Analisis Artikel Penelitian Kualitatif
Analisis Artikel Penelitian Kualitatif
Penelitian sebelumnya:
Akpan and Andre (2000) menemukan bahwa siswa yang menggunakan
simulasi pembedahan katak mempelajari anatomi katak lebih signifikan
daripada yang belajar melalui pembedahan langsung.
Penelitian Trey and Khans (2008) mengindikasikan bahwa analogi dinamik
berbasis computer dapat meningkatkan pembelajaran siswa tentang
fenomena-fenomena kimia yang tidak dapat diamati.
Monaghan dan Clement (1999) melaporkan bahwa simulasi computer efektif
dalam pembelajaran inkuiri untuk membangun model mental dalam materi
gerak.
Dori dan Barak (2001) menyimpulkan bahwa kombinasi model virtual dan
model fisis yang digunakan dengan pembelajaran inkuiri mendukung proses
pembelajaran dan menanamkan pemahaman yang lebih baik daripada metode
demonstrasi.
Chang, Chen, Lin dan Sung (2008) melaporkan bahwa siswa yang mempelajari
optic dengan praktikum di lab virtual/simulasi menguasai materi lebih baik
daripada siswa yang praktikum di lab biasa.
Namun terdapat beberapa penelitian yang melaporkan bahwa pembelajaran
menggunakan simulasi computer tidak terlalu mengesankan dibanding
pembelajaran yang tidak menggunakan simulasi computer seperti
Carlsen&Andre (1992), Regan dan Sheppard (1996), Win et al (2006), Marshall
& young (2006), Rieber, Boyce & assad (1990), Clark (1983, 1994).
Efektif tidaknya simulasi computer untuk pembelajaran berkaitan erat dengan
pendekatan pedagogi yang digunakan dalam membangunnya (Flick & Bell,
2000, Clark, 1983, 1994). Kegagalan memasukkan pedagogi dalam
pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran merupakan penjelasan akan hasil-
hasil penelitian yang negative tersebut.
Metode Mix method
Subyek Mahasiswa pascasarjana peserta MK Metode Ilmiah pada Program Master of
Penelitian/Partisipan Education untuk pendidikan anak usia dini, dari 3 kuartal berbeda, total
sebanyak 157 mahasiswa.
Langkah penelitian Mahasiswa partisipan dikelompokkan menjadi 3:
1. Kelompok Starry Night Only:
50 mahasiswa kuarter pertama menggunakan program Starry Night
untuk memperoleh data.
2. Kelompok Starry Night and Nature:
61 mahasiswa kuarter kedua memperoleh data melalui pengamatan
langsung selama 3 pekan dan melalui program Starry Night untuk data
6 pekan.
3. Kelompok Nature Only:
46 mahasiswa kuarter ketiga memperoleh data hanya melalui
pengamatan langsung.
Perlakuan terhadap semua kelompok menggunakan pembelajaran inkuiri
seperti yang dideskripsikan oleh McDermott (1996). Partisipan diwawancara
sebelum pembelajaran dan 3 pekan sesudah pembelajaran.
Langkah pembelajaran:
1. Kelompok Starry Night Only
Mahasiswa diajari cara memperoleh, merekam dan menyajikan data
pengamatan bulan. Selanjtnya, instruktur/dosen menjelaskan dan
memodelkan bagaimana mengambil dan merekam data pengamatan bulan.
Mahasiswa menggunakan software Starry Night untuk melakukan pengamatan
harian bulan dengan merekam gambar bentuk bulan, waktu pengamatan,
sudut pisah bulan-matahari dan arah pengamatan bulan. Data harian bulan
yang direkam selama 9 pekan dan disajikan dalam 4 pertemuan mingguan.
Partisipan penyaji menyajikan data pengamatan, pastisipan lain mencari dan
mendiskusikan anomali dalam data yang dishare.
2. Kelompok Starry Night+ Nature dan kelompok Nature Only
Partisipan dalam kedua kelompok mengambil, merekam dan membagi data
yang identic dengan kelompok Starry Night Only, yang berbeda hanya sumber
datanya. Kelompok Starry Night + Nature mengambil data dari pengamatan
langsung selama 3 pekan untuk kemudian diperkenalkan dengan program
Starry Night. Setelah mengumpulkan, merekam dan membagi data 3 pekan
pertama, kelompok Starry night + Nature melengkapi data 6 pekan berikutnya
dengan Starry night. Kelompok Nature only mengambil data dari pengamatan
secara langsung.
Setelah setiap kelompok memperoleh data dan membagikannya, partisipan
dalam semua kelompok menghabiskan dua periode kelas (hampir 4 jam) untuk
menganalisis data mereka dengan melihat pola dan kemudia memodelkan
penyebab fase bulan.
Pembelajaran bagian ini dibagi dalam 5 bagian utama yang membahas hal
berikut: 1) identifikasi pola 2) menentukan panjang siklus 3) menerapkan
konsep baru dan label ilmiah 4) mengurutkan bentuk 5) memodelkan
penyebab fase bulan.
Para calon guru kemudia berpartisipasi dalam aktivitas psikomotorik
pemodelan dengan menggelapkan ruang dan meletakkan lampu terang
setinggi mata. Bola sterofom digunakan sebagai model bulan. Partisipan
memegang bola di depan mereka sepanjang lengan. Bola lampu adalah model
matahari, bola sebagai model bulan dan kepala mahasiswa sebagai model
bumi. Mahasiswa memutar bola mengelilingi kepala dan memperhatikan
bagian terang bulan.
Pengumpulan data Wawancara semi terstruktur dilakukan segera sebelum pembelajaran dan 3
pekan sesudah pembelajaran untuk memperoleh informasi yang kaya dan
detail tentang pemahaman konseptual partisipan tentang fase-fase bulan.
Selain protocol wawancara semi terstruktur juga digunaka tehnik
pengumpulan data yang bervariasi, seperti gambar, wawancara dan
mengurutkan kartu bentuk bulan, untuk menangkap semua aspek dari
pemahamn konseptual partisipan tentang fase-fase bulan (Trundle et al, 2002).
Protocol terdiri dari 6 tugas yang didesain untuk mengases pemahaman
partisipan tentang 3 konsep bulan yang ditargetkan, yaitu: pengamatan bentuk
bulan (tugas 1), bagaimana bentuk tersebut berubah dalam waktu satu bulan
(tugas 2, 3 dan 6) dan penyebab peruahan bentuk bulan (tugas 4 dan 5).
Wawancara direkam dalam bentuk video dengan durasi 20 – 30 menit.
Analisis Kualitatif
Analisis awal dari seluruh data, dua penulis dan tiga asisten secara independen
menganalisis dan mengkodekan sampel acak dari 7 set data. Pembandingan
analisis terpisah mengindikasikan bahwa peneliti akhirnya memperoleh
persetujuan inter-rater lebih baik dari 90%. Untuk analisis data sebenarnya
paling sedikit 2 rater (satu peneliti dan satu mahasiswa) mengkodekan setiap
partisipan dalam menggambar dan merekam wawancara. Setiap
ketidakcocokan dianalisis ulang oleh dua rater hingga tercapai kesepakatan
100%.
Respon partisipan terhadap tugas sebelum dan sesudah wawancara
dibandingkan dengan pandangan ilmiah tentang pola dan penyebab fase-fase
bulan untuk mengases pencapaian pemahaman yang ditargetkan.
Proses Analisis data kualitatif menghasilkan profil detil pemahaman konseptual
setiap partisipan tentang fase-fase bulan sebelum dan sesudah pembelajaran.