Kelas : X-AKL 2
1 Hikayat ini menceritakan tentang Dahulu kala, ada seorang raja yang memiliki
sepuluh orang putri raja yang sepuluh orang puteri yang cantik-cantik.
cantik,Mereka menjadi nakal karena Sang raja dikenal sebagai raja yang
raja tidak mampu mendidik anak- bijaksana. Tetapi ia terlalu sibuk dengan
anaknya kepemimpinannya, karena itu ia tidak
mampu untuk mendidik anak-anaknya. Istri
sang raja sudah meninggal ketika
melahirkan anaknya yang bungsu, sehingga
anak sang raja diasuh oleh inang pengasuh.
Puteri-puteri Raja menjadi manja dan nakal.
2 Kesepuluh putrinya dinamai dengan Kesepuluh puteri itu dinamai dengan nama-
nama-nama warna yang berwarna nama warna. Puteri Sulung bernama Puteri
sama dengan pakaian yang mereka Jambon. Adik-adiknya dinamai Puteri
pakai.,agar mudah dikenali oleh raja. Jingga, Puteri Nila, Puteri Hijau, Puteri
Si bungsu Putri Kuning berbeda Kelabu, Puteri Oranye, Puteri Merah
dengan kakak-kakaknya. Ia tak terlihat Merona dan Puteri Kuning, Baju yang
manja dan nakal. mereka pun berwarna sama dengan nama
mereka. Dengan begitu, sang raja yang
sudah tua dapat mengenali mereka dari jauh.
Meskipun kecantikan mereka hampir sama,
si bungsu Puteri Kuning sedikit berbeda, ia
tak terlihat manja dan nakal. Sebaliknya ia
selalu riang dan dan tersenyum ramah
kepada siapapun. Ia lebih suka berpergian
dengan inang pengasuh daripada dengan
kakak-kakaknya.
3 Pada suatu hari, raja hendak pergi Pada suatu hari, raja hendak pergi jauh. Ia
jauh,sebelum pergi raja menanyakan mengumpulkan semua puteri-puterinya.
oleh-oleh yang diinginkan “Aku hendak pergi jauh dan lama. Oleh-
putrinya.Semua putri meminta barang- oleh apakah yang kalian inginkan?” tanya
barang mewah,kecuali Putri Kuning.Ia raja.“Aku ingin perhiasan yang mahal,” kata
hanya meminta ayahnya pulang Puteri Jambon.“Aku mau kain sutra yang
dengan selamat. berkilau-kilau,” kata Puteri Jingga. 9 anak
raja meminta hadiah yang mahal-mahal
pada ayahanda mereka. Tetapi lain halnya
dengan Puteri Kuning. Ia berpikir sejenak,
lalu memegang lengan ayahnya.“Ayah, aku
hanya ingin ayah kembali dengan selamat,”
katanya. Kakak-kakaknya tertawa dan
mencemoohkannya.“Anakku, sungguh baik
perkataanmu. Tentu saja aku akan kembali
dengan selamat dan kubawakan hadiah
indah buatmu,” kata sang raja. Tak lama
kemudian, raja pun pergi.
Nama : Arya Pebriana
Kelas : X-AKL 2
4 Selama raja pergi,para putri semakin Selama sang raja pergi, para puteri semakin
nakal dan malas. Akibatnya para nakal dan malas. Mereka sering membentak
pelayan tak sempat membersihkan inang pengasuh dan menyuruh pelayan agar
taman istana. Tetapi pekerjaan itu menuruti mereka. Karena sibuk menuruti
dilakukan oleh Putri Kuning. permintaan para puteri yang rewel itu,
pelayan tak sempat membersihkan taman
istana. Puteri Kuning sangat sedih
melihatnya karena taman adalah tempat
kesayangan ayahnya.
6 Ketika sang raja tiba di istana,Putri Ketika sang raja tiba di istana, kesembilan
Kuning sedang merangakai bunga di puterinya masih bermain di danau,
teras istana. Raja membawakannya sementara Puteri Kuning sedang merangkai
kalung dengan berhias batu hijau yang bunga di teras istana. Mengetahui hal itu,
cantik. raja menjadi sangat sedih. Anakku yang
rajin dan baik budi! Ayahmu tak mampu
memberi apa-apa selain kalung batu hijau
ini, bukannya warna kuning
kesayanganmu!” kata sang raja. Raja
memang sudah mencari-cari kalung batu
kuning di berbagai negeri, namun benda itu
tak pernah ditemukannya.“Sudahlah Ayah,
tak mengapa. Batu hijau pun cantik! Lihat,
serasi benar dengan bajuku yang berwarna
kuning,” kata Puteri Kuning dengan lemah
lembut.“Yang penting, ayah sudah kembali.
7 Putri Hijau iri melihat Putri Kuning karena aku adalah Puteri Hijau!” katanya
memakai kalung barunya. Ia dengan perasaan iri.“Ayah memberikannya
menghasut saudaranya bahwa Putri padaku, bukan kepadamu,” sahut Puteri
Kuning mengambil hadiahnya. Mereka Kuning. Mendengarnya, Puteri Hijau
sepakat untuk merampas kalung itu menjadi marah. Ia segera mencari saudara-
dengan mencelakai Putri kuning. saudaranya dan menghasut mereka.“Kalung
itu milikku, namun ia mengambilnya dari
saku ayah. Kita harus mengajarnya berbuat
baik!” kata Puteri Hijau. Mereka lalu
sepakat untuk merampas kalung itu. Tak
lama kemudian, Puteri Kuning muncul.
Kakak-kakaknya menangkapnya dan
Nama : Arya Pebriana
Kelas : X-AKL 2
memukul kepalanya. Tak disangka, pukulan
tersebut menyebabkan Puteri Kuning
meninggal.
Suatu hari tumbuhlah sebuah tanaman Suatu hari, tumbuhlah sebuah tanaman di
diatas kubur Putri Kuning sang raja atas kubur Puteri Kuning. Sang raja heran
heran melihatnya. Karena tanaman ini melihatnya. “Tanaman apakah ini?
mirip sekali dengan Putri Kuning sang Batangnya bagaikan jubah puteri, daunnya
raja memberi nama tanaman itu bulat berkilau bagai kalung batu hijau,
dengan nama bunga kemuning. bunganya putih kekuningan dan sangat
wangi! Tanaman ini mengingatkanku pada
Puteri Kuning. Baiklah, kuberi nama ia
Kemuning.!”.
Nama : Arya Pebriana
Kelas : X-AKL 2
Sinopsis
Hikayat ini menceritakan tentang seorang raja yang memiliki sepuluh orang putri
yang cantik-cantik.Istri sang raja sudah meninggal ketika melahirkan anaknya yang bungsu
sehingga sepuluh putrinya diasuh oleh inang.Karena sang raja terlalu sibuk dengan
kepemimpinannya,ia tidak mampu mendidik anak-anaknya sehingga mereka menjadi nakal
dan manja berbeda dengan anak bungsunya.Kesepuluh putri itu dinamai dengan nama
warna,mereka selalu mengenakan baju yang sesuai dengan nama mereka.
Pada suatu hari sang raja hendak pergi jauh.Ia mengumpulkan para putri dan
menanyakan oleh-oleh apa yang diminta.Keseembilan putrinya meminta barang mewah,tetapi
Putri Kuning hanya meminta agar sang raja pulang dengan selamat. Selama raja pergi,para
putri semakin nakal dan malas. Akibatnya para pelayan tak sempat membersihkan taman
istana. Tetapi pekerjaan itu diambil alih oleh Putri Kuning. Kakak-kakak Putri Kuning yang
melihat adiknya menyapu hanya mencemoohnya.
Ketika sang raja tiba di istana,Putri Kuning sedang merangakai bunga di teras istana.
Raja membawakannya kalung dengan berhias batu hijau yang cantik. Putri Hijau iri melihat
Putri Kuning memakai kalung barunya. Ia menghasut saudaranya bahwa Putri Kuning
mengambil hadiahnya. Mereka sepakat untuk merampas kalung itu dengan mencelakai Putri
kuning.
Tak disangka kakak-kakak Putri Kuning mencelakainya hingga meninggal. Mereka
yang panik langsung menguburnya di taman istana. Tak ada yang tau tentang kematian Putri
Kuning. Suatu hari tumbuhlah sebuah tanaman diatas kubur Putri Kuning sang raja heran
melihatnya. Karena tanaman ini mirip sekali dengan Putri Kuning sang raja memberi nama
tanaman itu dengan nama bunga kemuning.