Anda di halaman 1dari 7

1. Design DC Linier Power Supply dengan Tegangan yang dapat disesuaikan.

Dengan mempertimbangan bahwa DC linier power supply adalah sebuah perangkat yang
mempunyai stabilitas yang tinggi dan faktor ripple yang kecil, Guo jian dan kawan-kawan
dalam jurnalnya mengangkat sebuah penelitian untuk mendesign sebuah DC linier power
supply dengan menganalisa prinsip dan kekurangan DC linier power supply yang ada.
Guo jian dan kawan-kawan menggunakan premis atau landasan berpikir bahwa dinamika
keluaran feedback tegangan dari rangkaian dapat disesuaikan.

1.1 prinsip kerja DC linie power supply yang sudah ada

Secara umum, prinsip diagram dari sebuah DC linier power supply ditunjukkan pada
gambar di atas. Dalam diagram dapat dilihat bahwa input negative dari penguat error
dihubungkan dengan sumber referensi dari penguat amplifier dan input positif
dihubungkan dengan output feedback yang didapat dari tegangan keluaran dari resistor
satu dan resistor sebagai tegangan pembagi. Idealnya, input tegangan positif dan negative
dari sebuah op-amp adalah sama. Yang mana dapat dipastikan dengan mengubah nilai
outputnya. Oleh sebab itu, dalam kasus steady-state, tegangan dari simpul simpul yang
menghubungkan R1 dan R2 hampir dapat dipertimbangakan sama dengan nilai Vref atau
tegangan referensinya. Dengan mengasumsikan bahwa tidak ada arus yang mengalir baik
masuk ataupun keluar dari input Op-amp, maka berlaku hukum ohm dengan rumus

R2 V (1)
= ref
R 1+ R 2 V out
Maka tegangan keluaran didefinisikan sebagai:

1+ R1 (2)
V out =V ref × ( )
R2

1.2 kekurangan dari DC power supply yang sudah ada

pada DC linier power supply pada umumnya digunakan potensiometer multi-ring untuk
menyesuaikan tegangan keluaran. Potensiometer mekanik mempunyai kekurangan pada
penggunaan mekanikal dan dikhawatirkan mempunyai getaran yang dapat dengan mudah
rusak oleh pergerakan frekuensi. Ketika potensiometer digunakan pada tegangan DC power
supply, terdapat kekurangan lain seperti masalah regulator, nilai penyesuaikan yang rendah,
konsistensi yang buru dan masih banyak lagi. Dengan menggunakan perkembangan
teknologi, sekarang telah digunakan digital potensiometer alih-alih multi-run potensiometer.

Gambar di atas adalah arsitektur dari aplikasi potensiometer digital atau potensiometer
mekanik dengan skema yang dapat disesuaikan regulator linier power supply. Tetapi resolusi
nilai output dari digital potensiometer rendah dan secara umum, lebih kecil dari 10. Juga nilai
akurasinya tidak dapat mencapai level nilai yang tinggi.
1.3 prinsip kerja dari DC linier dengan nilai tegangan yang dapat disesuaikan.

Sebuah tegangan keluaran dapat diperoleh dengan menggunakan R3 atau resistor tambahan
ketiga pada simpul R1 dan R2 serta set tegangan VSET sesuai dengan gambar berikut

Hubungan variabel-variabel di atas didefinisikan dengan rumus

R2 × R3 1 1

( )
+
(R2 + R3 ) R1 R2 (3)
V FB= × V out +
( R1 + R2 )× R3 1 1
R3 + +
R2 + R3 R1 R2
Sehingga didapatkan rumus tegangan keluarannya sama dengan

R1 R1

(
V out = 1+
1 1
+ ) ×V FB− ( )
R3
× V SET
(4)
R1 R 2
Karena V FB=V SET , maka:

R1 R1

(
V out = 1+
1 1
+ ) ×V REF− ( )
R3
× V SET
(4)
R1 R 2
1.4 Design DC linier power supply dengan tegangan keluaran yang disesuaikan

Dalam linier power supply terdapat komponen power sistem bantu, sistem rangkaian utama,
sistem rangkaian mikrokontroler dan lain sebagainya.

1.4.1 sistem daya bantu

pada jurnal ini digunakan sistem daya bantu dengan contoh nilai tegangan +20 Volt yang
ditunjukkan pada gambar berikut

Sistemnya meliputi rangkaian power supply yang terdiiri dari chip konversi DCDC
terintegrasi TPS5430 dan induktansi eksternal, resistansi dan kapasitansi, juga diode.
Komponen ini dapat mengubah +24 tegangan DC ke +6 Colt DC.
1.4.2 Sistem Rangkaian Utama

Sistem rangkaian utamanya digambarkan sesuai gambar berikut

Sistem rangkaian utamanya menggunakan teganga keluaran yang disesuaikan. Area A adalah
bagian rangkaian konversi daya dan area B adalah bagian rangakaian yang dipasang untuk
membangkitkan set tegangan dalam Vset. Nilai putputnya diwakilkan oleh persamaan

V out =27.83−11 V SET (5)


1.4.3 rangkaian mikrokontroler

ditunjukkan pada gambar berikut

Pada design ini digunakan mikrokontroler U7 untuk mendapatkan sampling keluaran arus
dan tegangan dengan integrasi 12-bit ADC. Mikrokontroler juga digunakan untuk mendeteksi
tegagan keluaran.
1.5 kesimpulan

mempertimbangkan biaya yang rendah, stabikitas tinggi, faktor ripple yang kecil,
interferernsi yang rendah juga karakteristik noise, linier power supply banyak digunakan
dalam riset sains, daya elektronik, electroplating, transmisi televisi dan area komunikasi.
Prinsip dan kekurangan dari linier power supply yang lama dianalisa kemudian dirancang
design linier power supply yang baru dengan tegangan yang dapat disesuaikan kemudian
iimplemntasikan. Lewat perngembangan dari rangkaian feedback, dengan premis atau
landasan bahwa tidak ada perubahan dinamika performansi dari rangkaianfeedback konversi
daya, keluaran tegangan dapat disesuaikan. Dengan menggunakan smapling sinyal tegangan
keluaran, daya arus, daya waktu dan kesalahan keluaran yang disebabkan oleh parameter-
parameter toleransi komponen dapat dikurangi. Dalam waktu yang sama, set tegangan dapat
dihasilkan dengan sinyal PWN yang dikonbesikan ke sinyal analog, yang mana secara efektif
dapat mengurai biaya sistem dan mencapai nilai resolusi tegangan output yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai