Resume Supossitoria Tessa Edrian 2011311055 Kelas 1A Kelompok B
Resume Supossitoria Tessa Edrian 2011311055 Kelas 1A Kelompok B
A. Pengertian
Suppositoria adalah obat solid (padat) berbentuk peluru yang dirancang untuk dimasukkan ke
dalam anus/rektum (suppositoria rektal), vagina (suppositoria vagina) atau uretra (suppositoria
uretra). Suppositoria umumnya terbuat dari minyak sayuran solid yang mengandung obat.
B. Macam-Macam Supossitoria.
1. Suppositoria Rektal
Suppositoria rektal merupakan pemberian obat melalui anus atau rektum dengan tujuan
bertindak secara sistemik, atau sebagia alternatif dari obat-obat oral (misalnya ketika seseorang
tidak mampu mengonsumsi obat melalui mulut). Obat ini mudah diserap di dalam rektum karena
rektum kaya akan pembuluh darah. Contohnya pada pemberian obat khusus seperti memasukkan
pencahar serta dalam pengobatan wasir.
Indikasi :
1) Konstipasi
Konstipasi berhubungan dengan jalur pembuangan yang kecil, kering, kotoran yang
keras, dan tidak lewatnya kotoran di usus untuk beberapa waktu. Ada beberapa penyebab
konstipasi yaitu :
a. Kebiasan BAB yang tidak teratur
b. Penggunaan laxative yang berlebihan
c. Peningkatan stress psikologi
d. Ketidaksesuaian diet
e. Obat-obatan
f. Umur
g. Proses penyakit
2) Impaksi feses (tertahannya feses)
Impaksi terjadi pada retensi yang lama dan akumulasi dari bahan-bahab feses. Pada
impaksi yang gawat, feses terkembul dan ada di dalam kolon sigmoid.
3) Persiapan pre operasi
4) Untuk tindakan diagnostik misalnya pada pemeriksaan radiologi
5) Pasien dengan melena
Kontra Indikasi :
2. Suppositoria Vaginal
Pemebrian obat ini dengan cara memasukkan obat melalui vagina, yang bertujuan untuk
mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran vagina atau serviks. Setelah masuk ke
dalam vagina, supossitoria akan larut dan melepaskan obat untuk mengobati penyakit pada
vagina (misalnya infeksi ragi) maupun seluruh tubuh (misalnya perawatan hormon). Jika yang
dimasukkan tablet atau salep, supossitoria mungkin dilengkapi dengan aplikator plastik yang
dapat membantu pasien atau pengguna memasukkannya.
Indikasi :
Pada bagian vaginitis, keputihan vagina dan serviks (leher rahim) karena berbagi etiologi,
ektropia, parsio, dan serviks. Serviks sebagai homeostatissetelah biopsy dan pengangkatan poip
di serviks, erosi uretra eksterna, popiloma uretra kondioma akuminata. Luka akibat penggunaan
instrument ginekologi untuk mempercepat proses penyembuhan setelah electron koagulasi.
Konta Indikasi :
Tidak boleh diberikan pada orang yang mempunyai kecenderungan hipersensitif atau alergi.
3. Suppositoria Uretra
Supositoria untuk saluran urin juga disebut bougie, bentuknya ramping seperti pensil,
gunanya untuk di masukan ke saluran urin pria bergaris tengah 3-6 m, walaupun ukuran ini
masih bervariasi satu dengan yang lainnya. Apabila basisnya dari oleum cacao beratnya 4 gr.
Supositoria untuk saluran urin wanita panjang dan beratnya ½ dari ukuran untuk pria, panjang 70
mm dan beratnya 2 gr, ini pun bila oleum cacao sebagai basisnya.
C. Langkah-langkah
Berikut ini langkah-langkah pemberian obat supossitoria, pada umumnya semua tahap
pemberian hampir sama, hanya ada beberapa hal yang membedakannya.
10) Lebarkan bokong pasien dengan tangan yang tidak dominan. Dengan jari telunjuk
tangan dominan yang sudah memakai sarung tangan, masukkan supositoria
sedalam 10 cm pada orang dewasa dan 5 cm pada anak-anak dan bayi secara
perlahan ke dalam anus, melewati spinkter internus dan sampai menempel ke
dinding rectum
11) Tarik jari dan lap area anus pasien dengan tissue
12) Lepas sarung tangan dalam keadaan bagian dalam berada diluar dan buang pada
tempatnya
13) Instruksikan pasien untuk tetap telentang atau berbaring miring selama 5 menit
14) Periksa pasien 5 menit kemudian untuk memastikan supositoria masih berada
dalam rectum (supassitoria rektal). Instruksikan pasien untuk menahan supositoria
selama 30 menit sampai 45 menit (atau sesuai instruksi pabrik pembuat obat).