Anda di halaman 1dari 15

FUNGSI ARITMATIKA

4.1 FUNGSI ARITMATIKA

Fungsi aritmatika adalah sebuah fungsi penting dengan banyak properti menarik yang
sering terjadi dalam sejumlah penyelidikan teoritis.

Defenisi : fungsi apa saja f : N → C (= himpunan bilangan kompleks) yang disebut sebuah
Fungsi Aritmatika (A.F.)

Contoh 1. f : N → N : f ( n )=n , f ( n )=n 2 ,adalah fungsi aritmatika ,tetapi f ( n )=log n( n∈ N ) bukan


fungsi aritmatika.

Defenisi : Deret Aritmatika Multiplikatif :

Jika f (n) adalah A. F. sehingga f ( mn )=f ( m ) f (n) dimana, (m , n) adalah 1, maka f (n) dikatakan
sebagai fungsi aritmatika multiplikatif (M.A.F)

Contoh 2. Jika f ( n )=n , maka

f ( mn )=mn=f ( m ) f ( n) maka f adalah multiplikatif

Dan jika g ( n )=2n , maka

g ( mn )=2 mn≠ g ( m ) g ( n ) maka g bukanlah multiplikatif

[ Kita akan menyebut f dan f (n) sebagai fungsi dalam arti yang sama. ]

Defenisi : Jumlah Fungsi Aritmatika Multiplikatif

Jika f (n) adalah A.F sehingga f ( mn )=f ( m ) f (n) untuk semua m , n maka f (mn) dikatakan benar-
benar fungsi aritmatika multiplikatif . (T.M.A.F)

f ( n )=n2 adalah jumlah multiplikatif

Catatan : Berikut ini adalah dua sifat dasar dari fungsi multiplikatif ;

1. Jika f dan g adalah fungsi multiplikatif sehingga f ( p)i =g ( p)i untuk semua bilangan
prima p dan bilangan bulat i, maka f ( n )=g(n) untuk semua bilangan bulat positif
[ karena itu f =g ]
2. Jika f dan g adalah jumlah fungsi multiplikatif sehingga f ( p ) =g ( p) untuk semua
bilangan prima p, maka f =g
Defenisi Penting dari Beberapa Fungsi Aritmatika

i. Fungsi total Euler ∅ : N → N sedemikian rupa sehingga bilangan bulat positif a, a ( ∅ )=¿
jumlah bilangan bulat n ≤ a sehingga ( n , a ) =1, n ∈ N
ii. Fungsi Aritmatika d ( n ) [ atau τ ( n )] : d : N → N sehingga d ( n ) = bilangan pembagi dari
n,n∈N
iii. σ : N → N sehingga
σ ( N )=¿ jumlah dari pembagi n , n ∊ N
iv. σ k : N → N sehingga
σ k ( n )=¿ jumlah dari kekuatan k dari n , n ∊ N
v. Fungsi Mobius μ : N → Z sehingga, untuk semua n ∊ N
μ ( n )=1 jika n=1
¿ 0 jika a 2∨n untuk beberapa a> 1
¿(−1)r jika n= p1 p2 … . p r , pi adalah bilangan prima yang berbeda
vi. e ( n )=1 , jika n=1
¿ 0 , jika n>1 , n ∊ N
1
[]
[ atau, e ( n )=
n
,n∈N ¿

vii. I ( n )=1 , n∈ N
viii. P ( n )=d ∨n∏d , n∊ N

4.3 FUNGSI DIVISOR

d(n) [atau, τ ¿)]: d: N→N sedemikian rupa sehingga d(n) = jumlah pembagi n, n ∈ N
Kami perhatikan itu
d (n) = I jika n = 1
= 2 jika n = p (a prima)
> 2 jika n adalah komposit
Ekspresi untuk d (n )
Karena
1,p, P2 , … , Pα−1 , P α adalah pembagi dari pα
 d ( Pα ) = α + I, P adalah bilangan prima.
Secara khusus, d (P) = 2, di mana P adalah bilangan prima.
Dan seterusnya.
d ( pα q β) = (α + l) (β + I)
Jika Pembagi n adalah p 1α 1 p2 α 2
Pembagi n adalah
1 P 2a
2
P 12 - - - P1a 1

P2 P2 P1 P2 P12 - - - P 2 P 1a 1

P2 2 P 22 P 1 P 22 P 12 - - - P 22 P 1 a 1

- - - - - - -
P 2a
2
P2a P 2a P 2a P 12
2 2
- -2
- P 2a P 1 a
2 1

Oleh karena itu jumlah pembagi adalah (a 1+1 ) (a 2+1 ¿


Jadi, d (n) = (a 1+1 ) (a 2+1 ¿
Begitu pula jika n = P1a P2a … P na kemudian 1 2 n

d(n) = d(P1a P2a … Pi a ¿ = (a 1+1 ) (a 2+1 ¿… (a i+1 )


1 2 i

d(4) = d(22 ¿=2+1=3 , d ( 6 ) =d (2.3 )=( 1+1 ) (1+1 ) =4


d(4320) = d(25 .33 . 51 ¿=( 5+1 ) ( 3+1 )( 1+1 ) =6.4 .2=48

Teorema 4.6. d adalah multiplikatif A.F.[Untuk membuktikan bahwa d (mn) = d (m) d (n) jika
(m, n) = 1]

Bukti: Biarkan,
m = P1a P2a … Pi a , p adalah bilangan prima yang berbeda; a adalah bilangan bulat positif
1 2 1

n = q 1β q β … Pl β , q adalah bilangan prima yang berbeda; β adalah bilangan bulat positif.


1 2 l

 d(mn) = d(P1a P2a … Pi a q 1β q β … Pl β )


1 2 1 1 2 l

= (a 1+1 ) (a 2+1 ¿… (a i+1 ) ( β 1+1 ) ( β 2+ 1¿ … ( β i+1 )


= [ (a 1+1 ) (a 2+1 ¿… (a i+1 ) ( β 1+1 ) ( β 2+ 1¿ … ( β i+1 ) ] ,
[karena (Pr, qs) = 1] ∀ 1 ≤ r ≤ 'i, 1 ≤ s ≤l
= d (m) d (n).

m
Contoh 9. Tunjukkan bahwa ∅ (m) ≥
d(m)
Solusi: Misalkan m = pa q b r c
Kemudian,∅ (m)d(m) = m 1− ( 1p )( 1− 1q )…(1− 1r ) (a+1)(b+1) … (c+1)
k
1
≥ m ( ) . 2 =m k
2
[k = jumlah faktor prima yang berbeda dari m]
−1 1 1 1 1
[Catatan: Jika p ≥ 2 maka, ≥− ∨, 1− ≥ 1− =
p 2 p 2 2
∅ (m)d(m) ≥ m
memberi,
m
∅ (m) ≥
d(m)

1
Contoh 10. ∏ d = n 2 d (n)
d|n
n
⌊ ¿ ¿Petunjuk: Jika d adalah pembagi n, maka demikian juga LHS 2= n d(n)]
d
Contoh 11. Buktikan bahwa d (n) aneh jika dan hanya jika n adalah kuadrat sempurna
Solusi : misalkan n =P1a P2a … Pi a 1 2 1

Kemudian, d(n) = d(P1a P2a … Pi a ¿=¿(a 1+1 ) (a 2+1 ¿… (a i+1 )


1 2 1

Sekarang d (n) aneh jika dan hanya jika (a i+1 ) adalah ganjil untuk setiap i
i.e. jika dan hanya jika a ibahkan untuk setiap i
i.e. jika dan hanya jika a i = 2k, untuk setiap i
ki k k 2
Jadi,n = P12 ki P22 k … Pi2 k = ( P1 P2 … P i ) = m 2
2 1 2 1

Karenanya d (n) aneh jika dan hanya jika n adalah kuadrat sempurna.

Contoh 12. Temukan bilangan bulat positif terkecil yang hanya memiliki 10 pembagi positif

Solusi: Misalkan n = pa q b … r c
d(n) = d ( pa q b … r c) = ∏ (a + 1) = 10 = 1.10
a
atau = 2.5
 (a + 1) (b + 1) = 1.10
Atau = 2.5
°
Dalam kasus pertama, a = 0, b = 9 memberi, n = q 9
Dalam kasus kedua, a = 1, b = 4 memberi, n = pq4
 jumlah terkecil yang dibutuhkan,
n = 3,24 = 489.

4.4 FUNGSIσ

σ : N → N sedemikian rupa
σ (n) = jumlah pembagi n

=∑d
dIn

= ∑ di ,(1 ≤ i≤ α )
di

= ∑ di , d 1 ∈S, di mana S = { d 1 , d 2 … . d 3 }adalah himpunan pembagi n.


di

misalnya, σ (1) = 1, σ (2) = 1 + 2 = 3, σ (3) = 1 + 3 = 4, σ (4) = 1 + 2 + 4 = 7, σ (5) = 1 + 5 = 6,


σ (6) = 1 + 2 + 3 + 6 = 12, σ (7) = 1 + 7 = 8, σ (8) = 1 + 2 + 4 + 8 = 15
Ekspresi untuk σ (n) di mana n adalah kekuatan bilangan prima
Kami perhatikan pembagi pa adalah:
I, p, ..., pα
2 3 α p α +1−1
∴ σ ( p¿¿ α )=1+ p+ p + p + … .+ p = ¿
p−1
Kita perhatikan di sini bahwa pembagi pα q β adalah

1 p ... pα
q pq ... pα q
…………………………..
q β pq β … … … . p α q β

p α +1−1 q β+1−1
σ (p α q β )=1+ p+ p 2+ p3 + …..+ pα ¿(1+q +q2 +q 3 +…+q β )= ×
p−1 q−1

Contoh 13. Temukan bilangan bulat positif terkecil dengan jumlah semua pembaginya adalah 15.
Solusi : Misalkan n = pa . qb … . r c

pα +1−1
Lalu, σ ( n )=σ ( pa . qb … r c ) ∏ =15
p p−1

p a+1−1 qb +1−1
Atau × =15=15 × 1
p−1 q−1

Atau = 3×5

∴ p = 2, a = 3 ; q= 2, b = -1 (tidak diizinkan) (faktor lain tidak terjadi)


∴ jumlahnya n = 23=8

Contoh 14. Temukan σ (2520)


Solusi : Pembagi 125 =53 adalah 50 , 51 ,52 , 53
Jadi, σ ( 53 ) =1+5+52 +53

Pembagidari3 4 × 53adalah

30 ×50 , 31 × 50 ,3 2 ×5 0 , 33 ×50 , 34 ×5 0

30 ×51 , 31 × 51 , 32 ×51 , 33 × 51 , 3 4 × 51

30 ×52 , 31 × 52 ,32 ×52 , 33 × 52 ,3 4 × 52


30 ×53 , 31 × 53 ,3 2 ×5 3 , 33 ×53 , 34 ×53

σ ( 3 4 × 53 )= ( 30 +31 +32 +33 +34 ) × ( 50 +51 +52 +53 )

Menggunakan hasil diatas

σ ( 2520 ) =σ ( 23 × 32 × 51 × 71 )

24−1 33−1 52 −1 72−1


= × × ×
2−1 3−1 5−1 7−1

Theorem 4.7 σ ( n ) adalah multiplicative¿lalu σ ( mn )=σ ( m) σ (n)¿

Bukti :Biarkan, n = p1α p2α 2 ….. piαi, m = q 1β q 2β 2 … .. qiβi p dan q adalah bilangan prima dan
bilangan bulat positif yang berbeda
Sekarang ,σ ( mn )=σ ( p 1α p2α 2 … .. p iαi ∙ q1 β q2 β 2 … ..q iβi )

p 1α 1−1 p 1α 1 q 1 β 1−1 q 1β 1 −1
= ×…× × × …×
p 1−1 p 1−1 q 1−1 q 1−1

p 1 α 1−1 p 1α 1 q 1β 1 −1 q 1 β 1−1
¿ [ p 1−1
× …×
p1−1
× ][
q 1−1
×… ×
q 1−1 ]
¿ σ (n)σ (m)
Tapi itu tidak sepenuhnya multiplikasi.

Contoh 15. m=18, n=30. Disini, (m, n )≠l

3 3
σ (18×30)=σ (540 )=σ (2 ×3 ×5 )=1680

2
Dan, σ (18 )σ 30 )=σ (2×3 )σ (2×3×5 )=3×13×3×4×6=2808

∴ σ (mn)≠σ (m )σ (n)
Pernyataan untuk σ (n)

r
e +1
p i i −1
e e e σ (n )=∏
Jika
n=p 11 p 22 .. . p rr , maka i=1 pi −1

e e e
Bukti. Disini n=p 1 p 2 .. . p r , dan σ (n) adalah multiplikatif.
1 2 r

Karena itu kami punya

r r e +1
e1 e2 er e1 pi i −1
σ ( n )=σ ( p 1 p 2 .. . p r )=∏ σ ( p i )=∏ , σ (1)=1
i=1 i=1 pi −1

Definisi: (1) Jika σ (n )<2 n , maka n disebut angka defisit

(2) Jika σ (n )=2 n , maka n disebut angka sempurna

(3) Jika σ (n )>2 n , maka n disebut angka berlimpah

Contoh 17. Tunjukkan bahwa setiap bilangan prima adalah defisit.

k pk+1 −1
k σ ( p )=
Penyelesaian Asumsikan n=p , maka p−1

k k 3
Sekarang 2 p −1< p +1 , sejak p2 . Karena itu

k +1
p −1
k+1 k +1 k k k
<2 p k=2 n
p −1<2( p − p )2 p ( p−1), maka p

k
Oleh karena itu n=p adalah defisit.

p−1 p p
Teorema 4.8 Jika n adalah genap dan sempurna maka, n=2 (2 −1), (2 −1) dan
karenanya p adalah bilangan prima dan sebaliknya.
k
Bukti. n bahkan memberi n=2 .l , dimana l adalah bilangan ganjil, k ∈ ℕ,

k
Jelas bahwa (2 , l)=1

k
Menurut definisi, 2 n=σ (n)=(2 l )

k+1 k
atau 2 .l=σ (2 )σ (l)

k +1
2 −1
= ×σ (l)=(2k +1−1)σ (l)
2−1 ...(*

k+1 k+1
atau 2 .l=(2 −1)σ (l)

atau 2k+1|(2k+1 −1)σ (l)

atau 2k+1|σ(l) k
(karena (2 , 2
k +1
−1)=1 )

k+1
atau σ (l )=2 .t , katakan t ∈ ℕ

∴(∗) menjadi

k +1 k +1
2 .l=(2 −1).2 k +1.t

k+!
l=(2 −1 ). t dan σl=2 k+1 . t

Jadi

Sekarang kita menemukan t

Jika t≠l , maka l setidaknya memiliki pembagi 1, l,


k+1
t 2 −1

k+1
Sekarang σ ( l )≥1+l+ t+2 −1

[Karena kenyataan bahwa mungkin ada beberapa pembagi lagi

=1+t . 2k +1 −t+t +2k +1 −1


=(t+1 )2k+1 >t .2 k+1
¿σ (l)

∴ σ (l)>σ (l ) dan tidak mungkin.

∴t tidak lebih besar dari l , maka t=l

k +1 k+1
∴ l=2 −1 , σ (l)=2

Jika l adalah bilangan komposit, maka pembagi dari 1 adalah l, 2


k+1
−1 , beberapa
pembagi lainnya.

k +1 k +1
∴ σ (l )=1+(2 −1)+. ..>1+(2 −1 )

k
=2 =σ (l) dan itu tidak mungkin.

∴ 1 adalah bilangan prima.

Maka, l berbentuk 2 p−1

yaitu, k +1=p

k=p−1
∴ n=2 k.1=2 p−1 (2 p −1)
p−1 p p
Kebalikan : Misalkan n=2 (2 −1),2 −1 [ dan ∴ p ] adalah bilangan prima.

Untuk membuktikannya, n adalah angka sempurna. (tentu saja genap)

yaitu untuk menunjukkan itu

σ (n )=2 n

Sekarang n=2 p−1 . p 1 , katakanlah p1 =2 p −1 adalah bilangan prima.

Jelas bahwa,
(2 p−1 , p1 )=1

atau σ (n )=σ (2 p−1 . p1 )=σ (2 p−1 ) σ ( p 1 )

2 p−1+1−1
= (1+ p1 )
2−1
p
¿(2 −1)(1+ p1 )
¿(2 p −1)2 p
¿2. 2 p−1 (2 p −1)
¿2 n.

Sekarang masalahnya adalah menemukan semua bilangan bulat positif n>1 yang sama
dengan pembagi yang tepat.,

∏ d=n 2
atau mis., untuk menemukan n>1 seperti yang d|n

∏ d=n 2 3
Teorema 4.9 Jika n>1 , d|n maka n=p , p 1 p 2 ,( p 1 p 2 , p adalah bilangan prima)

∏ d=n 2 3 p1 p 2
Bukti. Misalkan d|n , untuk membuktikan bahwa n=p atau

n
Catatan: Jika d menjadi pembagi dari n maka d .

n
n4 =n2 n2 =∏ d ∏ =∏ n=n d( n)
Sekarang, d|n d|n d d|n

atau n4 =nd (n )

d (n )=4

a a a a a a
4=d ( n ) =d ( a 1 p 2 q 3 . .. )
( dimana n=2 p q . .. )
1 2 3
atau

a a a
=d (2 1 ) d ( p 2 ) d ( q 3 ) .. .
=( a1 +1 )( a2 +1 )( a3 +1 ) . .. ( ar + 1 )
Diperoleh, ( a 1 +1 )( a 2+1 )( a 3 +1 ) .. . ( a r +1 ) =4

Sekarang, jika a1 = 1, nilai lain dari a akan sama dengan 1 dan sisanya akan nol, yaitu, semua a
kecuali satu (khususnya a2) akan menjadi nol lalu n = 2p (dari bentuk p’p’’)

(i) Jika a2 = 3 maka sisa a akan menjadi nol dan kemudian n = p3


(ii) Jika ada a katakan a2 = 1 kemudian a yang lain katakan a3 = 1 dan sisanya akan
nol. Kemudian n = pq , yaitu n = p3 atau p1p2.

Contoh 19. Jika σ ( n )


2 2
adalah ganjil kemudian n adalah bentuk dari k atau 2 k

Penyelesaian : Misalkan σ ( n) adalah ganjil , untuk membuktikan bahwa n=k


2
atau

n=2 k 2 , k ∈Ν

a l m
Misalkan n=2 . p . q . . .. ; a ∈ { 0 }∪Ν , l , m∈ Ν , p , q bilangan prima ganjil

atau , σ ( n ) =σ ( 2a . pl . q m . .. ) =σ ( 2a ) σ ( pl ) σ ( qm ) .....................(1)

Karena σ ( n ) adalah ganjil, ruas kanan adalah ganjil

Sekarang σ ( n ) =2a+1−1 selalu ganjil dan

i+1
l p
σ ( p )= =1+ p+ p2 + p3 +.. .+ pl
p−1 adalah ganjil

2 3 l
Jika dan hanya jika p+ p + p +.. .+ p adalah genap

Jika dan hanya jika l adalah genap(dikatakan) = 2 k 1 , k 1 ∈ Ν

Demikian juga, m adalah genap(dikatakan) = 2k 2

Kasus I : Misalkan a adalah genap, katakan 2k

Atau n=2a . p l . q m
2k 2k 2k
n=2 0 . p 1 .q 2 .. .
k k k 2
n=( 2 0 . p 1 . q 2 .. . )
2
n=k

Catatan : Hal ini juga benar jika a = 0

Kasus II : Misalkan a adalah ganjil , katakan


2 k 0 +1 ;

Kemudian n=2a . pl . q m

2k 2k 2k
n=2. 2 0 . p 1 .q 2 .. .
k k k 2
n=2 ( 2 0 . p 1 . q 2 ... )
2
n=2 k

Fungsi Aritmatika

; untuk membuktikan σ ( n )
2
Diberikan : Misal n=k adalah ganjil

k k k 2 2k 2k 2 k2
n=k 2 =(2 0 . p 1 . q 2 . .. ) =2 0 . p 1 . q . ..
2k 0 2k 2k
σ ( n )=σ ( 2 ) σ ( p ) σ ( q ) . ..1 2

2 k 1−1 2 k +1
2k +1 p −1 q 2 −1
=( 2 −1 ) ×
0
× ×.. .
p−1 q−1
2k 0+1 2 2k
=( 2 −1 ) ×(1+ p+ p + .. .+ p 1
) ¿ .. .
= bilangan ganjil ( karena masing – masing faktor adalah ganjil )

, maka σ ( n )
2
Demikian juga, n=2 k adalah ganjil

k k k 2
Misalkan n=k 2 =2 ( 2 0 . p 1 . q 2 .. . )

2k 0+1 2k 2k
Maka n=2 . p 1 . q 2 . ..
σ ( n ) =σ ( 2 ) σ ( p 2 k ) σ (q 2 k ) .. .
2 k 0 +1 1 2

2 k +2 2k
=( 2 − 1)×( 1+ p + p +. ..+ p ) ¿ . ..
0 2 1

∴ Setiap faktor adalah ganjil , jadi σ ( n ) juga ganjil

a+1
a b c p −1
σ ( n ) =σ ( p . q .. . .r )=∏ =15
Maka , p p−1

pa+1−1 q b+1−1
× =15=15.1
p−1 q−1
atau =3.5

atau p=2 , a=3 ; q=2 , b=−1  ( tidak memenuhi)

3
∴ bilangan tersebut adalah n=2 =8

Contoh 21. Tunjukkan bahwa jika m adalah prima , maka φ ( m ) +σ ( m )=md ( m )

Penyelesaian : Anggap m adalah prima

Maka , φ ( m )=m−1 , σ ( m )=m+1 dan d ( m ) =2

Dan hasilkan jelas benar.

Contoh 22. Jika m adalah bilangan bulat dari bentuk pk untuk beberapa prima p dan beberapa

bulat k maka φ ( m ) +σ ( m )≠md ( m )

Penyelesaian :

Kasus I Anggap p = 2

Maka , σ ( 2k )=2 k +1 −1<2k +1 =2. 2k


Kasus II p adalah beberapa prima

1
k +1 pk −
p −1 p pk pk 3
σ ( pk )= = < ≤ = pk < pk
p−1 1 1 1 2
1− 1− 1−
p p 3

Akibatnya,

k
Untuk m= p ( k≥2 , p≥3 )

φ ( m ) +σ ( m )=φ ( p k ) +σ ( p k ) < p k +2 p k =3 p k =3 m≥md ( m )

Maka φ ( m ) +σ ( m )≠md ( m )

4.5 FUNGSI σ k ( n )

Definisi : σ k ( n ) =∑ d k
d|n

σ 1 ( n ) =∑ d
d|n

σ 4 ( 6 )=∑ d 4=1+2 4+ 34 +6 4
d |6

σ 5 ( 8 ) =∑ d 5=∑ 15 +25 + 45 +85


d|8 d|8

σ k ( 1 )=1 , ∀ k .

Ekspresi untuk σ k ( n )

p(α+1 ) k −1
σ k ( p α ) =∑ d k =1k + pk + p2 k …+ p αk =
d |p
α pk −1

Hasil di atas cukup untuk membuktikan untuk hal itu.

Teorema 4.10. σ k ( n ) adalah multiplikatif

Contoh 23. σ −k ( n )=n−k α k ( n )


−k
n
Solusi :
d |n
−k
σ −k ( n )=∑ d =∑
d |n
()
d

¿ ∑ n−k d k =n−k ∑ d k
d|n d |n

Anda mungkin juga menyukai