Anda di halaman 1dari 22

HUBUNGAN STRATEGIS

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah

Pemasaran Stratejik

Yang diampu oleh

Oleh Kelompok 2:
1. Raka Drestajuna
2. Risma Mey Novitasari
3. Titin Santia Oktavianti
4. Tiwi Putri Lestari
5. Widi Ajeng Maharani

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

MALANG

OKTOBER 2020
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas


limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tugas ini dapat terselesaikan.
Makalah tugas ini disusun berdasarkan pengumpulan dari berbagai sumber, dan
untuk memenuhi tugas Pemasaran Stratejik yang berjudul Hubungan strategis.
Dengan ini penulis ucapkan terimakasih kepada Ibu Adelia Shabrina
Prameka selaku dosen pembimbing mata kuliah Pemasaran Stratejik. Semoga
tugas yang kami tulis dapat bermanfaat bagi penulis pribadi maupun pihak yang
membaca.

Kami menyadari bahwa tugas ini sangat jauh dari istilah sempurna, masih
ada kelemahan dan kekurangan. Setiap saran, kritik, dan komentar yang bersifat
membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk meningkatkan kualitas dan
menyempurnakan penulisan makalah.

Malang, Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman Sampul...............................................................................................
Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................3
2.1 Hubungan Strategis.....................................................................................3
2.2 Alasan untuk Hubungan Organisasi...........................................................4
2.3 Memeriksa Potensi Hubungan Kolaboratif................................................6
2.4 Jenis Hubungan Organisasi.........................................................................8
2.5 Mengembangkan Hubungan yang Efektif Antar Organisasi......................13
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................19
3.2 Saran...........................................................................................................
DAFTAR RUJUKAN.......................................................................................

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam bisnis tentu sangat perlu untuk melakukan Penargetan
Pasar dan Penentuan Posisi Strategis. Di dalam keputusan pembelian yang
dilakukan oleh konsumen tentu dipengaruhi oleh konsumen tentu
dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah hubungan antara
perusahaan dan konsumen. Salah satu faktor atau dimensi yang cepat
berubah adalah pelanggan, baik pelanggan konsumen akhir maupun
pelanggan organisasi atau pelanggan bisnis
Dalam pemasaran telah mengalami perkembangan yang dulunya
pemasaran transaksional sedangkan sekarang menekankan pada pemasaran
relational. Untuk menuju pemasaran tersebut tentunya dibutuhkan sebuah
strategi pemasaran dalam pencapaiannya, Strategic Relationship
merupakan suatu strategi yang mengedepankan dalam hubungan jangka
panjang. Perusahaan berupaya untuk mempertahankan pelanggan dengan
menggunakan hubungan jangka panjang karena itu lebih menguntungkan
dibanding dengan perusahaan mencari pelanggan baru lagi. Dengan
mengelola hubungan jangka panjang yang baik maka pelanggan akan tetap
setia. Untuk mensiasati hal tersebut maka sebuah strategi pemasaran yang
membina hubungan jangka panjang yang dibutuhkan dalam meningkatkan
kesetiaan pelanggan.

1.2 Rumusan Masalah


1.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara penargetan pasar.
2.

1
2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Hubungan Strategis

Hubungan strategis adalah hubungan yang terjalin antara unsur


perdagangan diantaranya produsen, pelanggan, saluran distribusi, pemasok,
kemitraan internal, persekutuan dan usaha bersama yang membentuk suatu ikatan
yang kuat karena sama-sama membutuhkan. Hubungan strategis ini terbentuk
karena manfaat antara unsur tadi dipercaya dapat meningkatkan kecepatan dan
sampainya produk ke konsumen dengan utuh dan tidak cacat. Distributor
memainkan peranan yang penting dalam proses penyaluran barang ke pelanggan
paling akhir, kerusakan atau cacat produk terjadi karena faktor pengiriman atau
juga faktor cuaca. Hubungan strategis terbentuk untuk meminimalkan
keterbatasan kompetensi pada perdagangan dan untuk melengkapi unsur
perdagangan sehingga perdagangan dapat sekaligus menggerakkan ekonomi
karena melibatkan banyak orang didalamnya. Penggerak pasar antara unsur diatas
dapat berlaku karena proses pemasaran yang terjadi baik melewati periklanan di
media maupun periklanan mulut ke mulut.

Pemasaran dan hubungan strategis tidak dapat dipisahkan dikarenakan


pemasaran akan membangun hubungan tersebut dan terlibat dalam pengenalan
sampai penjualan produk kepada konsumen. Konsumen sebagai pengguna produk
sangat perlu untuk diperlakukan dengan baik dan diidentifikasi apa maunya dan
apa perbaikan yang harus dilakukan pada produk misalnya tekstur, atau pelayanan
pada produk jasa. Respon seperti ini dapat membuat konsumen merasa dihargai
dan tercipta loyalitas antara produsen dan konsumen. Distributor tidak boleh
dilewatkan karena distributor adalah pihak yang menyalurkan barang sampai
konsumen dan melakukan pengiriman barang yang dapat berpengaruh pada selera
konsumen pada produk yang diinginkan konsumen. Banyaknya unsur penopang
hubungan strategis tersebut adalah hasil dari adanya proses pemasaran yang dapat
mempengaruhi hubungan strategis. Hubungan ini juga dapat terjadi antara
produsen dengan produsen yang lain untuk kerjasama dan pengembangan bisnis
kedepannya, kerjasama ini dilakukan dengan tetap memperhatikan persaingan

3
yang sehat dalam pasar terkait penjualan produk. Hubungan antar produsen sangat
bermanfaat dalam perencanaan kerjasama investasi maupun pembelian bersama
saham perusahaan tertentu.

2.2 Alasan Untuk Hubungan Organisasi

Alasan hubungan organisasi setelah memperhatikan paparan diatas adalah


hubungan organisasi dapat menguntungkan kedua belah pihak organisasi yang
menjalin kerjasama. Keuntungan yang dimaksud adalah pembangunan suatu
kerjasama mengenai hal yang dapat membuat kedua perusahaan berkembang.
Misalnya dalam kerjasama, kedua organisasi atau perusahaan membuat sebuah
keputusan mengenai merger perusahaan dan itu adalah suatu hal yang harus
menguntungkan keduanya misalnya dalam hal kepemilikan saham pada
perusahaan hasil merger dalam jumlah yang disepakati. Berbagai pendorong
hubungan terbagi dalam tiga kategori besar yaitu:

1. Peluang yang meningkatkan nilai


Paduan kemampuan mereka dalam pasar akan menghasilkan produk yang
superior dalam pandangan konsumen. Perusahaan mempertimbangkan
kerjasama yang berlanjut atau tidak, dan jika tidak berlanjut perusahaan
tetap bisa menghadirkan penawaran yang lebih menarik.
2. Turbulensi dan keberagaman konsumen
Lingkungan merupakan hal yang paling penting dalam keberagaman
konsumen antara daerah satu dengan yang lain. Perusahaan harus
menyesuaikan dengan bekerjasama dengan perusahaan lain dalam proses
penyesuaian ini, karena lingkungan merupakan bentuk tantangan
perusahaan menghadapi konsumen yang mempunyai karakter yang
berbeda dari biasanya. Perusahaan juga harus memecahkan masalah
dengan menciptakan produk yang bisa memberi solusi pada konsumen,
kerjasama antar perusahaan adalah salah satunya dalam transfer teknologi
untuk memenuhi kebutuhan pasar yang lengkap.
3. Kesenjangan keterampilan dan sumber daya
Kesenjangan mengenai keterampilan dan sumberdaya akan membuat
persaingan menjadi tidak sehat. Keterampilan dan sumber daya bisa jadi

4
terdapat perbedaan dengan perusahaan lain karena perusahaan akan
mengadopsi apa yang akan membuat bisnisnya maju, salah satunya adalah
teknologi. Teknologi sebagai keterampilan dan sumber daya yang dapat
membuat proses hubungan produsen dan konsumen terjaga. Oleh sebab itu
perusahaan harus melakukan kerjasama dengan proses transfer teknologi
dengan imbal balik yang telah disetujui karena adopsi teknologi harus
disesuaikan dengan banyaknya kebutuhan perusahaan dan permintaan
konsumen. Kerjasama antar kedua perusahaan juga dapat disebut sebagai
aliansi, aliansi ini secara luar biasa mempersatukan mode dan teknologi.
Misalkan pemecahan masalah yang dapat diatasi dalam kerjasama
teknologi antara lain
 Meningkatkan komplesksitas teknologi
Teknologi sangat berdampak pada industri karena sebagian besar
industri khususnya perusahaan tertentu sangat bergnatung pada
teknologi untuk menjaga efektifitas dan efesiensi produksi.
Peningkatan teknologi pada produsen harus dilakukan dengan cara
perbaikan secara berkala pada sistem utama untuk menjamin
bahwa mesin atau alatnya dalam kondisi baik. Peningkatan juga
melibatkan fungsi yang lebih daripada yang sekarang misalnya
mengadopsi mesin tambahan yang mempunyai fungsi yang dapat
membantu kinerja mesin yang lainnya.
 Kendala Keuangan
Keuangan adalah unsur penting penunjang kinerja perusahaan yang
berfungsi dalam pembiayaan produksi dan penjualan ke konsumen.
Kinerja keuangan haruslah bagus dan meminimalisir atau
mengurangi kerugian perusahaan, perusahaan harus mencetak
keuntungan untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan salah
satunya dengan kerjasama atau aliansi. Aliansi membuat
perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan pesaing karena
kondisi keuangan yang kuat dan dukungan mitra aliansi yang
saling menguntungkan.
 Akses ke pasar

5
Suatu akses ke pasar dan menjangkau konsumen tingkat akhir
harus dijalankan perusahaan untuk mengakses pasar lebih dalam
lagi. Akses pasar yang baik adalam mendistribusikan produk
dengan perantara pemasaran sehingga banyak pula nanti yang
mengenal produk dengan hubungan produsen dan distributor.
Produsen atau perusahaan yang memproduksi penting melakukan
kerjasama dengan mitra atau aliansi untuk menjangkau pasar yang
lebih luas demi bersaing dengan perusahaan sejenis. Persaingan ini
adalah bentuk partisipasi mitra dalam kerjasama yang baik,
pemasaran yang luas ini akan menghasilkan keuntungan yang besar
pula bagi perusahaan.
 Teknologi informasi
Teknologi informasi membuat perusahaan menjadi hemat biaya
dalam pengiriman berkas kerjasama dengan mitra maupun
pemasaran kepada konsumen. Hemat biaya ini akan
memperbanyak kas perusahaan yang dapat digunakan dalam
efektivitas waktu yang diperlukan dalam pemasaran khsususnya
untuk menjalin hubungan dengan konsumen melalui website,
media sosial maupun platform lain. Teknologi informasi membuat
kinerja perusahaan makin maju dengan adanya mitra yang
mendukung dan penjangkauan pemasaran menggunakan media
komunikasi yang mudah dan murah.

2.3 Memeriksa Potensi Hubungan Kolaboratif

Hubungan Kolaboratif adalah hubungan kerjasama yang dilakukan


antar perusahaan, perusahaan tersebut melakukan kerjasama baik berupa
proses pemasaran, hubungan berjangka panjang dan hubungan lainnya.
Seringkali perusahaan melakukan kerjasama juga dengan perusahaan
lainnya. Kerjasama ini terjadi dengan kesepakatan yang telah dilakukan
sebelumnya dengan memperhatikan keadaan kedua perusahaan. Hubungan
kolaboratif membuat perusahaan semakin berkembang dan semakin

6
beradaptasi dengan hal baru hasil kerjasama demikian pula dengan
perusahaan mitra yang juga diuntungkan.

Ada beberapa faktor dalam hubungan kolaborasi yang perlu


dievaluasi untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Faktor-faktor
tersebut diantaranya:

 Apa itu Logika strategi?, perusahaan yang bekerjasama harus


saling belajar dalam proses pemasaran dan pengenalan hal baru
yang ditunjukkan dalam kerjama. Perusahaan belajar dalam
memperbaiki kekurangan di internal perusahaan dengan cara
melakukan kesepakatan di berbagai bidang seperti teknologi, akses
pasar atau waktu pengembangan produk menjadi inovasi terbaru
yang dapat memperkuat status perusahaan dan produk di
masyarakat.
 Apakah berpartner adalah strategi yang menjanjikan?, berpartner
pasti membutuhkan sumber daya berupa uang yang harus
dikeluarkan oleh kedua perusahaan seperti investasi pada sesuatu
yang dapat menentukan arah perusahaan kedepan. Investasi pada
kerjasama ini dapat membuat perusahaan mencapai keuntungan
dalam kerjasama antar perusahaan.
 Seberapa penting strategi hubungan?, Strategi hubungan itu
penting karena para pihak perusahaan menganggap bahwa ini
sangat penting dengan pengalaman yang harus ada di kedua
perusahaan. Pengalaman ini menunjukkan suatu bahwa
perusahaan telah berhasil dalam manajemen didalam suatu
perusahaan baik itu manajemen inovasi produk, pelayanan
maupun pada organisasi.
 Apakah kandidat baik tersedia?, Kandidat yang baik adalah
perusahaan yang kuat dan mampu mencetak keuntungan dalam hal
keuangan dan dipimpin oleh orang yang jujur. Perusahaan harus
memilih perusahaan yang mempunyai tanggung jawab besar pada
karyawan, lingkungan maupun negara. Alasan tersebut sangat
mendukung jika masuk dalam pertimbangan kerjasama.

7
 Apakah hubungan sesuai dengan budaya kita?, Perbedaan dalam
budaya perusahaan adalah hal yang wajar karena antara
perusahaan terdapat perbedaan kerja dan metode yang berbeda
dalam menjalankan perusahaan. Budaya dalam perusahaan dapat
membaur apabila kerjasama yang dicapai telah berhasil dan
mencetak keuntungan.

2.4 Jenis Hubungan Organisasi

Jenis hubungan organisasi dibentuk perusahaan antara hubungan pembeli dan


pemasok, pemeriksaan hubungan perusahaan dapat mempertimbangkan apakah
ada ikatan dalam perusahaan. Perusahaan harus ikut andil dalam hubungan
organisasi baik itu aliansi strategis, dan strategi kedua perusahaan.

1. Hubungan Pelanggan-Pemasok
Hubungan pelanggan pemasok terjadi pada beberapa proses perdagangan
diantaranya melibatkan pemasok, produsen, distributor dan pelanggan
serta pengguna akhir. Outsourching adalah salah satu dari hubungan ini
dengan menitik beratkan pada penekanan biaya untuk memperkecil
pengeluaran. Bagaimana outsourching berhubungan dengan pelanggan?,
Hubungan keduanya memang atas kehendak si pemberi kerja untuk
mengalihkan daya pemasok pada pelanggan. Pemasok memberikan barang
atau bahan ke produsen dan pada akhirnya sampai ke pelanggan tingkat
akhir.
2. Hubungan Saluran Distribusi
Hubungan vertikal juga terjadi antara produsen dan perantara pemasaran
(misalnya, hole saler dan retailer). hubungan rantai nilai ini memberikan
akses produsen kepada konsumen dan pengguna akhir organisasi.
hubungan antar organisasi bervariasi dari yang sangat kolaboratif hingga
hubungan transaksional. hubungan kolaboratif yang kuat ada dalam sistem
pemasaran vertikal (VSM). sistem ini dikelola oleh salah satu anggota
saluran seperti pengecer, distributor, atau produsen. VSM dapat dimiliki
oleh perusahaan penyalur, dihubungkan bersama secara kontrak (misalnya,

8
sistem waralaba), atau hubungan yang dipegang bersama oleh kekuatan
dan pengaruh perusahaan yang mengelola hubungan saluran.
3. Hubungan Pelanggan Pengguna Akhir
Kekuatan pendorong yang mendasari hubungan strategis adalah bahwa
perusahaan dapat meningkatkan kemampuannya untuk memuaskan
pelanggan dan mengatasi lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat
melalui kemitraan. Beberapa percaya bahwa masa depan persaingan
terletak pada inisiatif kreasi bersama dengan pelanggan hanya dengan
membiarkan pelanggan korporat individu dan pelanggan membentuk
produk dan layanan dapat benar-benar sesuai dengan kebutuhan pelanggan
tercapai.
 Fokus Pelanggan.
Pemasaran hubungan dimulai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan
dan bagaimana memenuhi persyaratan dan preferensi, pelanggan
memikirkan produk dan perusahaan dalam kaitannya dengan produk dan
perusahaan lain. yang paling penting adalah bagaimana pelanggan yang
ada dan calon pelanggan berpikir tentang sebuah perusahaan dalam
hubungannya dengan para pesaingnya. konsumen membuat hierarki nilai,
keinginan, kebutuhan berdasarkan data empiris, opini, referensi dari mulut
ke mulut, dan pengalaman sebelumnya dengan produk dan layanan.
mereka menggunakan informasi tersebut untuk membuat keputusan
pembelian. Pentingnya memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan
mendorong pengembangan hubungan kolaboratif jangka panjang.
Meningkatnya kebutuhan untuk tetap berhubungan dekat dengan pembeli
adalah kenyataan bahwa pelanggan sering kali memiliki beberapa
pemasok produk yang ingin mereka beli. keragaman pelanggan
mempersulit tantangan kompetitif. konsisten dengan berorientasi pasar,
mengembangkan organisasi berorientasi pelanggan meliputi:
• menanamkan nilai-nilai orieted pelanggan dan keyakinan yang
didukung oleh manajemen puncak
• mengintegrasikan fokus pasar dan pelanggan ke dalam proses
perencanaan strategis

9
• mengembangkan manajer dan program pemasaran yang kuat
• membuat ukuran kinerja berbasis pasar
• mengembangkan komitmen pelanggan di seluruh organisasi.
pengembangan sistem Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM)
memberikan perluasan pemasaran hubungan kepada pelanggan. CRM
menyediakan struktur untuk mengelola titik kontak pelanggan dengan
mengintegrasikan teknologi informasi dan data di sekitar pelanggan. CRM
merupakan pengembangan penting dan dibahas lebih rinci dalam
Lampiran bab ini.Demikian pula, dalam pengelolaan hubungan dengan
pelanggan korporat besar, banyak organisasi telah beralih ke penerapan
struktur Manajemen Akun Utama dan pendekatan Manajemen Akun
Global sebagai cara membangun air mata yang didedikasikan untuk
mengelola hubungan dengan pelanggan yang paling berharga.
 Menilai Nilai Pelanggan
Masalah yang penting adalah memilih pelanggan yang akan digunakan
untuk mengembangkan hubungan karena beberapa mungkin tidak ingin
berpatner dan yang lain mungkin tidak menawarkan cukup potensi untuk
membenarkan kemitraan dengan mereka.
 Aliansi Strategis
Sebuah aliansi strategis antara dua organisasi adalah perjanjian untuk
bekerja sama untuk mencapai satu atau lebih umum tujuan strategis.
Hubungan horizontal dalam lingkup, antara perusahaan pada tingkat yang
sama dalam rantai nilai. Sementara masa aliansi kadang-kadang digunakan
untuk mensignate pemasok-producerships, ini digunakan di sini untuk
mengidentifikasi kolaboratif hubungan antara perusahaan-perusahaan yang
pesaing atau dalam industri terkait. Aliansi hubungan dimaksudkan untuk
jangka panjang dan strategis penting untuk kedua pihak. Setiap kontribusi
organisasi untuk aliansi dimaksudkan untuk melengkapi con pasangan-
membersihkan.
Hubungan kemitraan buruk mungkin sangat merusak untuk semua yang
bersangkutan.

10
Namun, catatan keberhasilan aliansi tidak menguntungkan, dan tingkat
keberhasilan dari yang tidak menguntungkan. 50 persen sudah ditemukan
oleh para peneliti. 3 " sementara aliansi adalah strategi menjanjikan untuk
meningkatkan keuntungan kompetitif dari mitra, beberapa kegagalan telah
terjadi karena kompleksitas mengelola hubungan ini
Keberhasilan aliansi
Realitas kompetitif untuk bertahan dan berkembang
didalam bisnis yang lengkap dengan dukungan mitra perusahaan
yang mendukung penuh dan bersedia bekerjasama untuk membawa
suatu perubahan yang mencapai keberhasilan. Keberhasilan ini
sangat identik dengan suatu hal yang disebut inovasi, karena
inovasi adalah perubahan ke hal baru yang bisa diterapkan di
perusahaan.
Jenis Aliansi
Aliansi melibatkan pemasaran, riset, perusahaan mitra dan
lainnya, fungsi mitra dapat diandalkan secara bersama dengan
kemampuan perusahaan itu sendiri yang mana jenis aliansi yang
digunakan perusahaan harus cocok dengan kemampuan para
pegawai dan direksi dalam bekerjasama, jenis aliansi antara lain,
Join Venture, Equity Strategic Alliance, Nonequity Strategic
Alliance dan Global Strategic Alliances.
Persyaratan keberhasilan aliansi.
Keberhasilan aliansi bisa dilihat pada bagaimana sebuah
aliansi dengan mitra dapat berjalan dengan baik dan mencetak
keuntungan untuk sebuah aliansi. Keuntungan ini adalah sebuah
hasil dari sebuah kerja suatu aliansi. Kontribusi suatu mitra dan
mitra lain sangat diperhitungkan misalnya dalam permodalan awal
dan kinerja operasional perusahaan yang didirikan. Satu perhatian
penting dalam hubungan aliansi adalah bahwa mitra dapat
memperoleh akses ke teknologi rahasia dan infoemation
kepemilikan lainnya. Meskipun masalah ini penting, pertimbangan
utamanya adalah menilai risiko dan manfaat hubungan serta

11
integritas mitra aliansi. ikatan kepercayaan yang kuat antara mitra
ada dalam hubungan yang paling sukses. tujuan aliansi adalah agar
setiap mitra memberikan kontribusi yang berbeda daripada
mentransfer keterampilan inti kepada mitra lainnya.38 Penting bagi
manajer di setiap organisasi untuk mengevaluasi kelayakan dan
risiko terkait transfer keterampilan dan teknologi kepada mitra.

Kerentanan aliansi.

Terkait dengan itu, penting untuk menyadari bahwa


hubungan aliansi mungkin rapuh dan sulit untuk dipertahankan
secara efektif, terutama jika ada kurangnya kepercayaan atau
mutualitas kepentingan antara mitra.39 Selain itu, analisis yang
cermat diperlukan dari dampak aliansi yang gagal pada
kemampuan perusahaan yang tersisa untuk bersaing dan bertahan.

2.5 Mengembangkan hubungan yang efektif antar organisasi

Pembentukan dan mengelola kemitraan kolaboratif yang efektif


antara organisasi independen itu rumit, jadi kita perlu melihat lebih
jauh ke dalam proses mengembangkan hubungan yang efektif.
Pertama-tama, tujuan hubungan dipertimbangkan, diikuti dengan
diskusi tentang beberapa pedoman manajemen hubungan.
Identifikasi dan memperoleh teknologi dan kompetensi baru
Tujuan ini merupakan tantangan berkelanjutan bagi banyak perusahaan
karena semakin kompleksnya teknologi dan rentang waktu yang singkat
antara mengidentifikasi dan mengkomersialkan teknologi baru.
Ada beberapa cara untuk menemukan dan memanfaatkan sumber eksternal
penelitian dan pengembangan:
 kolaborasi dengan departemen universitas dan lembaga penelitian
lainnya
 kolaboratif prekompetitif untuk menyebarkan sumber daya
penelitian secara lebih luas

12
 investasi sistematis perusahaan yang bertualang di perusahaan
yang sedang berkembang untuk mendapatkan jendela pada
teknologi dan aplikasi pasar di masa depan
usaha patungan dan bentuk kemitraan strategis lainnya yang
memungkinkan perusahaan memperoleh kompetensi baru dengan
"meminjam" dari perusahaan dengan posisi kepemimpinan.
perusahaan Jepang secara agresif mengejar semua strategi ini, sedangkan
AS perusahaan lebih mengandalkan litbang internal. Namun, tren masa
depan mengarah pada perluasan penggunaan penelitian eksternal dan
kolaborasi pengembangan oleh Amerika Serikat dan perusahaan lain di
seluruh dunia. misalnya, kolaborasi sangat luas di antara produsen
komponen, produsen komputer pribadi, dan perusahaan perangkat lunak.
Peran internet dalam mendorong dan memfasilitasi berbagi teknologi
menjadi semakin penting. perusahaan italia olivetti telah memelopori
kolaborasi multinasional antara perusahaan dan lembaga penelitian dalam
proyek pengembangan produk multimedianya.
Mengembangkan pasar baru dan membangun posisi pasar
Aliansi dan hubungan kolaboratif lainnya mungkin menjadi alternatif yang
menjanjikan bagi satu perusahaan yang tertarik untuk mengembangkan
pasar atau memasuki pasar global. strategi ini membutuhkan pencarian
mitra potensial yang memiliki kemampuan pemasaran yang kuat, dan /
atau posisi pasar. kolaborasi dapat digunakan untuk memasuki pasar
produk baru atau untuk memperluas posisi secara geografis di pasar yang
sudah dilayani. Semakin banyak, perusahaan besar mengejar strategi
kolaboratif dalam penelitian dan pengembangan dan dalam mendapatkan
akses pasar. Persaingan di pasar ini dicirikan oleh sejumlah kecil
perusahaan besar dan beberapa pesaing kecil yang memusatkan upaya
mereka di segmen pasar. perusahaan dengan posisi pasar kecil perlu
mengadopsi strategi yang memungkinkan mereka bersaing di segmen
pasar di mana mereka memiliki kekuatan unik dan / atau segmen tersebut
tidak menarik bagi pesaing besar. hubungan kerja sama mungkin sesuai
untuk perusahaan-perusahaan ini. jalan yang memungkinkan untuk

13
menjalin hubungan termasuk pembelian komponen untuk diproses dan
dipasarkan ke satu atau beberapa segmen pasar, mensubkontrakkan kepada
pemimpin industri, dan menyediakan layanan distribusi kepada para
pemimpin industri.
Restrukturisasi dan strategi pengurangan biaya.
Bersaing di pasar internasional seringkali menuntut perusahaan untuk
merestrukturisasi dan / atau mengurangi biaya produk. restrukturisasi
dapat mengakibatkan terbentuknya hubungan kerja sama dengan
organisasi lain. Persyaratan pengurangan biaya dapat mendorong
perusahaan untuk mencari sumber pasokan berbiaya rendah.
 Pedoman hubungan manajemen

Perencanaan: aktivitas strategis dengan menyusun hal-hal yang


akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan yang
mendetail sangat penting ketika menggabungkan keterampilan dan
sumber daya dari dua organisasi independen untuk mencapai satu atau
lebih tujuan strategis. Tujuan harus ditentukan terlebih dulu, strategi
alternatif untuk mencapai tujuan dievaluasi dan keputusan dibuat tentang
bagaimana hubungan akan disusun dan dikelola. Kepercayaan dan
kepentingan pribadi: Kerjasama yang sukses melibatkan kepercayaan dan
rasa hormat antara para mitra dan kesediaan untuk berbagi satu sama lain
tentang berbagai masalah kepentingan pribadi. Hubungan
perselisihan/permusuhan tidak akan berhasil. Konflik merupakan hal
yang alamiah dalam sebuah organisasi, namun apabila konflik tidak
dikelola secara baik akan menimbulkan permasalahan seperti hilangnya
komitmen anggota. Agar konflik memiliki dampak yang positif terhadap
organisasi, haruslah dikelola menggunakan strategi tertentu dan diketahui
penyebab-penyebabnya. Struktur kepemimpinan: sebuah alur kerja dan
tanggungjawab yang menjelaskan bagaimana hubungan antara karyawan
(anggota) dengan pemilik bisnis/manajer(pemimpin). Kegagalan dalam
menciptakan struktur kepemimpinan yang efektif bisa berakibat fatal,
membuat koordinasi menjadi sulit dan mahal, memperlambat
pembangunan dan dapat secara serius merusak proses pengambilan

14
keputusan. Fleksibilitas: kemampuan untuk beradaptasi dan bekerja
dengan efektif dalam situasi yang berbeda, dan dengan berbagai individu
atau kelompok. Fleksibilitas membutuhkan kemampuan memahami dan
menghargai pandangan yang berbeda dan bertentangan mengenai suatu
isu, menyesuaikan pendekatannya karena suatu perubahan situasi, dan
dapat menerima dengan mudah perubahan dalam organisasinya.
Mengenali saling ketergantungan dari para mitra sangat penting dalam
membangun hubungan yang sukses Perbedaan budaya: hubungan
strategis antara perusahaan dari negara yang berbeda dipengaruhi oleh
perbedaan budaya. Kedua pasangan ini harus menerima kenyataan.

Pengaruh kebudayaan dalam organisasi pada era global tidak bisa


dihindari lagi keberadaannya. Peningkatan kinerja organisasi perlu
memperhatikan sumberdaya yang dimiliki dari berbagai budaya, yang
berasal dari berbagai negara. Ketika mau membuat kebijakan terkait
dengan perbedaan budaya di antara para anggota. Agar tidak terjadi
kecemburuan di antara pegawai maka perusahaan tidak menitik beratkan
atau memberi prioritas terhadap budaya dari etnis/negara tertentu
melainkan berorientasi pada tujuan dan kesepakatan yang dibuat di antara
mereka. Transfer teknologi: proses transfer (diseminasi) teknologi dari
orang atau organisasi yang memiliki atau menyimpannya kepada orang
atau organisasi lain. Ketika kerjasama melibatkan pengembangan
teknologi dan transfer teknologi ke dalam aplikasi komersial, perhatian
khusus harus diberikan pada implementasi. Perencana, pemasar, dan
produksi. Orang adalah peserta penting dalam proses transfer. Belajar dari
kekuatan pasangan: setelah melihat kelebihan/keadaan dari rekan kerja, hal
itu sangat bisa dimanfaatkan perusahaan kita untuk belajar dari kelebihan
atau keadan perusahaan rekan kerja. Akhirnya kesempatan bagi organisasi
untuk mengembangkan keterampilan dan pengalamannya harus
dimanfaatkan.

 Kemampuan kemitraan

15
Selain membangun proses yang baik untuk merancang dan
mengelola aliansi, penting untuk mempertimbangkan apa yang diperlukan
untuk membangun kompetensi organisasi dalam hubungan strategis.
Kemampuan untuk mengelola secara efektif melalui kemitraan tidak ada di
semua organisasi

 Kontrol dan evaluasi

Banyak pendekatan konvensional untuk mengontrol dan


mengevaluasi kurang tepat dan efektif dalam mengelola kolaborasi antar
organisasi. Evaluasi kinerja aliansi merupakan faktor penentu
keberhasilan, dengan memerlukan pengembangan dan implementasi
proses evaluasi formal yang mencerminkan perbedaan unik antara aliansi
dan bentuk organisasi yang lebih tradisional.

 Hubungan global antar organisasi


Beberapa jenis organisasi bersaing di pasar global. Salah satu
bentuknya adalah perusahaan multinasional yang mungkin beroperasi
di beberapa negara, menggunakan organisasi terpisah di setiap
negara. Pembahasan saat ini mempertimbangkan bentuk organisasi
yang melibatkan hubungan dengan organisasi lain

 Perusahaan jaringan

Organisasi semacam ini terdiri dari perusahaan inti yang


mengkoordinasikan kegiatan dan fungsi antara sumber pasokan dan
pengguna akhir produk. organisasi dihubungkan oleh sistem informasi
yang canggih.

 Perusahaan perdagangan

Penggunaan perusahaan perdagangan sudah ada sejak jauh ke


dalam sejarah di asia. Karena mereka memiliki karakteristik tertentu dari
organisasi jaringan, lihat organisasi ini dari memberikan wawasan
tambahan ke antar organisasi

16
 Peran Strategis pemerintah

Sementara peran pemerintah di Amerika Serikat sebagian besar


adalah memfasilitasi dan mengatur perusahaan bebas, pemerintah di
beberapa negara lain memainkan peran proaktif dengan organisasi bisnis.
Misalnya, pemerintah Jepang mendorong pengembangan sogo shosha.

 Kemitraan satu negara

Pemerintah suatu negara dapat membentuk kemitraan dengan satu


atau sekelompok perusahaan untuk mengembangkan industri atau
mencapai tujuan nasional lainnya. Jepang telah berhasil menggunakan
metode ini untuk menciptakan keunggulan kompetitif nasional dalam
industri yang ditargetkan dalam beberapa contoh. Misalnya, kementerian
perdagangan dan industri internasional Jepang menjalankan peran
koordinasi dalam pengembangan industry

 Kemitraan berbagai negara

Kerjasama regional antar negara dapat mendorong perusahaan


untuk dari hubungan konsorsium di industri tertentu. ingat fitur strategi
yang menggambarkan konsorsium industri airbus. Anggota air bus
industrie telah menerima pinjaman dalam jumlah besar dari pemerintah
yang berpartisipasi

 Perusahaan pemerintah

Negara dapat menjalankan perusahaan milik pemerintah, meskipun


dalam beberapa tahun terakhir kecenderungan privatisasi perusahaan ini
terjadi di Inggris, Australia, Meksiko, dan negara lain.

 Peraturan Pemerintah

Undang-undang antitrust di Amerika Serikat melarang jenis kerja


sama tertentu di antara pesaing langsung dalam suatu industri. Persaingan
global yang ketat dan hilangnya daya saing di banyak industri tampaknya
mengubah pandangan tradisional tentang persaingan tunggal di antara
perusahaan. Sementara undang-undang antitrust terus diberlakukan,

17
lembaga pemerintah mungkin lebih fleksibel dalam menafsirkan apakah
kolaborasi di antara perusahaan dalam suatu industri merupakan masalah
antitrust. Misalnya, pemberian kekebalan antitrust sangat penting dalam
aspek tertentu dari aliansi maskapai penerbangan yang dijelaskan dalam
fitur global

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

18
19

Anda mungkin juga menyukai