Disusun Oleh :
Kelompok 8
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Sistem
Ekonomi Indonesia dengan judul “Koperasi”.
Penulis menyadari berhasilnya penulisan makalah ini tidak lepas dari
bantuan dan partisipasi banyak pihak yang telah membantu sehingga
terselesaikannya makalah ini.
Banyak kekurangan dan ataupun kesalahan dalam penyusunan atau penulisan
makalah ini, saran dan kritik dari pembaca penulis harapkan demi
kesempurnaan penulisan makalah ini.
Akhirnya, besar harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca dapat digunakan sebagai wacana tambahan ilmu
pengetahuan.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB 1.........................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN.......................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................6
B. Pengertian koperasi.............................................................................................9
C. LAMBANG KOPERASI..................................................................................10
E. LANDASAN KOPERASI..................................................................................11
BAB III....................................................................................................................29
PENUTUP...............................................................................................................29
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
Adanya koperasi di Indonesia pada tahun 1896 di Purwokerto oleh seorang pamong praja
bernama R. Aria Wiria Atmaja yang mendirikan sebuah bank yang diberi nama Hulphen
Spaar Bank (Bank Pertolongan dan Simpanan). Bank ini bertujuan untuk menolong para
pegawai negeri yang terjerat hutang dan meminjamkan kepada para pegawai itu sendiri seperti
Koperasi Simpan Pinjam saat ini. Usaha koperasi ini kemudian dibantu dan diteruskan oleh
asisten residen Belanda De Wolf van Westerorde yang telah mempelajari koperasi sistem
Raffaisen dan Schulze Delitzh di Jerman.
6
Ketika Jepang datang ke Indonesia pada tahun 1942, didirikanlah oleh pemerintah Jepang
semacam koperasi yang disebut Kumiai tujuannya untuk menarik simpati rakyat Indonesia.
Karena itu kepercayaan rakyat terhadap koperasi ala Jepang memudar. Pada saat awal
Indonesia merdeka, para pengurus Kumiai mengubah menjadi koperasi, karena Pasal 33
UUD 1945 menyatakan bahwa bangun usaha yang sesuai dengan asas kekeluargaan dan
usaha yang sesuai dengan asas kekeluargaan dan usaha bersama. Kemudian pada tanggal 12
Juli 1947, di Tasikmalaya diselenggarakan Kongres Koperasi Indonesia yang pertama(Hari
Koperasi pertama).
Pada periode 1950-1960 yang dikenal sebagai “Ekonomi Liberal”, koperasi harus
berjuang susah payah melawan kekuatan ekonomi lain. Maka periode ini banyak koperasi
macet karena bantuan dari pemerinah belum mencukupi. Pada tanggal 12 Juli 1953
diadakannya Kongres Koperasi Indonesia II di Bandung. Kemudian pada tahun 1956
diselenggarakan Kongres Koperasi III di Jakarta dan pada tahun 1959 diselenggarakan
Kongres IV di Surakarta.
Pada tanggal 21-24 April 1961 diselenggarakan Kongres Koperasi V yang disebut
Musyawarah Nasional Koperasi (MUNASKOP I) di Surabaya. KOKSI (Kesatuan Organisasi
Koperasi Seluruh Indonesia) ini menjadi alat pemerintah dan dipimpin langsung oleh Menteri
Urusan Koperasi. Pada tahun 1965 KOKSI menyelenggarakan Kongres Koperasi
VI(MUNASKOP II) di jakarta. Pada tanggal 12-17 Juli 1966 di Jakarta berlangsung Kongres
Koperasi VII yang disebut MUNAS GERKOPIN (Musyawarah Nasional Gerakan Koperasi
Indonesia). Kongres ini mengeluarkan keputusan KOKSI dan menggatikannya dengan
Organisa Kesatuan Gerakan Koperasi Indonesia. Pada tanggal 23 Januari 1970 diresmikan
7
anggaran dasar baru dan GERKOPIN diganti dengan Dewan Koperasi Indonesia
(DEKOPIN).
Kongres Koperasi VIII diadakan di Jakarta pada tahun 1968 dan MUNAS (musyawarah
nasional) Koperasi IX di Jakarta pada tahun 1973. Sedsngkan Kongres Koperasi (MUNAS
Koperasi X) terselenggara di Jakarta pada tanggal 7-8 Juli 1977. DEKOPIN diubah menjadi
bentuk kesatuan dan dalam pimpinannya dimasukkan unsur masyarakat antara lain perguruan
tinggi untuk selalu memberikkan napas masyarakat ke dalam koperasi. Menjelang runtuhnya
orde lama dan pergantian ke orde baru, keadaan tambah memburuk dengan adanya inflasi
sehingga makin sulit menyediakan barang-barang kebutuhan anggota.
Setelah memasuki orde baru, langkah pertama yang diambil adalah memurnikan kembali
landasan, asas, dan sendi koperasi Indonesia. Pada bulan Desember 1967 dikeluarkan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1967 Tentang Pokok-Pokok Perkoperasian. Langkah-
langkah dari orde baru untuk mengembangkan koperasi makin mantap dan sistematis.
Bantuan teknis dan keuangan dari pemerintah semakin besar. Selain itu juga mendekatkan
koperasi pada petani yang merupakan 80% rakyat Indonesia, melalui konsep Badan Usaha
Unit Desa (BUUD) dan Koperasi Unit Desa (KUD) dengan melalui penyatuan
(amalgamasi). Walaupun demikian, banyak juga koperasi yang kurang berhasil dalam
kegiatan usahannya. Kekurangan itu seringkali menyangkut masalah kecurangan
pengurusnya yang menimbulkan citra buruk koperasi.
Saat ini koperasi melakukan kegiatan dalam berbagai jenis usaha seperti simpan pinjam,
kerajinan/industri ringan, pertanian, perikanan, pertenakan, pengangkutan, pelistrikan desa,
perasuransian, dan lain sebagainya. Selain itu golongan fungsional juga mendirikan
koperasinya sendiri sebagai pegawai negeri yaitu Induk Koperasi Pegawai Negeri (IKPN).
D. Pengertian koperasi
8
Koperasi dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti bekerja sama untuk
mencapai tujuan. karena itu, koperasi adalah “suatu perkumpulan yang beranggotakan
orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar
sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk
memper tinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya
b) Pengertian koperasi menurut undang-undang
1) UU No. 25 tahun 1992 ( Perkoperasian Indonesia ) :
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
Gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan
2) UU No. 12 tahun 1967 (Pokok-pokok perkoperasian)
E. LAMBANG KOPERASI
9
2) Gigi roda, melambambangkan usaha karya yang terus menerus dari golongan
koperasi
3) Kapas dan padi, melambangkan kemakmuran rakyat yang diusahakan dan yang akan
dicapai golongan koperasi
4) Timbangan,melambangkan keadilan sosial sebagai salah satu dasar dari koperasi
5) Bingtang dan perisai, melambangkan Pancasila dan merupakan landasan idiil dari
koperasi
6) Pohon beringin, melambangkan sifat kemasyarakatan yang berkepribadian Indonesia
dan koperasi yang kokoh berakar
A. TUJUAN KOPERASI
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju,adil,dan Makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945
B. FUNGSI KOPERASI
Fungsi Koperasi Indonesia menurut Undang-undang No. 12 tahun 1967 dirinci
sebagai berikut :
1. Koperasi Indonesia berfungsi sebagai alat perjuangan ekonomi untuk
mempertinggi kesejahteraan rakyat.
2. Koperasi Indonesia berfungsi sebagai alat pendemokrasian ekonomi nasional.
3. Koperasi Indonesia berfungsi sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa
Indonesia.
4. Koperasi Indonesia berfungsi sebagai alat insan masyarakat untuk memperkokoh
kedudukan ekonomi bangsa Indonesia serta Bersatu dalam mengatur tata laksana
perekonomian rakyat.
G. LANDASAN KOPERASI
Koperasi berlandaskan Pancasila dan undang-undang dasar 1945 serta atas asas
kekeluargaan. Landasan koperasi terbagi atas :
1) Landasan idiil koperasi Indonesia
10
Landasan idiil koperasi adalah landasan yang di gunakan dalam usaha untuk
mencapai cita-cita koperasi yang berlandaskan pada Pancasila. Dimana kelima sila
dalam Pancasila tersebut harus dilaksanakan dalam berkehidupan koperasi karena
sila-sila tersebutmemang menjadi sifat dan tujuan koperasi dan selamanya
merupakan aspirasi anggota-anggota koperasi. Dasar idiil harus diamalkan oleh
seluruh anggota koperasi.
2) Landasan struktural dan gerak koperasi Indonesia
Landasan struktural koperasi adalah tempat berpijak koperasi dalam susunan hidup
bermasyarakat yang berlandaskan Undang-undang dasar 1945.sebagai landasan
geraknya adalah pasal 33 ayat (1) yang berbunyi “perekonomian disusun sebagai
usaha Bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan’’, serta penjelasannya menurut
menurut pasal 33 ayat (1), undang-undang dasar 1945 bahwa bangun usaha yang
sesuai dengan itu adalah koperasi.
3) Landasan mental koperasi Indonesia
Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran kepribadian.
Landasan ini mencerminkan kehidupan bangsa yang telah berbudaya,yaitu gotong
royong. Setia kawan merupakan landasan untuk bekerja sama berdasarkan atas asas
kekeluargaan
11
Koperasi pemebelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan
fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota
sebagai konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau
konsumen bagi koperasinya. Misalnya, Kelompok PKK, Karang Taruna, Pondok
Pesantren, Pemuda dan lain lainnya yang membeli barang barang untuk kebutuhan hidup
sehari hari seperti sabun, gula pasir, minyak goreng.
2. Koperasi Pemasaran
3. Koperasi Produksi
12
c) Koperasi Produksi Perternakan, anggotanya para perternak.
4. Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayana jasa yang di butuhkan
oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi angkutan, dan sebagainya. Di sini
anggotanya berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi. Misalnya :
1. Koperasi Primer.
Koperasi primer merupakan koperasi yang anggotanya terdiri dari orang seorang dengan
jumlah anggotanya minimal 20 orang, yang mempunyai kesamaan aktivitas, kepentingan,
tujuan dan kebutuhan ekonomi.
13
2. Koperasi sekunder.
Kopearasi sekunder merupakan Koperasi yang di bentukoleh sekurang kurangnya tiga
koperasi yang berbadan hokum baik primer maupun sekunder. Koperasi gabungan
didirikan sekurang kurangnya tiga gabungan koperasi.
a. Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer.
b. Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat.
c. Induk koperasi adalah koperasi yang miimum anggotanya adalah 3 gabungan
koperasi.
1. Koperasi produsen.
Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan
memiliki rumah tangga usaha.
2. Koperasi konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai
barang/jasa yang di tawarkan para pemasok di pasar.
14
penabung dan peminjam di tentukan melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha
koperasi dapat dikatakan ‘’dari, oleh, dan untuk anggota.’’
3. Koperasi Konsumsi
Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan
sehari hari anggota. Kebutuhan yang di maksud misalnya kebutuha bahan makanan,
pakaian, perabot rumah tanggga.
4. Koperasi Produksi
Koperasi Produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang
(memproduksi) dan menjual secara bersama sama. Anggota koperasi ini pada umumnya
sudah memilikin usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal
dan pemasaran.
Dasar penjenisan adalah kebutuhan dari dan untuk maksud efisiensi karena kesamaan
aktivitas atau keperluan ekonominya. Koperasi mendasarkan perkembangan pada potensi
15
ekonomi daerah kerjanya. Tidak dapat dipastikan secara umum dan seragam jenis
koperasi yang mana di perlukan bagi setiap bidang. Penjenisan koperasi seharusnya
diadakan berdasarkan kebutuhan dan mengingatb akan tujuan efisiensi. Ada dua jenis
koperasi yang cukup dikenal luasmoleh masyarakat, yakni KUD dan KSP. KUD
(Koperasi Unit Desa) tumbuh dan berkembang subur pada masa pemerintahan orde baru.
Sedangkan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) tumbuh danmberkembang dalam era
globalisasi saat ini. KUD dan KSP hanayalah contoh dari sekian jenis koperasi.
1. Berdasarkan dari tingkatanya, bentuk koperasi terdiri dari koprasi primer dan
kiporasi skunder
2. Koperasi primer adalah : koerasi yang pendiriannya oloeh peseoranagan atau
kelomopk.
3. Kopersi skunder adalahkopesi didirikikan olehbadan hokum koperasi
16
‘’Penjenisan koperasi didasarka pada kebutuhan dari dan untuk efisiensi suatu golongan
dalam masyarakat yang bomogen karena kesamaan aktivitas atau kepentingan
ekonominya guna mencapai tujuan bersama anggota – anggotanya. Untuk maksud
efisiensi dan ketertiban, guna kepentingan dan perkembangan Koperasi Indonesia, di tiap
daerah kerja hanya terdapat satu Koperasi yang sejenis dan setingkat.’’
Dalam pasal 24 ayat 4 UU No. 25 Tahun 1992 disebutkan bahwa ‘’hak suara dalam
koperasi sekunder dapat diatur dalam anggara dasar dengan memepertimbangkan
jumlah anggota dan jasa usaha koperasi angota secara seimbang’’
17
Prinsip koperasi adalah pedoman-pedoman utama yang menjiwai dan mendasari setiap
gerak langkah usaha dan bekerjanya koperasi sebagai organisasi dari orang-orang yang
kemampuan ekonominya terbatas.
Prinsip dasar koperasi yang pertama bersumber penemuan seorang pelopor Rochdale
yang dikenal sebagai : “Prinsip-Prinsip Rochdale” Pada taun itu koperasi berdiri pada
taun 1844. Prinsip Rochdale ini berhasil dijadikan sebagai prinsip koperasi yang ada di
seluruh dunia. Tentu saja pengambilannya tidak sepenuhnya tapi di sesuaikan dengan
keadaan koperasi dan masyarakat di sekitarnya. Namun dari masa ke masa prinsip
Rochdale dari mulai awal disusunnya prinsip ini, setiap organisasi mrnggunakan prinsip-
prinsip tertentu yang secara mutlak memberikan ciri utama pada koperasi.
18
e. Penjualan hanya atas barang-barang yang sungguh-sungguh bermutu dan tidak
dipalsukan.
f. Menyelenggarakan usaha pendidikan bagi anggota sesuai dengan prinsip-prinsip
koperasi
g. Netral terhadap poitik dan agama.
3. Dalam kongresnya pada tahun 1948 ICA menetapkan dalam anggaran dasarnya bahwa suatu
koperasi dapat menjadi anggota lembaga tersebut bila koperasi di Negara itu memiliki prinsip
dasar sebagai berikut :
a. Keanggotaan sukarela
b. Pengawasan secara demokratis
c. Pembagian hasil usaha menurut perbandingan partisipasi masing-masing anggota
dalam transaksi social atau jasa social dari usaha koperasi itu sendiri.
d. Pembatasan bunga & modal
19
4. Dalam pelaksanaaanya pada berbagai anggota ICA di beberapa Negara timbul tafsiran yang
berbeda-beda mengenai prinsip-pinsip dasar koperasi karena pengaruh system pemerintahan
politik ekonomi dan social yang berbeda-beda.
Sehubung dengan hal ini, maka tahun 1963 di Bournemouth, Konggres ICA menyusun
sebuah komisi yang bertugas meninjau dan mempelajari pelaksanaan prinsip-prinsip
dasar koperasi tersebut pada berbagai anggot ICA,Kemudian hasilya dibawa kedalam
konggres ICA di Wiena pada tahun 1966. Perumusan baru tentang prinsip-prinsip dasar
koperasi adalah sebagai berikut :
a. Keanggotaan koperasi harusnsecara sukarela dan terbuka
b. Koperasi diselenggarakan secara demokratis
c. Modal yang berasal dari simpanan uang diberikan pembatasan tingkat bunga.
d. Jika ada hasil usaha yang berasal dari usaha koperasi haus menjadi milik anggota.
6. Seluruh koperasi yang ada di seluruh dunia baik koperasi setempat, koperasi propinsi atau
koperasi tingkat nasional di suatu negara hendaknya menyelenggarakan kepentigan
anggotanya. Peningkatan pelayanan kepentigan anggota henfaknya dilakukan juga melalui
kerja sama koperasi baik secara local, nasional, regional, maupun internasional.
Prinsip dasar koperasi menurut konggres ICA tahun 1966 tersebut di atas tidak bersifat
mutlak tetapi dalam penerapannya disesuaikan dengan kondisi di masing-masing negara.
Prinsip dasar koperasi di Indonesia menurut (Undang-Undang No. 12 Tahun 1967 Pasal 6
adalah sebagai berikut :
1. Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setia warna negara Indonesia
2. Rapat anggota merupakan kekeuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi
dalam koperasi
20
3. Pembagian sisa hasil usaha di atur menurut jasa masing-masing anggota
4. Adanya pembatasan bunga atas modal
5. Mengembangkan kesejahteraan anggota khsusnya dan masyarakat umumya
6. Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka
7. Swadaya, swakerta dan swasembada sebagai pencerminan dari prinsip dasar : Percaya
pada diri sendiri.
1. Sifat keanggotannya sukarela dan terbuka untuk setiap warga negara Indonesia.
Sifat sukarela keanggotaan koperasi mengandung pengertian bahwa setiap orang yang
masuk menjadi anggota koperasi haruslah berdasarkan kesadaran dan keyakinan unutk
secara aktif turut didalam, dan dengan koperasi bertekad untuk memperbaiki
keidupannya & serta kehidupan masyrakat didalamnya.
Sifat terbuka mempunyai arti bahwa koperasi tidak boleh mengadakan pembatasan –
pembatasan yang dibuat – buat yaitu pembatasan karena pertimbangan duskriminasi
social, politik, ekonomi, rasial, atau kegamaan.
Rapat anggota sebagai kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi yang beranggtakan
orang-orang tanpa mewakili aliran, gologan serta paham politik perorangan dan hak suara
yang sama/satu pada koperasi primer merupakan asas pokok dari penghidupan koperasi
tersebut.
Rapat anggota benar-benar mewakili kehendak dan keinginan anggotanya seacra
perorangan, sehingga setiap anggota mempunyai hak suara yang sama dan dalam hal
21
pengambilan keputusan, anggota yang tidak hadir tidak dapat diakilkan suaranya kepada
anggota yang lain.
Modal dalam koperasi, walaupun merupakan unsur yang tidak dpat diabaikan sebagai
factor produksi, dipergunakan untuk kebahagiaan anggotanya & bukan sekedar mencari
keuntungan uang (profit motive), karena itu tidak menentukan dalam pembagian sisa
usaha sebagaimana lazimnya dalam bentuk dividen.
22
Beberapa perlakuan yang berbeda dalam hal pengenaan bunga, yaitu sebagai
berikut :
a. Atas simpanan anggota (simpanan pokok, wajin, dan sukarela) diberikan bunga
secara terbatas. Khusus untuk simpanan pokok, dikalangan koperasi sendiri terdapat
empat situasi yang berbeda terhadap pemberian bunga, yaitu :
- Tidak memberikan bunga sama sekali
- Diberikan bunga, tapi pembayaran bunga dibatasi pada tingkat suku bunga yang
berlaku
- Tingkat bunga dibatasi dalam jangka waktu tertentu sesuai kondisi naik turunnya
tingkat suku bunga yang berlaku di pasar.
- Pembayaran bunga atas simpanan pokok diperlakukan sebagai pembayaran premi
kepada pemberi kredit. Hal ini dimaksudkan sebagai pendorong bagi anggota untuk
menyimpan uangnya dikoperasi.
b. Atas cadangan dan penyusutan, sama sekali tidak diperuntukkan bunga, walaupun
secara administrative untuk keberesan system pembukuan koperasi ata modal tersebut
diperhitungkan adanya bunga.
c. Atas modal pinjaman dari pihak lain, koperasi membayar bunga yang wajar yaitu
menurut ketentuan tingkat suku bunga yang berlaku.
Prinsip dasar ini mencerminkan watak social dari koperasi. Artinya, walaupun koperasi
pada pokok usahanya berupa organisasi ekonomi yang menggunakan perinsip ekonomi
dan mengutamakan efisiensi serta dibina oleh dan untuk anggota-anggotanya, namun
koperasi juga harus turut membangun masyarakat pada umumnya, sehingga pengabdian
koperasi lebih nyata adanya. Hal inilah yang membedakan koperasi dengan bentuk usaha
lainnya
23
6. Usaha dan ketatalaksanaanya bersifat terbuka.
7. Swadaya, sukarela dan swasembada sebagai pencerminan dan prinsip dasar : Percaya
pada diri sendiri.
Prinsip dasar ini merupakan factor pendorong bagi setiap cipta, karya dan karsa koperasi.
Tanpa modal kepercayaan/keyakinan atas kemampuan dan kekuatan diri sendiri, maka
tidaklah mungkin timbul suatu kegiatan dalam koperasi.
Swadaya berasal dari kata Swa = milik sendiri dan daya = sesuatu yang harus dikerjakan.
Jadi swadaya adalah kekuatan atau usaha sendiri.
Swakerta berasal dari kata swa = milik sendiri dan kerta = sesuatu yang telah dikerjakan.
Jadi swakerta adalah mengerjakan/membuat sendiri.
24
Setiap kegiatan koperasi mendasarkan diri pada prinsip swadaya, swakerta dan
swasembada diatas.
Koperasi Indonesia berasasan kekeluargaan dan gotong royong. Asas ini sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia, yang juga menganut tata kehidupan yang berasaskan
kekeluargaan dan bekerja sama. Koperasi Indonesia hendaknya menyadari bahwa dalam
dirinya terdapat suatu kepribadian Indonesia, sebagai pencerminan dari garis
pertumbuhan bangsa Indonesia dan dpengaruhi oleh keadaan dan tempat lingkungn serta
suasana waktu sepanjang masa, dan ciri Ketuhanan Yang Maha Esa, kekeluargaan dan
gotong royong dengan seboyan Bhineka Tunggal Ika. Bagi koperasi asas gotong royong
erarti terdapatnya keinsyafan dan kesadaran semangat bekerja sama dan tanggung jawab
bersama terhadap akibat dari kerja tanpa memikikan kepentingan diri sendiri, akan tetapi
untuk kesejahteraan bersama. Masalah solidaritas merupakan unsur penting, karena
koperasi tidak dapat berkembang secara sendiri. Satu sama lain harus saling membantu
dan mengenal terhadap kemajuan yang diperoleh.
Dari uraian di ats, maka dapat diketahui bahwa asas koperasi meliputi :
1. Asas kekeluargaan yang mencerminkan adanya kesadaran dari budi hati nurani
manusia untuk bekerja sama dalam koperasi oleh semua untuk semua, dibawah
pimpinan pengurus serta penilikkan dari para anggota atas dasar keadilan dan
kebenaran serta keberanian berkorban bagi kepentingan bersama.
2. Asas Kegotong-royongan,berarti bahwa pada koperasi terdapat keinsyafan dan
semangat bekerja sama, rasa tanggung jawab bersama tanpa memikirkan diri sendiri
lainkan selalu untuk kesejahteraan bersama.
25
Asas kekeluargaan dan Gotong royong dalam koperasi hendaknya merupakan pikiran
dinamis yang dapat menggambarkan suatu kerja sama dalam pelaksanaan kewajiban dan
hak yag bersifat bantu membantu berdasarkan keadilan dan cinta kasih.
Menurut peraturan menteri koperasi dan usaha kecil dan menengah nomor
10/Per/M.KUKM/IX/2015 bab 3 ayat 2 bahwa koperasi harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
a. Koperasi primer dibentuk dan didirikan olleh paling sedikit 20 orang (dua puluh) orang
yang mempunyai kegiatan dan ekonomi yang sama.
b. Koperasi sekunder di bentuk dan didirikan oleh paling sedikit 3 badan hokum koperasi.
c. Pendiri koperasi primer yang dimaksud pada huruf A adalah WNI, mampu melakukan
perbuatan hokum dan memiliki kegiatan ekonomi yang sama.
d. Pendiri koperasi sekunder adalah pengurus koperasi yang diberi kuasa dari masing-
masing koperasi untuk menghadiri rapat pembentukkan koperasi sekunder.
e. Nama koperasi terdiri dari pelimg sedikit 3 kata
f. Melaksanakan kegiatan ekonomi yang secara langsung memberi manfaat secara
ekonomis kepada anggota
g. Mengelompokkan usaha koperasi menjad usaha utama, usaha pendukung dan usaha
tambahan yang dicantumkan dalam anggaran dasar.
Panitia yang telah dibentuk dan ditentukan dalm pertemuan dan persiapan pendirian
koperasi mempunyai kuasa penuh tehadap jalannya rapat pendirian koperasi, sebelum
rapat pendirian koperasi panitia diharuskan untuk membuat surat undangan tertulis yang
ditujukan kepada calon-calon anggota yang telah memeuhi syarat keanggotaan, para
26
pemuka di lingkungan koperasi didirikan, dan pejabat pemerintah lainnya yang di
perlukan dalam dalam rapat pendirian koperasi.
Menurut Suarny Arman (2000 : 62) hal yang perlu diperhatikan untuk mendirikan
koperasi adalah :
1. Orang-orang yang mendirikan koperasi dan yang nantinya akan menjadi anggota
koperasi hendaknya mempunyai kegiatan ekonomi yang sama, artinya tidak setiap orang
dapat mendirikan koperasi atau menjadi anggota koperasi tanpa didasarkan pada adanya
kejelasan mengenai kegiatan atau kegiatan ekonomi yang akan dijalankan, ,memiliki
profesi atau usaha yang sama, sedangkan kepentingan ekonomi yang sama diartikan
memiliki kebutuhan ekonomi yang sama.
2. Usaha yang akan dilaksanakan koperasi harus layak secara ekonomi. Layak yang di
artikan bahwa usaha tersebut di artikan di lakukan secara efisien dan mampu
menghsilkanm keuntungan usaha dan memperthatikan factor tenaga kerja, modal &
teknologi.
3. Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan usaha yang akan
dilaksanakan oleh koperasi. Hal tersebut dimaksud agar kegiatan usaha koperasi dapat
segera dilaksanakan tanpa penutup kemungkinan memperoleh bantuan, fasilitas dan
pinjaman dari pihak luar.
4. Kepengurusan dan manajemen harus disesuaiksn dengan kegiatan usaha yang akan
dilaksnakan agar tercapainya efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan koperasi. Perlu
diketahui mereka yang ditunjuk menjadi pengurus & panitia koperasi adalah mereka yang
memilki kejujuran, kemampuan dan kepemimpinan agar koperasi yang didirikan tersebut
sejak dini telah memiliki kepengurusan.
27
BAB III
PENUTUP
Koperasi merupakan bentuk perusahaan organisasi yang memiliki kemampuan dalam bidang
ekonomi dimana tujuannya untuk mencari keuntungan dan untuk memperjuangkan kesejahteraan
dari anggotanya. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan adanya kerja sama .
Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari
orang-orang yang mempunyai ekonomi terbatas dan memliki peranan yang besar dalam
pembangunan nasional yang berfungsi sebagai alat ekonomi yang dapat mensejahterakan
rakyat. Sebagai usaha bersama yang berasaskan kekeluargaan, koperasi haruslah dikelola
dengan prinsip-prinsip manajemen secara tepat.
28
A. Saran
Pada pembahsan ini menjelaskan pengertian koperasi dari berbagai pandangan para
ahli dan dari undang-undang koperasi itu sendiri. Dengan demikian diharapkan
mahasiswa khususnya dan masyarakat umumnya menjadi paham tentang bagaimana
melakukan kegiatan usaha dengan berkoperasi dan dapat membandingkan dengan
kegiatan usaha yang bukan koperasi.
Kita harus meningkatkan kesadaran diri kita masing-masing dalam usaha untuk
meningkatkan koperasi di Indonesia, deangan cara memberikan pelatihan kepada anggota
koperasi dan memodifikasi produk yang ada tujuannya untuk meningkatkan selera
masyarakat sehingga tertarik untuk mengkonsumsi produk dari koperasi tersebut dengan
menyesuaikan perkembangan zaman.
29
30