Anda di halaman 1dari 8

UPAYA MEMUTUSKAN RANTAI PENULARAN COVID-19

Dinda Andini Harahap


dindandihihrpp09@gmail.com

LATAR BELAKANG
Pada awal Maret 2020, dunia dirumahkan, bekerja dari rumah (work
dikejutkan oleh munculnya pandemi from home), bahkan kegiatan beribadah
COVID 19 yang merubah hampir pun dirumahkan. Hal ini sudah menjadi
seluruh sistem tatanan kehidupan kebijakan pemerintah berdasarkan
manusia. Organisasi Kesehatan dunia pertimbangan-pertimbangan yang sudah
(WHO) secara resmi menyatakan bahwa dianalisa dengan maksimal tentunya.
COVID 19 menjadi pandemik global Terkait aktifitas yang dirumahkan sudah
dan meminta ke semua negara untuk menjadi kebijakan dalam kondisi khusus
melakukan upaya maksimal dalam guna yang harus dilakukan. Kebijakan ini
membatasi penyebaran maupun jumlah diharapkan mampu mengatasi masalah
kasus COVID 19. yang terjadi di masyarakat. Kebijakan
Dalam kondisi saat ini, virus ini ditetapkan oleh beberapa pihak
corona bukanlah suatu wabah yang bisa terutama pemerintah yang diorientasikan
diabaikan begitu saja. Jika dilihat dari pada pemenuhan kebutuhan dan
gejalanya, orang awam akan mengiranya kepentingan masyarakat.
hanya sebatas influenza biasa, tetapi Mengantisipasi dan mengurangi
bagi analisis kedokteran virus ini cukup jumlah penderita virus corona juga dapat
berbahaya dan mematikan. Saat ini di dicegah dengan berbagai upaya.
tahun 2020, perkembangan penularan Pengetahuan mendalam mengenai gejala
virus ini cukup signifikan karena dan penularan virus tersebut penting
penyebarannya sudah mendunia dan untuk diketahui oleh masyarakat.
seluruh negara merasakan dampaknya Kesadaran masyarakat untuk menjaga
termasuk Indonesia. Mengantisipasi dan kebersihan dan kebugaran tubuh harus
mengurangi jumlah penderita virus ditingkatkan. Beberapa upaya untuk
corona di Indonesia sudah dilakukan di mencegah penularan Covid-19, yaitu :
seluruh daerah. Diantaranya dengan sering mencuci tangan dengan sabun
memberikan kebijakan membatasi atau cairan antiseptik, menerapkan etika
aktifitas keluar rumah, kegiatan sekolah batuk dan bersin dengan benar,
menghindari menyentuh wajah dengan masker, serta melakukan aktivitas di
tangan, menjaga jarak dan mengenakan dalam rumah.

METODE
Metode dilakukan melalui ofline. Perguruan tinggi atau sekolah
penyuluhan dan sosialisasi untuk diharapkan melakukan upaya kreatif
mengantisipasi masyarakat upaya untuk membantu meringankan
pencegahan COVID 19 : mahasiswa terutama dari kelompok
1. Materi yang digunakan selama ekonomi lemah misalnya subsidi pulsa.
kegiatan sosialisasi Tahap kegiatan pada masyarakat ini
2. Metode observasi lapangan, berupa identifikasi masalah di lokasi
dilakukan untuk memetakan tempat dan sasaran. Juga penentuan sasaran utama
lokasi pemasangan poster terkait dari kegiatan ini yaitu masyarakat
informasi Covid-19 agar dapat dibaca Indonesia. Kegiatan perencanaan ini
oleh masyarakat luas. dilakukan untuk menggali identitas,
3. Sosialisasi kegiatan, dilakukan pengetahuan dan wawasan masyarakat
dengan mendatangi masyarakat secara tentang COVID 19,seperti cara mencuci
langsung dan memberikan informasi tangan yang baik dan benar melalui
terkait Covid-19. media poster, etika batuk serta cara
4. Evaluasi kegiatan, mendatangi menggunakan masker, desinfektan dan
masyarakat dan menggali informasi bilik desinfektan. Berdasarkan informasi
kembali tentang pengetahuan pada tahapan ini, akan diperoleh
masyarakat terkait Covid-19 setelah informasi mengenai bagaimana
pelaksanaan sosialisasi. pengetahuan masyarakat tentang virus
COVID 19 apakah sudah mengerti.
HASIL Informasi dan edukasi harus terus
Upaya yang dapat memutus rantai menerus disampaikan kepada
penularan virus Covid-19, antara lain: masyarakat, serta pengawasan juga
penyemprotan disenfiktan, pembagian harus dilakukan agar masyarakat mau
masker secara gratis, himbauhan seluruh menerapkan perilaku sehat. Institusi
masyarakat agar tidak keluar rumah pendidikan terutama bidang kesehatan
kalau tidak sangat penting, menghindari dan institusi kesehatan memiliki peran
kerumunan umum, dengan cara dan tanggung jawab dalam mengedukasi
membuat poster baik online maupun masyarakat. Informasi mengenai Covid-
19, gejala-gejala yang muncul bagi tidak terlalu ingin memberikan
penderita dan upaya pencegahan yang informasi kepada publik terkait virus
dapat dilakukan harus disampaikan corona yang masuk ke Indonesia. Hal
melalui kegiatan-kegiatan promosi tersebut dilakukan untuk menghindari
kesehatan, baik melalui kegiatan kepanikan masyarakat dan juga
pengabdian maupun kegiatan lainnya. menghindari isu-isu yang tidak jelas
Oleh karena selama pandemi tidak kebenarannya. Kamis, 19 Maret 2020
diperbolehkan mengumpulkan dari pemberitaan detiknews, juru bicara
masyarakat di suatu lokasi. pemerintah untuk penanganan virus
Berdasarkan penelitian juga untuk corona, Achmad Yurianto mengatakan
melihat bagaimana masyarakat pola bahwa pemerintah tengah
asuh orang tua selama pembelajaran di mengupayakan dilakukannya tes massal
rumah atau study from home melalui virus Corona dan perlu dilakukan
daring dalam membimbing anak- adanya uji PCR. Yurianto juga
anaknya sebagai upaya memutus mengatakan secara resmi informasi
penyebaran COVID 19. Begitu juga perkembangan kasus COVID-19 bahwa
dengan kampus kampus yang ada di sampai dengan hari Kamis, 19 Maret
indonesia melakukan perkuliahan 2020 penelitian yang dilakukan oleh
secara online menggunakan perangkat WHO dengan menghimpun semua ahli
Zoom atau Watsapp. Melalui contak virus corona di dunia masih belum
langsung maupun chating secara online mendapatkan suatu kesepakatan yang
semua sudah melaksanakan perkuliahan bisa dijadikan standar dunia terkait
secara daring. Hal-hal yang sudah dengan spesimen pengobatan yang
dilaksanakan oleh beberapa perguruan definitif terhadap COVID-19. Terkait
tinggi di Indonesia yang dapat memutus perkembangan virus corona tersebut,
rantai penularan virus Covid-19. akhirnya pemerintah membuat kebijakan
sebagai langkah pertama yaitu berupa
PEMBAHASAN anjuran social distancing. Ini dimaknai
A. Perkembangan Kasus Corona di bahwa pemerintah menyadari
Indonesia sepenuhnya penularan dari covid-19 ini
Pemerintah Indonesia terus bersifat droplet percikan lendir kecil-
melakukan upaya-upaya guna kecil dari dinding saluran pernapasan
meminimalisir orang yang terinveksi seseorang yang sakit yang keluar pada
Corona Covid-19. Awalnya pemerintah saat batuk dan bersin. Oleh karena itu,
pemerintah menganjurkan kepada imunoglobulin sebagai upaya tes
siapapun yang batuk dan yang menderita screening awal dan dapat dilaksanakan
penyakit influenza untuk menggunakan secara massal. Tujuannya adalah untuk
masker, tujuannya untuk membatasi secepat mungkin dapat mengetahui
percikan droplet dari yang bersangkutan. kondisi masyarakat yang terpapar positif
Selain mengatur jarak antar orang, agar virus corona, sehingga selanjutnya dapat
kemungkinan peluang tertular penyakit dilakukan upaya isolasi. Masyarakat
bisa menjadi lebih rendah. Implikasinya dianjurkan untuk mengisolasi diri atau
bahwa pertemuan-pertemuan dengan self isolation yang dilaksanakan secara
jumlah yang besar dan yang mandiri di rumah dan akan dimonitoring
memungkinkan terjadinya penumpukan oleh puskesmas atau petugas kesehata
orang harus dihindari. Karenanya sangat B. Lockdown sebagai kebijakan
penting untuk disadari bersama dari alternatif di Indonesia
seluruh komponen masyarakat untuk Kegiatan lockdown menjadi
tidak melaksanakan kegiatan yang kebijakan Gubernur DKI Jakarta
mengerahkan banyak orang dalam satu berdasarkan nomor 5 tahun 2020 tentang
tempat yang tidak terlalu luas dan Peniadaan Sementara Kegiatan
menyebabkan kerumunan. Hal ini Peribadatan dan Keagamaan Di Rumah
dianggap sebagai salah satu upaya yang Ibadah Dalam Rangka Mencegah
sangat efektif untuk mengurangi sebaran Penyebaran Wabah corona virus disease
virus. Oleh karena itu, social distancing (COVID-19). Dalam seruan ini
harus diimplementasikan, baik dalam pemerintah menyampaikan peniadaan
kehidupan sehari-hari, di lingkungan kegiatan peribadatan dan kegiatan
kerja ataupun di lingkungan rumah keagamaan lainnya yang mengumpulkan
tangga. Selain tetap melakukan orang banyak yang dilaksanakan di
pencegahan melalui upaya pola hidup Masjid, Gereja, Pura, Wihara, Klenteng
bersih dan sehat dengan selalu mencuci dan tempat ibadah lainnya termasuk
tangan menggunakan sabun dengan air diantaranya ibadah shalat jumat,
yang mengalir. Terkait pemeriksaan kebaktian, ibadah dan misa minggu,
virus covid-19 ada beberapa macam cara majelis taklim, perayaan hari besar dan
yang dilakukan jika ditinjau dari lain-lainnya. Selanjutnya disiapkan dan
sensitivitasnya, yaitu dengan disebarkan panduan bagi penyelenggara
pemeriksaan metode molekur, dengan ibadah untuk melaksanakan ibadah di
menggunakan PCR berupa pemeriksaan rumah sebagai pengganti kegiatan yang
ditiadakan. Seruan ini berlaku selama 14 Risiko Kesehatan Masyarakat yang
hari sejak ditetapkan dan bisa berpotensi menimbulkan Kedaruratan
diperpanjang bila diperlukan. Selain itu Kesehatan Masyarakat, meningkatkan
diberikan kesadaran untuk peningkatan ketahanan nasional di bidang kesehatan
kewaspadaan dan disiplin guna masyarakat, memberikan pelindungan
mencegah resiko COVID-19 dengan dan kepastian hukum bagi masyarakat
menjaga jarak aman dalam berinteraksi. dan petugas kesehatan. Dalam kegiatan
Terkait kebijakan lockdown, sebenarnya karantina ini tentu saja Pemerintah Pusat
juga sudah diatur dalam UndangUndang dan Pemerintah Daerah bertanggung
Nomor 6 Tahun 2018 tentang jawab melindungi kesehatan masyarakat
Kekarantinaan Kesehatan. Karantina dari penyakit atau faktor risiko
adalah pembatasan kegiatan atau kesehatan masyarakat yang berpotensi
pemisahan seseorang yang terpapar menimbulkan Kedaruratan Kesehatan
penyakit menular sebagaimana Masyarakat.
ditetapkan dalam peraturan perundang- C. Melakukan Informasi dan edukasi
undangan, meskipun belum harus terus menerus disampaikan
menunjukkan gejala apapun atau sedang Kepada masyarakat, serta
berada dalam masa inkubasi, atau pengawasan juga harus dilakukan agar
pemisahan peti kemas, alat angkut, atau masyarakat mau menerapkan perilaku
barang apapun yang diduga sehat. Institusi pendidikan terutama
terkontaminasi dari orang atau barang bidang kesehatan dan institusi kesehatan
yang mengandung penyebab penyakit memiliki peran dan tanggung jawab
atau sumber bahan kontaminasi lain dalam mengedukasi masyarakat.
untuk mencegah kemungkinan Informasi mengenai Covid-19, gejala-
penyebaran ke orang atau Barang di gejala yang muncul bagi penderita dan
sekitarnya.12 Dalam pasal 9 Undang- upaya pencegahan yang dapat dilakukan
Undang Nomor 6 tahun 2018 harus disampaikan melalui kegiatan-
menyebutkan bahwa penyelenggaraan kegiatan promosi kesehatan, baik
karantina bertujuan untuk melindungi melalui kegiatan pengabdian maupun
masyarakat dari penyakit dan atau faktor kegiatan lainnya. Oleh karena selama
resiko Kesehatan Masyarakat yang pandemi tidak diperbolehkan
berpotensi menimbulkan Kedaruratan mengumpulkan masyarakat di suatu
Kesehatan Masyarakat, mencegah dan lokasi, maka pemberian leafleat secara
menangkal penyakit dan/atau Faktor door to door kepada masyarakat
(pedagang, tukang becak, ojek online, kepada Masyarakat apakah masyarakat
sopir angkot) diikuti dengan sudah memahami informasi yang
pemasangan media di tempat-tempat diberikan dengan baik terkait Covid-19.
umum, merupakan upaya yang dapat Berdasarkan penggalian informasi
dilakukan sehingga diharapkan pengetahuan masyarakat mengenai
masyarakat terutama yang memiliki Covid-19 pada waktu sebelum dan
akses terhadap informasi rendah dapat sesudah dilakukan kegiatan Pengabdian
membaca dan memahami tentang kepada Masyarakat, terdapat perbedaan
Covid-19. Pelaksanaan Pengabdian yang mengarah pada progress ysng lebih
kepada Masyarakat dilakukan dalam dua baik. Dimana sebelumnya masyarakat
tahap. Tahap pertama pelaksanaan tidak begitu memahami terkait Covid-
adalah melakukan penggalian informasi 19, tetapi setelah dilakukan kegiatan
sejauh mana pengetahuan masyarakat pemberian informasi dan penempelan
mengenai Covid-19 sekaligus poster di tempat-tempat strategis, mudah
melakukan edukasi kepada masyarakat dilihat, mudah dibaca dan dipahami,
dengan memberikan informasi terkait akhirnya masyarakat menjadi lebih
Covid-19 baik secara langsung maupun memahami dan menjadi lebih sadar
dengan membagi leafleat. Pelaksaaan pentingnya menjaga kebersihan, rajin
hari pertama mendapat sambutan yang mencuci tangan, menggunakan masker
sangat antusias dari masyarakat. Mereka dan menjaga jarak sebagai upaya
sangat mengharapakan adanya informasi mengurangi dan memutus mata rantai
yang benar mengenai Covid-19 yang penyebaran Covid-19.
saat ini tengah mewabah. Pada tahap
pertama, juga dilakukan pemasangan PENUTUP
poster di sejumlah titik yang menjadi Masyarakat Indonesia telah
pusat keramaian, yaitu di daerah mendapatkan informasi dan pemahaman
pertokoan, pasar dan persimpangan jalan secara lebih mendalam mengenai virus
tempat ojek online, tukang becak, dan covid-19 yang sedang mewabah tidak
supir angkot biasa menjalankan hanya di Indonesia tetapi di Dunia.
aktivitas. Pelaksanaan pada tahap kedua Masyarakat Indonesia wajib tahu
difokuskan pada evaluasi atas pemberian memahami bagaimana cara mencegah
informasi yang sudah dilakukan. Hal ini penularan dari virus covid-19 dengan
dilakukan untuk menilai keberhasilan melaksanakan pola hidup bersih dan
pelaksanaan program Pengabdian sehat, melakukan social distancing dan
phisical distancing untuk memutus mata
rantai penyebaran virus ini. Suryandari, N., & Haidarravy. S. (2020).
Pembuatan Cairan Desinfektan dan Bilik
REFERENSI Disinfektan sebagai Upaya Pencegahan
Simamora, R. H. (2019). Pengaruh Virus COVID-19 di Mlajah Bangkalan
Penyuluhan Identifikasi Pasien dengan
Madura. Jurnal Abdidas, 1(5), 345-351.
Menggunakan Media Audiovisual
terhadap Pengetahuan Pasien Rawat
Inap. Jurnal Keperawatan
Saputra, A.D., Budi, P. A., & Sudiro.
Silampari, 3(1), 342-351.
(2020). Penerapan Wastafel Portabel
Simamora, R. H. (2020). Learning of
sebagai Upaya Pencegahan Covid-19 di
Patient Identification in Patient Safety
Kantor Kelurahan Gedongan Kecamatan
Programs Through Clinical Preceptor
Colomadu. Jurnal Pengabdian Kepada
Models. Medico Legal Update, 20(3),
Masyarakat MEDITEG, 5(1), 44-49.
553-556.
Suyono. (2020). Manajemen
Mustakim, Z., Purwaningtyas, Y. F., &
Pembelajaran Berbasis Daring dalam
Irsadi, S. R. (2020). Pembuatan Dan
Rangka Memutus Mata Rantai
Pembagian Hand Sanitizer Sebagai
Penularan Covid-19 di Perguruan Tinggi
Upaya Pencegahan Covid-19 Di Desa
Swasta Lembaga Layanan Perguruan
Dahan Rejo Lor Kabupaten Gresik.
Tinggi (Lldikti) Wilayah Vii. Ed-
Journal of Community Service, 2(3),
Humanistics, 5(1), 662-666.
482-487.

Yunus, R. N. & Rezky, A. (2020).


Cahyati, N., & Kusumah, R. (2020).
Kebijakan Pemberlakuan Lockdown
Peran Orang Tua Dalam Menerapkan
Sebagai Antisipasi Penyebaran Corona
Pembelajaran Di Rumah Saat Pandemi.
Virus Covid-19. Jurnal Sosial dan
Jurnal Golden Age, 4(1). 152-159.
Budaya Syar-i. 7(3), 227-238.

Citrawati, K.N., Sukraandini, K.N .,


Listina, O., Solikhati, K. I. D., &
Mirayanti, K. N., Candrawati, K. A. S.,
Fatmah, S. I. (2020). Edukasi Corona
& Putri, D. D. N. L. N. (2020).
Virus Desease 19 (Covid-19) Melalui
Tingkatkan Pengetahuan dan Kesadaran
Penyebaran Poster Kepada Masyarakat
Masyarakat Dalam Memutus Rantai
Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal.
Penularan Virus Covid -19 Di Wilayah
Jurnal Abdimas Bhakti Indonesia, 1(2).
Desa Tumbu Karangasem. Journal of
Community Engagement in Health, 3(2),
147-150.

Sadikin, A., & Hamidah, A. (2020).


Research Article Pembelajaran Daring
di Tengah Wabah Covid-19. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Biologi ISSN, 6(2),
214-224.

Yunus, R. N., & Rezki. A. (2020).


Kebijakan Pemberlakuan Lockdown
Sebagai Antisipasi Penyebaran Corona
Virus Covid-19. Jurnal Sosial &
Budaya Syar-i FSH UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 7(3), 228-238.

Anda mungkin juga menyukai