Skripsi Kecamatan NINING
Skripsi Kecamatan NINING
PENDAHULUAN
Tahun 2008 tentang Kecamatan, dalam Pasal 14 ayat (1) dimana kecamatan
kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh Camat.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka kecamatan tidak bisa terlepas dari
itu sendiri.
1
Kecamatan mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan kewenangan
kota, maka pengertian kecamatan lebih pada wilayah perkotaan. Dalam UU No.
diangkat oleh pemerintah daerah yang dalam hal ini Gubernur. Kedudukan
2
Kedudukan Dewan Kecamatan dan Pemerintahan Kecamatan yang
mengabaikan begitu saja saran atau usul Dewan Kecamatan terhadap suatu
harus tunduk kepada atasannya. Selain itu juga, Dewan Kecamatan tidak
mempunyai kekuatan politik apa-apa seandainya saran atau usul kurang/ tidak
dewan Kecamatan.
juga tak bisa dilakukan. Sebab camat hanya bisa bertanggung jawab kepada
3
penelitian selama ini, masih banyak ditemukan keluhan warga masyarakat
dalam hal pelayanan yang mereka peroleh dari pemerintah baik secara langsung
dari masyarakat maupun melalui pemberitaan pada media massa lokal, tentang
(2007:5) bahwa “hampir segala bentuk layanan yang disediakan oleh birokrasi
pemerintah dalam kehidupan sehari-hari, baik itu PAM, listrik, telepon, KTP,
bekerja. Dengan demikian diperlukan kinerja yang lebih intensif dan optimal
Kinerja suatu organisasi sangat penting, oleh karena dengan adanya kinerja
maka tingkat pencapaian hasil akan terlihat sehingga akan dapat diketahui
seberapa jauh pula tugas yang telah dipukul melalui tugas dan wewenang yang
sesuai dengan misi yang telah ditetapkan sebagai landasan untuk melakukan
4
tugas yang diemban. Dengan demikian kinerja (performance) merupakan
serta target kinerja yang jelas dan terukur. Kecamatan sebagai organisasi
5
proporsional sehingga dapat menentukan baik-buruknya kinerja pemerintah
baik dalam pencapaian hasil pelaksanaan tugas maupun dalam usaha pemberian
pemerintah, baik itu secara langsung (melalui forum resmi atau bahkan
demonstrasi) maupun secara tidak langsung (melalui tulisan atau surat pembaca
pada media massa). Kritikan tersebut tanpa terkecuali mulai dari pemerintah
langsung. Hal ini terlihat dari masih rendahnya produktifitas kerja dan disiplin
dari pegawai tersebut, serta masih kurangnya sarana kerja yang memadai.
yang baik, hal ini terjadi disebabkan oleh masih rendahnya kemampuan
profesional pegawai dilihat dari latar belakang pendidikan dan etos kerja
6
sumber daya manusia (pegawai kecamatan) serta kewenangan yang dimiliki
kualitas layanan menunjukkan karakter masyarakat kita dewasa ini yang telah
Hal ini berarti bahwa pelayanan publik oleh pemerintah semakin hari
kabupaten labuhanbatu adalah kota yang telah terbentuk selama 57 tahun. Dan
alasan mendasar yang menentukan wilayah ini sebagai objek kajian adalah
wilayah ini secara geografis merupakan wilayah yang berada tepat di pusat kota
ekonomi, dan politik di pusatkan di wilayah ini. Konsekuensi lebih lanjut dari
dedikasi dan disiplin tinggi serta loyalitas pengabdian yang penuh pada tugas
dahulu melihat semua faktor kemungkinan yang ada, baik itu kesempatan,
peluang maupun tantangan serta hambatan apa yang ada dalam era otonomi ini
7
pelayanan secara optimalagar tercipta suatu keadaan yang menggambarkan
kondisi di atas maka penulis tertarik melakukan sebuah penelitian dengan judul
adalah:
warga masayarakat.
Agar masalah dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas maka
8
1.3.2. Rumusan Masalah
9
1.5. Kegunaan Penelitian :
10
BAB 2
LANDASAN TEORI
period. Prestasi atau kinerja adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh
Menurut Gibson, dkk (2003: 355), job performance adalah hasil dari pekerjaan
yang terkait dengan tujuan organisasi, efisiensi dan kinerja kefektifan kinerja
lainnya. Sementara menurut Ilyas (2009: 99), kinerja adalah penampilan hasil
kerja personil maupun dalam suatu organisasi. Penampilan hasil karya tidak
11
keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan
di perusahaan tersebut.
kerja yang bersifat konkret, dapat diamati, dan dapat diukur. Jika kita mengenal
tiga macam tujuan, yaitu tujuan organisasi, tujuan unit, dan tujuan pegawai,
maka kita juga mengenal tiga macam kinerja, yaitu kinerja organisasi, kinerja
yang diharapkan dari karyawan. Prestasi kerja yang diharapkan adalah prestasi
standar yang disusun sebagai acuan sehingga dapat melihat kinerja karyawan
sesuai dengan posisinya dibandingkan dengan standar yang dibuat. Selain itu
dapat juga dilihat kinerja dari karyawan tersebut terhadap karyawan lainnya.
kinerja maupun prestasi kerja merupakan cerminan hasil yang dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang. Kinerja adalah suatu hasil kerja yang
diharapkan.
12
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara(2000:67) mengemukakan
fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama periode waktu tertentu.
merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja
yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melakukan suatu pekerjaan dapat
organisasi. Deskripsi dari kinerja menyangkut dua komponen yaitu tujuan dan
ukuran, penentuan tujuan dari setiap unit organisasi merupakan strategi untuk
13
meningkatkan kinerja. Tujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi
setiap personel.
dilihat melalui kesediaan para pegawai untuk bekerja secara efektif dan
efisien.
Ketaatan pegawai secara garis besar terdapat beberapa ukuran pokok yaitu
14
Kemampuan sumber daya manusia ( pegawai )
sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam rencana strategi
yang meliputi (1) penetapan standar kinerja; (2) penilaian kinerja aktual
pegawai dalam hubungan dengan standar-standar ini; (3) memberi umpan balik
lebih intensif dan optimal dari bagian organisasi demi optimalisasi bidang tugas
yang diembannya. Kinerja suatu organisasi sangat penting, oleh karena dengan
15
adanya kinerja maka tingkat pencapaian hasil akan terlihat sehingga akan dapat
diketahui seberapa jauh pula tugas yang telah dipikul melalui tugas dan
tersebut seharusnya sesuai dengan misi yang telah ditetapkan sebagai landasan
berikut :
mengetahui misi, tugas pokok, fungsi dan kegiatan organisasi, akan relatif lebih
muda untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang diperlukan, jenis pengetahuan
dan keterampilan yang dibutuhkan, jenjang kepangkatan dan jabatan yang harus
tersedia dan tergambar dalam pormasi jenis kelamin dan sebagainya. Tanpa
perencanaan tenaga kerja yang mantap, dua kondisi negatif yang bisa timbul,
yaitu : (1) tidak tersedianya tenaga yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas
fungsional organisasi, dan (2) tenaga kerja yang ada meskipun jumlahnya cukup
akan tetapi persyaratan dan tuntutan kualitatif tidak terpenuhi. Kondisi negatif
16
Profesionalisme dan spesialisasi yangg didambakan demi penyelenggaraan
manusia secara normal mempunyai kemauan dan untuk secara kualitatif terus
perencanaan tenaga kerja yang mantap, tenaga kerja yang ada harus terus
daya insani merupakan bagian yang amat penting dari usaha menumbuhkan dan
yang mendalam itu dapat diperoleh dengan berbagai cara seperti perolehan
Yang paling tepat ditempuh adalah jalan menggabungkan kedua jalur tersebut.
17
yang jelas tentang citra keterampilan yang dibutuhkan harus ada terlebih
dahulu.
yang modern, camat untuk menentukan dua jenis utama jabatan.Lebih lanjut
organisasi dalam menjalankan segenap tugas dan kegiatan sesuai program atau
dalam mencapai sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi. Adapun menurut
Pengertian kinerja sebagai hasil dan fungsi suatu pekerjaan atau kegiatan
tertentu selama suatu periode waktu tertentu. Sesuai pengertian ini ada tiga
aspek yang perlu dipahami setiap pegawai dan atau pimpinan suatu
organisasi/unit kerja yakni : (a) kejelasan tugas atau pekerjaan yang menjadi
tanggungjawabnya (b) kejelasan hasil yang diharapkan dari suatu pekerjaan atau
fungsi, dan (c) waktu yang diperlukan menyelesaikan suatu pekerjaan agar hasil
pada dasarnya adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan sesuatu tugas,
18
tingkat keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan tugas atau mencapai
tujuan, hasil (keluaran) dari pekerjaan seseorang sesuai standar yang ditetapkan
oleh organisasi, hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok
demikian, kinerja seseorang baru akan diketahui apabila orang tersebut telah
berdasarkan empat karateristik, yaitu: (a) mengacu pada tujuan program dan
keputusan, (c) respon terhadap berbagai prioritas, dan (d) pertanggung jawaban
(organisasi) atas suatu pekerjaan, pada waktu tertentu dapat berupa produk akhir
19
2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai kecamatan
hal yang menyebabkan terjadinya kinerja yang buruk, antara lain: (1)
penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas. Kinerja
individu, perlu dilakukan pengkajian terhadap teori kinerja. Secara umum faktor
fisik dan non fisik sangat mempengaruhi. Berbagai kondisi lingkungan fisik
fisik. Pada kesempatan ini pembahasan kita fokuskan pada lingkungan non-
manajerial instansi.
jika pegawai mempunyai keahlian yang tinggi, kesediaan untuk bekerja, adanya
20
imbalan/upah yang layak dan mempunyai harapan masa depan. Secara teoritis
ada tiga kelompok variabel yang mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja
kinerja individu. Kelompok pegawai yang tidak diberi. Menurut Mitchell dan
Timpe (2009;78), motivasi bersifat individual, dalam arti bahwa setiap orang
ini, untuk peningkatan kinerja individu dalam organisasi, menuntut para atasan
21
komunikasi melalui praktek kepemimpinan yang mendorong rasa saling
percaya.
a) Faktor Individu
integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan fisiknya (jasmaniah).
Dengan adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka
individu tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik ini
lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang
kerja respek dan dinamis, peluang berkarier dan fasilitas kerja yang relatif
22
memadai. Dari pendapat di atas dapat dijelaskan, bahwa faktor individu dan
lembaga dalam mencapai tujuan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya
digerakkan oleh sekelompok orang (group of humanbeing) dalam hal ini adalah
tujuan yang menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah kecamatan tersebut
hanya dimungkinkan karena upaya para pegawai yang ada pada pemerintah
kecamatan tersebut.
pegawai akan baik apabila mempunyai kemampuan berupa keahlian dan adanya
23
Kinerja pegawai pemerintah kecamataan dalam memberikan pelayanan
dan sarana prasarana merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk di
teliti.
beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja suatu organisasi yaitu sumber daya
manusia sebagai aktor, motivasi ( gaji dan harapan masa depan). Dari kedua
faktor tersebut yang menarik perhatian penulis untuk meneliti/ mengkaji yaitu
24
Faktor ini dipandang sebagai determinan utama dalam keberhasilan
Sebagian Kelurahan berada pada wilayah dengan topografi yang datar dan
25
Secara geografis kecamatan ini merupakan kawasan mayoritas
bangunan dan tanah yang sebagian sudah tidak terjamah. Alasannya beragam,
kebutuhan air hujan. Kini kondisi ini semakin menyulitkan mereka untuk
ketiadaan irigasi atau saluran pengairan menjadi kendala utama. Para petani
tidak ada jaminan untuk keberhasilan tanaman pertanian mereka. Pilihan kerja
alternatif yang mereka bisa jangkau agar tetap bisa bertahan hidup adalah
masyarakat laba melakukan aktifitas ini untuk bisa bertahan hidup. Sehubungan
26
Adapun kondisi pembangunan Kecamatan Rantau Utara pada tahun 2012
tidak jauh berbeda dengan kondisi saat ini, peningkatan pembangunan yang
Labuhanbatu
27
Struktur Organisasi Pemerintahan Kecamatan Rantau Utara Kabupaten
Labuhanbatu
SEKCAM
KELURAHAN
28
Kecamatan merupakan perangkat kabupaten yang dipimpin oleh kepala
pemerintahan umum.
diwilayah kerjanya.
Fungsi Camat :
kerja.
29
Membagi tugas kepada sekertaris, Seksi dan bawahan lainnya
30
Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam ranglka
wilayah Kecamatan
kemasyarakatan
kemasyarakatan lainnya
31
Memberikan saran alternatif kepada Bupati untuk kelancaran
pelaksanaan tugas
berjalan lancar
pelaksanaan tugas
32
Melaksanakan Administrasi kepegawaian, keuangan daministrasi
pemerintahan Kecamatan
pelaksanaan tugas
atasannya
33
Pembinaan ketentraman dan ketertiban serta mebuat laporan atas
berjalan lancar
pelaksanaan tugas
berlaku
34
Membantu kelancaran pelaksanaan dan pengawasan
pelaksanaan tugas
tugas
35
Membagi tugas kepada bawahan sesuai tugasnya
berjalan lancar
pelaksanaan tugas
pembangunan
pelaksanaan pembangunan
36
Melakukan pembinaan dalam bidang kesehatan, keagamaan,
keluarga
tugas
berjalan lancar
37
Menilai hasil kerja bawahan dengan cara mengevaluasi hasil
pelaksanaan tugas
retribusi Daerah
tugas
2.5. Kepegawaian
perubahan di bidang politik, ekonomi dan sosial yang begitu cepat terjadi sejak
38
43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok kepegawaian. Peraturan perundang-
Nomor 8 Tahun 1974 dengan pokok bahasan yang sama tersebut, kemudian
terarah.
mempunyai tiga peran yang serupa. Pertama, sebagai pelaksana peraturan dan
seberapa jauh masyarakat puas atas pelayanan yang diberikan PNS. Apabila
mengerti benar keinginan dan harapan masyarakat setempat. Ketiga, PNS harus
merupakan fungsi utama PNS. Setiap kebijakan yang diambil pemerintah harus
dapat dimengerti dan dipahami oleh setiap PNS sehingga dapat dilaksanakan
39
dan disosialisasikan sesuai dengan tujuan kebijakan tersebut. Dalam hubungan
ini maka manajemen dan administrasi PNS harus dilakukan secara terpusat,
Otonomi daerah yang telah berlangsung selama lebih dari delapan tahun
pemerintah pusat, daerah hanya menerima jatah dari pemerintah pusat sesuai
dengan permintaan dan ketersediaan pegawai yang ada di pusat. Dan pegawai
dari satu tempat dapat berpindah ke tempat lain sesuai dengan keputusan atasan,
dan hal ini tentunya sangat berbeda dengan adanya kebijakan desentralisasi
yaitu pegawai sulit berpindah antar satu tempat dengan tempat yang lain.
positif maupun negatif bagi sistem kepegawaian dan kinerja organisasi pada
khususnya.
40
maupun manusia dalam rangka kesejahteraan masyarakat dan peningkatan
pemerintahan. Informasi yang tersedia secara tepat waktu, tepat tempat dan
tepat guna merupakan hal yang mutlak diperlukan dalam rangka penyusunan
pemerintahan dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna. Pada
era otonomi daerah ini ditegaskan sistem pembinaan karir tertutup dalam arti
negara. Dengan demikian Pegawai Negeri Sipil dilihat sebagai satu kesatuan,
41
Dalam perkembangan keadaan saat ini, diperkirakan akan timbul berbagai
serta mutasi tidak mengikuti prinsip “merit sistem” tetapi lebih pada
pusat selama ini. Karena sulit meninggalkan paradigma lama yang telah
b) Kualitas PNS daerah akan sangat bervariasi antara daerah yang satu
dengan daerah lainnya. Akibat dari kewenangan dalam butir (a) tersebut.
Apalagi kalau mobilitas PNS antar daerah terhambat sebagai akibat dari
42
“Daerah sentrisme”. Tanpa kualitas memadai serta mobilitas yang tidak
dimungkinkan ini, maka pembinaan karier PNS yang selama ini telah
masih perlu banyak pembenahan. Namun sebagai akibat dari butir (b)
yang netral, tidak terimbas pengaruh politik dan tunduk pada salah satu
kekuatan politik. Ditambah dengan daya serap daerah yang masih sangat
prinsipnya terdiri dari dua hal penting: (1) persoalan internal sistem
43
dengan persoalan internal sistem kepegawaian dapat dianalisis dengan
(1) rekrutmen,
(5) pengawasan.
oleh kerusakan moral (moral hazard) dan juga kesenjangan kemampuan untuk
anggaran dan menghambat kinerja organisasi untuk waktu yang akan datang.
Sistem penggajian dan reward juga memegang peran yang penting bagi
Apalagi dengan adanya standar penilaian kinerja yang harus di-up to date,
dalam arti standar penilaian yang sudah ada (DP3) sudah tidak relevan lagi
digunakan untuk seluruh satuan kerja instansi pemerintah dalam semua lingkup
44
kerja. Standar penilaian kerja perlu diperbaharui agar sesuai dengan tuntutan
keadilan bagi seluruh PNS merupakan salah satu upaya yang dapat mewujudkan
kinerja kepegawaian yang maksimal. Dan persoalan yang tidak kalah penting
2.6.1. Visi
Visi adalah pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan, dan
secara potensi untuk terwujud menuju kemana dan apa yang diwujudkan suatu
organisasi dimasa depan, visi haruslah visi bersama yang mampu menarik dan
dan harus konsisten, tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Karena itu,
45
Bukan fakta tetapi gambaran pandangan ideal masa depan yang ingin
dicapai;
Ganbaran yang realisitis dan kridibel, dengan masa depan yang menarik;
terhadap pembangunan “
pembangunan daerah.
2.6.2. Misi
46
Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan instansi pemerintah
dan sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi kepada
suatu fokus. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang
programnya serta hasil yang diperoleh dimasa mendatang. Pernyataan misi yang
jelas, akan memberikan arahan jangka panjang dan stabilitas dalam manajemen
a. Memberikan pelayanan yang murah, cepat, tepat, efektif dan efisien kepada
masyarakat;
Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
47
Tujuan yang telah ditetapkan oleh Kecamatan Rantau Utara adalah :
Kinerja adalah keseluruhan unsur dan proses terpadu dalam suatu organisasi,
48
sasaran atau instansi pemerintah sebagai gambaran dari visi, misi, dan strategi
yang ditetapkan.
pegawai apa yang diharapkan untuk membangun pemahaman yang lebih baik
satu sama lain. Penilaian harus mengenali prestasi, serta membuat rencana
Dengan kata lain, jika kinerja pegawai baik kemungkinan besar kinerja
institusi juga akan baik. Kinerja seseorang akan lebih baik jika dia mempunyai
harapan masa depan yang lebih baik. Gaji dan harapan, merupakan aspek
kerja dengan kinerja yang lebih baik. Jika sekelompok pegawai dan atasannya
mempunyai kinerja yang baik, maka akan berdampak pada kinerja pegawai
49
kerjasama sehingga mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat. Untuk itu,
yang menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah kecamatan tersebut hanya
dimungkinkan karena upaya para aparat yang ada pada pemerintah kecamatan
50
Gambar kerangka konsep :
51
2.8. Hipotesis
teori yang relavan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
52
BAB III
METODE PENELITIAN
lazimnya suatu penulisan karya ilmiah, biasanya dengan suatu penelitan, hal ini
dipandang sangat panting karena tanpa suatu penelitian, data yang dikemukakan
oleh kuantitatif.
Kabupaten Labuhanbatu.
3.3. Informan
Total = 30 orang
53
Masyarakat Kecamatan Rantau Utara ( termasuk tokoh masyarakat ) yang
2) Data Sekunder, yakni data yang diperoleh dari teknik dokumentasi dengan
sebagai berikut :
54
2) Studi Lapangan, yaitu mengumpulkan data dan fakta empirik secara
untuk memperoleh data yang lebih akurat dari informan dan responden
melalui kuesioner.
55
- Sikap Pegawai, dimana dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dapat
dilihat melalui kesediaan para pegawai untuk bekerja secara efektif dan
efisien.
Ketaatan pegawai secara garis besar terdapat beberapa ukuran pokok yaitu
56
3.7. Analisa Data
Teknik Analisa Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah yaitu
yang berlaku untuk umum. Serta dalam penelitian ini diperoleh data kuantitatif
masalah.
P = F X 100
N
57
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, 2005. Manajemen dan Motivasi, Balai Pustaka,
Jakarta
Siagian S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta
Sinungan, M., Produktivitas: Apa dan Bagaimana, Edisi Ke-2, Cetakan Ke-3, Bumi
Aksara, Jakarta, 2007.
Suradinata, E., Manajemen Sumber Daya Manusia: Suatu Tinjauan Wawasan Masa
Depan, Cetakan Pertama, Ramadan, Bandung, 2006.
Sumber Lainnya :
58
Undang-undang RI Nomor : 32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerahsebagaimana
telahdirubah Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2008.
59