Anda di halaman 1dari 8

NAMA : Moh.

Andra Febriansyah
NIM : F 111 165
KELOMPOK : 2

1. Jelaskan Jumlah Bentang dan Panjang jembatan Palu V serta lebar Jembatan !
- 3 Bentang
Bentang Total 192 m,
Antar Pilar 50,8 m
Antar pilar dan abutment 25,6 m x 2 bentang

2. Jelaskan Tipe Konstruksi dermaga apa yang digunakan pada Pelabuhan barang
Pantoloan !
Tipe Konstruksi dermaga yang digunakan pada pelabuhan barang pantoloan adalah
Dermaga tipe pier untuk di Pelabuhan pantoloan. Tipe konstruksi dermaga dapat dibagi dalam
2 kelompok yaitu konstruksi dinding terbuka (open pier) dan konstruksi dinding tertutup
(kade atau vertical wall/quay wall). Konstruksi open pier dikenal juga jetty pier merupakan
bangunan dermaga yang didukung tiang pancang yang menonjol di atas tanah dasar laut
hingga di bawah balok atau poer. Adapun struktur open pier dibedakan antara yang
seluruhnya ditopang tiang pancang tegak dan kombinasi antara tiang tegak dan miring.

Pemilihan type struktur ini dilakukan karena beberapa sebab diantaranya :


- Dapat dibangun menjorok ke arah laut sehingga mengurangi pekerjaan pengerukan dan
dengan biaya struktur yang relatif lebih murah.
- Sedikit menimbulkan gangguan terhadap kestabilan garis pantai.
- Relatif mudah pelaksanaannya dan mudah pemeliharaannya.

3. Jelaskan perencanaan campuran mortar busa pada Oprit Jembatan Flyover !


Material ringan mortar busa merupakan material menyerupai beton yang terdiri dari
campuran material pasir, semen air dan cairan busa (foam agent) yang ikut dicampur
sedemikian rupa sehingga bersifat memadat sendiri (self-compaction), dan menghasilkan
berat isi yang ringan tapi mempunyai kekuatan yang memadai. Proses pengecoran di lakukan
dengan metode konstruksi beton konvensional (pengecoran langsung) dengan bantuan alat
berat Concrete Mixer. Pengecoran dibuat persegment dengan tinggi maksimal 1 m untuk tiap
lapis, dan setiap lapis (1 m) dilapisi kembali dengan besi wiremesh. Pengecoran campuran
mortar busa dimulai pada ketinggian 4m terhadap tinggi oprit dan selama pengecoran sampai
kering mortar busa tidak boleh terkena air hujan segingga harus di tutupi dengan terpal.
4. Jelaskan Proses Pelaksanaan Bore Pile dari Awal hingga control quality !
1. Pembuatan Marking Titik Pengeboran.
2. Pengeboran Menggunakan Alat Berat (Drilling Machine)
3. Pemasangan Cassing (terbuat dari selubung baja) dengan diameter 650 mm.
4. Pemasangan tulangan spiral.
5. Pengecoran pondasi bore pile dengan pipa tremi.
6. Cassing dilepas dengan cara digetarkan menggunakan alat vibrator.
7. Quality Control daya dukung pondasi menggunakan pengujian Dinamik (PDA) Pile
Driving Analyzer.

5. Jelaskan Tahapan pekerjaan konstruksi kolam renang Jabal Nur !


1.Pekerjaan Persiapan
-Kantor : penyusunan schedule, penyusunan struktur organisasi, penyusunan RAP
-Lapangan
• Pengukuran
Pekerjaan bouwplank kolam renang adalah langkah awal. Pengertian bowplank sendiri
adalah pembatas sementara yang dipakai untuk menentukan titik-titik bangunan sesuai
dengan proyek dan gambar denah bangunan kolam renang yang telah direncanakan.

2. Pekerjaan Kolam Renang


• Penggalian Tanah
Langkah pertama dalam pembuatan kolam renang adalah Persiapan lahan. Pekerjaan
penggalian tanah untuk kolam renang, memang terlihat sebuah pekerjaan yang sepele.
Tetapi jika tidak dikerjakan dengan tenaga profesional, maka proyek akan kebobolan
(boros anggaran).
• Pasang Bata
Pekerjaan pemasangan bata perlu dilakaukan untuk mempermudah pekerjaan, sekaligus
memperjelas setiap batas dinding luar dan dinding dalam kolam renang. Pemasangan
bata dianjurkan untuk menggunakan material batu bata / hebel dan pasir yang berkualitas
tinggi.
• Beton Lantai Kerja
Beton lantai kerja sangat diperlukan. Pekerjaan tahap ini berfungsi sebagai pembatas
antara tanah dan beton. Agar dalam pengecoran tidak tercampur dengan tanah. Dengan
begitu kualitas beton lebih terjamin.
• Pembesian
Pekerjaan pembesian kolam harus dikerjakan dengan teliti. menggunakan besi
berkualitas baik. Standar kami gelaran besi memiliki rangkap 2. Dengan jarak anyam 15
cm. Perlu dipertimbangkan penambahan pekerjaan bore pile. Bore pile ini sangat berguna
untuk meneruskan beban bangunan kolam renang ke lapisan tanah yang keras.
• Pemipaan Kolam Renang
Tahapan plumbing system merupakan tahap terpenting sebelum dilakukan bekesting dan
pengecoran. Sistem pemipaan berfungsi seperti otot pada manusia. harus dipastikan
sistem pemipaannya lengkap dan terhubung dengan baik. Setidaknya harus ada pemipaan
jalur inlet, jalur vacuum, jalur maindrain, jalur overflow / skimmer (tergantung jenis
kolamnya), dan instalasi jalur backwash.

• Pekerjaan Bekesting
Setelah proses pembesian, tahapan pembuatan kolam renang yang selanjutnya adalah
pekerjaan Bekesting. Bekisting pada dasarnya adalah cetakan yang akan dipakai untuk
menahan beton. Fungsi bekisting adalah untuk membentuk hasil cetakan sesuai yang
diinginkan, seperti bentuk balok, bulat, segitiga dan sebagainya
• Pengecoran
Pekerjaa pengecoran kolam renang disarankan menggunakan beton dengan setara mutu
K250-K300. Saat pengecoran usahakan menggunakan vibrator / alat yang fungsinya
serupa yaitu untuk memadatkan atau meratakan beton adukan. Pada saat proses
pengecoran, usahakan dikerjakan satu kali jadi. Dengan begitu, bisa meminimalisir
keroposnya konstruksi sekaligus meminimalisir adanya grouting / penambalan / injeksi /
sambungan pengecoran.
• Pekerjaan Acian + Lem Perekat
Setelah proses cor selesai, Tahapan pembuatan kolam renang selanjutnya adalah
pekerjaan acian dengan lem perekat. Pekerjaan acian harus dikerjakan dengan teliti agar
ketebalan acian merata. Dengan begitu akan mempermudah saat pemasangan mosaic.
Yang terpenting dalam tahapan ini yaitu, pekerjaan acian menggunakan lem perekat ini
berfungsinya untuk menutup pori atau lubang kecil kecil pada beton. Dengan tertutupnya
semua pori-pori beton, otomatis saat pekerjaan waterproofing hasilnya lebih maksimal.
• Waterproofing dengan SIKA atau Cement Base
Tahap pembuatan kolam renang selanjutnya adalah waterproofing. Waterproofing berarti
proses pembuatan objek atau struktur kedap air yang dibuat sebagai penahan masuknya
air dalam kondisi tertentu. Dalam penerapannya pada kolam renang, waterproofing
memiliki peran yang cukup vital, yakni mencegah kebocoran dinding kolam renang.
Pada beberapa kasus, waterproofing diperlukan untuk membuat lapisan dinding lebih
kuat dari tekanan air.
• Plester Leveling
Tahapan pembangunan kolam renang yang kesepuluh adalah plester leveling. Pekerjaan
ini berfungsi untuk melindungi waterprofing.Selain itu plester leveling juga berfungsi
untuk membuat bidang kolam renang bagian dalam agar sesuai dengan ukuran yang
ditentukan. Dengan adanya plester leveling sangat membantu saat pemasangan mosaic /
keramik agar tidak ada potongan.
• Pasang Mozaik/Keramik
Masuk ke tahapan finising yaitu pemasangan mosaic / keramik. Pemasangan keramik
pada kolam renang merupakan pekerjaan finishing atau pekerjaan penutup. Dimana
pemasangan keramik dilakukan setelah konstruksi dinding kolam dan plat lantai kolam
telah slesai di kerjakan dan telah di cor. Keramik harus dipasang lurus dan berisi (tidak
bergelombang).
• Pengenatan
Pengenatan adalah pekerjaan penting yang harus dilakukan untuk mengisi jarak kosong
antara pemasangan keramik/mosaic/batu. Pengenatan ini berfungsi untuk memperkuat
daya rekat kermik. Selain ini juga untuk menghindari terjadinya rembesan pada
lantai/dinding kolam renang.
• Pembersihan Kolam Renang
Proses pembersihan ini dilakukan untuk membersihkan kolam renang dari sisa-sisa
pekerjaan konstruksi. Pada tahapan ini bisa dikatakan pembangunan telah
mencapai 90%.
• Pemasangan Pompa, Filter, Lampu, Tangga dan Aksesoris
Tahapan ini juga merupakan salah satu tahapan finishing kolam renang dimana
penggunaan pompa filter sesuai dengan kemampuannya akan mensirkulasika air kolam
renang dengan sempurna. Sempurnanya sistem filtrasi sangat berpengaruh terhadap
kualitas air kolam renang. Begitu juga instalasi kelistrikan. Ikuti petunjuk pemasangan
yang benar untuk menghindari resiko cidera pada pengguna kolam.
• Pengisian Air
Tahapan selanjutnya adalah tahapan pengisian air. Dimana kolam renang akan diisi
dengan air yang berasal dari grown water tank sesuai dengan kedalaman yang
dikehendaki.
• Penjernihan Air
Tahap pembuatan kolam renang yang terakhir adalah treatmen awal. Atau penjernihan
kolam renang. Pekerjaan penjernihan bisa dilakukan apabila pada tahap pengisian dan tes
kebocoran aman.

6. Jelaskan Tahapan Pekerjaan Konstruksi Tanggul Silebeta !


Pekerjaan Galian Mekanis
Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, pembuangan tanah,atau bahan lain ketika
ada pekerjaan. Penggalian harus dilaksanakan hingga garis ketinggian dan elevasi -2,5 m
dengan menggunakan alat berat excavator. Pelaksanaan galian tanah mekanis sesuai dengan
gambar rencana. Untuk PT Adhi karya (Persero) Tbk membuang hasil galiannya ke sisi arah
laut.

Pemasangan Geotextile Non-Woven


Geotextile Non-Woven harus diletakkan di atas permukaan yang disiapkan seperti
yang ditunjukkan pada gambar dan sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Pada permukaan
miring, kain harus diletakkan dengan sumbu longitudinal menuruni lereng. Geotextile Non-
Woven berfungsi sebagai pemisah (separator),perkuatan,drainase,filter,sebagai proteksi
(pelindung),pengontrol erosi dan lain sebagainya. Dalam tahap penggelaran Geotextile Non-
Woven jika dilakukan penggalian, Geotextile Non-Woven akan digelar di atas permukaan air
laut yang sudah digali sedalam -2,5 m dari top tanggul dan jika tidak dilakukan penggalian,
Geotextile Non-Woven akan diletakkan di atas permukaan tanah lalu ditimbun dengan batu
50-150 Kg.

Pemasangan Batu 50-150 Kg


Pekerjaan ini adalah membangun tanggul laut yang dibangun sejajar pantai dibuat
dari tumpukan batu kosong, disusun dengan membentuk lereng (rubber mound) dengan
tujuan untuk melindungi dataran pantai rendah dari genangan yang disebabkan oleh air
pasang, gelombang dan badai. Material batu yang berukuran 50–150 Kg dari Quarry di
angkut dengan menggunakan dump truck menuju lokasi proyek, di stock sesuai tempat yang
sudah disediakan (lokasi pelaksanaan). Dari stok material ke lokasi penyusunan batu di
loading menggunakan excavator.

Pemasangan Geotekstil Woven (GCL)


Geotekstil harus diletakkan di atas permukaan yang disiapkan seperti yang
ditunjukkan pada gambar dan sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Pada permukaan miring,
kain harus diletakkan dengan sumbu longitudinal menuruni lereng. Fungsi Geotextile Woven
adalah sebagai bahan stabilisasi tanah dasar (terutama tanah dasar lunak), karena Geotextile
jenis ini mempunyai tensile strength (kuat tarik) yang lebih tinggi dibandingkan dengan
Geotextile Non Woven (sekitar 2 kali lipat untuk gramasi atau berat per m2 yang sama).
Geotextile Woven diletakkan di atas batu 50-150 Kg lalu ditimbun dengan batu >800 Kg

Pemasangan Batu > 800 Kg


Pekerjaan ini adalah membangun tanggul laut yang dibangun sejajar pantai dibuat
dari tumpukan batu kosong, disusun dengan membentuk lereng (rubber mound) dengan
tujuan untuk melindungi dataran pantai rendah dari genangan yang disebabkan oleh air
pasang, gelombang dan badai. Penyusunan batuan menggunakan alat berat excavator grapple.
Dengan Berat Jenis Batu 2.680 Kg/m3
Pekerjaan U-Ditch
Saluran U-Ditch berfungsi buat mengalirkan & atau meresapkan air hujan dari suatu
tempat ke tempat lain. U-Ditch + Cover Precast yang berasal dari pabrikasi di daerah
Penggaraman Kota Palu. Pemasangan beton pracetak U-ditch Menggunakan excavator atau
crane. Pemasangan dilakukan setelah cor lantai kerja berumur minimal 1 hari. Target
pemasangan setiap hari rata-rata 58 unit.
Pekerjaan Box Culvert
Box culvert biasa disebut dengan gorong-gorong. Box culvert adalah beton cor di
pabrik (precast) ataupun dicor ditempat. Proyek pembangunan pengaman pantai Palu
melakukan metode pengecoran ditempat dengan menggunakan Alat Concret mixer dengan
mutu beton K-350. Dalam pengecoran Box Culvert, menggunakan campuran beton ready mix
dari PT Mega Beton Jaya. Sebelum campuran ready mix dituang, harus diambil sampel
terlebih dahulu sampel yang digunakan adalah sampel untuk slump test dan sampel kubus.

7. Apakah fungsi kantong lumpur ?

Kantong Lumpur
Bangunan ini berfungsi untuk mengendapkan sedimen halus yang terbawa
masuk ke dalam saluran irigasi. Biasanya kantong lumpur ditempatkan setelah
bangunan pengambilan. Kantong lumpur dibuat lebih lebar daripada saluran irigasi
dengan panjang tertentu agar tercipta kecepatan aliran yang lebih lambat sehingga
memberikan kesempatan kepada sedimen halus untuk mengendap.
Kantong lumpur di daerah irigasi gumbasa menggunakan teknologi Bangunan
Penangkap Sedimen Tipe Pusair. Inovasi Bangunan Penangkap Sedimen dapat
digunakan pada saluran irigasi yang airnya berasal dari bendung dengan keunggulan
dari segi mutu konstruksi dan biaya serta kualitas air irigasi yang disalurkan ke area
persawahan. Berbeda dengan bangunan penangkap sedimen atau kantung lumpur
konvensional, inovasi ini dilengkapi dengan beberapa kompartemen serta memiliki 2
kali sistem penyaringan sedimen (integrasi sandtrap dan graveltrap) secara hidraulis
sehingga sistem operasional kantung lumpur menjadi lebih efektif.
Dengan menggunakan teknologi Bangunan Penangkap Sedimen Tipe Pusair
ini, aktivitas pengaliran suplai air irigasi dapat terus dilakukan secara kontinu tanpa
terganggu pada masa pemeliharaan saluran kantung lumpur karena aktivitas
pemeliharaan saluran dan pengaliran air irigasi dapat dilakukan secara paralel atau
bersamaan. Kemudian dengan adanya 2 kali sistem penyaringan, maka partikel
Sedimen halus dan kasar dapat sepenuhnya disaring sehingga kualitas air yang
dilalirkan ke saluran irigasi menjadi lebih baik dan memenuhi standar baku.
a. Gravel Trap
Gravel trap merupakan bangunan penguras yang berfungsi untuk menguras
jenis sedimen yang berukuran besar (gravel) yang menggunakan sistem penguras
under sift (penyaringan bawah). Saluran gravel trap terletak di bgkn 1a yang
memiliki lebar total saluran 10 m yang terdiri dari 3 jalur dengan 2 kompartemen
selebar 30cm, dan memiliki 3 pintu penguras.

Pintu Penguras Pada Gravel Trap


b. Sand Trap
Sand trap merupakan bangunan penguras yang berfungsi untuk menguras jenis
sedimen yang berukuran lebih kecil (sand) yang menggunakan sistem penguras
under sift (penyaringan bawah). Saluran sand trap terletak di bgkn 1a yang
memiliki lebar total saluran 24 m yang terdiri dari 3 jalur dengan 2 kompartemen
selebar 30 cm, dan memiliki 6 pintu penguras.
Pintu Penguras Pada Sand Trap

8. Masalah apa saja yang dapat terjadi pada item no.6 dan bagaimana solusinya ?
 Pemasangan bouwplank yang tidak akurat menyebabkan bangunan tidak siku atau
simetris.
 Pada pekerjaan tanah yaitu pemadatan terkadang proses pelaksanaan tidak memadatkan
layer per layer sehingga kepadatan tanah yang di dilapangan tidak sesuai yang di
rencanakan.
 Pada proses Plumbing sering terjadi kesalahan pemasangan atau letak yang direncanakan
tidak sesuai perencanaan sehingga dapat mempengaruhi asas manfaat yang di targetkan.
 Pada proses pengecoran, mutu beton tidak memenuhi standar terkadang menjadi
kesalahan pada pelaksanaan dilanpangan, baik dari kuat tekan ataupun slump dari
campuran.
 Kesalahan yang bisa timbul pada pekerjaan kolam renang yaitu sistem filtrasi yang
digunakan tidak sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat menyebabkan kualitas air
menurun. Selain itu pelaksanaan yang tidak sesuai dengan perencanaan pada manajemen
waktu merupakan kesalahan fatal yang sering terjadi di lapangan.
Solusi :

 SDM yang digunakan dalam pelaksanaan semestinya yang berkualitas dalam bidangnya
agar proses pelaksanaan sesaui dengan target yang direncanakan.

9. Jelaskan apa perbedaan antara APD dan APK , dan sebutkan jenis yang dibutuhkan
pada pekerjaan gedung !
Perbedaan APD dan APK ialah :
a. APK ( alat pelindung kerja ) suatu alat pengaman yang berguna untuk melindungi atau
meminimalisir kecelakaan yang terjadi.
meliputi :
 Jaring pengaman (safety net)
 Tali keselamatan (life line)
 Penahan jatuh (safety deck)
 Pagar pengaman (guard railing)
 Pembatas area (restricted area)
 Pelindung jatuh (fall arrester)
 Perlengkapan keselamatan bencana
b. APD (alat pelindung diri ), alat yang berfungsi untuk mengamankan diri dari adanya atau
timbuknya Bahaya.
meliputi :

 Helm pelindung (safety helmet)


 Pelindung mata (googles, spectacles)
 Tameng muka (face shield)
 Masker selam (breathing apparatus)
 Pelindung telinga (ear plug, ear muff)
 Pelindung pernafasan dan mulut (masker)
 Sarung tangan (safety gloves)
 Sepatu keselamatan (safety shoes)
 Penunjang seluruh tubuh (full body harness)
Untuk pekerjaan gedung membutuhkan APD dan APK yang terlampir diatas.

Anda mungkin juga menyukai