Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

SISTEM EKONOMI INDONESIA


KOPERASI

Disusun Oleh :

Kelompok 8

Rohmat Nurdin 192040076

Sely Hoeriah R 192040083

Dian Cahyani 192040090

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Sistem
Ekonomi Indonesia dengan judul “Koperasi”.
Penulis menyadari berhasilnya penulisan makalah ini tidak lepas dari
bantuan dan partisipasi banyak pihak yang telah membantu sehingga
terselesaikannya makalah ini.
Banyak kekurangan dan ataupun kesalahan dalam penyusunan atau penulisan
makalah ini, saran dan kritik dari pembaca penulis harapkan demi
kesempurnaan penulisan makalah ini.
Akhirnya, besar harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca dapat digunakan sebagai wacana tambahan ilmu
pengetahuan.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................3

BAB 1.........................................................................................................................3

PENDAHULUAN.....................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG MASALAH....................................................................3

B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................5

C. TUJUAN PENULISAN.......................................................................................5

BAB II.......................................................................................................................6

PEMBAHASAN.......................................................................................................6

A. Sejarah perkembangan koperasi di Indonesia..................................................6

B. Pengertian koperasi.............................................................................................9

C. LAMBANG KOPERASI..................................................................................10

D. TUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI..............................................................10

E. LANDASAN KOPERASI..................................................................................11

F. Jenis dan bentuk koperasi.................................................................................12

A. JENIS JENIS KOPERASI..............................................................................................12

PRINSIP DAN ASAS KOPERASI.......................................................................18

Prinsip Dasar Koperasi di Atas Dapat di Uraikan Sebagai Berikut :...................................21

Asas Koperasi Indonesia......................................................................................................25

Cara Mendirikan Koperasi...................................................................................................26

Rapat Pendirian Anggota Koperasi......................................................................................27

BAB III....................................................................................................................29

PENUTUP...............................................................................................................29

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Koperasi merupakan bentuk perusahaan organisasi yang memiliki kemampuan


dalam bidang ekonomi dimana tujuannya untuk mencari keuntungan dan untuk
memperjuangkan kesejahteraan dari anggotanya. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan
adanya kerja sama
Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha
bersama dari orang-orang yang mempunyai ekonomi terbatas.Tujuan koperasi sebagai
perusahaan atau badan usaha bukan semata-mata hanya pada orientasi keuntungan,
melainkan juga pada orientasi manfaat. Karena itu manajemen koperasi tidak mengejar
keuntungan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan.
Ciri utama dari koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lainnya (non
koperasi) adalah posisi anggota. Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian
disebutkan bahwa anggota koperasi adalahpemilik dan sekaligus pengguna jasa
koperasi.Sebuah koperasi dikatakan berhasil atau sukses jika mampu meningkatkan
kesejahteraan anggotanya.
Koperasi dapat mensejahterahkan anggotanya, karena ia menciptakan nilai
tambah dari usaha mereka . Dalam hal ini semakin baik kinerja koperasi , maka semakin
besar kemampuan koperasi mensejahterahkan anggotanya. Semakin besar peran
koperasi memperbaiki kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi partisipasi anggota
dalam kegiatan kegiatan koperasi . Jadi, hubungan antara kinerja koperasi, partisipasi
anggota, dan kesejahteraan anggota adalah hubunganyang saling mempengaruhi

4
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah sejarah perkembangan koperasi di indonesia ?


2. Apakah pengertian dari koperasi ?
3. Bagaimana lambang-lambang koperasi ?
4. Apa saja landasan koperasi ?
5. Apa tujuan dan fungsi dari koperasi ?
6. Apa saja jenis dan bentuk koperasi ?
7. Apa saja prinsip dan asas dalam koperasi?
8. Bagaimana cara mendirikan koperasi ?

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut


1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan koperasi di Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengertian koperasi.
3. Untuk mengetahui lambang-lambang koperasi.
4. Untuk mengetahui landasan-landasan koperasi.
5. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi koperasi.
6. Untuk mengetahui jenis dan bentuk koperasi.
7. Untuk mengetahui prinsip dan asas koperasi
8. Untuk mengetahui cara mendirikan koperasi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah perkembangan koperasi di Indonesia

Adanya koperasi di Indonesia pada tahun 1896 di Purwokerto oleh seorang pamong praja
bernama R. Aria Wiria Atmaja yang mendirikan sebuah bank yang diberi nama Hulphen
Spaar Bank (Bank Pertolongan dan Simpanan). Bank ini bertujuan untuk menolong para
pegawai negeri yang terjerat hutang dan meminjamkan kepada para pegawai itu sendiri seperti
Koperasi Simpan Pinjam saat ini. Usaha koperasi ini kemudian dibantu dan diteruskan oleh
asisten residen Belanda De Wolf van Westerorde yang telah mempelajari koperasi sistem
Raffaisen dan Schulze Delitzh di Jerman.

Pemerintahan Belanda menghalangi berkembangnya koperasi karena takut organisasi


koperasi dijadikan alat untuk melawan penjajah dan kemampuan rakyat dalam berorganisai
lewat koperasi. Pada tahun 1908 berdirinya Budi Utomo yang membangkitkan gerakan
koperasi. Organisasi ini membangkitkan semangat rakyat dan mendorong pembentukkan
koperasi rumah tangga (koperasi industri kecil dan kerajinan).

Pada tahun 1915 pemerintah Hindia Belanda membentuk undang-undang tentang


koperasi yang dikenal dengan nama Verodening op de Cooperatieve Vereningngen tetapi
undang-undang ini bertentangan pada hukum perniagaan Eropa. Pada tahun 1920, Belanda
membentuk Komisi Koperasi yang diketuai oleh Profesor Dr. J. H. Boeke. Komisi ini
melahirkan “Ordonasi Perkumpulan Koperasi Bumiputera” pada tahun 1927. Ordonasi ini
sudah lebih maju karena di dalam salah satu pasalnya bahwa koperasi adalah perkumpulan
orang-orang Indonesia sehingga berlaku Hukum Sipil dan Hukum dagang Indonesia.
Koperasi berkembang dengan cepat, namun karena depresi dunia pada tahun 1932 banyak
koperasi yang mati.

6
Ketika Jepang datang ke Indonesia pada tahun 1942, didirikanlah oleh pemerintah Jepang
semacam koperasi yang disebut Kumiai tujuannya untuk menarik simpati rakyat Indonesia.
Karena itu kepercayaan rakyat terhadap koperasi ala Jepang memudar. Pada saat awal
Indonesia merdeka, para pengurus Kumiai mengubah menjadi koperasi, karena Pasal 33
UUD 1945 menyatakan bahwa bangun usaha yang sesuai dengan asas kekeluargaan dan
usaha yang sesuai dengan asas kekeluargaan dan usaha bersama. Kemudian pada tanggal 12
Juli 1947, di Tasikmalaya diselenggarakan Kongres Koperasi Indonesia yang pertama(Hari
Koperasi pertama).

Pada periode 1950-1960 yang dikenal sebagai “Ekonomi Liberal”, koperasi harus
berjuang susah payah melawan kekuatan ekonomi lain. Maka periode ini banyak koperasi
macet karena bantuan dari pemerinah belum mencukupi. Pada tanggal 12 Juli 1953
diadakannya Kongres Koperasi Indonesia II di Bandung. Kemudian pada tahun 1956
diselenggarakan Kongres Koperasi III di Jakarta dan pada tahun 1959 diselenggarakan
Kongres IV di Surakarta.

Pada periode 1960-1965 yang dikenal sebagai “Ekonomi Terpimpin”, koperasi


mengalami kemunduran dan kehilangan kebebasannya karena campur tangan tangan
pemerintah yang terlalu besar. Bahkan koperasi dijadikan alat politik dengan memasukkan
konsep Nasakom dari pada sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya yang
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1965 tentang Perkoperasian
menggatikan Undang-Undang Nomor 79 Tahun 1958. Terjadi perubahan penting dalam
ketatanegaraan sehingga UU Nomor 14 Tahun 1965 tidak sempat dijalankan sehingga citra
koperasi sempat buruk di mata masyarakat.

Pada tanggal 21-24 April 1961 diselenggarakan Kongres Koperasi V yang disebut
Musyawarah Nasional Koperasi (MUNASKOP I) di Surabaya. KOKSI (Kesatuan Organisasi
Koperasi Seluruh Indonesia) ini menjadi alat pemerintah dan dipimpin langsung oleh Menteri
Urusan Koperasi. Pada tahun 1965 KOKSI menyelenggarakan Kongres Koperasi
VI(MUNASKOP II) di jakarta. Pada tanggal 12-17 Juli 1966 di Jakarta berlangsung Kongres
Koperasi VII yang disebut MUNAS GERKOPIN (Musyawarah Nasional Gerakan Koperasi
Indonesia). Kongres ini mengeluarkan keputusan KOKSI dan menggatikannya dengan
Organisa Kesatuan Gerakan Koperasi Indonesia. Pada tanggal 23 Januari 1970 diresmikan

7
anggaran dasar baru dan GERKOPIN diganti dengan Dewan Koperasi Indonesia
(DEKOPIN).

Kongres Koperasi VIII diadakan di Jakarta pada tahun 1968 dan MUNAS (musyawarah
nasional) Koperasi IX di Jakarta pada tahun 1973. Sedsngkan Kongres Koperasi (MUNAS
Koperasi X) terselenggara di Jakarta pada tanggal 7-8 Juli 1977. DEKOPIN diubah menjadi
bentuk kesatuan dan dalam pimpinannya dimasukkan unsur masyarakat antara lain perguruan
tinggi untuk selalu memberikkan napas masyarakat ke dalam koperasi. Menjelang runtuhnya
orde lama dan pergantian ke orde baru, keadaan tambah memburuk dengan adanya inflasi
sehingga makin sulit menyediakan barang-barang kebutuhan anggota.

Setelah memasuki orde baru, langkah pertama yang diambil adalah memurnikan kembali
landasan, asas, dan sendi koperasi Indonesia. Pada bulan Desember 1967 dikeluarkan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1967 Tentang Pokok-Pokok Perkoperasian. Langkah-
langkah dari orde baru untuk mengembangkan koperasi makin mantap dan sistematis.
Bantuan teknis dan keuangan dari pemerintah semakin besar. Selain itu juga mendekatkan
koperasi pada petani yang merupakan 80% rakyat Indonesia, melalui konsep Badan Usaha
Unit Desa (BUUD) dan Koperasi Unit Desa (KUD) dengan melalui penyatuan
(amalgamasi). Walaupun demikian, banyak juga koperasi yang kurang berhasil dalam
kegiatan usahannya. Kekurangan itu seringkali menyangkut masalah kecurangan
pengurusnya yang menimbulkan citra buruk koperasi.

Saat ini koperasi melakukan kegiatan dalam berbagai jenis usaha seperti simpan pinjam,
kerajinan/industri ringan, pertanian, perikanan, pertenakan, pengangkutan, pelistrikan desa,
perasuransian, dan lain sebagainya. Selain itu golongan fungsional juga mendirikan
koperasinya sendiri sebagai pegawai negeri yaitu Induk Koperasi Pegawai Negeri (IKPN).

D. Pengertian koperasi

a) Pengertian koperasi menurut istilah

8
Koperasi dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti bekerja sama untuk
mencapai tujuan. karena itu, koperasi adalah “suatu perkumpulan yang beranggotakan
orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar
sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk
memper tinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya
b) Pengertian koperasi menurut undang-undang
1) UU No. 25 tahun 1992 ( Perkoperasian Indonesia ) :
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
Gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan
2) UU No. 12 tahun 1967 (Pokok-pokok perkoperasian)

Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak


sosial,beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan
tata susunan ekonomi sebagai usaha Bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan

c) Pengertian koperasi menurut para ahli


Berikut ini pengetian menurut para ahli :
1) Arifinal Chaniago (1984)
Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk Dan keluar
dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi
kesejahteraan jasmaniah para anggotanya
2) Hatta (bapak koperasi Indonesia)
Koperasi adalah usaha Bersama untuk memperbaiki nasib peghidupan ekonomi
berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong tersebut di dorong oleh
keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan “seorang buat semua dan
semua buat seorang”

E. LAMBANG KOPERASI

Lambang koperasi indonesia memiliki arti :


1) Rantai, melambangkan persahabatan yang kokoh

9
2) Gigi roda, melambambangkan usaha karya yang terus menerus dari golongan
koperasi
3) Kapas dan padi, melambangkan kemakmuran rakyat yang diusahakan dan yang akan
dicapai golongan koperasi
4) Timbangan,melambangkan keadilan sosial sebagai salah satu dasar dari koperasi
5) Bingtang dan perisai, melambangkan Pancasila dan merupakan landasan idiil dari
koperasi
6) Pohon beringin, melambangkan sifat kemasyarakatan yang berkepribadian Indonesia
dan koperasi yang kokoh berakar

F. TUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI

A. TUJUAN KOPERASI
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju,adil,dan Makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945
B. FUNGSI KOPERASI
Fungsi Koperasi Indonesia menurut Undang-undang No. 12 tahun 1967 dirinci
sebagai berikut :
1. Koperasi Indonesia berfungsi sebagai alat perjuangan ekonomi untuk
mempertinggi kesejahteraan rakyat.
2. Koperasi Indonesia berfungsi sebagai alat pendemokrasian ekonomi nasional.
3. Koperasi Indonesia berfungsi sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa
Indonesia.
4. Koperasi Indonesia berfungsi sebagai alat insan masyarakat untuk memperkokoh
kedudukan ekonomi bangsa Indonesia serta Bersatu dalam mengatur tata laksana
perekonomian rakyat.

G. LANDASAN KOPERASI

Koperasi berlandaskan Pancasila dan undang-undang dasar 1945 serta atas asas
kekeluargaan. Landasan koperasi terbagi atas :
1) Landasan idiil koperasi Indonesia

10
Landasan idiil koperasi adalah landasan yang di gunakan dalam usaha untuk
mencapai cita-cita koperasi yang berlandaskan pada Pancasila. Dimana kelima sila
dalam Pancasila tersebut harus dilaksanakan dalam berkehidupan koperasi karena
sila-sila tersebutmemang menjadi sifat dan tujuan koperasi dan selamanya
merupakan aspirasi anggota-anggota koperasi. Dasar idiil harus diamalkan oleh
seluruh anggota koperasi.
2) Landasan struktural dan gerak koperasi Indonesia
Landasan struktural koperasi adalah tempat berpijak koperasi dalam susunan hidup
bermasyarakat yang berlandaskan Undang-undang dasar 1945.sebagai landasan
geraknya adalah pasal 33 ayat (1) yang berbunyi “perekonomian disusun sebagai
usaha Bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan’’, serta penjelasannya menurut
menurut pasal 33 ayat (1), undang-undang dasar 1945 bahwa bangun usaha yang
sesuai dengan itu adalah koperasi.
3) Landasan mental koperasi Indonesia
Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran kepribadian.
Landasan ini mencerminkan kehidupan bangsa yang telah berbudaya,yaitu gotong
royong. Setia kawan merupakan landasan untuk bekerja sama berdasarkan atas asas
kekeluargaan

H. Jenis dan bentuk koperasi

A. JENIS JENIS KOPERASI


Jenis Koperasi Berdasarkan Fungsinya
1. Koperasi Konsumen

11
Koperasi pemebelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan
fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota
sebagai konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau
konsumen bagi koperasinya. Misalnya, Kelompok PKK, Karang Taruna, Pondok
Pesantren, Pemuda dan lain lainnya yang membeli barang barang untuk kebutuhan hidup
sehari hari seperti sabun, gula pasir, minyak goreng.

2. Koperasi Pemasaran

Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi


barang atau jasa yag di hasilkan oleh anggotanya agar samapai di tangan konsumen. Di
sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada
kopersasinya. Misalnya :

a) Koperasi Pemasaran ternak sapi, anggotanya adalah pedagang sapi.


b) Koperasi Pemasaran elektronik, anggotanya adalah pedagang barang barang
elektronik
c) Koperasi Pemasaran alat alat tulis kantor, anggotanya adalah pedagang barang
barang alat tulis.

3. Koperasi Produksi

Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang da jasa, dimana


anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawa koperasi. Disini anggotanya berperan
sebagai pemilik dan pekerja koperasi. Misalnya,

a) Koperasi Kerajinan Industri Kecil, anggotanya para pengrajin.


b) Koperasi Perkebunan, anggotanya produsen perkebunan rakyat.

12
c) Koperasi Produksi Perternakan, anggotanya para perternak.

4. Koperasi Jasa

Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayana jasa yang di butuhkan
oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi angkutan, dan sebagainya. Di sini
anggotanya berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi. Misalnya :

a) Koperasi Angkutan, memberikan jasa angkutan barang atau orang. Koperasi


angkutan didirikan oleh orang orang yang mempunyai kegiatan di bidang jasa
angkutan barang atau orang.
b) Koperasi Perumahan, memberikan jasa penyewaan rumah sehat dengan sewa
yang cukup murah atau menjual rumah dengan harga murah .
c) Koperasi Asuaransi, memberi jasa jaminan kepada para anggotanya seperti
asuransi jiwa, asuransi pinjaman, asuransi kebakaran, anggota koperasi asuransi
adalah orang orang yang bergerak di bidang jasa asuransi. Apalabila koperasi
menyelenggarakan satu fungsi di sebut koperasi tunggal usaha (single purpose
cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi
disebut koperasi serba usaha (multi purpose cooperative)

Jenis Koperasi Berdasarkan Tingkatan dan Luas Daerah Kerja.

1. Koperasi Primer.
Koperasi primer merupakan koperasi yang anggotanya terdiri dari orang seorang dengan
jumlah anggotanya minimal 20 orang, yang mempunyai kesamaan aktivitas, kepentingan,
tujuan dan kebutuhan ekonomi.

13
2. Koperasi sekunder.
Kopearasi sekunder merupakan Koperasi yang di bentukoleh sekurang kurangnya tiga
koperasi yang berbadan hokum baik primer maupun sekunder. Koperasi gabungan
didirikan sekurang kurangnya tiga gabungan koperasi.

Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :

a. Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer.
b. Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat.
c. Induk koperasi adalah koperasi yang miimum anggotanya adalah 3 gabungan
koperasi.

Jenis Koperasi Menurut Status Keanggotaan

1. Koperasi produsen.
Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan
memiliki rumah tangga usaha.

2. Koperasi konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai
barang/jasa yang di tawarkan para pemasok di pasar.

Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya

1. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)


Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung
simpaan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan
mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminman dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi

14
penabung dan peminjam di tentukan melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha
koperasi dapat dikatakan ‘’dari, oleh, dan untuk anggota.’’

2. Koperasi Serba Usaha (KSU)


Koperasi Serba Usaha adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam macam.
Misalnya, unit usaha simpan pinjam, unit produksi, unit wartel.

3. Koperasi Konsumsi
Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan
sehari hari anggota. Kebutuhan yang di maksud misalnya kebutuha bahan makanan,
pakaian, perabot rumah tanggga.

4. Koperasi Produksi
Koperasi Produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang
(memproduksi) dan menjual secara bersama sama. Anggota koperasi ini pada umumnya
sudah memilikin usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal
dan pemasaran.

Jenis Koperasi Di Indonesia

Koperasi berdasarkan jenisnya ada 4, yaitu:

1. Koperasi Produksi (koperasi produksi melakukan usaha produksi atau


menghasilkan barang)

2. Koperasi Konsumsi (koperasi konsumsi menyediakan semua kebutuhan para


langgota dalam bentuk barang)

3. Koperasi Simpan Pinjam (koperasi simpan pinjam melayani para anggotanya


untuk menabung dengan mendapatkan imbalan)

A. Penjelasan jenis Koperasi

Dasar penjenisan adalah kebutuhan dari dan untuk maksud efisiensi karena kesamaan
aktivitas atau keperluan ekonominya. Koperasi mendasarkan perkembangan pada potensi

15
ekonomi daerah kerjanya. Tidak dapat dipastikan secara umum dan seragam jenis
koperasi yang mana di perlukan bagi setiap bidang. Penjenisan koperasi seharusnya
diadakan berdasarkan kebutuhan dan mengingatb akan tujuan efisiensi. Ada dua jenis
koperasi yang cukup dikenal luasmoleh masyarakat, yakni KUD dan KSP. KUD
(Koperasi Unit Desa) tumbuh dan berkembang subur pada masa pemerintahan orde baru.
Sedangkan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) tumbuh danmberkembang dalam era
globalisasi saat ini. KUD dan KSP hanayalah contoh dari sekian jenis koperasi.

B. BENTUK BENTUK KOPERASI


Bentuk – bentuk koperasi adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan dari tingkatanya, bentuk koperasi terdiri dari koprasi primer dan
kiporasi skunder
2. Koperasi primer adalah : koerasi yang pendiriannya oloeh peseoranagan atau
kelomopk.
3. Kopersi skunder adalahkopesi didirikikan olehbadan hokum koperasi

Berdasarkan jenis usahanya bentuk koperasi adalah sebagai berikut :

1. koperasi konsumen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha


pelayanan. Pelayanan pada bidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan non
anggota.
2. Koperasi Produsen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha
pelayanan pada bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang
menghasilakan anggota kepada anggota dan non anggota.
3. Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha bagi
pelayanan jasa nonsimpan pinjam yang di perlukan oleh anggota dan non anggota.
4. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang menjalankan usaha simpan pinjam
yag hanya melayani anggota yang meliputi kegiatan seperti menghimpun dana
anggota. Memberikan pinjaman kepada anggota, dan menempatkan dana pada
koperasi simpa pijam sekundernya.

Ketentuan penjenisan Koperasi sesuai UU No. 12/1967

16
‘’Penjenisan koperasi didasarka pada kebutuhan dari dan untuk efisiensi suatu golongan
dalam masyarakat yang bomogen karena kesamaan aktivitas atau kepentingan
ekonominya guna mencapai tujuan bersama anggota – anggotanya. Untuk maksud
efisiensi dan ketertiban, guna kepentingan dan perkembangan Koperasi Indonesia, di tiap
daerah kerja hanya terdapat satu Koperasi yang sejenis dan setingkat.’’

Sebagai mana di jelaskan dalam UU Nomor 25/1992 tentang Perkoprasian, bahwa


‘’Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melaksanakan kegiatan berdasarkan atas asa kekeluargaan.’’

Ketentuan Bentuk – Bentuk Koperasi.

Sebagai mana dalam pasal 15 UU No 12 Tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan


bahwa ‘’koperasi dapat berbentuk koperasi primer atau koperasi sekunder.’’ Dalam
penjelasan pasal 15 UU Tahun 1992 disebutkan bahawa ‘’pengertian koperasi sekunder
meliputi semua koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi primer dan
atau koperasi sekunde, berdasarkan kesamaan kepentingan dan tujuan efesiensi, baik
koperasi sejenis maupun berbeda jenis atau tingkatan. Koperasi sekunder dubentuk oleh
sekurang kurangnya tiga koperasi yang berbadan hukumbaik prime maupun sekunder.
Koperasi sekunder didirikan dengan tujuan , untuk meningkatkan efisiensi. Efektivitas
dan mengembangkan kemampuan koperasi primer dala memajukan peran dan
fungsinya.’’.

Dalam pasal 24 ayat 4 UU No. 25 Tahun 1992 disebutkan bahwa ‘’hak suara dalam
koperasi sekunder dapat diatur dalam anggara dasar dengan memepertimbangkan
jumlah anggota dan jasa usaha koperasi angota secara seimbang’’

PRINSIP DAN ASAS KOPERASI

17
Prinsip koperasi adalah pedoman-pedoman utama yang menjiwai dan mendasari setiap
gerak langkah usaha dan bekerjanya koperasi sebagai organisasi dari orang-orang yang
kemampuan ekonominya terbatas.

Arti & peran prinsip-prinsip dasar koperasi adalah sebagai berikut :

1. Tujuan koperasi adalah menyelenggarakan kebutuhan bersama dan usaha bersama,sehingga


tercapainya kesejahteraan. Bila tujuannya ini dapat dicapai karena pedoman kerja yang
menjadi prinsip dasarnya maka memungkinkan koperasi tidak hanya bekerja sebagai
organisasi ekonomi, melainkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan sekelompok orang.
2. Prinsip dasar koperasi merupakan ciri khas kopersi yang membedakannya dengan organisasi
ekonomi lainnya, serta membedakan watak koperasi dari badan-badan lainnya yang bergerak
di bidang ekonomi. Prinsip dasar ini bukan haya mengatur factor internal (Hubungan antar
anggotanya), melainkan juga mengatur hubungan koperasi pribadinya dengan organisasi
lainnya yang bukan ‘koperasi’

Prinsip dasar koperasi yang pertama bersumber penemuan seorang pelopor Rochdale
yang dikenal sebagai : “Prinsip-Prinsip Rochdale” Pada taun itu koperasi berdiri pada
taun 1844. Prinsip Rochdale ini berhasil dijadikan sebagai prinsip koperasi yang ada di
seluruh dunia. Tentu saja pengambilannya tidak sepenuhnya tapi di sesuaikan dengan
keadaan koperasi dan masyarakat di sekitarnya. Namun dari masa ke masa prinsip
Rochdale dari mulai awal disusunnya prinsip ini, setiap organisasi mrnggunakan prinsip-
prinsip tertentu yang secara mutlak memberikan ciri utama pada koperasi.

Perkembangan prinsip-prinsip koperasi dari waktu ke waktu :

1. Menurut prinsip Rochdale :


a. Pengawasan oleh anggota dilakukan secara demokratis
b. Keanggotaan yang terbuka dan sukarela
c. Pembatasan atas bunga
d. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota sebanding dengan pembelian yang
dilakukan pada koperasi.

18
e. Penjualan hanya atas barang-barang yang sungguh-sungguh bermutu dan tidak
dipalsukan.
f. Menyelenggarakan usaha pendidikan bagi anggota sesuai dengan prinsip-prinsip
koperasi
g. Netral terhadap poitik dan agama.

2. Prisnip koperasi menurut ICA (International Coorperation Alliance)


Perserikatan Koperasi Internasional (ICA) telah menyelenggarakan suatu usaha untuk
merumusakan prinsip-prinsip dasar koperasi yang berlaku untuk berbagi Negara. Usaha
ini dilakukan pada tahun 1930 – 1934 sebagai berikut :
a. Keaggotaan terbuka
b. Pengawasan secara demokratis
c. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota sebanding dengan usahanya masing-
masing dalam partisipasinya dengan koperasi.
d. Bunga uang yang terbatas atas modal
e. Netral dalal lapangan poitik dan agama
f. Tataniaga yang dilakukan secara tunai
g. Menyelenggarakan pendidikan.

3. Dalam kongresnya pada tahun 1948 ICA menetapkan dalam anggaran dasarnya bahwa suatu
koperasi dapat menjadi anggota lembaga tersebut bila koperasi di Negara itu memiliki prinsip
dasar sebagai berikut :
a. Keanggotaan sukarela
b. Pengawasan secara demokratis
c. Pembagian hasil usaha menurut perbandingan partisipasi masing-masing anggota
dalam transaksi social atau jasa social dari usaha koperasi itu sendiri.
d. Pembatasan bunga & modal

19
4. Dalam pelaksanaaanya pada berbagai anggota ICA di beberapa Negara timbul tafsiran yang
berbeda-beda mengenai prinsip-pinsip dasar koperasi karena pengaruh system pemerintahan
politik ekonomi dan social yang berbeda-beda.
Sehubung dengan hal ini, maka tahun 1963 di Bournemouth, Konggres ICA menyusun
sebuah komisi yang bertugas meninjau dan mempelajari pelaksanaan prinsip-prinsip
dasar koperasi tersebut pada berbagai anggot ICA,Kemudian hasilya dibawa kedalam
konggres ICA di Wiena pada tahun 1966. Perumusan baru tentang prinsip-prinsip dasar
koperasi adalah sebagai berikut :
a. Keanggotaan koperasi harusnsecara sukarela dan terbuka
b. Koperasi diselenggarakan secara demokratis
c. Modal yang berasal dari simpanan uang diberikan pembatasan tingkat bunga.
d. Jika ada hasil usaha yang berasal dari usaha koperasi haus menjadi milik anggota.

5. Koperasi harus menyelenggarakan usaha-usaha pendidikan di kalangan anggota, pengurus


dan pegawai koperasi nya serta masyarakat umum.

6. Seluruh koperasi yang ada di seluruh dunia baik koperasi setempat, koperasi propinsi atau
koperasi tingkat nasional di suatu negara hendaknya menyelenggarakan kepentigan
anggotanya. Peningkatan pelayanan kepentigan anggota henfaknya dilakukan juga melalui
kerja sama koperasi baik secara local, nasional, regional, maupun internasional.

Prinsip dasar koperasi menurut konggres ICA tahun 1966 tersebut di atas tidak bersifat
mutlak tetapi dalam penerapannya disesuaikan dengan kondisi di masing-masing negara.

Prinsip dasar koperasi di Indonesia menurut (Undang-Undang No. 12 Tahun 1967 Pasal 6
adalah sebagai berikut :

1. Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setia warna negara Indonesia
2. Rapat anggota merupakan kekeuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi
dalam koperasi

20
3. Pembagian sisa hasil usaha di atur menurut jasa masing-masing anggota
4. Adanya pembatasan bunga atas modal
5. Mengembangkan kesejahteraan anggota khsusnya dan masyarakat umumya
6. Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka
7. Swadaya, swakerta dan swasembada sebagai pencerminan dari prinsip dasar : Percaya
pada diri sendiri.

Prinsip Dasar Koperasi di Atas Dapat di Uraikan Sebagai Berikut :

1. Sifat keanggotannya sukarela dan terbuka untuk setiap warga negara Indonesia.

Sifat sukarela keanggotaan koperasi mengandung pengertian bahwa setiap orang yang
masuk menjadi anggota koperasi haruslah berdasarkan kesadaran dan keyakinan unutk
secara aktif turut didalam, dan dengan koperasi bertekad untuk memperbaiki
keidupannya & serta kehidupan masyrakat didalamnya.
Sifat terbuka mempunyai arti bahwa koperasi tidak boleh mengadakan pembatasan –
pembatasan yang dibuat – buat yaitu pembatasan karena pertimbangan duskriminasi
social, politik, ekonomi, rasial, atau kegamaan.

2. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi dalam


koperasi.

Rapat anggota sebagai kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi yang beranggtakan
orang-orang tanpa mewakili aliran, gologan serta paham politik perorangan dan hak suara
yang sama/satu pada koperasi primer merupakan asas pokok dari penghidupan koperasi
tersebut.
Rapat anggota benar-benar mewakili kehendak dan keinginan anggotanya seacra
perorangan, sehingga setiap anggota mempunyai hak suara yang sama dan dalam hal

21
pengambilan keputusan, anggota yang tidak hadir tidak dapat diakilkan suaranya kepada
anggota yang lain.

3. Pembagian sisa hasil usaha di atur menurut jasa masing-masing anggota.

Prinsip ini mencerminkan watak non-kapitalis, dan kerena bukan merupakan


perkimupulan modal, maka dari hasil usaha bila dibagikan kepada anggota dilakukan
tidak berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi namun berdasarkan
perrimbangan jasa/usaha dan kegiatannya dalam menghidupkan koperasi itu. Jadi sisa
hasil usaha menurut pertimbangan jasa yang diberikan ini diatu dalam anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga koperasi yhang bersangkutan.

4. Adanya pembatasan bunga & modal.

Modal dalam koperasi, walaupun merupakan unsur yang tidak dpat diabaikan sebagai
factor produksi, dipergunakan untuk kebahagiaan anggotanya & bukan sekedar mencari
keuntungan uang (profit motive), karena itu tidak menentukan dalam pembagian sisa
usaha sebagaimana lazimnya dalam bentuk dividen.

Modal koperasi dapat dibentuk melalui :

- Simpanan anggota seperti simpanan pokok, wajib dan sukarela.


- Cadangan sisa hasil usaha
- Hasil – hasil penyusutan yaitu bagian sisa hasil usaha yang digunakan untuk menutup
penyusutan nilai dari harta koperasi yang telah digunakan.
- Pinjaman dari pihak lain untuk menutupi kebutuhan modal usahanya.

22
Beberapa perlakuan yang berbeda dalam hal pengenaan bunga, yaitu sebagai
berikut :

a. Atas simpanan anggota (simpanan pokok, wajin, dan sukarela) diberikan bunga
secara terbatas. Khusus untuk simpanan pokok, dikalangan koperasi sendiri terdapat
empat situasi yang berbeda terhadap pemberian bunga, yaitu :
- Tidak memberikan bunga sama sekali
- Diberikan bunga, tapi pembayaran bunga dibatasi pada tingkat suku bunga yang
berlaku
- Tingkat bunga dibatasi dalam jangka waktu tertentu sesuai kondisi naik turunnya
tingkat suku bunga yang berlaku di pasar.
- Pembayaran bunga atas simpanan pokok diperlakukan sebagai pembayaran premi
kepada pemberi kredit. Hal ini dimaksudkan sebagai pendorong bagi anggota untuk
menyimpan uangnya dikoperasi.

b. Atas cadangan dan penyusutan, sama sekali tidak diperuntukkan bunga, walaupun
secara administrative untuk keberesan system pembukuan koperasi ata modal tersebut
diperhitungkan adanya bunga.

c. Atas modal pinjaman dari pihak lain, koperasi membayar bunga yang wajar yaitu
menurut ketentuan tingkat suku bunga yang berlaku.

5. Mengembangkan kesejahteraan anggota khsusunya dan masyarakat pada umumnya.

Prinsip dasar ini mencerminkan watak social dari koperasi. Artinya, walaupun koperasi
pada pokok usahanya berupa organisasi ekonomi yang menggunakan perinsip ekonomi
dan mengutamakan efisiensi serta dibina oleh dan untuk anggota-anggotanya, namun
koperasi juga harus turut membangun masyarakat pada umumnya, sehingga pengabdian
koperasi lebih nyata adanya. Hal inilah yang membedakan koperasi dengan bentuk usaha
lainnya

23
6. Usaha dan ketatalaksanaanya bersifat terbuka.

Koperasi sebagai perkumpulan orang-orang yang bergerak dalam lapangan ekonomi


harus terbuka terutama untuk para anggotanya. Karena tujuan koperasi adalah ntuk
menyelenggarakan kepentingan bersama bagi para anggotanya. Dengan demikian
koperasi bekerja dan akan berkembang dengan adanya partisipasi para anggotanya.
Koperasi harus bersifat terbuka dalam ketatalaksanaan guna meningkatkan pengetahuan
para anggotanya dan untuk menarik partisipan lainnya. Selain itu pengurus koperasi harus
bersedia menyampaikan hasil-hasil yang yang telah dicapai dalam usaha koperasi kepada
seluruh anggota. Jika kepentngan masyarkat terkait dalam pelaksanaan koperasi yang
bersangkutan, maka sifat terbuka ini juga memungkinkan masyarakat untuk mengetahui
kondisi koperasi yang sebenarnya baik falam ketatalaksanaanya maupun jalannya usaha.

7. Swadaya, sukarela dan swasembada sebagai pencerminan dan prinsip dasar : Percaya
pada diri sendiri.

Prinsip dasar ini merupakan factor pendorong bagi setiap cipta, karya dan karsa koperasi.
Tanpa modal kepercayaan/keyakinan atas kemampuan dan kekuatan diri sendiri, maka
tidaklah mungkin timbul suatu kegiatan dalam koperasi.

Swadaya berasal dari kata Swa = milik sendiri dan daya = sesuatu yang harus dikerjakan.
Jadi swadaya adalah kekuatan atau usaha sendiri.

Swakerta berasal dari kata swa = milik sendiri dan kerta = sesuatu yang telah dikerjakan.
Jadi swakerta adalah mengerjakan/membuat sendiri.

Sedangkan swasembaya berarti mencukupi dengan kemampuan sendiri.

24
Setiap kegiatan koperasi mendasarkan diri pada prinsip swadaya, swakerta dan
swasembada diatas.

Asas Koperasi Indonesia

Koperasi Indonesia berasasan kekeluargaan dan gotong royong. Asas ini sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia, yang juga menganut tata kehidupan yang berasaskan
kekeluargaan dan bekerja sama. Koperasi Indonesia hendaknya menyadari bahwa dalam
dirinya terdapat suatu kepribadian Indonesia, sebagai pencerminan dari garis
pertumbuhan bangsa Indonesia dan dpengaruhi oleh keadaan dan tempat lingkungn serta
suasana waktu sepanjang masa, dan ciri Ketuhanan Yang Maha Esa, kekeluargaan dan
gotong royong dengan seboyan Bhineka Tunggal Ika. Bagi koperasi asas gotong royong
erarti terdapatnya keinsyafan dan kesadaran semangat bekerja sama dan tanggung jawab
bersama terhadap akibat dari kerja tanpa memikikan kepentingan diri sendiri, akan tetapi
untuk kesejahteraan bersama. Masalah solidaritas merupakan unsur penting, karena
koperasi tidak dapat berkembang secara sendiri. Satu sama lain harus saling membantu
dan mengenal terhadap kemajuan yang diperoleh.

Dari uraian di ats, maka dapat diketahui bahwa asas koperasi meliputi :

1. Asas kekeluargaan yang mencerminkan adanya kesadaran dari budi hati nurani
manusia untuk bekerja sama dalam koperasi oleh semua untuk semua, dibawah
pimpinan pengurus serta penilikkan dari para anggota atas dasar keadilan dan
kebenaran serta keberanian berkorban bagi kepentingan bersama.
2. Asas Kegotong-royongan,berarti bahwa pada koperasi terdapat keinsyafan dan
semangat bekerja sama, rasa tanggung jawab bersama tanpa memikirkan diri sendiri
lainkan selalu untuk kesejahteraan bersama.

25
Asas kekeluargaan dan Gotong royong dalam koperasi hendaknya merupakan pikiran
dinamis yang dapat menggambarkan suatu kerja sama dalam pelaksanaan kewajiban dan
hak yag bersifat bantu membantu berdasarkan keadilan dan cinta kasih.

Cara Mendirikan Koperasi

Menurut peraturan menteri koperasi dan usaha kecil dan menengah nomor
10/Per/M.KUKM/IX/2015 bab 3 ayat 2 bahwa koperasi harus memenuhi syarat sebagai
berikut:

a. Koperasi primer dibentuk dan didirikan olleh paling sedikit 20 orang (dua puluh) orang
yang mempunyai kegiatan dan ekonomi yang sama.
b. Koperasi sekunder di bentuk dan didirikan oleh paling sedikit 3 badan hokum koperasi.
c. Pendiri koperasi primer yang dimaksud pada huruf A adalah WNI, mampu melakukan
perbuatan hokum dan memiliki kegiatan ekonomi yang sama.
d. Pendiri koperasi sekunder adalah pengurus koperasi yang diberi kuasa dari masing-
masing koperasi untuk menghadiri rapat pembentukkan koperasi sekunder.
e. Nama koperasi terdiri dari pelimg sedikit 3 kata
f. Melaksanakan kegiatan ekonomi yang secara langsung memberi manfaat secara
ekonomis kepada anggota
g. Mengelompokkan usaha koperasi menjad usaha utama, usaha pendukung dan usaha
tambahan yang dicantumkan dalam anggaran dasar.

Rapat Pendirian Anggota Koperasi

Panitia yang telah dibentuk dan ditentukan dalm pertemuan dan persiapan pendirian
koperasi mempunyai kuasa penuh tehadap jalannya rapat pendirian koperasi, sebelum
rapat pendirian koperasi panitia diharuskan untuk membuat surat undangan tertulis yang
ditujukan kepada calon-calon anggota yang telah memeuhi syarat keanggotaan, para

26
pemuka di lingkungan koperasi didirikan, dan pejabat pemerintah lainnya yang di
perlukan dalam dalam rapat pendirian koperasi.

Menurut Suarny Arman (2000 : 62) hal yang perlu diperhatikan untuk mendirikan
koperasi adalah :

1. Orang-orang yang mendirikan koperasi dan yang nantinya akan menjadi anggota
koperasi hendaknya mempunyai kegiatan ekonomi yang sama, artinya tidak setiap orang
dapat mendirikan koperasi atau menjadi anggota koperasi tanpa didasarkan pada adanya
kejelasan mengenai kegiatan atau kegiatan ekonomi yang akan dijalankan, ,memiliki
profesi atau usaha yang sama, sedangkan kepentingan ekonomi yang sama diartikan
memiliki kebutuhan ekonomi yang sama.
2. Usaha yang akan dilaksanakan koperasi harus layak secara ekonomi. Layak yang di
artikan bahwa usaha tersebut di artikan di lakukan secara efisien dan mampu
menghsilkanm keuntungan usaha dan memperthatikan factor tenaga kerja, modal &
teknologi.
3. Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan usaha yang akan
dilaksanakan oleh koperasi. Hal tersebut dimaksud agar kegiatan usaha koperasi dapat
segera dilaksanakan tanpa penutup kemungkinan memperoleh bantuan, fasilitas dan
pinjaman dari pihak luar.

4. Kepengurusan dan manajemen harus disesuaiksn dengan kegiatan usaha yang akan
dilaksnakan agar tercapainya efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan koperasi. Perlu
diketahui mereka yang ditunjuk menjadi pengurus & panitia koperasi adalah mereka yang
memilki kejujuran, kemampuan dan kepemimpinan agar koperasi yang didirikan tersebut
sejak dini telah memiliki kepengurusan.

27
BAB III

PENUTUP

Koperasi merupakan bentuk perusahaan organisasi yang memiliki kemampuan dalam bidang
ekonomi dimana tujuannya untuk mencari keuntungan dan untuk memperjuangkan kesejahteraan
dari anggotanya. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan adanya kerja sama .

Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari
orang-orang yang mempunyai ekonomi terbatas dan memliki peranan yang besar dalam
pembangunan nasional yang berfungsi sebagai alat ekonomi yang dapat mensejahterakan
rakyat. Sebagai usaha bersama yang berasaskan kekeluargaan, koperasi haruslah dikelola
dengan prinsip-prinsip manajemen secara tepat.

28
A. Saran
Pada pembahsan ini menjelaskan pengertian koperasi dari berbagai pandangan para
ahli dan dari undang-undang koperasi itu sendiri. Dengan demikian diharapkan
mahasiswa khususnya dan masyarakat umumnya menjadi paham tentang bagaimana
melakukan kegiatan usaha dengan berkoperasi dan dapat membandingkan dengan
kegiatan usaha yang bukan koperasi.
Kita harus meningkatkan kesadaran diri kita masing-masing dalam usaha untuk
meningkatkan koperasi di Indonesia, deangan cara memberikan pelatihan kepada anggota
koperasi dan memodifikasi produk yang ada tujuannya untuk meningkatkan selera
masyarakat sehingga tertarik untuk mengkonsumsi produk dari koperasi tersebut dengan
menyesuaikan perkembangan zaman.

29
30

Anda mungkin juga menyukai