandung protein, rendah karbohidrat, garam
secukupnya, dan rendah lemak.
4. Menganjurkan agar ibu melakukan pemeriksaan secara teratur, yaitu
minimal 4 kali selama masa kehamilan. Tetapi pada ibu hamil dengan
hipertensi dianjurkan untuk melakukan pemerikasaan kehamilan
lebih sering, terutama selama trimester ketiga, yaitu harus di lakukan
pemeriksaan setiap 2 minggu selama 2 bulan pertama trimester ketiga,
kemudian menjadi sekali seminggu pada bulan terakhir kehamilan.
5. lakukan pengawasan terhadap kehidupan dan pertumbuhan janin
dengan USG.
6. Pembatasan aktivitas fisik.
7. penggunaan obat-obatan antihipertensi dalam kehamilan tidak
di haruskan,karena obat antihipertensi yang biasa digunakan dapat
menurunkan perfusi plasenta dan memilki efek yang merugikan bagi
Janin. Tetapi pada hipertensi berat, obat-obatan diberikan sebagai
tindakan sementara. Terapi antihipertensi dengan agen farmakologi
memilki tujuan untuk mengurangi tekanan perifer, mengurangi
beban kerja ventrikel kiri, meningkatkan aliran darah keuterus dan
sistem ginjal serta mengurangi resiko cedera serebrovakular.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 a.JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian pada dasarnya merupakan sebuah sumber penelitian dalam
Setiap pelaksanaan penelitian. Penelitian kali ini menggunakan jenis penelitian
Kualitatif. Metode kualitatif merupakan metode yang menghasilkan data berupa
Data- data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari subjek dan
Perilaku yang diamati.
Metode kualitatif memungkinkan peneliti memahami individu secara personal
Dan memandang mereka sebagaimana mereka sendiri mengungkapkan panda-
Ngan dirinya(Robert 1993).
Penelitian ini dikatakan kualitatif karena pada dasarnya penelitian ini bertuju-
An untuk menjelaskan atau menerangkan keadaan atau fenomena di lapangan.
Fenomena tersebut akan di kaji berdasarkan data yang telah terkumpul yang di
Gambarkan dengan kata-kata atau kalimat. Pembagian data akan di pisahkan
Menurut kategori yang sesuai untuk memperoleh sebuah kesimpulan.
Metode kualitatif sangat mengutamakan manusia sebagai instrumen penelitian
(Prastowo 2010). Oleh karena itu peneliti sendiri menjadi instrument penelitian
Ini untuk mendapatkan informasi melalui pengamatan dan wawancara.
Penelitian kualitatif yang di lakukan dalam penelitian ini adalah dengan jenis
life story pengalaman terjadinya hipertensi pada ibu hamil.
Penelitian life story di lakukan untuk mendapatkan pengrtian yang mendalam
Mengenai situasi dan makna suatu objek yang diteliti.

3.2b. populasi dan sampel


a. populasi
langkah pertama dalam pengumpulan dan analisis data dalam sebuah
penelitian adalah penentuan populasi. Menurut sugiyono(2008:80).
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang
Mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan untuk di
Pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Menurut Nazir 2004 (dalam
Riduwan & kuncoro,2012:37) populasi adalah berkenaan dengan data,
Bukan orang atau bendanya. Populasi dalam penelitian ini hanya individual
yang memiliki pengalaman tentang hipertensi pada saat hamil.
b. sampel
Menurut Arikunto,2003( dalam Riduwan & Kuncoro,2012:39) sampel
adalah bagian dari populasi ( sebagian yang diteliti). Pengertian lain sampel
dalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh populasi
tersebut( Sugiyono,2008:81).
sampel adalah bagian dari populasi dari populasi yang mempunyai ciri-ciri
atau keadaan tertentu yang akan di teliti. Karena tidak semua data dan
informasi akan di proses dan tidak semua orang akan di teliti melainkan
cukup dengan menggunakan sampel. Yang akan di jadikan sampel dalam
penelitian ini ibu dari peneliti yang mempunyai riwayat hipertensi pada
kehamilan.
nasution, 2003:135( dalam Riduwan dan kuncoro, 2012:210) berpendapat
bahwa mutu penelitian tidak selalu di tentukan oleh besarnya sampel, akan
tetapi oleh kokohnya dasar- dasar teorinya,oleh desain penelitiannya, serta
mutu pelaksanaan dan pengolahannya.

3.3 c. tempat dan waktu penelitian


Penelitian ini di lakukan pada bulan juni 2020 di lakukan oleh peneliti
Terhadap ibu peneliti yang secara pribadi pernah penderita hipertensi pada
Saat mengandung, dan penelitian di lakukan di kediaman pribadi peneliti.

3.4 d. etika penelitian


Dalam penelitian ini atas inisiatif dari peneliti yang ingin mengetahui seberapa
Tahunya responden mengetahui tentang dampak atau faktor apa saja pemicu
Adanya hipertensi pada ibu hamil. Dalam penelitian harus di dasari dengan
Etika. Penelitian menggunakan etika sebagai berikut( Loiselle et al.,(2004 )
Dalam palestin(2007):
1. menghormati harkat dan martabat manusia( respect for human dignity)
Peneliti mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi
Yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memilki kebebasan
Menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam
Kegiatan penelitian(autonomy). Beberapa tindakan yang terkait dengan
Prinsip menghormati harkat dan martabat manusia, adalah: peneliti
Bersedia untuk di teliti.

2. menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian( respect for privacy


and confidentiality)
pada dasarnya peneliti akan memberikan akibat terbukanya informasi
individu termasuk informasi yang bersifat pribadi, sehingga peneliti
memperhatikan hak- hak dasar individu tersebut.

3. keadilan dan inklusivitas( respect for justice inclusiveness)


penelitian di lakukan secara jujur, hati- hati, professional, berperikemanusi-
aan, dan memperhatikan faktor-faktor ketepatan, keseksamaan, kecermatan,
intimitas, psikologis serta perasaan religious subyek penelitian. Menekankan
kebijakan penelitian, membagikan keuntungan dan bebas secara merata atau
menurut kebutuhan, kemampuan, kontribusi dan pilihan bebas masyarakat.
peneliti mempertimbangkan aspek keadilan gender dan hak subyek untuk
mendapatkan perlakuan yang sama baik sebelum, selama, maupun sesudah
berpartisipasi dalam penelitian.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang di timbulkan( balancing
harms and benefits)
peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna
mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek
penelitian dan dapat di generalisasikan di tingkat populasi(beneficence).
peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek( nonmalefi-
cence).

3.5 e. sumber data


3.5.1 Data primer adalah data yang di peroleh langsung dari informan. Yang
termasuk data primer adalah transkip hasil wawancara, pengetahuan
masyarakat tentang hipertensi pada ibu hamil
3.5.2 Data sekunder adalah data yang di peroleh dari teknik pengumpulan data
yang menunjang data primer yang tersumber dari buku, jurnal. Laporan
tahunan, literature dan dokumen lain yang berhubungan dengan
masalah penelitian.

3.6 f. teknik pengumpulan data


Data merupakan bahan penting yang di gunakan oleh peneliti untuk menjawab
pertanyaan atau menguji hipotesis dan mencapai tujuan penelitian. Oleh
karena itu, data dan kualitas data merupakan pokok penting dalam penelitian
karena menentukan kualitas hasil penelitian. Data di peroleh dari suatu proses
yang di sebut pengumpulan data. Menurut Ulber silalahi(2009:280) pengum-
pulan data adalah satu proses mendapatkan data empiris melalui responden
dengan menggunakan metode tertentu.
dari pengertian di atas dapat di ketahui bahwa proses pengumpulan data
adalah proses untuk mengumpulkan berbagai hal yang akan di gunakan
sebagai penelitian.
a. wawancara terstrukur
“ wawancara terstrukur adalah wawancara dengan menggunakan daftar
pertanyaan yang telah di siapkan sebelumnya”(Sulistyo-Basuki,2006:171)
peneliti harus mengajukan pertanyaan yang sama dengan urutan yang sama
kepada semua responden agar menimbulkan tanggapan yang sama sehingga
tidak menimbulkan kesulitan pengolahan karena interpretasi yang berbeda.
wawancara terstruktur di rancang sama dengan kuesioner, hanya saja bukan
pertanyaan tertulis yang di ajukan tetapi pertanyaan lisan di lakukan oleh
seorang pewawancara yan merekam responden.
wawancara terstruktur di lakukan oleh peneliti bila peneliti mengetahui
secara jelas dan terperinci informasi yang dibutuhkan dan memilki satu
daftar pertanyaan yang sudah di tentukan atau disusun sebelumnya yang
akan di sampaikan kepada responden(Ulber Silalahi, 2009:313).
pewawancara memiliki sejumlah pertanyaan yang telah disusun dan
mengadakan wawancara atas dasar atau panduan pertanyaan tersebut.
ketika responden merespon atau memberikan pandangannya atas
pertanyaan yang di ajukan , pewawancara mencatat jawaban tersebut.
kemudian pewawancara melanjutkan pertanyaan lain yang sudah di susun
atau di sediakan. Pertanyaan yang sama kemudian akan di tanyakan kepada
setiap orang responden dalam peristiwa yang sama. Dalam penelitian ini di
dapatkan informan dari pengalaman hipertensi pada kehamilan yang di rasa
-kan selaku informan yaitu ibu dari peneliti.
Keuntungan wawancara terstrukur adalah mampu memperoleh jawaban
yang cukup berkualifikasi. Dapat di lakukan dengan dua cara yaitu probing
adalah pewawancara meminta responden menjelaskan jawabannya secara
mendalam. Promping adalah upaya untuk menjamin responden telah memi-
lih sejumlah kemunginan sebelum menjawab pertanyaan.(sulistyo-basuki
, 2006: 171).
b. tinjauan literature
peneliti membaca buku-buku yang dapat membantu peneliti melakukan
penelitian untuk memperoleh data yang relevan. Tinjauan literatur diguna-
kan sebagai bagian dari komponen teknik pengumpulan data.pemahaman
tentang tinjauan literatur adalah sebagai berikut (Sulistyo-Basuki,2006:220):
pada tinjauan literature, seseorang secara sistematis mencoba membaca
semua literaturyang relevan dalam sebuah objek, kadang- kadang mewawan
-carai pakar dalam sebuah objek tersebut. Kemudian mengorganisasi, men-
Sintesis, menilai secara kritis sejumlah julatan( range) informasi.

3.7 g. pengolahan dan analisa data


Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data hasil
wawancara, observasi dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data
dan memilih mana yang penting serta mana yang perlu di pelajari serta mem-
buat kesimpulan sehingga mudah dipahami(Sugiyono,2007:333-345). Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif yang digunakan
peneliti sebagaimana yang dikemukakan Miles dan Hubberman( Sugiyono,
2007:204) yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan langkah
terakhir adalah penarikan kesimpulan. Langkah-langkah tersebut sebagai
berikut.
a. reduksi data
reduksi data merupakan penyederhanaan yang di lakukan melalui seleksi,
pemfokuskan dan keabsahan data mentah menjadi informasi yang bermakna,
sehingga memudahkan penarikan kesimpulan.
b. penyajian data
penyajian data yang sering digunakan pada data kualitatif adalah bentuk
naratif. Penyajian- penyajian data berupa sekumpulan informasi yang
tersusun secara sistematis dan mudah di pahami.
c. penarikan kesimpulan
penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam analisis data yang di
lakukan melihat hasil reduksi data tetap mengaju pada rumusan masalah
secara tujuan yang hendak di capai. Data yang telah disusun dibandingkan
antara satu yang lain untuk di tarik kesimpulan sebagai jawaban dari
permasalahan yang ada.

daftar pustaka

Benzion,(1994).WHO(2013).Rikesdes(2013).Dinkes,(2013).

Salam,(2008).Oemar joedi(dalam dulistiawati 2013).Reber(2010).

Sobur, (2003). Bloom(dalam azwar,2010).Notoatmodjo(2003).


Notoatmodjo(2007).

Malha et al.,(2018) . Jhon J.E Wantania. The Nasional High Blood


Pressure Education Program Working Group On high Blood
Pressure in pregnancy,(NHPBEP 2000). Prawirohardja,(2013)
Suyono,s.(2009).

Katsiki N et al.,(2010). Manuaba c,.(2007).Muflihan FA,(2012)


Jhon (2014).

Purwaningsih&fatmawati(2010) dan Mitayani(2011)


Manuabu Dkk,(2013)

Robert,(1993).Prastowo,(2010)

Sugiyono,(2008). Nasir,2004(dalam Riduwan&kuncoro2012).


Arikunto,2003( dalam Riduwan&kuncoro2012). Sugiyono,(2008).
Nasution,2003( dalam riduwan kuncoro2012).

Loiselle etal.,(2004) dalam Palestin Ulber Silalahi,(2009). Sulistyo – Basuki


,(2006). Sugiyono,(2007).

Anda mungkin juga menyukai