Bab 1 Arnol Napitupulu
Bab 1 Arnol Napitupulu
PENDAHULUAN
kedua setelah beras. Sebagai salah satu sumber bahan pangan, jagung telah menjadi
dijadikan sebagai bahan pangan utama. Tidak hanya sebagai bahan pangan, jagung
juga dikenal sebagai salah satu bahan pakan ternak dan industri (Purwono, 2010).
Sentral produksi jagung masih didominasi di Pulau Jawa, yaitu sekitar 65%
sedangkan diluar pulau jawa hanya sekitar 35%. Hingga tahun 2003, produksi jagung
pemerintah mengimpor jagung beberapa negara produsen. Padahal, sejak tahun 2001
pemerintah telah menggalakkan sebuah program yang dikenal dengan sebutan Gema
Palagung (Gerakan Mandiri Padi, dan Jagung). Dengan adanya progam tersebut,
terbukti dapat meningkatkan produksi jagung di dalam negeri, tetapi tetap belum
1
Jagung menempati posisi penting dalam perekonomian nasional karena
samping bijinya, biomas hijauan jagung diperlukan dalam pengembangan ternak sapi.
Kebutuhan jagung dalam negeri untuk pakan sudah mencapai 4,9 juta ton pada tahun
2005 dan di prediksi menjadi 6,6 juta ton pada tahun 2010. Peluang ekspor
meningkat. (Hartono,2010)
jawa timur, jawah tengah, sulawesi selatan, dan lampung. Peningkatan produksi
jagung di Sumatera utara masih terbuka lebar baik melakui peningkatan produktivitas
maupun perluasan areal tanam. Rata-rata tingkat produktivitas jagung nasional dari
areal panen sekitar, 3,60 juta hektar baru mencapai 3,40 t/ha (Purwono, 2010).
potensi lahan dan teknologi produksi yang diterapkan. Salah satu penyebabnya
besarnya senjang hasil antra teknologi penelitian dan hasil petani diakibatkan karena
jurang tahuan petani akan teknologi terbaru yang dihasilkan peneliti. Dengan adanya
teknologi budaya jagung ini diterapkan akan meningkatkan produksi dan pendapatan
2
Keuntungan bertanam jagung ternyata sangat besar. Selain biji sebagai hasil
utama, batang jagung merupan bahan pakan ternak yang sangat potensial. Dengan
demikian, dalam pengusahaan jagung selain mendapat biji atau tongkol jagung, masih
(Hartono, 2010)
intensif ( tidak manja ) dan dapat ditanam dihampir semua jenis tanah. Resiko
(Purwono, 2010).
Jagung merupakan salah satu bahan makanan pokok. Sekitar 70% dari hasil
produksi jagung digunakan untuk komsumsi. Selain sebagai bahan pangan, jagung
juga menjadi campuran bahan pakan ternak, bahan ekspor nonmigas, serta bahan
Pupuk ialah bahan yang diberikan kedalam tanah baik yang organik maupun
yang anorganik dengan maksud untuk mengganti kehilangan unsur hara dari dalam
tanah dan bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan faktor
3
[(CO (NH2)2] Urea merupakan pupuk buatan hasil persenyawaan NH4
(ammonia) dengan CO2. Bahan dasarnya biasanya berupa gas alam dan merupakan
ikatan hasil tambang minyak bumi. Kandungan N total berkisar antara 45-46%.
Dalam proses pembuatan Urea sering terbentuk senyawa biuret yang merupakan
racun bagi tanaman kalau terdapat dalam jumlah yang banyak. Agar tidak
mengganggu kadar biuret dalam Urea harus kurang 1,5,2,0%. Kandungan N yang
(Lingga, 2007)
Sekitar 90% Urea industri digunakan sebagai pupuk kimia. Urea dalam bentuk
butiran curah (prill) digunakan dalam pertanian sebagai pupuk kimia pemasok unsur
nitrogen. Di tanah, Urea akan terhidrolisis dan melepaskan ion amonium. Kandungan
N pada Urea adalah 46%, tetapi yang tergunakan oleh tanaman biasanya separuhnya.
(Haryadi, 1991).
pupuk Urea dipasarkan dalam dua bentuk bersubsidi atau berwarna merah muda,
digunakan untuk bantuan pembangunan dan tidak bersubsidi atau berwarna putih,
Pupuk Urea dihasilkan sebagai produk samping pengolahan gas alam atau
pembakaran batu bara. Karbon dioksida yanmg dihasilkan dari kegiatan indusri
4
tersebut lalu dicampur dengan amonia melalui proses Bosch-Meiser. Dalam suhu
menambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk meningkatkan produksi dan
Kalium didalam jaringan tanaman ada dalam bentuk kation dan bervariasi
sekitar 1,7 – 2,7% dari berat kering daun yang tumbuh secara normal. Ion K di dalam
tanaman berfungsi sebagai aktivator dari banyak enzim yang berpartisipasi dalam
Pupuk Urea dan Pupuk KCL Terhadap Perkembangan Dan Produksi Tanaman
5
2. Apakah ada pengaruh pemberian pupuk KCL terhadap pertumbuhan dan
3. Apakah ada interaksi atas pemberian pupuk Urea dan Pupuk KCL
pupuk Urea dan Pupuk KCL terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
jagung
6
2. Sebagai bahan informasi tambahan pada semua pihak yang
proyek penelitian itu ditujukan hal ini merupakan jaringan hubungan antar
yaitu Pupuk pupuk Urea dan Pupuk KCL merupakan variabel bebas, serta
gambar berikut:
7
Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran
Pupuk Urea
Pertumbuhan dan
Produksi Tanaman Jagung
Pupuk KCL
Pelaksanaan Penelitian
Metode Penelitian
Rancangan Acak Kelompok
Metode Analisa
Sidik Ragam Linier
8
1.6. Hipotesis Penelitian
jagung.
jagung.
tofografi datar dan jenis tanah top soil yang berada pada ketinggian ± 50 m
dari permukan laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berkembangan teknologi, saat ini banyak beredar jenis jagung. Tanaman jagung
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Subdivisio : Angiosperma
Kelas : Monocotyledonena
Ordo : Poales
Familia : Graminaceae
Genus : Zea
2.2.1. Akar
Jagung termasuk tanaman berakar serabut yang terdiri dari tiga tipe akar.,
yaitu akar senimal, akar edvetif, dan akar udara. Akar sinemal tumbuh dari radikula
10
dan embrio. Akar edvetif disebut juga akar tunjang. Akar ini tumbuh dari buku paling
bawah, yaitu sekitar 4 cm dibawah permukaan tanah. Sementara akar udara adalah
akar yang keluar dari dua atau lebih buku terbawah dekat permukaan tanah.
Perkembangan akar jagung tergantung dari varietas, kesuburan tanah dan keadaan air
2.2.2. Batang
Batang jagung tidak bercabang, berbentuk silinder, dan terdiri dari beberapa
ruwas dan buku ruas. Pada buku ruas akan muncul yang berkembang menjadi
tongkol. Tinggi batang jagung tergantung varietas dan tempat penanaman, umumnya
2.2.3. Daun
Daun jagung dan keluar dari buku-buku batang. Jumlah daun terdiri dari 8 -48
helai, tergatung varietasnya. Daun terdiri dari tiga bagian, yaitu kelopak daun, lidah
daun, dan helaian daun. Kelopak daun umumnya membungkus batang. antara kelopak
dan helain terdapat lidah daun yang disebut ligula. Ligula ini berbulu dan berlemak.
fungsi ligula adalah mencegah air masuk kedalm kelopak daun dan batang
( Purwono, 2010 ).
11
2.2.4. Bunga
Bunga berumah satu. Letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina. Bunga
jantung berada diujung tanaman sedangkan bunga betina berada diketiak daun. Bunga
betina berbentuk gada, berwarna putih, panjang, biasa disebut rambut jagung. Bunga
dengan bersatunya tepung sari dan rambut. Umumnya 95 % dari bakal biji terjadi
karena perkawinan sendiri. Semua tepung sari yang menyerbuki bakal biji jagung
datang dari tanaman terdekat. Tepung sari siap melakukan penyerbukan pada satu
sampai tiga hari sebelum rambut keluar dari tongkol pada tanam yang sama.
( Hartono, 2010 ).
2.2.5 Biji
Biji jagung tersusun rapi pada tongkol. Dalam satu tongkol terdapat 200-400
biji. Biji jagung terdiri dari tiga bagian. Bagian luar disebut pericarp. Bagian kedua
lapisan yaitu endosperma yang merupakan cadangan makanan biji. Sementara bagian
ekosistem yang tinggi. Tanaman Jagung memiliki daya adaptasi tinggi terhadap
12
kondisis iklim dan tanah di daerah tropis. Hal ini mendukung pengembangan
2.3.1. Tanah
berpajang kuat pada tanah serta medapatkan air dan unsure hara dari tanah. Meskipun
ada tanam yang diusahakan dengan media air (hhydrophonic) tetapi belum banyak
berarti dibandingkan dengan usaha pertanian yang dilakukan di atas tanah pertanian.
Perubahan keadaan tubuh tanah, baik secara kimia, fisik, maupun biologi akan
Pemberian pupuk, misalnya, akan memperkaya secara kimia ketersediaan hara dalam
Akar tanaman mendapatkan sebagian besar air melalui tanah (Hartono, 2010).
Ketersediaan air dalam tanah merupakan hal yang sangat penting bagi
tanaman.Tidak semua air yang terkandung dalam tanah dapat diserap oleh akar
tanaman. Air yang terlampau dalam dari jangkauan akar atau air yang terikat kuat
pada butir-butir tanah tidak dapat dimamfaatkan tanaman. Sebaliknya, air yang terlalu
banyak sehingga menggenangi akar tanaman akan membuat akar tanaman busuk.
Pengaturan ketersediaan air dalam tanah bagi pertumbuhan tanaman atau usaha
13
pertanian sangatlah penting. Tanah merupakan tempat akar tanaman mencari makan,
pada ketersediaan hara tanaman saja seperti pemupukan, tetapi pada keseluruhan
Tanah sebenarnya terdiri dari zat padat, cair, dan udara. Zat dapat dalam tanah
terdiri dari bahan batuan tanah, mineral tanah, humus, dan organisme hidup yang
bermukim dalamnya. Zat cair terutama berupa air tanah serta unsur-unsur yang
rongga tanah mengandung oksigen (O2) yang penting untuk respirasi akar guna
(top soil). Pada lapisan ini, biasanya sistem perakaran tanaman berkembang dengan
baik. Untuk itu, pengolahan tanah sebelum penanaman dan pengolahan tanah pada
waktu pemeliharaan tanaman memegang peran penting bagi suburnya tanaman. Pada
pengolahan tanah, perbandingan kandungan zat padat, cair, dan udara di dalam
lapisan olah menjadikan tanah gembur dan menguntungkan bagi pertumbuhan akar
tanaman.
Andosol (berasal dari gunung berapi), Latosol, dan Grumosol. Pada Tanah
14
bertekstur berat (Grumosol) masi dapat ditanami Jagung dengan hasil yang
baik, Tanah bertekstur Lempung atau liat berdebu (Latosol) merupakan jenis
tumbuh dengan baik pada tanah yang subur, dan gembur, dan kaya humus
Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan Tanaman jagung antara 5,6-7,5
pada tanah yang memiliki pH Kurang dari 5,5 tanaman jagung tidak bisa
- Kemiringan tanah yang optimum untuk tanaman jagung maksimum 8%. Hal
ini dikarenakan kemungkinan terjadi erosi tanah sangat kecil. Pada derah
jagung.
khusus dalam penanamanya. Jagung dikenal sebagai tanaman yang dapat tumbuh
dilahan kering, sawah, dan pasang surut, asalkan syarat tumbuh yang diperlukan
15
Tanah yang paling baik untuk tanaman jagung sudah barang tentu barang
yang subur. Yang dimaksud dengan tanah subur adalah tanah yang akan kaya zat hara
yang sangat di butuhkan oleh tanaman. Tapi kesuburan tanah juga belum menjamin
berhasilnya tanaman. Selain menghendaki tanah yang subur, tanaman jagung juga
membutuhkan air yang cukup dan kepadatan tanah memadai pula (Yadiyanto, 1990).
Tanah merupakan media tempat atau tempat tumbuh tanaman. Akar tanaman
berpegang kuat pada tanah serta mendapatkan air unsur hara dari tanah. Meskipun
ada tanaman yang diusahakan dengan media air (hydrophonic), tetapi belum banyak
Tanah sebenarnya terdiri dari zat padat cair, dan udara. Zat padat terdiri dari
bahan batuan tabah, mineral tanah, humus dan organisme hidup yang bermukim
didalamnya. Zat cair terutama berupa air tanah serta unsur-unsurnya terlarut
didalamnya, eksudat-eksudat dan ekskresi ekskresi cair. Udara didalam rongga tanah
mengandung oksigen (02) yang penting untuk respirasi akar guna memperole tenaga
Tanah yang digunakan sebagai media tanam sebaiknya merupakan tanah yang
gembur, perakaran akan mudah untuk melakukan proses respirasi atau pernapasan.
Tanah yang remah dan berbutir – butir memiliki aerasi dan daya tahan air yang baik.
Selain itu, akar juga akan mudah manembus saat mencari bahan makanan.
16
2.3.2 Iklim
Tanaman jagung berasal dari daerah tropis dan dapat menyesuaikan diri
lingkungan yang terlalu ketat. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa jagung
dapat tumbuh pada berbagai macam tanah, bahkan pada kondisi tanah yang agak
kering. Tropis basah. Jagung tumbuh di daerah yang letak antra 50 LU-40 LS pada
lahan yang tidak beririrgasi, pertumbuhan tanaman memerlukan curah hujan ideal
sinar matahari sangat penting bagi tanaman , terutama dalam masa pertumbuhan.
hasil yang akan diperoleh akan maksimal. Tanaman jagung yang ternaungi,
pertumbuhannya akan terhambat atau merana. Produksi biji yang dihasilkan pun
Panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik daripada musim hujan
sub-tropis/tropis yang basah. Jagung dapat tumbuh didaerah terletak antra 0-50 0 LU
17
hingga 0-400LS. Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari.
Tanaman jagung yang ternaungi akan terhambat dan memberikan hasil biji yang
Daerah yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung yaitu daerah
beriklim sedang hingga daerah beriklim sub-tropis/tropis basah. Jagung dapat tumbuh
di daerah yang terletak diantara 500LU – 400LS. Pada lahan yang tidak beririgasi,
2.3.3. Air
terutama pada saat pertumbuhan awal, saat berbunga, dan saat pengisian biji.
Kekurangan air pada stadium tersebut akan menyebabkan hasil yang menurun.
Kebutuhan jumlah air setiap varietas sangat beragam. Namun demikian, secara umum
tanaman jagung membutuhkan 2 liter air pertanam per hari kondisi panas dan
berangin. Hasil penelitian di Amerika menunjukkan bahwa kekurangan air pada saat
3 minggu setelah keluar rambut tongkol akan menurunkan hasil hingga 30%.
Sementara kekurangan air yang selama pembungaan akan mengurangi jumlah biji
18
Air adalah suatu unsur yang menentukan mati/hidupnya tanaman. Telah
mineral dari lautan didalam tanah melalui air. Disinilah peranan air bagi kehidupan
tumbuh-tumbuhan.
mineral dari lautan didalam tanah melalui air. Di sinilah peranan air bagi kehidupan
tumbuh-tumbuhan
Yang dimaksud curah hujan di sini adalah air hujan dengan segala bentuknya
yang langsung diterima oleh bumi, seperti air embun, kabut dan segenap jumlah air
yang turun berbagai macam. Banyak air yang diterima pada permukaan tanah diukur
dengan tebalnya lapisan air per mm, andai kata air tidak mengalir, tidak menguap dan
Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase
pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam
awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Membutukan sinar matahari,
tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji
yang tidak optimal. Suhu optimal anara 230 C-300 C. Jagung tidak memerlukan
persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan
berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5 Aerasi dan ketersediaan air baik,
19
kemiringan tanah kurang dari 8% Daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8%
Urea senyawa organik yang tersusun dari unsure karbon, hydrogen, oksigen
dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau ( NH2 )2 CO. Urea juga dikenal dengan
nama carbamide yang terutama digunakan dikawasan Eopa. Nama lain yang sering
Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari
(Lingga, 2007)
Urea ditemukan pertama kali oleh Hilaire Roulle pada tahun 1773. Senyawa
ini merupakan senyawa organik pertama yang berhasil disentesis dari senyawa
organik. Urea terbentuk melalui proses oksidasi yang terjadi padahati. Eritot atau
merah yang sudah rusak (120 hari ) dirombak menjadi ‘haemo’ dan’globin; selanjutan
‘haemo’ akan dibuah menjadi zat warna empedu yaitu bilirubin dan urobilin yang
mengandung Urea ammonia yang akan keluar bersama urin dan feses.
Sekitar 90% Urea industri digunakan sebagai pupuk kimia. Urea dalam bentuk
butiran curah (prill) digunakan dalam pertanian sebagai pupuk kimia pemasok unsur
20
nitrogen. Di tanah, Urea akan terhidrolisis dan melepeskan ion ammonium.
Kandungan N pada Urea adalah 46% tetapi yang tergunakan oleh tanaman biasanya
separuhnya.
pupuk Urea dipasarkan dalam dua bentuk ; bersubsidi atau berwarna merah muda,
digunakan untuk bantuan pembangunan dan tidak bersubsidi atau berwarna putih,
Pupuk Urea dihasilkan sebagai produk samping pengolahan gas alam atau
pembakaran batu bara Karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan industri tersebut
lalu dicampur dengan amonia melalui proses Bosch-Meiser. Dalam suhu rendah,
Lingga (2007), pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen
(N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan
tanaman. Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus
kimia NH2 CONH2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya
sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat
21
kering dan tertutup rapat. Pupuk Urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan
Unsur hara Nitrogen yang dikandung dalam pupuk Urea sangat besar
1. Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau
fotosintesa
lain-lain
4. Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura,
2. Daun tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini
3. Dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari
22
5. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, sering kali masak
sebelum waktunya.
Menurut Sarif (1996), Nitrogen dalam tanah mudah hilang dan kurang efektif
karena :
- Mudah terbakar oleh sinar matahari, sedangkan akar tanaman belum sempat
menyerapnya
Menurut (Mulyani, 2010). Bibit jagung diberi pupuk, terutama pupuk untuk
menggunakan Urea. Pemupukan dilakukan dua minggu sekali dengan dosis 15 gr per
bibit . Pupuk diberikan ke dalam sebuah lingkaran yang dibuat 3 cm dari batang bibit,
Pupuk (K) kalium juga penting bagi tanaman Jagung khususnya pada
pembentukan daun, tanaman yang tumbuh pada tanah yang kekurangan unsur kalium
akan memperlihatkan gejala-gejala seperti daun mengkrut atau keriting terutama pada
daun tua walaupun tidak merata. Kemudian pada daun akan timbul bercak-bercak
23
merah coklat. Selanjutnya daun akan mengeriting, lalu mati. Buah tumbuh tidak
sempurna kecil, jelek, hasilnya rendah, dan tidak tahan simpan. Kalau menemukan
(Sarif, 1996).
Elemen ini dapat dikatakan elemen yang langsung pembentuk bahan organic,
dalam hal ini dapat di tegaskan, bahwa kalium berperan membantu pembentukan
protein dan karbohidrat, mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman,
penelitian kalium banyak terdapat pada sel-sel muda atau bagian tanaman yang
banyak mengandung protein, inti-inti sel tidak mengandung kalium. Pada se-sel zat
ini terdapat sebagai ion didalam cairan sel dan keadaan demikian akan merupakan
bagian penting dalam melaksanakan turgor, yang disebabkan oleh tekanan osmotis.
Selain itu kalium mempunai pungsi fisiologis yang khusus pada asimilasi zat arang,
ang berarti apabila tanaman sama sekali tidak diberi kalium, maka asimilasi akan
Kebutuhan (K) ini sesungguhnya cukup tinggi dan dalam hal ini apabila akan
K tidak tercukupi akan terjadi translokasi K dari bagian-bagian tanaman yang tua
tetapi kalium tidak terdapat dalam protein. Protoplasma, selulosa, sehingga diduga
24
bahwa K hanya bersipat sebagai katalisator. Terlepas dari kenyataan ini K
gejalah seperti daun mengerut atau keriting terutama pada daun tua walau pun tidak
selanjutnya daun akan mengering, lalu mati. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil,
mutunya jelek, hasilnya renda, dan tidak tahan simpan. Kalau menemukan tanaman
bervariasi sekitar 1,7 – 2,7% dari berat kering daun yang tumbuh secara
normal. Ion K di dalam tanaman berfungsi sebagai aktivator dari banyak enzim
(Mulyani, 2010).
maka proses fotosintesis akan turun, akan tetapi respirasi tanaman akan
25
Fungsi kalium yang lain adalah :
tanaman.
Menurut Lingga (2007). Tanaman jagung diberi pupuk, terutama pupuk untuk
waktu tanam dengan dosis 12 gr per bibit . Pupuk diberikan ke dalam sebuah
lingkaran yang dibuat 5 cm dari batang bibit, lalu ditutup dengan tanah dan disiram
air.
Dalam proses masuknya unsur hara kedalam tumbuhan bisanya melalui akar
disebut proses intersepsi akar. Mungkin banyak akar yang bersentuhan dengan unsur
hara yang terserap oleh akar. Masuknya unsur hara kedalam air biasanya bersama
26
BAB III
METODE PENELITIAN
- Tanah topsoil
- Pupuk Urea
- Pupuk KCL
- Air
- Cangkul
- Parang
- Parang babat
- Gembor
- Schliper
27
- Alat ukur
- Hand sprayer
- Timbangan
- Gergaji, dan
- Alat tulis.
Rancangan yang digunakan untuk mengolah data dalam percobaan ini adalah
- U0 : Tanpa perlakuan
- K0 : Tanpa Perlakuan
28
3.3. Analisa Data
sebagai berikut :
Dimana :
Yijk : Hasil pengamatan pada ulangan ke-i, diperlukan pupuk Urea pada taraf
(aβ) jk : Efek dari interaksi pupuk Urea pada taraf ke-j dan pengaruh pupuk KCL
∑ijk : Efek error pada ulangan ke-I, perlakuan pupuk Urea pada taraf ke-j dan
29
Jumlah ulangan (n) adalah :
(t-1) (n-1) ≥ 15
(12-1) (n-1) ≥ 15
11 (n-1) ≥ 15
11- n (11) ≥ 15
11- n ≥ 15 + 11
n ≥ 26/11
n = 2,36
Jarak Tanam : 75 cm x 25 cm
30
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
Tempat pembibitan dilakukan pada lokasi yang memiliki sumber air yang
cukup, areal yng rata dan drainase harus baik pula, sehingga tidak terjadi genangan
air suwaktu hujan lebat, dan aman dari gangguan hama binatang besar maupun
serangga.
dibersikan dari segala macam gulma dan akar-akar tanaman sebelumnya. Tujuan
Selain itun juga untuk menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang
31
Untuk melindungi tanaman pembibitan dari teriknya matahari dan guyuran
hujan secara langsung maka pembuatan naungan pembibitan harus dilakukan dengan
ukuran tinggi naungan 2 meter sebelah timur dan 1,5 sebelah barat. Atap naungan
terbuat dari pelapah sawit, tiang naungan terbuat dari pohon karet, jarak antara tiang 3
meter.
Setelah areal penanaman bersih daan rata, maka dilakukan pembuatan plot
percobaan yang berukuran panjang plot 245 cm, dan lebar plot 70 cm sebanyak 36
plot, terdiri dari 3 ulangan dengan jarak ulangan 100cm dan jarak antra plot 50cm
Kecambah yang tidak normal disingkirkan atau tidak ditanam kreteria sebagai
berikut:
32
4.6. Penanaman Kecambah
dengan ibu jari atau dengan kayu ditengah-tengah sedalam 2 cm. Setelah itu
kecambah dimasukan kedalam lubang dengan akar kebawah. Kecambah yang sudah
Pupuk dasar yang diberikan adalah 16 gr TPS perplot, 8gr KCL perplot,
berian dibagi dalam tiga tahab yaitu bersama denga penanaman benih, tahab kedua
tanaman setelah tanam berumur 30 hari, tahap ketiga tanaman berumur 60 hari.
4.8. Pemeliharaan
4.8.1. Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiab hari pada pagi hari dan sore hari, pagi sebelum
pukul 10.00 wib dan sore hari pukul 16.00 wib. Penyiraman menggunakan gembor
jika hujan turun dan keadaan tanah cukup basah atau lembab maka penyiraman tidak
4.8.2 Penyisipan
33
Penyisipan dilakukan apabila ditemukan bibit mati dan abnormal, bibit yang
yang digunakan sebagai bibit sisipan yaitu bibit sulaman yang usianya sama dan
tanaman berumur 2 minggu atau tergantung pada keadaan gulma dilapang yaitu umur
satu bulan setelah tanaman atau pada saat penyiangan kedua dengan tinggi
pengendalianya dengan cara manual. Apabila tingkat tingkat ganguan hama lebih
4.8.5 Panen
34
Panen dilakukan apabila batang, daun dan kelobot buah berubah warna
menjadi kuning , biji jagung sudah tampak keras, biji tidak tampak bekas ketanan,
pada kondisi ini dikirakan kadar air bihi sudah mencapai 35-45%.
Tanaman diukur dari patok nol ujung titik pengukuran dilakukan setelah bibit
berumur 2 minggu dengan interval 2 minggu sekali sampai bibit berumur 12 minggu
dilakukan 5 cm diatas leher dengan 2 arah saling tegak lurus kemudian dirata-
sampel diberi tanda. Pengukuran dilakukan 2 minggu sekali mulai bibit berumur 2
minggu sampai bibit berumur 12 minggu yaitu pada minggu ke 2, 4, 6, 8, 10 dan 12.
Jumlah daun yang dihitung adalah daun yang telah terbuka sempurna,
termasuk daun yang gugur juga dihitung. Pengukuran dilakukan pada saat tanaman
35
berumur 2 minggu dengan interval 2 minggu sekali sampai akhir penelitian yaitu
dengan ciri-ciri jumlah tiap tongkol 14-18 baris dan pajang tongkol lebih besar dari
15 cm.
Penimbangan berat biji bertongkol dilakukan dengan cara memipil seluruh biji
Biji dipipil dari tongkol dan kemudian dijemur sampai kering, tiap 1000 biji
36
BAB V
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan dari data rataan pengaruh
pemberian Pupuk Urea dan Pupuk KCL serta interaksi keduanya pada parameter yang
diamati seperti tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, jumlah bunga, jumlah
tongkol produksi per plot, berat biji pertongkol dan berat 1000 biji pipilan kering
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman umur 2 sampai 12
minggu dapat dilihat pada Lampiran 4 sampai Lampiran 9. Untuk perlakuan Pupuk
Urea pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang tidak nyata dan Pupuk KCL
37
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari tinggi tanaman jagung pada
perlakuan Pupuk Urea dan Pupuk KCL dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai terendah
pada tanaman jagung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada U3K0 sebesar
163,15 cm dan nilai terendah pada U0K2 sebesar 128,34 cm. Dari hasil rataan pada
Perlakuan K0 K1 K2 Rataan
U0 158,49 138,85 128,34 141,89
U1 161,73 149,00 140,97 151,04
U2 161,43 137,81 128,48 142,57
U3 163,15 141,29 131,85 144,96
Rataan 161,20 141,74 132,41 48,37
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam diameter batang umur 2 sampai 12
minggu dapat dilihat pada Lampiran 10 sampai Lampiran 14. Untuk perlakuan Pupuk
Urea dan Pupuk KCL pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh tidak nyata
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari diameter batang jagung pada
perlakuan Pupuk Urea dan Pupuk KCL dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai terendah
pada tanaman jagung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada U3K1 sebesar
38
14,80 mm dan nilai terendah pada U0K0 sebesar 11,60 mm. Dari hasil rataan pada
Perlakuan K0 K1 K2 Rataan
U0 11.60 13.80 12.60 12.67
U1 14.40 14.30 13.60 14.10
U2 12.90 12.80 13.80 13.17
U3 14.20 14.80 13.00 14.00
Rataan 13.30 13.90 13.25 4.49
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam jumlah daun umur 2 sampai 12
minggu dapat dilihat pada Lampiran 15 sampai Lampiran 21. Untuk perlakuan Pupuk
Urea dan Pupuk KCL pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang tidak
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari jumlah daun jagung pada perlakuan
Pupuk Urea dan Pupuk KCL dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai terendah pada
tanaman jagung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada U1K0 sebesar 608,65
helai dan nilai terendah pada U3K0 sebesar 401,98 helai. Dari hasil rataan pada
39
Tabel 5.3. : Rataan Jumlah Daun (helai) Jagung Umur 12 MST.
Perlakuan K0 K1 K2 Rataan
U0 477,66 415,99 453,32 448,97
U1 608,65 530,65 442,65 527,32
U2 494,65 491,32 475,99 496,65
U3 401,98 507,32 503,99 471,09
Rataan 495,73 486,32 468,99 161,23
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam jumlah bunga umur 12 minggu
dapat dilihat pada Lampiran 22. Untuk perlakuan Pupuk Urea dan Pupuk KCL pada
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari jumlah bunga jagung pada perlakuan
Pupuk Urea dan Pupuk KCL dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai terendah pada
jagung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada U3K2 sebesar 10,00 bunga dan
nilai terendah pada U0K2 sebesar 4,00 bunga. Dari hasil rataan pada jumlah bunga
40
Tabel 5.5. : Rataan Jumlah Bunga (Bunga) Jagung Umur 12 MST.
Perlakuan K0 K1 K2 Rataan
U0 8,00 9,00 4,00 7,00
U1 6,00 8,00 6,00 6,67
U2 7,00 6,00 7,00 6,67
U3 5,00 5,00 10,00 6,67
Rataan 6,75 7,00 6,75 2,25
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam jumlah tongkol produksi per plot
umur 12 minggu dapat dilihat pada Lampiran 23. Untuk perlakuan Pupuk Urea pada
umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang sangat nyata dan untuk perlakuan
Pupuk KCL pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang nyata, sedangkan
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari jumlah tongkol produksi per plot
jagung pada perlakuan Pupuk Urea dan Pupuk KCL dapat dilihat nilai tertinggi dan
nilai terendah pada jagung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada U2K2
sebesar 70,80 gr dan nilai terendah pada U0K0 sebesar 63,80 gr. Dari hasil rataan
pada jumlah tongkol produksi per plot jagung tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5. : Rataan Jumlah Tongkol Produksi Per Plot Jagung Umur 12 MST.
41
Perlakuan K0 K1 K2 Rataan
U0 63,80 67,00 70,60 67,13
U1 72,00 69,00 72,20 71,07
U2 74,40 74,60 79,80 76,27
U3 78,20 78,20 78,40 78,27
Rataan 72,10 72,20 75,25 24,39
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam berat biji pertongkol umur 12
minggu dapat dilihat pada Lampiran 24. Untuk perlakuan Pupuk Urea dan Pupuk
KCL pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang tidak nyata, sedangkan
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari berat biji pertongkol jagung pada
perlakuan Pupuk Urea dan Pupuk KCL dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai terendah
pada jagung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada U3K2 sebesar 673,60 gr
dan nilai terendah pada U0K0 sebesar 586,50 gr. Dari hasil rataan pada berat biji
Perlakuan K0 K1 K2 Rataan
42
U0 586,50 618,70 628,50 611,23
U1 612,70 642,50 594,20 616,47
U2 611,00 642,60 617,50 623,70
U3 612,00 603,50 673,60 629,70
Rataan 605,55 626,82 628,45 206,75
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam berat 1000 biji pipilan kering umur
12 minggu dapat dilihat pada Lampiran 21. Untuk perlakuan Pupuk Urea pada umur
12 minggu menunjukkan pengaruh yang sangat nyata dan untuk perlakuan Pupuk
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari berat 1000 biji pipilan kering jagung
pada perlakuan Pupuk Urea dan Pupuk KCL dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai
terendah pada jagung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada U3K1 sebesar
6938,40 gr dan nilai terendah pada U0K0 sebesar 4369,76 gr. Dari hasil rataan pada
berat 1000 biji pipilan kering jagung tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.7.
Tabel 5.7. : Rataan berat 1000 biji pipilan kering jagung Umur 12 MST.
Perlakuan K0 K1 K2 Rataan
U0 4369,76 5182,02 4898,60 4816,79
43
U1 5000,66 5578,15 5836,66 5471,82
U2 5814,95 5922,74 5989,26 5908,98
U3 6039,69 6938,40 6186,50 6088,19
Rataan 5306,26 5680, 33 5727,75
5.2. Pembahasan
5.2.1 Pengaruh pupuk Urea terhadap tertumbuhan dan produksi tanaman jagung
bahwa perlakuan pupuk Urea berpengaruh sangat nyata terhadap parameter jumlah
tongkol produksi per plot dan berat 1000 biji pipilan kering, sedangkan terhadap
parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga dan Berat biji pertongkol tidak
Pupuk Urea menunjukkan pengaruh yang sangat nyata terhadap berat 1000
biji pipilan kering. Hal ini di akibatkan pemberian pupuk Urea yang mengandung
maka lebih banyak hasil fotosintesis di alirkan ke tongkol atau biji untuk
vitamin dan zat lainnya akan disimpan dalam pembentukan tongkol atau biji. Dugaan
lainnya adalah karena pupuk Urea juga berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah
tongkol produksi per plot yang merupakan komponen dari berat 1000 biji pipilan
44
kering. Atau dengan kata lain berat 1000 biji pipilan kering merupakan konversi dari
Pengaruh pemberian pupuk Urea sangat nyata terhadap berat 1000 biji pipilan
kering merupakan komponen dari jumlah tongkol produksi per plot. Apabila jumlah
tongkol produksi per plot semakin tinggi maka akan mengakibatkan berat 1000 biji
pipilan kering akan semakin tinggi juga. Dalam hal ini jumlah tongkol produksi per
plot sangat nyata akibat pemberian pupuk Urea, dengan demikian dapat dimengerti
Dari seluruh parameter yang tidak menunjukkan pengaruh yang nyata seperti
tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, dan berat biji pertongkol di akibatkan
karena dipengaruhi oleh factor genetik dan faktor lingkungan (Hartono, 2010). Hal ini
dapat dimengerti bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari
pengaruh yang sangat nyata meningkatkan tinggi tanaman, serta berpengaruh nyata
terhadap jumlah tongkol produksi per plot,dan berat 1000 biji pipilan kering. Namun
45
demikian jumlah daun, jumlah bunga, dan berat biji pertongkol pengaruhnya tidak
nyata.
Pupuk Urea berpengaruh sangat nyata pada umur 2-12 MST terhadap tinggi
tanaman. Hal in disebabkan oleh jumlah populasi tanaman per satu satuan luas,
dimana semakin banyak populasi tanaman per satu satuan luas akan mengakibatkan
timbulnya persaingan ketat diantara tanaman dalam memperoleh unsur hara, air dan
cahaya matahari. Dengan cahaya yang kurang maka auksin tanaman aktif sehingga
pada perlakuan K2 (15 gr/bibit). Hal ini menunjukkan bahwa semakin padat populasi
tanaman per satu satuan luas tanaman akan semakin tinggi sebagai berusaha untuk
tinggi.
tongkol produksi per plot. Hal ini di duga karena pupuk KCL yang semakin banyak,
meningkatkan berat 1000 biji pipilan kering dalam hal ini jumlah tongkol produksi
per plot.
Pupuk KCL yang berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun dan jumlah
bunga. Hal ini di duga karena jumlah daun dan jumlah bunga dikendalikan oleh
faktor genetik, faktor lingkungan dan tanaman itu sendiri. Hal ini sesuai dengan
46
pendapat Hartono (2010), yang menyatakan genotif dapat dapat mempengaruhi
Pengaruh pupuk KCL yang tidak nyata pada berat biji pertongkol. Hal ini
diduga karena ukuran setiap biji hamper sama karena berasal varietas yang sama, hal
ini juga di pengaruhi oleh faktor genetik. Sehubungan dengan itu Purwono (2010)
juga menyatakan bahwa ukuran biji dominan dikendalikan oleh faktor genetik di
5.2.3. Interaksi pemberian pupuk Urea dengan pupuk KCL terhadap pertumbuhan
dan produksi tanaman jagung.
Dari hasil analisis sidik ragam interaksi Pupuk Urea dan Pupuk KCL
menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati.
faktor yang lain tersebut tertutup dan masing-masing faktor bekerja sendiri-sendiri.
Atau dengan kata lain masing masing perlakuan baik Pupuk Urea tidak dipengaruhi
- Struktur tanah
47
- Apakah tanah itu lengkap mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh
tanaman.
Menurut Mulyani (2010), bahwa pada Pupuk Urea terdapat unsur Natrium yang ikut
dalam proses fisiologi dengan kalium yaitu menghalangi atau mencegah pengisapan
BAB VI
6.1. Kesimpulan
48
1. Perlakuan pemberian pupuk Urea berpengaruh sangat nyata terhadap
parameter jumlah tongkol produksi per plot, dan berat 1000 biji pipilan
nyata terhadap parameter tinggi tanaman, namun ada juga pengaruh yang
nyata terhadap parameter jumlah tongkol produksi per plot, dan berat
yang nyata terhadap parameter jumlah daun, jumlah bunga dan berat biji
pertongkol.
3. Interaksi pupuk Urea dan Pupuk KCL tidak berpengaruh nyata terhadap
6.2. Saran
2. Untuk pemberian Pupuk KCL lebih baik dengan dengan dosis 15 gr/bibit
(K2).
49
3. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dan dianjurkan memberi
pupuk Urea dengan dosis 17 gr/bibit dan untuk penggunaan pupuk Urea
DAFTAR PUSTAKA
50
Hartono, 2010 Bertanam Jagung Unggul, Penebar Swadaya.Jakarta
Sarif. 1996. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung
51