Anda di halaman 1dari 5

JUDUL : KOMUNIKASI TANGGUNG JAWAB ORGANISASI

MASYARAKAT
Jumlah Halaman : 12 halaman
Tahun : 2021
Disusun oleh : 1. Agung Permadi

Sumber:https://www.google.com/search?
q=jurnal+peran+komunikasi+dalam+organisasi&oq=jurnal+peran+komunikasi+dalam+o
rganisasi&aqs=chrome..69i57j0i22i30l2.23241j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8#
Reviewer : AGUNG PERMADI
Tanggal : 07 februari 2021
Tujuan makalah : 1. Memahami pengertian Organisasi dan Komunikasi
2. Memahami hubungan ilmu komunikasi dengan organisasi
3. Mengetahui komunikasi oranisasi
4. Memahami model komunikasi dalam organisasi
5. Mengetahui fungsi komunikasi dalam organisasi
Metode : metode yang dipakai dalam pembuatan makalah ini adalah metode
library research yakni metode dengan mendapatkan keterangan dari
buku maupun literature
Hasil dan Pembahasan:
A. Pengertian Organisasi dan Komunikasi
Organisasi dan Komunikasi Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang
secara harfiahberarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung.
EveretM.Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikanorganisasi
sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untukmencapai tujuan bersama,
melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas.
Robert Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems Approach,mendefinisikan
organisasi sebagai sarana dimana manajemen mengoordinasikansumber bahan dan sumber daya
manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugasdan wewenang.
Sedangkan untuk istilah komunikasi (communication) berasal dari Bahasa
Latincommunicatus yang berarti ”berbagi” atau “menjadi milik bersama”. Dengandemikian, kata
komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yangbertujuan untuk mencapai
kebersamaan. Menurut Webster New Collogiate Dictionarydijelaskan bahwa komunikasi adalah
suatu proses pertukaran informasi di antaraindividu melalui sistem lambang-lambang, tanda-
tanda atau tingkah laku.

B. Hubungan ilmu komunikasi dengan Organisasi


Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannyayang
terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuanorganisasi itu. Ilmu
komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yangberlangsung dalam organisasi, metode
dan teknik apa yang dipergunakan, media apayang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor
apa yang menjadi penghambat, dansebagainya. Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan
tersebut adalah untukbahan telaah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi
suatuorganisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkuporganisasi
dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilakukan.

C. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesanorganisasi di
dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi(Wiryanto, 2005). Komunikasi
formal adalah komunikasi yang disetujui olehorganisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi
kepentingan organisasi. Isinya berupacara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai
pekerjaan yang harusdilakukan dalam organisasi. Misalnya adalah memo, kebijakan, pernyataan,
jumpapers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yangdisetujui
secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepadaanggotanya secara
individual.
Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasidi suatu
organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupundengan khalayak yang
ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaankerja sama yang serasi untuk
mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989:214).
Price (1997) mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai derajat atau tingkatinformasi
tentang pekerjaan yang dikirimkan organisasi untuk anggota dan diantara anggota organisasi.
Tujuan komunikasi dalam organisasi adalah untuk membentuksaling pengertian (mutual
understanding) sehingga terjadi kesetaraan kerangkareferensi (frame of references) dan
kesamaan pengalaman (field of experience)diantara anggota organisasi. Komunikasi organisasi
harus dilihat dari berbagai sisiyaitu pertama komunikasi antara atasan kepada bawahan, kedua
antara karyawanyang satu dengan karyawan yang lain, ketiga adalah antara karyawan kepada
atasan.Hubungan komunikasi antara atasan dan bawahan juga tidak bisa dilepaskan daribudaya
paternalistik yaitu atasan jarang sekali atau tidak pernah memberikan kepadabawahannya untuk
bertindak sendiri, untuk mengambil inisiatif dan mengambilkeputusan. Hal ini disebabkan karena
komunikasi yang dilakukan oleh atasan kepadabawahan bersifat formal dimana adanya struktur
organisasi yang jauh antara atasandengan bawahan. Sehingga konsekuensi dari perilaku ini
bahwa para bawahannyatidak dimanfaatkan sebagai sumber informasi, ide, dan saran.
Komunikasi memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan kepada parakaryawan
tentang apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka mengerjakannyadan apa yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kinerja jika sedang berada dibawah standar (Robbins, 2002).
Komunikasi merupakan bagian yang penting dalam kehidupan kerja. Hal inimudah
dipahami sebab komunikasi yang tidak baik bisa mempunyai dampak yangluas terhadap
kehidupan organisasi, misal konflik antar pegawai, dan sebaliknyakomunikasi yang baik dapat
meningkatkan saling pengertian, kerjasama dan jugakepuasan kerja .Mengingat yang
bekerjasama dalam suatu organisasi dalam rangkamencapai tujuan merupakan sekelompok
sumber daya manusia dengan berbagaikarakter, maka komunikasi yang terbuka harus
dikembangkan dengan baik. Dengandemikian masing-masing karyawan dalam organisasi
mengetahui tanggung jawab danwewenang masing masing.

D. Model Komunikasi dalam Organisasi


Model komunikasi yang paling sederhana adalah adanya pengirim, berita(pesan) dan
penerima seperti gambar berikut ini : Model ini menunjukkan 3 unsur esensi komunikasi. Bila
salah satu unsurehilang, komunikasi tidak dapat berlangsung.
Sebagai contoh adalah seseorang dapatmengirimkan pesan, namun apabila tidak ada yang
menerima atau yang mendengar,komunikasi tidak akan terjadi.

E. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi


Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalahsebagai berikut:
1. Fungsi informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi.
Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh
informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat
memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih
pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat
suatu kebijakanorganisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam
organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk
melaksanakan pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan keamanan,
jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.
2. Fungsi regulatif
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu
organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu:
 Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu
mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang
disampaikan. Juga memberi perintah atau instruksi supaya perintah-perintahnya
dilaksanakan sebagaimana semestinya.
 Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada
kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan
yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
3. Fungsi persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak
pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.
Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan
kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan
dan kewenangannya.

4. Fungsi integratif
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan
karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran
komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu:
 Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut
(buletin, newsletter) dan laporan kemajuan organisasi.
 Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa
istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan
aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar
dalam diri karyawan terhadap organisasi
Kesimpulan :
Organisasi adalah suatu tempat dimana terdapat kesamaan tujuan untuk mencapainya bersama-
sama melalui jenjang kepangkatan dan pembagian tugas dimana manajemen mengordinasikan
sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan
wewenang. Berelson & Steiner berpendapat bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian
informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti
kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain- lain. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan
organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat
dalam mencapai tujuan organisasi itu. Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan
sebagai komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan.

Anda mungkin juga menyukai