Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

PERAN BIDAN

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Konsep

Kebidanan

Dosen Pengampu: NOVITA RUDIYANTI,SST.,M.Kes

Disusun Oleh :

Siwi Jogse Aristiati

(2015301030)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARAN JURUSAN KEBIDANAN

PRODI D4 KEBIDANAN TANJUNG KARANG

T.A 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang


Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya, Penulis dapat menyelesaikan makalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep kebidanan yang berjudul peran bidan
ini dengan tepat waktu. Meskipun telah berusaha menyelesaikan makalah ini
sebaik mungkin, penulis menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini berguna bagi para pembaca dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak, semoga bahan ajar ini dapat
bermanfaat

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG...............................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH............................................................................2

C. TUJUAN.....................................................................................................2

BAB II. FENOMENA LAPANGAN......................................................................3

BAB III. TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN PERAN BIDAN...............................................................4


B. MACAM – MACAM PERAN BIDAN......................................................5

BAB IV. PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BIDAN..............................................................................9
B. FILOSOFI BIDAN.....................................................................................9
C. PRAKTIK BIDAN....................................................................................10
D. KOMPETENSI BIDAN.............................................................................10
E. PERAN BIDAN.........................................................................................10
F. FUNGSI BIDAN........................................................................................25
G. WEWENANG BIDAN..............................................................................31

BAB V. PENUTUP

A. KESIMPULAN.........................................................................................33

B. SARAN.....................................................................................................33

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................34

iii
BAB I

PENDAHULUA

A. LATAR BELAKANG
Bidan dalam bahasa Inggris berasal dari kata MIDWIFE yang
artinya Pendamping wanita, sedangkan dalam bahasa Sanksekerta
“Wirdhan” yang artinya Wanita Bijaksana . Bidan merupakan profesi yang
diakui secara nasional maupun internasional dengan sejumlah praktisi di
seluruh dunia. Pengertian bidan dan bidang praktiknya secara internasional
telah diakui oleh Internasional Confederation of Midwives ( ICM) tahun
1972 dan Internasional Federation of International Gynaecologist and
Obstetritian ( FIGO) tahun 1973, WHO dan badan lainnya. Pengertian
bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program Pendidikan
Bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi
izin untuk menjalankan praktik kebidanan, bidan harus mampu
memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat yang dibutuhkan
kepada wanita selama masa hamil, persalinan dan masa pasca persalinan
( post partum period ), memimpin persalinan atas tanggung jawabnya
sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Asuhan ini termasuk
tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan bayi, dan
mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan pertolongan
gawat darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya. Bidan
mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan,
tidak hanya untuk wanita tetapi juga termasuk keluarga dan
komunitasnya. Pekerjaan itu termasuk pendidikan antenatal, dan persiapan
untuk menjadi orang tua, dan meluas ke daerah tertentu dari ginekologi,
keluarga berencana dan asuhan anak. Bidan bisa berpraktik di rumah sakit,
klinik, unit kesehatan, rumah perawatan atau tempat-tempat lainnya.
Dalam beberapa terakhir ini angka kematian ibu dan bayi di desa
semakin meningkat. Meningkatnya angka kematian ibu dan bayi didesa
disebabkan karena kurangnya pengetahun masyarakat desa tentang
pentingnya menjaga kesehatan. Upayah yang dilakukan untuk mengurangi

1
peningkatan kematian ibu dan bayi adalah dengan menempatkan bidan
disetiap desa. Penempatan bidan disetiap desa diharapkan dapat
menurunkan angka kematian ibu dan bayi pada saat proses persalinan,
memberikan wawasan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga
kesehatan dan melakukan penelitian terapan dalam bidang kesehatan
sesuai dengan peran dan fungsi bidan.

B. RUMUSAN MASALAH
Apa peran dan fungsi bidan sebagai pelaksana?
Apa peran dan fungsi bidan sebagai pengelola?
Apa peran dan fungsi bidan sebagai pendidik?
Apa peran dan fungsi bidan sebagai peneliti?

C. TUJUAN

Untuk mengetahui tentang peran dan fungsi bidan sebagai pelaksana,


pengelola,pendidik,peneliti memberikan pelayanan serta untuk mengetahui peran
bidan di lingkungan keluarga, masyarakat
BAB II

FENOMENA LAPANGAN

Menurut bidan senior sebagai nara sumber yang telah bersedia


memberikan keterangan tentang peran dan fungsi bidan dalam lingkungan
masyarakat, bahwa peran dan fungsi seorang bidan sebagai pelaksana yaitu
seorang bidan dalam menjalankan tugasnya dengan menyusun rencan tindakan
masalah yang dihadapi kemudian melakukan rencana yang telah disusun.
Membuat rencana tindakan lanjutan setelah mengevaluasi tindakan yang
diberikan kepada klien serta melakukan pencatatan dan pelaporan dalam setiap
kegiatan. Peran dan fungsi bidan sebagai pengelola yaitu seorang bidan
mengembangkan pelayanannyan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat diwilayah dimana bidan itu ditempatkan yang melibatkan masyarakat
serta ikut berpartisipasi melaksanakan program kesehatan dan meningkatkan
kemampuan dukun bayi dalam wilayah kerja bidan.

Peran dan fungsi bidan sebagai pendidik yaitu seorang bidan dalam menjalankan
tugasnya dapat memberikan penyuluhan kesehatan didaerah bidan itu bekerja
yang melibatkan individu, keluarga, masyarakat desa tentang penanggulangan
masalah kesehatan ibu dan anak serta penyuluhan KB. Disamping itu peranan
bidan sebagai pendidik dapat dilakukan dengan melatih kader PKK termasuk
melatih para mahasiswa bidan serta membimbing dukun bayi. Peran dan fungsi
bidan sebagai peneliti yaitu seorang bidan dalam menjalankan tugasnya tidak
hanya membantu proses persalinan tetapi seorang bidan diharapkan bisa meneliti
tentng kelinan-kelainan yang timbul pada kehamilan atau pada proses persalinan,
setelah diteliti kelainan-kelainan yang timbul pada klien hendaknya seorang bidan
melakukan pencatatan dan pelaporan serta melakukan tindakan evaluasi
selanjutnya atau segera merujuknya kedokter.
BAB III

TINJAUAN

TEORI

A. Pengertian Peran Bidan

1. Pengertian

Peran adalah perilaku individu yang diharapkan sesuai dengan posisi yang
dimiliki. Peran yaitu suatu pola tingkah laku, kepercayaan, nilai dan sikap yang
diharapkan dapat menggambarkan perilaku yang seharusnya diperlihatkan oleh
individu pemegang peran tersebut dalam situasi yang umumnya terjadi . Peran
merupakan suatu kegiatan yang bermanfaat untuk mempelajari interaksi anatara
individu sebagai pelaku (actors) yang menjalankan berbagai macam peranan di
dalam hidupnya, seperti dokter, perawat bidan dan petugas kesehatan lainnya
yang mempunyai kewajiban untuk menjalankan tugas atau kegiatan yang sesuai
dengan peranannya masing-masing. Bidan adalah seorang yang telah mengikuti
dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian
sesuai dengan persyaratan yang telah berlaku, dicatat (registrasi), diberi izin
secara sah untuk menjalankan praktek. Bidan mempunyai tugas penting dalam
konsultasi dan pendidikan kesehatan baik bagi wanita sebagai pusat keluarga
maupun masyarakat umumnya, tugas ini meliputi antenatal, intranatal,postnatal,
asuhan bayi baru lahir, persiapan menjadi orang tua, gangguan kehamilan dan
reproduksi serta keluarga berencana. Bidan juga dapat melakukan praktek
kebidanan pada Puskesmas, Rumah sakit, klinik bersalin dan unit-unit kesehatan
lainnya di masyarakat .

Tenaga kesehatan berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia


Tentang Kesehatan No 36 tahun 2014 merupakan setiap orang yang mengabdikan
diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan untuk jenis tertentu yang memerlukan
kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan juga memiliki
peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal
kepada masyarakat agar masyarakat mampu meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat sehingga mampu mewujudkan derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangaunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi. tenaga kesehatan memiliki
beberapa petugas yang dalam kerjanya saling barkaitan yaitu dokter, dokter gigi,
perawat, bidan dan tenaga kesehatan medis lainnya. Perilaku tenaga kesehatan
mempengaruhi kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe Kepatuhan ibu
hamil dapat lebih ditingkatkan lagi apabila petugas kesehatan mampu memberikan
penyuluhan, khususnya mengenai manfaat tablet besi dan kesehatan ibu selama
kehamilan. Penelitian lainnya dilakukan oleh Putri, dengan hasil terdapat
hubungan bermakna antara faktor pelayanan petugas kesehatan (seperti
pemeriksaan khusus anemia, konseling dan pemberian tablet Fe) dengan
kepatuhan konsumsi tablet Fe.

B. Macam-macam peran bidan

Peran bidan sebagai petugas kesehatan yaitu sebagai komunikator, motivator,


fasilitator, dan konselor bagi masyarakat , Macam-macam peran tersebut yaitu:

a. Komunikator

Komunikator adalah orang yang memberikan informasi kepada orang yang


menerimanya. Komunikator merupakan orang ataupun kelompok yang
menyampikan pesan atau stimulus kepada orang atau pihak lain dan diharapkan
pihak lain yangnmenerima pesan (komunikan) tesebut memberikan respon
terhadap pesan yang diberikan . Proses dari interaksi komunikator ke komunikan
disebut juga dengan komunikasi. Selama proses komunikasi, tenaga kesehatan
secara fisik dan psikologis harus hadir secara utuh, karena tidak cukup hanya
dengan mengetahui teknik komunikasi dan isi komunikasi saja tetapi juga penting
untuk mengetahui sikap, perhatian, dan penampilan dalam berkomunikasi.
Seorang komunikator, tenaga kesehatan seharusnya memberikan informasi secara
jelas kepada pasien, pemberian informasi sangat diperlukan karena komunikasi
bermanfaat untuk memperbaiki kurangnya pengetahuan dan sikap masyarakt yang
salah terhadap kesehatan dan penyakit. komunikasi dikatakan efektif jika dari
tenaga kesehatan mampu memberikan informasi secara jelas kepada pasien,
sehingga dalam penanganan selama kehamilan diharapkan tenaga kesehatan
bersikap ramah, dan sopan pada setiap kunjungan ibu hamil. Tenaga kesehatan
juga harus mengevaluasi pemahaman ibu tentang informasi yag diberikan dan
juga memberikan pesan kepada ibu hamil apabila terjadi efek samping yang tidak
bias ditanggulagi sendiri segera datang kembali dan komunikasi ke tenaga
kesehatan

b. Sebagai motivator

Motivator adalah orang yang memberikan motivasi kepada orang lain.


Sementara motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak agar mencapai
suatu tujuan tertentu dan hasil dari dorongan tersebut diwujudkan dalam bentuk
perilaku yang dilakukan. Menurut Saifuddin motivasi adalah kemampuan
seseorang untuk melakukan sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan,
keinginan, dan dorongan untuk melakukan sesuatu. Peran tenaga kesehatan
sebagai motivasi tidak kalah penting dari peran lainnya. Seorang tenaga kesehatan
harus mampu memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan dalam meningkatkan
kesadaran pihak yang dimotivasi agar tumbuh kearah pencapaian tujuan yang
diinginkan . Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya sebagai motivator
memiliki ciri-ciri yang perlu diketahui, yaitu melakukan pendampingan,
menyadarkan, dan mendorong kelompok untuk mengenali masalah yang
dihadapai, dan dapat mengembangkan potendinya untuk memecahkan masalah
tersebut. Tenaga kesehatan sudah seharusnya memberikan dorongan kepada ibu
hamil untuk patuh dalam melakukan pemeriksaa kehamilan dan menanyakan
apakah ibu sudah memahami isi dari buku KIA. Tenaga kesehatan juga harus
mendengarkan keluhan yang disampaikan ibu hamil dengan penuh minat, dan
yang perlu diingat adalah semua ibu hamil memerlukan dukungan moril selama
kehamilannya sehingga dorongan juga sangat diperlukan dalam rangka
meningkatkan tumbuhnya motivasi

c. Sebagai Fasilitator

Fasilitator adalah orang atau badan yang memberikan kemudahan dalam


menyediakan fasilitas bagi orang lain yang membutuhkan. Tenaga Kesehatan
dilengkapi dengan buku KIA dengan tujuan agar mampu memberikan penyuluhan
mengenai kesehatan ibu dan anak .Tenaga kesehatan juga harus membantu klien
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal agar sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Peran sebagai fasilitator dalam pemanfaatan buku KIA kepada ibu
hamil juga harus dimiliki oleh setiap tenaga kesehatan pada setiap kunjungan ke
pusat kesehatan. fasilitator harus terampil mengintegritaskan tiga hal penting
yakni optimalisasi fasilitas, waktu yang disediakan, dan optimalisasi partisipasi,
sehingga pada saat menjelang batas waktu yang sudah ditetapkan ibu hamil harus
diberi kesempatan agar siap melanjutkan cara menjaga kesehatan kehamilan
secara mandiri dengan keluarga. Tenaga kesehatan harus mampu menjadi seorang
pendamping dalam suatu forum dan memberikan kesemapatan pada pasien untuk
bertanya mengenai penjelasan yang kurang dimengerti. menjadi seorang fasilitator
tidak hanya di waktu pertemuan atau proses penyuluhan saja. tetapi seorang
teanga kesehatan juga harus mampu menjadi seorang fasilitator secara khusus,
seperti menyediakan waktu dan tempat ketika pasien ingin bertanya secara lebih
mendalam dan tertutup.

d. Sebagai konselor

Konselor adalah orang yang memberikan bantuan kepada orang lain dalam
membuat keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman tehadap
fakta-fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan klien. Proses dari
pemberian bantuan tersebut disebut juga konseling. Tujuan umum dari
pelaksanaan konseling adalah membantu ibu hamil agar mencapai perkembangan
yang optimal dalam menentukan batasan-batasan potensi yang dimiliki,
sedangkan secara khusus konseling bertujuan untuk mengarahkan perilaku tidak
sehat menjadi perilaku sehat, membimbing ibu hamil belajar membuat keputusan
dan membimbingn ibu hamil mencegah timbulnya masalah selama proses
kehamilan. Konselor yang baik harus memiliki sifat peduli dan mau mengajarkan
melalui pengalaman, mampu menerima orang lain, mau mendengarkan dengan
sabar, optimis, terbuka terhadap pandangan interaksi yang berbeda, tidak
menghakimi, dan menyimpan rahasia, mendorong pengambilan keputusan,
memberikan dukungan, membentuk dukungan atas dasar kepecayaan, mampu
berkomunikasi, mengerti perasaan dan kekhawatiran klien, serta mengerti
keterbatasan yang dimiliki oleh klien Konseling yang dilakukan antara tenaga
kesehatan dan ibu hamil memiliki beberapa unsur. Proses dari konseling terdiri
dari empat unsur kegiatan yaitu pembinaan hubungan baik antara tenaga
kesehatan dengan ibu hamil, penggalian informasi (identifikasi masalah,
kebutuhan, perasaan, kekuatan diri, dan sebagainya) dan pemberian informasi
mengenai kesehatan ibu dan anak, pengambilan keputusan mengenai perencanaan
persalinan, pemecahan masalah yang mungkin nantinya akan dialami, serta
perencanaan dalam menindak lanjuti pertemuan yang telah dilakukan sebelumnya.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bidan

Bidan adalah salah satu petugas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan
kepada masyarakat sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya. Bidan telah
diakui sebagai sebuah profesi dan untuk dapat dikatakan sebagai seseorang yang
bekerja profesional, maka bidan harus dapat memahami sejauh mana peran dan
fungsinya sebagai seorang bidan. Bidan dalam menjalankan profesinya
mempunyai peran dan fungsi yaitu pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti.

Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa bidan Indonesia adalah seorang
perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan
organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki
kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah
mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.

Praktek profesional bidan yaitu suatu pelayanan kebidanan yang diberikan secara
profesional dan menyeluruh di pelayanan kesehatan diberikan kepada ibu dalam
kurun waktu masa reproduksi dan bayi baru lahir.

B. Filosofi Kebidanan

Keyakinaain atau paradigma hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka


pikiran dalam memberikan asuhan kebidanan, dalam filosofi asuhan kebidanan
dijelaskan beberapa keyakinan yang mewarnai asuhan kebidanan :

1. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan

2. Keyakinan tentang perempuan

3. Keyakinan mengenai fungsi dan profesi juga pengaruhnya

4. Keyakinan tentang pemberdayaan dan pengambilan keputusan

5. Keyakinan tentang asuhan


6. Keyakinan tentang koloborasi

C. Praktik Bidan

Praktik Bidan dilandasi oleh beberapa peraturan, yaitu :

1.KEPMENKES 900/2002

2.UU PRAKTIK KEDOKTERAN PASAL 73 AYAT 3

3.PERMENKES 1419/2005 (PASAL 14 DAN 15)

D. Kompetensi Bidan

Kompetensi adalah kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan,


dan sikap yang harus dimiliki oleh bidan dalam melaksanakan praktik kebidanan
pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan secara aman dan bertanggungjawab
sesuai dengan standar sebagai syarat mampu oleh masyarakat. Apabila seorang
bidan melakukan peran, fungsi, dan tanggung jawab dengan baik maka bidan
tersebut berkompeten.

E. Peran Bidan

Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dan dimiliki oleh orang
yang berkedudukan dalam masyarakat. Peran bidan yang diharapkan :

1. Sebagai pelaksana

a) Tugas Mandiri/ Primer

Tugas mandiri bidan yaitu tugas yang menjadi tanggung jawab bidan sesuai
kewenangannya, meliputi:

1. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang


diberikan.
2. Memberi pelayanan dasar pra nikah pada remaja dengan melibatkan
mereka sebagai klien.
3. Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.
4. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan
dengan melibatkan klien /keluarga.
5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
6. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas dengan
melibatkan klien /keluarga.
7. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan KB.
8. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan system
reproduksi dan wanita dalam masa klimakretium dan menopause.
9. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan
keluarga.

b) Tugas Kolaborasi

Merupakan tugas yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang
kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari
proses kegiatan pelayanan kesehatan, meliputi :

1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai


fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
2. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan
resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan
pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan
keluarganya.
4. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko
tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga.
5. Memberikan asuhan pada BBL dengan resiko tinggi dan yang mengalami
komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan pertolongan
pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien atau ibudari
bayi dan keluarga.
6. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang
mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan keluarga.

c) Tugas Ketergantungan / Merujuk

Ini adalah tugas yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem
pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh
bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga
layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas pelayanan kesehatan
lain secara horisintal maupun vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya, seperti :

1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai


dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga
2. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada hamil
dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan.
3. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa
persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
4. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu
dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan kegawatdaruratan
dengan melibatkan klien dan keluarga
5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan
tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasidan rujukan
dengan melibatkan klien dan keluarga.
6. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu
dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan
melibatkan klien dan keluarga.

Langkah yang diperlukan dalam melakukan peran sebagai pelaksana:

1. Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien

2. Menentukan diagnosa / masalah

3. Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi


4. Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah disusun

5. Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan

6. Membuat rencana tindak lanjut tindakan

7. Membuat dokumentasi kegiatan klien dan keluarga.

2. Sebagai pengelola

Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas yaitu tugas pengembangan pelayanan


dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim.

a. Mengembangkan Pelayanan Dasar Kesehatan

Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan


kebidanan untuk individu, keluarga kelompok khusus dan masyarakat di wilayah
kerja dengan melibatkan masyarakat/ klien meliputi :

1. Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu


dan anak untuk meningkatkan serta mengembangkan program pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya bersama tim kesehatan dan pemuka
masyarakat.
2. Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil kajian bersama masyarakat.
3. Mengelola kegiatan pelayanan kesehatan khususnya KIA/KB sesuai
dengan rencana.
4. Mengkoordinir, mengawasi dan membimbing kader dan dukun atau
petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/ kegiatan pelayanan
KIA/KB.
5. Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
khususnya KIA KB termasuk pemanfaatan sumber yang ada pada program
dan sektor terkait.
6. Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat serta
memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi yang ada.
7. Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan praktik
profesional melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan kegiatan dalam
kelompok profesi.
8. Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.

b. Berpartisipasi Dalam Tim

Bidan berpartisi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor
lain melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader, dan tenaga kesehatan
lain yang berada di wilayah kerjanya, meliputi :

1. Bekerjasama dengan Puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam


memberi asuhan kepada klien bentuk konsultasi, rujukan & tindak lanjut.
2. Membina hubungan baik dengan dukun bayi, kader kesehatan, PLKB dan
masyarakat.
3. Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan petugas
kesehatan lain.
4. Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.
5. Membina kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan
kesehatan.

3. Sebagai Pendidik

Sebagai pendidik bidan mempunyai 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh
kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader :

1. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu,


keluarga dan masyarakat tentang penanggulanagan masalah kesehatan
khususnya KIA/KB.
2. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan/keperawatan serta
membina dukun di wilayah kerjanya.

Langkah-langkah dalam memberikan pendidikan dan penyuluhan yaitu :

a. Mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan.


b. Menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk penyuluhan.
c. Menyiapkan alat dan bahan pendidikan dan penyuluhan.
d. Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan.
e. Mengevaluasi hasil pendidikan dan penyuluhan.
f. Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan.
g. Mendokumentasikan kegiatan.

4. Sebagai Peneliti

Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara
mandiri maupun kelompok.

a. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi/penelitian.

b. Menyusun rencana kerja.

c. Melaksanakan investigasi.

d. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.

e. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.

f. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan


program kerja atau pelayanan kesehatan.

A.PERAN BIDAN DALAM PROMOSI KESEHATAN

promosi kesehatan Menurut WHO merupakan proses untuk meningkatkan


kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental,
dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan
aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya
(lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya). Promosi Kesehatan ( Health
Promotion ) adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup
mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai
keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Agar
promosi kesehatan dapat berjalan secara sistematis, terarah dan terencana sesuai
konsep promosi kesehatan bahwa individu dan masyarakat bukan hanya sebagai
objek/sasaran yang pasif menunggu tetapi juga sebagai pelaku maka perlu
pengelolaan program promosi kesehatan mulai dari pengkajian, perencanaan,
penggerakan pelaksanaan, pemantauan dan penilaian.

1.PERAN BIDAN DALAM PROMOSI KESEHATAN

a. Peran Sebagai Advokator

Advokasi adalah suatu pendekatan kepada seseorang/ badan organisasi yang di


duga mempunyai pengaruh terhadap keerhasilan suatu program atau kelancaran
suatu kegiatan. Bentuk kegiatan advocator :

1.Seminar

- Bidan menyajikan masalah kesehatan di wilayah kerjanya

- Bidan menyampaikan masalah kesehatan menggunakan media dalam bentuk


lisan, artikel, berita, diskusi, penyampaian pendapat untuk membentuk opini
public.

b. Peran Sebagai Edukator

Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling dalam asuhan dan pelayanan


kebidanan di setiap tatanan pelayanan kesehatan agar mereka mampu memelihara
dan meningkatkan kesehatan mereka. Fungsi bidan sebagai educator :

- Melaksanakan pendidikan kesehatan dan konseling dalam asuhan dan


pelayanan kebidanan.
- pembina kader dan kelompok masyarakat
- Mentorship dan preseptorsip bagi calon tenaga kesehatan dan bidan baru.
c. Peran Sebagai Fasilitator

Bidan mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan, mengkondisikan iklim


kelompok ang harmonis, serta menfasilitasi terjadinya proses saling belajar dalam
kelompok.
d. Peran Sebagai Motivator

Upaya yang di lakukan bidan sebagai pendamping adalah menyadarkan dan


mendorong kelompok untuk mengenali potensi dan masalah, dan dapat
mengembangkan potensinya untuk memecahkan masalah itu.

Tetapi Dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana,


pengelola, pendidik, dan peneliti.

A.Peran Sebagai Pelaksana

Tugas-tugas mandiri bidan, yaitu:

a.Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang


diberikan, mencakup:

- Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien.

- Menentukan diagnosis

- Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi.

- Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

- Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan.

- Membuat rencana tindak lanjut kegiatan/tindakan.

- Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan/tindakan.

b.Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan melibatkan
mereka sebagai klien, mencakup:

- Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak remaja dan wanita dalam masa
pranikah.

- Menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan dasar.

- Menyusun rencana tindakan/layanan sebagai prioritas mendasar bersama klien.


- Melaksanakan tindakan/layanan sesuai dengan rencana.

- Mengevaluasi hasil tindakan/layanan yang telah diberikan bersama klien.

- Membuat rencana tindak lanjut tindakan/layanan bersama klien.

- Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan.

c. Peran bidan dalam kesehatan reproduksi remaja

- untuk memperoleh dukungan masyarakat terhadap kesehatan remaja dilakukan


tindakan advokasi .

upaya upaya advokasi dapa difokuskan untuk membuat perubahan di tingkat


lokal, daerah, atau nasional dengan menargetkan penerimaan informasi dan
pelayanan kesehatan reproduksi bagi para remaja .

A. Program program kesehatan reproduksi untuk remaja

Program program kesehatan reproduksi untuk remaja cenderung akan mencapai


keberhasilan maksimal jika program program tersebut :

secara akurat mengidentifikasi dan memahami kelompok yang akan dilayani

melibatkan remaja dalam perencananan programnya :

1. bekerjasama dengan para pemuka masyarakat dan orang tua


- melepaskan hambatan hambatan kebijakan dan mengubah pra anggapan
para pemberi layanan
- membantu remaja melatih keterampilan interpersonal untuk menghindari
resiko
2. menghubungkan informasi dan saran dengan pelayanan
- kaum remaja dilibatkan dalam aktivitas yang bermanfaat
- Memberikan informasi mengenai HIV & PMS di kalangan remaja,
kehamilan dini , pendidikan seks brebasis sekolah dan memberikan
pelayanan klinik bagi remaja.
Melibatkan Wanita Dalam Pengambilan Keputusan,Cara melibatkan wanita dalam
mengambil keputusan:

- mendukung keputusan yang diambil pleh seorang ibu

- memastikan keputusab yang diambil ibu adalah yang terbaik

- meyakinkan ibu bertanggung jawab atas keputn yang ia ambil

-memberikan pandangan akibat yang akan di timbulkan atas keputusan yang ia


ambil

3.Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal, mencakup:

- Mengkaji status kesehatan klien yang dalam keadaan hamil.

- Menentukan diagnosis kebidanan dan kebutuhan kesehatan klien.

- Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas


masalah

- Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun

- Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan bersama klien.

- Membuat rencana tindak lanjut asuhan yang telah diberikan bersama klien.

- Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien

- Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang telah diberikan.

4.Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinar dengan


melibatkan klien/keluarga, mencakup:

Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada klien dalam masa persalinan.

- Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan dalam masa persalinan.


- Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengar prioritas
masalah.

- Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

- Mengevaluasi asuhan yang telah diberikan bersama klien.

- Membuat rencana tindakan pada ibu selama masa persalinan sesuai dengan
prioriras.

- Membuat asuhan kebidanan.

5. Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, mencakup:

- Mengkaji status keselhatan bayi baru lahir dengan melibatkan keluarga.

- Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.

- Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai prioritas.

- Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

- Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.

- Membuat rencana tindak lanjut.

- Membuat rencana pencatatan dan pelaporan asuhan yang telah diberikan.

6.Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan
klien/keluarga, mencakup:

-Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas.

- Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan pada masa nifas.

- Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan prioritas masalah.

- Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana.


- Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah diberikan.

- Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien.

7. Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan


pelayanan keluarga berencana, mencakup:

- Mengkaji kebutuhan pelayanan keluarga berencana pada pus (pasangan usia


subur)

- Menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan.

- Menyusun rencana pelayanan KB sesuai prioritas masalah bersama klien.

- Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

- Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.

- Membuat rencana tindak lanjut pelayanan bersama klien.

- Membuat pencatatan dan laporan.

B. Peran Sebagai Pengelola

Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas, yaitu tugas pengembangan pelayanan


dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim.

1. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan

Bidan bertugas; mengembangkan pelayanan dasar kesehatan, terutama pelayanan


kebnjanan untuk individu, keluarga kelompok khusus, dan masyarakat di wilayah
kerja dengan melibatl;can masyarakat/klien, mencakup:

- Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak
untuk meningkatkan serta mengembangkan program pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat.
- Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian bersama masyarakat.

- Mengelola kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya


kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana (KB) sesuai dengan rencana.

- Mengoordinir, mengawasi, dan membimbing kader, dukun, atau petugas


kesehatan lain dalam melaksanakan program/kegiatan pelayanan kesehatan ibu
dan anak-serta KB

- Mengembangkan strategi untuk meningkatkan keseharan masyarakat khususnya


kesehatan ibu dan anak serta KB, termasuk pemanfaatan sumber-sumber yang ada
pada program dan sektor terkait

- Menggerakkan dan mengembanglran kemampuan masyarakat serta memelihara


kesehatannya dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada.

- Mempertahankan, meningkatkan mutu dan keamanan praktik profesional


melalui pendidikan, pelatihan, magang sena kegiatankegiatan dalam kelompok
profesi.

- Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.

2. Berpartisipasi dalam tim

Bidan berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor
lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader
kesehatan, serta tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam
wilayah kerjanya, mencakup:

1. Bekerja sama dengan puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam
memberi asuhan kepada klien dalam bentuk konsultasi rujukan dan tindak
lanjut.
2. Membina hubungan baik dengan dukun bayi dan kader kesehatan atau
petugas lapangan keluarga berencaca (PLKB) dan masyarakat.
3. Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan petugas
kesehatan lain.
4. Memberi asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.
5. Membina kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat, yang berkaitan
dengan kesehatan.

C. Peran Sebagai Pendidik

Sebagai pendidik bidan memiliki 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh
kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader.

1. Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien

Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien (individu,


keluarga, kelompok, serta maryarakat) tentang penanggulangan masalah
kesehatan, khususnya yang berhubungarn dengan kesehatan ibu, anak, dan
keluarga berencana, mencakup:

a. Mengkaji kebutuhan pendidikan dan penyuluhan kesehatan, khususnya


dalam bidang kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana bersama klien.
b. Menyusun rencana penyuluhan kesehatan sesuai dengan kebutuhan yang
telah dikaji, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang bersama
klien.
c. Menyiapkan alat serta materi pendidikan dan penyuluhan sesuai dengan
rencana yang telah disusun.
d. Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan kesehatan
sesuai dengan rencana jangka pendek serta jangka panjang dengan
melibatkan unsur-unsur terkait, termasuk klien.
e. Mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan bersama klien dan
menggunakannya untuk memperbaiki serta meninglcatkan program dl
masa yang akan datang.
f. Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/ penyuluhan
kesehatan secara lengkap serta sistematis.

2. Melatih dan membimbing kader

Bidan melatih dan membimbing kader, peserta didik kebidanan dan keperawatan,
serta membina dukun dl wilayah atau tempat kerjanya, mencakup:
a. Mengkaji kebutuhan pelatihan dan bimbingan bagi kader, dukun bayi,
serta peserta didik
b. Menyusun rencana pelatihan dan bimbingan sesuai dengan hasil
pengkajian.
c. Menyiapkan alat bantu mengajar (audio visual aids, AVA) dan bahan
untuk keperluan pelatihan dan bimbingan sesuai dengan rencana yang
telah disusun.
d. Melaksanakan pelatihan untuk dukun bayi dan kader sesuai dengan
rencana yang telah disusun dengan melibatkan unsur-unsur terkait.
e. Membimbing peserta didik kebidanan dan keperawatan dalam lingkup
kerjanya.
f. Menilai hasil pelatihan dan bimbingan yang telah diberikan
g. Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan.
h. Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan
serta bimbingan secara sistematis dan lengkap.

D. Peran Sebagai Peneliti/Investigator

Bidan melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik
secara mandiri maupun berkelompok, mencakup:

1. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.


2. penyusun rencana kerja pelatihan.
3. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
4. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.
5. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
6. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan
program kerja atau pelayanan kesehatan
F. Fungsi Bidan

Fungsi adalah kegunaan suatu hal, daya guna, jabatan (pekerjaan) yang dilakukan,
kerja bagian tubuh

Berdasarkan peran Bidan yang dikemukakan diatas, maka fungsi bidan sebagai
berikut:

1. Fungsi Pelaksana

Fungsi bidan pelaksana mencakup:

a. Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta


masyarakat (khususnya kaum remaja) pada masa praperkawinan.
b. Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan
dengan kasus patologis tertentu, dan kehamilan dengan risiko tinggi.
c. Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.
d. Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi
e. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
f. Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui
g. Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan pcasekolah
h. Memberi pelayanan keluarga berencanasesuai dengan wewenangnya.
i. Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan
sistem reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium internal dan
menopause sesuai dengan wewenangnya.

2. Fungsi Pengelola

Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup:

a. Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu,


keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat.
b. Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit
kerjanya.
c. Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
d. Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait
dengan pelayanan kebidanan
e. Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.

3. Fungsi Pendidik

Fungsi bidan sebagai pendidik mencakup:

a. Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok


masyarakat terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan
b. Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan
tanggung jawab bidan.
c. Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan
praktik di klinik dan di masyarakat.
d. Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan
bidang keahliannya.

4. Fungsi Peneliti

Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup:

a. Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan


sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
b. Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan KB.

Peran Dan Fungsi Bidan Di Rumah Bersalin

Rumah Bersalin merupakan tempat yang menyelenggarakan pelayanan kebidanan


bagi wanita hamil, bersalin dan masa nifas fisiologik termasuk pelayanan keluarga
berencana serta perawatan bayi baru lahir . Peran dan fungsi bidan di RB tidak
jauh berbeda dengan peran dan fungsi bidan praktek swasta pada umumnya yaitu:

1. Peran Bidan di Rb
2. Peran sebagai Pelaksana
3. Tugas Mandiri
4. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan
5. Memberikan pelayananan dasar dan asuhan kebidanan kepada klien sesuai
kewenangannya
6. Melakukan dokumentasi kegiatan
3. Tugas Kolaborasi
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
b. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi
c. Melakukan dokumentasi kegiatan
4. Tugas Ketergantungan / Merujuk
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
dengan fungsi ketergantungan dengan melibatan klien dan keluarga.
b. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada klien
dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan
c. Melakukan dokumentasi kegiatan

b. Peran Sebagai Pengelola

RB merupakan tanggung jawab bidan, biasanya selain sebagai pelaksana bidan


juga menjadi pemilik sekaligus pengelola RB tersebut.

1. Mengelola kegiatan pelayanan kebidanan sesuai dengan rencana.


2. Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan kebidanan
dengan memanfaatan sumber yang ada pada program dan sektor terkait.
3. Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan praktik
profesional melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan kegiatan dalam
kelompok profesi
4. Melakukan dokumentasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan
d. Peran Sebagai pendidik
1. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien dan
keluarga tentang penanggulanagan masalah kesehatan khususnya KIA/KB
2. Melatih dan membimbing siswa bidan/keperawatan yang melakukan
Praktek kerja lapangan di RB tersebut
3. Membina dukun yang melakukan rujukan ke RB tersebut

d. Peran sebagai peneliti

Bidan di RB juga dapat melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam


bidang kesehatan baik secara mandiri maupun berkelompok, mencakup:

1. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.


2. Menyusun rencana kerja pelatihan.
3. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
4. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.
5. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
6. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan
program kerja atau pelayanan kesehatan.
C. PERAN BIDAN MENYELAMATKAN IBU DAN ANAK

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya diarahkan guna tercapainya


kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang,
menyangkut fisik, mental, maupun sosial budaya dan ekonomi. Untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal dilakukan berbagai upaya pelayanan
kesehatan yang menyeluruh, terarah dan berkesinambungan. Masalah
reproduksi di Indonesia mempunyai dua dimensi. Pertama: yang laten yaitu
kematian ibu dan kematian bayi yang masih tinggi akibat bebagai faktor
termasuk pelayanan kesehatan yang relatif kurang baik. Kedua ialah
timbulnya penyakit degeneratif yaitu menopause dan kanker.

Dalam globalisasi ekonomi kita diperhadapkan pada persaingan global yang


semakin ketat yang menuntut kita semua untuk menyiapkan manusia
Indonesia yang berkualitas tinggi sebagai generasi penerus bangsa yang harus
disiapkan sebaik mungkin secara terencana, terpadu dan berkesinambungan.
Upaya tersebut haruslah secara konsisten dilakukan sejak dini yakni sejak
janin dalam kandungan, masa bayi dan balita, masa remaja hingga dewasa
bahkan sampai usia lanjut.
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting
dan strategis terutama dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
angka kesakitan dan kematian Bayi (AKB). Bidan memberikan pelayanan
kebidanan yang berkesinambungan dan paripurna, berfokus pada aspek
pencegahan, promosi dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan
masyarakat bersama-sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk senantiasa
siap melayani siapa saja yang membutuhkannya, kapan dan dimanapun dia
berada. Untuk menjamin kualitas tersebut diperlukan suatu standar profesi
sebagai acuan untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang diberikan
dalam seluruh aspek pengabdian profesinya kepada individu, keluarga dan
masyarakat, baik dari aspek input, proses dan output.

Ada beberapa hambatan dalam penempatan bidan di desa antara lain:

1. Umur bidan relatif muda dan bukan dari desa sendiri.

2. Kesulitan menyesuaikan diri di tengah masyarakat.

3. Bidan bukan pegawai negeri sehingga tidak mempunyai penghasilan tetap.

4. Kemampuan desa untuk membangun Polindes masih terbatas sehingga


banyak di antara bidan desa tidak mendapat dukungan sarana dari masyarakat.

5. Perkawinan bidan desa yang segera meningkatkan desa dan pindah


mengikuti suami.

6. Pendidikan belum mencukupi untuk mampu mandiri sehingga bidan kurang


berfungsi.

7. Karena berusia muda, bidan belum mendapat kepercayaan masyarakat


sehingga orientasi kepada dukun masih dominan.

2. Fungsi bidan di RB

a. Fungsi Pelaksana
1. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan

2. Memberikan imunisasi pada bayi dan ibu hamil

3. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas

4. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

b. Fungsi Pengelola

1. Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu,


keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat
setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat.

2. Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit


kerjanya.

3. Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.

4. Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait
dengan pelayanan kebidanan

5. Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.

c. Fungsi Pendidik

1. Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat


terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga
berencana.

2. Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesetan sesuai dengan bidang
tanggung jawab bidan.

3. Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik di
klinik dan di masyarakat

4. Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan
bidang keahliannya.
e. Fungsi Peneliti
- Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan
sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
- Melakukan penelitian kebidanan klien dan keluarga yang berkunjung ke
RB.
G. Wewenang Dan Tanggung Jawab Bidan
1. Wewenang Bidan

Dalam menjalankan praktek profesionalnya wewenang bidan diatur dalam


Keputusan Menteri Kesehatan RI No.900/ Menkes/SK/VII/2002. Pemberian
kewenangan lebih luas kepada bidan dimaksudkan untuk mendekatkan pelayanan
kegawatan obstetri dan neonatal kepada setiap ibuhamil/bersalin, nifas dan bayi
baru lahir agar penanganan dini atau pertolongan pertama sebelum rujukan dapat
dilakukan secara cepat dan tepat waktu

2. Tanggung Jawab Bidan

Sebagai tenaga professional, bidan memikul tanggung jawab dalam melaksanakan


tugasnya. Seorang bidan harus dapat mempertahankan tanggung jawabnya bila
terjadi gugatan terhadap tindakan yang dilakukannya.

a. Tanggung Jawab Terhadap Peraturan Perundang-Undangan

Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan. Pengaturan tenaga kesehatan ditetapkan
di dalam undang-undang dan peraturan pemerintah. Tugas dan kewenangan bidan
serta ketentuan yang berkaitan dengan kegiatan praktik bidan diatur didalam
peraturan atau kepuasan menteri kesehatan.Kegiatan praktik bidan dikontrak oleh
peraturan tersebut. Bidan harus dapat mempertanggungjawabkan tugas dan
kegiatan yang dilakukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku

b. Tanggung jawab terhadap pengembangan kompetensi

Setiap bidan memiliki tanggung jawab memelihara kemempuan profesionalnya.


Oleh karena itu bidan harus selalu meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya dengan mengikuti pelatihan, pendidikan berkelanjutan, seminar,
serta pertemuan ilmiah lainnya.

c. Tanggung jawab terhadap penyimpanan catatan kebidanan

Setiap bidan diharuskan mendokumentasikan kegiatan dalam bentuk catatan


tertulis. Catatan bidan mengenai pasien yang dilayaninya dapat
dipertanggungjawabkan bila terjadi gugatan.catatan yang dilakukan bidan dapat
digunakan sebagai bahan lporan untuk disampaikan kepada atasannya.

d. Tanggung jawab terhadap keluarga yang dilayani

Bidan memiliki kewajiban memberi asuhan kepada ibu dan anak yang meminta
pertolongan kepadanya. Ibu dan anak merupakan bagian dari keluarga. Oleh
karena itu, kegiatan bidan sangat erat kegiatannya dengan keluarga.tanggung
jawab bidan tidak hanya pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga menyangkut
kesehatan keluarga.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Peran bidan memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat besar
dalam kesehatan masyarakat,karena bidan tidak hanya membantu persalinan,
ibu hamil,anak bayi, balita dan KB. Tetapi juga kesehatan reproduksi dan
remaja, masalah lingkungan sekitar juga ikut berperan serta dalam
menjaganya. Semua aspek dalam kesehatan disekitar juga ikut berperan
adanya bidan komunitas menandakan bahwa bidan dekat dengan
masyarakat, semua kegiatan peran, fungsi bidan serta tanggung jawab dan
semua harus sesuai dengan kewenangan dansesuai dengan standar kebidanan
dan tidak keluar dari ketentuan dan peraturanyang ada Meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan dalam rangka menurunkan angka-angka kematian ibu,
angka kematian bayi meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berprilaku
hidup sehat baik dalam hal memberikan penyuluhan kepada individu, keluarga
kebidanan diruang lingkup kesehatan dan KB, serta memberikan bimbingan
para mahasiswa bidan, dukun, kader desa didalam bidang pelayanan
kebidanan.

B. SARAN

Sebagai seorang Bidan sangat ditekankan akan pelayanan yang maksimal.


Tuntutan seorang bidan sangatlah berat dan berisiko tinggi terutama pada ibu
dan anak. Maka dari itu seorang bidan wajib menjalankan tugas sesuai
prosedur yang sudah ditentukan baik itu , penyuluhan dan lainnya sesuai
profesi kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/152153596/makalah-peran-dan-fungsi-bidan-3

http://scholar.unand.ac.id/51808/2/bab%201.pdf

http://repository.helvetia.ac.id/1007/2/BAB%20I%20-%20BAB%20III.pdf

https://docplayer.info/61429198-Bab-i-pendahuluan-a-latar-belakang.html

https://www.google.com/search?q=makalah+lengkap+peran+bidan&oq=makalah
+lengkap+peran+bidan&aqs=chrome..69i57j33.19832j0j4&sourceid=chrome&ie
=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai