Dosen Pengampu
IRFAN ZAMZANI, M.Farm., Apt.
Disusun Oleh :
Ahmad Muzakir 1748201110003
( ITIS Report)
5. Metabolit sekunder
Tumbuhan srikaya mengandung alkaloid tipe asporfin (anonain),
bisbenziltetrahidroisokinolin (retikulin), sianogen,sitrulin, asam aminobutirat,
ornitin, arginin, serta arsitogenin (skuamostatin C dan D), anonasin A, anonin,
skuarnostatin A, bulatasin, bulatasinon dan flavonoid.
6. Bagian tanaman yang dipakai pada jurnal ini
ekstrak biji Srikaya (Annona squamosaL.)
7. Metode penelitian yang digunakan pada peneliti dijurnal ini
Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah maserasi,
karena metode ini mudah dalam pengerjaannya dan tidak menggunakan peralatan
khusus.
8. Produk farmasi yang dikembangkan dalam dari tanaman Srikaya
( ITIS Report)
5. Metabolit sekunder
Centella asiatica (L.) Urban adalah tanaman obat tropis yang diperbanyak secara klon
dan mengandung beberapa konstituen aktif, yang paling penting adalah saponin
triterpenoid, termasuk asiaticoside, asam madecassosic, dan asam asiatik (Aziz et al.,
2007).
6. Bagian tanaman yang dipakai pada jurnal ini
Centella asiatica (L). Tumbuhan perkotaan dari distrik Thiruvananthapuram di Kerala
(India) dikumpulkan dan spesimen diautentikasi berdasarkan fitur identifikasi yang
dipublikasikan, pada penelitian ini digunakan seluruh bagian tanamannya.
7. Metode penelitian yang digunakan pada peneliti dijurnal ini
C. asiatica dikeringkan dengan oven pada suhu 40 ° C dan dihaluskan menggunakan
blender. Ekstrak metanol dibuat dari bobot yang sama dari tanaman dengan metode
ekstraksi Soxhlet konvensional.
8. Produk farmasi yang dikembangkan dalam dari tanaman Pegagan
( ITIS Report)
5. Metabolit sekunder
Analisis fitokimia awal menunjukkan bahwa ekstrak mungkin menjadi sumber
potensial senyawa bioaktif (fenol, steroid, resin, kumarin, basa kuaterner, kuinon,
flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid).
6. Bagian tanaman yang dipakai pada jurnal ini
Buah mutamba dikumpulkan dari wilayah Pontal do Araguaia, MT, Brazil, antara
Agustus dan September 2014. Buah-buahan disimpan pada suhu -18 ° C sampai
analisis.
7. Metode penelitian yang digunakan pada peneliti dijurnal ini
Metode yang digunakan yaitu dengan analisis fitokimia, buah-buahan dikeringkan
dalam oven dengan sirkulasi udara paksa pada 65 ° C (Nova Ética, model 402 / D)
dan ditumbuk dalam gilingan (IKA, model A11 dasar). Senyawa diekstraksi dengan
dua pelarut yang berbeda dari karakter hidrofilik dan hidrofobik masing-masing.
Ekstrak hidrofilik dan lipofilik diperoleh dari penambahan sampel (100 g) dalam 70%
etil alkohol (800 mL) dan kloroform (400 mL), di mana ekstraksi dilakukan selama 7
hari untuk menghilangkan senyawa secara lengkap. Ekstrak yang diperoleh disaring
dan dipekatkan di bawah tekanan tereduksi dalam rotary evaporator (Fisatom model
801/802, São Paulo, SP, Brazil). Kelas-kelas dari metabolit sekunder dikarakterisasi
menurut metodologi yang dijelaskan oleh Matos (1997). Kemudian evaluasi toksisitas
terhadap Artemia salina dilakukan sesuai dengan metodologi yang dijelaskan oleh
Meyer et al. (1982). Dosis mematikan (LD50) ditentukan dengan menghitung
mikrokrustasea hidup dan mati setelah 24 jam inkubasi; analisis dilakukan dalam
rangkap tiga. Dan evaluasi kualitatif aktivitas antioksidan dengan bioautografi
Analisis aktivitas antioksidan dilakukan sesuai dengan metode yang dijelaskan oleh
Silva dan Gomes (2008) dengan beberapa modifikasi.
8. Produk farmasi yang dikembangkan dalam dari tanaman Jati Belanda
9. Hasil screenshot dari jurnal