Anda di halaman 1dari 5

1.

Operasi power supply

Model design dari sebuah power supply terdiri dari sebuah elemen kontrol dalam series dan
sebuah rectifier dan perangkat beban. Arsitektur skematiknya seperti gambar berikut

Power supply yang ada pada gambar di atas mempunyai dua rentang. Memungkinkan makin
banyak tegangan pada arus yang lebih rendah atau lebih banyak arus pada tegangan yang
lebih rendah. rentang satu dapat mengelurkan daya maksimal hanya pada tegangan full scale
dan arus full-scale. Sebuah linier supply dapat menyediakan daya keluaran yang dekat
dengan nilai maksimum skala penuh untuk dua rentang. Pre-regulator dalam rangkaian ini
menggunakan switch transformator keadaan solid pada gulungan sekunder transformator.

Regulator linier dikontrol oleh perangkat DAC yang dikendalikan oleh rangkaian digital yang
menyediakan tegangan proporsional untuk tegangan program. Powers upply mengirimkan
kembali tegangan yang merepresentasikan keluaran teminal ke rangkaian kontrol. Rangkaian
kontrol menerima informasi dan bagian depan dan mengirimkan informasi ke display. Secara
identic, rangkaian kontrol “menyampaikan” pada interface remot tentang masukan dan
keluaran dengan interfensi GPIB, RS-232, USB, atau LAN. Interfensi remot berperan sebagai
ground dan terisolasi dari rangkaian kontrol dan juga power supply
2. Karakteristik output

Sebuah tegangan konstan yang ideal pada power upply akan mempunyai tegangan impedansi
0 pada segala frekuensi. Sehingga, tegangan akan tetap sempurna dan konstan terlepas dari
perubahan nilai arus keluaran yang disebabkan oleh beban seperti yang digambarkan pada
gambar di bawah ini.

Arus konstan yang ideal pada power supply mempunyai tegangan impedansi tak terhingga
pada segala frekuensi. Sehingga, power supply akan mengakomodasi perubahan resistansi
beban dengan mengubah tegangan keluarannya dengan nilai yang sesuai untuk
mempertahankan nilai arus keluaran pada nilai yang konstan seperti pada gambar di bawah
ini

Mode operasi dari keluaran pada power supply ditunjukkan pada gambar di bawah ini. poin
operasi dari satu power supply akan setidaknya berada di atas atau di bawah garis RL = RC/
garis ini mewakilkan beban di mana tegangan keluaran dan arus keluaran sama dengan
tegangan dan arus yang diatur.
3. Keadaan tidak diregulasi

Jika power supply berada pada mode operasi, maka power supply tidak akan diregulasi. Pada
mode ini keluaran tidak akan bisa diprediksi. Kondisi tidak diregulasi ini dapat menyebabkan
hasil dari tegangan AC berada di bawah garis spesifikasi. Kondisi tidak diregulasi akan
muncul sementara.

4. Sinyal yang tidak diinginkan

Seuah power supply yang ideal mempunyai keluaran DC yang sempurna dengan tidak adanya
sinyal yang melewati terminal dan dari terinal ke ground. Power supply yang sebenarnya
mempunya noise terbatas yang melewati keluaran terminal dan sebuah arus terbatas akan
mengalir melalui impedansi manapun yang terhubung dengan terminal ke gournd. Yang
pertama disebut dengan mode noise tegangan normal dan yang kedua disebut dengan mode
moise arus biasa yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini
5. Memperbesar rentang tegangan dan arus

Power supply dapad menyediakan tegangan dan arus lebih besar dari nilai keluaran rata-rata
maksimumnya jika daya tegangannya berada pada atau di atas nilai nominalnya. Operasinya
dapat diperbesar secara tipikal sebanyak 3% lebih dari rata-rata ouput tanpa merusak power
supply, tetapi performansinya ridak dapat dijamin dapat mencapai bagian yang spesifik. Jika
daya tegangannnya di pertahankan pada bagian lebih tinggi dari rentang tegangan masukan,
power supply akan beroperasi dengan spesifik.

6. Koneksi seri

Jika dibutuhkan tegangan yang lebih tinggi dari yang bisa didaptkan dari sebuah supply,
maka dapat dioperasikan dua atau lebih pwer suppy pada isolasi output pada rating dalam
satu supply manapun. Bisa juga diperasikan seri koneksi power supply dengan beban terpisah
untuk masing-masing power supply. Sebuah cabng kulitas mempunyai polaritas dioda
terbalik yang terhubung melalui terminal keluaran.

7. Koneksi paralel

Jika terdapat power supply yang mempunyai mode operasi CV/CC otomatis, dapat
dihubungkan dua atau lebih pwer supply secara paralel untuk menghasilkan total keluran arus
yang lebih besar dari yang dapat dihasilkan oleh satu power supply. Total keluaran arus
adalah jumlah dari keluaran arus dari masing-masing power supply. Dapat diatur juga nilai
output untuk masing-masing power supply secara terpisah. Kontrol tegangan keluaran dari
salah satu power supply harus diatur pada keluaran tegangan yang diinginkan, sementara
tegangan keluaran pada power upply lainnya harus diatur sedikit lebih tinggi dari tegangan
keluaran satunya. Power supply dengan tegangan yang lebih tinggi akan mengirimkan
keluaran arus konstannya dan mengeluarkan keluaran tegangan sampai nilainya sama dengan
keluaran pada power supply lainnya dan power suppl lainnya akan tetap pada nilai keluaran
tegangan konstan dan hanya akan mengirimkan pecahan dari rata-rata arus keluaran yang
memungkinkan untuk mengisi total beban yang diperlukan

8. Program remot

Selama program remot, tegangan konstan power supply diregulasi diperlukan untuk
mengubah keluaran tegangan secara cepat. Bagian paling pentingnya adalah faktor limit yang
membatasi perubahan kecepatan keluaran tegangan adalah keluaran kapasitor dan beban
resistor.
Pada gambar di bawah ini, dapat dilihat rangkaian ekuivalen dan keluaran tegangan natural
yang diprogramkan. Ketika sebuah keluaran baru diprogram, maka rangkaian regulator power
supply akan mengenali keluaran lebih kecil dari yang diinginkan dan mematikan regulator
seri ke nilai maksimumnya.

Pada gambar di bawah ini ditunjukkan bahwa ketika power supply diprogram menurun, maka
regulator akan mengenali keluaran tegangan lebih tinggi dari nilai yang diinginkan dan
mematikan seri transistor secara keseluruhan. Karena rangkaian kontrol tidak bisa
menyebabkan transistor regulator seri untuk melakukan hal sebaliknya, maka keluaran
kapasitor hanya dapat dibebaskan melalui beban resistor dan sumber arus internal.

Anda mungkin juga menyukai