Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ade Surya Hendry Pramudia

Nim : 1902140032
Mata kuliah : Filsafat Ilmu
Prodi : Hukum Tata Negara

1. Teori Korespondensi (Bertand Russel )


Biografi

Bertrand Arthur William Russell, 3rd Earl Russell, OM (18 Mei 1872 – 2 Februari 1970)


adalah seorang filsuf dan ahli matematika ternama Britania Raya. Dia menulis banyak sekali
buku dan brosur tentang berbagai masalah, antara lain filsafat, moral, pendidikan, sejarah, agama
dan politik. Sumbangan terbesarnya di bidang ilmiah adalah di bidang logika matematika.

Pemikiran

Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-


pernyataan adalah benar jika berkorespondensi (berhubungan) terhadap fakta yang ada.
Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika adakesesuaian antara arti yang dimaksud
oleh suatu pendapat dengan fakta. Suatu proposisi (ungkapan atau keputusan) adalah benar
apabila terdapat suatu faktayang sesuai dan menyatakan apa adanya. Teori ini sering
diasosiasikan denganteori-teori empiris pengetahuan.

Ujian kebenaran yang di dasarkan atas teori korespondensi paling diterima secara luas
oleh kelompok realis. Menurut teori ini, kebenaran adalah kesetiaan kepadarealita
obyektif (fidelity to objective reality). Kebenaran adalah persesuaian antara pernyataan tentang
fakta dan fakta itu sendiri, atau antara pertimbangan (judgement) dan situasi yang dijadikan
pertimbangan itu, serta berusaha untuk melukiskannya, karena kebenaran mempunyai hubungan
erat dengan pernyataan atau pemberitaan yang kita lakukan tentang sesuatu.

Teori kebenaran Korespondensi. Teori kebenaran korespondensi adalah teori kebenaran


yang paling awal (tua) yang berangkat dari teori pengetahuan Aristoteles, teori ini menganggap
bawa “suatu pengetahuan mempunyai nilai benar apabila pengetahuan itu mempunyai saling
kesesuaian dengan kenyataan (realitas empirik) yang diketahuinya”, Contoh, ilmu-ilmu
pengetahuan alam.
kebenaran atau keadaan benar itu apabila ada kesesuaian (correspondence) antara arti
yang dimaksud oleh suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju oleh pernyataan
atau pendapat tersebut. Dengan demikian kebenaran epistimologis adalah
kemanunggalan/keselarasan antara pengetahuan yang ada pada subjek dengan apa yang ada pada
objek, atau pernyataan yang sesuai dengan fakta, yang berselaras dengan realitas, yang sesuai
dengan situasi actual.

Teori ini menganggap. Teori kebenaran korespondensi adalah “teori kebenaran yang
menyatakan bahwa suatu pernyataan itu benar kalau isi pengetahuan yang terkandung dalam
pernyataan tersebut berkorespondensi (sesuai) dengan objek yang dirujuk oleh pernyataan
tersebut.”

2. Teori Koherensi (Baruch de Spinoza)

Biografi
Baruch de Spinoza (24 November 1632 – 21 Februari 1677)
(adalah filsuf keturunan Yahudi Portugis berbahasa Spanyol yang lahir dan besar
di Belanda. Pikiran Spinoza berakar dalam tradisi Yudaisme. Pemikiran Spinoza yang terkenal
adalah ajaran mengenai Substansi tunggal Allah atau alam. Hal ini ia katakan karena baginya
Tuhan dan alam semesta adalah satu dan Tuhan juga mempunyai bentuk yaitu seluruh alam
jasmaniah. Oleh karena pemikirannya ini, Spinoza pun disebut sebagai penganut panteisme-
monistik.
Pemikiran
Teori kebenaran Koherensi. Tokoh teori ini adalah Spinosa, Hegel dan Bradley. Suatu
pengetahuan dianggap benar menurut teori ini adalah “bila suatu proposisi itu mempunyai
hubungan dengan ide-ide dari proposisi yang terdahulu yang bernilai benar”. Jadi, kebenaran dari
pengetahuan itu dapat diuji melalui kejadian-kejadian sejarah, atau melalui pembuktian logis
atau matematis. Pada umumnya ilmu-ilmu kemanusiaan, ilmu sosial, ilmu logika, menuntut
kebenaran koherensi.
Menurut teori ini kebenaran tidak dibentuk atas hubungan antara putusan dengan fakta
atau realita, tetapi atas hubungan antara putusan-putusan itu sendiri, dengan kata lain kebenaran
ditegakkan atas hubungan antara putusan yang baru dengan putusan-putusan lainnya yang telah
kita ketahui dan kebenarannya terlebih dahulu.
Teori ini menganggap bahwa“ "Suatu pernyataan dapat dikatakan benar apabila
pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang
di anggap benar".  
Jadi menurut teori ini, “putusan yang satu dengan putusan yang lainnya saling
berhubungan dan saling menerangkan satu sama lain. Maka lahirlah rumusan kebenaran adalah
konsistensi, kecocokan.”
Teorikebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria
koheren atau konsistensi. Pernyataan-pernyataan ini mengikuti atau membawa kepada
pernyataan yang lain. Berdasarkan teori ini suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu
bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.

3. Teori Pragmatis (Charles Sanders peirce)


Biografi
Charles Sanders Peirce lahir pada 10 September 1839 di Cambridge,
Massachusetts, dan meninggal 19 April, 1914 di Milford, Pennsylvania. Dia adalah
seorang ahli logika, filsuf, dan ilmuwan. Sebagai putra Benjamin Charles Sanders
Peirce, seorang ilmuwan terkemuka dan guru besar matematika di Harvard, Charles
Sanders Peirce dibesarkan di lingkungan keluarga intelektual. Di bawah bimbingan
dan pendidikan ayahnya,  pada usianya yang baru menginjak dua belas tahun ia telah
tertarik dengan logika.
Pemikiran
Pragmatism berasal dari bahasa Yunani Pragma, artinya yang dikerjakan, yang dilakukan,
perbuatan, dan tindakan. Menurut teori ini benar tidaknya suatu ucapan, dalil, atau teori semata-
mata bergantung pada asas manfaat. Sesuatu dianggap benar jika mendatangkan manfaat dan
akan dikatakan salah jika tidak mendatangkan manfaat bagi kehidupan manusia. Teori, hipotesa
atau ide adalah benar apabila ia mambawa kepada akibat yang memuaskan, apabila ia berlaku
pada praktek, apabila ia mempunyai nilai praktis. Kebenaran terbukti oleh kegunaannya, oleh
hasilnya dan oleh akibat-akibat praktisnya. Jadi kebenaran ialah apa saja yang berlaku.

Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi
oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori
tergantung kepada peran fungsi dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk kehidupannya dalam
lingkup ruang dan waktu tertentu. Teori ini juga dikenal dengan teori problem solving, artinya
teori yang dengan itu dapat memecahkan segala aspek permasalahan. Kebenaran suatu
pernyataan harus bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Proposisi dikatakan benar
sepanjang proposisi itu berlaku atau memuaskan. Apa yang diartikan dengan benar adalah yang
berguna (useful) dan yang diartikan salah adalah yang tidak berguna (useless). Bagi para
pragmatis, batu ujian kebenaran adalah kegunaan (utility), dapat dikerjakan (workability) dan
akibat atau pengaruhnya yang memuaskan (satisfactory consequences). Teori ini tidak mengakui
adanya kebenaran yang tetap atau mutlak.

Sumber
http://rizkie-library.blogspot.com/2015/12/teori-teori-kebenaran.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Bertrand_Russell
https://id.wikipedia.org/wiki/Baruch_de_Spinoza
http://goedangbiografi.blogspot.com/2016/05/biografi-dan-pemikiran-charles-sanders.html

Anda mungkin juga menyukai