Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SHAFA’ NA’ILAH PUTRI

NIM : I1031201029

MATA KULIAH : IDK 2

RESUME Immunology/Imunitas

Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

Sistem pertahanan tubuh manusia seperti yang namanya yaitu pertahanan


berarti melindungi atau bertahan dari benda-benda yang dapat merusak pertahanan
tubuh. Sistem pertahanan tubuh itu meliputi kulit, sistem imun, dan seliva.

Sistem Imun adalah sistem yang membuat kita punya imunitas. Imunitas
adalah kemampuan tubuh untuk melindungi dirinya sendiri dengan menahan atau
menghilangkan benda asing atau sel abnormal. Sasaran utamanya adalah bakteri
dan virus. Sistem imun memiliki fungsi melawan patogen, menyingkirkan sel
rusak, mengenali dan menghancurkan sel abnormal. Atau juga sistem imun atau
sistem kekebalan tubuh memiliki fungsi sangat sentral dalam pertahanan tubuh
manusia. Tanpa sistem imun, tubuh akan rentan terkena serangan kuman, parasit,
atau virus. Sistem imun juga lah yang berperan melawan serangan berbagai jenis
patogen, sehingga tubuh tetap berada dalam kondisi sehat.

Sistem pertahanan pada makhluk hidup ada 2 yaitu sistem pertahanan bawaan
(innate immunity) maupun system pertahanan spesifik (adaptive immunity).

Ada dua jenis imunitas, sebagai berikut :

1. Imunitas Bawaan (non spesifik)


Imunitas bawaan merupakan pertahanan yang telahada semenjak lahir.
Imunitas ini berfungsi sebagai respon cepat dalam mencegah penyakit.
Imunitas bawaan tidak mengenali mikroba secara spesifik dan melawan
semua mikroba dengan cara yang identik. Selain itu, imunitas bawaan
tidak memiliki komponen memori sehingga tidak dapat mengenali kontak
yang dulu pernah terjadi. Imunitas bawaan terdiri dari komponen lini
pertama,
yaitu kulit dan membran mukus dan lini kedua yaitu substansi
antimikroba, fagosit, dan reaksi inflamasi.
 Kulit
Kulit ditutupi sel-sel epitel yang sangat rapat. Kulit yang normal
tidak dapat ditembus oleh bakteri dan virus. Mikroorganisme hanya
dapat masuk melalui kulit yang terluka. Itu menyulitkan bakteri
dan virus untuk dapat tetap hidup di permukaan kulit. Apalagi
lapisan sel-sel yang mati membuat permukaan kulit selalu berganti
maka bakteri yang ada di permukaan kulit selalu terbuang dengan
sel yang mati.
 Membran mukosa
Membran mukosa melapisi saluran pencernaan, saluran respirasi,
saluran kelamin dan saluran ekskresi. Membran mukosa juga tidak
bisa ditembus bakteri dan virus. Karena antara satu membran dan
membran lain sangat rapat. Membran mukosa menghasilkan lendir
yang merupakan cairan kental untuk mengikat dan
menggumpalkan bakteri yang masuk kedalam tubuh. Gumpalan itu
dibuang oleh tubuh dalam bentuk cairan kental melalui mekanisme
bersin atau batuk.
 Substansi antimikroba
Zat kimia dapat menghancurkan lapisan peptidoglikan dinding sel
bakteri. Interferon yang merupakan protein antivirus yang dapat
disintesis oleh sebagian besar sel tubuh sebagai respon terhadap
kehadiran virus. Interferon berfungsi menghentikan reproduksi dari
virus. Garis pertahanan kedua terjadi di bagian dalam tubuh berupa
fagositosis oleh sel fagosit, reaksi inflamasi dan interferon.
 Fatagosit
Sel-sel fatagosit menelan dan mencerna benda asing yang masuk
ke dalam tubuh. Itu dilakukan sel darah putih dengan jenis
neutrofil, monosit, eosinofil, dan sel pembuluh alami.
 Reaksi inflamasi
Jika mikroba telah merusak jaringan, sel-sel jaringan yang telah
rusak tersebut kemudian akan mengirimkan sinyal. Sinyal pertama
adalah histamin yang mengakibatkan peradangan (pelebaran
pembuluh darah), sedangkan yang kedua adalah interferon yang
akan menyiagakan sel-sel lain.

2. Imunitas adaptif (spesifik)


Imunitas adaptif merupakan imunitas yang melibatkan mekanism
epengenalan spesifik dari patogen atau antigen ketika berkontak dengan
sistem imun. Tidakseperti imuitas bawaan, imunitas adaptif memiliki
respon yang lambat, tetapi memiliki komponen memori, sehingga dapat
langsung mengenali kontak selanjutnya. Limfosit merupakan komponen
dari imunnitas adaptif.

Sistem imun tidak memiliki tempat khusus dalam tubuh manusia dan tidak
dikontrol oleh organ pusat, seperti otak. Sel-sel tertentu berperan sebagai pasukan
pertahanan untuk memerangi benda asing yang masuk tubuh yang berpotensi
menimbulkan gangguan pada tubuh.

Cara Kerja Sistem Imun

Sistem imun tubuh diaktifkan oleh mikroorganisme atau zat asing


(antigen) yang tidak dikenali oleh tubuh. Contoh antigen tersebut seperti bakteri,
jamur, dan virus.

1. Mengenali Zat Asing yang Masuk ke Tubuh


Ketika antigen melekat pada reseptor sel imun, seluruh tubuh akan bekerja
sama untuk mengenali antigen dan memberikan sinyal untuk mengaktifkan
setiap komponen sistem imun. Fungsi sistem imun salah satunya membuat
catatan mengenai setiap antigen yang pernah dijumpai pertama kalinya dan
bagaimana cara menghancurkannya.
2. Menghasilkan Antibodi
Sel plasma dari limfosit B berfungsi menghasilkan antibodi. Antibodi akan
mengikat pada antigen yang masuk dan Limfosit B akan membentuk sel
memori yang bertahan di dalam tubuh. Jadi, ketika sistem imun berjumpa
dengan antigen yang sama, antibodi akan selalu siap sedia melawan
antigen tersebut.

3. Diadaptasi untuk Vaksin


Cara kerja imunisasi atau vaksin mirip dengan proses tersebut. Vaksin
akan memperkenalkan sistem imun dengan antigen penyakit. Sehingga
tubuh dapat memproduksi sel memori dan antibodi yang siap menghalau
antigen kapan pun dan di mana pun.

4. Imun Lebih Kuat terhadap Antigen Lama


5. Membunuh Antigen
Antibodi dari limfosit B ini tidak bekerja sendiri. Antibodi membutuhkan
bantuan limfosit T untuk membunuh antigen. Bayangkan limfosit B
sebagai penjara untuk mengurung antigen penyakit.Sedangkan, Limfosit T
sebagai prajurit yang membunuh antigen penyakit ini.

Meningkatkan Imunitas Tubuh :

1. Banyak Makan Sayur dan Buah


2. Rutin Berolahraga
3. Tidur yang Cukup dan Berkualitas
4. Hindari Rokok dan Alkohol
5. Minum Vitamin C
REFERENSI

 Konsep umum : Dasar sistem imun, sistem pertahanan tubuh,


imunologi_video youtube_2019
 Part I - Imunologi 2020 (FK Unand)_video youtube_2020
 Aripin, I. (2019). Pendidikan nilai pada materi konsep sistem imun. BIO
EDUCATIO:(The Journal of Science and Biology Education), 4(1).

Anda mungkin juga menyukai