Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan taufik
dan hidayah-Nya dan memberi kenikmatan tiada henti, baik nikmat jasmani, dan nikmat
rohani, sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang insya Allah sesuai yang
diharapkan.
Dalam penulisan makalah ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak yang telah membantu, dosen dan teman – teman yang sudah memberi dukungan
dan motivasi kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulisan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan baik
dalam pemahaman dan penulisan. Olehnya sangat besar harapan kami ada saran atau
kritik dari dosen – dosen di Akademi Keperawatan Bala Keselamatan Palu, teman – teman
dan pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan penulisan makalah yang
selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, terutama bagi penulis, Amin.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................2
C. TUJUAN.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. PosisiNegara Dalam Era Global..............................................................3
B. Pengertian Perdamaian Dunia...............................................................6
C. Mewujudkan Perdamaian Dunia............................................................7
D. Partisipasi Indonesia bagi Perdamaian Dunia........................................12
E. Keamanan dan Pertahanan Negara........................................................17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................20
B. Saran..........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................21
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu negara tidak dapat berdiri sendiri. Seperti halnya individu
sebagai makhluk sosial. Negara tentunya akan memerlukan negara atau
komponen yang lain. Bahkan ada pula negara yang memiliki keterkaitan serta
ketergantungan dalam aspek ekonomi, sosial, dan politik. Jika adanya
keterkaitan antar negara dengan negara lain tersebut tentunya ada sebuah
hubungan yang baik. Salah satunya merupakan negara kita sendiri yaitu negara
indonesia dengan negara-negara lain. Dinamakan masyarakat global, ditandai
adanya saling ketergantungan antar bangsa, adanya persaingan yang ketat dalam
suatu kompetisi dan dunia cenderung berkembang kearah perebutan pengaruh
antar bangsa, baik lingkup regional, ataupun lingkup global.
ii
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
dunia.
PEMBAHASAN
1) Terkait erat dengan kemajuan teknologi, arus informasi, dan komunikasi lintas
batas negara.
2) Tidak dapat dilepaskan dari adanya akumulasi kapital, tingginya arus investasi,
c. Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan akibat
(RPJMN) 2004-2009 telah dimunculkan Program Pengembangan Nilai Budaya. Program ini
bertujuan untuk memperkuat jati diri bangsa ( identitas nasional ) dan memantapkan
budaya nasional. Tujuan tersebut dicapai antara lain melalui upaya memperkokoh
ketahanan budaya nasional sehingga mampu menangkal penetrasi budaya asing yang
bernilai negatif dan memfasilitasi proses adopsi dan adaptasi budaya asing yang bernilai
positif dan produktif.
Disamping itu, diupayakan pula pembangunan moral bangsa yang
mengedepankan nilai-nilai kejujuran, amanah, keteladanan, sportifitas, disiplin, etos
kerja, gotong royong, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu, dan tanggung jawab.
Tujuan tersebut dilaksanakan pula melalui
2) Revitalisasi dan reaktualisasi budaya lokal yang bernilai luhur termasuk didalamnya
3) Transformasi budaya melalui adopsi dan adaptasi nilai-nilai baru yang positif untuk
Ketika ada seseorang ataupun Negara yang lebih suka menyerukan peperangan,
mungkin saja hati nuraninya telah mati. Sebab semua yang hati nuraninya masih
berfungsi tentu akan memilih perdamaian. Bukankah perdamaian itu tidak sulit dan
lebih memberikan harapan? Mengapa harus kita persulit? Sebenarnya tidak sesulit
yang kita bayangkan, andai saja semua orang dan seluruh Negara di dunia ini mau
bersama-sama “saling bergandengan tangan” dan berkomitmen untuk terus
menyerukan dan mewujudkan perdamaian dunia.
Sudah saatnya kini kita hapuskan paradigma bahwa mewujudkan sebuah
perdamaian itu sulit. Paradigma bahwa mewujudkan perdamaian itu sulit hanya akan
terus membelenggu fikiran kita dan menjadi batu sandungan yang menjegal segala
upaya perdamaian itu sendiri. Penulis terkadang merasa miris, mengapa begitu
mudahnya kita serukan konflik dan peperangan? Sementara itu begitu sulit hanya
untuk sebuah perdamaian yang mana demi kehidupan bangsa juga seluruh Negara
yang lebih baik. Ini tentu menjadi PR untuk bangsa Indonesia khususnya dan seluruh
Negara di dunia yang masih bernurani tentunya.
Kita bersama harus yakin bahwa suatu saat nanti perdamaian dunia akan benar-
benar terwujudkan. Tentu yakin saja tidak cukup dan tidak akan pernah mengubah
keadaan. Harus ada upaya-upaya nyata yang kita lakukan bersama Negara-negara di
seluruh penjuru dunia. Selama ini memang sering ada upaya-upaya diplomasi dan
pertemuan antar Negara guna menciptakan perdamaian dunia. Pada akhirnya yang
dihasilkan seperti biasa yaitu butirbutir kesepakatan atau semacam perjanjian bersama
yang selama ini belum banyak mampu merubah keadaan.
Ada beberapa solusi atau upaya menurut Cipto Wardoyo yang harus dilakukan
demi mewujudkan perdamaian dunia, antara lain:
Melalui pendekatan budaya dan sosial ekonomi saja belum cukup efektif
untuk mewujudkan perdamaian dunia. Perlu adanya campur tangan politik, dalam
artian ada agenda politik yang menekankan dan menyerukan terwujudnya
perdamaian dunia. Terlebih lagi bagi Negara-negara maju dan adidaya yang
memiliki power atau pengaruh dimata dunia. Negara-negara maju pada saat-saat
tertentu harus berani menggunakan power-nya untuk “melakukan sedikit
penekanan” pada Negara-negara yang saling
berkonflik agar bersedia berdamai kembali. Bukan justru membuat situasi semakin
panas, dengan niatan agar persenjataan mereka terus dibeli.
Kita harus memiliki suatu tujuan yang sama dengan orang lain untuk bersatu
dan berjuang demi mewujudkan perdamaian dunia. Kita juga harus saling mengalah,
tidak egois dan selalu menghargai orang lain. Jika kita hanya berpikir untuk
kepentingan kita sendiri tanpa memikirkan dampaknya terhadap orang lain,
kebersamaan pun tentu tidak akan terbentuk dengan baik. Dari kebersamaan tersebut,
akan menjadi awal mula bisa terbentuknya perdamaian. Setelah terbentuknya
kebersamaan juga diiperlukan kesadaran. Maksud dari kesadaran itu adalah kita
dituntut untuk sadar terhadap situasi sekitar kita. Contohnya dengan :
• Sadar bahwa kita memiliki perbedaan dengan orang lain seperti suku,
Jadi dengan semua cara itu, kita dituntut untuk menjalin hubungan sesama
dengan baik, sehingga perdamaian dunia akan cepat terwujud.
Harapan untuk hidup damai tampaknya masih menjadi impian yang sulit bagi
sebagian bangsa di berbagai kawasan. Berakhirnya Perang Dunia II dan perang dingin
yang ditandai pembubaran Uni Sovyet tahun 1991, ternyata tidak membuat dunia
bebas dari konflik bersenjata. Perang besar antara kedua negara raksasa – AS dengan
US – memang tidak terjadi, namun perang kecil dan konflik justru berkecamuk dimana-
mana. Di wilayah Balkan, Baltik dan bekas Uni Sovyet, Afrika, Timur Tengah, perang
dan berbagai jenis konflik lain terus berkecamuk.
Berdasarkan hal diatas, maka perdamaian menjadi impian sekaligus upaya yang
serius diharapkan oleh banyak negara. Oleh karena itulah PBB (Perserikatan Bangsa-
Bangsa), sebagai organisasi internasional terbesar saat ini memiliki alat kelengkapan
yang dinamakan Dewan Keamanan. Dewan Keamanan PBB adalah badan terkuat di
PBB. Tugasnya adalah menjaga perdamaian dan keamanan antar negara.
c. UNEF (United Nations Emergency Force), yaitu pasukan perdamaian PBB untuk
e. UNMOGIP (United Nations Military Observer Group in India and Pakistan), yaitu
f. UNOC (United Nastions Operations for Congo), yaitu pasukan perdamaian PBB
untuk Kongo.
g. UNTSO (United Nations Truce Supervision Organization In Palestine), yaitu pasukan
Bosnia Herzegovina.
FYROM (Macedonia).
PBB di Liberia.
Sistem Pertahanan dan Keamanan negara adalah suatu sistem pertahanan dan
keamanan yang komponennya terdiri dari seluruh potensi, kemampuan, dan kekuatan
nasional untuk mewujudkan kemampuan dalam upaya pertahanan dan keamanan
negara dalam mencapai tujuan nasional.
negara.
3. Pertentangan yang timbul antara Indonesia dengan bangsa lain akan selalu
diusahakan dengan cara-cara damai. Perang adalah jalan terakhir yang dilakukan
pengertian tidak agresif dan tidak ekspansif, ke dalam bersifat preventifaktif yang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi negara dalam era
global dipengaruhi seluruh serta perkembangan kehidupan internasional. Hal ini
karena globalisasi dan perkembangan diluar negara turut mempengaruhi
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Globalisasi adalah proses sosial yang muncul
sebagai akibat dari kemajuan dan inovasi teknologi serta perkembangan informasi dan
komunikasi.
B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam
makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan
kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini
Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik saran
yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada penulis.
DAFTAR PUSTAKA