Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pembimbing :

Sherlyane Hendri,S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :

Ade Rajaskana
Vinny Nadia Mukhlisa
Tsania Zelfina
Mitha Putri Wardany
Agus Triana
Dicky Permana Putra
Rino Fajar Ramadhan
Muhammad Najib Marzuq

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah Kewirausahaani
dan pembaca bisa mempelajari makalah yang telah kami selesaikan.
Salawat dan salam tidak lupa kita haturkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman ilmu
pengetahuan seperti sekarang. Selanjutnya kami ucapkan terimakasih kepada
Ibuk Sherlyane Hendri,S.Pd, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan
serta semua pihak yang telah memberikan pengarahan serta menunjang
keberlangsungan pembuatan makalah Kewirausahaan dengan tepat waktu.

Kami berharap makalah ini dapat digunakan untuk memenuhi nilai mata
kuliah Kewirausahaan dan menambah wawasan kita bersama. Kami juga
menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
ketidaksempurnaan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun demi tercapainya
kesempurnaan dalam makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris,
unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda. Sedangk
an di Indonesia diberi nama kewirausahaan . Kata entrepreneur berasal dari bahas
a Perancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pengambil risiko, kontraktor,
pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan pencipta ya
ng menjual hasil ciptaannya.

Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada dal
am diri Anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehi
ngga bisa meningkatkan taraf hidup Anda dimasa mendatang.

Indonesia entrepreneurial skill untuk bisa menekan sekecil mungkin tingkat kemi
skinan yang tinggi. Menngandalkan investor asing untuk membuka lapangan kerj
a tidaklah cukup, menghimbau kepada perusahaan untuk tidak mem-PHK karyaw
an atau buruhnya juga sulit diwujudkan. Salah satu cara atau jalan terbaiknya adal
ah mengandalkan sector pendidikan utnuk mengubah pola piker lulsannya dari be
rorientasi mencari kerja menjadi mencetak lapangan kerja sendiri alias menjadi w
irausahawan mandiri.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka penulis meru
muskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Apa konsep kewirausahaan.

2. Apa definisi dari kewirausahaan

3. Apa saja syarat-syarat wirausaha

4. Apa sifat-sifat yang dimiliki wirausahawan

5. Bagaimana menentukan model-model usaha.


6. Apa hukum dan etika bisnis

C. TUJUAN

Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk menjawab permasalahan yang dir
umuskan

sebelumnya. Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:

a. untuk menguraikan apa saja konsep kewirausahaan.

b. untuk menguraikan definisi dari kewirausahaan.

c. untuk menguraikan syarat-syarat wirausaha

d. untuk mengetahui apa saja sifat-sifat yang dimiliki wirausahawan.

e. untuk menguraikan bagaimana menentukan model-model usaha.

f. untuk menjabarkan apa hukum dan etika bisnis


BAB II
PEMBAHASAN
1. Konsep kewirausahawan

a. Disiplin ilmu kewirausahawan

Menurut Soeharto Prawirokusumo (1997: 4), pendidikan kewirausahaan telah dia


jarkan sebagai disiplin ilmu tersendiri yang independen (independent academic di
cipline) karena kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata dist
inctive, yaitu ada teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap

b. Objek studi kewirausahaan

Objek Studi Kewirausahaan Seperti telah dikemukakan di atas, kewirausahaan m


empelajari nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan berino
vasi Oleh sebab itu, objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan
seseorang yang mewujudkan dalam bentuk perilaku.

2. Definisi kewirausahaan

Dilihat dari segi etimologi, kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha
Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah b
erani, dan berwatak agung Adapun usaha berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat
sesuatu Dengan demikian, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat
sesuatu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pand
ai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyus
un operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya, ser
ta memasarkannya.

Definisi lainnya dari kewirausahaan, di antaranya sebagai berikut

a. Kewirausahaan adalah nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan su


mber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil (Ahmad Sanus
i, 1994)
b. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam me
mecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usa
ha (Zimmerer, 1996)

c. Menurut David E. Rye (1996), wirausaha adalah seorang yang


mengorganisasikan dan mengarahkan usaha baru. Wirausaha berani mengambil
risiko yang terkait dengan proses pemulaian usaha. Istilah wiraswasta sering
dipakai secara tumpang tindih dengan istilah wirausaha. Di dalam wirausaha,
walau di dalam penguraiannya muncul perbadaan wirausaha dan wiraswasta.

3. Syarat-syarat wirausaha
Menurut Norman M. Scarborough (1993), kompetensi kewirausahaan yang
diperlukan sebagai syarat bisnis meliputi:

1). Proaktif, selalu memiliki inisiatif dan tegas dalam melaksanakan tugas

2). Berorientasi pada prestasi/kemajuan, cirinya:

a. selalu mencari peluang

b. berorientasi pada efisiensi

c. konsentrasi untuk bekerja keras

d. perencanaan yang sistematis

e. selalu memonitor

3). Komitmen terhadap perusahaan atau orang lain, cirinya:

a. penuh komitmen dalam mengadakan kontrak kerja

b. mengenali pentingnya hubungan bisnis

4. Sifat-sifat wirausahawan

1. Kemampuan Inovatif

Inovasi memerlukan pencarian kesempatan baru Hal tersebut berarti mengadakan


perbaikan barang dan jasa yang ada, menciptakan barang dan jasa baru, atau men
gombinasikan unsur-unsur produksi yang ada dengan cara baru dan lebih baik. H
al ini berarti kemampuan untuk berhubungan dengan hal yang tidak terstruktur da
n tidak dapat diprediksi Karakteristik ini berkaitan erat dengan proses inovatif.

2. Keinginan untuk Berprestasi

Keinginan untuk berprestasi adalah tanda-tanda penting dari dorongan kewirausa


haan Hal ini menandai para pemiliknya sebagai orang yang tidak mengenal meny
erah di dalam mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan

3. Kemampuan Perencanaan Realistis

Menetapkan tujuan yang menantang dan dapat diterapkan merupakan ciri dari per
encanaan realistis Tujuan yang ditetapkan harus sesuai dengan kemampuan wirau
sahawan

4. Kepemimpinan Terorientasi pada Tujuan

Wirausahawan membutuhkan aktivitas yang mempunyai tujuan Hal ini memotiva


si mereka untuk mengarahkan tenaga dan rekan kerja serta bawahannya ke arah t
ujuan yang ditetapkan Semua usaha dalam organisasi dipusatkan untuk mencapai
tujuan utama organisasi tersebut

5. Menentukan model-model usaha

(Osterwalder & Pigneur, 2010) mendefinisikan model bisnis sebagai gambar


an dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan dan memberikan n
ilai. Model bisnis diyakini dapat dijelaskan dengan sangat baik melalui sembilan
blok bangunan dasar yang memperlihatkan cara berpikir tentang bagaimana sebu
ah perusahaan menghasilkan uang. Kesembilan blok tersebut adalah:
1. Customer Segments (Segmen Pelanggan) Menggambarkan sekelompok orang
atau organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan.
2. Value Propositions (Proporsi Nilai) Menggambarkan gabungan antara produk
dan layanan yang menciptakan nilai untuk pelanggan spesifik.
3. Channels (Saluran) Menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan berkomuni
kasi dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk memberika
n proporsi nilai.
4. Customer Relationships (Hubungan Pelanggan) Menggambarkan berbagai jeni
s hubungan yang dibangun perusahaan bersama segmen pelanggan yang spesifik.
5. Revenue Streams (Arus Pendapatan) Menggambarkan uang tunai yang diahasil
kan perusahaan dari masing-masing segmen pelanggan.
6. Key Resources (Sumber Daya Utama) Menggambarkan aset-aset terpenting ya
ng diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi.
7. Key Activities (Aktivitas Kunci) Menggambarkan hal-hal terpenting yang haru
s dilakukan agar model bisnisnya dapat bekerja.
8. Key Partnerships (Kemitraan Utama) Menggambarkan jaringan pemasok dan
mitra yang membuat model bisnis dapat bekerja
9. Cost Structure (Struktur Biaya) Menggambarkan semua biaya yang dikeluarka
n untuk mengoperasikan model bisnis.
6. Hukum dan etika bisnis
Etika dipandang sebagai “state of the art” hukum yaitu dimana pedoman
perilaku yang ada saat ini ditafsirkan ke dalam hukum dan digunakan sebagai
pedoman selanjutnya untuk masa yang akan datang.
Hukum akan mengkodifikasi harapan dari etika dalam melaksanakan
kegiatan bisnis. Meskipun disadari tidak semua harapan etika tersebut dapat
dipenuhi oleh hukum. Norma etika memang bersifat dinamis, tetapi begitu ia
dituangkan dalam ketentuan hukum sifat dinamisnya menjadi berkurang/bahkan
mungkin menjadi statis. Maka di sini hukum tentunya harus memperhatikan pula
apabila adanya perubahan-perubahan (fungsi hukum sebagai sos. eng).
Pelaku bisnis mempunyai peranan dalam menumbuhkan bisnis yang
berbudaya, bermoral dan taat/sadar hukum. Kesadaran hukum harus dapat merata
diantara pelaku bisnis, para eksekutif. Pata birokrat, yang didukung pula oleh
faktor lingkungan yang sehat dalam berbisnis, sehingga budaya bisnis yang baik,
sehat tetap terjaga dan terpelihara.

Menurut Michael Josephson (1988) yang dikutip oleh Zimmerer, secara univ
ersal ada sepuluh prinsip etika yang mengarahkan perilaku, yaitu sebagai berikut.
1) Kejujuran (honesty), yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguhsun
gguh, terus terang, tidak curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, dan tidak b
erbohong.

2) Integritas (integrity), yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan yang


terhormat, tulus, berani, dan penuh pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua,
tidak berbuat jahat, dan saling percaya.

3) Memelihara janji (promise keeping), yaitu selalu menepati janji, patut dip
ercaya, penuh komitmen, patuh, jangan menginterpretasikan persetujuan dalam
bentuk teknikal atau legalistis dengan alasan ketidakrelaan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahla
wan, manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam kamus
besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:

a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.


b. Menentukan cara produksi baru.
c. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru. 
d. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira
usaha secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.
Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, d
an kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah p
ada upaya cara kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi
dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan keuntungan yang lebih besar.
Kata inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi dipandan
g sebagai kreasi dan implementasi atau biasa juga disebut sebagai koordinasi baru
dalam inovasi itu juga dapat menciptakan nilai tambah, yang berkaitan dengan or
aganisasi. Pemegang saham maupun masyarakat luas.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh d
ari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedom
an pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penuli
s mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpul
an di atas.

Daftar Pustaka

Rusdiana. 2013. Kewirausahaan Teori dan Praktik. Bandung: Pustaka Setia

Sudaryono, dkk.2011.kewirausahaan.Jawa tengah:Andi


Mulia, fernando, dan Muliadi Palesangi.2014. IDENTIFIKASI MODEL BISNIS P
ERUSAHAAN SOSIAL.Universitas Katolik Parahyangan.
Ulfah, Rahmi.2010.Perbedaan Sifat-Sifat Wirausaha Antar Etnis di
Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulogadung, Jakarta
Timur.Psikologi.Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Anda mungkin juga menyukai