DI SUSUN OLEH:
NIM : PO7247319029
1
SATUAN ACARA PENGAJARAN BERMAIN
Waktu : 15 menit
A. Tujuan
B. Kegiatan Bermain
2
Memberi salam penutup
C. Metode
Demonstrasi
D. Evaluasi
1. Standar persiapan
2. Pengaturan tempat
E. Pengorganisasian :
Leader : Sri Haryati, S. Kep
Observer : Fenny Tianda, S.Kep
Fasilitator : Sri Rohana Ningsih, S.Kep
Fitriawati Syahrum, S.Kep
Ernie Yulia, S.Kep
Lia Putri yanti, S.Kep
F. Pustaka
2. Staf Pengajar IKA FKUI. 1995. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Vol. 3.
Jakarta : FKUI.
G. Lampiran
1. Materi
3
A. Pengertian Bermain
kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan dan berpilaku dewasa. (aziz alimul,
2009)
Bermain sama dengan bekerja pada orang dewasa, dan merupakan aspek
terpenting dalam kehidupan anak serta merupakan satu cara yang paling efektif
untuk menurunkan stress pada anak, dan penting untuk kesejahteraan mental dan
emosional anak.
Terapi bermain menebak warna tulisan bukan bacaan tulisan nya yaitu
sebuah permainan yang melatih konsentrasi anak yaitu berupa sebuah bacaan
tulisan warna semisal “Merah” atau “Hijau” namun tulisan itu sendiri berwarna
“Kuning” atau “Ungu”. Disinilah letak kesulitan nya, anak anak diharapkan
membaca nya.
B. Tujuan Bermain
4
emosional, dan mental sehingga akan membuat anak tumbuh menjadi anak yang
seperti kebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada
Tujuan bermain Kata dan Warna adalah untuk merangsang atau memacu
otak dan konsentrasi anak dalam bermain,selain itu juga akan merangsang
C. Cara Pelaksanaan
tulisan warna semisal “Merah” atau “Hijau” namun tulisan itu sendiri berwarna
membaca nya.
D. Karakteristik Bermain
1. Sederhana
2. Imaginative
3. Fokus
4. Teliti
E. Sasaran
5
1. Usia Sekolah
4. Pasien kooperatif
5. Orang Tua
F. Usia
Usia Sekolah
G. Fungsi Bermain
komponen terbesar yang digunakan anak dan bermain aktif sangat penting
permainan untuk anak usia toddler dan prasekolah yang banyak membantu
2. Perkembangan Intelektual
bentuk, ukuran, tekstur dan membedakan objek. Pada saat bermain pula anak
akan melatih diri untuk memecahkan masalah. Pada saat anak bermain mobil-
6
mobilan, kemudian bannya terlepas dan anak dapat memperbaikinya maka ia
3. Perkembangan Social
tentang nilai social yang ada pada kelompoknya. Hal ini terjadi terutama pada
anak usia sekolah dan remaja. Meskipun demikian, anak usia toddler dan
prasekolah adalah tahapan awal bagi anak untuk meluaskan aktivitas sosialnya
dilingkungan keluarga.
4. Perkembangan Kreativitas
7
5. Perkembangan Kesadaran Diri
tingkah lakunya terhadap orang lain. Misalnya, jika anak mengambil mainan
diri bahwa perilakunya menyakiti teman. Dalam hal ini penting peran orang
tua untuk menanamkan nilai moral dan etika, terutama dalam kaitannya
6. Perkembangan Moral
dari orang tua dan guru. Dengan melakukan aktivitas bermain, anak akan
anak juga akan belajar nilai moral dan etika, belajar membedakan mana yang
benar dan mana yang salah, serta belajar bertanggung-jawab atas segala
kognitifnya, bagi anak usia toddler dan prasekolah, permainan adalah media
8
memberikan nasihat. Oleh karena itu, penting peran orang tua untuk
mengawasi anak saat anak melakukan aktivitas bermain dan mengajarkan nilai
perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih,
rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari
anak akan depat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan
permainan adalah media komunikasi antar anak dengan orang lain, termasuk
dengan perawat atau petugas kesehatan dirumah sakit. Perawat dapat mengkaji
H. Kategori Bermain
aktif dan yang pasif yang biasanya disebut hiburan. Dalam bermain aktif
kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri, sedangkan
1. Bermain aktif
9
Perhatikan pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat
rumah-rumahan. Dll.
2. Bermain pasif
Dalam hal ini anak berperan pasif, antara lain dengan melihat dan mendengar.
Bermain pasif ini adalah ideal, apabila anak sudah lelah bermain aktif dan
Contohnya:
3. Menonton televisi
4. Dll
I. Klasifikasi Permainan
10
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh
c. Skill play
mengendarai sepeda.
ibu.
a. Solitary play
balitaToddler.
b. Paralel play
mempunyai mainan yang sama tetapi yang satu dengan yang lainnya tidak
11
ada interaksi dan tidak saling tergantung, biasanya dilakukan oleh
anak pre school.
c. Asosiatif play
sama tetapi belum terorganisasi dengan baik, belum ada pembagian tugas,
d. Cooperatif play
dan terencana dan ada aturan tertentu. Biasanya dilakukan oleh anak usia
sekolah Adolesen.
3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada
4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain. Jangan
12
H. Bentuk-bentuk Permainan Menurut Usia
1. Usia 0 – 12 bulan
Tujuannya adalah :
menggenggam.
2. Usia 13 – 24 bulan
Tujuannya adalah :
· Melatih imajinasinya.
13
· Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk
· Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang
tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-
Tujuannya adalah ;
membedakan warna).
14
· Bola
4. Usia 32 – 72 bulan
Tujuannya adalah :
(sandiwara).
· Menumbuhkan sportivitas.
· Mengembangkan kreativitas.
rumahnya.
15
Alat permainan yang dianjurkan :
alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.
· Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.
3. Jenis kelamin
1. Tahap eksplorasi
2. Tahap permainan
Setelah tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahap permainan
4. Tahap melamun
16
M. Prinsip Bermain Di Rumah Sakit
bersamaan.
O. ANTISIPASI HAMBATAN
lainnya.
17
18