Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Jelaskan Jumlah Bentang dan Panjang jembatan Palu V serta lebar Jembatan !
- 3 Bentang
Bentang Total 192 m,
Antar Pilar 50,8 m
Antar pilar dan abutment 25,6 m x 2 bentang
2. Jelaskan Tipe Konstruksi dermaga apa yang digunakan pada Pelabuhan barang
Pantoloan !
Tipe Konstruksi dermaga yang digunakan pada pelabuhan barang pantoloan adalah
Dermaga tipe pier untuk di Pelabuhan pantoloan. Tipe konstruksi dermaga dapat dibagi dalam
2 kelompok yaitu konstruksi dinding terbuka (open pier) dan konstruksi dinding tertutup
(kade atau vertical wall/quay wall). Konstruksi open pier dikenal juga jetty pier merupakan
bangunan dermaga yang didukung tiang pancang yang menonjol di atas tanah dasar laut
hingga di bawah balok atau poer. Adapun struktur open pier dibedakan antara yang
seluruhnya ditopang tiang pancang tegak dan kombinasi antara tiang tegak dan miring.
• Pekerjaan Bekesting
Setelah proses pembesian, tahapan pembuatan kolam renang yang selanjutnya adalah
pekerjaan Bekesting. Bekisting pada dasarnya adalah cetakan yang akan dipakai untuk
menahan beton. Fungsi bekisting adalah untuk membentuk hasil cetakan sesuai yang
diinginkan, seperti bentuk balok, bulat, segitiga dan sebagainya
• Pengecoran
Pekerjaa pengecoran kolam renang disarankan menggunakan beton dengan setara mutu
K250-K300. Saat pengecoran usahakan menggunakan vibrator / alat yang fungsinya
serupa yaitu untuk memadatkan atau meratakan beton adukan. Pada saat proses
pengecoran, usahakan dikerjakan satu kali jadi. Dengan begitu, bisa meminimalisir
keroposnya konstruksi sekaligus meminimalisir adanya grouting / penambalan / injeksi /
sambungan pengecoran.
• Pekerjaan Acian + Lem Perekat
Setelah proses cor selesai, Tahapan pembuatan kolam renang selanjutnya adalah
pekerjaan acian dengan lem perekat. Pekerjaan acian harus dikerjakan dengan teliti agar
ketebalan acian merata. Dengan begitu akan mempermudah saat pemasangan mosaic.
Yang terpenting dalam tahapan ini yaitu, pekerjaan acian menggunakan lem perekat ini
berfungsinya untuk menutup pori atau lubang kecil kecil pada beton. Dengan tertutupnya
semua pori-pori beton, otomatis saat pekerjaan waterproofing hasilnya lebih maksimal.
• Waterproofing dengan SIKA atau Cement Base
Tahap pembuatan kolam renang selanjutnya adalah waterproofing. Waterproofing berarti
proses pembuatan objek atau struktur kedap air yang dibuat sebagai penahan masuknya
air dalam kondisi tertentu. Dalam penerapannya pada kolam renang, waterproofing
memiliki peran yang cukup vital, yakni mencegah kebocoran dinding kolam renang.
Pada beberapa kasus, waterproofing diperlukan untuk membuat lapisan dinding lebih
kuat dari tekanan air.
• Plester Leveling
Tahapan pembangunan kolam renang yang kesepuluh adalah plester leveling. Pekerjaan
ini berfungsi untuk melindungi waterprofing.Selain itu plester leveling juga berfungsi
untuk membuat bidang kolam renang bagian dalam agar sesuai dengan ukuran yang
ditentukan. Dengan adanya plester leveling sangat membantu saat pemasangan mosaic /
keramik agar tidak ada potongan.
• Pasang Mozaik/Keramik
Masuk ke tahapan finising yaitu pemasangan mosaic / keramik. Pemasangan keramik
pada kolam renang merupakan pekerjaan finishing atau pekerjaan penutup. Dimana
pemasangan keramik dilakukan setelah konstruksi dinding kolam dan plat lantai kolam
telah slesai di kerjakan dan telah di cor. Keramik harus dipasang lurus dan berisi (tidak
bergelombang).
• Pengenatan
Pengenatan adalah pekerjaan penting yang harus dilakukan untuk mengisi jarak kosong
antara pemasangan keramik/mosaic/batu. Pengenatan ini berfungsi untuk memperkuat
daya rekat kermik. Selain ini juga untuk menghindari terjadinya rembesan pada
lantai/dinding kolam renang.
• Pembersihan Kolam Renang
Proses pembersihan ini dilakukan untuk membersihkan kolam renang dari sisa-sisa
pekerjaan konstruksi. Pada tahapan ini bisa dikatakan pembangunan telah
mencapai 90%.
• Pemasangan Pompa, Filter, Lampu, Tangga dan Aksesoris
Tahapan ini juga merupakan salah satu tahapan finishing kolam renang dimana
penggunaan pompa filter sesuai dengan kemampuannya akan mensirkulasika air kolam
renang dengan sempurna. Sempurnanya sistem filtrasi sangat berpengaruh terhadap
kualitas air kolam renang. Begitu juga instalasi kelistrikan. Ikuti petunjuk pemasangan
yang benar untuk menghindari resiko cidera pada pengguna kolam.
• Pengisian Air
Tahapan selanjutnya adalah tahapan pengisian air. Dimana kolam renang akan diisi
dengan air yang berasal dari grown water tank sesuai dengan kedalaman yang
dikehendaki.
• Penjernihan Air
Tahap pembuatan kolam renang yang terakhir adalah treatmen awal. Atau penjernihan
kolam renang. Pekerjaan penjernihan bisa dilakukan apabila pada tahap pengisian dan tes
kebocoran aman.
Kantong Lumpur
Bangunan ini berfungsi untuk mengendapkan sedimen halus yang terbawa
masuk ke dalam saluran irigasi. Biasanya kantong lumpur ditempatkan setelah
bangunan pengambilan. Kantong lumpur dibuat lebih lebar daripada saluran irigasi
dengan panjang tertentu agar tercipta kecepatan aliran yang lebih lambat sehingga
memberikan kesempatan kepada sedimen halus untuk mengendap.
Kantong lumpur di daerah irigasi gumbasa menggunakan teknologi Bangunan
Penangkap Sedimen Tipe Pusair. Inovasi Bangunan Penangkap Sedimen dapat
digunakan pada saluran irigasi yang airnya berasal dari bendung dengan keunggulan
dari segi mutu konstruksi dan biaya serta kualitas air irigasi yang disalurkan ke area
persawahan. Berbeda dengan bangunan penangkap sedimen atau kantung lumpur
konvensional, inovasi ini dilengkapi dengan beberapa kompartemen serta memiliki 2
kali sistem penyaringan sedimen (integrasi sandtrap dan graveltrap) secara hidraulis
sehingga sistem operasional kantung lumpur menjadi lebih efektif.
Dengan menggunakan teknologi Bangunan Penangkap Sedimen Tipe Pusair
ini, aktivitas pengaliran suplai air irigasi dapat terus dilakukan secara kontinu tanpa
terganggu pada masa pemeliharaan saluran kantung lumpur karena aktivitas
pemeliharaan saluran dan pengaliran air irigasi dapat dilakukan secara paralel atau
bersamaan. Kemudian dengan adanya 2 kali sistem penyaringan, maka partikel
Sedimen halus dan kasar dapat sepenuhnya disaring sehingga kualitas air yang
dilalirkan ke saluran irigasi menjadi lebih baik dan memenuhi standar baku.
a. Gravel Trap
Gravel trap merupakan bangunan penguras yang berfungsi untuk menguras
jenis sedimen yang berukuran besar (gravel) yang menggunakan sistem penguras
under sift (penyaringan bawah). Saluran gravel trap terletak di bgkn 1a yang
memiliki lebar total saluran 10 m yang terdiri dari 3 jalur dengan 2 kompartemen
selebar 30cm, dan memiliki 3 pintu penguras.
8. Masalah apa saja yang dapat terjadi pada item no.6 dan bagaimana solusinya ?
Pemasangan bouwplank yang tidak akurat menyebabkan bangunan tidak siku atau
simetris.
Pada pekerjaan tanah yaitu pemadatan terkadang proses pelaksanaan tidak memadatkan
layer per layer sehingga kepadatan tanah yang di dilapangan tidak sesuai yang di
rencanakan.
Pada proses Plumbing sering terjadi kesalahan pemasangan atau letak yang direncanakan
tidak sesuai perencanaan sehingga dapat mempengaruhi asas manfaat yang di targetkan.
Pada proses pengecoran, mutu beton tidak memenuhi standar terkadang menjadi
kesalahan pada pelaksanaan dilanpangan, baik dari kuat tekan ataupun slump dari
campuran.
Kesalahan yang bisa timbul pada pekerjaan kolam renang yaitu sistem filtrasi yang
digunakan tidak sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat menyebabkan kualitas air
menurun. Selain itu pelaksanaan yang tidak sesuai dengan perencanaan pada manajemen
waktu merupakan kesalahan fatal yang sering terjadi di lapangan.
Solusi :
SDM yang digunakan dalam pelaksanaan semestinya yang berkualitas dalam bidangnya
agar proses pelaksanaan sesaui dengan target yang direncanakan.
9. Jelaskan apa perbedaan antara APD dan APK , dan sebutkan jenis yang dibutuhkan
pada pekerjaan gedung !
Perbedaan APD dan APK ialah :
a. APK ( alat pelindung kerja ) suatu alat pengaman yang berguna untuk melindungi atau
meminimalisir kecelakaan yang terjadi.
meliputi :
Jaring pengaman (safety net)
Tali keselamatan (life line)
Penahan jatuh (safety deck)
Pagar pengaman (guard railing)
Pembatas area (restricted area)
Pelindung jatuh (fall arrester)
Perlengkapan keselamatan bencana
b. APD (alat pelindung diri ), alat yang berfungsi untuk mengamankan diri dari adanya atau
timbuknya Bahaya.
meliputi :