Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN STRABISMUS

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

RIZKI AHMAD GHUFRON


NIM : PO.71.20.2.09.028

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN AKADEMIK 2010 / 2011
BAB I
TINJAUAN TEORITIS

1. Pengertian
Strabismus adalah suatu keadaan dimana kedudukan kedua bola mata tidak searah, atau
suatu kelainan posisi bola mata dan bisa terjadi pada arah atau jauh pengelihatan tertentu saja.

2. Etiologi
Gangguan stabismus dapat dipengaruhi oleh :
a. Ketidak seimbangan tarikan otot
b. Kelumpuhan otot
c. Gangguan persyarafan
d. Kelainan refraksi yang tidak dikoreksi
e. Faktor keturunan

3. Anatomi Fisiologi

4. Klasifikasi
a. Esotropia : mata melenceng kearah dalam
b. Exotropia : mata melenceng kearah luar
c. Hypertropia : mata melenceng kearah atas
d. Hypotropia : mata melenceng kearah bawah
5. Patofisiologi

Trauma mata Hipertensi


Agen Infektius
Bakteri / virus Tuptus otot penggerak Aliran sistemik
Masuk tubuh bola mata
Tahanan sistemik pada
Penyakit kelainan otak system penglihatan
Terbawa ke
atau seperti tumr otak
pembuluh darah Tindakan pembedahan
hidrochepalus bagian
Otak oksipital
Menekan pusat system perdarahan
Proses infeksi sensorik motorik
Resiko syok hypovolemik
STRABISMUS
Dikeuarkan endoktosin
KEBIASAAN
Mata tidak mampu MENJULINGKAN MATA
Serangan system
memfiksasi bayangan KRONIK
saraf sekitar otak
dengan 2 mata sekaligus,
Rusak system pusat Bayi prematur
bayangan diterima retina
sensorik & motorik Dikirim ke otak
Belum matangnya
Paralises otot
fungsi system organ
penggerak bola mata Bayangan dobel
Terjadi pada bola mata berbeda bentuk Otot penggerak bola
mata masih lemah
Perbaikan system otot Perubahan

penggerak bola mata persepsi sensori


Perbedaan gerak bola
penglihatan
Operasi Post OP mata

Perasaan takut OP
Intra OP Gangguan citra tubuh
tidak berhasil

Pembedahan ANSIETAS
RESTI INJURI
Alat dan prosedur
kurang steril
Resiko tinggi infeksi

Pre OP

Ketidaktahuan prosedur
pembedahan & pengobatan
Kurang pengetahuan
Nb :
a. Strabismus non paralitik
Disebabkan oleh suatu kelainan diotak dan terjadi kelumpuhan pada satu atau beberapa
otot penggerak mata
b. Strabismus paralitik
Kelumpuhan pada otot mata atau kerusakan saraf

6. Manifestasi Klinis
a. Mata mengarah kearah yang sama
b. Gerakan mata yang tidak sama
c. Pengelihatan ganda
d. Terkadang anak dengan strabismus akan memicingkan satu mata atau berkedip disaat
matahari terik atau memiringkan lehr untuk melihat suatu benda.

7. Manajemen medik
Tindakan Keperawatan :
a. Pada pasien dianjurkan memakai kaca mata, yang dapat meluruskankedudukan bola
mata
b. Terapi lain berupa tindakan operasi untuk menyeimbangkan otot yang tidak seimbang
c. Terapi dengan cara lain memaksa otot untuk menerima suatu gambaran dengan
menutup mata yang normal dengan sebuah penutup bisa memperbaiki pengelihatan
pada mata yang melenceng.

8. Komplikasi
 Ambliopia

9. Prosedur Diagnostik
a. Tes mata dengan lensa prisma
b. Terapi oklusi (menutup mata yang normal)
c. Tes kelainan refraksi dengan sikloflegia
BAB II
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN REFLAKSI STRABISMUS

A. Pengkajian
1. Anamnesa
a. Identitas klien
b. Identitas penanggung jawab
2. Keluhan Utama
Dilihat dari tanda dan gejala penyakit
3. Riwayat Penyakit Sekarang
P : Penyebab
Q : Qualitas
R : Daerah yag dirasa nyeri
S : Skala nyeri
T : Waktu
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit yang pernah diderita yang mungkin menyebabkan timbulnya penyakit
sekarang.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah didalam keluarga pernah mengalami penyakit yang sama atau penyakit yang
berhubungan dengan penyakit klien
6. Riwayat Pengobatan
Apakah klien pernah mengkonsumsi obat yang dapat berpengaruh
7. Pola Kebiasaan
a. Pola pemeliharaan kesehatan
b. Pola aktivitas
c. Pola nutrisi
d. Pola istirahat dan tidur
e. Pola eliminasi
f. Pola psikososial
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum Klien
 Kesadaran
 Vital sign ( tensi, suhu, nadi, respiratorik)
2. Inspeksi secara umum dan khusus pada mata
 Mata terlihat tidak lurus
 Bola mata bergulir tidak sampai ke ujung saat melirik
C. Pemeriksaan Diagnostik
Tes fungsi mata
- Pemeriksaan tajam penglihatan
- Pemeriksaan kelainan refraksi
- Pemeriksaan lapang pandang
- Pemeriksaan prasbiopsi

ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Ds : Klien Strabismus Gangguan persepsi
mengatakan sensori
susah Mata tak mampu memfiksasi
membedakan Bayangan dg dua mata sekaligus
bentuk
Do : klien tampak Dikirim ke otak
susah melihat
Bayangan dobel berbeda bentuk

Perubahan persepsi sensori

2. Ds : Strabismus Resti infeksi


Do: klien tampak
menutup Operasi
matanya
Pembedahan

Prosedur & Alat kurang steril

Resti infeksi

3. Ds : klien Strabismus Resti injuri strabismus


mengatakan
susah untuk Mata tak mampu memfiksasi
melihat Bayangan dg dua mata sekaligus
Do : klien tampak
susah untuk Dikirim ke otak
melihat
Bayangan dobel berbeda bentuk

Resti injuri

4. Ds : klen mengatakn Strabismus Ansietas


takut untuk di
operasi Pre operasi
Do : klien tampak
gelisah Ketidaktahuan prosedur pembedahan
Dan pengobatan

Ansietas
BAB III
NURSING CARE PLANING

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan
1. Gangguan Setelah dilakukan 1. Tentukan 1. Memudahkan untuk
persepsi tindakan kep selama 1 ketajaman dan menentukan prosedur
sensori b/d x24 jam gangguan kerusakan otot yang tepat untuk
kerusakan otot persepsi sensori dapat penggerak mata melakukan intervensi
penggerak teratasi dengan lanjutan
mata criteria hasil : 2. Orientasikan
a. Meningkatkan pasien terhadap 2. Memberikan
ketajaman lingkungan, staf, peningkatan
penglihatan dalam orang lain kenyamanan dan
batas situasi diareanya kekeluargaan
individu
b. Mengenai 3. Observasi tanda- 3. menurunkan resiko
gangguan sensori tanda jatuh bila pasien
dan disorientasi, bingung / tak kenal
berkompensasi pertahankan ukuran tempat tidur
terhadap pagar tempat
perubahan. tidur sampai
c. Mengidentifikasi / benar-benar
memperbaiki sembuh dari
potensial bahaya ansietas
dalam lingkungan
2. Resti infeksi Setelah dilakukan 1. Diskusikan 1. menurunkan jumlah
b/d prosedur tindakan keperawatan pentingnya bakteri pada tangan,
tindakan selama 1 x 24 jam resti mencucui tangan mencega kontaminasi
pembedahan infeksi dapat teratasi sebelum area operasi
mata dengan criteria hasil: menyentuk /
 Mengidentifikasi mengobati mata 2. mencegah kontaminasi
intervensi untuk dan kerusakan sisi
mencegah / 2. Tekankan operasi
menurunkan resiko pentingnya tidak
infeksi menyentuh / 3. infeksi mata terjadi 2 –
menggaruk mata 3 hari setelah prosedur
setelah operasi dan memerlukan
upaya intervensi
3. Observasi adanya infeksi yang
diskusikan tanda meningkat
terjadinya infeksi

4. Berikan obat 4. sediaan topical


sesuai indikasi, digunakan secara
abbiotik (tropical, profilaksi, dimana
parenteral / sub terapi lebih agresif
konjungtiva) diperlukan bila terjadi
infeksi
3. Resti injuri Setelah dilakukan 1. Batasi aktifitasi 1. Menurunkan TIO
strabismus b/d tindakan keperawatan seperti 2. mengurangi rasiko
terbentuknya selama 1 x 24 jam resti menggerakan injuri dan
bayangan injuri dapat teratasi kepala tiba-tiba memudahkan pasien
ganda dengan criteria hasil : 2. Penatalaksanaan melakukan aktifitas
a. Menyatakan ruang
pemahaman fakor 3. Kolaburasi 3. kebutuhan pasien
yang terlibat dalam dengan keluarga terpenuhi
kemungknan untuk membantu berkurangnya resiko
cedera aktifitas pasien injuri
b. menunjukkan 4. Jelaskan pada
perilaku, pola pasien tentang 4. Pasien memahami dan
hidup untuk orientasi ruangan melakukan tindakan
menurunkan faktr dan factor yang yang tida
resiko dan untuk memungkinkan membahayakan
melindungi diri dari resiko injuri dirnya
cedera
4. Ansietas b/d Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. faktor ini
kurang tindakan keperawatan ansietas, derjat mempengaruhi
informasi
selama 1 x 24 jam pengalaman persepsi pasien
prosedur
pembedahan ansietas dapat nyeri / timbulna terhadap ancaman
teratasi dengan gejala tiba-tiba diri potensi siklus
criteria hasil : dan pengetahuan ansietas dan
a. Tampak rileks dan kondisi saat ini mempengaruhi
melaporkan 2. Berikan upaya pengontrol TIO
ansietas menurun kenyamanan dan 2. pasien merasa tidak
sampai tingkat ketentraman hati sendiri dalam
dapat diatasi dengan cara menghadapi
b. Menunjukkan memahami ansietasnya
ketrampilan pasien, tekankan 3. Menurunkan ansietas
pemecahan bahwa semua sehubungan dengan
masalah orang merasakan ketidaktahuan /
cemas dari waktu harapan yang akan
ke waktu datang dan
perlihatkan rasa memberikan dasar
empati fakta untuk membuat
3. Berikan informasi pilihan informasi
yang akurat tentang pengobatan
tentang
pembedahan

Baturaja, Desember 2010


Mengetahui,
Pembimbing RRI Mata

(Erdalena, AM. Kep)


DAFTAR PUSTAKA

1. Capernito, lynda juali, 2000. Diagnosa Keperawatan.EGC: Jakarta


2. Wijaya N. 1993, strabismus dalam lima penyakit mata. Abadi tegal. Jakarta
3. Istiqomah, Indriana N, 2004. Asuhan Keperawatan Pengkajian Tentang Mata. Fakultas

Kedokteran :Jakarta

4. Ilyas, Sidarta, 2004. Masalah Kesehatan Mata Anda, Fakultas kedonteran UI :Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai