Anda di halaman 1dari 9

Bab III

KASUS DISINTEGRASI BANGSA DI INDONESIA

PENGERTIAN DISINTEGRASI BANGSA


Disintegrasi secara harfiah dipahami sebagai perpecahan suatu bangsa menjadi
bagian-bagian yang saling terpisah (Webster’s New Encyclopedic Dictionary 1996)

Faktor penyebab Disintegrasi bangsa


 Geografi

 Demografi

 Kekayaan Alam

 Ideologi

 Politik

 Ekonomi

 Sosial Budaya

 Pertahanan dan Keamanan

 Gejala terjadinya disintegrasi

Disintegrasi dalam masyarakat Indonesia ditandai oleh beberapa gejala,


yang antara lain:
 Tidak adanya persamaan pandangan (persepsi) antara anggota masyarakat
mengenai tujuan yang semula dijadikan patokan oleh masing-masing
anggota masyarakat.

 Perilaku para warga masyarakat cenderung melawan/melanggar nilai-nilai


dan norma-norma yang telah disepakati bersama.
 Kerap kali terjadi pertentangan antara norma-norma yang ada di dalam
masyarakat.

 Nilai-nilai dan norma-norma yang ada di masyarakat tidak lagi difungsikan


dengan baik dan maksimal sebagaimana mestinya.

Contoh kasus disintegrasi di Indonesia

 Bertepatan dengan HUT RMS, Ada Pengibaran Bendera di Kota Ambon

Senin, 25 April 2016 | 09:46 WIB


Sebuah bendera Republik Maluku Selatan dikibarkan orang tak dikenal di kawasan
Halong, Kota Ambon, Maluku, pada Senin (25/4/2016). Pengibaran itu terkait HUT
RMS yang biasanya diperingati para pendukung dan simpatisannya pada setiap 25
April.

Bendera itu menjadi tontonan warga. Sejumlah warga yang berada di lokasi
enggan berkomentar. "Dari pagi, bendera sudah ada. Mungkin mereka sudah
kibarkan sejak malam," kata seorang warga yang tidak mau namanya disebutkan.
RMS di Maluku memang masih menampakkan aktivitasnya hingga kini, terutama
saat ada acara penting atau bertepatan dengan HUT RMS. Berdasarkan arsip
harian Kompas, pada tahun 2014, 10 warga Kota Ambon, Maluku, yang
melakukan pawai peringatan hari kemerdekaan Republik Maluku Selatan, Jumat
(25/4/2016), ditahan aparat kepolisian setempat.

 Cara mencegah terjadinya disintegrasi

 Pancasila dan UUD1945 harus digemakan lagi sampai ke rakyat yang paling
bawah, dalam rangka pemahaman dan penghayatan.

 GBHN yang pernah ada yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam
membangun bangsa dan negara perlu dihidupkan kembali.

 Para tokoh dan elit bangsa harus dapat memberi contoh dan menjadi
cintoh rakyat, jangan selalu berkelahi dan saling caci maki hanya untuk
kepentingan kelompok atau partai politiknya.

 Budaya bangsa yang adi luhung hendaknya diangkat untuk diingat dan
dilaksanakan oleh bangsa ini yaitu budaya saling hormat menghormati.

 TNI dan POLRI harus segera dibangun dengan tahapan yang jelas yang
ditentukan oleh DPR. Jangan ada lagi curiga atau mencurigai antar unsur
bangsa ini karena keselamatan bangsa dan negara sudah terancam.

 Cara Menanggulangi Disintegrasi Bangsa

 Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak


untuk bersatu.

 Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun


konsensus.

 Membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan nilai dan norma


(nilai-nilai Pancasila) yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.

 Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam
aspek kehidupan dan pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan
bagi semua pihak, semua wilayah.
Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan
yang arif dan bijaksana, serta efektif.
BAB IV
Sesuai dengan pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945 yang mengatakan bahwa
setiap warga Negara berhak mendapat dan mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya. Ini adalah tanggung jawab pemerintah ataupun
Negara dalam kemajuan bangsa ini.Sudah terjadi perubahan dalam pasal ini
sebanyak empat kali. Namun apakah mampu merubah pola pikir masyarakat saat
ini? Tingkat pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Dari tahun
ke tahun tingkat pendidikan di Indonesia tidak memperlihatkan perubahan yang
signifikan. Indonesia hanya berpredikat sebagai  followerbukan sebagai pemimpin
teknologi dari 53 negara yang di suvei.Dalam pasal ini menegaskan bahwa Negara
dalam hal ini harus memberikan perhatian khusus pada dunia pendidikan di
Indonesia. Bahkan dalam salah satu ayat dalam pasal ini mengatakan bahwa
pemerintah harus memeberikan anggaran setidaknya 20% dari APBN Negara.
Memang pemerintah telah membuktikannya dengan menyisihkan anggaran,
namun entah mengapa potret pendidikan kita masih jauh dari kata memuaskan.
Lebih memprihatinkan lagi bila mengetahui banyak gedung-gedung sekolah yang
tidak layak untuk dijadikan tempat belajar.Di samping perkembangan yang
semakin maju ini, Indonesia harus memiliki kesadaran untuk memajukan kualitas
pendidikan agar tidak ketinggalan dengan negara-negara lain yang lebih maju.

Pasal 31 UUD 1945 dan Amandemen

Ayat 1:  Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan

Ayat 2:  Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib mbiayainya.

Ayat 3:  Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem


pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang.
Ayat 4:  Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20%
dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan
dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
nasional.

Ayat 5:  Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan


menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

Makna Pendidikan

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 merupakan


undang-undang yang mengatur sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Dalam
UU ini, penyelenggaraan pendidikan wajib memegang beberapa prinsip antara
lain pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia, nilai keagamaan,
nilai budaya, dan kemajemukan bangsa dengan satu kesatuan yang sistemis
dengan sistem terbuka dan multimakna. Selain itu, di dalam penyelenggaraannya
sistem pendidikan juga harus dalam suatu proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat dengan memberi
keteladanan, membangun kemauan (niat, hasrat),dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran melalui
mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga
masyarakat dan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran
serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan

Pendidikan adalah bagian dari upaya untuk memampukan setiap insan untuk
mengembangkan potensi dirinya agar tumbuh menjadi manusia yang tangguh
dan berkarakter serta berkehidupan sosial yang sehat.

Pendidikan selalu berubah dan berkembang secara progesif. Proses pendidikan


yang dilaksanakan dalam upaya mencerdaskan bangsa serta mengembangkan
watak bangsa menjadi lebih bermoral, itulah yang disebut system pendidikan
nasional.

Dalam UUD 1945, pendidikan diarahkan bagi seluruh rakyat dengan perhatian
utama pada rakyat yang kurang mampu agar dapat juga mengembangkan moral
yang lebih baik yang akan menjadi generasi penerus bangsa. Jika ketentuan UUD
1945 dicermati maka mengikuti pendidikan adalah hak asasi bagi setiap warga
Indonesia dan itu merupakan kewajiban. Menghalangi dan melarang anak
Indonesia untuk bersekolah adalah perbuatan yang melanggar hukum tertinggi
(UUD 1945) dan ada sanksinya.

 Langkah Meningkatkan Pendidikan

Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah


efektifitas, efisie ensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi
masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus
dalam dunia pendidikan yaitu:

 Rendahnya sarana fisik


 Rendahnya kualitas guru
 Rendahnya kesejahteraan guru
 Rendahnya prestasi siswa
 Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan
 Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan
 Mahalnya biaya pendidikan.

Pemerintah memaparkan beberapa langkah yang akan dilakukan dalam rangka


meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, antara lain yaitu:

 Langkah pertama yang akan dilakukan pemerintah, yakni


meningkatkanakses terhadap masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan
di Indonesia.Tolak ukurnya dari angka partisipasi.
 Langkah kedua, menghilangkan ketidakmerataan dalam akses pendidikan,
seperti ketidakmerataan di desa dan kota, serta jender.
 Langkah ketiga, meningkatkan mutu pendidikan dengan
meningkatkankualifikasi guru  dan dosen, serta meningkatkan nilai rata-rata
kelulusan dalam ujian nasional. Langkah keempat, pemerintah akan menambah
jumlah jenis pendidikan di bidang kompetensi atau profesi sekolah kejuruan.
Untuk menyiapkan tenaga siap pakai yang dibutuhkan.
 Langkah kelima, pemerintah berencana membangun infrastruktur
sepertimenambah jumlah komputer dan perpustakaan di sekolah-sekolah.
 Langkah keenam, pemerintah juga meningkatkan anggaran pendidikan.
Pada tahun 2015 dianggarkan Rp 44 triliun.
 Langkah ketujuh, adalah penggunaan teknologi informasi dalam aplikasi
pendidikan.
 Langkah terakhir, pembiayaan bagi masyarakat miskin untuk bisa
menikmati fasilitas pendidikan.

Untuk mencapai bangsa yang bermoral dan sejahtera maka diperlukan kualitas
pendidikan yang baik dan sesuai. Pendidikan itu penting agar bisa meningkatkan
moral dan kecerdasan bagi penerus bangsa. Bangsa yang menjadi pemimpin dan
teladan adalah bangsa yang dapat memberikan kesempatan bagi warganya untuk
mendapat pendidikan yang baik, karena awal dari kemajuan bangsa dilihat dari
kualitas pendidikannya.
TUGAS KEWARGANEGARAAN

OLEH:

ABDAN MAULANA R YOISANGADJI (2018-79-046)

ALFITO RAMA RIVANO (2018-79-0 )

MARCELUS BONGKARA (2018-79-0 )

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PATTIMURA

Anda mungkin juga menyukai